Edit

download Edit

of 37

Transcript of Edit

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA PAPER TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN

DISUSUN OLEH:

1. Abdul Rozaq 2. Afriandini 3. Agus Februanto 4. Ahmad Faizin 5. Aji Wibowo 6. Andika Yuliana Esti Nugroho KELAS 9A KURIKULUM KHUSUS

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA JAKARTA 2011

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.............. ..................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3 A. ASERSI MANAJEMEN ...................................................................................................... B. TUJUAN AUDIT TERKAIT ASERSI MANAJEMEN ........................................................... C. TEKNIK TEKNIK AUDIT ................................................................................................. D. SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN ......................................................................... E. PROSEDUR AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN ......................................... Sasaran Audit I : Kelas Transaksi Penjualan ..................................................................... Sasaran Audit II : Kelas Transaksi Penerimaan Kas.......................................................... Sasaran Audit III : Kelas Transaksi Retur Dan Pengurangan Penjualan ............................ Sasaran Audit IV : Kelas Transaksi Penghapusan Piutang Tak Tertagih ........................... Sasaran Audit V : Kelas Transaksi Beban Piutang Tak Tertagih ....................................... BAB III KESIMPULAN...................................................................................................................

ii

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN

BAB I PENDAHULUAN Terdapat beberapa definisi mengenai auditing, diantaranya yaitu Auditing adalah proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai suatu informasi untuk menetapkan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriterianya. Auditing hendaknya dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen. Dalam auditing, aturan-aturan akuntansi menjadi kriteria untuk membandingkan kesesuaian informasi. Definisi lainnya yaitu proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi yang dilakukan secara independen, obyektif dan professional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan. Berdasarkan tujuan pelaksanaan audit, maka audit dapat dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu Audit keuangan adalah audit atas laporan keuangan. Audit (pemeriksaan) keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang kesesuaian antara laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen dengan standar akuntansi yang berlaku (PSAK). Hasil dari audit keuangan adalah opini (pendapat) audit. Yang kedua yaitu Audit kinerja, yang merupakan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas. Dalam melakukan audit kinerja, auditor juga menguji kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan serta pengendalian intern. Audit kinerja menghasilkan temuan, simpulan dan rekomendasi. Yang terakhir adalah Audit dengan tujuan tertentu, yaitu pemeriksaan yang tidak termasuk dalam pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja/audit operasional. Sesuai dengan definisinya, jenis audit ini dapat berupa semua jenis audit selain audit keuangan dan audit operasional. Dengan demikian dalam jenis audit tersebut termasuk diantaranya audit ketaatan dan audit investigatif. Auditor melaksanakan audit atas laporan keuangan dengan memilah-milah menjadi komponen yang lebih kecil untuk memudahkan pelaksanaan audit. Cara yang umum untuk pemilahan tersebut adalah dengan membaginya berdasarkan transaksi yang erat hubungannya satu dengan lainnya ( pendekatan siklus ) yaitu melakukan pengujian audit atas transaksitransaksi yang menghasilkan saldo akhir dan juga melaksanakan pengujian audit atas saldo akun serta pengungkapan yang terkait. Contohnya siklus penjualan dan penerimaan kas, siklus pengeluaran yaitu pembelian dan pengeluaran kas, siklus penggajian dan pembayaran, siklus persediaan dan pergudangan, dll. Untuk setiap transaksi beberapa tujuan audit harus dipenuhi sebelum auditor dapat menyimpulkan bahwa transaksi telah dicatat dengan tepat yang disebut

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 1

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANdengan tujuan audit terkait transaksi, tujuan audit harus dipenuhi juga untuk setiap saldo akun yang tercantum dalam laporan yang disebut dengan tujuan audit berkaitan dengan saldo sedangkan yang terakhir tujuan audit berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Tujuan audit dimaksudkan untuk menjadi kerangka kerja dalam membantu auditor mengumpulkan bahan bukti kompeten yang cukup yang disyaratkan dalam standar pekerjaan lapangan dan memutuskan bahan bukti yang pantas dikumpulkan sesuai dengan penugasan. Auditing melibatkan proses membandingkan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan dengan kriteria yang berlaku secara umum. Salah satu kriteria yang digunakan manajemen untuk mencatat dan mengungkapkan informasi akuntansi dalam laporan keuangan adalah Asersi manajemen. Pengertian dari asersi manajemen adalah sebuah pernyataan manajemen tentang berbagai kelas transaksi dan akun dalam laporan keuangan. Asersi manajemen terdiri dari Keberadaan atau keterjadian (Existence), Kelengkapan (Completeness), Hak dan Kewajiban (Rights and obligations), Penilaian dan Alokasi (Valuation and allocation), Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and disclosures). Dalam melaksanakan audit terdapat berbagai teknik yang digunakan oleh auditor diantaranya yaitu Pemeriksaan fisik, konfirmasi, dokumentasi, pengamatan, tanya jawab dengan klien, hitung uji (Reperformance), prosedur analitis. Salah satu siklus utama yaitu siklus pengeluaran yang terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud). Pada makalah ini akan dibahas mengenai audit atas siklus pengeluaran yaitu pembelian dan pengeluaran kas yang meliputi penjelasan terperinci mengenai asersi manajemen, tujuan audit, proses dalam siklus penjualan dan penagihan serta teknik audit yang digunakan oleh auditor untuk menilai kewajaran akun yang terdapat dalam laporan keuangan sesuai dengan tujuan audit terkait yang dikembangkan dari berbagai akun yang terlibat dalam siklus pengeluaran.

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 2

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN

BAB II PEMBAHASAN

A. ASERSI MANAJEMEN Asersi manajemen adalah representasi pernyataan yang tersirat atau diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta pengungkapan yang terkait dengan laporan keuangan. Auditing adalah pembandingan informasi (laporan keuangan) dengan kriteria yang telah ditetapkan (asersi yang diterapkan sesuai GAAP) sehingga untuk melaksanakan audit yang memadai auditor harus memahami asersi manajemen. Terdapat 3 kategori asersi yaitu: 1. Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit a. Keterjadian (Occurrence), asersi ini berkaitan dengan apakah transaksi yang dicatat dalam laporan keuangan benar-benar terjadi selama periode akuntansi tersebut. b. Kelengkapan (Completeness), Asersi ini menyatakan apakah semua transaksi yang seharusnya dimasukkan telah dimasukkan dalam laporan keuangan seluruhnya. c. Keakuratan (Accuracy), asersi ini menyatakan apakah transaksi telah dicatat pada jumlah yang benar, pelanggaran. d. Klasifikasi (Classification), Asersi ini menyatakan apakah transaksi telah dicatat pada akun yang tepat. e. Pisah batas (Cutoff), Asersi ini menyatakan apakah transaksi telah dicatat pada periode akuntansi yang benar. 2. Asersi tentang saldo akun pada akhir periode 1) Eksistensi (Existence), berkaitan dengan apakah aktiva, kewajiban dan ekuitas yang dicantumkan dalam neraca benar-benar ada pada tanggal neraca. 2) Kelengkapan (Completeness), Asersi ini menyatakan apakah akun yang harus disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan. 3) Penilaian atau alokasi (Valuation and allocation), berkaitan dengan apakah akun aktiva, kewajiban dan ekuitas telah dimasukkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat termasuk penyesuaian penilaian agar mencerminkan nilai realisasi bersihnya.

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 3

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN4) Hak dan Kewajiban (Rights and Obligation), Asersi ini membahas tentang apakah aktiva merupakan hak dan berada dalam kendali perusahaan serta apakah kewajiban merupakan kewajiban entitas pada tanggal tertentu. 3. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan 1) Keterjadian serta Hak dan Kewajiban (Occurrence and rights and obligations), Asersi ini menyatakan apakah peristiwa yang diungkapkan telah terjadi dan merupakan hak serta kewajiban entitas. Sebagai contoh, apabila perusahaan telah mengakuisisi perusahaan lain maka menegaskan bahwa proses bersangkutan telah selesai 2) Kelengkapan (Completeness), Asersi ini menyatakan apakah akun yang harus disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan. Sebagai contoh transaksi yang material dengan pihak lain telah dicantumkan dalam laporan keuangan 3) Keakuratan dan Penilaian (Accuracy and valuation), asersi ini berkaitan dengan apakah informasi keuangan diungkapkan secara wajar dan pada jumlah yang tepat. Sebaga contoh, pengungkapan manajemen berkaitan dengan kewajiban serta asumsi yang mendasari. 4) Klasifikasi dan dapat dipahami (Classification and Understandability), Asersi ini berkaitan dengan apakah jumlah telah diklasifikasikan secara tepat dalam laporan keuangan dan catatan kaki serta apakah uraian saldo dan pengungkapan dapat dipahami, Sebagai contoh manajemen menegaskan bahwa persediaan barang jadi, barang dalam proses dan bahan baku sudah tepat dan metode penilaian persediaan dapat dipahami.

Asersi Manajemen untuk Setiap Kategori Asersi Asersi Tentang Kelas Transaksi Dan Peristiwa Keterjadian Transaksi dan peristiwa yang dicatat telah terjadi dan dengan Semua peristiwa Kelengkapan aktiva, kepentingan ekuitas Semua dan yang bersangkutan entitas tersebut. Kelengkapan transaksi dan kewajiban, Eksistensi ada. Aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang Asersi Tentang Saldo Akun Asersi Tentang Penyajian dan Pengungkapan Keterjadian kewajiban transaksi dan yang hak serta dan Peristiwa

diungkapkan

telah terjadi dan bersangkutan dengan entitas itu. Kelengkapan pengungkapan dimasukkan yang dalam Semua harus laporan

yang harus dicatat telah

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 4

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANdicatat Keakuratan Jumlah dan data transaksi lain dan yang dengan peristiwa bersangkutan harus dicatat sudah dicatat. Penilaian Aktiva, dan alokasi dan ekuitas kewajiban, keuangan sudah dicantumkan. Keakuratan dan penilaian Informasi keuangan dan yang lain telah diungkapkan secara tepat dan pada jumlah yang tepat.

kepentingan

dimasukkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat dan setiap hasil

yang dicatat telah dicatat dengan benar.

penyesuaian Klasifikasi Transaksi

penilaian Klasifikasi dan dapat dipahami Informasi keuangan dan yang lain telah disajikan dan diuraikan secara dengan jelas. tepat serta pengungkapan telah dinyatakan

dicatat dengan tepat. Hak dan kewajiban Entitas itu memegang atas hak aktiva, atau dan kendali dan peristiwa telah dicatat dalam akun yang tepat.

kewajiban

merupakan

kewajiban entitas itu. Cutoff Transaksi dan peristiwa yang benar. B. TUJUAN AUDIT TERKAIT ASERSI MANAJEMEN telah dicatat dalam periode akuntansi

Auditor harus menguji apakah transaksi, saldo, penyajian dan pengungkapan telah diperlakukan dengan benar sesuai dengan standar akuntansi yang digunakan oleh manajemen. Untuk itu auditor dapat menetapkan tujuan-tujuan audit / audit objectives agar dapat meyakinkan dirinya bahwa asersi manajemen telah terpenuhi. 1. Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi (umum) Keberadaan atau keterjadian Dalam hal ini auditor harus menguji apakah transaksi yang dicatat benar-benar terjadi. Hal ini bertujuan untuk meyakinkan auditor bahwa transaksi yang dicatat adalah benar terjadi dan bukan semata-mata transaksi fiktif. Kelengkapan

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 5

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANDalam hal ini auditor harus menguji apakah berbagai transaksi telah dicatat secara lengkap tanpa ada suatu transaksi yang luput dari pencatatan. Akurasi Tujuan audit terkait transaksi adalah untuk menguji akurasi dari pencatatan transaksi. Auditor menguji apakah pencatatan atas transaksi telah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Klasifikasi Tujuan audit terkait transaksi adalah untuk menguji apakah pencatatan dari transaksi telah dikasifikasikan dengan benar. Asersi waktu (timing) Tujuan audit adalah untuk menguji apakah pencatatan transaksi telah dilakukan dengan tepat waktu. Pemindahbukuan dan pengikhtisaran Tujuan ini berkaitan dengan keakuratan dalam mentransfer informasi dan berbagai transaksi yang telah dicatat pada berbagai jurnal ke dalam buku besar dan buku besar pembantu. 2. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo Keberadaan atau keterjadian Dalam hal ini auditor menguji apakah nilai dalam saldo akun benar ada atau benar terjadi. Misalnya saldo kas yang tercatat harus sama dengan kas yang ada. Kelengkapan Tujuan ini membahas apakah semua nilai yang harusnya tercatat pada suatu akun telah benar-benar dicantumkan dalam akun tersebut. Akurasi Tujuan akurasi merujuk pada nilai-nilai yang tercantum pada saldo akun yang harus benar adanya. Dalam hal ini penjumlahan maupun pengurangan atas saldo akun harus dilakukan secara akurat. Cut-off

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 6

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANTujuan atas uji cut-off adalah untuk menentukan apakah berbagai transaksi yang terjadi telah dicatat dalam periode waktu yang tepat terutama pada akhir periode akuntansi. Hal ini mempengaruhi penyajian saldo akun pada akhir periode akuntansi sehingga apabila cutoff nya salah maka saldo akhir periode akuntansi dapat mengalami kesalahan salah saji. Kaitan rinci Saldo saldo akn dalam laporan keuangan akan didukung oleh perincian-perincian yang terdapat dalam master file serta daftar-daftar yang disediakan oleh klien. Nilai yang terealisasi Tujuan dari audit adalah memastikan apakah saldo akun telah dikurangkan untuk menghadapi penurunan harga perolehan hingga mencapai nilai bersih yang dapat direalisasikan. Hak dan kewajiban Sebagai tambahan terhadap keberadaan, sebagian aktiva harus dimiliki dahulu sebelum aktiva tersebut dicantumkan dalam laporan keuangan. Utang pun harus merupakan kewajiban yang ditanggung oleh entitas (bukan oleh pribadi). Hak selalu berkaitan dengan aktiva, dan kewajiban berkaitan dengan utang. 3. Tujuan audit yang berkaitan dengan Penyajian dan Pengungkapan Dalam memenuhi tujuan penyajian dan pengungkapan, auditor melakukan pengujian untuk memastikan bahwa semua akun yang terdapat pada neraca dan laporan laba rugi serta informasi lain yang terkait dengannya telah disajikan secara benar dalam laporan keuangan dan dengan tepat telah diuraikan dengan baik dalam laporan keuangan itu sendiri maupun dalam catatan atas laporan keuangan tersebut. C. TEKNIK-TEKNIK AUDIT Teknik audit adalah cara yang dipergunakan oleh auditor untuk memperoleh bukti. Teknik-teknik audit yang umum digunakan adalah Analisis, Observasi/pengamatan, Permintaan informasi, Evaluasi, Investigasi, Verifikasi, Cek, Uji/test, Footing, Cross footing, Vouching, Trasir, Scanning, Rekonsiliasi, Konfirmasi, pembandingan, Inventarisasi/opname, Inspeksi, dan sebagainya. Berikut ini akan dijelaskan tiap teknik audit dikaitkan dengan bukti audit yang dikumpulkannya. 1. Teknik Audit untuk Bukti Pengujian Fisik

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 7

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANTeknik-teknik audit yang dapat digunakan untuk mengumpulkan bukti pengujian fisik adalah : a. Observasi/Pengamatan Observasi/pengamatan adalah peninjauan dan pengamatan atas suatu objek secara hati-hati, ilmiah dan kontinu selama kurun waktu tertentu untuk membuktikan suatu keadaan atau masalah. Teknik ini sering dilakukan dari jarak jauh dan tanpa disadari oleh pihak yang diamati. Observasi banyak mengandalkan panca indera, kecermatan dan pengetahuan auditor. Observasi umumnya dilaksanakan pada tahap survai pendahuluan dan evaluasi SPM untuk mendeteksi kondisi yang tidak memenuhi syarat/kriteria. Kemudian, terhadap hasil pengamatan akan diikuti dengan pengujian substantif. Hasil observasi harus dituangkan dalam kertas kerja audit. b. Inventarisasi/Opname Inventarisasi atau opname adalah pemeriksaan fisik dengan menghitung fisik barang, menilai kondisinya (rusak berat, rusak ringan, atau baik) dan membandingkannya dengan saldo menurut buku (administrasi), kemudian mencari sebab-sebab terjadinya perbedaan apabila ada. Hasil opname biasanya dituangkan dalam suatu berita acara (BA). Teknik audit inventarisasi dapat diterapkan misalnya untuk barang inventaris, perabot kantor, kebun ataupun ternak, kas, persediaan barang, sejauh ada fisiknya. c. Inspeksi Inspeksi adalah meneliti secara langsung ke tempat kejadian, yang lazim pula disebut on the spot inspection, yang dilakukan secara rinci dan teliti. Inspeksi sering dilakukan dengan pendadakan dan biasanya tidak diikuti dengan pembuatan suatu berita acara (BA). 2. Teknik Audit untuk Bukti Dokumen Teknik-teknik audit yang dapat digunakan untuk mengumpulkan bukti dokumen adalah: a. Verifikasi Verifikasi adalah pengujian secara rinci dan teliti tentang kebenaran, ketelitian perhitungan, kesahihan, pembukuan, pemilikan dan eksistensi suatu dokumen. Verifikasi ini mencakup teknik-teknik audit lain untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti dokumen. b. c. Cek Uji/Test Uji atau test adalah penelitian secara mendalam terhadap hal-hal yang esensial atau penting. Cek adalah menguji kebenaran atau keberadaan sesuatu, dengan teliti.

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 8

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANd. Footing Footing adalah menguji kebenaran penjumlahan subtotal dan total dari atas ke bawah (vertikal). Footing dilakukan terhadap data yang disediakan oleh auditi. Tujuan teknik audit footing adalah untuk menentukan apakah data atau laporan yang disediakan auditi dapat diyakini ketepatan perhitungannya. Teknik audit footing tidak digunakan untuk menguji kebenaran penjumlahan dari atas ke bawah (vertikal) atas kertas kerja yang dibuat sendiri oleh auditor. e. Cross Footing Cross Footing adalah menguji kebenaran penjumlahan subtotal dan total dari kiri ke kanan (horizontal). Sama halnya dengan teknik audit footing,cross footing dilakukan terhadap perhitungan yang dibuat oleh auditi. f. Vouching Vouching adalah menelusuri suatu informasi/data dalam suatu dokumen dari pencatatan menuju kepada adanya bukti pendukung (voucher); atau menelusur mengikuti ketentuan/prosedur yang berlaku dari hasil menuju awal kegiatan. Vouching hanya mengecek adanya bukti (voucher) tetapi belum meneliti isinya (substantif). g. Trasir/Telusur Trasir atau Telusur adalah teknik audit dengan menelusuri suatu bukti

transaksi/kejadian (voucher) menuju ke penyajian/informasi dalam suatu dokumen. Teknik audit trasir merupakan cara perolehan bukti dengan arah pengujian yang terbalik dari teknik audit vouching. h. Scanning Scanning adalah penelaahan secara umum dan dilakukan dengan cepat tetapi teliti untuk menemukan hal-hal yang tidak lazim atas suatu informasi/data. i. Rekonsiliasi Rekonsiliasi adalah mencocokkan dua data yang terpisah, mengenai hal yang sama yang dikerjakan oleh instansi/unit/bagian yang berbeda. Tujuan teknik audit rekonsiliasi adalah untuk memperoleh jumlah yang seharusnya atau jumlah yang benar mengenai suatu hal tertentu. Misalnya rekonsiliasi dilakukan terhadap catatan bendahara mengenai jumlah saldo simpanan di bank yang dituangkan dalam Buku Pembantu Bank dengan saldo simpanan di bank menurut rekening koran yang diterima dari pihak bank. Kedua data tersebut biasanya akan menunjukkan saldo yang berbeda karena perbedaan waktu pencatatan. Dengan melakukan teknik rekonsiliasi maka dapat diketahui berapa sesungguhnya saldo simpanan di bank yang seharusnya.

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 9

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN3. Teknik Audit untuk Bukti Analisis a. Analisis

Teknik-teknik audit yang dapat digunakan untuk mengumpulkan bukti analisis adalah: Analisis adalah memecah/mengurai data/informasi ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil atau bagian-bagian sehingga dapat diketahui pola hubungan antar unsur atau unsur penting yang tersembunyi. Auditor juga dapat melakukan pengujian dengan mencari pola hubungan dan kecenderungan, baik berdasarkan data internal auditi maupun berdasarkan data dari luar. Dari hasil analisis ini diketahui adanya kekurangan, kecenderungan dan kelemahan yang perlu diperhatikan. Analisis tersebut antara lain dalam bentuk: 1) Analisis Rasio Teknik analisis ini biasanya digunakan dalam audit atas laporan keuangan namun dapat dikembangkan untuk kepentingan selain audit atas laporan keuangan. Bentukbentuk rasio tersebut misalnya rasio perputaran persediaan (inventory turnover) dan ratio keuntungan (rentability ratio). 2) Analisis Statistik Teknik analisis ini menggunakan teknik-teknik penghitungan statistik untuk melihat rata-rata, korelasi, kecenderungan maupun kesimpulan-kesimpulan lain yang dapat disimpulkan dari satu atau beberapa kelompok data. 3) Perbandingan dengan Instansi/Unit Kerja Lain yang Diketahui oleh Auditor Teknik analisis ini dalam ilmu manajemen sering disebut sebagai benchmarking yaitu membandingkan kinerja suatu instansi dengan instansi lain yang sejenis, misalnya rata-rata nilai kelulusan SD A dengan SD-SD lain di kabupaten yang sama. b. Evaluasi Evaluasi adalah cara untuk memperoleh suatu simpulan atau pandangan/penilaian dengan mencari pola hubungan atau dengan menghubungkan atau merakit berbagai informasi yang telah diperoleh, baik informasi/bukti intern maupun bukti ekstern. Evaluasi dapat dilaksanakan dengan menyusun bagan arus (flowchart) dan melaksanakan walkthrough test. Walkthrough test yaitu melakukan pengujian dengan mengikuti proses suatu transaksi yang disampel untuk mengevaluasi sesuai atau tidaknya proses yang dilaksanakan dengan sistem dan prosedur yang ditentukan, hingga akhir prosesnya. Sampel yang diambil dapat berupa transaksi semu yaitu transaksi penguji yang dibuat oleh auditor, ataupun dengan transaksi yang sebenarnya. c. Investigasi

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 10

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANInvestigasi adalah suatu upaya untuk mengupas secara intensif suatu permasalahan melalui penjabaran, penguraian, atau penelitian secara mendalam. Investigasi merupakan suatu proses pendalaman dari verifikasi setelah adanya indikasi. Tujuan teknik audit investigasi adalah memastikan apakah indikasi yang diperoleh dari teknik audit lainnya memang benar terjadi dan merupakan penyimpangan atau tidak. Oleh karenanya, teknik investigasi mencakup juga teknik-teknik audit yang lain. d. Pembandingan Pembandingan adalah membandingkan data dari satu unit kerja dengan data dari unit kerja yang lain, atas hal yang sama dan periode yang sama atau hal yang sama dari periode yang berbeda, kemudian ditarik kesimpulannya. Teknik pembandingan ini umumnya digunakan sebelum teknik analisis. 4. Teknik Audit untuk Bukti Keterangan Teknik-teknik audit yang dapat digunakan untuk mengumpulkan bukti keterangan adalah: a. Konfirmasi Konfirmasi adalah memperoleh bukti sebagai peyakin bagi auditor, dengan cara mendapatkan/meminta informasi yang sah dari pihak yang relevan, umumnya pihak di luar auditi. Dalam konfirmasi, auditor telah memiliki informasi/data yang akan dikonfirmasikan. Konfirmasi dapat dilakukan dengan lisan yaitu dengan wawancara langsung kepada pihak yang bersangkutan, atau dapat dilakukan secara tertulis dengan mengirimkan surat konfirmasi. Dalam konfirmasi, jawaban harus diterima langsung oleh auditor. Jika konfirmasi dilakukan secara tertulis, maka harus ditegaskan bahwa jawaban agar dialamatkan kepada auditor. Surat permintaan konfirmasi kepada responden sebaiknya ditandatangani oleh auditi. Pada konfirmasi tertulis, terdapat dua teknik konfirmasi, yakni: y Konfirmasi positif yaitu konfirmasi yang harus dijawab secara tertulis oleh pihak luar tersebut mengenai data yang diminta. y Konfirmasi negatif yaitu konfirmasi yang meminta jawaban tertulis bila data yang dikonfirmasikan berbeda/salah dan tidak perlu dijawab apabila data yang dikonfirmasikan telah sama/benar dengan data yang bersangkutan. b. Permintaan Informasi Permintaan informasi (inquiry) dapat dilakukan untuk menggali informasi tertentu dari berbagai pihak yang berkompeten. Pihak yang kompeten bisa berarti pegawai atau pejabat auditi yang berkaitan dengan permasalahan atau pihak ketiga termasuk para spesialis atau

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 11

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANprofesional suatu bidang ilmu. Teknik ini dapat dilakukan dengan mengajukannya secara tertulis maupun secara lisan. Permintaan informasi secara tertulis dapat dilakukan dengan kuesioner (questioner), menulis surat permintaan informasi, atau nota permintaan informasi. Sedangkan wawancara adalah upaya memperoleh informasi/data melalui lisan yang lebih bersifat menggali informasi/data dari pihak yang relevan. D. SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi. Selain itu siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud). 1. Keputusan penting terkait siklus pengeluaran a. Berapakah tingkat optimal persediaan dan perlengkapan yang akan ditanggung? b. Pemasok manakah yang memberikan kualitas dan layanan terbaik dengan harga terbaik? c. Dimanakah persediaan dan perlengkapan akan disimpan ? d. Bagaimana cara organisasi mengkonsolidasi pembelian di lintas unit untuk mendapatkan harga yang optimal ? e. Bagaimana TI dapat digunakan untuk meningkatkan baik efisiensi maupun keakuratan fungsi logistik inbound ? f. Apakah tersedia cukup kas untuk memanfaatkan diskon yang diberikan oleh pemasok ? g. Bagaimana pembayaran ke vendor dapat dikelola untuk memaksimalkan arus kas ? 2. Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran a. Memesan barang, perlengkapan dan jasa

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 12

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan. Metode pengendalian persediaan tradisional ini disebut kuantitas pesanan ekonomis (EOQ). Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan. Metode-metode pengendalian persediaan alternatif diantaranya yaitu MRP (Material Requirement Planning), pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan. Sistem MRP menjadwalkan produksi untuk memenuhi perkiraan kebutuhan penjualan, sehingga menghasilkan persediaan barang jadi. Selain itu JIT (Just In Time) berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan. Sistem JIT menjadwalkan produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan, sehingga secara nyata meniadakan persediaan barang jadi. Dokumen dan prosedur yang terkait diantaranya yaitu : i) Permintaan pembelian yang merupakan sebuah dokumen yang mengidentifikasikan : y y y Peminta dan mengidentifikasi nomor barang Menspesifikasikan lokasi pengiriman dan tanggal dibutuhkan Deskripsi, jumlah barang, dan harga setiap barang yang diminta dan dapat berisi pemasok yang dianjurkan ii) Pesanan pembelian adalah sebuah dokumen atau formulir elektronis yang secara formal meminta pemasok untuk menjual dan mengirimkan produk yang disebutkan dengan harga yang telah ditentukan. Pesanan pembelian juga merupakan janji untuk membayar dan menjadi sebuah kontrak begitu pemasok menyetujuinya. Sering kali, beberapa pesanan pembelian dibuat untuk memenuhi satu permintaan pembelian. b. Menerima dan menyimpan barang, perlengkapan dan jasa Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan. Keputusan-keputusan penting dan kebutuhankebutuhan informasi yang terkait terdapat pada bagian penerimaan yang mempunyai dua tanggung jawab utama: y y Memutuskan apakah menerima pengiriman Memeriksa jumlah dan kualitas barang

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 13

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANDokumen yang terkait diantaranya yaitu Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran. Laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian. Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima. c. Membayar barang, perlengkapan dan jasa (Menyetujui faktur pemasok) Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembayaran. Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar dan Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran. Tujuan utang usaha adalah untuk mengesahkan pembayaran hanya untuk barang dan jasa yang dipesan dan benar-benar diterima. Ada dua cara untuk memproses faktur penjualan dari vendor yaitu Sistem tanpa voucher dan Sistem Voucher. Pemrosesan efisiensi dapat diperbaiki dengan: y Meminta para pemasok untuk memberikan faktur secara elektronis, baik melalui EDI atau melalui Internet y Penghapusan faktur vendor (pemasok). Pendekatan tanpa faktur ini disebut Evaluated Receipt Settlement (ERS). y y Kasir menyetujui faktur Gabungan dari faktur vendor dengan dokumen pendukungnya disebut : Bundel voucher. Keputusan penting dalam proses pengeluaran kas adalah menetapkan apakah akan memanfaatkan diskon yang ditawarkan untuk pembayaran awal. Fungsi lain dari SIA adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan memberikan informasi operasional yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi-fungsi berikut ini : i) Menetapkan kapan dan seberapa banyak tambahan persediaan yang akan dipesan. ii) Memilih pemasok yang tepat untuk pesanan. iii) Memverifikasi akurasi faktur dari vendor. iv) Memutuskan apakah diskon pembelian harus dimanfaatkan. v) Mengawasi kebutuhan arus kas untuk membayar kewajiban yang belum diselesaikan. Sebagai tambahan, SIA harus memberikan informasi evaluasi strategis dan kinerja berikut ini:

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 14

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANi) Efisiensi dan efektivitas bagian pembelian

ii) Analisis kinerja pemasok, seperti pengiriman tepat waktu dan kualitas. iii) Waktu yang digunakan untuk memindahkan barang dari area penerimaan ke produksi. iv) Persentase diskon pembelian yang dimanfaatkan. Fungsi lain SIA yang dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut terpenuhi: i) Transaksi-transaksi diotorisasi dengan tepat. ii) Transaksi-transaksi dicatat dengan valid. iii) Valid, otorisasi transaksi dicatat. iv) Transaksi dicatat secara akurat. 3. Jenis-Jenis Akun Yang Mempengaruhi Audit Terhadap Siklus Pengeluaran Dalam siklus ini terdapat dua transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas. Transaksi pembelian dan pengeluaran kas mempengaruhi sejumlah rekening sebagai berikut : i) Siklus Pembelian - Persediaan 1. Pembelian 2. Utang Usaha 3. Persediaan 4. Harga Pokok Penjualan 5. Cash on Hand 6. Bank 7. Retur dan Pengurangan Pembelian 8. Diskon Pembelian (Trade Discount) 9. Rabat/Potongan Pembelian (Volume Discount) 10. Biaya angkut (Freight in) 11. Biaya Asuransi pengiriman 12. Biaya Impor 13. Pajak dan Bea Pabean Lainnya 14. PPN Masukan 15. Biaya Administrasi Bank 16. Uang Muka (Down Payment) 17. Beban Tanda Jadi

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 15

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN18. Biaya Lobby/Tender 19. Komisi Pembelian/ Biaya Perantara/ Makelar 20. Biaya Susut (cth: minyak sawit, gula, dll) 21. Barang rusak atau cacat (Spoiled Goods Inv.) Tidak ada retur 22. Barang Hilang (Beban Penghapusan Persediaan/ Write Off of Inventory) 23. Biaya Sewa Gudang 24. Biaya Asuransi Gudang 25. Biaya Handling 26. Utang Beban Lain-Lain 27. Wesel Bayar ii) Siklus Pembelian Aktiva Tetap dan Jasa Lainnya 28. Aktiva Tetap (Tanah, Bangunan, Mesin, Peralatan) 29. Bonds Payable 30. Common Stock 31. Lease Asset 32. Obligation Under Capital Lease 33. Beban Bunga/Interet Expense 34. Lease Expense (perbaikan, pemeliharaan rutin, dll) 35. Perlengkapan/Supplies 36. Biaya Pemasangan/Perakitan 37. Beban asuransi aset tetap 38. Beban sewa aset tetap 39. Beban jasa lain-lain 40. Beban dibayar di muka (Asuransi, Sewa, dll) 41. Legal fee (Perijinan, IMB, notaris, pajak, dll) 42. Variance (Selisih antara Standard Cost dan Actual Cost) 4. Materialitas, Risiko dan Strategi audit terhadap siklus pengeluaran Transaksi dalam siklus pengeluaran kadangkala tidak hanya berpengaruh secara individual pada hanya satu rekening saja, tetapi dapat berpengaruh pada lebih satu transaksi. Faktor-faktor risiko melekat yang berhubungan dengan transaksi-transaksi siklus pengeluaran meliputi:

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 16

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN1. Seberapa banyak volume transaksi 2. Kemungkinan adanya pembelian dan pengeluaran kas yang tidak diotorisasi 3. Kemungkinan adanya pembelian aktiva yang tidak memadai 4. Dalam kasus kapitalisasi kas atau penentuan biaya periodic harus mempertimbangkan terhadap aspek kesinambungan dalam akuntansinya Keempat faktor tersebut sangat menentukan seberapakah tingkat risiko melekat dalam transaksi siklus ini. Menghadapi kemungkinan tersebut, auditor harus merumuskan strategi dengan menggabungkan tingkat risiko pengendalian yang rendah dan pengujian substansi dalam siklus pengeluaran. 5. Pemahaman terhadap pengendalian intern Auditor harus memahami ketiga aspek struktur pengendalian intern yang ada dalam transaksi siklus pengeluaran, yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian. Pemahaman tersebut sangat berguna dalam menentukan strategi audit dalam rangka pengujian substansi. 6. Aspek lingkungan pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus

pengeluaran Auditor harus memahami struktur organisasi klien yang berkaitan dengan aktivitas siklus pengeluaran ini, sebagai contoh : semua proses pembelian barang-barang dibawah kendali direktur operasi, pencatatan dibawah kendali kontroler, sedangkan proses pengeluaran kas dibawah kendali direktur keuangan, pengaturan pembelian aktiva tetap (capital expenditures) dan kebijaksanaan investasi strategis lainnya akan dipertimbangkan bagaimana pelaksanaanya. Untuk memperoleh pemahaman terhadap bagan organisasi, auditor harus melakukan wawancara (inquiry) kepada manajemen. 7. Sistem akuntansi secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran Pemahaman terhadap sistem akuntansi menyebabkan auditor harus mempelajari metode pengolahan data, dokumen-dokumen kunci, serta catatan yang digunakan dalam penanganan transaksi siklus pengeluaran. Untuk itu auditor harus mempelajari manual akuntansi, bagan alir sistem akuntansi, dan melakukan wawancara dengan petugas bagian akuntansi untuk mengetahui proses pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran.

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 17

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN8. Prosedur Pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran Auditor harus memahami bagaimana kecenderungan kelima kategori prosedur pengendalian dalam operasi transaksi siklus pengeluaran ini. Kelima kategori tersebut antara lain : 1. Adanya otorisasi yang memadai 2. Adanya pemisahan tugas 3. Adanya dokumen dan catatan akuntansi 4. Adanya akses kearah pengendalian 5. Pengecekan yang di lakukan oleh personel yang independent Auditor harus melakukan evaluasi apakah prosedur pengendalian dalam perusahaan benar-benar telah berjalan dengan baik. Prosedur pengendalian yang tidak memenuhi kelima kriteria tersebut mempunyai kecenderungan risiko audit yang tinggi. 9. Pengendalian Intern terhadap siklus pengeluaran i) Catatan dan dokumen yang biasa digunakan dalam transaksi siklus pengeluarany y

Check, yaitu dokumen perintah pembayaran sejumlah uang kepada bank Check Summary, yaitu laporan tentang ringkasan cek yang telah dikeluarkan dalam suatu periode Cash Disbursement Transaction File, yaitu file yang berisi informasi pembayaran cek untuk penjual atau pihak lain yang digunakan untuk memasukkan ke dalam rekening utang dagang dan buku besar Cash Disbursement Journal or Check Register, merupakan catatan formal terhadap pengeluaran cek untuk pihak lain

y

y

ii) Fungsi-fungsi terkait dalam transaksi siklus pengeluaran Nama Fungsi 1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas 2. Fungsi pencatatan utang 3. Fungsi keuangan Unit Organisasi Pemegang Fungsi Bagian pemasaran atau bagian-bagian lain Bagian utang Bagian kasa

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 18

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN4. Fungsi akuntansi biaya 5. Fungsi akuntansi umum 6. Fungsi audit intern 7. Fungsi penerimaan kas Bagian akuntansi biaya Bagian akuntansi umum Bagian audit intern Bagian kasa

Keterangan : 1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi pencatatan utang. Permintaan cek ini harus mendapat persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan 2. Fungsi pencatatan utama, fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar. 3. Fungsi keuangan. Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek, meminta otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur. 4. Fungsi akuntansi biaya. Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan. 5. Fungsi akuntansi umum. Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek. 6. Fungsi audit intern. Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count) secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (akun kas dalam buku besar). Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank scara periodik. 10. Risiko yang terdapat struktur pengendalian intern siklus pengeluaran. Dalam memahami risiko pengendalian yang timbul dalam transaksi pengeluaran kas harus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan salah saji, pengendalian yang dibutuhkan, serta kemungkinan pengujian yang harus dilakukan berikut ini:

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 19

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANa. Terhadap transaksi pembayaran hutang.y

Kemungkinan adanya pengeluaran cek untuk pembelian yang tidak disetujui, harus dikendalikan dengan cara penandatanganan cek melakukan penelaahan terhadap kelengkapan pendukung voucher dan persetujuannya. Auditor dapat melakukan pengujian dengan cara observasi apakah penandatanganan cek melakukan pengecekan dengan bebas terhadap dokumen pendukung.

y

Kemungkinan voucher dibayar dua kali, dikendalikan dengan pemberian cap terhadap voucher dan dokumen pendukungnya bila telah dibayar. Auditor dapat melakukan pengujian apakah semua pembayaran diberi cap. Check mungkin dibayarkan untuk jumlah yang salah, dikendalikan dengan pengecekkan oleh pihak yang bebas mengenai kesesuaian jumlah dalam check dengan voucher-nya. Check mungkin dirubah setelah ditandatangani, dikendalikan dengan pengecekan pemberian tanda cek yang dikirim. Auditor dapa melakukana pengujian dengan melakukan wawancara tentang prosedur pengiriman check, dan observasi proses pengiriman check.

y

y

b. Terhadap transaksi pengeluaran kas.y

Check mungkin tidak dicatat, dikendalikan dengan check yang bemomor urut tercetak. Auditor melakukan pengujian terhadap penggunaan dokumen bemomor urut tercetak. Kesalahan-kesalahan dalam pencatatan check, dikendalikan dengan pembuatan rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak yang bebas. Auditor dapat melakukan pengujian terhadap bank rekonsiliasi. Check tidak dicatat dengan segera, dikendalikan oleh pihak yang bebas untuk mencocokkan tanggal check dan tanggal pencatatannya. Pengujian yang dilakukan dengan memperlihatkan kembali adanya kebebasan dalam pengecekan.

y

y

E. PROSEDUR AUDIT SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS Dengan mengacu pada kelas transaksi, akun, fungsi bisnis, serta dokumen dan catatan yang terkait dengan siklus penjualan dan penagihan, maka teknik audit yang dapat dikembangkan : Pembelian dan Pengeluaran Kas dalam merancang tes pengendalian dan tes subtantif atas siklus PENGELUARAN sebagai berikut: 1. Nama Akun : Pembelian

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 20

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANTujuan Audit

No

Tujuan Audit E K X A X PA X

Asersi HK KL X X PB X PP

1. 2.

Semua pembelian dicatat dengan lengkap dan benar. Pembelian yang dicatat merupakan kewajiban perusahaan. Semua pembelian telah disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan.

X X

3.

X

Keterangan: Keterjadian/Eksistensi (E); Kelengkapan (K); Keakuratan (A); Penilaian dan Alokasi (PA); Hak dan Kewajiban (HK); Klasifikasi (Kl); Pisah Batas/ Cut-Off (PB); Penyajian dan Pengungkapan (PP) Teknik Pengujian Audit

No

Prosedur Audit

Teknik Audit

Asersi

Pengujian Pengendalian (Test of Control) 1. Pastikan adanya pemisahan fungsi yang melakukan otorisasi pembelian, pencatatan pembelian, pembayaran dan pengelola persediaan. Untuk perusahaan skala kecil mungkin tidak ada pemisahan fungsi tersebut, auditor harus melihat adanya kompensasi pengendaliannya. Review kebijakan pembelian. Pastikan adanya kebijakan pembelian (tertulis), tender, benturan kepentingan, otorisasi pembelian dll. Pastikan adanya pengendalian terhadap akses ke data yang berhubungan dengan pembelian (data pemasok, harga, order pembelian, hutang dagang, persediaan dll). Pastikan adanya sistem penomoran atas dokumen pembelian seperti order pembelian, penerimaan barang, pembayaran dll. Pastikan bahwa barang hanya bisa dipesan apabila ada order pemesanan yang telah diotorisasi. Pastikan ada bukti bahwa semua barang yang Cek, Observasi, E, K, A HK

Inspeksi, Tanya jawab

2.

Observasi, jawab Observasi, Tanya jawab Observasi, Tanya jawab Observasi, Tanya jawab Observasi,

Tanya E, K, A, HK Inspeksi, E, K, A, HK Inspeksi, E, K, HK

3.

4. 5.

Inspeksi, E, K, HK

6.

Inspeksi, A, PA

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 21

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANditerima telah diperiksa kualitas dan kuantitasnya. Pastikan transaksi pembelian (persediaan, hutang dagang) dibukukan dalam sistim tepat waktu. Periksa laporan rekonsiliasi antara barang yang diterima, dipesan dan faktur pembelian dari segi kuantitas, harga dan jumlah pembelian. Pastikan ada bukti bahwa laporan tersebut direview, ditindaklanjuti dan diotorisasi. Pastikan biaya sehubungan dengan pembelian barang telah dihitung dan dialokasikan dengan benar. Pastikan bahwa potongan pembelian (harga, kuantitas), retur telah dihitung dan dicatat dengan benar. Pastikan buku besar hutang dagang dicocokkan dengan rincian hutang dagang secara rutin (bulanan, mingguan atau harian). Pastikan ada rekonsiliasi secara rutin antara faktur pembelian dengan saldo hutang dagang. Pastikan perbedaannya telah ditindaklanjuti. Pilih secara sample transaksi pembelian dari buku pembelian sepanjang tahun. Cocokkan informasi pemasok, kuantitas, harga dan tanggal ke: order pembelian yang diotorisasi, daftar pemasok yang diotorisasi, bukti penerimaan barang, faktur pembelian/kontrak, Telusuri jurnal pembelian ke buku besar. Periksa akurasi bukti penerimaan barang, faktur pembelian/kontrak, laporan pembelian, jurnal pembelian. Pilih secara sample transaksi penerimaan barang sepanjang tahun. Cocokkan informasi pemasok, kuantitas, harga dan tanggal ke: faktur pembelian/kontrak laporan penerimaan barang, jurnal pembelian Telusuri jurnal pembelian ke buku besar (hutang dagang dan persediaan) Periksa akurasi matematis laporan penerimaan barang, faktur pembelian/kontrak, laporan pembelian, jurnal pembelian. Tanya jawab Observasi, Tanya jawab Observasi, Tanya Pembandingan, Verifikasi Observasi, Crossfooting 10. Observasi, Inspeksi, PA, PP Inspeksi, A, KL PA, Inspeksi, K, HK,

7.

PB, PP Inspeksi, E, K, PA jawab,

8.

9.

Tanya jawab, Footing,

Tanya jawab, Footing Observasi, Tanya Pembandingan Inspeksi, jawab, A, PA

11.

12.

Observasi, Tanya jawab, Observasi, Tanya

Inspeksi,

K, PA

A,

13.

Inspeksi, Cek,

E, K, A, KL

jawab,

Pembandingan, Footing, Crossfooting, Trasir, Vouching

14.

Observasi, Tanya

Inspeksi, Cek,

E, K, A, KL

jawab,

Pembandingan, Footing, Crossfooting, Trasir, Vouching

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 22

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN15. Periksa ringkasan jurnal pembelian dalam hal: akurasi matematis; pencatatan/posting ke buku besar. Footing, Crossfooting, Trasir, Tanya jawab A, PP PA,

2. Nama Akun : Utang Usaha Tujuan Audit

No 1.

Tujuan Audit E Utang usaha merupakan kewajiban perusahaan atas barang dan jasa yang diterima Utang usaha telah dicatat dengan lengkap dan benar X Utang usaha telah disajikan dan diungkapkan dengan benar dalam laporan keuangan. X K A

Asersi PA HK X

KL X

PB X

PP

2.

X

X

X

3.

X

X

X

Keterangan: Keterjadian/Eksistensi (E); Kelengkapan (K); Keakuratan (A); Penilaian dan Alokasi (PA); Hak dan Kewajiban (HK); Klasifikasi (Kl); Pisah Batas/ Cut-Off (PB); Penyajian dan Pengungkapan (PP) Teknik Pengujian Audit No Prosedur Audit Teknik Audit Asersi

Pengujian Substantif (Substantive test of Transaction) 1. Dapatkan rincian saldo utang usaha. Bandingkan saldonya dengan daftar utang dan buku besar Cocokkan saldo awal dengan angka yang sudah diaudit. Investigasi akun yang tidak lazim, saldo debit, lama tidak terbayar, dan sengketa Konfirmasi saldo utang: Dapatkan rincian semua utang yang menunjukkan nama pemasok, alamat dan jumlah utang. Cocokkan rincian utang tersebut dengan buku pendukung utang (sub-ledger). AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS Cek, Crossfooting, Pembandingan, Investigasi Cek, Crossfooting, Pembandingan, Investigasi, Konfirmasi Footing, E, K, A, PA, KL PB, Footing, E, K, A, PP

2.

Page 23

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANPeriksa rekonsiliasi antara saldo utang usaha dan pernyataan dari pemasok (supplier statement), Pilih sample pemasok yang akan dikirimi surat konfirmasi. Konfirmasi juga harus dikirim atas utang usaha yang sekarang saldonya nihil, negatif atau tidak ada mutasi. Kirim surat konfirmasi yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Pada saat konfirmasi diterima: Minta manajemen untuk membuat rekonsiliasi apabila ada perbedaan dengan jawaban konfirmasi. Periksa alasan-alasan perbedaan dari jawaban konfirmasi. Uji perbedaan yang material untuk memastikan alasannya benar. Kirim konfirmasi kedua untuk konfirmasi yang belum dijawab. Lakukan prosedur alternatif untuk konfirmasi yang tidak dijawab (memeriksa pembayaran sesudah tanggal neraca, memeriksa bukti penerimaan barang, faktur pembelian dll) Buat ringkasan hasil konfirmasi. 3. Periksa penerimaan barang/jasa [5-10] hari sebelum dan sesudah tanggal tutup buku untuk memastikan sudah dicatat pada periode yang benar (cut-off). Dapatkan daftar akrual pada tanggal tutup buku. Periksa bukti pembayaran, faktur-faktur, bukti penerimaan barang yang belum diproses sesudah tanggal neraca. Pastikan utang telah dicatat untuk dokumen yang berhubungan dengan barang/jasa yang diterima di tahun buku. Periksa hasil konfirmasi bank, pinjaman, penasihat hukum, pemasok dan pihak ketiga lainnya untuk memastikan biaya yang berhubungan dengan tahun buku sudah dicatat. Investigasi jurnal pengeluaran yang material dan tidak lazim menjelang dan sesudah tutup buku untuk memastikan keabsahannya. Pastikan kecukupan penyajian dan pengungkapan utang usaha di laporan keuangan. Observasi, Inspeksi, E, K, A, PB E, K, A, PB

Tanya jawab, Cek Observasi, Inspeksi,

4.

Tanya jawab, Cek

5.

Observasi,

Inspeksi,

E, K, A, PA K, A, PA, PB

Tanya jawab, Cek Observasi, Tanya Investigasi Inspeksi, Cek,

6.

jawab,

7.

Observasi,

Inspeksi,

A, PP

Tanya jawab, Cek

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 24

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN

3. Nama Akun : Persediaan Tujuan Audit

No 1. 2.

Tujuan Audit E Persediaan adalah milik perusahaan. Persediaan merupakan hak perusahaan dan tidak ada pembatasan pemakaiannya. Persediaan yang menjadi milik perusahaan telah dicatat dengan benar. Persediaan telah dinilai sesuai jumlah yang bisa diperoleh kembali (realizable value). Persediaan telah disajikan dan diungkapkan dengan benar dalam laporan keuangan. X X K X X A

Asersi PA HK X X X X

KL

PB X X

PP

3.

X

X

X

X

4. 5.

X

X

X

X

X

X

X

Keterangan: Keterjadian/Eksistensi (E); Kelengkapan (K); Keakuratan (A); Penilaian dan Alokasi (PA); Hak dan Kewajiban (HK); Klasifikasi (Kl); Pisah Batas/ Cut-Off (PB); Penyajian dan Pengungkapan (PP) Teknik Pengujian Audit

No 1.

Prosedur Audit Prosedur verifikasi fisik persediaan Lengkapi ceklist prosedur pemeriksaan fisik persediaan (stock opname) Uji akurasi matematis daftar persediaan hasil stock opname Cocokkan (secara sample) daftar persediaan tersebut dengan dokumen stock opname. Periksa dokumen-dokumen pengiriman dan penerimaan menjelang dan sesudah tanggal neraca untuk memastikan mutasi persediaan sudah dicatat pada periode yang benar.

Teknik Audit Observasi, (Opname), Pembandingan, analisis Inspeksi,

Asersi E, K, A, PA, PB KL,

Tanya jawab, Cek Fisik

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 25

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANMinta penjelasan dari manajemen dan investigasi perbedaan material antara hasil stock opname dengan buku besar. Pastikan buku besar persediaan telah disesuaikan dengan hasil stock opname. Dokumentasikan temuan-temuan dari hasil observasi stock opname. [Pertimbangkan untuk menggunakan tenaga ahli apabila verifikasi fisik memerlukan estimasi, penghitungan yang rumit dimana auditor mungkin tidak kompeten untuk melakukannya.] 2. Jika stock opname dilakukan sebelum tanggal neraca: Lakukan prosedur analitis atas pergerakan persediaan (kuantitas dan nilai) sampai tanggal neraca dan lakukan investigasi atas pergerakan yang tidak normal. Periksa dan investigasi jurnal yang material dan tidak normal selama periode sampai tanggal neraca. Dapatkan daftar akun persediaan sesuai dengan penggolongan-nya. Cocokkan saldonya dengan buku besar. Cocokkan saldo awal dengan angka yang sudah diaudit, Periksa akun yang tidak lazim. Bandingkan saldo persediaan, penyisihan persediaan usang, penghapusan persediaan, rasio turn-over, dan margin kotor. Minta penjelasan manajemen atas perbandingan yang signifikan dan tidak lazim. Uji konsistensi penggunaan metode penilaian persediaan dengan tahun sebelumnya (misalnya masuk pertama keluar pertama/ FIFO). Pengujian bisa dilakukan dengan memeriksa dan melakukan perhitungan kembali (secara sample) pada sistem pencatatan persediaan (perpetual record). Uji penilaian nilai persediaan untuk semua golongan persediaan (bahan baku, bahan setengah jadi, barang jadi). Bahan baku cocokkan (secara sample) harga persediaan bahan baku dengan faktur pembelian termasuk biaya-biaya perolehan persediaan. Bahan setengah jadi uji penilaian berdasarkan tahap penyelesaiannya Analisis, Investigasi, Cek E, K, PA, PB

3.

Observasi, (Opname),

Inspeksi, E,

K, A,

Tanya jawab, Cek Fisik PP Pembandingan, analisis Observasi, (Opname), Pembandingan, analisis Footing, Uji, jawab Crossfooting, A, PA Tanya Inspeksi, E, K, PA

4.

Tanya jawab, Cek Fisik

5.

Observasi,

6.

Cek, Uji, Pembandingan, A, PA Vouching, Analisis

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 26

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANsetelah mempertimbangkan biaya pemakaian bahan baku, upah dan penyerapan biaya overhead pabrik. Barang jadi uji biaya persediaan termasuk bahan baku, upah dan overhead pabrik.

Untuk perusahaan yang menggunakan biaya standar (standard costing). Bandingkan (secara sample) biaya standar dengan biaya aktualnya (bahan baku, upah, overhead pabrik dll) untuk memastikan biaya standar telah dimutakhirkan untuk mendekati biaya aktual. Uji analisa variance untuk memastikan perbedaan biaya standar dan aktualnya telah dialokasikan dengan benar ke persediaan dan harga pokok penjualan

Untuk perusahaan yang produksinya tidak normal (ada pemogokan, gangguan bencana alam, kerusakan memastikan mesin biaya dll) perlu diuji untuk akibat

yang

terjadi

ketidaknormalan produksi tidak termasuk sebagai biaya persediaan melainkan sebagai biaya

periodik. 7. Uji penilaian persediaan dengan membandingkan (secara sample) nilai persediaan/product line dengan nilai realisasi bersih (net realizable value). Indikasi kemungkinan adanya biaya persediaan yang melebihi nilai yang bisa diperoleh kembali: Margin kotor kecil atau bahkan negatif. Adanya persediaan usang Perubahan permintaan konsumen Diskon yang akan diberikan di masa mendatang Dll Uji kecukupan penyisihan atas nilai persediaan Observasi, Cek, Uji, A, PA, PB

Pembandingan, Vouching, Analisis

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 27

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANyang tidak bisa diperoleh kembali. Untuk penghapusan persediaan di tahun berjalan, periksa persetujuan dan berita acara

penghapusan persediaan. 8. Konfirmasi persediaan yang disimpan di pihak ketiga. Pertimbangkan untuk melakukan observasi stock opname (apabila material). Review kelayakan pengakuan penjualan atas persediaan tersebut. Untuk tujuan konsolidasi atau pencatatan investasi dengan metode ekuitas, pastikan labarugi yang belum direalisasi (unrealized gain or loss) dari transaksi dengan anak perusahaan yang dikonsolidasi atau dengan perusahaan asosiasi yang investasinya dicatat dengan metode ekuitas telah dieliminasi. Berdasarkan tanya jawab dengan manajemen, hasil konfirmasi pinjaman, dan review perjanjian pinjaman, periksa kalau ada persediaan yang dijaminkan, kecukupan asuransi dll. Pastikan kecukupan penyajian dan pengungkapan akun persediaan pada laporan keuangan. Observasi, Cek, Uji, E, K, A, PA, PP

Konfirmasi, Tanya jawab

9.

Tanya jawab, Cek, Trasir

A, PA

10.

Observasi,

Cek,

Uji, KL, PP

PA,

Konfirmasi, Tanya jawab Observasi, Tanya jawab Cek,

11.

Uji, K, PP

4. Nama Akun : Harga Pokok Penjualan Tujuan Audit

No

Tujuan Audit E K A

Asersi PA HK

KL

PB

PP

1.

2.

3.

Harga Pokok Penjualan merupakan kewajiban perusahaan atas barang dan jasa yang diterima Harga Pokok Penjualan telah dicatat dengan lengkap dan benar Harga Pokok Penjualan telah disajikan dan diungkapkan dengan benar dalam laporan keuangan.

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 28

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANKeterangan: Keterjadian/Eksistensi (E); Kelengkapan (K); Keakuratan (A); Penilaian dan Alokasi (PA); Hak dan Kewajiban (HK); Klasifikasi (Kl); Pisah Batas/ Cut-Off (PB); Penyajian dan Pengungkapan (PP) Teknik Pengujian Audit

No 1.

Prosedur Audit Dapatkan data yang akurat mengenai biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Uji akurasi matematis biaya bahan Periksa dokumen-dokumen pengiriman dan penerimaan menjelang dan sesudah tanggal neraca untuk memastikan mutasi sudah dicatat pada periode yang benar. Minta penjelasan dari manajemen dan investigasi perbedaan material antara fisik dengan catatan. Dokumentasikan temuan-temuan dari hasil observasi Bandingkan persentase marjin kotor dengan tahun sebelumnya selain itu bandingkan perputaran persediaan (harga pokok penjualan dibagi dengan persediaan rata rata) dengan tahun sebelumnya serta periksa keusangan persediaan yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan Bandingkan nilai persediaan yang diperluas dengan tahun sebelumnya : y Periksa biaya per unit, atau pengalian, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan y Bandingkan biaya produksi tahun berjalan dengan tahun sebelumnya (biaya variabel harus disesuaikan jika ada perubahan volume) terdapat kemungkinan Salah saji biaya per unit persediaan,khususnya biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan Minta penjelasan manajemen atas perbandingan yang signifikan dan tidak lazim

Teknik Audit Observasi, Tanya Pembandingan, Footing, Analisis Inspeksi, jawab,

Asersi E, K, HK, PA A, KL,

2.

Pembandingan, Analisis, Observasi,

A, PA

Tanya jawab

3.

Pembandingan, Analisis, Tanya jawab Observasi,

A, PB, PA

4.

Observasi,

Inspeksi, E, K, HK

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 29

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANdan lakukan penelitian secara keseluruhan Tanya Pembandingan, analisis 5. Periksa hingga ke bukti fakturnya, keakuratan dan cocokkan dengan penyajiannya pada laporan keuangan Observasi, Inspeksi, E, K, A, PA, PP jawab,

Tanya jawab, analisis

4. Nama Akun : Kas Tujuan Audit

No 1. 2.

Tujuan Audit E Semua pengeluaran kas telah dicatat dengan benar Semua pengeluaran kas benar merupakan pengeluaran perusahaan Pengeluaran kas telah disajikan dan diungkapkan dengan benar dalam laporan keuangan. X X K X X A X X

Asersi PA HK X X X X

KL X

PB X X

PP

3.

X

X

X

X

X

Keterangan: Keterjadian/Eksistensi (E); Kelengkapan (K); Keakuratan (A); Penilaian dan Alokasi (PA); Hak dan Kewajiban (HK); Klasifikasi (Kl); Pisah Batas/ Cut-Off (PB); Penyajian dan Pengungkapan (PP) Teknik Pengujian Audit

No

Prosedur Audit

Teknik Audit

Asersi

1. Pengujian Pengendalian (Test of Control) 1. Pastikan adanya pemisahan fungsi yang melakukan pengeluaran kas, pencatatan pengeluaran kas dan pemegang hutang dagang. Pastikan cek dibuat dan dibandingkan dengan dokumen pendukungnya, direview dan diotorisasi sebelum pembayaran. Pastikan ada pengendalian digunakan untuk melindungi perubahan nilai cek sebelum cek tersebut diotorisasi (cek protector). Pastikan cek dengan nilai tertentu diotorisasi Observasi, Inspeksi Observasi, Tanya jawab, E, K, A, PA Tanya jawab, E, K, HK

2.

Inspeksi, Pembandingan Observasi, Inspeksi, Observasi, Tanya jawab, E, PA Tanya jawab, E, K, A, PA

3.

4.

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 30

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANoleh orang ke-dua. 5. Periksa rekonsiliasi bank dan pastikan dilakukan oleh karyawan yang independen dari proses penjualan dan penerimaan kas. Rekonsiliasi bank direview dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Pastikan jurnal pengeluaran kas direview, diotorisasi dan dibukukan secara tepat waktu. Pastikan rincian hutang dagang telah dihapuskan untuk faktur yang telah dibayar. Inspeksi, Verifikasi Observasi, Tanya jawab, E, K, A, PA

Inspeksi, Verifikasi

6.

Observasi,

Tanya

jawab,

E, K, PB, PA

Inspeksi, Verifikasi Observasi, Tanya jawab, E, PA E, K, A, PA, PB, KL K, HK,

7.

Inspeksi, Verifikasi

Pilih secara sample transaksi pengeluaran kas Observasi, Tanya jawab, sepanjang tahun. Inspeksi, Pembandingan, Cocokkan informasi pemasok, item, jumlah dan tanggal ke: Trasir, Vouching, Footing, y daftar pemasok yang diotorisasi, Crossfooting, Verifikasi faktur pembelian/kontrak, bukti penerimaan barang/jasa, voucher pengeluaran/otorisasi pembayaran, jurnal pengeluaran kas Telusuri jurnal pengeluaran uang sampai ke buku besar. Periksa akurasi matematis jurnal pengeluaran kas, faktur pembelian, bukti penerimaan barang. 9. Pilih secara sample nota pengiriman uang Observasi, Tanya jawab, sepanjang tahun. Inspeksi, Pembandingan, Cocokkan informasi mengenai pelanggan, tanggal, item, jumlah ke: Trasir, Footing, laporan penerimaan kas, Crossfooting, Verifikasi jurnal penerimaan kas, Telusuri jurnal penerimaan kas ke buku besar. Periksa akurasi matematis laporan penerimaan kas dan jurnal penerimaan kas. 2. Pengujian Substantif (Substantive Test of Transaction) 1. Dapatkan daftar kas dan setara kas. Cocokkan saldonya dengan buku besar. Cocokkan saldo awal dengan angka yang sudah diaudit, Periksa akun yang tidak lazim (misalnya bersaldo kredit, tidak ada mutasi, bank yang sudah tidak beroperasi) dan perubahan yang signifikan dengan tahun sebelumnya. Observasi, Inspeksi, Analisis Tanya

8.

E, K, A, KL

jawab, E, K, A, PA, PP

Pembandingan,

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 31

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN2. Pertimbangkan untuk melakukan kas opname (cash count) atau observasi kas opname yang dilakukan klien jika saldo kas material. Pastikan lokasi, pemegang kas dan jumlah kas yang akan dilakukan kas opname (termasuk cek mundur, bon sementara dll yang termasuk akun kas). Lakukan atau observasi perhitungan semua saldo kas di hadapan pemegang kas. Selama observasi, pastikan prosedur kas opname telah diikuti. Pastikan voucher kas kecil (petty cash vouchers), bon sementara, cek mundur yang termasuk dalam saldo kas pada tanggal perhitungan telah direalisasikan pada periode berikutnya. Apabila auditor tidak melakukan kas opname atau observasi kas opname, periksa hasil kas opname pada akhir tanggal tutup buku. Pastikan perbedaan yang material, jika ada, telah dibukukan pada periode yang benar. Konfirmasi saldo kas dan setara kas: Minta daftar semua rekening koran semua bank (termasuk yang ditutup di tahun berjalan). Kirim surat konfirmasi atas semua saldo kas dan setara kas. Cocokkan hasil konfirmasi dengan saldo di buku besar. Minta manajemen untuk melakukan rekonsiliasi jika ada perbedaan dengan jawaban konfirmasi. Kirim konfirmasi kedua untuk yang belum terjawab Minta manajemen untuk menindaklanjuti konfirmasi yang belum diterima. Periksa jawaban konfirmasi atas informasi yang belum dicatat atau perlu diungkapkan dalam laporan keuangan. Berdasarkan jawaban konfirmasi, review perjanjian pinjaman, review korespondensi dengan bank, dan periksa apakah ada kas dan setara kas yang dijaminkan, dibatasi penggunaannya atau dibekukan. Periksa bank rekonsiliasi: Cocokkan saldonya ke buku besar dan rekening bank (bank statement). Uji akurasi matematis bank rekonsiliasi. Periksa deposit in-transit ke buku kas dan AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS Observasi, Inspeksi, (Opname) Tanya Cek jawab, E, K, A, PA, Fisik PB

3.

Observasi, Tanya jawab, Inspeksi, Konfirmasi, Rekonsiliasi, analisis

E, K, A, PA, PP

4.

Observasi, Tanya jawab, Inspeksi, Analisis

A, HK, PP

5.

Observasi, Tanya jawab, Inspeksi, Footing, Rekonsiliasi, Crossfooting,

E, K, A, PA

Page 32

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANrekening bank pada periode berikutnya. Periksa outstanding cheques ke buku kas dan rekening bank periode berikutnya. Untuk cek-cek yang masih beredar (outstanding) sampai tanggal review, pastikan kebenaran penyajiannya. Pastikan tidak ada cek dengan nomor lebih kecil daripada nomor terakhir pada rekonsiliasi bank yang tercantum pada rekening koran periode berikutnya. Investigasi keabsahan cek yang beredar (outstanding) terlalu lama (misalnya lebih dari 6 bulan). Periksa dan investigasi kalau ada unsurunsur rekonsiliasi bank yang tidak lazim. Periksa penerimaan dan pengeluaran kas, transfer antar rekening, transfer antar perusahaan afiliasi, transfer yang tidak lazim [5 hari] sebelum dan [5 hari] sesudah tanggal tutup buku. Periksa transfer antar rekening, antar perusahaan dalam grup untuk memastikan dibukukan pada periode yang benar. Uji akurasi perhitungan pendapatan bunga (bila material). Periksa kecukupan penyajian dan pengungkapan kas dan setara kas di laporan keuangan. Investigasi, Analisis

6.

Observasi, Tanya jawab, Inspeksi, Verifikasi Observasi, Tanya jawab, Inspeksi, Pembandingan, Cek, Verifikasi Pembandingan,

E, K, A

7.

E, K, A, PB

8.

Uji,

Footing,

Crossfoting,

A, PA, PP

Verifikasi, Scanning Observasi, Tanya jawab, Inspeksi, Scanning Verifikasi, Cek, A, PP

9.

5. Nama akun : Retur dan Pengurangan Pembelian Tujuan Audit

No 1.

Tujuan Audit E Semua Retur dan pengurangan pembelian telah dicatat dengan benar Semua retur dan pengurangan pembelian telah dicatat X X K X X A X X

Asersi PA HK X X X X

KL X

PB X X

PP

2.

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 33

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANdengan wajar 3. Semua retur dan pengurangan pembelian telah disajikan dan diungkapkan dengan benar dalam laporan keuangan

X

X

X

X

X

Keterangan: Keterjadian/Eksistensi (E); Kelengkapan (K); Keakuratan (A); Penilaian dan Alokasi (PA); Hak dan Kewajiban (HK); Klasifikasi (Kl); Pisah Batas/ Cut-Off (PB); Penyajian dan Pengungkapan (PP) Teknik Audit

No

Prosedur Audit

Teknik Audit

Asersi

A. Pengujian Pengendalian (Test Of Controls) 1. Minta daftar pembelian yang mencakup Observasi, Tanya jawab, nama pemasok, nomor faktur, tanggal Inspeksi, Verifikasi faktur dan jumlahnya serta cocokkan dengan saldo di buku besar 2. Pastikan terdapat proses verifikasi Observasi, Tanya jawab, terhadap barang yang dikembalikan ke Inspeksi, pemasok 3. Periksa tanggal dan jumlah retur Uji, Cek, Tanya jawab pembelian untuk memastikan dicatat dengan benar dan merupakan transaksi yang wajar 4. Lakukan pengujian terhadap transaksi Uji, Cek, Trasir retur pembelian yang terjadi sesudah tanggal neraca dan nilainya material B. Pengujian Substantif (Substantive Test of Transaction) 1. Dapatkan daftar retur pembelian y Cocokkan saldonya dengan buku besar y Periksa akun yang tidak lazim dan perubahan signifikan dari tahun sebelumnya Konfirmasi saldo retur pembelian y Minta daftar retur pembelian y Kirim surat konfirmasi Observasi, Verifikasi, E, K, A, KL, PA, PP E, K, A, HK, PA E, K, HK,

PA, PB A, HK, PA, PB

E, K, A, PA, PP

Cek, Uji, Analisis

2.

Konfirmasi dan Verifikasi

E, K, A, HK, PA

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 34

TEKNIK-TEKNIK AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANBAB III KESIMPULAN

AUDIT SISTEM INFORMASI | DIV AKUNTANSI KHUSUS

Page 35