ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

download ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

of 32

Transcript of ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    1/32

    ENTOMOLOGI FORENSIK

    Oleh : RIYANA

    09171091

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    2/32

    Definisi

    Entomonbermakna serangga dan logos

    bermakna ilmu pengetahuan

    Entomologi forensik adalah aplikasi ilmu

    serangga yang memfokuskan kajian pada

    penyelidikan kematian manusia dengan

    menggunakan serangga sebagai petunjuk.

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    3/32

    Tujuan Entomologi Forensik

    Menentukan waktu dan lama kematian

    Menentukan apakah mayat telah dipindahkan

    dari lokasi pembunuhan

    Menentukan keterlibatan obat atau bahan

    toksik dalam kematian

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    4/32

    Menentukan waktu dan lama kematian

    Using successional waves of insects

    Melihat lama waktu kematian dengan

    mengidentifikasi serangga yang ada pada

    mayat tersebut

    Using maggot age and development

    Melihatadanya telur, larva, pupa, maupunimago pada mayat untuk mengetahui berapa

    lama waktu meninggalnya mayat tersebut

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    5/32

    Menentukan apakah mayat telah dipindahkan

    dari lokasi pembunuhan

    Mengidentifikasi serangga yang terdapat pada

    mayat dan dibandingkan dengan serangga

    serupa yang terdapat di sekitarnya

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    6/32

    Menentukan keterlibatan obat atau

    bahan toksik terhadap kematian

    Serangga yang didapat pada mayat mungkin

    mengandung bahan toksikologi yang

    menyebabkan kematian

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    7/32

    Pembagian serangga berdasarkan

    peran ekologisnya

    Nekrofagus : serangga yang memakan jaringan

    tubuh mayat

    Predator-parasit : serangga yang memakan

    serangga nekrofagus

    Omnivor : serangga yang memakan jaringan

    tubuh mayat dan serangga lain

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    8/32

    Siklus Hidup Lalat

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    9/32

    Telur

    Telur lalat bervariasi bentuk dan ukurannya.

    Lalat biasanya meletakkan telurnya secara

    berkelompok yang dapat mencapai 40-200

    telur sekali bertelur.

    Telur lalat akan menetas menjadi larva kira-

    kira setelah 1 hari.

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    10/32

    Larva

    1stinstar

    2ndinstar

    3rdinstar

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    11/32

    1stinstar

    1stinstar. Stadium ini membutuhkan waktu

    paling sedikit diantara stadium lain.

    Kebanyakan larva lalat membutuhkan waktu

    11-38 jam untuk menyelesaikan stadium ini

    sejak telur menetas, dengan puncak

    pertumbuhan pada 22-28 jam.

    Panjang larva pada stadium ini mencapai

    kurang lebih 5 mm atau seukuran bulir nasi.

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    12/32

    2nd instar

    Kebanyakan larva menyelesaikan 11-22 jam sejak

    1st instar untuk kemudian menjadi 3 rd instar .

    Larva membentuk koloni yang disebut maggot

    mass dan menyebabkan temperature di sekitar

    larva sedikit meningkat yang disebut maggot

    mass temperature.

    Panjang larva pada stadium ini kurang lebih 10mm dan mulai terbentuk spirakel posterior untuk

    respirasi

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    13/32

    3 rd instar

    Stadium ini adalah stadium terlama yang dibagimenjadi dua tahap.

    Tahap pertama larva melanjutkan memakanmayat sampai 20-96 jam, pada tahap ini larvamemiliki empat spirakel posterior dan mencapaipanjang kurang lebih 17 mm.

    Tahap kedua akan berlangsung 80-112 jam.Setelah larva berhenti makan, kemudian akan

    berpindah ke daerah yang lebih kering untukmemulai stadium pupa. Larva berubah warnaagak coklat kemerahan.

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    14/32

    Pupa

    Diperlukan waktu kira-kira 10 hari dalam

    puparium, untuk transformasi dari larva

    menjadi lalat dewasa.

    Tahap pupa dapat bertahan dari keadaan

    panas, dingin ataupun banjir.

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    15/32

    Dewasa

    Setelah 3 hari, larva yang sudah berubah

    menjadi bentuk lalat dewasa akan keluar dari

    pupa dan dapat memulai siklus hidupnya lagi

    dengan bertelur

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    16/32

    Serangga yang penting dalam forensik

    Calliphoridae

    Sarcophagidae

    Sepsidae

    Piophilidae

    Phoridae

    Fannidae

    Muscidae

    Sphaeroceridae

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    17/32

    Blow flies

    Famili Calliphoridae (blow flies)

    Lalat dewasa panjangnya 6-14 mm, mayoritasmemiliki warna yang metalik mulai dari hijau,

    biru, perunggu atau hitam. Larva matur panjang 8-23 mm, berwarna putih

    atau coklat muda

    Blowflies dalam beberapa menit muncul danmembentuk koloni pertama kali pada mayat.Lalat betina akan meletakan telur dalam jumlahbesar di lubang hidung, mulut dan luka terbuka.

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    18/32

    Blow flies

    larva Lalat dewasa

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    19/32

    Flesh Flies

    Famili Sarcophagidae (flesh flies).

    Lalat dewasa memiliki panjang 2-14 mm,

    dengan warna belang abu-abu hitam pada

    thorax.

    Muncul pada mayat beberapa saat setelah

    blowflies muncul.

    Lalat betina tidak meletakkan telur, melainkan

    larva stadium satu pada mayat

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    20/32

    Flesh Flies

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    21/32

    Piophila casei

    Lalat hitam kecil, panjang 2,54,0 mm dan

    biasa disebut cheese skipper

    Lalat ini biasanya ditemukan pada mayat di

    akhir pembusukan aktif dan awal tahapan

    pengeringan

    Ciri khas: bila larva diganggu, larva akan

    meloncat 15cm ke udara

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    22/32

    Piophila casei

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    23/32

    Phoridae

    Lalat kecil yang mudah dikenali karena

    kebiasaan melarikan diri berlari dan

    melompat dengan cepat diseluruh permukaan

    daripada terbang dengan sayapnya

    Dikenal dengan scuttle flies atau lalat aktif

    Menurut Dewaele and LeClerq (2002) periode

    terbangnya mulai april sampai november

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    24/32

    Phoridae

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    25/32

    Muscidae

    Mengunjungi mayat setelah kematian, tertarik

    karena eksudat dari pada mayat itu sendiri.

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    26/32

    TAHAPAN PEMBUSUKAN

    1. Initial Decay (fresh stage)

    Dimulai beberapa saat setelah kematian,

    berlangsung selama 24-72 jam. Perubahan-

    perubahan yang terjadi belum nampak secara klinis.Bakteri mulai menyebar ke seluruh tubuh dan

    menyebarkan enzim digestif. Beberapa serangga

    mulai tertarik untuk datang dan berkoloni pada

    mayat, salah satu yang muncul pertama adalah lalatfamili calliphoridae. Kemudian disusul oleh family

    sarcophagidae, piophilidae, dan muscidae.

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    27/32

    TAHAPAN PEMBUSUKAN

    2. Putrefaction (bloat stage)

    Berlangsung selama 4-10 hari pasca kematian. Pada

    tahap ini terjadi pembengkakan pada mayat akibat

    gas yang dihasilkan oleh metabolisme anaerobbakteri. Gas yang terdiri atas hydrogen sulphide dan

    methane itu mulai menimbulkan bau busuk yang

    nyata. Perut mengembung, lidah dan bola mata

    menonjol, keluarnya cairan melalui lubang tubuh,warna kehijauan pada kulit yang dimulai dari

    abdomen adalah tanda-tanda yang terlihat pada

    tahap ini.

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    28/32

    TAHAPAN PEMBUSUKAN

    3. Black Putrefaction (active decay)

    Berlangsung selama 10-25 hari pasca

    kematian. Tanda dari tahap ini adalah bau

    yang sangat menyengat dan warna kehitaman

    pada mayat. Bagian-bagian tubuh mayat

    terbuka dan semakin memudahkan larva lalat

    untuk masuk. Pada tahap ini biasanya larvalalat telah mencapai 3rd instar, kemudian

    mulai meninggalkan jenazah untuk menjadi

    pupa.

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    29/32

    TAHAPAN PEMBUSUKAN

    4. Butyric Fermentation Stage (advance decay).

    Berlangsung selama 20-25 hari pasca kematian. Pada

    tahap ini mayat terlihat lebih kering dari sebelumnya.

    Terjadi fermentasi menghasilkan gas asam butirat(berbau seperti keju) yang menarik serangga spesies

    lain, seperti kumbang dari famili carcass, trogidae

    dan dermestidae. Bila mayat berada di tempat yang

    basah atau lembab, mungkin famili kumbang tidakakan muncul, dan larva lalat dapat bertahan lebih

    lama.

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    30/32

    TAHAPAN PEMBUSUKAN

    5. Dry or Remains Decay.

    Dapat berlangsung selama 25-50 hari pasca

    kematian. Pada tahap ini mayat menjadi sangat

    kering, tertinggal kulit yang mengering, rambut dantulang, serta lalat atau larva sudah tidak nampak

    pada mayat. Kecepatan masing-masing tahap

    pembusukan sangat bervariasi karena dipengaruhi

    oleh banyak faktor seperti temperatur udara, iklim,penyebab kematian, pakaian, obat-obatan,

    kandungan lemak dan ukuran tubuh mayat

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    31/32

    Hal yang Mempengaruhi

    Perkembangan Lalat pada Jenazah

    Temperatur

    Kelembapan dan cahaya

    Lokasi keberadaan jenazah Penguburan

    Proses mumifikasi

    Kondisi geografis

  • 8/22/2019 ENTOMOLOGI FORENSIK.ppt

    32/32

    Cara Pengumpulan Bahan Entomologi1. Dilakukan pengamatan secara visual terhadap lokasi

    kematian

    2. Pengumpulan data meteorologi pada adegan

    kematian

    3. Koleksi spesimen dari tubuh4. Mengumpulkan spesimen dari lingkungan

    sekitarnya yaitu 20-30 kaki dari tubuh mayat

    5. Mengumpulkan spesimen dari daerah langsung di

    bawah tubuh setelah mayat dipindahkan dari

    tempat kejadian

    6. Koleksi spesimen selama otopsi pada pemeriksaan

    medis atau kantor koroner