Farmasetika Dasar

37
FARMASETIKA DASAR Oleh : Meta Safitri M. Sc., Apt Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang 2015/2016

description

farmasetika dasar

Transcript of Farmasetika Dasar

Page 1: Farmasetika Dasar

FARMASETIKA DASAR

Oleh :Meta Safitri M. Sc., Apt

Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang

2015/2016

Page 2: Farmasetika Dasar

OBAT • Adalah bahan atau paduan bahan yang

digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan dan peningkatan kesehatan termasuk kontrasepsi dan sediaan biologis. (PP RI No. 72 Th 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan)

Page 3: Farmasetika Dasar
Page 4: Farmasetika Dasar

Sediaan farmasi adalah:

• Obat, Bahan obat, Obat tradisional, dan Kosmetika

• (UURI No 23 th 1992 tentang kesehatan)

Page 5: Farmasetika Dasar

Obat: (jadi)• Adalah sediaan atau paduan bahan-bahan yang

siap untuk digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.

(PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993)

Adalah zat yang digunakan untuk:• Diagnosis• Mengurangi rasa sakit• Mengobati atau mencegah penyakit pada manusia

atau hewan.• (Ansel, 1985)

Page 6: Farmasetika Dasar

Bahan Obat / Bahan Baku

• Semua bahan, baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat, yang berubah maupun tidak berubah; yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak semua bahan tersebut masih terdapat di dalam produk ruahan.

• Produk ruahan: tiap bahan yang telah selesai diolah dan tinggal memerlukan pengemasan untuk menjadi obat jadi.

Page 7: Farmasetika Dasar

Obat Tradisional• Adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. (PERMENKES RI No. 246/Menkes/Per/V/1990 tentang Izin Usahan Indutri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional )

• Adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. (UU RI No 23 Th 1992, tentang Kesehatan)

Page 8: Farmasetika Dasar
Page 9: Farmasetika Dasar

Kosmetika

Adalah sediaan yang digunakan untuk:• Memperindah kulit dan rambut,• Membuatnya lebih enak dilihat,• Memberikan bau yang enak,• Memberikan efek sehat pada kulit dan rambut.

Page 10: Farmasetika Dasar

Penggolongan Obat

Obat digolongkan menjadi 4 golongan yaitu• Obat Bebas, adalah Obat yang ditandai dengan

lingkaran berwarna hijau dengan tepi lingkaran berwarna hitam.• Obat bebas umumnya berupa suplemen vitamin dan

mineral, obat gosok, beberapa analgetik-antipiretik, dan beberapa antasida. Obat golongan ini dapat dibeli bebas di Apotek, toko obat, toko kelontong, warung.

Page 11: Farmasetika Dasar
Page 12: Farmasetika Dasar
Page 13: Farmasetika Dasar

Obat Bebas Terbatas,

• adalah Obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna biru dengan tepi lingkaran berwana hitam.

• Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat batuk, obat influenza, obat penghilang rasa sakit dan penurun panas pada saat demam (analgetik-antipiretik), beberapa suplemen vitamin dan mineral, dan obat-obat antiseptika, obat tetes mata untuk iritasi ringan. Obat golongan ini hanya dapat dibeli di Apotek dan Toko Obat berizin.

Page 14: Farmasetika Dasar
Page 15: Farmasetika Dasar

Obat Keras• adalah obat yang pada kemasan nya ditandai

dengan lingkaran yang di dalamnya terdapat huruf K berwarna merah yang menyentuh tepi lingkaran yang berwarna hitam.

• Obat keras merupakan obat yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam golonggan ini antara lain obat jantung, obat darah tinggi/antihipertensi, obat darah rendah/antihipotensi, obat diabetes, hormon, antibiotika, dan beberapa obat ulkus lambung. Obat golongan ini hanya dapat diperoleh diapotek dengan resep dokter.

Page 16: Farmasetika Dasar
Page 17: Farmasetika Dasar
Page 18: Farmasetika Dasar

Obat Narkotika,

• adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangin sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat mnimbulkan ketergantungan , yang dibedakan kedalam golongan-golongan sebagai mana terlampir dalam undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan. (UURI No 22 Th 1997 tentang Narkotika )

Page 19: Farmasetika Dasar

obat ini pada kemasan nya ditandai dengan lingkaran yang di dalamnya terdapat palang (+) berwarna merah.

• Obat narkotika bersifat adiksi dan penggunaannya diawasi dengan ketat, sehingga obat golongan narkotika hanya dapat diperoleh di Apotek dengan resep dokter yang asli (tidak dakedokteran, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi/obat bius dan analgetika/obat penghilang rasa sakit.

• pat menggunakan kopi resep). Contoh dari obat narkotika antara lain: Opium, coca, ganja/marijuana, morfin, heroin, dan lain sebagainya. Dalam bidang

Page 20: Farmasetika Dasar

Hal-hal khusus pada Obat Narkotika :

• Pada Resep, Obat Narkotika harus digaris bawahi dengan tinta merah.

• Pada resep harus tertera alamat pasien yang jelas.

• Pada etiket obat harus tertera etiket “Tidak Boleh diulang tanpa resep dokter”

• Resep obat Narkotika diarsip tersendiri, terpisah dari resep lainnya

• Penyimpanan obat narkotika harus dalam almari khusus yang sesuai dengan peraturan Menkes.

Page 21: Farmasetika Dasar

• Penandaan khusus obat bebas terbatas • Ada enem tanda peringatan yang dipilih sesuai

dengan obatnya seperti yang tertera pada Surat Keputusan No 6355/Direktorat Tenderal/SK/69, tanda peringatan tersebut berwarna hitam dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 2 cm atau disesuaikan dengan kemasannya, dan memuat pemberitahuan dengan huruf berwarna putih, seperti pada gambar

Page 22: Farmasetika Dasar

P. No 1.Awas ! Obat Keras,

Bacalah Aturan Memakainya

P. No 2.Awas ! Obat Keras,

Hanya untuk dikumur, jangan ditelan

P. No 3.Awas ! Obat Keras,

Hanya untuk bagian luar dari badan

P. No 5.Awas ! Obat Keras,Tidak boleh ditelan

P. No 4.Awas ! Obat Keras,

Hanya Untuk dibakar

P. No 6.Awas ! Obat Keras,

Obat Wasir Jangan ditelan

Page 23: Farmasetika Dasar

obat ini pada kemasan nya ditandai dengan lingkaran yang di dalamnya terdapat palang (+) berwarna merah.

• Obat narkotika bersifat adiksi dan penggunaannya diawasi dengan ketat, sehingga obat golongan narkotika hanya dapat diperoleh di Apotek dengan resep dokter yang asli (tidak dapat menggunakan kopi resep). Contoh dari obat narkotika antara lain: Opium, coca, ganja/marijuana, morfin, heroin, dan lain sebagainya. Dalam bidang kedokteran, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi/obat bius dan analgetika/obat penghilang rasa sakit.

Page 24: Farmasetika Dasar

Hal-hal khusus pada Obat Narkotika :

• Pada Resep, Obat Narkotika harus digaris bawahi dengan tinta merah.

• Pada resep harus tertera alamat pasien yang jelas.

• Pada etiket obat harus tertera etiket “Tidak Boleh diulang tanpa resep dokter”

• Resep obat Narkotika diarsip tersendiri, terpisah dari resep lainnya

• Penyimpanan obat narkotika harus dalam almari khusus yang sesuai dengan peraturan Menkes.

Page 25: Farmasetika Dasar

• Penandaan khusus obat bebas terbatas • Ada enem tanda peringatan yang dipilih sesuai

dengan obatnya seperti yang tertera pada Surat Keputusan No 6355/Direktorat Tenderal/SK/69, tanda peringatan tersebut berwarna hitam dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 2 cm atau disesuaikan dengan kemasannya, dan memuat pemberitahuan dengan huruf berwarna putih, seperti pada gambar

Page 26: Farmasetika Dasar

P. No 1.Awas ! Obat Keras,

Bacalah Aturan Memakainya

P. No 2.Awas ! Obat Keras,

Hanya untuk dikumur, jangan ditelan

P. No 3.Awas ! Obat Keras,

Hanya untuk bagian luar dari badan

P. No 5.Awas ! Obat Keras,Tidak boleh ditelan

P. No 4.Awas ! Obat Keras,

Hanya Untuk dibakar

P. No 6.Awas ! Obat Keras,

Obat Wasir Jangan ditelan

Page 27: Farmasetika Dasar

Psikotropika

• Psikotropika, adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahn khas pada aktifitas mental dan perilaku. (UURI No 5 Th 1997 tentang Psikotropika)

• Obat psikotropika ini termasuk golongan obat keras tertentu.

Page 28: Farmasetika Dasar

Obat Wajib Apotek (OWA)

• Obat Wajib Apotek (OWA) adalah obat keras yang boleh diserahkan apoteker di apotek, dengan syarat apoteker harus mengetahui dengan jelas kegunaan obat tersebut dan digunakan untuk apa, serta dicatat jumlah obat, nama serta alamat pasien. Yang termasuk Obat OWA ditetapkan oleh menteri Kesehatan, sampai saat ini telah ditetapkan daftar OWA No. 1, OWA No 2, OWA No 3.

Page 29: Farmasetika Dasar

Perkembangan ilmu kefarmasian

PROFESI FARMASI

Profesi yang berhubungan dg seni dan ilmu dalam penyediaan bahan sumber alam dan bahan sintetis yang cocok dan menyenangkan untuk didistribusikan dan digunakan dalam pengobatan dan pencegahan suatu penyakit.

Page 30: Farmasetika Dasar

Karir Farmasi meliputi :

• Farmasi komunitas• Farmasi rumah sakit• Pedagang besar farmasi• Farmasi industri• Pelayanan farmasi di pemerintah• Pendidikan farmasi• Farmasi management.

Page 31: Farmasetika Dasar

Pada awal 1950 prinsip fisika kimia diterapkanuntuk sistem farmasetik yang secara kuantitatif digunakan untuk menjamin kestabilan bentuk sediaan pada dosis yang akurat.

Pada pertengahan tahun 1950berkembang menjadi farmakokinetik yang berpengaruh dalam bentuk sediaan

Pada tahun 1960 berkembanglah menjadi ilmu biofarmasetik untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pembuatan obat.

Page 32: Farmasetika Dasar

Penemuan dan pengembangan obat

• Penemuan dan pengembanga obat sangat rumit. Untuk mendapatkan obat baru yang efektif dan aman, harus:

• 1. melibatkan banyak ahli dari berbagai disiplin ilmu.

• 2. memerlukan waktu yang lama dan dana yang besar.

Page 33: Farmasetika Dasar

JIKA SUATU OBAT BARU DITEMUKAN MESKIPUN KHASIATNYA JELAS ADA

BELUM BEGITU SAJA DAPAT DIGUNAKAN

MENGAPA ? ? ? ?

Page 34: Farmasetika Dasar

KARENA:• Efek obat dalam tubuh beragam• Rute pemberian obat

Pemilihan cara pemberian tergantung

EFEK SISTEMIK

EFEK LOKAL

KEADAAN PASIEN

SIFAT FISIKA-KIMIAOBAT

Page 35: Farmasetika Dasar

Dosis pemberian obat tergantung :

• Usia• Berat badan• Status penyakit• Adanya interaksi obat• Fungsi fisiologis tubuh• Dll.Adapun pada pemberian obat pada bayi dan anak-anak

sebaiknya dalam perhitungan dosis pemberian menggunakan barat badan atau luas permukaan tubuh, disebabkan karena pada bayi dan anak-anak terkadang usia tidak sebanding dengan berat badannya.

Page 36: Farmasetika Dasar

Cara perhitungan dosis Maksimum:

• Macam Rumus1. Rumus Dilling= dosis untuk usia 9 s/d 20 th

Umur (tahun) 20 X dosis dewasa

Page 37: Farmasetika Dasar

Rumus Young

• Dosis untuk usia 1 s/d 8 tahun

Umur (Tahun)

Umur + 12 X

Dosis dewasa

RUMUS FRIEDDosis untuk anak usia dibawah 1 tahun

Umur (Bulan)

150 X

Dosis dewasa