hiperpirexia.docx

download hiperpirexia.docx

of 17

Transcript of hiperpirexia.docx

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    1/17

    REFLEKSI KASUS

    HIPERPIREKSIA

    Diajukan kepada:

    dr. Agus, Sp.A

    Disusun Oleh :

    DE! ISELLA LIL!A"I

    H#A$$%$&&

    KEPA"I'ERAA" KLI"IK IL(U KESEHA'A" A"AK

    FAKUL'AS KEDOK'ERA"

    U"IERSI'AS (UHA((ADI!AH SE(ARA")

    RSUD 'U)URE*O SE(ARA")

    #$&+

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    2/17

    A I

    PE"DAHULUA"

    A. La-ar elakang

    Demam (pireksi) yaitu peninggian suhu tubuh di atas 38,3 oC, sejak dahulu sudah

    dikenal sebagai tanda penyakit. Penderita atau orang tua biasanya menyamakan tingginya

    demam dengan beratnya penyakit. 30 3,8! alasan kunjungan ke dokter ialah demam.

    "alaupun sebagian penderita dapat menahan suhu tubuh antara 3#,$oC $0oC, demam dapat

    menimbulkan e%ek yang merusak. Pada 3! anak yang berumur kurang daripada tahun

    terdapat kejang demam, yang merupakan separuh daripada seluruh kejang pada kelompok

    umur ini. &rang tua biasanya 'emas bila anaknya demam karena beranggapan baha

    tingginya suhu sejajar dengan gaatnya penyakit yang diderita dan berusaha meminta

    pertolongan untuk pengobatan demamnya.

    *eadaan demam yang lebih berat, yaitu hiperpireksi dimana suhu tubuh lebih

    daripada $,oC atau 0+o, terdapat pada 0,$-+ 000 kasus demam. *enaikan suhu di atas

    $,oC sebenarnya jarang terjadi, oleh karena adanya set point pengatur suhu yang diatur oleh

    hipotalamus di otak. *enaikan suhu di atas $,oC ini umumnya masih dapat ditoleransi oleh

    anak, ke'uali anak yang memang peka terhadap timbulnya kejang. Dalam keadaan kejang,

    hiperpireksia menyebabkan kebutuhan untuk metabolisme yang lebih tinggi dan

    memperburuk keadaan.

    Dari penderita yang datang ke ruang darurat terdapat 0,0$8! yang menderita

    hiperpireksia, sedang dari -+ penderita dengan in%eksi berat, misalnya ti%us abdominalis

    dan pneumonia lobaris ternyata ! di antaranya menderita hiperpireksia. /eberapa ilmuan

    berpendapat baha meningkatnya suhu disertai dengan meningkatnya kasus bakterimia. al

    ini dibuktikan baha pada kasus dengan hiperpireksia terdapat 1+! bakterimia (kultur positi%

    dibanding dengan hanya 3! penderita dengan demam di baah $0oC.1

    /aik hipertermia dan hipotermia dapat menyebabkan 2&D (2ultiorgan system

    Dys%un'tion). erapi untuk hipertermia meliputi men'ari agen penyebab dan mendiagnosa

    serta penanganan penyakit yang mendasari dengan peraatan keseluruhan se'ara simultan.

    Pasien dengan hipertermia dapat mengalami myoglobinuria dan gagal ginjal.

    iperpireksi meningkatkan metabolisme tubuh dan kerja system kardiopulmoner

    dan menyebabkan kerusakan jaringan sehingga harus ditanggulangi sebagai kasus emergensi.

    2alignant hyperthermia pada anestesi dapat menyebabkan kematian pada +0 80! kasus.

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    3/17

    4ngka kematian penderita hiperpireksia 'ukup tinggi tetapi lebih daripada

    separuhnya bukan disebabkan oleh tingginya suhu, melainkan disebabkan oleh penyebab

    hiperpireksia. Pada per'obaan penggunaan hipertermia sebagai pengobatan penderita

    keganasan yang lanjut, meninggikan suhu tubuh sampai $1oC, tidak menyebabkan terjadinya

    dis%ungsi otak. *enaikan suhu di atas $oC pada anak disertai %rekuensi yang tinggi daripada

    in%eksi berat atau bakterimia, misalnya meningitis purulen, pneumonia lobaris, ti%us

    abdominalis dan lain5lain.1

    Penyelidikan tentang demam telah banyak dilakukan, sungguhpun begitu belum

    dapat ditentukan peranan demam terhadap penyakit. /uku teks pediatri' yang terpenting

    hampir tidak membi'arakan sama sekali gejala demam dan pengobatannya. 6elain

    merupakan alat diagnosti' yang penting, demam mungkin merupakan bagian pertahanan

    tubuh yang dapat dipakai pada pengobatan.

    Pengobatan hiperpireksi tidak selalu menyenangkan, e%ekti% dan berguna, malahan

    mungkin berbahaya. Pengobatan yang rasionil memerlukan pengertian yang baik tentang

    mekanisme pengaturan suhu tubuh, patogenesis dan pato%isiologi demam serta pengetahuan

    tentang mekanisme pengobatan yang dapat menurunkan suhu tubuh. Pengobatan yang

    ditujukan terhadap penyakit yang menyebabkan hiperpireksi tentu saja tetap merupakan hal

    yang utama.

    . 'ujuan Penulisan

    2engetahui tentang de%inisi, etiologi, pato%isiologi, gambaran klinis,

    penatalaksanaan dan prognosis hiperpireksia

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    4/17

    A II

    'I"*AUA" PUS'AKA

    4. Deinisi

    Demam adalah salah satu gejala yang dapat membedakan apakah seorang itu sehat

    atau sakit. Demam adalah kenaikan suhu badan di atas 38oC. iperpireksia adalah suatu

    keadaan dimana suhu tubuh lebih dari $,oC atau 0+o (suhu re'tal).1

    /. E-i/l/gi

    1#5#! demam berhubungan dengan in%eksi, 510! dengan penyakit kolagen, +58!

    dengan neoplasma, $! dengan penyakit metabolik dan 51! dengan penyakit lain.

    Penyebab hiperpireksi ialah 7 in%eksi 3#!, in%eksi dengan kerusakan pusat pengatur

    suhu 31!, kerusakan pusat pengatur suhu saja 8!, dan pada ! kasus disebabkan

    oleh u9enille :heumatoid 4rthritis, in%eksi 9irus dan reaksi obat. Dari 18 penderita

    hiperpireksia terdapat penderita (3#!) disebabkan oleh in%eksi diantaranya -

    penderita disebabkan oleh kuman gram negati% yang mengenai traktus urinaria $

    penderita, intraabdominal 1 penderita dan penderita pada paru. 6edang # penderita

    (31!) disebabkan oleh gabungan antara in%eksi dan kerusakan pusat pengatur suhu.

    6elain itu penderita (8!) disebabkan oleh kerusakan pusat pengatur suhu. iga

    penderita (!) tidak diketahui penyebabnya.,1

    6esuai dengan patogenesis, etiologi demam yang dapat mengakibatkan hiperpireksia

    dapat dibagi sebagai berikut7

    . 6et point hipotalamus meningkat

    a. Pirogen endogen

    5 in%eksi

    5 keganasan

    5 alergi

    5 panas karena steroid

    5 penyakit kolagen

    b. Penyakit atau ;at

    5 kerusakan susunan sara% pusat

    5 kera'unan DD

    5 ra'un kalajengking

    5 penyinaran

    5 kera'unan epine%rin

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    5/17

    1. 6et point hipotalamus normal

    a. Pembentukan panas melebihi pengeluaran panas

    5 hipertermia malignan

    5 hipertiroidisme

    5 hipernatremia

    5 kera'unan aspirin

    b.

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    6/17

    (termogenesis) merupakan hasil metabolisme tubuh. Dalam keadaan basal tubuh

    membentuk panas kkal kg // jam. umlah panas yang dibentuk alat tubuh, seperti

    hati dan jantung relati9e tetap, sedangkan panas yang dibentuk otot rangka berubah5ubah

    sesuai dengan akti%itas. /ila tidak ada mekanisme pengeluaran panas, dalam keadaan

    basal suhu tubuh akan naik oC jam, sedang dalam akti9itas normal suhu tubuh akan

    naik 1oC jam.

    Pengeluaran panas terutama melalui paru dan kulit. >dara ekspirasi yang dikeluarkan

    paru jenuh dengan uap air yang berasal dari selaput lendir jalan na%as. >ntuk

    menguapkan ml air diperlukan panas sebanyak 0,8 kkal. Pengeluaran panas melalui

    kulit dapat dengan dua 'ara yaitu7

    *onduksi kon9eksi 7 pengeluaran panas melalui 'ara ini bergantung kepada

    perbedaan suhu kulit dan suhu udara sekitarnya.

    Penguapan air 7 air keluar dari kulit terutama melalui kelenjar keringat. Dapat juga

    melalui perspirasi insensibilitas, di%usi air melalui epidermis.

    6uhu tubuh diatur oleh hipotalamus melalui sistem umpan balik yang rumit.

    ipotalamus karena berhubungan dengan talamus akan menerima seluruh impuls e%eren.

    6ara% e%eren hipotalamus terdiri atas sara% somatik dan sara% otonom. *arena itu

    hipotalamus dapat mengatur kegiatan otot, kelenjar keringat, peredaran darah dan

    9entilasi paru. *eterangan tentang suhu bagian dalam tubuh diterima oleh reseptor di

    hipotalamus dari suhu darah yang memasuki otak. *eterangan tentang suhu dari bagian

    luar tubuh diterima reseptor panas di kulit yang diteruskan melalui sistem a%eren ke

    hipotalamus. *eadaan suhu tubuh ini diolah oleh thermostat hipotalamus yang akan

    mengatur set point hipotalamus untuk membentuk panas atau untuk mengeluarkan

    panas.

    ipotalamus anterior merupakan pusat pengatur suhu yang bekerja bila terdapat

    kenaikan suhu tubuh. ipotalamus anterior akan mengeluarkan impuls e%eren sehingga

    akan terjadi 9asodilatasi di kulit dan keringat akan dikeluarkan, selanjutnya panas lebih

    banyak dapat dikeluarkan dari tubuh. ipotalamus posterior merupakan pusat pengatur

    suhu tubuh yang bekerja pada keadaan dimana terdapat penurunan suhu tubuh.

    ipotalamus posterior akan mengeluarkan impuls e%eren sehingga pembentukan panas

    ditingkatkan dengan meningkatnya metabolisme dan akti%itas otot rangka dengan

    menggigil (shi9ering), serta pengeluaran panas akan dikurangi dengan 'ara

    9asokonstriksi di kulit dan pengurangan keringat.

    D. )a10aran Klinis

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    7/17

    Pada demam yang disebabkan oleh peningkatan set point hipothalamus, baik

    yang berhubungan dengan endogenous pyrogen maupun non5?P, terdapat peninggian

    pembentukan panas dan pengurangan pengeluaran panas. Penderita merasa dingin,

    terdapat piloere'tion, menggigil (shi9ering), ekstremitas dingin, keringat tidak ada atau

    sedikit sekali dan posisi tubuh penderita dalam posisi untuk mengurangi luas permukaan

    tubuh.

    Pada demam dimana set5point hipothalamus normal, pembentukan panas

    meningkat melebihi pengeluaran panas dan mekanisme pengeluaran panas normal,

    penderita merasa panas, tidak ada piloere'tion, ekstremitas panas, keringat banyak atau

    berkurang dan posisi tubuh penderita dalam posisi untuk memperluas permukaan tubuh.

    Pada %eokromositoma, hiperpireksi timbul se'ara tiba5tiba disertai nyeri kepala dan

    keringat banyak. /ila pembentukan panas normal, tapi mekanisme pengeluaran panas

    tidak baik, penderita merasa panas, ekstremitas panas, keringat sedikit.

    Pada penyakit tertentu misalnya dehidrasi dengan hipernatremia yang

    disebabkan oleh diare terdapat gabungan mekanisme set point normal dan meningkat

    yaitu demam disebabkan oleh in%eksinya karena diare, yang mengakibatkan terjadinya

    set point meningkat sedang oleh hipernatremia set point tetap normal.1

    Pada demam disebabkan oleh displasia ektodermal, terbakar, kelebihan

    kera'unan phenotia;ine dan heat stroke terdapat pembentukan panas normal tetapi

    mekanisme pengeluaran panas terganggu berkurang. Dalam hal ini penderita merasa

    panas, gelisah, lemah, ekstremitas panas dan keringat berkurang sampai tidak ada.1

    Pada penderita dimana pusat pengatur suhu rusak, penderita ini seperti mahkluk

    poikilothermal, tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya terhadap perubahan suhu di

    sekitarnya. 6uhu tubuh akan menetap, tidak dapat naik turun. :esisten terhadap

    antipiretik. /ila kerusakan hebat, keringat tidak ada. 6esudah tindakan penurunan suhu

    se'ara %isik, misalnya sur%a'e 'olling, suhu tubuh akan tetap rendah. erdapat juga

    gangguan neurologik dan endokrin lainnya.

    Pada rusaknya pusat pengatur suhu yang disebabkan oleh penyakit yang

    langsung menyerang hipotalamus, misalnya ense%alitis dan perdarahan otak, pada tingkat

    permulaan terdapat gejala klinis yang sama dengan set point hipotalamus yang

    meningkat tetapi apabila kerusakan berlanjut terjadi keadaan dimana penderita tidak

    dapat mempertahankan suhu tubuhnya terhadap perubahan suhu di sekitarnya. Penderita

    sangat bergantung pada suhu luar dan resisten terhadap antipiretik. /ila kerusakan hebat

    terdapat gangguan neurologik dan endokrin seperti diabetes insipidus.1

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    8/17

    ubungan demam dengan in%eksi, banyak diselidiki. Pada anak berobat jalan

    dengan suhu tubuh 38,3 C, ditemukan bakterimia pada 3,15$,$! kasus. Pada anak

    berumur - bulan sampai dengan tahun dengan suhu tubuh lebih dari 3#,$ C dan jumlah

    sel leukosit lebih dari 10.000ml besar kemungkinan menderita in%eksi. Pada anak

    berumur kurang dari 1 tahun, dengan suhu tubuh $0 C atau lebih dengan leukositosis dan

    laju endap darah lebih dari 30 mmjam, risiko bakterimi tiga kali lebih besar bila tidak

    ada leukositosis atau peningkatan laju enap darah. Pada anak berumur kurang dari 3

    bulan dengan suhu tubuh lebih dari $0 C, in%eksi berat ditemukan pada 3,$! kasus,

    meningtis bakterial pada 3,+3! kasus. 6edangkan bila suhu tubuh antara 3-,- 3#,# C

    in%eksi berat hanya ditemukan pada #,! kasus, tidak dijumpai kasus meningitis

    bakterial.

    Pada anak dengan hiperpireksi dimana suhu tubuh lebih dari $, C, ditemukan

    bakterimia pada 1+! kasus, meningitis bakterial pada 8! kasus dan kejang pada 8!

    kasus. /ila suhu tubuh antara $0,5$,0 C, bakterimi hanya ditemukan pada 3! kasus,

    meningitis bakterial pada #! kasus dan kejang pada pada -,1! kasus.

    ipertermia pada pasien dengan penyakit yang mendasari di jantung dapat

    menyebabkan terjadinya iskemia, aritmia hingga penyakit jantung kongesti%. *ebutuhan

    oksigen meningkat dan pengeluaran karbondioksida bertambah yang mengakibatkan

    peningkatan metabolisme dan heart rate. ipertermia dapat memperberat brain injury.

    Pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan leukositosis, trombositosis, hemokonsentrasi

    dan D@C. 4;otemia dan peningkatan serum le9els o% mus'le en;ymes serta tanda5tanda

    gagal ginjal dan rhabdomiolisis dan peningkatan en;im5en;im hati dengan gejala5gejala

    gagal hepar bisa terjadi.

    /ila suhu badan meningkat terus dan pada pengukuran suhu rektal men'apai

    $,oC atau lebih terjadilah apa yang dinamakan hiperpireksia dan mani%estasi klinis

    akan bertambah dan bergantung pada keadaan. Aejala klinis yang penting dan harus

    dikenal se'epatnya supaya dapat ditanggulangi segera, yaitu7

    5 gejala serebral seperti disorientasi, delirium, halusinasi, ataksia, %oto%obi,

    kejang, koma dan deserebrasi

    5 kulit 7 merah, panas dan kering

    5 tekanan darah 7 mula5mula naik, normal dan kemudian turun

    5 jantung 7 takikardia dan aritmia

    5 perna%asan 7 tak teratur atau tipe Cheyne 6tokes

    5 oliguria, dehidrasi, asidosis metabolik dan renjatan (sho'k)

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    9/17

    5 ekimosis, petekiae, perdarahan dan D@C (disseminated intravascular

    coagulation).1

    iperpireksi menyebabkan perubahan metabolisme, termasuk di dalamnya

    peningkatan konsumsi oksigen dan metabolisme jaringan. 6etiap kenaikan suhu tubuh

    oC, basal metabolik rate meningkat 0 5$!, kebutuhan oksigen meningkat 10! dan

    basal tidal 9olume meningkat #!. 6ebagai akibatnya sistem kardio9askuler bekerja lebih

    berat. iperpireksia se'ara langsung dapat menyebabkan kerusakan jaringan.

    iperpireksia dan gangguan sirkulasi berupa sho'k sering ditemukan pada anak

    berumur kurang dari tahun. iperpireksia menyebabkan 9asokonstriksi umum dan

    gangguan per%usi jaringan. Pengeluaran panas berkurang, sehingga suhu tubuh

    meningkat lagi dan keadaan hipoksi lebih diperberat.

    6ebagai kesimpulan, gambaran klinik yang dapat ditemukan pada hiperpireksia

    ialah dehidrasi, gangguan keseimbangan asam5basa dan elektrolit, aritmia,

    de'ompensatio 'ordis, hipotensi, sho'k, gangguan %ungsi ginjal, respiratory %ailure,

    kejang, penurunan kesadaran sampai koma.

    ?. Pena-alaksaan Hiperpireksia

    Dalam menanggulangi hiperpireksia ada 3 %aktor yang perlu dikerjakan, yaitu

    . (enurunkan suhu -u0uh se2ara si1p-/1a-is

    Dalam menurunkan suhu tubuh se'ara simptomatik ada 1 hal tindakan yang perlu

    dipisahkan, yaitu7

    a3 1engeluarkan panas -u0uh se2ara isik, ialah7

    o 2enempatkan penderita dalam ruangan yang dingin dengan aliran udara

    yang baik, misalnya dengan kipas angin agar sirkulasi udara bertambah

    o 2embuka baju penderita

    o 6ur%a'e 'ooling yaitu kompres se'ara intensi% pada seluruh bagian tubuh

    dengan es, air es atau dengan selimut hipotermik

    o 2enggunakan alkohol untuk mendinginkan tubuh harus hati5hati karena gas

    yang turut terisap dapat menyebabkan hipoglikemia dan koma.

    o 2emakai air es untuk membilas lambung atau enema atau in%us sukar

    dilakukan dan terdapat gejala sampingan yang tidak baik untuk penderita.1

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    10/17

    Cara mengeluarkan panas tubuh se'ara %isik ini dapat digunakan untuk golongan

    demam yang disebabkan oleh set point hipotalamus yang meningkat, set point

    hipotalamus yang normal dan pada kerusakan pusat pengatur suhu. etapi bila hanya

    'ara ini saja yang dipergunakan untuk set point hipotalamus yang meningkat, terjadi

    perangsangan pembentukan panas lebih banyak lagi dan akan mempertinggi

    metabolisme, suhu hanya sebentar saja turun dan timbul gejala menggigil. &leh sebab

    itu pada keadaan set point hipotalamus yang meningkat dibutuhkan tambahan obat

    yang dapat menurunkan set point di hipotalamus.1

    Pengeluaran panas se'ara %isik dapat dilakukan dengan 'ara eBternal 'ooling dan

    internal 'ooling 7

    a. ?Bternal Colling (6ur%a'e Cooling)

    Dilakukan dengan mengompres seluruh tubuh dengan air, air es atau

    dengan memakai hypothermi' matress, yaitu suatu alat berupa selimut yang

    suhunya dapat diatur dengan mesin. /ila memakai es, jangan meletakkan es pada

    satu tempat lebih lama dari satu menit.

    Pemakaian alkohol untuk mendinginkan kulit, harus dilakukan dengan

    hati5hati, karena dapat menimbulkan koma, hipoglikemi dan hipothermi karena

    inhalasi alkohol yang menguap, lebih5lebih bila ruangan peraatan sempit

    dengan 9entilasi tidak baik.

    b. @nternal 'ooling

    Dilakukan dengan membilas lambung dan rektum dengan larutan garam

    %isiologik yang dingin. Dapat juga dengan memakai 'airan in%us yang sedingin

    es. @nternal 'ooling sukar melakukannya dan masih merupakan 'ara yang

    kontro9ersal.

    03 1enggunakan /0a-4/0a-an

    &bat5obatan yang dipakai adalah antipretik yang tujuannya untuk menurunkan

    set point hipotalamus. &bat ini bekerja melalui inhibisi biosintesis prostaglandin

    ?, sehingga men'egah atau menghambat pengaruh pirogen endogen. /ila set

    point diturunkan, pembentukan panas dikurangi dan pengeluaran panas tubuh

    akan meningkat, sehingga suhu tubuh akan menurun dan bahkan pada panas yang

    tak terlalu tinggi kompres es selimut hipotermik tidak diperlukan. >ntuk

    men'egah menggigil karena 9asodilatasi di kulit dan pengeluaran keringat,

    penderita dapat diselimuti. &bat antipiretik yang dipakai misalnya aspirin. Dosis

    aspirin adalah +0 mg tahun kali, sehari diberikan 3 kali atau untuk bayi di baah

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    11/17

    + bulan diberikan 0 mg bulan kali, sehari diberikan 3 kali. *adar maksimal

    dalam darah ter'apai dalam 1 jam pemberian oral, tetapi hal% li%e meningkat

    dengan menaikkan dosis sehingga ada bahaya akumulasi sebagai akibat

    pemberian yang sering unutk memberantas demam. Aejala sampingan aspirin

    yang perlu diketahui adalah perdarahan saluran pen'ernaan, memberatkan asma

    dan mengganggu %ungsi sel5sel trombosit.1

    /ila set point normal, pemberian aspirin untuk mengubah set point adalah

    tindakan salah dan dapat menyebabkan kera'unan.1

    *adang5kadang mekanisme patogenesis demam pada seorang penderita lebih

    dari pada satu atau merupakan kombinasi, misalnya pada penyakit diare dan

    hipernatremia. Diare mungkin disebabkan oleh in%eksi, demam oleh karena

    pirogen dapat diturunkan dengan antipiretik sedang hipernatremia yang

    menyebabkan metabolisme panas yang meningkat, dapat dihilangkan dengan

    mengeluarkan panas se'ara %isik.1

    Penderita hiperpireksi sebaiknya diraat di bangsal khusus dimana dapat

    dilakukan pengaasan klinik dan laboratorik terus5menerus. 4liran udara diatur,

    sehingga pertukaran udara menjadi lebih baik. *alau dapat, suhu ruangan

    peraatan diturunkan. Di bangsal emergensi, keadaan respirasi, sirkulasi dan

    metabolik yang pertama sekali harus distabilkan. entilasi harus terjamin. 6aluran

    perna%asan harus terbuka. /ila banyak lendir harus dibersihkan dengan

    menghisapnya dari hidung dan tenggorok. >ntuk men'egah lidah terdorong ke

    belakang, yang akan menyempitkan jalur na%as dipasang oropharyngeal airay.

    /ila perlu dilakukan intubasi endotrakheal. *adar oksigen udara perna%asan

    diatur sehingga men'ukupi kebutuhan. &ksigen dapat diberikan melalui kateter

    naso%aring, oropharyngeal airay atau dengan masker. /ila terdapat kegagalan

    perna%asan, dipergunakan respirator.

    Pada setiap penderita hiperpireksi dilakukan intra59enous %luid drips untuk

    memberikan 'airan dan kalori serta untuk mengkoreksi setiap gangguan

    keseimbangan asam basa dan elektrolit. /ila terdapat asidosis diberikan natrium

    bikarbonat atau 'airan yang mengandung base5'orre'tor seperti 'airan :inger

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    12/17

    pembentukan panas meningkat, pengeluaran panas berkurang. *epada penderita

    ini diberikan obat yang dapat merendahkan set5point hipothalamus seperti aspirin

    atau a'etaminophen, yang bersi%at antagonik terhadap endogenous pyrogen di

    hipothalamus. Pembentukan panas akan dikurangi, pengeluaran panas akan

    ditingkatkan dengan 9asodilatasi di kulit dan pengeluaran keringat. >ntuk

    men'egah menggigil, penderita diselimuti.

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    13/17

    +. :aat di @C> khusus untuk anak. $

    1. Peng/0a-an Penunjang

    Pengobatan penunjang harus segra dan bersamaan dengan menurunkan suhu tubuh

    se'ara simptomatis. al ini bergantung pada gejala yang timbul, tetapi meskipun

    demikian kita harus aspada sebab seaktu5aktu gejala yang memberatkan penderita

    akan timbul. Penatalaksanaan terdiri atas7

    5 2engusahakan jalan napas yang bebas agar oksigenasi terjamin, kalau perlu

    dilakukan intubasi atau trakeotomi

    5 Pasanglah dan pertahankan in%us untuk menjamin pemasukan 'airan se'ara teratur

    dan mempertahankan keseimbangan elektrolit.

    5 /ila penderita gelisah dapat diberikan sedati9a karena kegelisahan dapat

    menambah pembentukan panas5 /ila terjadi keadaan menggigil dapat diberikan klorproma;in dengan dosis 1 $

    mg kg // dibagi dalam 3 dosis. Pada heat stroke ke'uali pengobatan penurunan

    suhu se'ara %isik, dapat diberikan klorproma;in untuk men'egah 9asokonstriksi

    pembuluh darah kulit akibat bendungan yang terlalu 'epat karena tindakan se'ara

    %isik tersebut.

    5 /ila terdapat kejang segera hentikan kejangnya

    5 /ila timbul D@C (disseminated intravascular coagulation) tanggulangi se'epatnya.

    6ebenarnya D@C tidak memerlukan pengobatan bila penyebabnya diobati dengan

    tepat, tetapi pada anak bila terjadi perdarahan hebat dapat diberikan heparin dengan

    dosis 1 unit per kg // dalam jam di dalam in%use se'ara kontinu atau 00 unit

    per kg // tiap $ + jam sekali se'ara intra9ena.

    5 /ila terjadi hipoksia yang dapat mengakibatkan edema otak dapat diberikan

    kortison dengan dosis 10 530 mg kg // dibagi dalam 3 dosis atau sebaiknya

    deBamethasone E 5 ampul setiap + jam sampai keadaan membaik. 1

    +.(en2ari dan 1eng/0a-i pen5e0a0

    >ntuk hal ini diperlukan pemeriksaan lengkap baik se'ara umum maupun neurologik.

    a'tor in%eksi sangat penting dan perlu dikerjakan pemeriksaan darah lengkap termasuk

    biakan dan pungsi lumbal.

    Dengan penatalaksanaan yang baik mengeani hiperpireksia dan ditemukan

    penyebabnya umumya penderita dapat sembuh. 2isalnya pada hipertermia malignan

    akibat anestesia bila tidak aspada dan tidak diketahui akan berakibat %atal. 1

    . Pr/gn/sis

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    14/17

    Prognosis hiperpireksi bergantung kepada penyakit yang menyebabkan hiperpireksi

    itu. /ila penatalaksanaannya baik, kebanyakan kasus dapat sembuh daripada

    hiperpireksinya dan %ungsi basal kembali normal. *ematian karena hiperpireksi saja 35

    -!, sedangkan kematian karena penyakit utamanya 10!. adi pengobatan yang

    ditujukan terhadap penyakit yang menyebabkan hiperpireksi tetap merupakan hal yang

    utama.Pada keadaan heat stroke yang mengalami komplikasi dan hipertermia malignan

    prognosisnya buruk.,1

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    15/17

    A III

    KESI(PULA"

    iperpireksia adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh lebih dari $,oC atau 0+o

    (suhu re'tal).1 6esuai dengan patogenesis, etiologi demam yang dapat mengakibatkan

    hiperpireksia disebabkan oleh set point hipotalamus meningkat (adanya ?P dan non ?P), set

    point hipotalamus normal (pembentukan panas melebihi pengeluaran panas, lingkungan lebih

    panas daripada pengeluaran panas, pengeluaran panas tidak baik) dan rusaknya pusat

    pengatur suhu (ense%alitis meningitis, trauma kepala, perdarahan intrakranial).

    Aejala klinis yang penting dan harus dikenal se'epatnya supaya dapat ditanggulangi

    segera, yaitu7 gejala serebral seperti disorientasi, delirium, halusinasi, ataksia, %oto%obi,

    kejang, koma dan deserebrasi F kulit 7 merah, panas dan kering F tekanan darah 7 mula5mula

    naik, normal dan kemudian turun F jantung 7 takikardia dan aritmia F perna%asan 7 tak teratur

    atau tipe Cheyne 6tokes F oliguria, dehidrasi, asidosis metabolik dan renjatan (sho'k) F

    ekimosis, petekiae, perdarahan dan D@C (disseminated intravascular coagulation).1

    Aambaran klinis hiperpireksia berbeda5beda, pada demam yang disebabkan oleh

    peningkatan set point hipothalamus, Penderita merasa dingin, terdapat piloere'tion,

    menggigil (shi9ering), ekstremitas dingin, keringat tidak ada atau sedikit sekali dan posisi

    tubuh penderita dalam posisi untuk mengurangi luas permukaan tubuh. Pada demam dimana

    set5point hipothalamus normal, penderita merasa panas, tidak ada piloere'tion, ekstremitas

    panas, keringat banyak atau berkurang dan posisi tubuh penderita dalam posisi untuk

    memperluas permukaan tubuh. Pada penderita dimana pusat pengatur suhu rusak, penderita

    ini seperti mahkluk poikilothermal, tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya terhadap

    perubahan suhu di sekitarnya. 6uhu tubuh akan menetap, tidak dapat naik turun. :esisten

    terhadap antipiretik. /ila kerusakan hebat, keringat tidak ada. erdapat juga gangguan

    neurologik dan endokrin lainnya. Pada rusaknya pusat pengatur suhu yang disebabkan oleh

    penyakit yang langsung menyerang hipotalamus, misalnya ense%alitis dan perdarahan otak,

    pada tingkat permulaan terdapat gejala klinis yang sama dengan set point hipotalamus yang

    meningkat tetapi apabila kerusakan berlanjut terjadi keadaan dimana penderita tidak dapat

    mempertahankan suhu tubuhnya terhadap perubahan suhu di sekitarnya. Penderita sangat

    bergantung pada suhu luar dan resisten terhadap antipiretik. 1

    Dalam menanggulangi hiperpireksia ada 3 %aktor yang perlu dikerjakan, yaitu ()

    menurunkan suhu tubuh se'ara simptomatis, (1) pengobatan penunjang dan (3) men'ari dan

    mengobati penyebab.1Prognosis hiperpireksi bergantung kepada penyakit yang menyebabkan

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    16/17

    hiperpireksi itu. /ila penatalaksanaannya baik, kebanyakan kasus dapat sembuh daripada

    hiperpireksinya dan %ungsi basal kembali normal. Pada keadaan heat stroke yang mengalami

    komplikasi dan hipertermia malignan prognosisnya buruk.,1

  • 7/25/2019 hiperpirexia.docx

    17/17

    DAF'AR PUS'AKA

    . Darlan Daris. (#8). Penatalaksanaan *egaatan Pediatrik, /eberapa 2asalah dan

    Penanggulangan, akultas *edokteran >ni9ersitas @ndonesia. akarta.

    1. . 6o%yan @smail. (#8). iperpireksia. *edaruratan dan *egaatan 2edik, akultas

    *edokteran >ni9ersitas @ndonesia. akarta.

    3. :i'hard C. Dart, 2D, PhD. (100-). Chapter 17 Poisoning. Current Pediatri' Diagnosis

    G reatment, ?ighteenth ?dition, the 2'Ara5ill CompaniesF by 4ppleton G