Soal OFI v 2013 (Farmasetika) Babak Penyisihan

download Soal OFI v 2013 (Farmasetika) Babak Penyisihan

of 25

description

Soal OFI V

Transcript of Soal OFI v 2013 (Farmasetika) Babak Penyisihan

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 1

    MATERI 1 (M1) DISAIN BSO 1 POIN M1

    Senyawa X-1 memiliki data fisikokimia sebagai berikut:

    Struktur kimia:

    BM : 862,06 g/mol. BM Bentuk Base : 733,94 g/mol

    Pemeriaan: serbuk hablur putih atau sedikit kuning, tidak berbau atau praktis

    tidak berbau, praktis tidak berasa.

    Kelarutan: sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, dalam

    kloroform dan dalam PEG 400.

    Stabilitas: mudah terurai dalam asam lambung, tidal stabil dalam larutan yang

    mengandung air. pH stabilitas optimal 7-8

    Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya

    Dosis obat bentuk base 200 mg/5 mL.

    Formulator di PT OFI Farma, Tbk menyusun formula untuk zat aktif X-1 yaitu

    sebagai berikut:

    Pertanyaan:

    a. Dari formula di atas, bentuk sediaan apa yang dibuat oleh formulator? Jelaskan

    alasannya

    Zat aktif X-1

    ?

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 2

    b. Jelaskan secara ringkas prinsip pembuatan sediaan di atas.

    c. Apakah air (item 7) yang digunakan dalam formula tersebut digunakan sebagai

    medium pembawa? Jelaskan alasannya.

    d. Tulis informasi yang paling penting ditambahkan pada etiket/kotak/brosur

    obat!

    e. Sebutkan evaluasi yang paling penting dilakukan dan hanya khusus dikerjakan

    untuk sediaan ini!

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 3

    MATERI 2 (M2) DISAIN BSO 2 POIN M2

    Diketahui data obat X-2 sebagai berikut:

    Struktur kimia:

    BM: 254,28 g/mol

    Golongan NSAID

    T : 2-2,5 jam

    Kelarutan: praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam etanol.

    BCS Kelas II

    Sediaan konvensional yang beredar: tablet

    Pertanyaan:

    a. Sebagai formulator saudara diminta untuk mengembangkan bentuk sediaan

    tersebut menjadi sediaan controlled release (CR). Apakah tepat obat ini

    dikembangkan dalam bentuk sediaan CR? Jelaskan alasannya.

    b. Salah satu metode yang digunakan untuk memodifikasi pelepasan obat dalam

    sistem penghantaran obat per oral adalah melalui metode disolusi terkontrol.

    Coba saudara rancang formula umum untuk zat aktif X-2 tersebut sehingga

    sediaan yang dihasilkan dapat memenuhi aspek sediaan CR.

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 4

    c. Coba saudara buat kurva hubungan waktu dengan kadar obat dalam plasma

    sehingga menggambarkan beda sediaan tablet konvensional immediate release

    dengan sediaan CR yang diberikan secara oral.

    d. Uji apa yang saudara lakukan untuk dapat mengetahui profil pelepasan obat di

    atas? Dari profil pelepasan obat dari data berikut, tentukan konstanta laju

    pelepasan obat dengan menggunakan persamaan Higuchi.

    Data pelepasan obat:

    Waktu (menit) Persen obat

    dilepas

    0 0

    10 14,55

    20 19,63

    30 32,15

    40 62,34

    50 78,19

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 5

    MATERI 3 (M3) DISAIN BSO 3 POIN M3

    Berikut ini diberikan data zat aktif X-3 sebagai berikut:

    Struktur kimia:

    BM: 822.94 g/mol

    Pemeriaan: Berupa serbuk kristal, merah-coklat

    pKa 1,7 dan 7,9.

    Koefisien partisi (oktanol/air): log P = 4,2

    Kelarutan: sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam kloroform, larut

    dalam etil asetat dan dalam metanol.

    BCS Class II API

    Bentuk kristal dan kelarutan

    Difraktogram bentuk kristal:

    1

    2

    3

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 6

    Stabilitas:

    Stabil dalam keadaan padat, disimpan dalam wadah tersegel pada suhu kamar

    dan terlindung dari kelembaban, cahaya, dan oxygen. Dalam larutan, terurai

    cepat dalam asam, namun dekomposisi dalam kondisi netral relatif lambat.

    Dari data tersebut di atas, jelaskan:

    a. Apa kepanjangan dari BCS dan API? Apa makna dari senyawa X-3 termasuk

    BCS Class II API?

    b. Dari data fisikokimia obat, menurut saudara apakah distribusi obat dapat

    menembus sawar darah otak (bood-brain barrier)? Jelaskan alasannya

    dengan menggunakan data.

    c. Perhatikan gambar hasil Difraksi Sinar X di atas. Terdapat 3 difraktogram

    yaitu 1, 2 dan 3 yang menggambarkan bentuk sampel yang berbeda. Ketiga

    sampel masing-masing mengandung zat x-3 dalam bentuk kristal Form II

    tunggal, bentuk amorf tunggal dan kombinasi kristal Form II dan amorf.

    Coba Saudara jelaskan arti difraktogram 1, 2 dan 3 tersebut masing-

    masing (kaitkan dengan sampel)? Berdasarkan hal ini, bentuk apa yang

    akan saudara gunakan sebagai bahan baku obat. Jelaskan alasannya.

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 7

    d. Dari uraian data di atas, bentuk sediaan apa yang paling cocok untuk zat

    X-3? Jelaskan alasannya.

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 8

    MATERI 4 (M4) DISAIN BSO 4 POIN M4

    Diketahui data obat X-4 sebagai berikut:

    Struktur kimia:

    BM: 296.148 g/mol

    Formulator di Industri Farmasi PT OFI Farma, Tbk merancang sediaan semi solid

    untuk zat aktif X-4 tersebut. Ada tiga formula yang dikembangkan yaitu F1, F2

    dan F3. Berikut diberikan susunan formula untuk masing-masingnya:

    Tabel 1. Formula F1

    Tabel 2. Formula F2

    Zat X-4

    Zat X-4

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 9

    Tabel 3. Formula F3

    Ketiga formula dievaluasi dengan menggunakan alat sel difusi Franz dengan hasil

    seperti pada kurva berikut:

    Pertanyaan:

    a. Sebutkan jenis sediaan yang diperoleh dari masing-masing Formula

    berdasarkan isi formula seperti pada Tabel 1, 2 dan 3. Jelaskan alasannya.

    Zat X-4

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 10

    b. Apa tujuan dilakukannya evaluasi dengan menggunakan sel difusi Franz

    dengan hasil berupa kurva di atas? Dari kurva yang diperoleh, bentuk sediaan

    apa yang paling tepat saudara sarankan untuk zat aktif X-4 tersebut. Jelaskan

    alasannya.

    c. Jelaskan prinsip pengerjaan Formula F2 dengan menggunakan bagan

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 11

    d. Jika saudara menggunakan kombinasi 2 surfaktan sebagai emulgator, tentukan

    berapa persen masing-masing surfaktan yang diperlukan jika HLB butuh

    sediaan adalah 11. Saudara harus memilih 2 dari 4 jenis pilihan surfaktan yang

    tersedia untuk kombinasi sebagai emulgator.

    Diketahui surfaktan yang tersedia adalah sbb:

    Propilenglikol monolaurat (HLB 4,5)

    Sorbitan monostearat (HLB 4,7)

    Polioksietilen (20) sorbitan monostearat (HLB 14,9)

    Polioksietilen (20) sorbitan monoloeat (HLB 15,0)

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 12

    MATERI 5 (M5) DISAIN BSO 5 POIN M5

    Data obat X-5 sebagai berikut:

    Struktur kimia:

    BM: 694,84 g/mol

    Kelarutan: sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol, terlebih

    dalam etanol mendidih; mudah larut dalam gliserin.

    Indikasi: Midriatik

    Dosis: untuk dilatasi (pelebaran) pupil pada pengobatan radang akut: 1-2

    tetes 0,5%-1%

    pH: 3,5-6

    Stabilitas: waktu paruh dalam larutan adalah 1 jam pada pH 6,8.

    a. Coba saudara rancang formula sediaan guttae ophthalmicae untuk zat aktif X-

    5. Komponen (bukan nama bahan) apa saja yang mesti ada untuk sediaan ini?

    Sebutkan alasan penggunaanya masing-masing.

    Komponen Alasan penggunaan

    Zat aktif -

    Pelarut Melarutkan zat aktif

    b. Jelaskan kapasitas mata dalam menyimpan cairan. Penggunaan obat tetes mata

    diatas diketahui 1-2 tetes tiap kali pakai. Bagaimana pendapat Saudara tentang

    hal ini (kaitkan dengan kapasitas mata)

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 13

    c. Berapa NaCl yang ditambahkan untuk membuat isotonik 10 ml yang

    mengandung 0,5 % b/v zat X-5? Diketahui E zat X-5 = 0,14

    d. Permasalahan yang sering terjadi adalah pH optimal obat berada jauh di bawah

    pH fisiologis cairan mata. Misalnya garam alkaloida yang umumnya dipakai

    sebagai tetes mata memiliki stabilitas maksimal dalam daerah pH 2

    4. Anestetik lokal untuk terapi mata memiliki stabilitas maksimum pada harga

    pH 2,3-5,4.

    Bagaimana cara saudara mengatasi permasalahan di atas, agar obat tetap dapat

    diterima oleh cairan fisiologis mata namun tetap mempertahankan sifat

    stabilitas, kelarutan dan efektifitas optimalnya!

    e. Sebutkan jenis-jenis evaluasi apa saja yang penting dilakukan untuk obat tetes

    mata ini menurut Farmakope Indonesia.

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 14

    MATERI 6 (M6) CPOB POIN M6

    a. Lengkapilah bagan yang menjelaskan proses pembuatan sediaan tablet salut

    film dan gula di bawah ini dengan cara mengisi kotak yang kosong. Dari bagan

    tersebut, tunjukkan mana produk ruahan (PR) dan produk antara (PA) dengan

    cara memberi tanda PR dan PA disamping kotak isian.

    Pengemasan

    Pencampuran bahan

    dan pencetakkan

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 15

    b. Huruf P pada CPOB merupakan singkatan dari pembuatan. Apakah istilah

    pembuatan ini sama maknanya dengan istilah produksi atau pengolahan. Kalau

    sama, kenapa istilah pembuatan yang dipakai. Jika berbeda, jelaskan apa beda

    ketiga istilah tersebut menurut CPOB.

    c. Perhatikan denah bangunan ruang produksi berikut:

    Diketahui R3 adalah ruang produksi tablet parasetamol, R7 adalah ruang

    produksi tablet amoksisilin. Ruang tengah di ketiga gedung adalah koridor.

    a) Jika industri saudara akan memproduksi tablet sefadroksil. Ruang mana

    yang akan saudara pakai? Jelaskan alasannya

    Gedung I Gedung II Gedung Steril

    R1 R2

    R3 R4

    R5 R6

    R7 R8

    R9 R10

    R11 R12

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 16

    b) Ruang R7 sedang direnovasi, sementara produksi tablet amoksisilin harus

    tetap dilakukan. Menurut saudara, bolehkah produksi tablet amoksisilin

    dilaksanakan di R4 yang kebetulan kosong? Jelaskan alasannya.

    c) Apa beda gedung steril dengan gedung II berdasarkan aliran udara yang

    digunakan di dalam ruang produksi dan koridor.

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 17

    MATERI 7 (M7) STABILITAS OBAT POIN M7

    Zat aktif X-3 akan diuji stabilitasnya dengan metode uji dipercepat sebagai syarat

    untuk memenuhi data untuk praregistrasi obat.

    a. Dari struktur tersebut, obat dapat mengalami penguraian dengan 2 jalur. Coba

    saudara tunjukkan (dengan cara memberi tanda panah) gugus fungsi mana

    yang mengalami reaksi penguraian dimaksud.

    b. Sebutkan kondisi uji yang saudara lakukan pada uji stabilitas ini, yang meliputi:

    alat, suhu dan kelembaban, lama pengujian, sampel uji yang digunakan.

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 18

    c. Berikut ini diberikan data hasil penelitian terhadap uji stabilitas obat X-3, yaitu

    sebagai berikut:

    (dikutip dari: Shakeel, F;, et al, Accelerated stability testing of cecoxib

    nanoemulsion containing cremohpor-EL. J Afr. J. Pharm, Pharmacol, vol. 2(8),

    179-183:2008)

    Diketahui, reaksi penguraian berlangsung menurut orde satu

    Tentukan umur simpan obat pada suhu kamar 25 C.

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 19

    MATERI 8 (M8) FARMAKOKINETIK POIN M8

    Suatu produk obat X-8 akan dilakukan uji bioekivalensi dengan menggunakan 12

    orang sukarelawan. Disain studi dengan metode study menyilang 2-way. Hasil

    pemeriksaan kadar obat dalam darah tiap waktu untuk sukarelawan 1 diperoleh

    data sebagai berikut:

    Obat uji

    Waktu

    (jam)

    Kadar

    (ng/ml)

    0 0

    1,5 52,7

    1 126,6

    1,5 543,3

    2 1086,8

    2,5 1267,4

    3 1209,1

    4 1016,7

    6 710,5

    8 677,4

    10 568,8

    14 408,8

    24 73,3

    a. Jelaskan arti studi menyilang 2-way dan apa syarat obat yang digunakan

    sebagai pembanding?

    b. Tentukan t obat untuk sukarelawan-1 dari data kadar obat dalam darah

    seperti tabel di atas

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 20

    c. Suatu obat lain terdapat dalam 3 bentuk sediaan yaitu tablet, sirop dan injeksi.

    Data percobaan AUC nya adalah sebagai berikut:

    Bentuk sediaan Dosis Nilai AUC

    Tablet 500 mg po 50

    Sirup 500 mg po 75

    Injeksi 250 mg iv 100

    Berapa nilai F untuk sediaan tablet?

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 21

    MATERI 9 (M9) OBAT TRADISIONAL POIN M9

    a. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang secara turun temurun

    telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma

    yang berlaku di masyarakat. Di Indonesia, obat tradisional ini dikenal dengan

    nama jamu. Saat ini pemerintah menggalakkan program saintifikasi jamu.

    Jelaskan program saintifikasi jamu ini.

    b. Purwoceng (Pimpinella purwatjan Molkenb.) telah banyak dikenal sebagai

    afrodisiak karena mengandung zat aktif stigmasterol. Di pasaran, sering

    ditemukan pemalsuan purwoceng ini yang dicampur dengan cabe jawa yang

    juga mengandung senyawa stigmasterol, karena harga purwoceng jauh lebih

    mahal.

    a) Apa arti dari afrodisiak tersebut?

    b) Bagaimana cara saudara melakukan analisis untuk memastikan kemurnian

    sampel yang diklaim mengandung purwoceng?

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 22

    c. Suatu sampel jamu diklaim oleh penjualnya digunakan sebagai obat kuat.

    Hasil uji lab, ternyata jamu tersebut positif mengandung BKO. Apa

    kepanjangan BKO tersebut? Apa jenis BKO yang sering ditambahkan pada jamu

    ini. Apakah khasiat utama dari BKO tersebut sebenarnya pada obat modern.

    d. Sebutkan kandungan utama dan khasiat beberapa obat tradisional berikut:

    No Nama latin Kandungan utama Khasiat

    1 Garcinia

    mangostana

    2 Phylanthus niruri

    3 Uncaria gambir

    4 Curcuma

    xanthorrhiza

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 23

    MATERI 10 (M10) WAWASAN UMUM POIN M10

    IAI Nilai Pemerintah Anaktirikan Apoteker

    JAKARTA (Pos Kota) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menilai pemerintah

    melupakan fungsi apoteker dalam menyusun kerangka ke arah pelayanan

    kesehatan semesta (universal coverage) sebagaimana diamanatkan UU SJSN.

    Imbasnya hingga kini peran dan posisi apoteker dan kegiatan kefarmasian

    belum jelas diatur dalam peraturan teknis pelaksana sistem pelayanan kesehatan

    semesta. Saat ini pemerintah masih berpandangan bahwa apoteker hanya

    sebagai penjual obat, dan bukan profesi yang penting untuk mendukung

    pemerintah mengamanatkan UU SJSN, ujar Ketua PP IAI Dani Pratomo, di Jakarta,

    Rabu.

    Pasal 108 dari UU tentang Kesehatan mengamanatkan, segala bentuk

    kegiatan kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

    kewenangan.

    Peran apoteker kini diambil dokter. Mereka bisa mendiagnosa dan memilih

    obat. Tanpa apoteker, praktis tidak ada kendali mutu dan biaya dalam proses

    layanan obat saat sistem universal coverage mulai diberlakukan,keluh Dani.

    Menurut Dani, layanan kefarmasian di PPK I, seperti di dokter keluarga

    mutlak ada. Jadi dokter harus bekerja sama dengan apoteker untuk melayani

    obat. Tidak boleh lagi dokter membawa obat, sebagaimana yang berlaku di

    dokter keluarga, imbuhnya.

    Dalam posisi jejaring ini, apoteker dan dokter memiliki peran yang sama,

    karena memiliki keahlian masing-masing. Tidak boleh ada yang merasa memiliki

    peran ordinasi atau sub-ordinasi.

    Secara profesi, kata Dani, sejatinya apoteker dapat menunjang hasil

    diagnosa dari dokter dengan memberikan pendapat dari segi efektifitas

    pengobatan dan kinerja dari obat itu sendiri.

    Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Dewan Penasehat PP IAI

    Ahaditomo. Saat ini ada sekitar 50 ribu apoteker di Indonesia. Jumlah ini menurut

    dia, kalau dimanfaatkan akan sangat membantu operasional BPJS.

    Menurut Ahaditomo, dengan masukan dari apoteker dalam BPJS,

    diperkirakan harga komponen obat dalam BPJS bisa ditekan lebih murah hingga

    20 persen. (aby/sir)

    Dikutip dengan sedikit perubahan dari http://www.poskotanews.com Rabu, 27

    Februari 2013.

    Dari bacaan di atas, silahkan Saudara menjawab pertanyaan berikut:

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 24

    a. Sebutkan kepanjangan dari SJSN dan BPJS serta UU yang mengatur tentang SJSN

    dan BPJS serta kesehatan.

    Sebutkan juga jenis BPJS dan institusi apa yang diamanatkan oleh UU untuk

    menyelenggrakannya. Tanggal berapa BPJS kesehatan ini mulai beroperasional?

    b. Apa yang dimaksud dengan PPK tingkat I dan apa saja yang termasuk dalam

    PPK tingkat I ini. Sebutkan juga siapa saja yang wajib menjadi peserta program

    jaminan sosial ini.

    c. Menurut saudara, kenapa IAI menganggap pemerintah menganaktirikan

    apoteker?

  • SOAL UJIAN TERTULIS OFI V/2013 BABAK PENYISIHAN - BID. FARMASETIKA/SAINS

    KOFI | Hak Cipta oleh Komite OFI 25

    d. Menurut Ahaditomo, dengan masukan dari apoteker dalam BPJS, diperkirakan

    harga komponen obat dalam BPJS bisa ditekan lebih murah hingga 20 persen.

    Dari kutipan ini, jelaskan menurut Saudara bagaimana caranya apoteker bisa

    menekan harga obat lebuh murah hingga 20 persen tersebut.