HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani...

34
i HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN TAHUN 2010 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta Di Susun Oleh : RUSDIANI TRI WIJAYANI 1307100 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN YOGYAKARTA 2010

Transcript of HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani...

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

i

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN PADA

AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI

MLATI, SLEMAN TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan

STIKES A. Yani Yogyakarta

Di Susun Oleh :

RUSDIANI TRI WIJAYANI

1307100

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

YOGYAKARTA

2010

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

iii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN PADA

AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI

MLATI, SLEMAN TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh:

Rusdiani Tri Wijayani

NPM: 1307100

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu

Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehata Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta

Tanggal :…………

Menyetujui,

Jabatan Nama Tanda Tangan

Penguji I Fitriani Mediastuti, M.Kes

NPP.0505088201

Penguji II Nani Kanari, S.ST NPP.2009.13.78

Penguji III Elvika Fit Ari Shanti, S.ST NPP.2008.13.65

Mengesahkan

Ketua Program Studi DIII Kebidanan

STIKES A.YANI YOGYAKARTA

Tri Sunarsih, SST. M.Kes

NPP. 2007. 13.36

Page 3: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan

Tingkat Pengetahuan Dengan Kecemasan pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan (DMPA) di Desa Sendang Adi Mlati, Sleman Tahun 2010”. Karya tulis ilmiah ini diajukan

untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah Program Studi D III Kebidanan, STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta. Penulis bermaksud untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada akseptor KB suntik 3 bulan

(DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman tahun 2010.

Karya Tulis Ilmiah ini disususn sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Sri Werdati, SKM, M. KES, selaku ketua STIKES A. YANI Yogyakarta.

2. Tri Sunarsih, SST, selaku KA PRODI DIII Kebidanan. 3. Nani Kanari, S.ST selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dalam

penyelesaian penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Elvika Fit Ari Shanti, S.ST selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dalam penyelesaian penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Fitriani Mediastuti, M.Kes selaku dosen penguji yang telah menguji dan membimbing dalam penyelesaian penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Ibu dan Bapak Dosen Akademi STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta yang

telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. 7. Kepala Desa, Kepala Kecamatan Mlati Sleman beserta staf yang telah membantu

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 8. Keluarga yang telah memberi dukungan dalam segala hal selama penulis

menempuh Pendidikan D III Kebidanan.

9. Warga Desa Sendang Adi Mlati Sleman yang telah berpartisipasi aktif dalam penelitian ini.

10. Sahabat dan semua pihak yang telah memberi dukungan dan bantuan terhadap pelaksaaan Karya Tulis Ilmiah.

Dengan keterbatasan waktu dan kemampuan yang ada, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan penelitian ini masih banyak kekurangan,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk pribadi maupun umum.

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis pada akhirnya dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 2010

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

v

Penulis

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik disuatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 18 Agustus 2010

Rusdiani Tri Wijayani

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………………i HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….iii KATA PENGANTAR……………………………………………………..iv HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….v

MOTTO…………………………………………………………………….vi PERSEMBAHAN………………………………………………………….vii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….viii DAFTAR TABEL………………………………………………………….x DAFTAR GAMBAR………………………………………………………xi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………...xii INTISARI………………………………………………………………….xiii

ABSTRAK…………………………………………………………………xiv BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………..1

B. Identifikasi Masalah…………………………………………….3 C. Tujuan Penelitian………………………………………………..4

D. Manfaat Penelitian………………………………………………4 E. Keaslian penelitian………………………………………………5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori…………………………………………………..6 1. Pengetahuan………………………………………………....6

2. Kecemasan…………………………………………………..11 3. Kontrasepsi………………………………………………….17

B. Kerangka Teori………………………………………………….32

C. Kerangka Konsep……………………………………………….32 D. Hipotesis………………………………………………………...33

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian………………………………………………..34 B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………34

C. Variabel Penelitian………………………………………………35 D. Hubungan Antar Variabel……………………………………….35

E. Definisi Operasional…………………………………………….36 F. Populasi dan Sampel Penelitian…………………………………37 G. Alat dan Metode Pengumpulan Data…………………………....39

H. Jalannya Penelitian……………………………………………....44 I. Metode Pengolahan dan Analisis Data………………………….45

J. Etika Penelitian………………………………………………….48

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

ix

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil……………………………………………………………..50 B. Pembahasan……………………………………………………...59 C. Keterbatasan……………………………………………………..64

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………………....65

B. Saran……………………………………………………………..66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian……………………………………………………………. 5

Tabel 3.1. Definisi Operasional………………………………………………….……...... 36 Tabel 3.2. Kisi- Kisi Kuesioner Tingkat

Pengetahuan………………………...……….... 41 Tabel 3.3. Kisi- Kisi Kuesioner Kecemasan pada Akseptor KB Suntik 3

Bulan………... 41 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Desa Sendangadi Mlati,

Sleman………………………………………………………………….. 51 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa

Sendangadi Mlati, Sleman…………………………………………………….. 52

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan, Pekerjaan di Desa

Sendangadi Mlati, Sleman…………………………………………………….. 52

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan, Pengalaman di Desa Sendangadi Mlati, Sleman…………………………………………………….. 53

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati,

Sleman…………………………………... 54 Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan

(DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman………………………………….. 54

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Dengan Kecemasan Pada Akseptor

KB Suntik 3 Bulan di Desa Sendangadi Mlati,

Sleman………………………. 55 Tabel 4.8. Hasil Uji Korelasi Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan

Kecemasan Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan di Desa Sendangadi Mlati, Sleman.............. 57

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Teori………………………………………………………….…. 32

Gambar 2.2. Kerangka Konsep………………………………………………….……..... 32 Gambar 3.1. Hubungan Antar

Variabel………………………...………………………… 35

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI Lampiran 2. Surat Keterangan Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Ijin Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Validitas Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian Lampiran 7. Surat Balasan Pemberian Ijin Penelitian

Lampiran 5. Surat Pengantar Kuesioner Lampiran 6. Informed Consent

Lampiran 7. Kuesioner dan Kunci Jawaban Lampiran 8. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 9. Hasil Uji Statistik

Lampiran 10. Lembar Konsultasi

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

xiii

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN PADA

AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANGADI

MLATI, SLEMAN TAHUN 2010

Rusdiani Tri Wijayani¹, Nani Kanari², Elvika Fit Ari Shanti³

INTISARI

Latar Belakang : Pertumbuhan jumlah penduduk di dunia yang sangat pesat dengan

laju pertumbuhan yang tinggi yaitu sekitar 17,1 per seribu penduduk. Akhirnya dunia memilih keluarga berencana sebagai salah satu cara untuk mengatasi peledakan

penduduk, persisnya peledakan jumlah penduduk. Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah KB suntik, dalam penelitian ini study pendahuluan dilakukan di Desa Sendangadi Mlati, Sleman didapatkan akseptor KB

suntik 3 bulan sebanyak 30% dari pengguna alat kontrasepsi yang lain. Didapatkan pula kurangnya pengetahuan akseptor KB suntik 3 bulan tentang KB suntik 3 bulan

dan kecemasan mengenai efek samping didapatkan pada peserta KB suntik sebanyak 50%. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan

kecemasan pada akseptor KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendang Adi Mlati, Sleman.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian ini yaitu akseptor KB suntik 3 bulan di Desa Sendangadi Mlati, Sleman dengan teknik purposive sampling (teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu) sebanyak 30 orang. Teknik analisis untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada akseptor

KB suntik 3 bulan (DMPA) menggunakan uji korelasi Kendal Tau. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Febuari sampai dengan bulan Agustus tahun 2010. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang

KB suntik 3 bulan (DMPA) dalam kategori cukup yaitu 16 responden (53,3%). Sedangkan tingkat kecemasan dalam menghadapi efek samping KB suntik 3 bulan

(DMPA) dalam kategori sedang yaitu 14 responden (46,7%). Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada akseptor KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman pada tahun

2010 yang ditunjukkan dengan tingkat kesalahan sebesar 0,02 pada taraf signifikan 0,05.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Kecemasan, Kontrasepsi

¹ Mahasiswa D3 Kebidanan STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta ² Dosen STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta

³ Dosen STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

xiv

THE RELATION BETWEEN KNOWLEDGE LEVEL AND ANXIETY OF

ACCEPTORE 3-MONT- FAMILY PLANNING BY INJECTION (DMPA)

IN SENDANGADIVILLAGE MLATI, SLEMAN IN 2010

Rusdiani Tri Wijayani¹, Nani Kanari², Elvika Fit Ari Shanti³

ABSTRACT

Background : World population growtH is rapid with a high growth rate of 17,1 per

1000 people. Finnaly, the world takes family planning as one of ways to cope with population booming. One of effective contraceptive which is women’s choice is

family planning by injection. In this research, initial study was conducted in Sendangadi village Mlati, Sleman and has found acceptore of 3-Mont- Family planning by injection as many as 30% from all contraceptive users. It was also found

the lack of knowledge of acceptors 3-Mont- Family planning by injection and anxiety about side effects which happen to partisipans of famil planning by injection as many

as 50%. Research’s aim : To find of the relation between knowledge lwvwl and anxiety of acceptors of 3-Mont- Family planning by injection (DMPA) in Sendangadi village

Mlati, Sleman. Research’s Metode: This research is an analytical survey with cross- sectional

approach. Subjectin this research are acceptors of 3-Mont- Family planning by injection in Sendangadi village, Mlati, Sleman with purposive sampling technique (sampling technique with certain concideration) as many as 30 people. Analizing

technique to find out the relation between knowledge level and ancxiety of acceptors of 3-Mont- Family planning by injection (DMPA) using Kendal Tau correlations

test. Research is implemented since February until August 2010. Research Result: The result shoes that knowledge level about 3-Mont- Family planning by injection (DMPA) is in category as many as 16 respondens (53,3%).

While anxiety level in facing the side effect of 3-Mont- Family planning by injection (DMPA) is in medium category as many as 14 respondens (46,7%)

Conclution : There is relation between knowledge level and anxiety of acceptor of 3-Mont- Family planning by injection (DMPA) in Sendandadi village Mlati, Sleman in 2010 whice is described by error level of 0,02 at significacce level of 0,05.

Keyword : Knowledge level, Anxienty, Contraceptive

¹ Student DIII Midwifery of STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta ² Lecturer STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta

³ Lecturer STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan jumlah penduduk di dunia yang sangat pesat dengan laju

pertumbuhan yang tinggi yaitu sekitar 17,1 per seribu penduduk. Apabila tidak

dilakukan upaya untuk mengatur laju pertumbuhan penduduk yang tinggi ini

maka akan timbul masalah di segala aspek kehidupan seperti pada sosial-

ekonomi. Sejak pasangan menikah menggunakan KB dapat menyelesaikan

masalah di bidang kependudukan sehingga penggunaan kontrasepsi pada

pasangan menikah di Indonesia meningkat pada tahun 2002-2003 (Anonim,

2010)

Negara- negara di dunia, termasuk Indonesia mencemaskan pembiayaan

yang timbul akibat peledakan jumlah anak-anak dan penduduk muda saat ini.

Akhirnya dunia memilih keluarga berencana sebagai salah satu cara untuk

mengatasi peledakan penduduk, persisnya peledakan jumlah penduduk muda.

Dengan program keluarga berencana, pemerintah memperkenalkan bahwa

kelahiran dapat diatur dan bahwa keluarga kecil adalah keluarga bahagia

(Ananta, 2010).

Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan

Angka Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis

―Empat Pilar Safe Motherhood‖. Dewasa ini, Program Keluarga Berencana (KB)

sebagai pilar pertama, telah dianggap berhasil (Anonim, 2010).

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

2

Akses terhadap pelayanan kesehatan Keluarga Berencana yang bermutu

merupakan suatu unsur penting dalam upaya mencapai pelayanan Kesehatan

Reproduksi yang tercantum dalam program aksi dari International Conference on

Population and Development, Kairo, 1994. Secara khusus dalam hal ini termasuk

hak setiap orang untuk memperoleh informasi dan akses terhadap berbagai

metode kontrasepsi yang aman, efektif, dan terjangkau ( Saifuddin, 2004)

Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia

(SDKI) pada tahun 2007, pola pemakaian kontrasepsi terbesar yaitu suntik

sebesar 31,6 %, pil sebesar 13,2 %, IUD sebesar 4,8 %, implant 2,8 %, kondom

sebesar 1,3 %, kontap wanita (Medis Operasi Wanita-MOW) sebesar 3,1 % dan

kontap pria (Medis Operasi Pria-MOP) sebesar 0,2 %, pantang berkala 1,5 %,

senggama terputus 2,2 % dan metode lainnya 0,4 %. Terjadi kenaikan pemakaian

metode kontrasepsi suntik dari tahun 1991 sampai 2007. Pada tahun 1991

terdapat 11,7 %, 1994 menjadi 15,2 %, 1997 menjadi 21,1 %, 2003 menjadi 27,8

% dan 2007 mencapai 31,6 % (BKKBN cit Anonim, 2008).

Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah

KB suntik, ini disebabkan karena aman, efektif, sederhana dan murah. Cara ini

mulai disukai masyarakat dan diperkirakan setengah juta pasangan memakai

kontrasepsi suntikan untuk mencegah kehamilan (Muchtar, 2002).

Syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang

baik adalah aman atau tidak berbahaya, dapat diandalkan, sederhana, murah,

dapat diterima oleh orang banyak dan pemakaian jangka lama (Hanafi. 2004).

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

3

Namun demikian KB suntik juga mempunyai banyak efek samping,

seperti perdarahan yang tidak teratur atau gangguan haid (70%), nyeri kepala

(2,3%), peningkatan berat badan (2,1%), pening (1,2%), nyeri abdomen (1,1%),

cemas (0, 7%) ( Speroff, 2005).

Studi pendahuluan telah dilakukan oleh penulis, informasi yang diperoleh

dari data sekunder menggunakan di Dusun Sendang Adi Mlati, Sleman bulan

Januari 2010 menurut hasil Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan Program

Keluarga Berencana Nasional Tingkat Desa atau Kelurahan (PLKB) didapatkan

jumlah pasangan usia subur 2.261 jiwa. Peserta KB aktif berjumlah 1.728 peserta

atau 76.5%. Pengguna IUD sebanyak 40%, MOW sebanyak 6%, MOP sebanyak

1%, Kondom sebanyak 5%, Implant sebanyak 4%, Suntikan sebanyak 30%, dan

Pil sebanyak 14%. Sehingga jumlah pasangan usia subur bukan peserta KB

sebanyak 23,5%. Kecemasan mengenai efek samping didapatkan pada peserta

KB suntik sebanyak 50%.

Berdasarkan latar belakang peneliti tertarik untuk meneliti ―Hubungan

tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada akseptor KB suntik 3 bulan

(DMPA) di Desa Sendang Adi Mlati, Sleman tahun 2010‖.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah ―Adakah hubungan tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada

akseptor KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendang Adi Mlati, Sleman? ‖.

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada akseptor

KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendang Adi Mlati, Sleman.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan pada akseptor KB suntik 3 bulan

(DMPA) di Desa Sendang Adi Mlati, Sleman.

b. Mengetahui tingkat kecemasan pada akseptor KB suntik 3 bulan

(DMPA) di Desa Sendang Adi Mlati, Sleman.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan ( scientific)

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam

pengembangan ilmu kebidanan dan dapat dijadikan referensi bagi peneliti

selanjutnya di bidang kesehatan.

2. Bagi pengguna (cosumer)

Agar pengguna alat kontrasepsi dapat mengetahui eafek samping yang

dialami akseptor KB suntik 3 bulan (DMPA). Sehingga konsumen mengerti

tentang KB suntik 3 bulan sebelum menggunakan dan tidak perlu cemas akan

efek samping yang terjadi.

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

5

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1. Tabel Keaslian Penelitian

No Nama

Peneliti, Tahun

Judul Metode Hasil Perbedaan

1.

Siti Rosyidah (2008)

Hubungan Tingkat Pengetahua

n Tentang KB Suntik

DMPA Dengan Tingkat

Kecemasan Menghadapi

Gangguan Haid Di BPS

Nurjanti Sewon

Bantul Tahun 2008

Metode penelitian adalah survey

analitik. Menggunakan

pendekatan waktu cross sectional.

Jumlah populasi 36 akseptor dan

pengambilan sampel menggunakan

teknik sampling jenuh diambil

36 responden.

Hasil penelitian diperoleh dari penggunaan rumus Kendal Tau didapatkan

besarnya Z-tabel untuk taraf signifikasi 5% dan

pengujian 2 sisi diketakui sebesar 1,96 sehingga Z-hitung >Z-tabel (5,234 >

1,96), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan

signifikan antara tingkat pengetahuan tentang KB suntik DMPA dengan

tingkat kecemasan akseptor menghadapi gangguan haid

di BPS Nurjanti Sewon Bantul tahun 2008.

Penelitian ini menghubungkan tingkat

pengetahuan dengan

kecemasan pada akseptor KB suntik 3 bulan

(DMPA) di Desa Sendang Adi

Mlati, Sleman tahun 2010 Secara survey

analitik dengan pendekatan cross

sectional.

2.

Maesarah (2005)

Hubungan Tingkat

Pengetahuan Akseptor Tentang KB

Suntik Dengan

Tingkat Kecemasan Efek

Samping KB Suntik

Di Puskesmas Nganpilan

Yogyakarta Tahun 2005

manggunakan metode survei

dengan pendekatan waktu cross

sectional. Jumlah populasi

721 akseptor dan pengambilan

sampel menggunakan

teknik accidental sampling

sampel 50 responden

Hasil penelitian diperoleh dari penggunaan rumus

Kendal Tau dan diperoleh besernya Z-tabel untuk taraf signifikasi 5% dan

pengujian 2 sisi diketakui sebesar 1,96 sehingga Z-

hitung >Z-tabel (3,545 > 1,96), masa dapat disimpulkan ada hubungan

signifikan antara tingkat pengetahuan tentang KB

suntik dengan tingkat kecemasan efek samping KB suntik di Puskesmas

Ngampilan Yogyakarta Tahun 2005.

Penelitian ini menghubungkan

tingkat pengetahuan dengan

kecemasan pada akseptor KB

suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendang Adi

Mlati, Sleman tahun 2010

Secara survey analitik dengan pendekatan cross

sectional.

.

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Sendangadi Mlati, Sleman pada tahun 2010.

a. Batasan Wilayah Desa Sendangadi Mlati, Sleman:

1) Sebelah Utara : Desa Pendowoharjo, Desa Tridadai dan Desa Donoharjo

2) Sebelah Selatan : Desa Sinduadi

3) Sebelah Barat : Desa Tlogoadi Kecamatan Mlati

4) Sebelah Timur : Desa Sariharjo Kecamatan Ngaglik

b. Desa Sendangadi Mlati, Sleman terdiri dari 14 Dusun, dalam penelitian ini

menggunakan 6 dusun yaitu:

1) Dusun Banaran terdiri dari 5 RT

2) Dusun Gilingan terdiri dari 3 RT

3) Dusun Gondangan Penen terdiri dari 5 RT

4) Dusun Jongke Kidul terdiri dari 12 RT

5) Dusun Jongke Lor terdiri dari 6 RT

6) Dusun Sanggrahan terdiri dari 5 RT

c. Penelitian ini dilakukan di Desa Sendangadi Mlati, Sleman karena mengingat

jarak yang dekat, mudah dijangkau oleh peneliti dan banyaknya populasi akan

memudahkan dalam pengambilan sampel.

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

51

d. Data- data yang diperoleh di Desa Sendangadi Mlati, Sleman

1) Jumlah KK : 3.905 KK

2) Jumlah PUS : 2.261 PUS

3) Jumlah Peserta KB Aktif : 1.728 peserta

4) Jumlah peserta KB suntik 3 bulan : 200 peserta

2. Karakteristik Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah wanita atau ibu- ibu yang

menggunakan KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman

pada tanggal 4—6 Agustus tahun 2010 yaitu sebanyak 30 orang. Karakteristik

pada penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan

dan tingkat kecemasan pada aksetor KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa

Sendangadi Mlati, Sleman. Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi

umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan pengalaman.

Tabel berikut menunjukkan distribusi responden berdasarkan umur,

pendidikan, pekerjaan dan pengalaman.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil penelitian dari 30 responden didapatkan hasil distribusi

frekuensi karakteristik berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik Responden Frekuensi Presentase

(%)

20—35 < 35

19 11

63,3% 36,7%

Total 30 100%

Sumber : Data Primer 2010

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

52

Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah responden yang berumur 20—

35 tahun yaitu sebanyak 19 responden (63,3%) dan responden yang berumur

> 35 tahun sebanyak 11 respomden ( 36,7 %).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian dari 30 responden didapatkan hasil distribusi

frekuensi karakteristik berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Sumber : Data Primer 2010.

Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah responden yang memiliki

tingkat pendidikan SD sebanyak 7 responden (23,3%), responden yang

memiliki tingkat pendidikan SLTP sebanyak 5 responden (16,7%) dan yang

memiliki tingkat pendidikan SLTA sebanyak 18 responden (60%).

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian dari 30 responden didapatkan hasil distribusi

frekuensi karakteristik berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik Responden Frekuensi Presentase (%)

SD SLTP

SLTA

7 5

18

23,3% 16,7%

60%

Total 30 100%

Karakteristik Responden Frekuensi Presentase (%)

Ibu Rumah Tangga

Swasta Wiraswasta

Buruh

24

3 2

1

80%

10% 6,7%

3,3%

Total 30 100%

Sumber : Data Primer 2010.

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

53

Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah responden yang memiliki

pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 24 responden (80%), responden yang

memiliki pekerjaan swasta sebanyak 3 responden (10%), responden yang

memiliki pekerjaan wiraswasta sebanyak 2 responden (6,7%) dan responden

yang memiliki pekerjaan sebagai buruh sebanyak 1 responden (3,3%).

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman

Berdasarkan hasil penelitian dari 30 responden didapatkan hasil

distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan pengalaman dapat dilihat pada

tabel 4.4.

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pengalaman

Sumber : Data Primer 2010.

Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah responden yang

menggunakan KB suntik 3 bulan (DMPA) menurut pengalaman yaitu lama

pemakaian yaitu ≤ 5 tahun sebanyak 22 responden (73,4%), 6—10 tahun

sebanyak 4 responden (13,3%) dan >10 tahun sebanyak 4 responden (13,3%).

Karakteristik Responden Frekuensi Presentase (%)

Lama Pemakaian :

≤ 5 tahun 6—10 tahun > 10 tahun

22 4 4

73,4% 13,3% 13,3%

Total 30 100%

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

54

3. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan

Berdasarkan hasil penelitian dari 30 responden didapatkan hasil distribusi

frekuensi tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel 4.5.

Table 4.5. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman.

Sumber: Data Primer 2010.

Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah responden berdasarkan tingkat

pengetahuan yaitu responden yang memiliki tingkat pengetahun baik sebanyak 8

responden (26,7), responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak

16 responden (53,3%) dan responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang

sebanyak 6 responden (20%).

4. Gambaran Tingkat Kecemasan

Berdasarkan hasil penelitian dari 30 responden didapatkan hasil distribusi

frekuensi tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel 4.6.

Table 4.6. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman.

Sumber: Data Primer 2010.

Tingkat Pengetahaun Frekuensi Persentase

Baik Cukup

Kurang

8 16

6

26,75% 53,3%

20%

Total 30 100%

Tingkat kecemasan

Frekuensi Presentase

Ringan

Sedang Berat

Panik

7

14 8

1

23,3%

46,7% 26,7%

3,3%

Total 30 100%

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

55

Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah responden berdasarkan tingkat

kecemasan yaitu responden yang memiliki tingkat pengetahun ringan sebanyak

responden (23,3%), responden yang memiliki tingkat kecemasan sedang

sebanyak 14 responden (46,7%), responden yang memiliki tingkat kecemasan

berat sebanyak 8 responden (26,7%), dan responden yang memiliki tingkat

kecemasan panik sebanyak 1 responden (3,3%).

5. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kecemasan Pada Akseptor KB

Suntik 3 Bulan (DMPA)

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dari jawaban responden

terhadap kuesioner yang diberikan didapatkan gambaran umum hubungan tingkat

pengetahuan berdasarkan kategori baik, cukup dan kurang dengan kecemasan

pada akseptor KB suntik 3 bulan (DMPA) berdasarkan kategori ringan, sedang,

berat dan panik dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7. Distribusi Tingkat Pengetahuan Dengan Kecemasan Pada Akseptor KB

Suntik 3 Bulan di Desa Sendangadi Mlati, Sleman.

Tingkat

Pengetahuan Tingkat Kecemasan

Kurang Cukup Baik Total

Ringan 0 2 5 7

Sedang 4 8 2 14 Berat 1 6 1 8

Panik 1 0 0 1

Total 6 16 8 30

Sumber: Data Primer 2010.

Hasil tabulasi silang hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat

pengetahuan tentang KB suntik 3 bulan dan variabel terikat yaitu kecemasan

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

56

dalam menghadapi efek samping KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendangadi

Mlati, Sleman menunjukan bahwa akseptor KB suntik 3 bulan yang mempunyai

tingkat pengetahuan kurang tentang KB suntik 3 bulan dan mempunyai tingkat

kecemasan ringan sebanyak 0 responden (0%), akseptor KB suntik 3 bulan yang

mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang KB suntik 3 bulan dan

mempunyai tingkat kecemasan sedang sebanyak 4 responden ( 13,3%), akseptor

KB suntik 3 bulan yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang KB

suntik 3 bulan dan mempunyai tingkat kecemasan berat sebanyak 1 responden (

3,3%), sedangkan akseptor KB suntik 3 bulan yang mempunyai tingkat

pengetahuan kurang tentang KB suntik 3 bulan dan mempunyai tingkat

kecemasan panik sebanyak 1 responden ( 3,3%).

Responden yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang KB suntik

3 bulan dan mempunyai tingkat kecemasan ringan sebanyak 2 responden ( 6,7%),

responden yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang KB suntik 3

bulan dan mempunyai tingkat kecemasan sedang sebanyak 8 responden ( 26,7%),

responden yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang KB suntik 3

bulan dan mempunyai tingkat kecemasan berat sebanyak 6 responden ( 20%),

sedangkan responden yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang KB

suntik 3 bulan dan mempunyai tingkat kecemasan panik sebanyak 0 responden (

0%).

Responden yang mempunyai tingkat pengetahuan baik tentang KB suntik 3

bulan dan mempunyai tingkat kecemasan ringan sebanyak 5 responden ( 16,7%),

responden yang mempunyai tingkat pengetahuan baik tentang KB suntik 3 bulan

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

57

dan mempunyai tingkat kecemasan sedang sebanyak 2 responden ( 6,7%),

responden yang mempunyai tingkat pengetahuan baik tentang KB suntik 3 bulan

dan mempunyai tingkat kecemasan berat sebanyak 1 responden (3,3 %),

sedangkan responden yang mempunyai tingkat pengetahuan baik tentang KB

suntik 3 bulan dan mempunyai tingkat kecemasan panik sebanyak 0 responden (

0%).

Sehingga dengan kata lain bahwa tingkat pengetahuan yang baik tentang KB

suntik 3 bulan akan mempengaruhi tingkat kecemasan pada akseptor KB suntik 3

bulan (DMPA). Semakin baik pengetahuan ibu, tentang KB suntik 3 bulan maka

semakin ringan tingkat kecemasan yang dialami ibu dalam menghadapi efek

samping KB suntik 3 bulan.

Hasil uji korelasi antara hubungan tingkat pengetahuan dengan kecemasan

pada akseptor KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman

menggunakan rumus Kendal Tau di dapatkan hasil pada tabel berikut:

Tabel 4.8. Hasil Uji Korelasi Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kecemasan

Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan di Desa Sendangadi Mlati, Sleman.

Sumber: Data Primer 2010

Hasil uji korelasi menggunakan rumus Kendal Tau dengan tingkat

kesalahan 5% (0,05) menunjukkan hasil r hitung sebesar -0,385. Mempunyai arti

bahwa ada hubungan negatif antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada

akseptor KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman pada

tahun 2010. Maka semakin baik tingkat pengetahuan akseptor KB suntik 3 bulan

Variabel bebas Variabel terikat Korelasi (r) Signifikan

Tingkat Pengetahuan

Tingkat Kecemasan

-0,385 0,020

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

58

tentang KB suntik 3 bulan (DMPA) maka semakin ringan tingkat kecemasan

akseptor KB suntik 3 bulan dalam menghadapi efek samping KB suntik 3 bulan

(DMPA).

Untuk menentukan Ho diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan

nilai signifikan atau tingkat kesalahan. Didapatkan hasil tingkat kesalahan sebesar

0,020< 0,05, sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada

hubungan antara Tingkat Pengetahuan Dengan Kecemasan Pada Akseptor KB

Suntik 3 Bulan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman tahun 2010.

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

59

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa pengetahuan cukup tentang

KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman tahun 2010

mayoritas berusia 20—35 tahun. Umur 20—35 tahun adalah usia produktif

yang lebih mudah menerima pengetahuan tentang KB suntik 3 bulan (DMPA).

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat

pengetahuan. Seseorang yang berumur produktif (muda) lebih mudah

menerima pengetahuan dibandingkan seseorang yang tidak berumur tidak

produktif (lebih dewasa) karena orang dewasa telah memiliki pengalaman yang

mempengaruhi pola pikir sehingga sulit dirubah (Notoatmodjo, 2005).

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa pengetahuan cukup tentang

KB suntik 3 bualan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman mayoritas

berpendidikan SLTA. Seseorang yang berpendidikan SLTA dipandang mampu

menerima dan memahami pengetahuan tentang KB suntik 3 bulan (DMPA).

Hal ini sesuai denagan teori Soekanto (2000) yang menyebutkan bahwa

pendidikan mempengaruhi tingkat pengetahuan. Dijelaskan oleh Notoatmodjo

(2005) pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan

mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat.

Pendidikan kesehatan ditujukan untuk menggugah kesadaran, memberikan atau

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Bentuk

pendidikan ini antara lain pendidikan formal (SD, SLTP, SLTA, Perguruan

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

60

Tinggi) dan pendidikan non formal (penyuluhan kesehatan, pameran

kesehatan, iklan- iklan tentang kesehatan, spanduk dan lain- lain).

Adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan

dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang

semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan

yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap nilai baru yang diperkenalkan

(Pariani, 2001).

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa pengetahuan cukup tentang

KB suntik 3 bualan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman mayoritas

memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Seseorang yang profesinya

sebagai ibu rumah tangga diharapkan mampu dan memahami pengetahuan

tentang KB suntik 3 bulan (DMPA).

Menurut Notoatmodjo (2005) tingkat kemampuan seseorang untuk

memenuhi kebutuhan sehari- hari dapat dipengaruhi oleh pengetahuan. Social

budaya yang terwujud dalam perilaku seseorang dalam lingkungan sosialnya

juga mempengaruhi pengetahuan. Hampir segala sesuatu yang dilakukan

bahkan apa yang diketahui, dipikirkan dan dirasakan bertahan dengan orang

lain.

Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa pengetahuan cukup tentang

KB suntik 3 bualan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman mayoritas

memiliki responden memiliki pengalaman menggunakan KB suntik 3 bulan

(BMPA) selama ≤ 5 tahun. Seseorang yang memiliki pengalaman

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

61

menggunakan KB suntik 3 bulan (BMPA) selama ≤ 5 tahun diharapkan

mampu dan memahami pengetahuan tentang KB suntik 3 bulan (DMPA).

Menurut Soekanta (2002) menyebutkan bahwa sesuatu yang pernah

dialami seseorang (pengalaman) akan menambah pengetahuan tentang sesuatu

yang bersifat non formal. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, oleh

sebab itu pengalaman dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan (Notoatmodjo, 2002).

2. Tingkat Pengetahuan Tentang KB Suntik

Pengetahuan adalah merupakan hasil ``tahu`` dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui pancaindra manusia, yakni indera pengelihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melelui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang

KB suntik 3 bulan (DMPA) dalam kategori cukup. Sebelum seseorang

menggunakan KB suntik 3 bulan (DMPA), responden harus tahu terlebih

dahulu apa arti atau manfaat menggunakan KB suntik 3 bulan tersebut bagi

dirinya atau keluarganya. Seseorang tersebut harus tahu terlebih dahulu efek

samping yang akan terjadi jika menggunakan KB suntik 3 bulan (DMPA)

(Notoatmodjo, 2003).

3. Kecemasan menghadapi efek samping KB suntik 3 bulan

Kecemasan adalah bentuk perasaan khawatir, gelisah dan perasaan-

perasaan lain yang kurang menyenangkan. Biasanya perasaan-perasaan ini

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

62

disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak mampu, merasa rendah diri, dan

tidak mampu menghadapi suatu masalah. Ketika individu tidak berani dalam

menghadapi suatu masalah dan ditambah dengan adanya perasaan risau

terhadap hal-hal yang tidak jelas merupakan tanda-tanda kecemasan pada

individu (Kartono, 2000).

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa tingkat kecemasan dalam

menghadapi efek samping KB suntik 3 bulan (DMPA) mayoritas sebanyak 14

responden dan dalam kategori sedang.

Tingkat kecemasan responden yang ringan juga menunjukkan bahwa

responden menghadapi efek samping KB suntik 3 bulan yang terjadi dengan

tanpa beban yang mengganggunya. Hasil penelitian ini memberikan gambaran

bahwa efek samping KB suntik 3 bulan tidak menjadi beban yang berarti bagi

responden.

4. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada akseptor KB suntik 3

bulan (DMPA).

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang

KB suntik 3 bulan (DMPA) dalam kategori cukup dan tingkat kecemasan

dalam menghadapi efek samping KB suntik 3 bulan dalam kategori sedang.

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa hasil uji korelasi menggunakan

rumus Kendal Tau dengan tingkat kesalahan 5% (0,05) didapatkan hasil r

hitung sebesar -0,385. Mempunyai arti bahwa ada hubungan negatif antara

tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada akseptor KB suntik 3 bulan

(DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman pada tahun 2010. Maka semakin

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

63

baik tingkat pengetahuan akseptor KB suntik 3 bulan tentang KB suntik 3

bulan (DMPA) maka semakin ringan tingkat kecemasan akseptor KB suntik 3

bulan dalam menghadapi efek samping KB suntik 3 bulan (DMPA).

Untuk menentukan Ho diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan

nilai signifikan atau tingkat kesalahan. Didapatkan hasil tingkat kesalahan

sebesar 0,020< 0,05, sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima

yaitu ada hubungan antar tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada

akseptor KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman tahun

2010.

Menurut Siswowijoto (1998) cit Siskhairun (2006), Kecemasan dapat

bersifat sangat konstruktif bila disalurkan secara sehat atau normal. Seseorang

dapat mengatasi kecemasannya secara normal dengan menyublimasikan

dorongan-dorongan yang tidak dapat diterima, mengubah situasi

lingkungannya, atau mengubah dirinya sendiri agar lebih realistis, dan

mengatasi masalahnya dengan sikap yang praktis. Dalam tingkat sedang

kecemasan berguna karena meningkatkan daya upaya, prestasi kerja, kesadaran

perilaku dengan di tunjang tingkat pengetahuan yang cukup.

Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa tingkat pengetahuan akseptor

KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati, Sleman dalam kategori

cukup, kecemasan dalam menghadapi efek samping KB suntik 3 bulan dalam

kategori sedang dan ada hubungan antara Tingkat Pengetahuan Dengan

Kecemasan Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan (DMPA) di Desa Sendangadi

Mlati, Sleman tahun 2010.

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

64

C. Keterbatasan

Dalam penelitian ini ada kelemahan yang merupakan keterbatasan dalam

penelitian ini yaitu :

1. Sikap responden yang tidak semuanya terbuka dalam mengisi kuesioner.

2. Kurangnya kejujuran dan keseriusan responden dalam mengisi kuesioner.

3. Jumlah kuesioner yang banyak sehingga membingungkan responden untuk

mengisi pertanyaan- prtanyaan yang ada dalam kuesioner.

4. Serta sulitnya mencari waktu longgar ibu- ibu atau akseptor KB suntik 3 bulan

untuk mengisi kuesioner.

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan

kecemasan pada akseptor KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati

Sleman, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan akseptor KB suntik

3 bulan tentang KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa Sendangadi Mlati,

Sleman pada tahun 2010 dalam kategori cukup yaitu 16 responden (53,3%).

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan pada akseptor KB

suntik 3 bulan dalam menghadapi efek samping KB suntik 3 bulan (DMPA)

di Desa Sendangadi Mlati, Sleman pada tahun 2010 dalam kategori sedang

yaitu 14 responden (46,7%).

3. Hasil penelitian uji korelasi menggunakan rumus Kendal Tau menunjukkan

bahwa didapatkan hasil tingkat kesalahan sebesar 0,02 pada taraf signifikan

0,05 yang berarti 0,02<0,05 sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha

diterima. Jadi kesimpulannya adalah ada hubungan antara tingkat pengetahuan

dengan kecemasan pada akseptor KB suntik 3 bulan (DMPA) di Desa

Sendangadi Mlati, Sleman pada tahun 2010.

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

66

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran yang dapat diberikan

adalah :

1. Bagi ilmu pengetahuan ( scientific)

a. Bagi Tenaga Kebidanan

Bagi kebidanan komunitas, tenaga puskesmas dan kader-kader

dalam menyelenggarakan posyandu untuk memberikan pendidikan

kesehatan pada masyarakat khususnya pada ibu- ibu atau akseptor KB

suntik 3 bulan. Memberikan penjelasan kepada keluarga ibu untuk

memberikan perhatian dan dukungan pada ibu- ibu yang mangalami efek

samping KB suntik 3 bulan maupun saat mengalami perubahan dan

gangguan baik fisik maupun psikis.

b. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam

pengembangan ilmu kebidanan dan dapat dijadikan referensi bagi peneliti

selanjutnya di bidang kesehatan. Sehinnga peneliti lain dapat melanjutkan

penelitian yang lebih luas lagi tentang KB suntik 3 bulan dan dapat

mengadakan promosi kesehatan yang lebih maksimal sehingga didapatkan

hasil yang lebih baik lagi.

2. Bagi pengguna (cosumer)

a. Bagi Akseptor KB suntik 3 bulan

Agar pengguna alat kontrasepsi dapat mengetahui eafek samping

yang dialami akseptor KB suntik 3 bulan (DMPA). Sehingga konsumen

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN …repository.unjaya.ac.id/1313/1/Rusdiani Tri_1307100_nonfull.pdf · AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN ( DMPA) DI DESA SENDANG ADI MLATI, SLEMAN

67

mengerti tentang KB suntik 3 bulan sebelum menggunakan dan tidak perlu

cemas akan efek samping yang terjadi.

b. Bagi Masyarakat

Perlu meningkatkan pemahaman tentang KB suntik 3 bulan dan

efek sampingnya, dapat melalui konseling dengan bidan, dokter, maupun

ibu-ibu yang pernah mengalami efek samping dari KB suntik 3 bulan,

mencari informasi melalui buku, majalah, koran maupun televisi.