FISIOLOGI PENGECAPAN

17
1

Transcript of FISIOLOGI PENGECAPAN

Page 1: FISIOLOGI PENGECAPAN

1

Page 2: FISIOLOGI PENGECAPAN

FISIOLOGI PENGECAPAN

Lidah adalah organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap (taste buds).

Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds, tetapi indera penghidu pun sangat berperan dalam persepsi pengecapan. Indera pengecapan memungkinkan kita merasakan tekstur makanan lembut atau kasar, zat-zat yang terkandung dalam makanan, serta rasa makanan itu sendiri. Makna pentingnya adalah bahwa pengecapan memungkinkan manusia memilih makanan sesuai keinginannya.

Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecapan, antara lain:

2 reseptor natrium,2 reseptor kalium, 1 reseptor klorida,1 resptor adenosine,1 reseptor inosin, 1 reseptor manis, 1 reseptor pahit,1 reseptor glutamate, dan 1 reseptor ion hydrogen.

Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori umum : asam, asin, manis, pahit dan umami disebut sensasi pengecapan utama.

1. Rasa asam, disebabkan oleh asam karena konsentrasi ion hydrogen2. Rasa Asin, dihasilkan oleh garam yang terionisasi, karena konsentrasi

Na3. Rasa manis, dibentuk oleh beberapa zat kimia organic

( gula,glikol,alcohol,aldehide,keton,amida,ester,asam amino, protein,asam sulfonat,asam halogenasi ), dan garam anorganik dari timah dan berilium.

4. Rasa Pahit, juga tidak dibentuk oleh satu zat kimia, zat pembentuk rasa manis bila terjadi perubahan pada struktur kimianya dapat menjadi pahit. Rasa pahit juga dapat mengindikasi bahwa makanan tersebut mengandung toxin atau beracun.

5. Rasa Umami (bhs.Jepang), artinya lezat, untuk menyatakan rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif. Rasa ini dominant ditemukan pada L-glutamat ( trdpt pada ekstrak daging dan keju).

Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papila. Terdapat empat macam papila lidah:

1. Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral,2. Papila fungiformis, pada bagian anterior.3. Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.1. Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap, dan4. Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak

terdapat kuncup-kuncup pengecap.

2

Page 3: FISIOLOGI PENGECAPAN

Gambar 1. Kuncup Pengecap

Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).

Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin.

Mekanisme terjadinya pembentukan impuls makanan digambarkan pada bagan di bawah ini :

3

Page 4: FISIOLOGI PENGECAPAN

Chemoreceptors PADA TASTEBUDSTerutama papillae lidahCircumvallate, fungiformMasing2 punya sel 2gustatorius (PENGECAP)Manis, asam, pahit, asin,,Bitter, UmamiCN VII and IX to medullaoblongata

Anatomi Fisiologi Lidah Manusia

Selasa, 16 April 20130

Definisi

Pancaindra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu pada manusia. Serabut syaraf yang melayaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory impression) dari organ indra menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman dan suara.

Dalam segala hal, serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir khusus guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu, dimana setiap organ berhubungan.

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani.

Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.

Pada hakekatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indra khusus pengecap. , lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis.Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan ektrinsik. Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus,sementara otot ektrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi dan akhirnya mendorongnya masuk farinx.

4

Page 5: FISIOLOGI PENGECAPAN

Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila lidah digulung kebelakang maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguae, sebuah struktur ligament halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada bagian dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan, maka ujung lidah meruncing, dan bila terletak tenang didasar mulut,maka ujung lidah berbentuk bulat.

Lidah ini, juga dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup pengecap (taste buds). Pada lidah lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang tersebar dipermukaan atas dan di sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertanam dibagian epitel lidah dan bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah yang disebut papilla.

Bagian-Bagian Lidah

Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideusdi tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.

Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:

papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;

papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah;

papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.

Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat.

Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.

Pada mamalia dan vertebrata yang lain, pada lidahnya terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap. Kuncup tersebut berbentuk seperti bawang kecil atau piala dan terletak dipermukaan epitelium pada permukaan atas lidah. Kadang juga dijumpai pada langit-langit rongga mulut, faring dan laring, walaupun sedikit sekali. Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang

Berkelompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papilla.

Terdapat empat jenis papilla:

a. Filiformis b. Fungiformis c. Foliatel d. Circumfalate

Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecapmelalui lubang-lubang pengecap (taste pores). Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon empat rasa dasar, yaitu manis, masam, asin dan pahit. Letak masing-masing rasa berbedabeda yaitu :

a. Rasa Asin = Lidah Bagian Depan b. Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi c. Rasa Asam / Asem = Lidah Bagian Samping d. Rasa Pahit / Pait = Lidah Bagian Belakang

Fungsi Lidah

a. Menunjukkan kondisi tubuh

5

Page 6: FISIOLOGI PENGECAPAN

Selaput lidah manusia dapat digunakan sebagai indikator metabolism tubuh,terutama kesehatan tubuh manusia.

1. Warna Lidah

Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju kehijauan adanya infeksi bakteri akut. Merah menandakan aktivitas panas tubuh, jika hanya terdapat pada ujung lidah berarti adanya panas pd jantung,jika terdapat pada sisi kanan kiri menandakan adanya ganguan ginjal dan kandung empedu. Ungu berarti adanya aktivitas statis darah, darah tidak lancar dan ada gangguan. Biru menandakan adanya aktivitas dingin yang menyebabkan statis darah.

2. Bentuk Lidah

Tipis ,jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi (kekurangan ) darah yang berhubungan dengan hati semakin pucat semakin parah gangguan hati tebal ,sirkulasi darah tidak normal menandakan gangguan ginjal dan limpa kaku ,menandakan masuk angin panjang,adanya akivitas panas pada jantung Retak,adanya ganguan pada lambung limpa dan jantung

b. Membasahi makanan di dalam mulut

Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah

c. Mengecap atau merasakan makanan

d. Membolak-balik makanan

e. Menelan makanan

f. Mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kata

Indra Pengecap

Lidah mempunyai hubungan yang sagat erat dengan indra khusus pengecap. Lidah terdiri dari dua kelompok yaitu otot intrinsik melakukan gerak halus dan

otot ekstrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan kasar pada waktu mengunyah dan menelan. Lidah terletak pada dasar mulut, ujung serta tepi lidah bersentuhan dengan gigi, dan terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh seraput lendir yang dapat digerakkan ke segala arah. Lidah terbagi menjadi :

Radiks lingua (pangkal lidah)

Dorsum lingua (punggung lidah)

Apeks lingua (ujung lidah)

Dorsum membentuk sebagian dasar mulut dan melengkung ke belakang dan ke bawah, bagian seperti tiga posteriornya berhadapan dengan faring dan normal tidak terlihat. Sulcus terminalis adalah alur bentuk v , dengan v menunjuk ke belakang, yang memisahkan bagian dua pertiga anterior dari sepertiga anterior. Foramen caecum adalah lubang kecil pada apex v. Membran mukosa bagin dorsum tebal dan ditutupi oleh banyak papila. Sekitar 12 papila besar terlihat dalam satu baris di bagian depan sulcus terminalis; setiap papika di kelilingi olleh parit dangkal. Taste-bud adalah sel khusus pada dinding parid ini dan mengandung sel tempat rasa di apresiasikan dan dari sana mereka berhubungan dengan otak. Akar, bagian posteroinferior lidah menempel dengan otot palatum, procesuss styloideus os temporale, mandibulla dan os hyoideum. Prenulum adalah lipatan pendek membran mukosa pada garis tengah yang berjalan tepat di bawah dan di belakang ujung lidah menuju dasar mulut.

Suplai darah:

Arteri lingualis( cabang arteria karotis externa).

Drainase limpe: menuju kelenjar limpe cervitalis.

Inervasi:

(a) sensorik: nervus lingualis (cabang nervus mandibularis, cabang nervus cranialis v) menginervasi dua pertiga anterior kidah untuk pengecapan;

6

Page 7: FISIOLOGI PENGECAPAN

nervus vacialis (tranialisVII) menginervasi sepertiga anterior untuk rasa kecap; nervus glussopharyngeus ( cranialis IX) menginervasi sepertiga posterior untuk raba dan rasa kecap.

(b) motorik: nervus hypoglossus (cranialis XII)

Kelenjar ludahKelenjar ludah terdiri dari sel-sel pensekresi saliva Kelenjar ludah Parotis , kanan dan kiriSubmandibularis, kanan dan kiriSublingualis, kanan dan kiri

GLANDULA PAROTISGkandula parotis adalah kelenjar berbentuk baji tidak beraturan terletak dibagian depan, bawah, dan belakang daun telinga. Ductus Parotis keluar dari batas anterior, berjalan horizontal melintasi pipi, menembus lemak dan musculus buccinator, membuka di bagian dalam pipi di seberang gigi molar 2 atas.

Cabang-nervus fasialis (Cranialis VII) berjalan kedapan melalui kelenjar mencapai otot-otot wajah.

GLANDULA SUBMANDIBULARIS

Terletak di bagian belakang dasar mulut tertutup di bawah angulus mandibula. Ductusnya berjalan ke depan pada dasar mulut membuka ke dalam mulut pada bagian samping lidah.

GLANDULA SUBLINGUALIS

Terletak di bawah membran mukosa dasar mulut dan tertutup di bawah bagian depan lidah. Kelenjar ini memiliki sekitar 12 saluran kecil yang membuka kedalam dasar mulut.

Kelenjar ludah mensekresi saliva sebagai respon terhadap antisipasi makanan atau adanya makanan di dalam mulut. Rangsangan melalui saraf parasimaptis

menghasilkan dilatasi pembuluh darah di dalam kelenjar dan mengalirkan saliva.

Bila lidah digulung kebelakang tampak permukaan bawah yang disebut frenulum lingua, sebuah struktur ligamen yang halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Seraput lendir (membran mukosa) lidah selalu lembap. Permukaan atas seperti beludru dan ditutupi papil-papil, terdiri atas 3 jenis yaitu:

Papila sirkumvalata, ada 8 hingga 12 buah yang terletak pada pangkal lidah atau dasar lidah, jenis papila yang terbesar tersusun seperti huruf V.

Papila fungiformis, penyebar pada permukaan ujung sisi lidah dan berbentuk jamur.

Papila filiformis, merupakan papila terbanyak dan menyebar di seluruh permukaan lidah. Organ ujung untuk mengecap adalah puting pengecap yang sangat banyak terdapat didalam dinding papila sirkumvalata dan filiformis. Papila filiformis lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuhan dari rasa pengecapan yang sebenarnya. Seraput lendir langit-langit dan faring juga bermuatan puting-puting pengecap.

Makanan dapat dirasakan kalo makanan dalam bentuk cair dan harus bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang berbeda-beda dan menimbulkan kesan rasa yang berbeda pula. Lidah memiliki persarafan yang majemuk dari saraf hipoglusus (saraf otak XII), daya perasaanya di bagi menjadi “ perasaan umum”, yang menyangkut taktil perasa, seperti membedakan ukuran, bentuk, susunan, kepadatan, dsb dan “ rasa pengecap khusus”.

Implus perasaan umum bergerak mulai dari bagian anterior lidah dalam serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat syaraf klanial ke V, sementara implus indra pengecap bergerak dalam korda timpani bersam syaraf lingual, lantas bersatu dengan syaraf langial ke VII(Nervus fasilalis) dan saraf IX (glosofaringeus) yang membawa impuls saraf. Dengan demikian indra pengecapan lidah dii layani syaraf klanial ke V, ke VII, dan ke IX. Kelenjar ludah

7

Page 8: FISIOLOGI PENGECAPAN

mengeluarkan saliva kira-kira ½ liter dalam 24 jam dalam mengolah enzim amilase, sebagai katalisator dalam perubahan karbohidrat menjadi monosakarida dan disakarida. Selaput lendir langit-langit dan faring juga bermuatan puting-puting pengecap.

Fisiologi pengecap

Fungsi indra pengecap adalah untuk merasakan arti makanan yang enak atau tidak enak dan sebagai alat reflex. Dengan adanya rasa asam, pahit, manisdan sebagainya maka getah cerna akan keluar.

Sensasi pengecap dasar

Senyawa pahit dikecap pada dorsum lingua, senyawa asam di kecap pada sepanjang tepi lidah, manis dikecap pada ujung lidah, dan asin dikecap pada lingua anterior. Keempat sensasi dapat diindrakan pada faring dari epiglottis. Perbedaan fisiologis telah diperlihatkan dengan merekam aktivitas listrik serabut saraf tunas pengecapan.

Rasa asam, intensitas dari sensasi rasa hampir sebanding dengan logaritma dan konsentrasi ion hydrogen, yaitu semakin asam suatu rasa maka semakin kuat sensasi di bentuk.

Rasa asin, kualitas rasa berbeda antara garam satu dengan garam lainnya. Kation membentuk rasa asin, anion juga berperan membentuk rasa asin walaupun sedikit.

Rasa manis, tidak di bentuk oleh suatu sensasi kimia saja (mis. Gula, glikol, aldehit, keton, amida dan asam amino). Kebanyakan substansi yang membentuk rasa manis adalah substansi kimia organik. Perubahan sangat kecil pada radikal sederhana mengubah substansi rasa dari manis menjadi pahit.

Rasa pahit, substansi yang membentuk rasa pahit hampir seluruhnya merupakan substansi organic; substansi organic rantai panjang yang mengandung nitrogen dan alcohol meliputi banyak zat yang digunakan dalam obat-obatan.

Sel reseptor berespons terhadap senyawa yang dilarutkan dalam cairan mulut yang memandikannya. Senyawa ini bekerja atas mokrofili yang terpapar dalam pori pengecapan untuk membangkitkan potensial generator di dalam sel reseptor yang membentuk potensial aksi dalam neuron sensorik.

Susunan saliva

1. Air 70%-90%2. Glikoprotein yang dihasilkan sublingualis3. Enzim pencernaan yang di sebut ptialin yang hanya dapat bekerja dalam suasana asam4. Garam alkali (bersifat basa)5. Lain-lain: sel-sel epitel yang terlepas, sel kelenjar leukosit, gas (CO2) dan bakteri.

Kemampuan manusia membedakan intensitas pengecapan relatif kasar. Perubahan 30% konsentrasi senyawa kecap diperlukan sebelum perbedaan dapat di deteksi. Bau makanan dapat masuk ke nasofaring dan merangsang sistem penciuman ribuan kali kekuatan system pengecapan. Cita rasa yang di sukai mengandung elemen rangsangan nyeri, misalnya rasa pedas, kkentalan dan suhu makanan menyokong cita rasa makanan. Ambang pengecapan, terutama rasa asam, menginduksi terjadinya salivasi melalui refleks. Impuls dari traktus solitarius merangsang pusat saliva dari batang otak yang menyebabkan refleks peningkatan sekresi liur lambung oleh refleks pengecapan. Tenaga listrik dan energi kimia

Rangsangan adekuat reseptor kecap adalah rangsangan kimia. Partikel zat yang dapat membangkitkan rasa kecap bergabung dengan salah satu molekul reseptor yang terdapat pada pertukaran mikroalveoli sel pengecap. Dengan penggabunganini terjadi perubahan permeabilitas local pada membrane sel selanjutnya menimbulkan depolarisasi, merupakan potensial reseptor.

Ion hidrogen secara spesifik dirasakan asam. HCl, asam asetat, asam sitrat dirasakan asam. Asam organic lebih asam dibandingkan asam mineral karena asam organic lebih midah menembus membrane sel disbanding asam

8

Page 9: FISIOLOGI PENGECAPAN

mineral. Monosakarida dirasakan manis sebagai zat pengganti gula. Ambang rasa kecap masing-masing berbeda tetapi zat yang terasa pahit mempunyai ambang yang sangat rendah.

Bila makanan ada dalam mulut atau kita mencium bau makanan maka akan keluar saliva atau yang di sebut sekresi psikis yang akan merangsang nervus olfaktorius dan nervus glosofaringeus.

Rasa sensasi haus diprojeksikan pada faring. Reseptornya tidak diketahui dengan pasti sedangkan serabut eferennya melalui nervus glosofaringeus (saraf IX). Pusatnya tidak diketahui, sensasi haus merupakan pelindung untuk segera minum. Rasa sensasi lapar diproyeksikan pada lambung, biasanya besamaan sengan kontraksi ritmis yang kuat dari otot-otot lambung yang timbul periodic tip 30-60 menit sekali. Reseptor lapar terletak di antara otot-otot lambung serabut eferen melalui nervus vagus dan pusat lapar yang tidak diketahui jelas.

Fungsi saliva

1. Fungsi mekanis (mencampur ludah dengan makanan sehingga menjadi lunak setengah cair dan mudah ditelan)

2. Fungsi kimia (enzim ptiatin mengubah hidrat arang menjadi maltose, enzim maltose menjadi glukosa)

3. Membasahi lidah, pipi dan langit-langit (palatum) yang penting dalam proses berbicara

4. Melarutkan makanan yang kering hingga dapat dirasakan (mis. Gula dan garam)

5. Mencegah gigi menjadi karies, mengubah suasana asam yang di timbulkan oleh bakteri pembusuk.

Gambaran klinis

Kekurangan saliva menyebabkan mulut kering, misalnya pada dehidrasi. Parotitis adalah inflamasi kelenjar parotis; terjadi pada gondongan dan sebagai infeksi akut pada pasien yang lemah, sakijt parah. Batu dapat terbentuk dalam ductus salivarius dan menyumbatnya.

Glositis, atau peradangan lidah, bisa akut ataupun kronis, dengan gejala adanya ulkus dan lendir yang menutupi lidah peradangan ini biasanya timbul pada pasien yang mengalami gangguan pencernaan ataupun infeksi pada gigi. Lidah lembek dan pucat, dengan bekas-bekas gigitan pada pinggirannya. Biasanya, glositis kronis menghilang apabila kesehatan badan membaik dan pemeliharaan higiene mulut yang baik.

Lekoplakia, ditandai adanya bercak-bercak putih yang tebal pada permukaan lidah (juga pada selaput lendir pipi dan gusi). Hal ini biasanya telihat pada perokok.

DAFTAR PUSTAKA

Syaifudin, H. (2003), Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Penerbit EGC, Jakarta.Pearce, Evelyn C. (2009). ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS. PT Gramedia, jakarta.

9

Page 10: FISIOLOGI PENGECAPAN

ANATOMI FISIOLOGI LIDAH MANUSIA

A. Anatomi Lidah

Pancaindra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu pada manusia. Serabut syaraf yang melayaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory impression) dari organ indra menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman dan suara.

Dalam segala hal, serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir khusus guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu, dimana setiap organ berhubungan.

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani.

Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.

Pada hakekatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indra khusus pengecap. , lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan ektrinsik. Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus,sementara otot ektrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi dan akhirnya mendorongnya masuk farinx.

Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila lidah digulung kebelakang maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguae, sebuah struktur ligament halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada bagian dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan, maka ujung lidah meruncing, dan bila terletak tenang didasar mulut,maka ujung lidah berbentuk bulat.

Lidah ini, juga dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup pengecap (taste buds). Pada lidah lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang tersebar dipermukaan atas dan di sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertanam dibagian epitel lidah dan bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah yang disebut papilla.

struktur kuncup pengecap pada lidah

Kuncup pengecap tersusun dari sel pendukung dan sel pengecap yang bentuknya memanjang dan memiliki mikrovili. Pada mikrovili terdapat reseptor molekul protein yang menyebabkan otak dapat mengenali lima pengecap dasar, yaitu manis, asin, pahit, masam, dan umami. Umami adalah sebuah sensasi pengecap yang dihasilkan oleh monosodium glutamate (MSG). Dan glutamate lainnya yang berasal dari makanan yang difermentasi.

Para ilmuan telah menemukan bahwa menurut mereka, semua peta rasa dapat menditeksi lima pengecap dasar. Sebuah fakta, peka rasa yang pertama kali dikemukaka oleh D.P Hanig (1901) memperlihatkan empat pengecap dapat ditemukan pada bagian yang sama dari lidah.

Selaput lendir (membrane mukosa) lidah selalu lembab, dan pada waktu sehat lidah berwarnah merah jambu,permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi papil-papil. Yang terdiri dari tiga jenis yaitu:

10

Page 11: FISIOLOGI PENGECAPAN

1. Papila filiformis (fili = benang); berbentuk seperti benang halus; jumlahnya banyak dan tersebar diseluruh permukaan lidah. Terdapat dalam dinding papillae sirkumvalanta dan fungiforum,yang berfungsi untuk menerima rasa sentuh, dari pada rasa pengecap yang sebenarnya.

2. Papila sirkumvalata (sirkum = bulat); berbentuk bulat, tersusun berjejer membentuk huruf V di belakang lidah; jumlahnya 8 s/d 12 buah. Sirkumvalata adalah jenis papillae yang terbesar,dan masing-masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit.

3. Papila fungiformis (fungi = jamur); berbentuk seperti jamur. Terlelak diujung dan disisi lidah

Terdapat satu jenis papilla yang tidak terdapat pada manusia, yakni papilla folliata pada hewan pengerat.

Ada empat macam rasa kecapan: manis, pahit, asan, dan asin. Kebanyakan makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu merangsang ujung saraf penciuman, dan bukan ujung saraf pengecapan. Supaya dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan, serta harus sungguh-sungguk bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang berbeda-beda. Putting pengecap yang berbeda-beda menimbulkan kasan rasa yang berbeda-beda juga.

Lidah memiliki pelayanan pensarafan yang majemuk. Otot-otot lidah mendapat pensarafan dari urat saraf hipoglusus (saraf otak kedua belas). Daya perasaannya dibagi menjadi “perasaan umum” yang menyangkut taktil perasa seperti membedakan ukuran, bentuk, susunan, kepadatan, suhu dan sebagainya.dan “rasa pengacap khusus” yang menyangkut rasa yang khusus suatu makanan.

Impuls perasaan umum bergerak mulai dari bagian anterior lidah dalam serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat saraf cranial kelima, sementara impuls bagian indra pengecap bergerak dalam khorda timpani bersama saraf lingual, lantas kemudian bersatu dengan saraf cranial ketujuh, yaitu nervus saraf fasialis. Saraf cranial kesembilan, saraf glossofaringeal,

membawa baik impuls perasaan umum maupun impuls perasaan khusus, dari sepertiga posterior lidah.

Dengan demikian indra pengecap lidah dilayani oleh saraf cranial kelima, kutujuh, dan kesembilan, sementara gerakan-gerakannya dipersarafi oleh saraf cranial kaduabelas

Bagian-Bagian Lidah

Lidah terletak pada dasar mulut berwarnah merah, tidak rata permukaannya, dipermukaannya terdapat bintil-bintil yang disebut papilla yang merupakan tempat berkumpulnya saraf-saraf pengecap inilah yang dapat membedakan rasa makanan. Jumlah papilla pada setiap orang tidak sama biasanya papilla perempuan lebih babyak dari pada papilla laki-laki. Orang yang mampunyai papilla lebih banyak banyak papilla maka akan lebih peka terhadap rasa. Ujung dan pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bagian bawah, permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Berikut adalah bagian-bagian dari lidah:

1) Bagian ujung/tepi lidah untuk mengecap rasa manis.2) Bagian samping lidah untuk mengecap rasa asam3) Bagian daerah pinggir lidah untuk mengecap rasa asin4) Bagian belakang lidah untuk mengecap rasa pahit

Namun saat ini banyak peneliti yang memasukkan rasa kelima yaitu gurih atau sedap yang ditemukan pada makanan seperti daging, ikan, dan sebagainya. Rasa-rasa dasar ini dapat berevolusi sehingga kita dapat merasakan rasa busuk atau beracun dari rasa pahit dan asam. Rasa manis membantu kita untuk mengenalkan makanan yang menyahatkan atau kaya kalori, rasa asin diperlukan untuk setiap tubuh, dan rasa gurih dapat membantu kita mengidentifikasikan makanan yang kaya akan protein.Ada beberapa orang yang mempunyai “dunia rasa” yang berbeda-beda, misalnya ada yang menyukai pedas,ataupun ada yang tidak. Itu semua dipengaruhi oleh faktor genetis yang berbeda dan budaya sendiri-sendiri. Para peneliti telah membuktikan bahwa di Amerika Serikat masyarakatnya adalah supertaster yang merasakan cabe, jahe sangat pedas begitu juga dangan gula

11

Page 12: FISIOLOGI PENGECAPAN

mereka merasakan sangat manis sekali. Hal ini disebabkan oleh jumlah papilla yang berbeda-beda.

Cara Kerja Lidah

Saat makan atau minum, ujung-ujung saraf pengecap akan menerima rangsangan, rangsangan tersebut akan diteruskan ke otak. Otak memprosas rangsangan tersebut, sehingga kita bisa mengecap makanan atau minuman.

B. Fisiologi Lidah

1) Fungsi Lidah

a. Mendorong makananb. Mengaduk makananc. Menbolak-balik makanand. Merasakan keras dan lembutnya makanane. Melumatkan makanan

f. Fungsi papil/kuncup pengecap: kuncup pengecap bekerja sama dengan reseptor pada rambut pengecap, kemudian menstimulasi dendrite sensorik- impuls saraf- saraf fasial (CN VII) dan saraf glosofarinyeal (CN IX) melalui jalur pengecap – insula korteks serebelar.Selain berfungsi mekanisme pencernaan atau pengucapan, lidah manusia memiliki banyak penggunaan lain. Lidah berperan pada salah satu bentuk penciuman yang dikenal dengan French kissing atau ciuman prancis.lidah digunakan pula untuk tindakan menjilat pada manusia dan mamalia.

Lidah dapat menjadi tempat penindikan pada beberapa kebudayaan masyarakat. Tindik lidah sudah ada sejak masa kuno dan kini semakin meningkat pada kebudayaan barat terutama pada kebudayaan remaja.

2) Penyakit yang Terdapat pada Lidah

Penyakit yang biasa menyerang lidah yaitu sariawan. Yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C, sariawan menimbulkan rasa peri, sehingga sangat mengganggu saat kita makan atau minum, sariawan bisa diobat dengan memakan banyak buah-buahan yang mengandung banyak vitamin C.

Secara klinik, indra pengecap, seperti indra penciuman, sangat peka dan dapat hilang karena pelek atau gangguan pada mulut, lambung dan saluran pencernaan. Seorang dokter yang dapat juga dibantu oleh seorang parawat, memeriksanya dengan seksama, apakah indra pengecap itu kering atau lembab, membengkak, lembek dan pucat,atau mengecil dan berwarnah merah, berbulu, pecah atau retak-retak.

Glositis, atau peradangan lidah, bisa akut ataupun kronis, dengan gejala-gejala berupa adanya ulkus dan lendir yang menutupi lidah. Peradangan ini biasanya timbul pada pasien yang mengalami gangguan pencernaan ataupun infeksi pada gigi. Lidah lembek dan pucat, dengan bekas-bekas gigitan pada pinggirannya. Biasanya, glottis kronis menghilang, apabila kesehatan badan membaik dan pemeliharaan hygiene mulut yang baik. Lekoplakia ditandai oleh adanya bercak-bercak putih yang tebal pada permukaan lidah (juga selaput lender pipi dan gusi). Hal ini biasa terlihat pada seseorang yang suka merokok.

Contoh gambar penyakit pada lidah:

1. Oral candidosis.

Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.Gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.

2. Atropic glossitis

Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.

3. Atropic glossitis

Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.

12

Page 13: FISIOLOGI PENGECAPAN

4. Fissured tongue

Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga bercabang-cabang.

5. Glossopyrosis.

Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.

3) Cara Merawat kesehatan Lidah

Agar lidah tetap dapat merasakan kelezatan makanan kita harus menjaga kesehatan lidah, berikut beberapa saranya yaitu:

a. Tidak memakan makanan yang terlalu panas atau terlalu dinginb. Tedak memakan makanan yang terlalu padasc. Memakan buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung vitamin

C setiap harid. Menyikat gigi secara perlahan agar tidak melukai lidah.

13