Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

24
IKHLAS DAN KEUTAMAANNYA Mata kuliah : Aqidah Akhlaq Dosen : Aries Hermawan, SEI Disusun oleh :

description

ikhlash dan keutamaannya

Transcript of Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

Page 1: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

IKHLAS DAN KEUTAMAANNYAMata kuliah : Aqidah Akhlaq

Dosen : Aries Hermawan, SEI

Disusun oleh :

Page 2: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb ..

Segala puji serta syukur kami limpahkan kepada Allah swt, sang penguasa apa yang ada

dilangit dan dibumi, penguasa akhir zaman, dan pencipta segala apa yang ada dimuka bumi ini. Berkat

segala nikmat dan karunia yang telah diberikanNya, kami dapat menyelesaikan makalah mengenai

ikhlas dan keutamaan-keutamaannya ini.

Adapun salah satu tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk meyelesaikan salah satu

tugas kelompok membuat makalah bertemakan ikhlas yaitu pada mata kuliah Aqidah Akhlaq, dengan

dosen kami yaitu Bpk. Aries Hermawan SEI .. Selain itu, kami juga ingin mengenalkan kepada para

pembaca mengenai apa sih sebenarnya pengetian ikhlas dan apa aja yang dibahas dan bisa dikupas

mengenai ikhlas tersebut..

Kami meminta maaf apabila banyak kekurangan dalam laporan ini, karena kami menyadari

kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf, semoga makalah yang kami buat ini

bisa bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi kami pribadi.

Sekian,

Wassalamualaikum wr.wb ..

Bojongsari, Februari 2013

Penyusun

Page 3: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berkaitan dengan suatu perbuatan, Islam sangat menekankan pentingnya motif dan tujuan dari

seorang yang melakukan perbuatan tersebut tidak cukup hanya bentuk lahiriahnya saja.Dalam hal ini

dapat diibaratkan bahwa setiap perbuatan itu ada badan dan ruhnya.Badannya adalah bentuk luar yang

terlihat dan terdengar, sedangkan ruhnya adalah niat yang mendorong dilakukannya perbuatan itu dan

jiwa ikhlas yang mendorong terciptanya perbuatan tersebut.Bagi golongan ahli hakikat (tasawuf),

ikhlas merupakan syarat sahnya suatu ibadah.Dengan demikian, diterima atau tidaknya suatu

perbuatan sangat tergantung kepada niat yang melakukannya.

Allah swt. Hanya menerima amal shaleh jika ia dikerjakan dengan ikhlas tanpa dicampuri oleh

syirik, baik yang besar maupun yang kecil, yang tampak jelas maupun yang tersembunyi. Allah swt.

Berfirman “Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal

yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya” (QS

Al-Kahfi [18] : 110)

Ikhlas adalah perbuatan baik yang, jika dilihat dari sekilas, seakan- akan mudah dilakukan.

Akan tetapi, saat kita diharuskan untuk mengikhlaskan sesuatu untuk diberikan kepada orang lain

misalnya, dan apalagi barang tersebut adalah termasuk barang kesayangan kita, akan terasa sangat

berat untuk memberikannya kepada orang lain. Hal ini membuktikan bahwa untuk berbuat ikhlas

adalah perbuatan yang sangat membutuhkan kelapangan hati yang super lapang. Oleh karena itu,

dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu kita semua untuk lebih bisa berbuat ikhlas dan

benar- benar bisa mendalami apa yang disebut dengan ikhlas itu sendiri.

Demikian tingginya nilai keikhlasan dan berlimpah ruah kebaikannya, walaupun bercampur

sesuatu yang sedikit, ikhlas bisa tumbuh menjadi banyak, sehingga bisa menandingi hal-hal yang

besar.Tetapi pada kenyataanya masih banyak orang-orang yang sulit untuk mengaplikasikan

keikhlasan dalam setiap perbuatannya, selain karena kurangnya pemahaman, banyak juga yang tidak

mengetahui urgensi serta keistimewaan dari ikhlas itu sendiri.Oleh karena itu, dalam makalah ini kami

ingin memaparkan keutamaan ikhlas sehingga bisa memotivasi kita semua untuk bisa melakukan

segala perbuatan dengan ikhlas dan semoga Allah menjadikan kita golongan yang jika berilmu, maka

beramal dan jika beramal maka beramal dengan ikhlas. Amiin

Page 4: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian ikhlas?

2. Bagaimana ciri-ciri orang yang ikhlas?

3. Bagaimana menumbuhkan ikhlas?

4. Apa saja keutamaan ikhlas?

5. Apa yang menyebabkan orang tidak ikhlas?

6. Apa sajakah hikmah ikhlas?

Page 5: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ikhlas

Ikhlas menurut arti bahasa ialah suci-murni, tidak bercampur dengan sesuatu yang lain.

Sedangkan menurut istilah syari’at islam ialah seluruh ketaatan yang semata-mata ditujukan kepada

Allah. Yakni ketaatan kepada Allah bukan dibuat-buat untuk manusia, untuk mendapatkan pujian

manusia atau untuk supaya disayangi manusia, atau maksud apa saja selain hanya kepada Allah dan

mengharapkan kehidupan akhirat. Jadi, ikhlas itu membersihkan amal dari keinginan untuk

diperhatikan manusia.(Ikhlas,Imam Al-Ghazali)

Dalam Al-Qur’an banyak kita jumpai ayat-ayat yang menyatakan tentang ikhlas ini, misalnya

dalam surat Al-Bayyinah

Artinya:

“Dan mereka (ahli kitab) tidak diperintah melainkan supaya mereka beribadah kepada Allah dengan

ikhlas semata-mata demi berbakti kepada-Nya dengan berlaku lurus, dan supaya mereka itu

mendirikan sholat serta menunaikan zakat.Itulah agama yang lurus.” (QS. Al- Bayyinah: 5)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT tidak pernah memerintahkan dalam semua kitab

yang diturunkan kepada para rasulNya untuk menyembah selainNya, bahkan Allah meminta

keikhlasan hambaNya dalam beribadah, lahir maupun batin adalah semata-mata kepadaNya dan tiada

sekutu bagiNya dan iapun tidak perlu mengambil sekutu, seperti yang ditegaskan dalam surat Al-

Ikhlas :

“ Katakanlah! Dia (Tuhan) itu adalah Allah yang Esa, Allah tempat bergantung, ia tidak beranak dan

tidak diperanakkan. Dan tidak ada satupun makhluk yang sama dengan Dia”

Page 6: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

Atas dasar ayat ini maka seluruh manusia harus cenderung kepada agama Islam dengan

meninggalkan agama-agama lain. Sebagaimana halnya kita diharuskan ikhlas kepada Allah dalam

beraqidah juga dalam beribadah, seperti sholat dan zakat, dan itulah agama yang lurus.

Ikhlas merupakan amalan hati, bahkan ia merupakan amalan hati yang paling utama, karena

diterima atau tidaknya suatu amal bergantung kepada ikhlas.

Prinsip mengikhklaskan amal adalah mengkhususkan niat semata-mata karena Allah

ta’ala.Adapun makna niat adalah motif yang muncul pada diri seseorang untuk merealisasikan tujuan

yang dicarinya.Motif ialah yang menggerakkan keinginan seseorang untuk bergerak melakukan suatu

pekerjaan.Motif ini sangat banyak dan bermacam-macam.Diantaranya adalah berkaitan dengan

kebendaan atau kejiwaan, individu atau masyarakat, dunia atau akhirat, yang rendah dan hina, atau

yang agung dan mulia. Adapula yang berhubungan dengan kenikmatan akal dan ruh, ada yang

dilarang, mubah, sunnah, dan ada pula yang wajib.

Sesungguhnya menentukan motif-motif ini hanyalah keyakinan-keyakinan dan nilai-nilainya

yang diimani oleh seseorang, serta pengetahuan, pemikiran, dan pemahaman yang dibentuk oleh

pelajaran dan pengamalan, atau oleh pengaruh lingkungan dan taklid kepada orang lain.

Mukmin sejati adalah orang yang motif agama dalam hatinya dapat mengalahkan hawa

nafsunya, dorongan akhirat menang atas dorongan dunia, dan ia lebih memilih apa yang ada di sisi

Allah swt, daripada yang ada pada manusia. Ia pun menjadikan niat, perkataan, dan perbuatannya

hanya untuk Allah dan menjadikan shalat, ibadah, hidup, dan matinya untuk Allah, Tuhan semesta

alam. Inilah yang disebut ikhlas.

Ikhlas Berhubungan Dengan Niat

Ikhlas tidak akan terealisasi dalam amal, kecuali dengan dua unsur pokok:

Pertama, menghadirkan niat didalam beramal tersebut, karena setiap amal itu bergantung pada

niat. Orang yang mengerjakan suatu amal tanpa disertai niat, yang baik atau buruk, ia tidak akan

masuk golongan orang yang ikhlas.

Kedua, memurnikan niat dari semua motif yang bersifat pribadi atau duniawi, sehingga

menjadi benar-benar ikhlas karena Allah ta’ala.

Jadi, bisa dikatakan niat adalah ruh dan penopang amal. Amal itu akan mengikuti niatnya, ia

sah dengan dengan sahnya niat dan rusak dengan rusaknya niat. Nabi saw telah mengatakan dua

kalimat yang mencukupi dan dibawah keduanya ada bendaharaan ilmu. Kedua kalimat adalah sabda

beliau, “Sesungguhnya setiap amal itu bergantung pada niatnya, dan setiap orang akan diganjar

sesuai dengan apa yang diniatkannya.”

Page 7: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

Contohnya seseorang berniat memeras (buah anggur) untuk menghasilkan khamr (minuman

keras), baginya apa yang ia niatkan. Karena itulah ia pantas mendapat laknat. Dan jika seseorang

berniat dengan satu perbuatan untuk melakukan muslihat terhadap apa yang telah diharamkanNya,

baginya apa yang ia niatkan.

Menghadirkan niat juga harus dibarengi dengan mengosongkannya dari berbagai ambisi dan

keinginan bersifat pribadi/duniawi.Kita harus mengikhlaskan niat semata-mata untuk Allah swt dalam

semua hal akhirat, menyerahkan diri kepada Allah sehingga memperoleh penerimaan disisi Allah.

Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya

kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan (QS An-Nisa [4] :125)

Niat yang ikhlas saja belum mencukupi untuk diterimanya amal, apabila amal tersebut tidak

sesuai dengan syariat dan tidak dibenarkan oleh Sunnah. Begitu pula amal yang sudah sesuai dengan

syariat tidak dapat mengangkatnya ke derajat qabul (diterima) selama tidak ada ikhlas didalamnya dan

mengosongkan niat semata-mata untuk Allah azza wa jalla. Amal apa saja diantara amal-amal akhirat

yang tidak memiliki keikhlasan, maka amal tersebut tidak ada nilai sama sekali diatas neraca

kebenaran.

Ibn ‘Atha’illah berkata,

“Amal-amal itu ibarat patung-patung yang berdirir tegak, sedangkan ruhnya adalah keberadaan

rahasia ikhlas didalamnya”

Jika demikian, tanpa ikhlas, amal tidak akan diterima betapapun pada lahirnya ia tampak baik

dan shaleh.

B. Ciri-ciri Orang Yang Ikhlas

IKHLAS itu mempunyai berbagai ciri dan tanda yang tampak di dalam kehidupan dan tingkah

laku orang yang ikhlas, serta dalam pandangannya terhadap dirinya dan orang banyak. Berikut

beberapa ciri dan tanda-tandanya:

1. Takut Terhadap Ketenaran

Orang yang iklhas takut kalau ia terkenal, tersebar nama harum diri dan agamanya. Ia yakin

bahwa penerimaan amal di sisi Allah itu bergantung pada hati sanubari. Dan apabila niat manusia

hanya ingin dikenal, sebanyak apapun amalnya maka tidak ada yang bisa menolongnya dari adzab

Allah.basyir Al- Hafi berkata “saya tidak mengenal seseorang yang suka dikenal melainkan lenyap

agamanya dan terbuka aibnya” juga “ tidak akan merasakan manisnya nakhirat orang yang ingin selalu

dikenal manusia”. Jadi, ketika melakukan amal ia cenderung melakukanamal di tempat yang sunyi dan

Page 8: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

jauh dari keramaian seperti akar pohon besar. Dengan akar itu sebatang pohon berdiri tegak namun

akar itu tersembunyi.

2. Curiga Terhadap Diri Sendiri

Orang yang ikhlas selalu merasa takut kalau riya menyusup ke dalam jiwanya tanpa ia sadari.

Oleh karena itu, dia selalu mencurigai setiap amal yang akan ia kerjakan dan takut kalau amalnya

terkontaminasi oleh riya karena riya itu disebut syahwat yang tersembunyi yang menyusup ke dalam

jiwa seseorang yang menempuh jalan akhirat tanpa disadarinya.

3. Tidak Mencari Pujian dan Tidak Tertipu dengannya

Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan

duniawi dari apa yang dapat ia lakukan. Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana

agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT.

Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah, itulah ikhlas.Seperti yang

dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap

amalnya diterima oleh Allah. Seorang pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar

penuh pesona, tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadi kata yang

disukai oleh Allah. Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.Bisa dipertanggungjawabkan

artinya.Selebihnya terserah Allah.Kalau ikhlas walaupun sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang

kuasa menghujamkannya kepada setiap qalbu.(AA.Gym)

Salahsatu konsekuensi dari pernyataan “aku rela Allah sebagai Rabb, islam sebagai agama dan

Muhammad sebagai Nabi” adalah bahwa kita harus ikhlas kepada Allah yang itu berarti ikhlas dengan

semua hukumNya, ridho dengan qodho dan qodarNya baik yang jelek maupun yang baik, yang pahit

ataupun yang manis.

Banyak juga tipe orang yang ikhlas kepada Rabbnya pada saat keadaan lapang saja tapi tidak

pada saat sempitnya, yang taat pada saat senang dan menentang pada saat sengsara.(La Tahzan, 2003).

Dalam Al-Quran disebutkan :

“Dan diantara manusia ada yang menyembah Allah di tepi; maka jika dia memperoleh

kebajikan, dia merasa puas, dan jika dia ditimpa suatu cobaan, dia berbalik kebelakang.Dia rugi di

dunia dan di akhirat.Itulah kerugian yang nyata.”(QS. Al hajj : 11)

Page 9: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

4. Beramal di Tempat Sunyi, Jauh dari Keramaian

Orang yang ikhlas lebih menyukai amal yang diam daripada amal yang terang-terangan dan

diiming-imingi popularitas.Dia lebih memilih selamanya menjadi ‘prajurit tak dikenal’ yang hanya

memberi tapi tidak dikenali, berkorban tapi tidak dikenang.

5. Tidak Kikir Memuji Orang yang Pantas Dipuji

Nabi saw pernah memuji beberapa sahabat beliau, sebagai ungkapa pujian atas keutamaan dan

kebajikan mereka. Beliau berkata tentang Abu Bakar r.a “ Seandainya aku boleh mengambil kekasih

selain Tuhanku, niscahya aku akan mengambil Abu Bakar sebagai kekasihku. Tetapi ia adalah

saudara dan sahabatku.”

Beliau berkata kepada Umar r.a “ Kalau engkau menempuh satu jalan, pasti setan akan

menempuh jalan yang lain”

Beliau berkata tentang Utsman r.a “ Ia adalah seorang laki-laki yang malaikat malu

kepadanya”

6. Suka dan Benci Karena Allah Bukan Karena Nafsu

Orang yang ikhlas itu suka dan bencinya, memberi dan tidak memberinya, senang dan

marahnya semata-mata karena Allah dan agamanya, bukan karena nafsu dan manfaat-manfaatnya.Ia

tidak menjadi seperti orang munafik, yang dicela Allah didalam kitabNya, yang sekedar mencari

keuntungan. Dan diantara mereka ada orang yang mencelamu tentang (pembagian) zakat, jika

mereka diberi sebagian darinya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebagian

darinya, dengan serta-merta mereka menjadi marah (QS At-Taubah [9] : 58)

7. Sabar atas Jauhnya Perjalanan

Orang yang ikhlas tidak dibebani olehnya jauhnya perjalanan, lambatnya hasil pekerjaan,

tertundanya kesuksesan, dan lelahnya berinteraksi dengan orang-orang yang heterogen dalam selera

dan kecenderungannya, yang akan menjadikannya malas dan lamban, atau melepaskan diri atau

berhenti ditengah jalan. Ia bekerja dan meraih kesuksesan semata-mata untuk meraih keridhaan Allah

dan menuruti perintahNya, dari permulaan sampai akhir.

8. Gembira dengan Rekan Seprofesi

Orang yang ikhlas akan bergembira dengan orang-orang yang memiliki kompetensi dibarisan

para pekerja untuk memikul panji atau iku andil dalam bekerja. Ia akan memberikan kesempatan

kepada setiap orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil tempatnya tanpa menghalang-

halanginya, mempersempitnya, mendengkinya, atau merasa bosan darinya.

9. Menginginkan Amal yang Lebih Berguna

Orang yang ikhlas lebih mengutamakan amal yang banyak manfaatnya dan kuat pengaruhnya,

sekalipun tidak ada kesenangan dan kenikmatan didalamnya.

Page 10: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

10. Terhindar dari Bahaya Ujub

Diantara kesempurnaan ikhlas adalah tidak merusak amal sesudah amal itu sempurna dengan

merasa ujub, tenang, dan sombong karena telah melakukannya. Sebab, sikap yang seperti itu akan

membutakan orang yang bersangkutan dari kekurangan-kekurangan yang ada di dalamnya.

C. Sebab Orang Tidak Ikhlas

Ketidak-ikhlasan bisa disebabkan karena kegagalan mendapat apa yang disenangi dan

diinginkannya. Bisa juga disebabkan oleh hal-hal yang memberatkannya dan tidak bisa ia terima.kalau

tidak ada ikhlas akan banyak kekecewaan dalam hidup ini. Orang yang tidak ikhlas akan banyak

tersinggung dan terkecewakan karena ia memang terlalu banyak berharap. Karenanya biasakanlah jika

sudah berbuat sesuatu, maka lupakan perbuatan itu.Titipkan saja di sisi Allah yang pasti aman. Jangan

pula disebut-sebut, diingat-ingat, nanti malah akan berkurang pahalanya.

Ada beberapa hal yang bisa merusak keikhlasan yaitu:

Riya' ialah memperlihatkan suatu bentuk ibadah dengan tujuan dilihat manusia, lalu orang-

orangpun memujinya.

Sum'ah, yaitu beramal dengan tujuan untuk didengar oleh orang lain (mencari popularitas).

'Ujub, masih termasuk kategori riya' hanya saja Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah membedakan

keduanya dengan mengatakan bahwa: "Riya' masuk didalam bab menyekutukan Allah denga

makhluk, sedang ujub masuk dalam bab menyekutukan Allah dengan diri-sendiri. (Al fatawaa,

10/277)

Disamping itu ada bentuk detail dari perbuatan riya' yang sangat tersembunyi, atau di sebut

dengan riya' khafiy' yaitu:

Dalam Hati Kecil Mengharap di Hormati. Seseorang sudah secara diam-diam melakukan

ketaatan, akan tetapi bersamaan dengan itu ia menyukai kalau orang lain mendahului salam

terhadapnya, menyambutnya dengan ceria dan penuh hormat, memujinya, segera memenuhi

keinginannya, diperlakukan lain dalam jual beli (diistimewakan), dan diberi keluasan dalam

tempat duduk. Jika itu semua tidak ia dapatkan, ia merasa ada beban yang mengganjal dalam

hatinya, seolah-olah dengan ketaatan yang ia sembunyikan itu ia mengharapkan agar orang

selalu menghormatinya.

Page 11: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

Menjadikan ikhlas sebagai wasilah (sarana) bukan maksud dan tujuan.

Syaikhul Islam telah memperingatkan dari hal yang tersembunyi ini, beliau berkata:

"Dikisahkan bahwa Abu Hamid Al Ghazali ketika sampai kepadanya, bahwa barangsiapa yang

berbuat ikhlas semata-mata karena Allah selama empatpuluh hari maka akan memancar

hikmah dalam hati orang tersebut melalui lisanya (ucapan), berkata Abu Hamid: "Maka aku

berbuat ikhlas selama empat puluh hari, namun tidak memancar apa-apa dariku, lalu

kusampaikan hal ini kepada sebagian ahli ilmu, maka ia berkata: "Sesungguhnya kamu ikhlas

hanya untuk mendapatkan hikmah, dan ikhlasmu itu bukan karena Allah semata.

Kemudian Ibnu Taymiyah berkata: "Hal ini dikarenakan manusia terkadang ingin disebut ahli

ilmu dan hikmah, dihormati dan dipuji manusia, dan lain-lain, sementara ia tahu bahwa untuk

medapatkan semua itu harus dengan cara ikhlas karena Allah.Jika ia menginginkan tujuan

pribadi tapi dengan cara berbuat ikhlas karena Allah,maka terjadilah dua hal yang saling

bertentangan. Dengan kata lain, Allah di sini hanya dijadikan sebagai sarana saja, sedang

tujuannya adalah selain Allah.

Yaitu apa yang diisyaratkan Ibnu Rajab beliau berkata: "Ada satu hal yang sangat tersembunyi,

yaitu terkadang seseorang mencela dan menjelek-jelekan dirinya dihadapan orang lain dengan tujuan

agar orang tersebut menganggapnya sebagai orang yang tawadhu' dan merendah, sehingga dengan itu

orang justru mengangkat dan memujinya. Ini merupakan pintu riya' yang sangat tersembunyi yang

selalu diperingatkan oleh para salafus shaleh. (Doc. Al Ikhlash Wa Asy Syirkul Asghar,)

D. Cara-cara Untuk Menumbuhkan Niat yang Ikhlas

Ada beberapa hal yang dapat membantu seorang muslim yang sedang menempuh jalan menuju

Allah agar bisa mengikhlaskan niat dan amal untuk Allah swt semata. Yaitu motivasi-motivasi bersifat

kejiwaan, pendorong-pendorong bersifat spiritual, dan faktor-faktor yang yang bersifat konsepsi dan

praktis. Semua hal ini bisa memengaruhi akal dan hati muslim tersebut secara positif, dan

membawanya ke garis depan dari jalan orang-orang yang ikhlas, serta membantunya untuk

membersihkan jiwanya dan membersihkan dari hal-hal yang bersifat pribadi dan keduniaan.

1. Senantiasa meluruskan niat sebelum mulai beramal.

Sediakan waktu sejenak setiap akan memulai suatu amal untuk memastikan bahwa dorongan

motivasi beramal itu memang benar-benar untuk semata-mata mencapai keridhaan Allah dan

bukan untuk ambisi-ambisi lainnya. Setelah niat dalam diri benar, barulah beramal.

Page 12: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

2. Menyerahkan segala cintanya hanya kepada Allah, rasul dan akhirat

3. Ilmu yang luas dan mendalam

Ikhlas tidak bisa menjadi sempurna kecuali dengan membaca dan mengamati kandungan di dalam

Al-Qur’an dan Sunnah yang membicarakan masalah ikhlas atau membaca perkataan orang-orang

shalih.Ia juga harus mengetahui bahaya riya, cinta pangkat dan ketenaran, serta cinta dunia. Jika

semua pengetahuan ini telah dimiliki dan melekat di dalam jiwa, seseorang pasti terbantu untuk

melepaskan diri dari hawa nafsu yang sifatnya pribadi, dan keinginan-keinginan yang berkaitan

dengan keduniaan.Tidak mungkin seseorang menghadap ke sesuatu di luar jangkauan

pengetahuannya.

4. Berteman dengan orang-orang yang ikhlas

Agar bisa mengikuti irama langkah mereka, mengambil pelajaran dari mereka dan mencontoh

akhlak mereka. Sebab, mengikuti mereka termasuk kebaikan dan menyerupai mereka merupakan

keberuntungan. Dalam hadisnya Nabi saw menggambarkan pengaruh persahabatan dengan jelas.

Beliau bersabda “ Sesunggunya, perumpamaan teman duduk yang saleh dan yang jahat itu adalah

seperti orang yang membawa minyak wangi dan pandai besi. Orang yang mebawa minyak wangi

itu boleh jadi ia memberi anda (minyak wangi itu) atau anda membeli darinya, atau (setidak-

tidaknya) anda dapat mencium bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, boleh jadi baju anda

terbakar (oleh percikan api), atau bisa juga anda mencium bau yang kurang sedap darinya.”

Karena itu, kenalilah saudara-saudarimu karena Allah swt, letakkan tangan anda diatas tangan

mereka, belajarlah dari mereka dan ajarilah mereka, saling bantulah dengan mereka dalam

perbuatan baik dan taqwa, saling berwasiatlah bersama mereka agar menaati kebenaran dan jalani

kesabaran.

5. Membaca sirah orang-orang yang ikhlas

Sejarah Islam dipenuhi cerita-cerita kepahlawanan yang sangat menakjubkan.Kejadian-kejadian

yang dialami oleh orang-orang ikhlas yang telah menazarkan diri mereka untuk Allah dan

menjadikan hidup mereka seluruhnya untuk Allah serta jihad mereka seluruhnya untuk

Allah.Mengenali kehidupan mereka, mengikuti jejak dan petunjuk mereka.

6. Mujahadah (berjuang) terhadap nafsu

Maksudnya, mengarahkan kehendak untuk memerangi hawa nafsu yang menjurus kepada

keburukan, mengendalikan egoisme dan kecenderungan kepada keduniaan, hingga ikhlas karena

Allah.

Page 13: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan

Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-

benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-‘Ankabut : 69)

7. Berdo’a dan memohon pertolongan kepada Allah. (Doc. Niat dan Ikhlas)

Yang memperkuat semua hal yang disebutkan tadi dan meneguhkan keyakinan seseorang yang

sedang meniti jalan kebaikan adalah meminta tolong kepada Allah swt atas semua urusan, karena

hanya dariNya pertolongan dan taufik serta hanya kepadaNya kembali segala urusan. Allah swt

mengajarkan kita selalu mengucapkan do’a berikut ini didalam shalat ashar kita “iyya kana’budu

wa iyyaka nasta’in”(QS Al-Fatihah [1] :5)

D. Keutamaan Ikhlas

Kekuatan ikhlas, ternyata dapat memberikan perubahan positif dalamkehidupan manusia.Kekuatan positif inilah yang membuat orang ikhlas,selalu mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam hidupnya. Orangikhlas hatinya, akan selalu di lapangkan hidupnya oleh Allah, jiwanyaselalu berserah diri pada pencipta-Nya. Sehingga beban-beban dipunggungnya, akan di ringankan oleh Allah dari beban-beban ujian yangmemberatkan hidupnya, semua kesulitannya akan di mudahkan olehAllah. Karena orang ikhlas selalu percaya, sesudah kesulitan pasti adakemudahan. Dan ia percaya, Allah akan selalu menolong hamba-hambanya yangikhlas.

Adapun, keutamaan lainnya yaitu :

1. Mendatangkan ketenangan jiwa. Ikhlas memberikan kepada orang yang memilikinya

ketenangan jiwa dan ketentraman hati. Ikhlas menjadikan seseorang itu lapang lapang dada dan

lega hati. Hatinya berkumpul pada satu tujuan, yaitu ridha Allah Azza wa Jalla, dan cita-

citanya terangkum pada satu hal, yaitu menempuh jalan yang akan menyampaikannya kepada

keridhaan-Nya.

2. Dengan melatih otak untuk tetap berada di zona ikhlas maka akantercipta suatu sikap rela

dan jujur. Dimana semua fikiran, perasaan, ucapan dan tindakan kita dilakukan dngan

jujurdan rela (ikhlas). Rela, karena semua yang kita lakukan untuk keperluan yang lebih besar,

lebih tinggi dan lebih mulia. Jujur karena apapun yang kita lakukan itu adalah pilihan kita.

3. Senantiasa bersyukur kepada Allah

4. Suatu pekerjaan yang tidak diiringi dengan keikhlasan, tidak akan diberkahi oleh Allah.

Al-Qur’an telah menjelaskan keutamaan ikhlas (al-a’raaf: 29)

Maka telah jelas bahwa asalnya suatu pekerjaan adalah keikhlasan ,jika tidak ada keikhlasan

suatu pekerjaan tidak dianggap keberadaannya. Artinya, manusia telah membuat letih dirinya

sendiri untuk melakukan berbagi pekerjaan yang tidak ada gunanya dalam kehidupan.

Page 14: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

5. Tidak akan pernah merasa riya dan tidak bekerja demi mencari pujian/sanjungan dari orang

lain.

6. Mendatangkan pahala secara sempurna. Dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah

seorang muslim bisa mendapatkan pahala amal dengan sempurna sekalipun tidak

menyelesaikan amalan tersebut dengan sempurna atau bahkan belum dilaksanakan.

Dalam riwayat Muslim, Nabi saw bersabda “Barang siapa memohon mati syahid kepada Allah

dengan jujur, Allah akan menyampaikannya ke erajat orang-orang yang mati syahid,

walaupun ia mati ditempat tidurnya.”

Beliau juga bersabda, “Barang siapa mencari syahadah (mati dengan syahid) dengan

sebenarnya, ia akan diberi syahadah itu, walaupun tidak mengalaminya.”

Abi Umamah meriwayatkan bahwa seorang laki-laki yang bertanya pada rasulullah

“apakah seorang yang bekerja untuk mendapat upah akan mendapat pahala? Rasulullah

menjawab “dia tidak mendapatkan apa-apa” maka orang itu mengulang pertanyaanya sebanyak

tiga kali dan Rasulullah menjawab :“dia tidak mendapatkan apa-apa karena sesungguhnya

Allah azza wa jalla tidak mau menerima pekerjaan yang tidak berdasarkan keikhlasan dan

semata-mata untuk mencari keridhaanNya.”

Pada dasarnya keikhlasan itu adalah mengerjakan semua pekerjaan semata-mata karena

mencari keridhaan Allah.Lalu menjadikan keikhlasan sebagai tujuan utama hidup.Oleh karena

itu, jagalah selalu keikhlasan dalam hati sehingga kehidupanmu selalu dipenuhi dengan

kebaikan dan keberkahan, selalu dilindungi dan diberikan taufik oleh Allah.

7. Ikhlas merupakan sebab diampuninya dosa

Abu Hurairah radhiallahu 'anhu meriwayatkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa

sallam :"Tatkala ada seekor anjing yang hampir mati karena kehausan berputar-putar

mengelilingi sebuah sumur yang berisi air, tiba-tiba anjing tersebut dilihat oleh seorang wanita

pezina dari kaum bani Israil, maka wanita tersebut melepaskan khufnya (sepatunya untuk turun

ke sumur dan mengisi air ke sepatu tersebut-pen) lalu memberi minum kepada si anjing

tersebut. Maka Allah pun mengampuni wanita tersebut karena amalannya itu" (HR Al-Bukhari

no 3467 dan Muslim no 2245)

Tidak ada seorangpun yang melihat sang wanita tatkala menolong sang anjing. Yang

melihatnya hanyalah Dzat Yang Maha melihat yaitu Allah.

Page 15: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

-         Amalan yang cukup berat yang dikerjakan oleh sang wanita ini, di mana ia turun ke

sumur lalu mengisi air ke sepatunya lalu memberikannya ke anjing tersebut. Bagi seorang

wanita pekerjaan seperti ini cukup memberatkan. Akan tetapi terasa ringan bagi seorang yang

ikhlas

-         Wanita ini sama sekali tidak mengharapkan ucapan terima kasih dari hewan yang hina

seperti anjing tersebut, apalagi mengharapkan balas jasa dari anjing tersebut. Ini menunjukkan

akan ikhlasnya sang wanita pezina tersebut.(www.firanda.com)

8. Memperoleh pertolongan dan perlindungan Illahi berupa taufiqk kejalan yang lurus.

Sebagaimana firman Allah Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hambaNya?(QS

Az-Zumar [39] : 36). Atas dasar ikhlas dan pengosongan niat seseorang kepada Tuhannya,

sebesar itu pula bantuan , pertolongan, dan perlindungan Allah baginya. Sesungguhnya

bantuan bergantung pada kadar persiapan. Bantuan Allah adalah berupa kemenangan dan

penguatan, atau taufik dan petunjuk kejalan yang lurus sesuai tingkat pengosongan niat dan

pemebersihan hati

9. Pertolongan dan perlindungan Allah pada momen-momen sulit dan krisis. Allah akan

membantu orang yang ikhlas dan menjaganya dengan penglihatanNya yang tak pernah tidur,

serta tidak akan membiarkannya tertimpa bencana dan dikelilingi oleh kesulitan dan

kesusahan. Allah swt akan mengabulkan doa’anya, menyambut panggilannya, dan

menghilangkan kesusahan darinya.

Ada sebuah kisah menakjubkan dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan hal ini yaitu

dikabulkannya oleh Allah swt do’a orang-orang yang musyrik.Ketika mereka berlayar ditengah

lautan yang luas, lalu bertiup angina kencang kearah mereka, dan mereka dihantam gelombang

dari berbagai arah, mereka lalu berdo’a dengan jujur dan ikhlas kepada Allah, memohon

pertolonganNya.Do’a merekapun dikabulkan oleh Allah swt.Meskipun sesudah itu mereka

berubah lagi dan berbalik kepada sesembahan mereka semula.

Sesungguhnya Allah swt menyelamatkan dan mengabulkan do’a mereka karena mereka

‘ berdo’a kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepadaNya’. Pada situasi yang genting

itu, mereka kembali kepada fitrah dan tumbanglah berhala-berhala yang palsu.Di dalam diri

mereka saat itu hanya ada Allah, mereka berdo’a dan menghadap diri kepadaNya dengan

penuh keikhlasan.

Page 16: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

10. Kehidupan masyarakat menjadi aman sejahtera.

Kehidupan menjadi rusak dan neraca keadilannya miring karena ikhlas tidak ada dan

sifat munafik muncul. Suara orang-orang munafik terdengar keras dan barang dagangan

mereka laris manis. Untuk memenuhi keinginan dan syahwat, orang-orang munafik itu

seenaknya menjadikan orang kerdil menjadi raksasa, setan menjadi malaikat, dan pencuri

menjadi orang yang paling mulia; menuduh orang-orang yang terhormat, mengkhianati

amanah, dan melakukan kebohongan dan kedustaan terhadap orang-orang yang tak bersalah;

serta menjadikan fatamorgana sebagai air dan kawan sebagai lawan, sebagaimana bisa kita

lihat pada perilaku sebagian penyair tempo dulu dan sebagian wartawan pada pada masa

sekarang.

Keikhlasan tidak hanya terbatas pada kepentingan akhirat.Kita tidak menuntut ikhlas

agar amal kita diterima di sisi Allah, selamat di akhirat dengan masuk surge dan terhindar dari

neraka saja. Lebih dari semua itu, sikap ikhlas dituntut agar segala urusan didunia menjadi

lurus, yang benar menjadi benar, yang hak menjadi nyata, yang salah menjadi salah, serta

kebaikan merata, keadilan ditegakkan, kedzaliman lenyap, dan masyarakat terbebas dari

pengaruh perbuatan merusak.

E. Hikmah Keikhlasan

Keikhlasan membuka pintu keselamatan

Membuat hati jadi terbebas dan bersih dari tipu daya, kebusukan dan kedengkian

Membuat hati bersih dari syuhbat (keraguan) dari menyekutukan Allah dan dari jerat-jerat iblis

yang menyesatkan.

Terhindar dari rasa dengki

Akan ditambah petunjuk oleh Allah

Page 17: Ikhlas Dan Keutamaannya Edit 1_2

BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Ikhlas merupakan amalan hati, bahkan ia merupakan amalan hati yang paling utama, karena

diterima atau tidaknya suatu amal bergantung kepada ikhlas.

Ikhlas tidak akan terealisasi jika tidak diiringi dengan menghadirkan niat didalam beramal

tersebut, karena setiap amal itu bergantung pada niat. Orang yang mengerjakan suatu amal tanpa

disertai niat, yang baik atau buruk, ia tidak akan masuk golongan orang yang ikhlas.

Menghadirkan niat juga harus dibarengi dengan mengosongkannya dari berbagai ambisi dan

keinginan bersifat pribadi/duniawi.Kita harus mengikhlaskan niat semata-mata untuk Allah swt dalam

semua hal akhirat, menyerahkan diri kepada Allah sehingga memperoleh penerimaan disisi Allah.

Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya

kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan (QS An-Nisa [4] :125)

Niat yang ikhlas saja belum mencukupi untuk diterimanya amal, apabila amal tersebut tidak

sesuai dengan syariat dan tidak dibenarkan oleh Sunnah. Begitu pula amal yang sudah sesuai dengan

syariat tidak dapat mengangkatnya ke derajat qabul (diterima) selama tidak ada ikhlas didalamnya dan

mengosongkan niat semata-mata untuk Allah azza wa jalla. Amal apa saja diantara amal-amal akhirat

yang tidak memiliki keikhlasan, maka amal tersebut tidak ada nilai sama sekali diatas neraca

kebenaran.

Ibn ‘Atha’illah berkata,

“Amal-amal itu ibarat patung-patung yang berdirir tegak, sedangkan ruhnya adalah keberadaan

rahasia ikhlas didalamnya”

Jika demikian, tanpa ikhlas, amal tidak akan diterima betapapun pada lahirnya ia tampak baik

dan shaleh.