intan (2)
-
Upload
caesar-daming -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
description
Transcript of intan (2)
-
5/28/2018 intan (2)
1/5
- Anamnesis1. Apakah definisi anamnesis
Anamnesis adalah suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan antara seorang dokter dengan
pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang mengetahui tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data
pasien beserta permasalahan medisnya.
(Dr.Razi)
2. Apakah tujuan anamnesisTujuan pertama anamnesis adalah memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang dialami
atau dirasakan oleh pasien.Apabila anamnesis dilakukan dengan cermat maka informasi yang didapatkan akan
sangat berharga bagi penegakan diagnosis, bahkan tidak jarang hanya dari anamnesis saja seorang dokter sudahdapat menegakkan diagnosis. Secara umum sekitar 60-70% kemungkinan diagnosis yang benar sudah dapat
ditegakkan hanya dengan anamnesis yang benar.
Tujuan berikutnya dari anamnesis adalah untuk membangun hubungan yang baik antara seorang dokter dan
pasiennya.Umumnya seorang pasien yang baru pertama kalinya bertemu dengan dokternya akan merasa canggung,
tidak nyaman dan takut, sehingga cederung tertutup. Tugas seorang dokterlah untuk mencairkan hubungan tersebut.
Pemeriksaan anamnesis adalah pintu pembuka atau jembatan untuk membangun hubungan dokter dan pasiennya
sehingga dapat mengembangkan keterbukaan dan kerjasama dari pasien untuk tahap-tahap pemeriksaan
selanjutnya.
(Dr.Razi)
Untuk mendapat informasi mengenai data medis organ biologis dan juga data psikososial serta lingkungan pasien tersebut Diharapkan mampu menyimpulkan dugaan organ atau sistem yang terganggu Untuk membina hubungan dokter pasien yang profesional dan optimal Mempermudah mendiagnosis suatu penyakit untuk memperkirakan atau mengetahui sistem apa yang terganggu pada kasus
yang dihadapi
(Sumber: buku penuntun anamnesis dan pemeriksaan fisis oleh joko widodo h.m.s markum, pusat informasi dan penerbitan
bagian ilmu penyakit dalam fakultas kedokteran ui)
3. Apakah manfaat anamnesisMenegakkan diagnosis(diperkirakan tidak kurang dari 80% diperoleh dari anamnesis)
Menentukan sifat dan beratnya penyakitdan terdapatnya faktor-faktor yang mungkin menjadi latarbelakang
penyakit yang semuanya berguna untuk penatalaksanaan selanjutnya(Sumber: abdul latief et.al:diagnosisfisis pada anakDapat mendeteksi penyakit secaradiniWahana dimana dapat
memberikanedukasi kesehatan atau halk lainnyaMembina komunikasi yang baik)
4. Apakah langkahlangkah dari anamnesisPersiapan dari diri dokter
Luangkan waktu untuk introspeksi Membaca Rekam Medis Pasien Menetapkan Tujuan Anamnesis Memperhatikan Perilaku dan Penampilan Diri Menyalami pasien dan menciptakan hubungan yang bersahabat M e n g u n d a n g C e r i t a P a s i e n Menggunakan Waktu Seefektif Mungkin Memperluas dan Mengklarifikasi Anamnesis
(pustakamedika indo)
1. Tempat dan suasana
Tempat dan suasana dimana anamnesis ini dilakukan harus diusahakan cukup nyaman bagi pasien. Anamnesis akan
berjalan lancar kalau tempat dan suasana mendukung. Suasana diciptakan agar pasien merasa santai, tidak tegang
dan tidak merasa diinterogasi.
2. Penampilan dokter
Penampilan seorang dokter juga perlu diperhatikan karena ini akan meningkatkan kepercayaan pasiennya. Seorang
dokter yang tampak rapi dan bersih akan lebih baik dari pada yang tampak lusuh dan kotor. Demikian juga seorang
dokter yang tampak ramah, santai akan lebih mudah melakukan anamnesis daripada yang tampak galak, ketus dan
tegang.
-
5/28/2018 intan (2)
2/5
3. Periksa kartu dan data pasien
Sebelum anamnesis dilakukan sebaiknya periksa terlebih dahulu kartu atau data pasien dan cocokkan dengan
keberadaan pasiennya. Tidak tertutup kemungkinan kadang-kadang terjadi kesalahan data pasien atau mungkin juga
kesalahan kartu data, misalkan pasien A tetapi kartu datanya milik pasien B, atau mungkin saja ada 2 pasien dengan
nama yang sama persis. Untuk pasien lama lihat juga data-data pemeriksaan, diagnosis dan terapi sebelumnya.
Informasi data kesehatan sebelumnya seringkali berguna untuk anamnesis dan pemeriksaan saat ini.
4. Dorongan kepada pasien untuk menceritakan keluhannya
Pada saat anamnesis dilakukan berikan perhatian dan dorongan agar pasien dapat dengan leluasa menceritakan apa
saja keluhannya. Biarkan pasien bercerita dengan bahasanya sendiri. Ikuti cerita pasien, jangan terus menerus
memotong, tetapi arahkan bila melantur. Pada saat pasien bercerita, apabila diperlukan ajukan pertanyaan-pertanyaan singkat untuk minta klarifikasi atau informasi lebih detail dari keluhannya. Jaga agar jangan sampai
terbawa cerita pasien sehingga melantur kemana mana.
5. Gunakan bahasa/istilah yang dapat dimengerti
Selama tanya jawab berlangsung gunakan bahasa atau istilah umum yang dapat dimengerti pasien. Apabila ada istilah
yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia atau sulit dimengerti, berikan penjelasan atau deskripsi dari
istilah tersebut.
6. Buat catatan
Adalah kebiasaan yang baik untuk membuat catatan-catatan kecil saat seorang dokter melakukan anamnesis,
terutama bila pasien yang mempunyai riwayat penyakit yang panjang.
7. Perhatikan pasiennya
Selama anamnesis berlangsung perhatikan posisi, sikap, cara bicara dan gerak gerik pasien. Apakah pasien dalam
keadaaan sadar sepenuhnya atau apatis, apakah dalam posisi bebas atau posisi letak paksa, apakah tampak santai
atau menahan sakit, apakah tampak sesak, apakah dapat bercerita dengan kalimat-kalimat panjang atau terputus-
putus, apakah tampak segar atau lesu, pucat dan lain-lain.
8. Gunakan metode yang sistematis
Anamnesis yag baik haruslah dilakukan dengan sistematis menurut kerangka anamnesis yang baku. Dengan cara
demikian maka diharapkan tidak ada informasi yang terlewat.
(Dr.Razi)
5. Bagaimana alur pikiran anamnesis yang cermat dan sistematis1.pendekatan sistematik
2. mulai berfikir ats organ mana yg terkena dan jgn berpikirr ttg penyakit apa
3. mengembangkan pola problem center interview
4. anamnesis menggunakan keterampilan intrapersonal
5. mengembangkan konsep dasar untuk wawancara dan mengetahui interpretasinya
sistematika anamnesis:
1. data umum pasien
2. keluhan utama3. riwayat penyakit sekarang
4. riwayat penyakit dahuuu
5. riwayat penyaki keluarga
6. riwayat kebiasan atau sosial
7. anamnesis sistem atau resume
http://drganjoz.blogspot.com/2010/10/lbm-5-blok-1-anamnesa.html
6. Bagaimana persiapan dokter sebelum melakukan anamnesisAnamnesis yang baik hanya dapat dilakukan apabila dokter yang melakukan anamnesis tersebut menguasai
dengan baik teori atau pengetahuan kedokteran.Tidak mungkin seorang dokter akan dapat mengarahkan
pertanyaan-pertanyaannya dan akhirnya mengambil kesimpulan dari anamnesis yang dilakukan bila dia tidakmenguasai dengan baik ilmu kedokteran. Seorang dokter akan kebingungan atau kehilangan akal apabila dalam
melakukan anamnesis tidak tahu atau tidak mempunyai gambaran penyakit apa saja yang dapat menimbulkan
keluhan atau gejala tersebut, bagaimana hubungan antara keluhan-keluhan tersebut dengan organ-organ tubuh dan
fungsinya. Umumnya setelah selesai melakukan anamnesis seorang dokter sudah harus mampu membuat kesimpulan
perkiraan diagnosis atau diagnosis banding yang paling mungkin untuk kasus yang dihadapinya. Kesimpulan ini hanya
dapat dibuat bila seorang dokter telah mempersiapkan diri dan membekali diri dengan kemampuan teori atau ilmu
http://drganjoz.blogspot.com/2010/10/lbm-5-blok-1-anamnesa.htmlhttp://drganjoz.blogspot.com/2010/10/lbm-5-blok-1-anamnesa.htmlhttp://drganjoz.blogspot.com/2010/10/lbm-5-blok-1-anamnesa.html -
5/28/2018 intan (2)
3/5
pengetahuan kedokteran yang memadai.
Meskipun demikian harus disadari bahwa tidak ada seorang dokterpun yang dapat dengan yakin menyatakan bahwa
dia pasti selalu siap dan mampu mendiagosis setiap keluhan pasiennya. Bahkan seorang dokter senior yang sudah
berpengalaman sekalipun pasti pernah mengalami kebingungan ketika menghadapi pasien dengan keluhan yang sulit
dianalisa.
(Dr.Razi)
7. Etika anamnesis- Komunikasi
8. Apa prinsip komunikasi yang efektif Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus
berkelanjutan.
Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasiSetiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi
dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh,
ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubunganSetiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi
dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara
dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda. Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang
rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja
yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja
(pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai)
Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktuPesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan
dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan
komunikasi itu berlangsung.
Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasiTidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku dimasyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan
senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu
akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.
Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemikDalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat,
pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal
tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi
bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasiJika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada
kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak
mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensialProses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan
sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksionalKonsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan
transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan
komunikasi.
Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversibleSetiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang
ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah
berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.
Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalahDalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah.
(Deddy Mulyana, Ph.D)
-
5/28/2018 intan (2)
4/5
9. Apa kendala dalam berkomunikasi Dilihat dari sisi pasien:Pasien kurang terampil dalam menyampaikan keluhannya, Bahasa yang dipakai pasien Dilihat dari sisi dokter: Perbedaan bahasa antara dokter dan pasien, Dokter memiliki sifat arrogan terhdap
pasien
(Sumber: buku dasar pemeriksaan fisikoleh dr. Teguh wijaya)
10.Apa saja bentukbentuk komunikasi Verbal : Tanya jwab antara dokter dan pasien
Nonverbal : ditunjukkan melalui body language
Langsung : tanpa menggunakan alat
Tak langsung : menggunakan alat dan mekanismenya dilipat gandakan jumlah penerima pesan
Komunikasi persona
Komunikasi kelompok : komunikasi kelompok kecil,diskusi panel, forum, seminar
Komunikasimassa : pers
Komunikasi media: surat, email,panflet,poster, brosur
Primer : proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kpd orang lain dg menggunakan lambang sebagai
media
Sekunder : proses penyampaian pesan oleh seorg pd org lain dg menggunakan alat atau sarana sebg media(drganjoz.blogspot.com/2010/10/lbm-5-blok-1-anamnesa.html)
11.Bagaimana cara membangun komunikasi yang baik antara dokter dengan pasien Suasana Sambutan Berbicaralah Bahasa Terus terang
(oleh Agus Rusmana, Drs., M.A. Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran)
12.Apa manfaat komunikasiKomunikasi dapat dipandang sebagai sarana untuk menyalurkan masukan sosial kedalam system social.
Komunikasi juga merupakan saran memodifikasi perilaku, mempengaruhi perubahan, memproduktifkan informasi
dan sarana untuk mencapai tujuan.
(http://megasuryonop.blogspot.com/2012/04/manfaat-komunikasi.html)
- Empati13.Apa ciriciri orang yang berempati14.Apa saja bentuk empati seorang dokter kepada pasien
Mendengarkan secara aktif terhadap keluhan pasien
Responsif terhadap kebutuhan dan kepentingan pasien
Usaha memberikan pertolongan pada pasienEkspresi wajah(senyum, ramah,sopan santun,) seorang dokter terhadap pasien
(bylund dan makoul, 2002)
15.Manfaat dan tujuan empati Agar dokter dapat memahami keluhan pasien Menolong pasien untuk mengungkapkan perasaanya Manfaat : mencoba untuk menjadi seorang pendengar yang baik, dan secara tidak langsung anda akan
melewati proses belajar untuk mengatasi masalah.
- Attending behavior16.Tujuan attending behaviora.Konselor menaruh perhatian terhadap klien.
b.Untuk membuat keberanian klien dalam membuka masalahnya.
c.Menumbuhkan sikap percaya dari klien ke konselor.
d.Mengurangi waktu bicara konselor dan waktu bicara diserahkan pada klien (secara umum).
http://massyaifur.blogspot.com/2010/02/bimbingan-dan-konseling.html
http://massyaifur.blogspot.com/2010/02/bimbingan-dan-konseling.htmlhttp://massyaifur.blogspot.com/2010/02/bimbingan-dan-konseling.htmlhttp://massyaifur.blogspot.com/2010/02/bimbingan-dan-konseling.html -
5/28/2018 intan (2)
5/5
17.Apa saja faktor dalam attending behavior18.Apa saja sikap yang menunjukkan attending behavior
a.Visual/ eye contact
b.Vocal qualities
c.Verbal tracking
d.Body language
http://massyaifur.blogspot.com/2010/02/bimbingan-dan-konseling.html
- Microskills19. Apa saja aspekaspek microskills dalam berkomunikasi20.Apa pengaruh microskills bagi mahasiswa FK
http://massyaifur.blogspot.com/2010/02/bimbingan-dan-konseling.htmlhttp://massyaifur.blogspot.com/2010/02/bimbingan-dan-konseling.htmlhttp://massyaifur.blogspot.com/2010/02/bimbingan-dan-konseling.html