halusinasi

5
HALUSINASI Written by Cyber Nurse Sunday, 08 February 2009 18:05 - Last Updated Sunday, 08 February 2009 18:07 Halusinasi adalah ketidakmampuan klien dalam mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus yang ada sesuai yang diterima oleh panca indra yang ada (Fortinash, 1995). Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau persepsi eksternal yang tidak realita atau tidak ada (Sheila L Videbeck, 2000). Halusinasi adalah suatu keadaan dimana individu mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola rangsang yang mendekat (baik yang dimulai secara eksternal maupun internal) disertai dengan respon yang berkurang dibesar-besarkan, distorsi atau kerusakan rangsang tertentu (Towsend, 1998). Dari keempat pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa halusinasi adalah persepsi yang timbul tanpa stimulus eksternal serta tanpa melibatkan sumber dari luar yang meliputi semua system panca indra.  Faktor predisposisi dari halusinasi menuruut Stuart & Laraia (1998) adalah aspek biologis, psikologis, genetik, sosial dan biokimia. Dari predisposisi tersebut pada klien Ny. Y yang dominan adalah faktor sosial karena klien menikah dalam usia muda (belum siap fisik dan psikis)dan orang tua klien bercerai pada saat klien berusia 11 tahun dan faktor psikologis dimana klien mempunyai kepribadian tertutup. Jika tugas perkembangan terlambat atau hubungan interpersonal terganggu, maka individu akan mengalami stress atau kecemasan. Beberapa faktor di masyarakat dapat membuat seseorang terisolasi dan kesepian sehingga menyebabkan kurangnya rangsangan dari eksternal. Stress yang menggangggu sistem metabolisme tubuh akan mengeluarkan suatu zat yang bersifat halusinogen. Faktor presipitasi menurut Stuart & Sundeen (1998) adalah stresor sosial dimana stress dan kecemasan akan meningkat bila terjadinya penurunan stabilitas, keluarga, perpisahan dari orang yang sangat penting atau diasingkan oleh kelomppok/masyarakat; faktor biokimia dapat meyebabkan partisipasi klien berinteraksi dengan kelompok kurang, suasana yang terisolasi (sepi) sehingga dapat meningkatkan stress dan kecemasan yang mengeluarkan halusinogenik; faktor psikologis yang juga akan meningkatkan intensitas kecemasan yang berkepanjangan disertai terbatasnya kemampuan dalam memecahkan masalah mungkin akan mulai berkembangnya perubahan sensori persepsi klien, biasanya hal ini untuk pengembangan koping menghindari kenyataan yang tidak menyenangkan diganti dengan hayalan yang menyenangkan. Masalah keperawatan yang menjadi penyebab (sebagai Triger) munculnya halusinasi adalah harga diri rendah dan isolasi sosial (Stuart & Laraia, 1998). Akibat rendah diri dan kurangnya keterampilan mengakibatkan sosial klien menjadi menarik diri dari lingkungan.selanjutnya klien 1 / 5

description

halusinasi

Transcript of halusinasi

Page 1: halusinasi

HALUSINASI

Written by Cyber NurseSunday, 08 February 2009 18:05 - Last Updated Sunday, 08 February 2009 18:07

Halusinasi adalah ketidakmampuan klien dalam mengidentifikasi dan menginterpretasikanstimulus yang ada sesuai yang diterima oleh panca indra yang ada (Fortinash, 1995).Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau persepsi eksternal yang tidak realita atautidak ada (Sheila L Videbeck, 2000).

Halusinasi adalah suatu keadaan dimana individu mengalami suatu perubahan dalam jumlahatau pola rangsang yang mendekat (baik yang dimulai secara eksternal maupun internal)disertai dengan respon yang berkurang dibesar-besarkan, distorsi atau kerusakan rangsangtertentu (Towsend, 1998). Dari keempat pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwahalusinasi adalah persepsi yang timbul tanpa stimulus eksternal serta tanpa melibatkan sumberdari luar yang meliputi semua system panca indra.

 

Faktor predisposisi dari halusinasi menuruut Stuart & Laraia (1998) adalah aspek biologis,psikologis, genetik, sosial dan biokimia. Dari predisposisi tersebut pada klien Ny. Y yangdominan adalah faktor sosial karena klien menikah dalam usia muda (belum siap fisik danpsikis)dan orang tua klien bercerai pada saat klien berusia 11 tahun dan faktor psikologisdimana klien mempunyai kepribadian tertutup. Jika tugas perkembangan terlambat atauhubungan interpersonal terganggu, maka individu akan mengalami stress atau kecemasan.Beberapa faktor  di masyarakat dapat membuat seseorang terisolasi dan kesepian sehinggamenyebabkan kurangnya rangsangan dari eksternal. Stress yang menggangggu sistemmetabolisme tubuh akan mengeluarkan suatu zat yang bersifat halusinogen.

Faktor presipitasi menurut Stuart & Sundeen (1998) adalah stresor sosial dimana stress dankecemasan akan meningkat bila terjadinya penurunan stabilitas, keluarga, perpisahan dariorang yang sangat penting atau diasingkan oleh kelomppok/masyarakat; faktor biokimia dapatmeyebabkan partisipasi klien berinteraksi dengan kelompok kurang, suasana yang terisolasi(sepi) sehingga dapat meningkatkan stress dan kecemasan yang mengeluarkan halusinogenik;faktor psikologis yang juga akan meningkatkan intensitas kecemasan yang berkepanjangandisertai terbatasnya kemampuan dalam memecahkan masalah mungkin akan mulaiberkembangnya perubahan sensori persepsi klien, biasanya hal ini untuk pengembangankoping menghindari kenyataan yang tidak menyenangkan diganti dengan hayalan yangmenyenangkan.

Masalah keperawatan yang menjadi penyebab (sebagai Triger) munculnya halusinasi adalahharga diri rendah dan isolasi sosial (Stuart & Laraia, 1998). Akibat rendah diri dan kurangnyaketerampilan mengakibatkan sosial klien menjadi menarik diri dari lingkungan.selanjutnya klien

1 / 5

Page 2: halusinasi

HALUSINASI

Written by Cyber NurseSunday, 08 February 2009 18:05 - Last Updated Sunday, 08 February 2009 18:07

akan lebih terfokus pada dirinya sendiri. Stimulus inernal akan menjadi lebih dominan daripadastimulus eksternal. Klien lama kelamaan akan kehilangan kemampuanmembedakan stimulusinternal dengan stimulus eksternal. Ini memicu terjadinya halusinasi. Selain itu akibat lanjut darikondisi rendah diri dan kuranngnya kemampuan klien berhubungan dengan orang lain yangmembuat klien menarik diri dari lingkungan membuat klien mengalami penurunan motivasikarena ia merasa tidak mampu melakukan apapun sehingga akan memunculkan masalahkurangnya perawatan diri klien.

Masalah keperawatan rendah diri yang terjadi pada klien dapat didukung oleh koping keluargatidak efektif: kurang pengetahuan, ketidakmampuan merawat klien dan bahkan menolak klienberada di rumahnya. Hal ini dapat membuat klien kurang mendapat penguatan terhadapkemampuan yang ia miliki sehinggga klien menganggap dirinya makin tidak berharga danmengakibatkan keluarga kurang tepat dalam menanganni klien di rumah atau regimentherapeutik tidak efektif.

 

Menurut Towsend & Mary (1995), tanda dan gejala halusinasi adalah sebagai berikut:

1.      Berbicara, senyum dan tertawa sendirian.

2.      Mengatakan mendengar suara, melihat, menghirup, mengecap dan merasa sesuatu yangtidak nyata.

3.      Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

4.      Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan hal tidak nyata, serta tidak mampumelakukan asuhan keperawatan mandiri seperti mandi, sikat gigi, berganti pakaian dan berhiasyang rapi.

2 / 5

Page 3: halusinasi

HALUSINASI

Written by Cyber NurseSunday, 08 February 2009 18:05 - Last Updated Sunday, 08 February 2009 18:07

5.      Sikap curiga, bermusuhan , menarik diri, sulit membuat keputusan, ketakutan, mudahtersinggung, jengkel , mudah marah, ekspresi wajah tegang, pembicaraan kacau dan tidakmasuk akal, banyak keringat.

 

Dibawah ini beberapa tipe dari halusinasi (Cancro & Lehman, 2000):

1.      Halusinasi Pendengaran

Mendengar suara-suara, sering mendengar suara-suara orang berbicara ataumembicarakannya, suara-suara tersebut biasanya familiar. Halusinasi ini paling sering dialamiklien dibandingkan dengan halusinasi yang lain.

2.      Halusinasi Penglihatan

Melihat bayangan yang sebenarnya tidak ada, seperti cahaya atau seseorang yang telah mati.

3.      Halusinasi Penciuman

Mencium bau-bau padahal di tempat tersebut tidak ada bau. Tipe ini sering ditemukan padaklien dengan dimensia seizure atau mengalami gangguan cerebrovaskuler.

4.      Halusinasi Sentuhan

Perasaan nyeri, nikmat atau tidak nyaman padahal stimulus itu tidak ada.

3 / 5

Page 4: halusinasi

HALUSINASI

Written by Cyber NurseSunday, 08 February 2009 18:05 - Last Updated Sunday, 08 February 2009 18:07

5.      Halusinasi Pengecapan

Termasuk rasa yang tidak hilang pada mulut, perasaan adanya rasa makanan dan berbagai zatlainnya yang dirasakan oleh indra pengecapan klien.

 

Proses terjadinya halusinasi (Stuart & Laraia, 1998) dibagi menjadi empat fase yang terdiri dari:

1.      Fase Pertama

Klien mengalami kecemasan, stress, perasaan terpisah dan kesepian, klien mungkin melamun,memfokuskan pikirannnya kedalam hal-hal menyenangkan untuk menghilangkan stress dankecemasannya. Tapi hal ini bersifat sementara, jika kecemasan datang klien dapat mengontrolkesadaran dan mengenal pikirannya namun intesitas persepsi meningkat.

2.      Fase Kedua

Kecemasan meningkat dan berhubungan dengan pengalaman internal dan eksternal, individuberada pada tingkat listening pada halusinasinya. Pikiran internal menjadi menonjol, gambarnsuara dan sensori dan halusinasinya dapat berupa bisikan yang jelas. Klien membuat jarakantara dirinya dan halusinasinya dengan memproyeksikan seolah-olah halusinasi datang dariorang lain atau tempat lain.

3.      Fase Ketiga

4 / 5

Page 5: halusinasi

HALUSINASI

Written by Cyber NurseSunday, 08 February 2009 18:05 - Last Updated Sunday, 08 February 2009 18:07

Halusinasi lebih menonjol, menguasai dan mengontrol. Klien menjadi lebih terbiasa dan tidakberdaya dengan halusinasinya. Kadang halusinasinya tersebut memberi kesenangan dan rasaaman sementara.

4.      Fase Keempat

Klien merasa terpaku dan tidak berdaya melepaskan diri dari kontrol halusinasinya. Halusinasisebelumnya menyenangkan berubah menjadi mengancam, memerintah, memarahi. Klien tidakdapat berhubungan dengan orang lain karena terlalu sibuk dengan halusinasinya. Klien hidupdalam dunia yang menakutkan yang berlangsung secara singkat atau bahkan selamanya.

 

5 / 5