Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyakit ISPA menggunakan ... · Fakultas Matematika dan Ilmu...
Transcript of Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyakit ISPA menggunakan ... · Fakultas Matematika dan Ilmu...
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyakit ISPA menggunakan Regresi Logistik Biner
(Studi Kasus Kawasan Lumpur Lapindo Kabupaten Sidoarjo)
Oleh : FAHRUL ROZI PERDANA
13 09 100 016
Pembimbing : Ir. MUTIAH SALAMAH, M.Kes
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 1
LATAR BELAKANG
Pusat semburan 111°30-112°35 BT dan 6°40-7°18 LS
Bencana ekologis nasional gas beracun berupa semburan lumpur panas di kabupaten Sidoarjo
Propinsi Jawa Timur terjadi tanggal 28 Mei 2006
Menenggelamkan sekitar 250 hektar tanah
baik Pemukiman, perkebunan, sawah dll
4
LATAR BELAKANG
BAGIAN-BAGIAN YANG
TERINFEKSI ISPA
(DepKes.RI, 2003)
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PERINGKAT PERTAMA PENYEBAB KEMATIAN DI INDONESIA SEBESAR 20,55% MASYARAKAT JAWA TIMUR TERINFEKSI (LITBANGKES, 2007) PERINGKAT KE-4 PENYEBAB KEMATIAN MENURUT WHO
6
PENELITIAN TERKAIT
1. Faktor yang mempengaruhi KLB ISPA pada
Balita di Pulau Jawa adalah gender balita,
status ekonomi, usia, tidak mendapat imunisasi,
tinggal di kota. (Rani,2007)
2. Faktor penyebab ISPA di Jawa Timur yaitu
gender, status kawin, pekerjaan, tempat tinggal,
merokok dan tempat pembuangan sampah di
luar rumah tertutup. (Nisa, 2011)
3. Faktor yang berhubungan dengan ISPA pada
balita di ilir Gunung Sitoli yaitu status gizi, ASI
eksklusif, status imunisasi, pendapatan keluarga,
kelembaban ruangan dan ventilasi. (Resti, 2010)
PENELITIAN TERKAIT
7
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana karakteristik penderita penyakit ISPA di kawasan Lumpur Lapindo Kabupaten Sidoarjo?
2. Apa saja faktor - faktor yang mempengaruhi rumah tangga penderita penyakit ISPA di kawasan Lumpur Lapindo Kabupaten Sidoarjo?
8
TUJUAN
1. Mengetahui karakteristik penderita penyakit ISPA di kawasan Lumpur Lapindo Kabupaten Sidoarjo?
2. Mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi rumah tangga penderita penyakit ISPA di kawasan Lumpur Lapindo Kabupaten Sidoarjo?
9
MANFAAT
MANFAAT
INFORMASI DAN SARAN BAGI DINKES SIDOARJO
PEMERINTAH
PENINGKATAN PEMAHAMAN BAHAYA ISPA DAN BUDAYA HIDUP SEHAT
MASYARAKAT
10
BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah responden rumah tangga di kawasan Lumpur Lapindo Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo. Variabel yang digunakan meliputi faktor pencemaran udara dan perilaku masyarakat. Apabila dalam rumah tangga terdapat beberapa anggota yang terkena ISPA maka dipilih salah satu yang respondennya berkategori dewasa (≥ 17 tahun).
11
V
V
V
V
V
V
V
V
REGRESI LOGISTIK BINER
Regresi Logistik : Metode untuk mencari hubungan variabel respon yang bersifat dikotomus atau polikotomus dengan satu atau lebih variabel prediktor. Regresi Logistik Biner: • Variabel respon (nominal) berupa dua
kategori yaitu “sukses” atau “gagal”. • Variabel prediktor dapat berupa data dengan
skala ordinal ataupun skala rasio. • Pada regresi logistik dapat disusun model
multivariabel. 13
V
V
V
V
V
V
V
V
MODEL REGRESI LOGISTIK Menggunakan transformasi logit : Sehingga :
)...(
)...(
110
110
e1e)(
pp
pp
xx
xx
x βββ
βββ
π+++
+++
+=
pp xxx
xxg βββπ
π+++=
−
= ...)(1
)(ln)( 110
))(exp(1))(exp()(xg
xgx+
=π
14
V
V
V
V
V
V
V
V
PENAKSIRAN PARAMETER Menggunakan metode least squares,
dengan konsep meminimumkan jumlah kuadrat residual.(Maximum Likelihood Estimation)
Asumsi IIDN terpenuhi -> estimator valid. Pada variabel respon dikotomus ->
estimator tidak efisien. (Hosmer and Lemeshow, 2000).
Turunan kedua MLE
( ) ( ) ( )( )iii
iaa
L xπ1xπxn
1
22
2
−−=∂
∂ ∑=β
β
( ) ∑∑
∑
=
=
=
+
−=∂∂
∂ n
12
k
0
k
02
xexp1
xexpxx
i
jijj
jijjibia
ba
βL
β
β
ββ( ) ( )( )∑
=
−−=n
1xπ1xπxx
iiiiibia
15
V
V
V
V
V
V
V
V
PENGUJIAN PARAMETER Uji Serentak Hipotesis :
H1: paling sedikit ada satu ≠ 0, dengan j = 1, 2,…, p Statistik Uji : ; ; Tolak Ho jika
0...: 210 ==== jH βββ
( )( )∑=
−−
−=n
1i
y1i
yi
n0
n1
ii
01
π̂1π̂
nn
nn
2lnG
∑=
=n
1ii1 yn ( )∑
=
−=n
1ii0 y1n 01 nnn +=
2,dbG αχ>
16
V
V
V
V
V
V
V
V
PENGUJIAN PARAMETER Uji Parsial Hipotesis : H0: = 0 H1: ≠ 0 dengan j = 1, 2, 3,…, p Statistik Uji : Uji Wald Dengan Tolak Ho Jika
β p
jβ
)ˆ(
ˆW
i
i
SE ββ
=
[ ] 21
)ˆ()ˆ( jj VarSE ββ =
α/2ZW >
17
V
V
V
V
V
V
V
V
PENGUJIAN KESESUAIAN MODEL Hipotesis H0: model sesuai H1: model tidak sesuai Statistik uji : Uji Chi-Square (Hosmer dan Lemeshow test.) = Pengamatan pada grup ke-k = Rata-rata taksiran peluang ( )
mj =Jumlah pengamatan dalam model kombinasi
oooookategori dalam model ke j
= Banyak pengamatan pada grup ke-k g =Jumlah grup (kombinasi kategori dalam oooooooomodel serentak) Daerah penolakan: Tolak H0 jika
( )( )
2
1
'' 1
gk k k
k k k k
o nC
nπ
π π=
−=
−∑
kοkπ
kn'
)2,(2ˆ −> gC αχ
∑=
kC
j k
jj
nm
1 'π̂
18
GEJALA ISPA Ringan >>Batuk, serak, pilek, panas/ demam (>37˚C)
Sedang >>Sesak, suhu >39˚C, bercak merah seperti campak, telinga bernanah, mendengkur dan suara menciut Berat >>Sianosis, lubang hidung kembang kempis, Kesadaran menurun, sela iga tertarik saat bernafas, merasa gelisah, warna tenggorokan merah
20
PENULARAN ISPA Melalui udara saat kontak dengan penderita
Lingkungan yang tidak sehat / rumah yang tidak layak huni.
Syarat Rumah sehat •Tempat pembuangan milik sendiri dengan septic tank •Tersedianya air bersih •Listrik PLN •Luas lantai min. 9m² / anggota Rumah Tangga •Dinding dari tembok •Atap memenuhi syarat untuk berteduh
21
Data survey lapangan menggunakan sampel unit rumah tangga data sekunder yang diperoleh dari Depkes Kabupaten Sidoarjo sebagai informasi awal tentang penderita ISPA.
Variabel Respon Y = 0 ; untuk rumah tangga yang di diagnose xxxxxxtidak terdapat penderita ISPA Y = 1 ;untuk rumah tangga yang di diagnose xxxxxterdapat penderita ISPA
23
Variabel Prediktor (Responden : rumah tangga) No Jenis Variabel Keterangan Tipe Data
1 Pendidikan (X1)
1 = Tidak sekolah 2 = SD/sederajat 3 = SMP/sederajat 4 = SMU/sederajat 5 = Akademi/D1-D3 6 = Sarjana/S1-S3
Ordinal
2 Pekerjaan (X2)
1 = PNS/ TNI/ BUMN/ BUMD 2 = Karyawan Swasta 3 = Wiraswasta/ Pedagang 4 = Petani/ Peternak/ Nelayan 5 = Pertukangan 6 = Buruh tani/ Buruh pabrik/ Buruh
lain 7 = Jasa 8 = Lainnya
Nominal
3 Pendapatan (X3) 1 = Dibawah UMR 2 = Setara UMR 3 = Diatas UMR
Nominal
4 Pengeluaran (X4) - Rasio
5 Jumlah ART (X5) - Rasio
6 Perokok (X6) 1 = Ya 2 = Tidak
Nominal 24
No Jenis Variabel Keterangan Tipe Data
7 Status penduduk (X7) 1 = Asli 2 = Pendatang Nominal
8 Luas rumah (X8) - Rasio
9 Jarak rumah (X9) - Rasio
10 Kepemilikan rumah (X10)
1 = SHM 2 = Kontrak 3 = Milik orang tua/ kerabat 4 = Rumah dinas 5 = Lainnya
Nominal
11 Lama tinggal (X11) - Rasio
12 Jenis atap (X12)
1 = Seng 2 = Asbes 3 = Genteng 4 = Lainnya
Nominal
13 Jenis lantai (X13)
1 = Ubin 2 = Plester 3 = Keramik 4 = Lainnya
Nominal
14 Jenis dinding (X14)
1 = Keramik 2 = Tembok 3 = Bambu 4 = Lainnya
Nominal
25
No Jenis Variabel Keterangan Tipe Data
15 Ventilasi/ jendela (X15) 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik
Nominal
16 Bahan bakar memasak (X16)
1 = Kayu bakar 2 = Minyak tanah 3 = LPG
Nominal
17 Pencemaran udara (X17)
1 = Asap dapur 2 = Asap rokok 3 = Asap obat nyamuk
Nominal
18 TPS luar rumah (X18) 1 = Tidak tertutup 2 = Tertutup
Nominal
19 TPS dalam rumah (X19)
1 = Tidak tertutup 2 = Tertutup
Nominal
20 Perilaku (X20) 1 = Sehat, baik 2 = Tidak sehat, tidak baik
Nominal
26
Variabel Prediktor (Responden : penderita)
No Jenis Variabel Keterangan Tipe Data
21 Jenis kelamin 1 = laki-laki 2 = Perempuan
Nominal
22 Usia - Rasio
23 Status gizi
1 = Buruk 2 = Kurang 3 = Baik 4 = Lebih
Nominal
24 Lama menderita 1 = ≤ 1 tahun 2 = > 1 tahun
Nominal
25 Status dalam keluarga
1 = Ayah 2 = Ibu 3 = Anak/menantu/ cucu 4 = ART lain
Nominal
27
DIAGRAM ALIR PENGAMBILAN SAMPEL
Kecamatan Porong
(19 Kelurahan/desa)
4 Kelurahan /desa
Rumah Tangga
100 Responden
Random
Random
28
RUMUS PENENTUAN SAMPEL
n = Jumlah rumah tangga (responden) B = Batas toleransi sampel (10%) Zα/2 = Nilai Z pada tingkat kepercayaan α/2 ( misalnya
ditentukan α = 5%) N = Jumlah populasi (jumlah kepala keluarga dari
kecamatan terpilih sebesar 26.701) P = Proporsi menderita ISPA (0,5) Q = Proporsi tidak menderita ISPA (1 – P = 0,5) 29
Desa Terpilih Proporsi Jumlah Sampel juwet kenongo 30% 30 glagah arum 28% 28 mindi 28% 28 pamotan 14% 14 Total 100% 100 30
Mengumpulkan data Melakukan analisis statistika deskriptif Melakukan analisis dengan regresi biner Melakukan uji parsial masing-masing variabel prediktor terhadap variabel respon. Melakukan uji serentak seluruh variabel prediktor terhadap variabel respon. Melakukan pembentukan model. Menguji kesesuaian model yang telah terbentuk. Kesimpulan dari hasil analisis
32
Karakteristik Penderita ISPA
55% 45%
Jenis Kelamin
laki-lakiperempuan
42%
24%
28% 6%
Usia usia 1-20 tahunusia 21-40 tahunusia 41-60 tahunusia 61-80 tahun
18%
49%
33%
Status Gizi gizi buruk
gizi kurang
gizi baik 80%
20%
Lama Menderita ISPA
Kurang Dari 1tahunLebih Dari 1tahun
25%
14% 53%
8% Status dalam Keluarga
ayahibuanak/menantu/cucuART lainnya
34
Karakteristik Penderita ISPA
Pendidikan Penyakit ISPA
Total Menderita Tidak Menderita
Sarjana 5 (5%) 13 (13%) 18 (18%) Diploma 4 (4%) 0 (0%) 4 (4%) SMA 17 (17%) 18 (18%) 35 (35%) SMP 5 (5%) 7 (7%) 12 (12%) SD 16 (16%) 8 (8%) 24 (24%) Tidak Pernah Sekolah 4 (4%) 3 (3%) 7 (7%)
Total 51 (51%) 49 (49%) 100 (100%)
Tabel 4.1 Karakteristik Rumah Tangga Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
35
Karakteristik Penderita ISPA
Tabel 4.2 Karakteristik Rumah Tangga Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Penyakit ISPA
Total Menderita Tidak Menderita
PNS/TNI/BUMN/BUMD 6 (6%) 6 (6%) 12 (12%) Karyawan Swasta 7 (7%) 8 (8%) 15 (15%) Wiraswasta/Pedagang 26 (26%) 22 (22%) 48 (48%) Petani/Nelayan/Peternak 6 (6%) 5 (5%) 11 (11%) Pertukangan 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) Buruh tani/pabrik 5 (5%) 4 (4%) 9 (9%) Jasa 0 (0%) 2 (2%) 2 (2%) Lainnya 1 (1%) 2 (2%) 3 (3%) Total 51 (51%) 49 (49%) 100 (100%)
36
Karakteristik Penderita ISPA
Pendapatan Penyakit ISPA
Total Menderita Tidak Menderita
Dibawah UMR 21 (21%) 24 (24%) 45 (45%) Setara UMR 14 (14%) 14 (14%) 28 (28%) Diatas UMR 16 (16%) 11 (11%) 27 (27%) Total 51 (51%) 49 (49%) 100 (100%)
Tabel 4.2 Karakteristik Rumah Tangga Responden Berdasarkan Pendapatan
Tabel 4.3 Karakteristik Rumah Tangga Responden Berdasarkan Adanya Perokok dalam Rumah
Adanya perokok Penyakit ISPA
Total Menderita Tidak Menderita
Ya 34 (34%) 20 (20%) 54 (54%)
Tidak 17 (17%) 29 (29%) 46 (46%)
Total 51 (51%) 49(49%) 100 (5%)
37
Status penduduk Penyakit ISPA
Total Menderita Tidak Menderita
Asli 49 (49%) 40 (40%) 89 (89%) Pendatang 2 (2%) 9 (9%) 11 (11%) Total 51 (51%) 49 (49%) 100 (100%)
Ventilasi/jendela rumah Penyakit ISPA
Total Menderita Tidak Menderita
Kurang 20 (20%) 2 (2%) 22 (22%) Cukup 16 (16%) 28 (28%) 44 (44%) Baik 15 (15%) 19 (19%) 34 (34%) Total 51 (51%) 49 (49%) 100 (100%)
Tabel 4.5 Karakteristik Rumah Tangga Responden Berdasarkan Status Penduduk
Tabel 4.6 Karakteristik Rumah Tangga Responden Berdasarkan Ventilasi/Jendela Rumah
38
Tabel 4.5 Karakteristik Rumah Tangga Responden Berdasarkan Pencemaran Udara dalam Rumah
Pencemaran udara dalam rumah Penyakit ISPA
Total Menderita Tidak Menderita
Asap dapur 10 (10%) 11 (11%) 21 (21%) Asap rokok 34 (34%) 18 (18%) 52 (52%) Asap obat nyamuk 7 (7%) 20 (20%) 27 (27%) Total 51 (51%) 49 (49%) 100 (100%)
39
UJI KECUKUPAN DATA Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
0,609
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 585,133
Df 190
Sig. 0,000
KMO ≥ 0,5 P-Value ≤ 0,05
Variabel Tolerance VIF Pengeluaran (X4) 0,973 1,028 Jumlah anggota_RT (X5) 0,928 1,078 Luas_rumah (X8) 0,869 1,150 Jarak_rumah (X9) 0,971 1,030 Lama tinggal (X11) 0,820 1,220
VIF ≤ 10
UJI MULTIKOLINEARITAS
40
* Signifikan pada alpha kurang dari 0,2
HIPOTESIS : H0 : Tidak ada hubungan antara dua variabel yang diamati H1 : Ada hubungan antara dua variabel yang diamati ; α : 0,2
Variabel df Chi-Square P-Value Pendidikan (X1) 5 10,691 0,058* Pekerjaan (X2) 6 2,897 0,822 Pendapatan (X3) 2 1,086 0,581 Perokok (X6) 1 6,723 0,010* Status penduduk (X7) 1 5,327 0,021* Kepemilikan rumah (X10) 3 7,778 0,051* Jenis atap (X12) 1 1,257 0,262 Jenis lantai (X13) 2 1,159 0,560 Jenis dinding (X14) 2 3,639 0,162* Ventilasi/jendela (X15) 2 18,438 0,000* Bahan bakar memasak (X16) 1 0,200 0,655 Pencemaran udara (X17) 2 11,194 0,004* TPS luar tertutup (X18) 1 1,405 0,236 TPS dalam tertutup (X19) 1 1,942 0,164* Perilaku (X20) 1 0,502 0,479
UJI DEPENDENSI
41
ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER SECARA INDIVIDU
Variabel B Wald Df P-value Exp. (B)
Pendidikan 6,335 5 0,275 -Tidak sekolah 1,243 1,797 1 0,180* 3,467 -SD/sederajat 1,649 5,853 1 0,016* 5,200 -SMP/sederajat 0,619 0,618 1 0,432 1,857 -SMU/sederajat 0,898 2,062 1 0,151* 2,456 -Akademi/D1-D3 22,158 0,000 1 0,999 42002,224 Konstan -0,956 3,297 1 0,690 0,385 Pekerjaan 0,752 6 0,993 -PNS/TNI/ BUMN/BUMN 0,693 0,262 1 0,609 2,000 -Karyawan swasta 0,560 0,177 1 0,674 1,750 -Wiraswasta 0,860 0,464 1 0,494 2,364 -Petani/Peternak /Nelayan 0,875 0,411 1 0,522 2,400 -Pertukangan 0,916 0,431 1 0,512 2,500 -Buruh -20,51 0,000 1 0,999 0,000
HIPOTESIS : H0: = 0 H1: ≠ 0 dengan j = 1, 2,..., p Statistik Uji : Uji Wald
β p
jβ)ˆ(
ˆW
i
i
SE ββ
=
42
Variabel B Wald Df P-value Exp. (B) Konstan -0,693 0,320 1 0,571 0,500 Pendapatan 1,079 2 0,583 -Dibawah UMR -0,508 1,064 1 0,302 0,602 -Setara UMR -0,375 0,474 1 0,491 0,688 Konstan 0,375 0,915 1 0,339 1,455 Pengeluaran 0,000 1,594 1 0,207 1,000 Konstan -0,830 1,353 1 0,245 0,436 Jumlah ART 0,335 3,663 1 0,056* 1,398 Konstan -1,504 3,313 1 0,069 0,222 Ada perokok 1,065 6,563 1 0,010* 2,900 Konstan -0,534 3,057 1 0,080 0,586 Status penduduk 1,707 4,438 1 0,035* 5,512 Konstan -1,504 3,702 1 0,054 0,222 Luas rumah -0,006 2,992 1 0,084* 0,994 Konstan 0,818 2,804 1 0,094 2,666 Jarak rumah -0,006 6,989 1 0,008* 0,994 Konstan 1,162 6,474 1 0,011 3,196
ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER SECARA INDIVIDU
43
Variabel B Wald Df P-value Exp. (B) Kepemilikan rumah 2,196 3 0,533 -SHM -0,148 0,025 1 0,875 0,863 -Kontrak -21,608 0,000 1 0,999 0,000 -Milik orang tua / kerabat -1,099 0,999 1 0,318 0,333 Konstan 0,405 0,197 1 0,657 1,500 Lama tinggal 0,023 2,815 1 0,093* 1,023 Konstan -0,692 2,070 1 0,150 0,501 Jenis atap 0,938 1,184 1 0,277 2,554 Konstan -0,222 0,011 1 0,917 0,979 Jenis lantai 1,134 2 0,567 -Ubin 0,056 0,009 1 0,924 1,057 -Plester 0,643 1,129 1 0,288 1,903 Konstan -0,056 0,056 1 0,814 0,946 Jenis dinding 2,140 2 0,343 -Keramik 22,812 0,000 1 1,000 8077358549 -Tembok 21,181 0,000 1 1,000 1581099971 Konstan -21,203 0,000 1 1,000 0,000
ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER SECARA INDIVIDU
44
Variabel B Wald Df P-value Exp. (B) Ventilasi/jendela 12,698 2 0,002 -Kurang 2,539 9,698 1 0,002* 12,667 -Cukup -0,323 0,480 1 0,488 0,724 Konstan -0,236 0,468 1 0,494 0,789 Bahan bakar memasak
-0,352 0,198 1 0,656 0,703
Konstan 0,065 0,097 1 0,756 1,067 Pencemaran udara 10,416 2 0,05 -Asap dapur 0,955 2,374 1 0,123* 2,597 -Asap rokok 1,686 10,229 1 0,001* 5,397 Konstan -1,050 5,715 1 0,017 0,350 TPS luar rumah 0,488 1,397 1 0,237 1,630 Konstan -0,258 0,637 1 0,425 0,773 TPS dalam rumah 0,561 1,929 1 0,165* 1,753 Konstan -0,251 0,746 1 0,388 0,778 Perilaku 0,381 0,498 1 0,480 1,463 Konstan -0,024 0,012 1 0,913 0,976
ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER SECARA INDIVIDU
* Signifikan pada alpha kurang dari 0,2 45
ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER SECARA SERENTAK
)ˆ(
ˆW
i
i
SE ββ
=
α/2ZW >
H0 : β1 = β2 = … = βj = 0 H1 : Paling sedikit ada satu βj ≠ 0 dengan j = 1,2,…,p Statistik Uji : Uji Wald
Daerah penolakan : tolak Ho jika Variabel B Wald Pvalue Exp(B)
Pendidikan 1,626 0,898 -Tidak sekolah 1,862 1,375 0,241 6,435 -SD/sederajat 0,340 0,109 0,741 1,405 -SMP/sederajat 0,699 0,322 0,570 2,011 -SMU/sederajat 0,601 0,449 0,503 1,824 -Akademi/D1-D3 21,603 0,000 0,999 240953,5 Jumlah ART 0,206 0,790 0,374 1,229 Perokok (1) -1,291 0,666 0,415 0,275 Status penduduk (1) 4,837 5,463 0,019* 126,131 Luas rumah -0,006 1,254 0,263 0,994 Jarak rumah -0,006 2,629 0,105* 0,994
46
Variabel B Wald P-value Exp. (B) Lama tinggal -0,034 1,142 0,285 0,967 Ventilasi/jendela 12,865 0,002 -Kurang 5,365 10,959 0,001* 213,791 -Cukup -0,410 0,294 0,588 0,663 Pencemaran udara 5,251 0,072 -Asap dapur 2,231 2,871 0,090* 9,310 -Asap rokok 4,372 4,997 0,025* 79,171 TPS dalam rumah (1) -1,487 3,152 0,076* 0,226 Constant -5,334 3,114 0,078 0,005
* Signifikan pada alpha kurang dari 0,2
47
Pembentukan Model Regresi Logistik Biner
Variabel B Wald Pvalue Exp(B)
Status penduduk (1) 3,552 3,947 0,047* 34,898
Jarak rumah -0,006 4,006 0,045* 0,994
Ventilasi/jendela 13,150 0,001
-Kurang 4,664 10,722 0,001* 106,043
-Cukup -0,612 0,964 0,326 0,542
Pencemaran udara 10,469 0,005
-Asap dapur 1,754 2,263 0,133* 5,779
-Asap rokok 3,279 8,570 0,003* 26,559
TPS dalam rumah (1) -0,906 2,010 0,156* 0,404
Constant -4,397 3,044 0,081 0,012
48
Variabel Exp(B) Status penduduk (1) 34,898 Jarak rumah 0,994 Ventilasi/jendela (1) 106,043 Pencemaran udara (1) 5,779 Pencemaran udara (2) 26,559 TPS dalam rumah (1) 0,404
Nilai Odds Rasio
1. Peluang rumah tangga dengan status penduduk asli yang memiliki
ventilasi/jendela di dalam rumahnya dalam keadaan kurang dengan pencemaran udara dalam rumah asap rokok berpeluang terkena penyakit ISPA sebesar 0,991 dan dan tidak terkena ISPA sebesar 0,009.
2. Peluang rumah tangga dengan status penduduk pendatang memiliki ventilasi jendela di dalam rumahnya dalam keadaan cukup dengan pencemaran udara dalam rumah asap dapur berpeluang terkena penyakit ISPA sebesar 0,117 dan dan tidak terkena ISPA sebesar 0,883.
Peluang
50
UJI Kesesuaian Model H0 : model sesuai (tidak terdapat perbedaan yang nyata
antara observasi dengan prediksi model) H1 : model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang nyata
antara observasi dengan prediksi model) Statistik Uji:
( )( )∑
= −−
=g
k kkk
kkk
nno
C1
2
'
'
1ˆ
πππ
Daerah penolakan: Tolak H0 jika atau P-value < α.
Step Chi-square Df P-value Keputusan 1 12,983 8 0,112 Gagal Tolak H0
> Chi-square tabel < alpha 0,2
51
1. Penderita ISPA di Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo
mayoritas berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 55%. Usia
penderita ISPA mayoritas 1-20 tahun yaitu sebesar 42%. Status gizi
penderita ISPA mayoritas kategori berstatus gizi kurang yaitu
sebesar 49%. Untuk lama menderita dari penderita ISPA mayoritas
kurang dari 1 tahun yaitu sebesar 80%. Dan status penderita ISPA
dalam keluarga adalah sebagai anak/cucu/menantu sebesar 53%.
2. Analisis regresi logistik biner menunjukkan bahwa variabel
prediktor status penduduk, jarak rumah, ventilasi/jendela,
pencemaran udara dalam rumah dan Tempat Pembuangan Sampah
di dalam rumah yang berpengaruh terhadap peluang anggota rumah
tangga yang pernah di diagnose menderita penyakit ISPA.
Kesimpulan
53
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo lebih memperhatikan kondisi
rumah warga terutama keadaan ventilasi/jendela dan lingkungan
sekitar tempat tinggal.
2. Berdasarkan hasil wawancara (survei), masyarakat kawasan lumpur
lapindo berharap Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo sering
menggalakkan program-program kesehatan atau penyuluhan kepada
masyarakat Sidoarjo. Selain itu, mampu mengatasi permasalahan air
bersih yang telah tercemar oleh lumpur lapindo dan pembagian yang
merata untuk kartu Jamkesmas pada masyarakat miskin guna
pengobatan gratis di Puskesmas maupun Rumah Sakit.
3. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambah sampel penelitian
agar lebih merata penyebarannya dan penambahan beberapa variabel-
variabel tentang sanitasi lingkungan.
Saran
54
Daftar pustaka Agresti, A. (1990). Categorical Data Analysis. New York: John Wiley and son.
Badan Pusat Statistik. (2004) “Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)
Jawa Timur 2003”, Surabaya.
Cronbach,L.J. (1946). Response Sets and Test Validity, educational and
Psychological Measurement. 6: 475-494
DINKOMINFO. 2009. Tingkat Pencemaran Udara di Jatim Perlu Dikaji
Ulang. www.jatimprov.go.id (diakses tanggal 31Januari 2013 pukul
20.00 WIB)
Dep.Kes.RI, Buku Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA), 2007
Depkes RI., 2011. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.
Hosmer, D., & Lemeshow. (2000). Applied Logistic Reggreaion. USA: John
Wiley and Sons. 55
Daftar pustaka Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business a Skill Building
Approach. John Willey & Sons, Inc: USA.
Simamora, B. (2002). Buku latihan SPSS Statistika Parametrik.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Walpole, R. (1995). Ilmu Peluang Statistika Untuk Insinyur dan
Ilmuan. Bandung: ITB.
Wulandari, P., Salamah, M., Susilaningrum,D. (2009). Analisis Data
Kualitatif. Surabaya: ITS.
56