Hiperlink Contoh Intervensi Keperawatan Yang Berkaitan Dengan Pendekatan Spiritual

6
Contoh Intervensi Keperawatan yang Berkaitan dengan Pendekatan Spiritual Diagnosa 1 : Distress spiritual berhubungan dengan penyakit terminal Hasil yang diharapkan : 1. Menunjukkan harapan : mengungkapkan keyakinan, arti hidup, dan kedamaian diri. 2. Kesehatan spiritual : arti dan tujuan hidup, pencapaian pandangan dunia spiritual, kemampuan untuk mencintai dan memaafkan, kemampuan untuk berdoa dan beribadah, interaksi dengan bimbingan rohani, interaksi dengan orang lain untuk berbagi gagasan, perasaan, dan kepercayaan. 3. Pasien mengidentifikasi aspek positif dan negatif dalam penggunaan keyakinan untuk mengartikan sakit (cobaan hidup, hukuman). Intervensi Rasional Dengarkan isyarat yang menunjukkan perasaan pasien (“Mengapa Tuhan melakukan ini padaku?” atau “Tuhan menghukumku”). Mendengar aktif menunjukkan perhatian terhadap pasien dan memungkinkan perawata untuk nmendengar pesan penting yang mengindikasikan distres spiritual. Lakukan pendekatan kepada pasien dengan cara yang tidak menghakimi. Untuk berfokus pada perasaan pasien, tanpa menilai mereka benar atau salah, baik atau buruk. Kenali keluhan spiritual pasien dan dorong untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Untuk membantu hubungan terapeutik. Atur kunjungan bimbingan rohani, bila memungkinkan, sehingga dapat menggunakan sumber spiritual dari ahli agama. Untuk membantu pasien. Dorong pasien untuk tetap melakukan praktik keagamaan selama hospitalisasi; lakukan apapun yang diperlukan untuk memudahkannya. Contoh : Tindakan tersebut menunjukkan perhatian.

description

hjgjhgjgj

Transcript of Hiperlink Contoh Intervensi Keperawatan Yang Berkaitan Dengan Pendekatan Spiritual

Page 1: Hiperlink Contoh Intervensi Keperawatan Yang Berkaitan Dengan Pendekatan Spiritual

Contoh Intervensi Keperawatan yang Berkaitan dengan Pendekatan Spiritual

Diagnosa 1 : Distress spiritual berhubungan dengan penyakit terminalHasil yang diharapkan : 1. Menunjukkan harapan : mengungkapkan keyakinan, arti hidup, dan kedamaian diri.2. Kesehatan spiritual : arti dan tujuan hidup, pencapaian pandangan dunia spiritual,

kemampuan untuk mencintai dan memaafkan, kemampuan untuk berdoa dan beribadah, interaksi dengan bimbingan rohani, interaksi dengan orang lain untuk berbagi gagasan, perasaan, dan kepercayaan.

3. Pasien mengidentifikasi aspek positif dan negatif dalam penggunaan keyakinan untuk mengartikan sakit (cobaan hidup, hukuman).

Intervensi RasionalDengarkan isyarat yang menunjukkan perasaan pasien (“Mengapa Tuhan melakukan ini padaku?” atau “Tuhan menghukumku”).

Mendengar aktif menunjukkan perhatian terhadap pasien dan memungkinkan perawata untuk nmendengar pesan penting yang mengindikasikan distres spiritual.

Lakukan pendekatan kepada pasien dengan cara yang tidak menghakimi.

Untuk berfokus pada perasaan pasien, tanpa menilai mereka benar atau salah, baik atau buruk.

Kenali keluhan spiritual pasien dan dorong untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.

Untuk membantu hubungan terapeutik.

Atur kunjungan bimbingan rohani, bila memungkinkan, sehingga dapat menggunakan sumber spiritual dari ahli agama.

Untuk membantu pasien.

Dorong pasien untuk tetap melakukan praktik keagamaan selama hospitalisasi; lakukan apapun yang diperlukan untuk memudahkannya. Contoh :a. Bila pasien bisa membaca Al-Qur’an

dan tidak memilikinya bantu untuk memperolehnya.

b. Apabila makanan tertentu dilarang atau diperlukan, sesuai tradisi keagamaan pasien, upayakan untuk mengomunikasikan kebutuhan tersebut ke bagian gizi dan pastikan bahwa kebutuhan tersebut dipenuhi.

Bantu pasien untuk mengucapkan doa-doa dan asma Allah SWT, seperti berdzikir.

Tindakan tersebut menunjukkan perhatian.

Komunikasikan dan kolaborasikan dengan pembimbing rohani rumah sakit.

Untuk membrikan perawatan yang konsisten dan menyediakan data yang lebih komplet.

Atur supaya pasien memiliki benda di samping tempat tidur yang memberikan kenyamanan spiritual (tasbih, Al-Qur’an, buku-buku doa, hadist, dll).

Benda spiritual tersebut secara signifikan dapat memengaruhi kemampuan pasien untuk menurunkan konflik.

Page 2: Hiperlink Contoh Intervensi Keperawatan Yang Berkaitan Dengan Pendekatan Spiritual

Berikan pasien privasi selama pasien dikunjungi oleh pembimbing rohani rumah sakit.

Untuk menunjukkan respek terhadap hubungan pasien dengan pembimbing rohani.

Diagnosa 2 : Ansietas terhadap kematian berhubungan dengan sakit terminalHasil yang diharapkan : 1. Pasien mengidentifikasi tindakan kenyamanan yang dapat meningkatkan perasaan

sejahtera (membaca doa-doa seperti doa menjelang ajal, dzikir, bacaan istighfar, atau syahadat).

2. Pasien mendapatkan tingkat dukungan spiritual yang dibutuhkan.3. Pasien menggunakan sistem pendukung yang tersedia untuk melakukan koping

terhadap kematian.4. Pasien mengungkapkan perasaaan nyaman dan penuh kedamaian setelah membaca

doa-doa dan berdzikir.Intervensi Rasional

Tawarkan diri untuk mengisi waktu bersama pasien, misalnya dengan membacakan asma Allah, dzikir, mengaji, dan istighfar untuk pasien atau duduk tenang disamping pasien

Umumnya, seorang pasien yang mendekati kematian menginginkan kehadiran orang lain, tetapi tidak untuk bercakap-cakap.

Lakukan tindakan kenyamanan seperti masase.

Beberapa pasien mungkin lebih suka tidak diganggu, kecuali mereka secara khusus meminta tindakan kenyamanan

Bantu anggota keluarga untuk mengidentifikasi, mendiskusikan, dan memecahkan persoalan yang berhubungan dengan pasien menjelang ajal.

Pasien memerlukan dukungan anggota keluarga. Anggota keluarga memerlukan dukungan dan bantuan untuk menghilangkan hambatan emosional yang mengganggu

Tunjukan kesediaan untuk mendiskusikan aspek spiritual kematian dan menjelang ajal

Untuk menciptakan diskusi terbuka

Tanyakan kepada pasien atau anggota keluarga adakah kegiatan berdoa keagamaan khusus yang berarti baginya. Jika ada, bacakan dengan pelan dan khidmat untuk pasien, jika pasien atau keluarga tidak tahu maka bacakan doa-doa seperti doa menjelang ajal, dzikir, bacaan istighfar, atau syahadat tepat di samping pasien.

Tindakan tersebut menunjukkan dukungan terhadap kebutuhan spiritual pasien dan mencerminkan kepedulian serta penerimaan

Berikan bahasa tubuh yang sederhana yang mendukung seperti menggenggam tangan pasien. Dorong anggota keluarga untuk melakukan hal yang sama

Pasien yang menjelang ajal kadang-kadang ingin mendapatkan sedikit sentuhan.

Page 3: Hiperlink Contoh Intervensi Keperawatan Yang Berkaitan Dengan Pendekatan Spiritual

Diagnosa 3: Duka cita adaptif berhubungan dengan persiapan kematian menjelang ajal.Hasil yang diharapkan :1. Pasien mengungkapkan perasaan mengenai adaptasi kematian2. Pasien mengalami kemajuan melewati tahap-tahap proses, berduka dengan caranya

sendiri3. Pasien melakukan praktik riual keagamaan atau menggunakan mekanisme koping

yang lain.4. Anggota keluarga atau teman memberikan suportif dan kenyamanan terhadap pasien.

Intervensi RasionalBeri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya tentang kematian atau penyakit terminal.

Mendengar aktif dapat mengurangi perasaan terisolasi.

Bina hubungan yang dapat mendorong pasien mengungkapkan keluhan tentang kematian.

Asuhan keperawatan ditambah dengan perhatian sungguh-sungguh terhadap pasien meningkatkan rasa peracaya dan pengertian.

Libatkan tim interdisipliner, meliputi psikolog, perawat, ahli gizi, dokter, ahli terapi fisik, dan pemuka agama, dalam memberikan perawatan padapasien menjelang ajal.

Masing-masing anggota tim mempunyai keahlian yang unik untuk memenuhi kebutuhan pasien menjelang ajal.

Dorong anggota keluarga untuk terlibat dalam perawatan pasien menjelang ajal. Lakukan komunikasi dengan pasien dan anggota keluarga secara jujur dan simpatik.

Dengan berperan dalam perawatan pasien, ansietas, rasa bersalah dan penyesalan anggota keluarga akan berkurang. Komunikasi yang jujur penting karena anggota keluarga memerlukan kesempatan untuk menyadari kehilangan menjelang dan mengucapkan selamat jalan.

Bantu pasien untuk melewati tahap-tahap psikologis yang berhubungan dengan kematian, meliputi syok dan penyangkalan, marah, tawar-menawar, depresi dan penerimaan.

Dengan mengetahui tahap-tahap ini, anda akan mampu mengatasi kebutuhan psikologis pasien menjelang kematian, teteapi perlu dicatat bahwa tidak semua pasien menjelang ajal akan melalui setiap tahap tersebut

Dukung perilaku koping spiritual pasien. Sebagai contoh, anjurkan pasien untuk memiliki benda yang memberikan kenyamanan spiritual, seperti buku kitab, pakaian ibadah, dan aksesori ibadah.

Setiap pasien yang tak terobservasi sering kali kembali berfokus pada kegiatan keagamaan ketika dihadapkan pada kematian atau penyakit serviks.

Page 4: Hiperlink Contoh Intervensi Keperawatan Yang Berkaitan Dengan Pendekatan Spiritual

Diagnosa 4 : Nyeri berhubungan dengan agen-agen penyebab cedera (biologis, kimia, fisik, dan psikologis)Hasil yang diharapkan : 1) Pasien mengidentifikasi karakteristik khusus nyeri2) Pasien mengungkapkan pengurangan nyeri dalam jangka waktu yang ditetapkan.3) Pasien membantu menyusun suatu rencana untuk mengendalikan nyeri. (distraksi :

membaca Al-Qur’an, shalat bila memungkinkan, berdzikir, membaca istighfar, menyimak acara Tausiyah)

4) Pasien menyatakan kemungkinan bahwa nyeri fisik dapat berkaitan dengan stres emosional, cobaan atau hukuman dari Allah.

5) Pasien memerlukan lebih sedikit analgesik6) Pasien menggunakan teknik pengendalian nyeri alternatif (distraksi ; membaca Al-

Qur’an, shalat bila memungkinkan, berdzikir, membaca istighfar, menyimak acara Tausiyah).

7) Pasien melakukan kontak dengan kelompok pendukung yang tepat atau lembaga kesehatan jiwa (pembimbing rohani atau psikolog).

Intervensi RasionalMinta pasien untuk menggambarkan nyerinya dan kaji gejala- gejala fisiknya yang mengidentifikasi nyeri.

Pengkajian kembali yang kontinu memungkinkan modifikasi rencara keperawatan yang diperlukan.

Berikan obat yang dianjurkan (anjurkan untuk membaca Basmallah terlebih dahulu).

Untuk mengurangi nyeri

Luangkan waktu minimal 15 menit setiap pergantian tugas jaga untuk mengizinkan mengungkapkan perasaan-perasaannya.

Untuk meningkatkan rasa kendalinya, mengurangi isolasi, dan menumbuhkan rasa percaya bahwa penyakitnya adalah sebuah cobaan dari Allah.

Jelaskan kemungkinan hubungan antara stresor yang terindifikasi oleh pasien dan bertambah parahnya nyeri.

Untuk memberikan dorongan kepadanya dalam mengeksplorasi faktor-faktor emosional dan lingkungan yang dapat berkaitan dengan nyeri.

Rencanakan aktivitas untuk mendistraksi pasien, seperti membaca Al-Qur’an, shalat bila memungkinkan, berdzikir, menyimak acara Tausiyah, dll.

Untuk menghindarkan pasien dari memfokuskan pada nyeri.

Ajarkan pasien teknik pengendalian nyeri alternatif dengan relaksasi pernapasan dalam.

Untuk nmengurangi ketergantungan terhadap analgesik.