Filsafat Ilmu Alam Berfikir
Transcript of Filsafat Ilmu Alam Berfikir
-
7/31/2019 Filsafat Ilmu Alam Berfikir
1/12
4
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulilah,segala puji hanyalah milik Allah dialah yang mengajarkan
manusia dengan pena dia pula yang mengajarkan manusia apa yang tidak di
ketahuinya.segenap salawat dan salam senantiasa tercurah untuk sang kekasih
Allah,pembawa peringatan dan kabar gembira ialah salallahuaalaihi wassalam,yang
mengeluarkan manusia dari ujung kenistaan,keterbelakangan ilmu-ilmu
pengetahuan serta keburukan moral kepada cahaya kehidupan yang penuh
cinta,cita,dan cipta.
Alhamdulillah, berkat rahmat sang illahi rabbi taufik dan hidayat nya-lah
makalah ini telah selesai walau banyak sekali hambatan yang terkadang membakar
semangat pemakalah tetapi pemakalah percaya dapat merampungkannya,meski
pada awalnya terasa sangat membebani namun ini menjadi lebih bermakna karena
telah menambah wawasan dan pengalaman pemakalah.
Selanjutnya sebuah pepatah mengatakan bahwa tak ada gading yang tak
retak maka pemakalah menyadari bahwa penulisan makalah ini masih kurang untuk
di katakan sempuna.
Atas segala perhatiannya pemakalah mengucapkan kata banyak terimakasih
semoga bermanfaat bagi pembaca dan pemakalah.
( pemakalah )
-
7/31/2019 Filsafat Ilmu Alam Berfikir
2/12
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. 1
DAFTAR ISI ................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 4
A. Pembagian Berpikir .......................................................................... 4
1. Berpikir Alamiah ........................................................................ 5
2. Berpikir Ilmiah ............................................................................ 5
B. Sarana Berpikir Ilmiah ...................................................................... 6
1. Hakikat Sarana Berpikir Ilmiah ................................................... 8
2. Fungsi Sarana Berpikir Ilmiah .................................................... 10
BAB III KESIMPULAN .............................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
-
7/31/2019 Filsafat Ilmu Alam Berfikir
3/12
4
Berpikir merupakan ciri utama manusia. Dr. Mr. D.C. Mulder, mengatakan,
"manusia ialah makhluk yang berakal; akallah yang merupakan perbedaan pokok di
antara manusia dan binatang; akallah yang menjadi dasar dari segala kebudayaan".Manusia adalah makhluk yang dilengkapi Allah sarana berpikir. Dengan berpikir
manusia dapat memenuhi kehidupannya dengan mudah. Namun sayang,
kebanyakan mereka tidak menggunakan sarana yang teramat penting ini
sebagaimana mestinya. Bahkan pada kenyataannya sebagian manusia hampir tidak
pernah berpikir.
Sebenarnya, setiap orang memiliki tingkat kemampuan berpikir yang seringkali iasendiri tidak menyadarinya. Ketika mulai menggunakan kemampuan berpikir
tersebut, fakta-fakta yang sampai sekarang tidak mampu diketahuinya, lambat-laun
mulai terbuka di hadapannya. Semakin dalam ia berpikir, semakin bertambahlah
kemampuan berpikirnya dan hal ini mungkin sekali berlaku bagi setiap orang. Harus
disadari bahwa tiap orang mempunyai kebutuhan untuk berpikir serta menggunakan
akalnya semaksimal mungkin.Seseorang yang tidak berpikir berada sangat jauh dari
kebenaran dan menjalani sebuah kehidupan yang penuh kepalsuan dan kesesatan.
Akibatnya ia tidak akan mengetahui tujuan penciptaan alam, dan arti keberadaan
dirinya di dunia. Padahal, Allah telah menciptakan segala sesuatu untuk sebuah
tujuan sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an:
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq,
tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." Dan mengapa mereka tidak
memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi
dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan
waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-
benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya."
BAB II
PEMBAHASAN
-
7/31/2019 Filsafat Ilmu Alam Berfikir
4/12
4
A. Pembagian Berpikir
Berpikir Merupakan Proses Bekerjanya Akal Imam Al Ghazali menempatkan akal
pada posisi yang mulia. Dalam kitabnya Ihya Ulumuddin beliau membuat suatu sub
judul : Fi Al Aqli wa Syarafihi dan mengutip sebuah hadis yang artinya sebagai
berikut : "Pertama kali yang diciptakan oleh Allah SWT. Adalah akal. Allah berkata
kepadanya : Menghadaplah engkau, maka menghadaplah ia. Kemudian Allah
berkata : Membelakangilah, maka ia pun membelakang. Selanjutnya Allah
mengatakan, "Demi kegagahan dan kemulian-Ku, "Aku tidak mnenciptakan
makhluak yang lebih mulia selain darimu. Denganmu aku mengambil dan denganmu
aku memberi. Denganmu aku memberikan pahala dan denganmu aku menyiksa.
Akal Merupakan Salah Satu Unsur Kejiwaan Di Samping Rasa. Berpikir Dapat
Dilihat Secara Alamiah Dan Ilmiah.
1. Berpikir Alamiah :
Pola Penalaran Berdasarkan Kebiasaan Sehari-Hari Dari Pengaruh Alam
Sekelilingnya. Misalnya penalaran tentang panasnya api yang dapat membakar.
2. Berpikir Ilmiah :
Pola Penalaran Berdasarkan Sarana Tertentu Secara Teratur Dan Cermat.
Berpikir ilmiah adalah landasan atau kerangka berpikir penelitian ilmiah.
Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir.
Tersedianya sarana tersebut memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah secara
teratur dan cermat. Penguasaan sarana berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang
bersifat imperatif bagi seorang ilmuwan. Tanpa menguasai hal ini maka kegiatan
ilmiah yang baik tak dapat dilakukan.
B. Sarana Berpikir Ilmiah
1. Hakikat Sarana Berpikir Ilmiah
-
7/31/2019 Filsafat Ilmu Alam Berfikir
5/12
4
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam
berbagai langkah yang harus ditempuhnya. Pada langkah tertentu biasanya
diperlukan sarana yang tertentu pula. Oleh sebab itulah maka sebelum kita
mempelajari sarana-sarana berpikir ilmiah ini seyogyanya kita telah menguasai
langkah-langkah dalam kegiatan langkah tersebut.
Dengan jalan ini maka kita akan sampai pada hakekat sarana yang sebenarnya
sebab sarana merupakan alat yang membantu dalam mencapai suatu tujuan
tertentu. Dengan kata lain, sarana ilmiah mempunyai fungsi-fungsi yang khas dalam
kaitan kegiatan ilmiah secara menyeluruh.
Dalam proses pendidikan, sarana berpikir ilmiah ini merupakan bidang studi
tersendiri. Dalam hal ini kita harus memperhatikan 2 hal, yaitu :
a. Sarana ilmiah bukan merupakan kumpulan ilmu, dalam pengertian bahwa sarana
ilmiah itu merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode
ilmiah. Seperti diketahui, salah satu diantara ciri-ciri ilmu umpamanya adalah
penggunaan induksi dan deduksi dalam mendapatkan pengetahuan. Sarana berpikir
ilmiah tidak mempergunakan cara ini dalam mendapatkan pengetahuannya.
Secara lebih jelas dapat dikatakan bahwa ilmu mempunyai metode tersendiri dalam
mendapatkan pengetahuaannya yang berbeda dengan sarana berpikir ilmiah.
b. Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah untuk memungkinkan kita untuk
menelaah ilmu secara baik. Sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk
mendapatkan pengetahuan yang memungkinkan kita untuk dapat memecahkan
masalah kita sehari-hari. Dalam hal ini maka sarana berpikir ilmiah merupakan alat
bagi cabang-cabang ilmu untuk mengembangkan materi pengetahuaannya
berdasarkan metode ilmiah.[12]
Jelaslah bahwa mengapa sarana berpikir ilmiah mempunyai metode tersendiri yang
berbeda dengan metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuaannya sebab fungsi
sarana berpikir ilmiah adalah membantu proses metode ilmiah dan bahkan
-
7/31/2019 Filsafat Ilmu Alam Berfikir
6/12
4
merupakan ilmu tersendiri.
Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan
sarana yang berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika. Bahasa merupakan
alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah dan untuk
menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain.
Dilihat dari pola berpikirnya maka ilmu merupakan gabungan antara berpikir deduktif
dan induktif. Untuk itu maka penalaran ilmiah menyandarkan diri pada proses logika
deduktif dan induktif. Matematika mempunyai peranan yang penting dalam berpikir
deduktif ini sedangkan statistik mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif.
Proses pengujian dalam kegiatan ilmiah mengharuskan kita menguasai metode
penelitian ilmiah yang pada hakekatnya merupakan pengumpulan fakta untuk
menolak atau menerima hipotesis yang diajukan. Kemampuan berpikir ilmiah yang
baik harus didukung oleh penguasaan sarana berpikir ini dengan baik pula.
Salah satu langkah ke arah penguasaan itu adalah mengetahui dengan benar
peranan masing-masing sarana berpikir tersebut dalam keseluruhan proses berpikir
ilmiah.
2. Fungsi Sarana Berpikir Ilmiah
Sarana Ilmiah Mempunyai Fungsi Yang Khas, Sebagai Alat Bantu Untuk Mencapai
Tujuan Dalam Kaitan Kegiatan Ilmiah Secara Keseluruhan.
Sarana Berpikir Ilmiah Merupakan Alat Bagi Cabang-Cabang Pengetahuan Untuk
Mengembangkan Materi Pengetahuannya Pada Dasarnya Ada Tiga :
a. Bahasa Ilmiah : Berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan jalan
pikiran seluruh proses berpikir ilmiah
Yang dimaksud bahasa disini ialah bahasa ilmiah yang merupakan sarana
komunikasi ilmiah yang ditujukan untuk menyampaikan informasi yang berupa
pengetahuan, syarat-syarat :
-
7/31/2019 Filsafat Ilmu Alam Berfikir
7/12
4
1. Bebas dari unsur emotif
2. Reproduktif
3. Obyektif
4. Eksplisit
Bahasa pada hakikatnya mempunyai dua fungsi utama yakni, pertama, sebagai
sarana komunikasi antar manusia, dan kedua, sebagai sarana budaya yang
mempersatukan kelompok manusia yang mempergunakan bahasa tersebut.
Bahasa adalah unsur yang berpadu dengan unsur-unsur lain di dalam jaringan
kebudayaan. Pada waktu yang sama bahasa merupakan sarana pengungkapan
nilai-nilai budaya, pikiran, dan nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan. Oleh karena itu,
kebijaksanaan nasional yang tegas di dalam bidang kebahasaan harus merupakan
bagian yang integral dari kebijaksanaan nasional yang tegas di dalam bidang
kebudayaan.
Perkembangan kebudayaan Indonesia ke arah peradaban modern sejalan dengan
kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya
perkembangan cara berpikir yang ditandai oleh kecermatan, ketepatan, dan
kesanggupan menyatakan isi pikiran secara eksplisit. Ciri-ciri cara berpikir dan
mengungkapkan isi pikiran ini harus dipenuhi oleh bahasa Indonesia sebagai sarana
komunikasi dan sebagai sarana berpikir ilmiah dalam hubungan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta modernisasi masyarakat
Indonesia. Selain itu, mutu dan kemampuan bahasa Indonesia sebagai sarana
komunikasi keagamaan perlu pula ditingkatkan. Bahasa Indonesia harus dibina dan
dikembangkan sedemikian' rupa sehingga ia memiliki kesanggupan menyatakan
dengan tegas, jelas, dan eksplisit konsep-konsep yang rumit dan abstrak serta
hubungan antara konsep-konsep itu satu sama lain. Untuk mencapai tujuan ini harus
dijaga agar senantiasa terdapat keseimbangan antara kesanggupan bahasa
Indonesia berfungsi sebagai sarana komunikasi ilmiah dan identitasnya sebagai
bahasa nasional Indonesia.
b. Matematika dan Logika : Mempunyai peranan penting dalam berpikir deduktif
sehingga mudah diikuti dan dilacak kembali keberadaannya
-
7/31/2019 Filsafat Ilmu Alam Berfikir
8/12
4
Matematika adalah pengetahuan sebagai sarana berpikir deduktif sifat :
1. Jelas, spesifik, dan informatif
2. Tidak menimbulkan konotasi emosional
3. Kuantitatif
Menurut Jujun, matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna
dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat
artifisial" yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya.
Kata Kant, pengetahuan yang sudah jelas ialah pengetahuan matematika.
Pengetahuan ini dapat diperoleh tidak melalui pengalaman, bebas dari pengalaman.
Pengetahuan matematika itu niscaya dan pasti. ... Kebenaran matematika itu
bersifat absolut dan niscaya, tidak dapat dibayangkan suatu ketika tidak benar.
Matematika merupakan alat yang memungkinkan ditemukannya serta
dikomunikasikannya kebenaran ilmiah lewat berbagai disiplin keilmuan. Matematika
dan logika sebagai sarana berpikir deduktif mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Logika
lebih sederhana penalarannya, sedang matematika sudah jauh lebih terperinci.
c. Statistika : Mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif untuk mencari
konsep-konsep yang berlaku umum
Statistika ialah pengetahuan sebagai sarana berpikir induktif sifat :
1. Dapat digunakan untuk menguji tingkat ketelitian
2. Untuk menentukan hubungan kausalitas antar factor terkait
Statistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara mendapatkan data,
menganalisis dan menyajikan data serta mendapatkan suatu kesimpulan yang sah
secara ilmiah. Sedangkan Sumantri berpendapat bahwa statistika digolongkan di
luar ilmu tetapi merupakan salah satu unsur dari empat sarana pengembangan ilmu,
yaitu bahasa, logika, matematika, serta statistika sendiri. Statistika merupakan
sarana berpikir yang didasari oleh logika berpikir induktif. Dalam perkembangannya,
statistika mulai berkembang pesat sejak tahun 1900-an ditandai dengan
ditemukannya dasar teori statistika secara matematis oleh R.A. Fisher.
Statistika sangat berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam
-
7/31/2019 Filsafat Ilmu Alam Berfikir
9/12
4
penelitian. Dari penelitianlah ditemukan teori-teori baru. Prof. A. A. Mattjik (2000)
menegaskan bahwa sasaran utama dari mempelajari statistika adalah menggugah
untuk memikirkan secara jelas prosedur pengumpulan data dan membuat
interpretasi dari data tersebut menggunakan teknik statistika yang banyak digunakan
dalam penelitian.
Sejalan dengan pentingnya statistika dalam penelitian, kedepan, persaingan dunia
modern ditentukan oleh Hak Patent dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Tak luput
dalam persaingan itu, Universitas Jember pun mempersiapkan diri menuju/menjadi
Research University. Riset telah menjadi (satu-satunya), kekuatan utama sebuah
perguruan tinggi. Ketajaman riset harus didukung oleh cara berpikir ilmiah
metodologis, data yang berkualitas dan ketajaman analisis kuantitatif-kualitatif, serta
penarikan kesimpulan yang sah (inferensia) yang hampir seluruhnya terangkum
dalam statistika.
Peranan Statistik
Presiden SBY tak mau senyum pada Gubernur Bengkulu (PR, 18/9/2007), gara-gara
lemahnya data statistik korban gempa. Memang, data statistik pegang peranan
penting dalam pembangunan. Katakanlah data warga miskin (Gakin) sangat
menentukan bagi suksesnya program pengentasan kemiskinan.
Bicara statistik dan pembangunan sangat relevan. Melalui angka statistik kita bisa
lihat keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu, sangatlah pantas bila kita mau
menghargai kinerja para statistikawan. Para Mantri statistik di pedesaan tiada terik
dan tiada hujan terus bekerja mengumpulkan data guna dipersembahkan pada para
pengguna.
Di bidang pembangunan ekonomi dan kemasyarakatan angka statistik punya andil
dalam menciptakan keberhasilan berbagai program pembangunan, seperti halnya
dalam program pengentasan kemiskinan dan program peningkatan kesempatan
kerja. Sebagaimana diketahui data statistik yang akurat akan menghasilkan
perencanaan pembangunan ekonomi dan kemasyarakatan yang kuat.
Di bidang pembangunan politik seperti dalam pilpres, pilgub, dan pilkada; data
-
7/31/2019 Filsafat Ilmu Alam Berfikir
10/12
4
penduduk yang reliable dan valid turut menentukan kehormatan dan keberhasilan
perhelatan tersebut. Betapa tidak terhormatnya, masa iya orang yang sudah
meninggal dunia masih terdata sebagai pemilih.
Di bidang pembangunan ilmu, kedudukan statistik sangat jelas sebagai salah satu
komponen dari sarana berpikir ilmiah di samping logika, bahasa, dan matematika.
Bila matematika selalu menuntun kita dalam proses berpikir deduktif, maka statistika
senantiasa membimbing kita dalam proses induktif. Statistika harus mendapat
tempat yang sejajar dengan matematika agar keseimbangan berpikir deduktif dan
induktif yang merupakan ciri dari berpikir ilmiah dapat dilakukan dengan baik.
Sebagaimana diketahui peranan statistik sangat banyak dalam penelitian, mulai dari
tahap pengambilan sampel sampai dengan tahapan pengujian hipotesis. Dengan
demikian dapat dikatakan statistik merupakan pengetahuan untuk melakukan
penarikan kesimpulan induktif secara lebih seksama.
BAB III
KESIMPULAN
-
7/31/2019 Filsafat Ilmu Alam Berfikir
11/12
4
Banyak yang beranggapan bahwa untuk "berpikir secara mendalam", seseorang
perlu memegang kepala dengan kedua telapak tangannya, dan menyendiri di
sebuah ruangan yang sunyi, jauh dari keramaian dan segala urusan yang ada.
Sungguh, mereka telah menganggap "berpikir secara mendalam" sebagai sesuatu
yang memberatkan dan menyusahkan. Mereka berkesimpulan bahwa pekerjaan ini
hanyalah untuk kalangan "filosof".
Padahal, sebagaimana telah disebutkan di atas, Allah mewajibkan manusia untuk
berpikir secara mendalam atau merenung. Allah berfirman bahwa Al-Qur'an
diturunkan kepada manusia untuk dipikirkan atau direnungkan: Ini adalah sebuah
kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan (merenungkan) ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yang mempunyai pikiran" Yang ditekankan di sini adalah bahwa setiap
orang hendaknya berusaha secara ikhlas sekuat tenaga dalam meningkatkan
kemampuan dan kedalaman berpikir.
Dalam Al-Qur'an, Allah menyatakan bahwa orang-orang yang beriman memikirkan
dan merenungkan secara mendalam segala kejadian yang ada dan mengambil
pelajaran yang berguna dari apa yang mereka pikirkan.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka."
Ayat di atas menyatakan bahwa oleh karena orang-orang yang beriman adalah
mereka yang berpikir, maka mereka mampu melihat hal-hal yang menakjubkan dari
ciptaan Allah dan mengagungkan Kebesaran, Ilmu serta Kebijaksanaan Allah.
DAFTAR PUSTAKA
-
7/31/2019 Filsafat Ilmu Alam Berfikir
12/12
4
Surias, S Jujun. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. 2009. Cet: 21: Jakarta : PT.
Penebar Suadaya.
Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, MA,. Filsafat Ilmu. 2004. Jakarta : PT. RajaGrafindo persada.
www.google.com