Fix Insya Allah
-
Upload
nidya-yunaz -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of Fix Insya Allah
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
1/32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPerkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi industri berdampak pada
peningkatan mobilitas masyarakat. Kondisi ini menyebabkan peningkatan
kejadian kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu-lintas merupakan pembunuh
nomor tiga di Indonesia setelah penyakit jantung dan stroke. Setiap tahun sekitar
60 juta penduduk Amerika Serikat mengalami trauma dan 50 diantaranya
memerlukan tindakan medis! dimana "!6 juta #$% & diantaranya membutuhkan
pera'atan di (umah Sakit. )iantara pasien *raktur tersebut terdapat "00 ribu
orang menderita kecacatan yang bersi*at menetap sebesar $ sedangkan "0
mengalami kecacatan sementara.$
+raktur *emur adalah terputusnya kontinuitas batang *emur yang bisa terjadi
akibat trauma langsung #kecelakaan lalu lintas! jatuh dari ketinggian&! dan
biasanya lebih banyak dialami oleh laki-laki de'asa. +emur merupakan tulang
terkeras dan terpanjang pada tubuh! oleh karena itu butuh kekuatan benturan yang
besar untuk menyebabkan *raktur pada *emur. Insiden *raktur *emur sebesar $-%
kejadian pada per $0.000 ji'a penduduk setiap tahunnya. Kebanyakan penderita
berusia produkti* antara %5 , 65 tahun! laki-laki lebih banyak menderita terutama
pada usia "0 tahun. Penyebab *raktur sangat berariasi! baik akibat kecelakaan
ketika mengendarai mobil! sepeda motor! dan kecelakaan ketika rekreasi.$!%
+raktur *emur dapat menyebabkan pasien jatuh ke dalam syok. leh karena
itu insidensi *raktrur *emur harus segera ditangani sebagai suatu
kega'atdaruratan. /erdasarkan latar belakang diatas dan melihat besarnya
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
2/32
komplikasi yang ditimbulkan *raktur *emur! maka penulis tertarik untuk
membuat suatu literatur khusus yang membahas mengenai Fraktur Femur ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Femur
+emur merupakan tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh. Panjangnya
kira-kira seperempat dari tinggi badan seseorang. +emur terdiri dari satu corpus dan
dua ujung! superior atau proksimal dan in*erior atau distal. Pada ujung superior
#proksimal& *emur terdiri dari caput *emur! collum *emoris! dan dua trochanter
#mayor dan minor&. Sekeliling caput *emur membentuk dua pertiga dari sebuah
bulatan yang ditutupi dengan tulang ra'an articular. ollum *emoris berbentuk
trapesium! dengan bagian ujung sempit menyangga caput *emur dan dasar yang lebih
luas berlanjut ke corpus *emur. )iameter rata-rata adalah tiga perempat caput *emur."
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
3/32
1ambar %.$ Anatomi +emur
Sudut pada colum *emoris berariasi tergantung dengan usia dan jenis
kelamin namun umumnya pada orang de'asa sekitar $%52 yaitu pada posisi dimana
pusat caput *emur berada di ujung trochanter mayor. Pada 'anita! sudut yang
dibentuk lebih kecil karena lebih lebarnya acetabulum. o3a 4alga adalah sudut
colum *emoris lebih besar dari $"5 2! kondisi ini menempatkan caput *emur di atas
trochanter dan merupakan predisposisi pasien terjadinya subluksasi. o3a ara adalah
sudut collum *emoris dan corpus kurang dari $$5 2-suatu kondisi dimana terjadi
penurunan *ungsi otot abductor. Suplai darah utama ke caput *emur berasal dari arteri
sirkum*leksa *emoris medialis. Sedangkan arteri ligamentum teres dan arteri
sirkum*leksa *emoris lateral berkonstribusi juga dalam memperdarahi caput *emur."!
orpus *emur sedikit mencembung ke anterior. orpus *emoris permukaan
anteriornya lebih licin dan bulat! sedangkan permukaan posterior mempunyai rigi
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
4/32
yang disebut linea asoera. Pada linea ini melekat otot-otot dan septa intermuskularis.
1aris tepi linea melebar ke atas dan ke ba'ah. epi medial berlanjut ke distal sebagai
crista supracondylaris medialis yang menuju ke tuberculum adductorum pada
condylus medial. epi lateral melanjutkan diri ke distal sebagai crista supracondylaris
lateralis. Pada permukaan posterior corpus! tepatnya diba'ah trochanter major
terdapat tuberositas glutea sebagai tempat melekatnya musculus gluteus ma3imus.
orpus melebar kearah ujung distalnya dan membentuk daerah segitiga datar pada
permukaan posteriornya yang disebut *acies poplitea."!
2.2 Deini!i Fraktur Femur
+raktur *emur adalah hilangnya kontinuitas tulang paha! kondisi *raktur *emur
secara klinis bisa berupa *raktur terbuka yang disertai adanya kerusakan jaringan
lunak #otot! kulit! jaringan sara* dan pembuluh darah& dan *raktur *emur tertutup yang
dapat disebabkan oleh trauma langsung pada paha. rauma yang menyebabkan tulang
patah dapat berupa trauma langsung! misalnya benturan dan dapat pula berupa trauma
tidak langsung seperti jatuh dari ketinggian.$
2." Etiologi Fraktur Femur
Penyebab *raktur *emur dapat terjadi akibat hal-hal berikut7
$. Peristi'a trauma tunggal
Sebagian besar *raktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba dan
berlebihan! yang dapat berupa benturan! pemukulan! penghancuran!
penekukan atau terjatuh dengan posisi miring! pemuntiran! atau penarikan.
/ila terkena kekuatan langsung! tulang dapat patah pada tempat yang
terkena dan jaringan lunak juga pasti rusak. Pemukulan #pukulan
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
5/32
sementara& biasanya menyebakan *raktur melintang dan kerusakan pada
kulit di atasnya. Penghancuran kemungkinan akan menyebabkan *raktur
kominuti* yang disertai kerusakan jaringan lunak yang luas. /ila terkena
kekuatan tak langsung! tulang dapat mengalami *raktur pada tempat yang
jauh dari tempat yang terkena kekuatan tersebut! kerusakan jaringan lunak
di tempat *raktur mungkin tidak ada. Kekuatan dapat berupa7 a&
pemuntiran #rotasi&! yang menyebabkan *raktur spiral8 b& penekukan
#trauma angulasi atau langsung& yang menyebabkan *raktur melintang8 c&
penekukan dan penekanan! yang mengakibatkan *raktur sebagian
melintang tetapi disertai *ragmen kupu-kupu berbentuk segitiga yang
terpisah8 d& kombinasi dari pemuntiran! penekukan! dan penekanan yang
menyebabkan *raktur obli9 pendek8 e& penarikan dimana tendon atau
ligament benar-benar menarik tulang sampai terpisah.5
1ambar %.% :ekanisme rauma5
%. Kelemahan abnormal pada tulang #*raktur patologik&
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
6/32
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
7/32
%.." /erdasarkan Kon*igurasi
Klasi*ikasi dari Orthopedic Trauma Association #A& yang
berkorelasi dengan pengkodean *raktur oleh I)-@ untuk diagnosis
dan tatalaksana.
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
8/32
1ambar %." Klasi*ikasi +raktur
%.. /erdasarkan
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
9/32
1ambar %. Klasi*ikasi +raktur
%..5 /erdasarkan lokasi pada *emur
$&. +raktur colum *emoris
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
10/32
+raktur colum *emoris sering terjadi pada usia di atas 60 tahun dan
lebih sering pada 'anita yang disebabkan oleh kerapuhan tulang akibat
kombinasi proses penuaan dan osteoporosis pascamenopause. /erdasarkan
hubungan antar kapsul! *raktur dapat berupa a&. Intrakapsuler #*raktur
subkapital! transerikal! dan basal&8 b&.
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
11/32
ke kranial. Pasien akan meresakan nyeri saat berjalan atau digerakkan serta
saat posisi tidur akan tampak tungkai sedikit *leksi dan eksorotasi serta
terjadi pemendekan.
$!B
)ari hasil pemeriksaan radiologi tampak *raktur colum *emur dengan
dislokasi pergeseran ke kranial dikarenakan kontraksi dan tonus otot besar
serta kuat antara tungkai dan tubuh yang menjebatani *raktur tulang.
:usculus iliopsoas! otot gluteus! 9uadricep *emur! *leksor *emur! dan
aduktor *emur akan mengganggu keseimbangan garis *raktur.$!B
Penanganan *raktur colum *emur yang bergeser dan tidak stabil
dilakukan reposisi tertutup dengan *iksasi interna secepatnya. Secara
konserati* bisa langsung mobilisasi dengan pemberian anesthesia dalam
sendi agar terbentuk pseudoartrosis yang tidak nyeri. indakan operati*
berupa penggantian caput dengan prostese caput *emur dengan mobilisasi
dini.$!B
%&. +raktur trokanter
+raktur trokanter merupakan *raktur yang bersi*at ekstrakapsular dari
*emur. Sering terjadi pada lansia dengan kondisi osteoporosis dan umumnya
berhubungan dengan terapi konserati* maupun operati*. /iasanya penderita
datang dengan keluhan tidak dapat berjalan disertai nyeri pada setiap
pergerakan. Adanya ri'ayat trauma yang memberikan yang memberikan
trauma langsung pada trokanter! dan pada beberapa kondisi cedera secara
memuntir memberikan *raktur tidak langsung pada intertrokanter. Pada
bagian luar proksimal *emur terlihat kebiruan akibat hematom subkutan.$!B
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
12/32
+raktur ini dapat ditangani secara konserati* dengan traksi tulang
dengan paha dalam kondisi *leksi selama 6-B minggu atau secara operati*
dengan reduksi terbuka dan pemasangan *iksasi interna.
$!B
"&. +raktur )ia*isis
+raktur dia*isis biasanya terjadi karena trauma langsung akibat
kecelakaan lalu lintas di kota-kota besar atau jatuh dari ketinggian. Patah
pada daerah ini dapat menimbulkan perdarahan yang cukup banyak!
mengakibatkan penderita dapat jatuh pada keadaan syok.$!B
Secara klinis! pasien tidak dapat bangun karena nyeri dan
ketidakstabilan dari *raktur. Seluruh tungkai ba'ah akan eksoretasi! ukuran
lebih pendek! dan bengkak pada bagian proksimal. leh karena itu penting
untuk ditanyakan mengenai kronologi dari mekanisme trauma pada paha.$!B
Pada *raktur terbuka harus dinilai dengan cermat untuk menilai adanya
kehilangan kulit! kontaminasi luka! iskemia otot! dan cedera pada pembuluh
darah serta sara*. Pembersihan luka dan debridemen harus dilakukan!
kemudian dilakukan stabilisasi. Secara konserati* dilakukan skin traksi!
skeletal traksi! terapi operati*! serta pemasangan plate dan screw1,8
&. +raktur suprakondiler
+raktur suprakondiler *ragmen bagian distal selalu terjadi dislokasi ke
posterior. Cal ini disebabkan oleh penarikan dari otot-otot gastrocnemius.
/iasanya *raktur suprakondiler ini disebabkan oleh trauma langsung karena
kecepatan tinggi. +raktur ini relatie lebih jarang dibandingkan dengan
*raktur dia*isis. Seperti halnya *raktur dia*isis! *raktur suprakondiler dapat
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
13/32
dikelola secara konserati* dengan skeletal traksi dengan lutut dalam posisi
*leksi @02. raksi ini juga memerlukan masa istirahat di tempat tidur yang
lama sehingga lebih disukai reposisi terbuka dan *iksasi interna.
$!B
5&. +raktur kondiler *emur
+raktur ini juga relati* jarang dan biasanya merupakan kombinasi dari
gaya hiperabduksi dan adduksi disertai tekanan pada sumbu *emur ke atas.
Klinisnya didapatkan adanya pembengkakan lutut! hematrosis! dan
de*ormitas pada ekstremitas ba'ah. Penderita juga mengeluh adanya nyeri
local! dan kondisi neurologis-askular harus selalu diperiksa tentang adanya
tanda dan gejala sindrom kompartemen pada bagian distal. Penatalaksanaan
dengan reduksi tertutup dengan traksi tulang selama -6 minggu dan
kemudian dilanjutkan dengan penggunaan gips minispica sampai terjadi
penyambungan tulang. $!B
2.$ Diagno!i!
a. AnamnesisPada anamnesis biasanya didapatkan adanya ri'ayat trauma! baik yang hebat
maupun trauma ringan diikuti dengan rasa nyeri dan ketidakmampuan untuk
menggunakan ekstremitas ba'ah. Anamnesis harus dilakukan dengan cermat! karena
*raktur tidak selamanya terjadi di daerah trauma dan mungkin terjadi di daerah lain.
Anamnesis dilakukan untuk menggali ri'ayat mekanisme cedera #posisi kejadian&
dan kejadian-kejadian yang berhubungan dengan cedera tersebut. (i'ayat cedera
atau *raktur sebelumnya! ri'ayat sosial ekonomi! pekerjaan! obat-obatan yang dia
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
14/32
konsumsi! merokok! ri'ayat alergi dan ri'ayat osteoporosis serta penyakit lain. /ila
tidak ada ri'ayat trauma! teliti apakah ada kemungkinan *raktur patologis.5
Dyeri! memar! dan bengkak merupakan gejala umum namun tidak dapat
dibedakan dengan gejala cedera jaringan lunak. Adanya de*ormitas jauh lebih
sugesti*. b. Pemeriksaan *isik
Pada pemeriksaan a'al perlu diperhatikan adanya tanda syok! anemia atau
perdarahan! kerusakan organ lainnya dan *aktor predisposisi seperti pada *raktur
patologis. Pada pemeriksaan lokal! dilakukan tiga hal penting yakni inspeksiElook !
palpasiE feel ! dan pergerakanEmove. Pada look dinilai adanya de*ormitas berupa
angulasi! rotasi! pemendekan atau pemanjangan! bengkak! luka pada kulit dan
jaringan lunak untuk membedakan *raktur tertutup atau terbuka. Cal-hal yang perlu
diperhatikan pada feel adalah adanya nyeri tekan! krepitasi dan temperatur setempat
yang meningkat. Pada feel juga perlu dinilai keadaan neuroaskuler pada daerah
distal trauma berupa pulsasi arteri! 'arna kulit! 'aktu pengisian kapiler dan sensasi.
Pergerakan dinilai dengan mengajak penderita untuk menggerakkan secara akti* dan
pasi* sendi proksimal dan distal dari daerah trauma. Kemudian dinilai adanya
keterbatasan pada pergerakan sendi tersebut.5
c. Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan neurologis berupa pemeriksaan sara* secara sensoris dan motoris
serta gradasi kelainan neurologis yaitu neuropraksia! aksonotmesis atau neurotmesis.
Kelainan sara* yang didapatkan harus dicatat dengan baik karena dapat menimbulkan
masalah asuransi dan tuntutan #klaim& penderita serta merupakan patokan untuk
pengobatan selanjutnya5
d. Pemeriksaan radiologis
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
15/32
Pemeriksaan radiologis berupa *oto polos dapat digunakan untuk menentukan
keadaan! lokasi serta ekstensi *raktur. Pemeriksaan radiologis dilakukan dengan
prinsip rule of two7 dua posisi! dua sendi! dua anggota gerak! dua trauma! dua kali
dilakukan *oto.5
2.% Pen&em'u(an Fraktur
Pada umumnya untuk penyatuan! *raktur harus diimobilisasi. Damun sekarang
tidak lagi! karena dilihat apakah *raktur dibidai atau tidak. =ustru penyatuan
tulang terjadi karena adanya pergerakan. Secara alami kalus terbentuk akibat
respon dari pergerakan. Pembidaian pada *raktur ini dilakukan untuk7 $&.
:engurangi nyeri! %&. :emastikan penyatuan di posisi yang benar! "&. )an
dapat dilakukannya pergerakan lebih a'al dan mengembalikan *ungsi.
Proses perbaikan *raktur berariasi tergantung dari tulang yang terkena
dan gerakan pada lokasi *raktur.5
$&. Penyembuhan oleh kalus
:erupakan proses penyembuhan alami pada tulang tubular7
a. )estruksi jaringan dan pembentukan hematoma.Pembuluh darah rupture dan terbentuk hematom di sekitar *raktur. ulang
pada permukaan *raktur kehilangan suplai darah dan jaringan mati sekitar
$-% mm.
b. In*lamasi dan proli*erasi sel)alam B jam terjadinya *raktur! adanya in*lamasi akut dengan
berpindahnya sel in*lamasi dan adanya proli*erasi serta di*erensiasi stem
sel mesenkim dari periosteum! cabang kanal meduler! dan sekeliling otot.
Fjung *ragmen di kelilingi jaringan sel yang membentuk rangka! mele'ati
lokasi *raktur. Susunan mediator in*lamasi terlibat. /ekuan hematom
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
16/32
perlahan diabsorbsidan menemukan pembuluh darah baru yang tumbuh di
area tersebut.
c. Pembentukan kalus
)i**erensiasi stem sel menunjukkan populasi sel chrondrogenic dan
osteogenic8 mereka mulai membentuk tulang dan untuk beberapa kasus
membentuk kartilago. steoklas mulai memakan tulang yang mati.
:asssa sel yang tebal! dengan tulang dan kartilago yang imatur! muali
membentuk kalus di periosteal dan permukaan endosteal. Pergerakan pada
lokasi *raktur menjadi berkurang dan dalam 'aktu minggu setelah
terjadinya trauma tulang menyatu.
d. KonsolidasiKelanjutan aktiitas osteoklas dan osteoblast jalinan tulang membentuk
tulang lamellar. Keadaan ini cukup kaku untuk membuat osteoklas dan
osteoblast menggali mele'ati lokasi *raktur! dan menutupnya. steoblast
mengisi celah antara *ragmen dengan tulang baru. Ini merupakan proses
yang lambat dan membutuhkan beberapa bulan sebelum tulang cukup kuat
untuk menyanggah secara normal.
e. (emodelling
;ebih dari periode sebulan atau bahkan beberapa tahun! dimana dibentuk
ulang pada proses lanjut dari resorpsi dan pembentukan tulang.5
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
17/32
1ambar %.6 Penyembuhan +raktur 5
%&. Penyembuhan oleh penyatuan langsung
/ardasarkan studi klinis dan eksperimental! menunjukkan bah'a kalus
merupakan respon terhadap pergerakan pada daerah *raktur. /er*ungsi
untuk menstabilkan *ragmen secepat mungkin. =ika daerah yang *raktur
diimobilisasi! tidak ada stimulus pada kalus. Sebaliknya! pembentukan
tulang baru osteoblastik terjadi secara langsung di antara *ragmen. elah
antara permukaan *raktur diisi oleh pembuluh darah baru dan sel
osteoprogenitor berkembang dari bagian tepi! dan tulang baru muncul
pada permukaan yang terbuka. elah-celah yang sangat dekat!
osteogenesis membentuk tulang lamellar8 celah yang lebih besar pertama
diisi oleh jalinan tulang! yang kemudian membentuk tulang lamellar. "-
minggu *raktur cukup kuat untuk memungkinkan penetrasi dan
menjembatani area oleh unit remodeling tulang.5
Penyembuhan oleh kalus! meskipun secara tidak langsung! memiliki
man*aat yang berbeda8 menjamin kekuatan mekanik selagi penyembuhan
tulang berakhir! dan dengan meningkatkan stress kalus tumbuh lebih dan
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
18/32
lebih kuat. )engan *iksasi kaku! di lain pihak tidak adanya kalus! artinya
ada massa yang panjang dimana tulang bergantung sepenuhnya! melalui
implant besi untuk integritasnya. /agaimanapun! implant menyebabkan
berkurangnya stress pada tulang! yang mana bias terjadi osteoporosis dan
tidak sembuh sepenuhnya hingga besi dikeluarkan.5
2.) Penatalak!anaan
ujuan terapi penderita *raktur adalah mencapai union tanpa de*ormitas dan
pengembalian #restoration& *ungsi sehingga penderita dapat kembali pada pekerjaan
atau kegiatan seperti semula. ujuan ini tidak selalu tercapai secara utuh yang
diharapkan dan setiap tindakan untuk mencapai hal tersebut mempunyai resiko
komplikasi. Sebagai contoh operasi pemasangan *iksasi dalam maka resiko terjadi
in*eksi dan lain sebagainya dapat terjadi. leh karena itu banyak ariasi terjadi pada
pengobatan *raktur akibat perbedaan interpretasi terhadap kondisi penderita.5!
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
19/32
distal lesi tersebut leh karena itu pengobatan kerusakan jaringan Iunak merupakan
tindakan a'al dan proses penyambungan tulang.5!
psi terapi untuk *raktur *emur sangat bergantung terhadap keparahan dari
cidera yang terjadi. Damun. secara garis besar terdapat dua jenis kategori terapi yaitu
terapi konserati*Enon operati* dan terapi operati*.$!5
/aik terapi konserati* dan operati*! keduanya mengikuti prinsip dasar
pengobatan penyakit lain yang berpedoman kepada hukum penyembuhan #law of
nature&! si*at penyembuhan! serta si*at manusia pada umumnya. )isamping
pemahaman tentang prinsip dasar pengobatan yang rasional! metode pengobatan
disesuaikan pula secara indiidu terhadap setiap penderita. Pengobatan yang
diberikan juga harus berdasarkan alasan mengapa tindakan ini dilakukan serta
kemungkinan prognosisnya. Secara umum prinsip tatalaksana *raktur adalah sebagai
berikut7 #$& =angan membuat keadaan lebih buruk bagi penderita #Iatrogenik&8 #%&
Pengobatan berdasarkan pada diagnosis dan prognosis yang tepat8 #"& Pilih jenis
pengobatan yang sesuai dengan keadaan penyakit penderita8 #& iptakan kerja sama
yang baik tanpa melupakan hukum penyembuhan alami8 #5& Pengobatan yang praktis
dan logis8 #6& Pilih pengobatan secara indiidu8 #& =angan melakukan pengobatan
yang tidak perlu5.
+raktur biasanya menyertai trauma. ife saving dan life lim! adalah tindakan prioritas
utama pada penderita trauma! untuk itu sangat penting untuk melakukan pemeriksaan
terhadap jalan napas #airway&! proses perna*asan #!reathing & dan sirkulasi
#circulation&. indakan pembebasan jalan na*as perlu dilakukan terhadap gangguan
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
20/32
jalan na*as. )emikian juga penanganan sok karena perdarahan dengan mengontrol
perdarahan secara balut menekan dan resusitasi cairan kristalloid maupun tran*usi.5!
Setelah tindakan life saving dan life lim! diatasi! tindakan a'al untuk
menangani *raktur dapat dilakukan. indakan a'al yang dapat dilakukan adalah
dengan memberikan pembidaian sementara untuk imobilisasi *raktur! selain itu dapat
mengurangi rasa nyeri dan mengurangi perdarahan. Adanya de*ormitas yang hebat
perlu dikoreksi secara perlahan-lahan dengan menarik bagian distal secara lembut.
Pada *raktur *emur terbuka! perlu dilakukan debridement dan irigasi cairan *isiologis
kemudian luka ditutup dengan kasa steril untuk kemudian dilakukan pemeriksaan
*oto rongent.5!
$. atalaksana pada +raktur ertutup5
atalaksana *raktur terdiri dari manipulasi untuk meningkatkan posisi
*ragmen diikuti oleh splint untuk menahan mereka bersam-sama hingga
bersatu. Sementara *ungsi dan pergerakan sendi harus dipertahankan.
Fntuk itu perlu dilakukan 7
a. (eduksi5
Galaupun pengobatan umum dan resusitasi harus selalu diutamakan!
namun tidak ada alasan menunda dalam menatalaksana *raktur8
pembengkakan pada jaringan lunak selama $% jam membuat reduksi
semakin sulit. Ada beberapa situasi dimana reduksi tidak dilakukan7
#$& ketika tidak ada atau sedikit pergeseran8 #%& saat pergeseran tidak
menimbulkan masalah dan #"& saat reduksi tidak mungkin untuk
berhasil #co7 *raktur kompresi ertebra&
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
21/32
(eduksi harus bertujuan untuk aposisi yang adekuat dan
keselarasan normal *ragmen tulang. Semakin besar luas permukaan
yang berkontak antara *ragmen semakin besar kemungkinan
penyembuhan terjadi. elah antara ujung *ragmen adalah penyebab
umum dari tertundanya penyatuan atau tidak menyatu. )i sisi lain!
asalkan ada kontak dan *ragmen yang benar sejajar! beberapa tumpang
tindih di permukaan *raktur diperbolehkan. (eduksi terbagi menjadi %7
• (eduksi tertutup5
)i ba'ah anestesi dan relaksasi otot! *raktur direduksi
dengan " manuer7 #$&. bagian distal dari ekstremitas ditarik di
garis tulang8 #%& sebagai *ragmen melepaskan diri! mereka
direposisi #dengan membalik arah& dan #"& keselarasan
disesuaikan disetiap latar. Ini adalah yang paling e*ekti* ketika
periosteum dan otot di satu sisi *raktur tetap utuh8 ikatan
jaringan lunak mencegah oer-reduksi dan menstabilkan
*raktur setelah direduksi.
Pada umumnya! reduksi tertutup digunakan untuk
seluruh *raktur displaced minimal! untuk kebanyakan *raktur
pada anak! dan untuk *raktur yang tidak stabil setelah reduksi
dan bias digunakan bidai atau gips. +raktur tidak stabil juga
bias direduksi dengan reduksi tertutup untuk distabilkan
dengan *iksasi interna maupun eksterna. Ini menghindari
manipulasi langsung dari lokasi *raktur dengan reduksi
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
22/32
terbuka! yang mana berisiko terjadinya kerusakan suplai darah
local dan memperlama 'aktu penyembuhan.
1ambar %. (eduksi ertutup
• (eduksi terbuka5
Indikasi reduksi terbuka7 $&. Ketika reduksi tertutup gagal! %&.
Adanya *ragmen articular yang luas yang butuh pengembalian
posisi yang akurat! "&. Fntuk traksi *raktur.
b. Penahanan "hold# 5
Pada umumnya untuk mencegah pergeseran. erkadang terbatasnya
gerakan dibutuhkan untuk mempermudah menyembuhan jaringan
lunak. /eberapa metode7
• $ontinuous traction5
raksi pada distal ekstremitas dari *raktur! sehingga akan
menggunakan tarikan pada aksis tulang. Fmumya berguna
pada *raktur batang dan pada *raktur yang mudah bergeser
oleh kontraksi otot. raksi tidak dapat menahan *ragmen
*raktur! tapi dapat menarik tulang panjang dan menahannya.- raksi dengan graitasi
Canya pada ekstremitas atas. )engan sling menggunakan
berat dari lengan untuk mentraksi humerus.
- Skin traksi/eban yang digunakan tidak lebih dari atau 5 kg.
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
23/32
- Skeletal traksiAdanya wire atau pin yang dimasukkan- biasanya
dibelakang tuberkel tibia untuk hip! paha! dan cedera lutut
atau mele'ati calcaneum untuk *raktur tibia- dan talinya
diikatkan untuk dilakukan traksi.
1ambar %.B raksi
• $ast %plintage5
Padanya umumnya digunakan terutama *raktur ekstremitas
distal dan *raktur pada anak. Kecepatan penyatuan tidak lebih
bagus atau kurang dibandingkan dengan traksi! namun pasien
dapat pulang segera. Pergerakan kaku merupakan
kelemahannya. Kekakuan dapat diminimalisasi dengan7 $&.
Penundaan pemasangan splint! dengan menggunakan traksi
terlebih dahulu hingga pergerakan telah kembali kemudian
gunakan splint atau %&. )imulai dengan cetakan konensional!
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
24/32
tapi setelah beberapa minggu! ketika ekstremitas bias di handle
ganti dengan cetakan yang memungkinkan pergerakan sendi.
• +iksasi interna5
:enggunalan screw! atau plat besi! dan paku. +iksasi interna
dapat bergerak labih a'al pada *raktur. Indikasi *iksasi interna7
- +raktur yang tidak bias direduksi kecuali dengan operasi
- +raktur yang tidak stabil atau terjadi pergeseran setelah
reduksi. =uga termasuk *raktur yang tertarik akibat kontraksi
otot
- +raktur yang lama menyatu! biasanya pada collum *emoris
- +raktur patologi
- +raktur multiple- +raktur pada pasien dengan penyulit #paraplegi! tua&
• +iksasi
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
25/32
Saat operasi! luka harus bersih dari jaringan-jaringan mati.
)iba'ah general anestesi! dilakukan pembersihan luka hingga
sekeliling kulit bersih. ;uka diirigasi dengan cairan *isiologis.c. Penutupan ;uka
d. Stabilisasi +raktur
2.* Kom+lika!i
Komplikasi dari *raktur *emur cukup beragam tergantung lokasi dan
tingkat keparahan *raktur. /eberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara
lain$7$. In*eksi
Pada kasus *raktur terbuka! dimana tulang merobek jaringan kulit! ada
kemungkinan resiko in*eksi. (esiko in*eksi ini dapat berkurang dengan
pemberian antibiotik.
%. Permasalahan dalam penyembuhan tulang=ika pada proses penyembuhan angulasi tulang tidak baik serta timbul
iritasi pada bagian tulang yang patah akibat terjadinya in*eksi! proses
penyembuhan tulang dapat terhambat bahkan membutuhkan terapi
operati* lebih lanjut.". Kerusakan sara*
Kerusakan sara* paska *raktur *emur terbilang jarang! namun
kerusakan sara* pada *raktur *emur dapat menyebabkan mati rasa serta
kelemahan yang persisten.. Sindrom kompartemen$!5
Sindrom kompartemen jarang terjadi pada *raktur *emur! namun ini
dapat terjadi sehingga resiko terjadinya sindrom kompartemen harus
selalu diantisipasi. Sindrom kompartemen teradi akibat kompresi nerus!
pembuluh darah! dan otot di dalam spatium tertutup atau kompartemen di
dalam tubuh. Sindrom kompartemen terjadi pada tungkai yang mengalami
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
26/32
in*lamasi dan perdarahan selama trauma yang sering diasosiasikan dengan
*raktur. =ika sindrom kompartemen terjadi! maka dibutuhkan tindakan
bedah segera./erikut adalah hal yang perlu diperhatikan untuk identi*ikasi dini
terjadinya sindrom kompartemen7a. Sindroma kompartemen dapat timbul perlahan dan berakibat berat
b. )apat timbul pada ekstremitas karena kompresi atau remuk dan
tanpa cedera luar atau *raktur yang jelas
c. (eealuasi yang sering sangat penting
d. Penderita dengan hipotensi atau tidak sadar meningkatkan resiko
terjadinya kejadian sindrom kompartemene. Dyeri merupakan tanda a'al dimulainya iskemia kompartemen!
terutama nyeri pada tarikan otot pasi*
Cilangnya pulsasi dan tanda iskemia lain merupakan gejala lanjut! setelah kerusakan
yang menetap terjadi
BAB III
LAP,-AN KASUS
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
27/32
Ientita! Pa!ien
Dama lengkap 7 n. Sh
=enis kelamin 7 ;aki-laki
Fmur 7 " tahun
Alamat 7 Kerinci
elah dira'at seorang pasien laki-laki! " tahun masuk melalui I1) (SF) :
)jamil padang dengan7
Kelu(an Utama
Dyeri pada paha kanan $0 jam sebelum masuk rumah sakit
-i/a&at Pen&akit Sekarang
Pasien datang ke I1) (SFP )r. :. )jamil padang dengan nyeri pada paha kanan $0
jam sebelum masuk rumah sakit. Pada a'alnya pasien sedang bekerja menebang
pohon dalam posisi jongkok! lalu tiba-tiba pohon jatuh menimpa paha kanan pasien.
Pasien tetap sadar setelah kejadian
:ual #-&! muntah #-&! kejang #-&
Keluar darah dari mulut! hidung dan telinga tidak ada
rauma tempat lain tidak ada
-i/a&at Pen&akit Da(ulu
idak ada
-i/a&at Pen&akit Keluarga
idak ada
Pemerik!aan i!ik
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
28/32
Pemeriksaan umum7
Keadaan umum 7 sakit sedang
Kesadaran 7
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
29/32
Inspeksi 7 distensi tidak ada
Auskltasi 7 bising usus ! normal
Palpasi 7 supel! hepar dan lien tidak teraba
Perkusi 7 timpani
% detik! re*leks *isiologis E normal!
Status ;okalis7 (egio *emur dekstra
;ook 7;uka terbuka berukuran Bcm3"cm3$cm! perdarahan akti* #-&!
tulang yang mencuat #-&! benda asing #-&! de*ormitas #&! true
length @-B0! appearance length B%-B"! bengkak #&
+eel7 nyeri #&! krepitasi #-&! tidak teraba hangat! per*usi di distal baik
:oe7 (: terbatas
Pemeriksaan laboratorium
Cb 7 $%!% grEdl
Ct 7 "B
;eukosit 7 $%.00Emm"
rombosis 7 %%6.000Emm"
Pemeriksaan (adiologis
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
30/32
Diagno!i! Ker0a
+raktur tertutup *emur $E" distal dekstra
4ulnus ;aceratum et region *emoris dekstra
-enana Tera+i
erapi /edah 7 )ebridement ulnus laceratur
Skeletal traksi
(I+
BAB I
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
31/32
DISKUSI
Pada kasus ini diagnose ditegakkan atas dasar anamnesis! pemeriksaan *isik
status lokalis! dan pemeriksaan penunjang radiologi. )ari anamnesis diperoleh
adanya nyeri pada paha kanan yang dia'ali terjadinya trauma akibat tertimpa pohon
sebelum masuk rumah sakit disertai adanya luka terbuka pada bagian paha kanan
tersebut. pada pemeriksaan *isik status lokalis! look 7 tampak luka terbuka berukuran
Bcm3"cm3$cm! namun tidak tampak tulang yang mencuat! de*ormitas ada! serta
bengkak! feel 7 teraba nyeri dan move7 (: terbatas. Pada pemeriksaan radiologis
rontgen *emur! tampak *raktur *emur $E" distal.
/erdasarkan anamnesis! pemeriksaan *isik! dan pemeriksaan penunjang radiologis
maka diagnosis pasien ini adalah *raktur *emur tertutup $E" distal dekstra dan ulnus
laceratum et region *emoris dekstra. indakan a'al bedah yang dilakukan adalah
debridement ulnus! kemudian dilakukan skeletal traksi. Setelah dilakukan skeletal
traksi! diberikan tatalaksana lanjutan Open &eduction 'nternal Fixation( )ebridement
dilakukan untuk pembersihan luka dari mikroorganisme dan jaringan yang sudah
mati. Kemudian dilakukan skeletal traksi untuk menarik tulang sehingga kedua tulang
yang *raktur dapat berkontak setelah itu dilakukan reduksi terbuka dan di*iksasi
dengan (I+.
DAFTA- PUSTAKA
-
8/17/2019 Fix Insya Allah
32/32
$. =ong G. %005. /uku Ajar Ilmu /edah!