Etika dan hukum bisnis aris ahmad risadi

58
ETIKA DAN HUKUM BISNIS UNIVERSITAS TRILOGI Jakarta 1 Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si

Transcript of Etika dan hukum bisnis aris ahmad risadi

Page 1: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 1

ETIKA DAN HUKUM BISNIS

UNIVERSITAS TRILOGIJakarta

Page 2: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 2

TOPIK

ETHICAL THEORY CORPORATE CULTURE CROSS CULTURAL RELATIONS

Page 3: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 3

BIODATANAMA : Ir. ARIS AHMAD RISADI, MM., M.SiALAMAT : BOGORPENGALAMAN KERJA :1. TENAGA AHLI BAPPENAS2. TENAGA AHLI KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL3. TENAGA AHLI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR RI)4. DIREKTUR CV. GHAZI MEDIA UTAMA5. KETUA PERKUMPULAN STUDI DAN PEMBANGUNAN INDONESIA (PSPI)

CONTACT :HP. : 08128682754EMAIL : [email protected] : Aris Ahmad RisadiTwitter : @arisahmadrisadiWeb : www.arisahmadrisadi.com

www.kompasiana.com/Arisahmadrisadi

Page 4: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 4

Suatu organisasi yang ingin berkembang dalam jangka panjang tidak akan dapat mewujudkannya tanpa mempertimbangkan etika bisnis, standar-standar berperilaku dan nilai-nilai moral yang mengatur tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan di dalam lingkungan kerja. Bisnis juga harus memperhitungkan beragam masalah-masalah sosial, termasuk bagaimana suatu keputusan akan mempengaruhi lingkungan, karyawan, dan pelanggan. Masalah ini merupakan jantung dari tanggungjawab sosial, filosofi, kebijakan, prosedur, dan tindakan-tindakan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan utama. Singkatnya bisnis harus menemukan keseimbangan antara melakukan hal yang benar dan hal yang menguntungkan.

(Boone & Kurtz, 2007)

PENGANTAR

Page 5: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 5

Kasus Jhonson & Jhonson

Page 6: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 6

ETHICAL THEORY

Page 7: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 7

PENGERTIAN ETIKA

Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat

Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat

Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain

Page 8: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 8

PENGERTIAN ETIKA = MORALITAS

Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores) berarti adat istiadat atau kebiasaan

Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang “ajeg” dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan

Page 9: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 9

ETIKA SEBAGAI FILSAFAT MORAL

Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai.

Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai

a.Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia

b.Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima

Page 10: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 10

Etika sebagai sebuah ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis dan rasional,

a.Mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu memang harus dilaksanakan dalam situasi konkret terutama yang dihadapi seseorang, atau

b.Etika mempersoalkan apakah suatu tindakan yang kelihatan bertentangan dengan nilai dan norma moral tertentu harus dianggap sebagai tindakan yang tidak etis dan karena itu dikutuk atau justru sebaliknya

c.Apakah dalam situasi konkret yang saya hadapi saya memang harus bertindak sesuai dengan norma yang ada dalam masyarakatku ataukah justru sebaliknya saya dapat dibenarkan untuk bertindak sebaliknya yang bahkan melawan nilai dan norma moral tertentu.

ETIKA SEBAGAI FILSAFAT MORAL

Page 11: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 11

Etika sebagai Ilmu menuntut orang untuk berperilaku moral secara kritis dan rasional.

Dengan menggunakan bahasa Nietzcshe, etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan dan bukan moralitas hamba

Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggungjawabkan.

ETIKA SEBAGAI FILSAFAT MORAL

Page 12: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 12

TIGA NORMA UMUM

Norma memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita.

Macam Norma :a. Norma Khususb. Norma Umum

- Norma Sopan santun- Norma Hukum- Norma Moral

Page 13: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 13

Norma-norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan dan lain-lain

Norma-norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal.

Norma Sopan santun / Norma Etiket adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari

Etika tidak sama dengan Etiket. Etiket hanya menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tata krama.

Page 14: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 14

Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Norma hukum ini mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut tentang bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik

Page 15: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 15

Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia.

Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.

Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral dari norma umum lainnya ( kendati dalam kaitan dengan norma hukum ciri-ciri ini bisa tumpang tindih) :

a. Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau yang dianggap mempunyai konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok.

Page 16: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 16

b. Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan penguasa tertentu. Norma moral dan juga norma hukum merupakan ekspresi, cermin dan harapan masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Berbeda dengan norma hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau diubah oleh pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak tertulis dalam hati setiap anggota masyarakat, yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam dirinya sendiri

c. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu, yang oleh beberapa filsuf moral disebut sebagai perasaan moral (moral sense)

Page 17: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 17

TEORI ETIKA

a. Etika Teleologidari kata Yunani, telos = tujuan, Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.

Dua aliran etika teleologi : - Egoisme Etis - Utilitarianisme

Page 18: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 18

Egoisme Etis

Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.

TEORI ETIKA

Page 19: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 19

Utilitarianismeberasal dari bahasa latin utilis yang berarti

“bermanfaat”.Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.

TEORI ETIKA

Page 20: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 20

Utilitarianisme, teori ini cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan Cost-Benefit Analysis. Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis.

TEORI ETIKA

Page 21: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 21

Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :

a. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)

b. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)

Prinsip dasar utilitarianisme (manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar) diterpakan pada perbuatan.

Utilitarianisme aturan membatasi diri pada justifikasi aturan-aturan moral.

TEORI ETIKA

Page 22: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 22

b. Deontologi

Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. ‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’.Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.

TEORI ETIKA

Page 23: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 23

Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :(1) Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan

ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak

tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik

(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal

Page 24: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 24

Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg perintah tak bersyarat (imperatif kategoris), yg berarti hukum moral ini berlaku bagi semua orang pada segala situasi dan tempat.

Perintah Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan kalau orang menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu mrpk hal yg diinginkan dan dikehendaki oleh orang tsb.

Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan begitu saja tanpa syarat apapun, yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau tanpa mempedulikan apakah akibatnya tercapai dan berguna bagi orang tsb atau tidak.

Page 25: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 25

c. Teori Hak

Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.

Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.

Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.

Page 26: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 26

d. Teori Keutamaan (Virtue)

Memandang sikap atau akhlak seseorang.Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu

adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.

Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.

Contoh keutamaan :a. Kebijaksanaanb. Keadilanc. Suka bekerja kerasd. Hidup yang baik

Page 27: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 27

Keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan. Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan kadang-kadang malah ada tumpang tindih di antaranya.

Fairness : kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan wajar dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi.Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan karyawan sejauh mereka mewakili perusahaan, adalah : Keramahan, Loyalitas, Kehormatan dan Rasa malu.

Page 28: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 28

Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan itu hakiki untuk setiap hubungan antar manusia, hubungan bisnis tidak terkecuali.

Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga komitmen yang tulus dengan perusahaan.

Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan perusahaan.

Rasa malu membuat karyawan solider dengan kesalahan perusahaan.

Page 29: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 29

Etika Bisnis

Etika

Etika Umum

Etika Khusus

Etika Individual

Etika Sosial

Etika Lingkungan Hidup

Etika terhadap sesama

Etika Keluarga

Etika Politik

Etika Profesi

Etika Hukum

Etika Biomedis

Etika Pendidikan

Etika Media

Klasifikasi Etika

Page 30: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 30

Klasifikasi EtikaEtika Umum :Etika yang membicarakan mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana

manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etois, teori-teori etika dan prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.Etika Khusus : Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan etika khusus adalah tentang bagaimana seseorang mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan atau kegiatan khusus yang harus dilakukannya dengan didasarkan oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Penerapan itu dapat juga berwujud bagaimana seseorang menilai perilaku dirinya dan orang lain dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bersifat etis seperti cara manusia membuat suatu keputusan dan tindakan dihubungkan dengan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.Etika Individal : Menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya

sendiri.Etika Sosial : Berbicara mengenai kewajiban , sikap dan pola perilaku

manusia sebagai anggota ummat manusia.Etika Lingkungan : merupakan petunjuk atau arah perilaku praktis manusia

dalam mengusahakan teruwujudnya moral dan upaya untuk mengendalikan alam agar tetap berada pada batas kelestarian. Etika lingkungan hidup juga berbicara mengenai relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara manusia dengan makhluk lain atau dengan alam secara keseluruhan.

Page 31: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 31

CORPORATE CULTURE

BUDAYA PERUSAHAAN

Page 32: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 32

BUDAYA PERUSAHAAN

Budaya Perusahaan adalah suatu sistem dari nilai-nilai yang dipegang bersama tentang apa yang penting serta keyakinan tentang bagaimana dunia itu berjalan. Terdapat tiga faktor yang menjelaskan perbedaan pengaruh budaya yang dominan terhadap perilaku, yaitu:

Keyakian dan nilai-nilai bersama Dimiliki bersama secara luas Dapat diketahui dengan jelas, mempunyai

pengaruh yang lebih kuat terhadap perilaku

CORPORATE CULTURE

Page 33: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 33

Nilai-nilai peribadi dan karakter moral mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja etis suatu perusahaan.

Nilai-nilai dan karakter pribadi dapat dipengaruhi oleh budaya suatu perusahaan

Budaya perusahaan merupakan kombinasi ide, adat istiadat, praktik tradisional, nilai-nilai perusahaan yang membantu mendefinisikan perilaku normal bagi setiap orang yang bekerja di suatu perusahaan.

Budaya itu sendiri merupakan cara kita melakukan sesuatu di sekitar kita

BUDAYA PERUSAHAAN

Page 34: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 34

Kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan sasaran organisasi bukan lagi dianggap sebagai beban, tetapi sebagai suatu kesadaran, diantaranya adalah:Berusaha menyesuaikan diri, menghormati

norma organisasi, dan mengerjakan apa yang diharapkan

Memahami serta mendukung secara aktif misi dan tujuan organisasi

BUDAYA PERUSAHAAN

Page 35: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 35

Memilih kegiatan dan prioritas pribadi untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan menyesuaikan diri dengan misi organisasi

Melakukan tindakan yang sesuai dengan misi dan menjaga nama baik organisasi

Melakukan pengorbanan pribadiMenempatkan kepentingan organisasi

di atas kepentingan sendiri, termasuk kepentingan pribadi dan urusan keluarga.

BUDAYA PERUSAHAAN

Page 36: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 36

Mendukung keputusan yang menguntungkan organisasi meskipun tidak disenangi orang lain

Memberikan kejelasan tentang sasaran kelompok dan bagaimana kontribusi setiap peran anggota dalam mencapai sasaran tersebut

Meningkatkan efektivitas, moral dan produktivitas kelompok. Ini termasuk berusaha untuk membentuk semangat kelompok

Menjaga kelompok, melindungi kelompok dan reputasinya serta memastikan bahwa kebutuhan praktis kelompok terpenuhi dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan

Memastikan bahwa orang lain menerima misi, tujuan, agenda, iklim, dan kebijalan pimpinan.

BUDAYA PERUSAHAAN

Page 37: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 37

Budaya sebagaimana definisi di atas dapat dikatakan sebagai serangkaian nilai atau keyakinan yang menghasilkan pola perilaku tertentu secara kolektif dalam korporasi

Dengan nilai bersama tersebut, permasalahan bersama yang muncul sebagai akibat dari perubahan-perubahan lingkungan, dapat diatasi secara efektif karena ada kebersamaan yang dibangun atas dasar rasa saling percaya satu sama lain.

PENTINGNYA BUDAYA PERUSAHAAN

Page 38: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 38

Nilai (Value) : apa yang penting/kurang penting, apa yang baik/kurang baik, apa yang benar/kurang benar. Nilai budaya dapat berbentuk: disiplin kerja, kreativitas individu, inovasi organisasi, mutu dan produktivitas, kepuasan bersama, profesional, jiwa ikhlas, ramah, kerja sama, menghargai waktu dll.

PENTINGNYA BUDAYA PERUSAHAAN

Page 39: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 39

Norma merupakan aturan atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur bersama atau aturan yang mengikat sebagai panduan, tatanan, dan kendali tingkah laku individu dalam organisasi. Oleh karena itu seluruh peraturan yang diterbitkan harus dijiwai oleh nilai-nilai budaya perusahaan.

UNSURBUDAYA PERUSAHAAN

Page 40: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 40

Wewenang merupakan kemampuan untuk mengambil keputusan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Wewenang adalah kekuasaan yang sah untuk melaksanakan peranan sesuai dengan jabatan untuk mewujudkan harapan-harapan selaras dengan nilai-nilai budaya perusahaan. Wewenang merupakan wahana untuk memasyarakatkan nilai-nilai dan norma-norma budaya perusahaan.

UNSURBUDAYA PERUSAHAAN

Page 41: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 41

Imbal jasa/penghargaan merupakan imbal jasa/penghargaan yang diberikan secara wajar dan adil baik bersifat finansial maupun non finansial. Sistem pemberian imbal jasa mendorong terwujudnya budaya perusahaan dan tercapainya sasaran organisasi

UNSURBUDAYA PERUSAHAAN

Page 42: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 42

Unsur-unsur tersebut akan mempengaruhi sikap dan perilaku yaitu: Sikap

Citra adalah kepuasan stakeholder Budaya adalah kepemimpinan kolaborasi Arah adalah membangun sikap positif Tujuan adalah menyatukan kesamaan berfikir

Perilaku Mengkomunikasikan kehangatan Mengkomunikasikan kepercayaan Mengkomunikasikan fakta dan gagasan Inisiatif, kreatif, spontan dan bersemangat

UNSURBUDAYA PERUSAHAAN

Page 43: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 43

FAKTOR PENENTU BUDAYA PERUSAHAAN

Faktor-faktor yang menentukan dalam menciptakan budaya organisasi yaitu: iklim organisasi, gaya kepemimpinan dan kinerja, dengan ciri-ciri sebagai berikut:Kejelasan dengan tanggung jawab artinya

seperti tiap individu merasa diberi tanggung jawab

Kejelasan sasaran kerja, artinya setiap individu mengerti apa yang harus dikerjakan dan bagaimana melaksanakan serta kepada siapa ia harus melaporkannya

Page 44: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 44

Kejelasan penilaian kinerja, artinya setiap individu memperoleh umpan balik dari apa yang dikerjakannya

Adanya tantangan kerja bagi setiap individu dalam melaksanakan kerja

Adanya bimbingan kerja bagi setiap individuAdanya keinginan untuk bekerja kerasAdanya penghargaan untuk individu yang

berprestasiKejelasan karier di masa depanAdanya pengakuan dari atasan dan teman sejawat

FAKTOR PENENTU BUDAYA PERUSAHAAN

Page 45: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 45

Adanya keluwesan dalam melaksanakan pekerjaanKejelasan dalam mengambil resiko untuk setiap

peranAdanya keterbukaan artinya setiap individu merasa

bahwa manajemen dan lingkungan kerja sifatnya terbuka

Adanya keakraban hubungan kerja secara harmonisAdanya sikap toleran artinya kesadaran tiap individu

mempertimbangkan saran yang diberikan

FAKTOR PENENTU BUDAYA PERUSAHAAN

Page 46: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 46

Adanya kepedulian artinya setiap individu peduli atas masalah yang timbul dan berusaha mencari jalan pemecahannya.

Adanya rasa memiliki artinya setiap individu merasa terikat dalam organisasi bukan diikat.

Adanya kerja sama yang akrab dalam organisasi

Adanya saling percaya mempercayai dalam melaksanakan pekerjaan.

FAKTOR PENENTU BUDAYA PERUSAHAAN

Page 47: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 47

MANFAAT BUDAYA PERUSAHAAN

Membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain

Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota

Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan individu

Menjaga stabilitas organisasi.

Page 48: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 48

HUBUNGAN ETIKA DENGAN BUDAYA PERUSAHAAN

Etika merupakan standar moral yang menyangkut baik-buruk dan benar-salah

Etika bisnis meliputi:Etika perusahaan

Hubungan perusahaan dengan karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya

Etika kerja Hubungan antara perusahaan dengan karyawan

Etika perorangan Hubungan antar karyawan

Page 49: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 49

Perilaku etis dapat menimbulkan saling percaya antara perusahaan dengan stakeholder

Perilaku etis dapat mencegah pelanggan, pegawai dan pemasok bertindak oportunis, serta tumbuhnya saling percaya

Budaya perusahaan memberi kontribusi signifikan terhadap pembentukan perilaku etis

HUBUNGAN ETIKA DENGAN BUDAYA PERUSAHAAN

Page 50: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 50

Budaya dapat mendorong terciptanya perilaku etis atau sebaliknya dapat mendorong terciptanya perilaku tidak etis

Faktor yang menyebabkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan:Terciptanya budaya perusahaan secara baikTerbangunnya suatu kondisi organisasi

berdasarkan saling percayaTerbentuknya manajemen hubungan antar

pegawai

HUBUNGAN ETIKA DENGAN BUDAYA PERUSAHAAN

Page 51: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 51

CROSS CULTURAL RELATIONS

Hubungan Lintas Budaya

Page 52: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 52

PENGANTAR Indonesia sudah memasuki era globalisasi

(ekonomi), sehingga interaksi antar negara/bangsa semakin intensif.

Implikasi dari perdagangan bebas (persaingan global) adalah bahwa Indonesia tidak lagi sekedar “jago kandang”. Bebas dan terbukanya pasar berarti timbal balik. Pasar Indonesia terbuka, namun terbuka pula bagi pasar negara lain. Dibukanya pasar negara lain tanpa macam-macam hambatan, yang diskriminatif maupun nontarif, itulah yang dapat dan meski kita manfaatkan. Hal ini berarti bahwa bahwa ekonomi Indonesia harus menghasilkan produk barang dan jasa yang mampu bersaing karena mutu, harga, dan pelayanan. Disamping itu tentu saja memiliki kemampuan memasarkannya secara global.

Page 53: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 53

PENGANTAR Michael Porter (1985) menekankan pentingnya

mutu dan kemampuan loby (komunikasi) dalam persaingan global. Menurutnya, bangsa yang kompetitif adalah bangsa yang memiliki komitmen dan sikap kritis terhadap mutu, penguasaan teknologi, intensifikasi penelitian, dan pengembangan yang berorientasi pasar, serta keterampilan dalam melakukan pemasaran negosiasi bisnis yang mendunia.

Dalam persaingan ekonomi global perlu dibentuk budaya bisnis profesional yang mencakup komitmen mutu, etos kerja, kompetisi, orientasi pasar, sikap kreatif dan inovatif, serta kemampuan komunikasi bisnis antarbudaya. Bisnis Global harus concern terhadap karakteristik dan perbedaaan budaya.

Page 54: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 54

PENGANTAR Globalisasi dalam dunia industri dan organisasi telah

memungkinkan terjadinya pertemuan yang lebih intensif antar orang-orang dari berbagai belahan dunia dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Perusahaan-perusahaan tidak lagi berisi orang-orang hanya dari satu wilayah, satu negara yang sama. Suatu perusahaan juga tidak lagi hanya berada di suatu wilayah, suatu negara, tetapi berada pada berbagai wilayah, berbagai negara.

Perusahaan-perusahaan multinasional, dalam pengelolaannya melibatkan orang-orang dengan berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Dengan sendirinya, hal tersebut potensial menimbulkan masalah. Oleh karenanya, dalam pengelolaannya diperlukan suatu pendekatan dengan pandangan yang lebih terbuka, pendekatan yang lintas budaya.

Page 55: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 55

MANAJEMEN LINTAS BUDAYA Manajemen Lintas Budaya adalah ilmu yang berusaha untuk

memahami bagaimana budaya nasional mempengaruhi praktek manajemen, mengidentifikasi persamaan dan perbedaan lintas budaya dalam praktek manajemen dan berbagai konteks organisasi, serta meningkatkan efektivitas dalam manajemen global.

Ketika kita bicara globalisasi maka tampak wajar kalau kita bicara interaksi antar budaya Cina, Amerika, Indonesia, dan seterusnya. Kalau kita “mundur” satu langkah, prinsip-prinsip manajemen lintas budaya juga sangat berlaku dalam konteks interaksi budaya antar suku- suku Indonesia. Budaya Spanyol dengan budaya Inggris, Jerman, dan Belanda misalnya, dianggap sebagai empat budaya yang berbeda dan interaksi diantaranya sudah dianggap sebagai subyek cross cultural management. Padahal, budaya aceh dengan budaya Batak, Jawa, dan Dayak juga adalah empat budaya yang berbeda dimana jarak geografis dan populasinya sebanding dengan empat Negara Eropa tadi,

Ironisnya , seorang manajer yang piawai berinteraksi di tingkat internasional dan bisa mengelola team atau kelompok multikultur, belum tentu bisa piawai mengelola an all-indonesia team yang terdiri dari orang-orang dari beragam suku. Dan ketika team atau kelompok orang-orang Indonesia itu gagal maka tak jarang kegagalan itu diatribusikan kepada “ah memang dasar orang Indonesia”. Padahal bisa jadi murni karena kekurang pahaman kita terhadap budaya, cara pikir , dan cara pandang saudara-saudara dari suku lain.

Page 56: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 56

MANAJEMEN LINTAS BUDAYAManajemen lintas budaya bukan berarti menyatukan cara pikir dan cara pandang. Dengan begitu justru kita menegasikan keunggulan keragaman budaya dan keragaman berpikir. Sesuai namanya, manajemen lintas budaya adalah mengelola keragaman. Ketika kita bekerja dengan orang Amerika dan Eropa, kita perlu paham cara berpikir mereka yang memang jauh lebih individualis daripada kita. Mereka juga memerlukan lebih banyak kepastian dalam bekerja dan antara atasan dengan bawahan dianggap lebih setara dibandingkan dengan budaya Asia.

Page 57: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 57

KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN LINTAS BUDAYA

Kepemimpinan adalah penciptaan struktur yang memungkinkan orang-orang untuk mengambil bagian dalam mencapai tujuan-tujuan yang bernilai.

Manajemen dapat dirumuskan sebagai “harapan/pengawasan”. Manajer harus efektif dalam menciptakan dan memperjelas harapan atas pelaksanaan tugas dengan para bawahan atau rekan sekerja, kemudian mereka mengadakan perundingan dan melakukan pengawasan untuk meyakinkan bahwa pekerjaan diselesaikan dengan baik.

Sistem budaya terakulturasi dalam entitas bisnis multibudaya. Manajer yang dapat mengorganisasi kondisi ini adalah manajer yang memahami betul manajemen lintas budaya dalam organisasinya sehingga harmoni antar budaya terwujud dalam iklim bisnis yang dibangun. Manajer tersebut memahami bahwa organisasi bisnis memiliki 2 faktor utama, yaitu organisasi dan pelaku didalamnya. Pemahaman atas dinamika entitas bisnis ini adalah pemahaman atas faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dalam membangun iklim, system, dan budaya serta pemahaman atas faktor-faktor yang mempengaruhi manusia dalam berperilaku dalam dan diorganisasi di entitas bisnis tersebut.

Page 58: Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi

Ir. Aris Ahmad Risadi, MM., M.Si 58

SEKIAN DAN TERIMA KASIH