Intervensi Keperawatan

9

Click here to load reader

description

paranoid

Transcript of Intervensi Keperawatan

3. Intervensi KeperawatanNo.Diagnosa KeperawatanPerencanaanRasional

Tujuan dan kriteria hasilTindakan keperawatan

1.Perubahan persepsi sensorik (pendengaran / penglihatan) berhubungan dengan distorsi kognitif dan perseptual individu (halusinasi), panik, stress berat.Tujuan jangka pendek: dapat mendiskusikan isi imajinasinya dengan perakat 1minggu.

Tujuan jangka panjang :Klien dapat mendiskusikan dan memeriksa realitas, mengurangi adanya halusinasi.KH :1. Klien dapat mengakui bahwa halusinasi terjadi pada saat ansietas meningkat secara ekstrim.2. Klien dapat mengatakan tanda-tanda ansietas dan menggunakan teknik-teknik untuk memutuskan ansietas tersebut.1. Membina hubungan saling percaya.

2. Punya 1 klien, perakat dan klien lain dengan namanya.

3. Gunakan pernyataan yang jelas dan nyata.4. Bantu klien untuk fokus pada aktivitas nyata dilingkungan.

5. Tenangkan klien, bahwa klien aman dan tidak akan terancam bahaya.

6. Observasi perilaku verbal dan non verbal yang berhubungan dengan halusinasi.7. Hindari menyentuh klien sebelum perakat mengisyaratkan kepada klien bahwa perakat tidak apa-apa bila memperlakukannya begitu.8. Coba untuk menghubungkan waktu kejadian ansietas, bantu klien untuk mengerti hubungan ini.1. Klien harus mempercayai perakat sebelum membicarakan halusinasi/perubahan persepsi sensori lain.2. Menggunakan nama klien dan perakat yang benar dapat mengembalikan pada realitas dan mengurangi pengaruh halusinasi.3. Karena kesalahpahaman, perubahan berfikir dan idiosincratik membuat klien salah mengungkapkan pesan abstrak.4. Memfokuskan aktifitas membantu untuk mengembalikan pada realita dan klien dari pengalaman halusinasi.5. Pengurangan rasa takut baik untuk klien untuk membuat kepercayaan klien terhadap lingkungan dan merasa aman.6. Intervasi akal akan mencegah respon agresif yang diperintah dari halusinasi.

7. Pasien dapat saja mengartikan sentuhan sebagai ancaman dan berespon dengan agresif.

8. Jika pasien dapat belajar untuk menghentikan peningkatan ansietas, halusinasi dapat dicegah.

2.Peubahan proses pikir berhubungan dengan panik. Ketidakmampuan mempercayai orang lain, menekan rasa takut.Tujuan jangka pendek :Pasien dapat mengakui dan mengatakan bahwa ide-ide yang salah itu terjadi khususnya pada saat ansietas meningkat dalam 2 minggTujuan jangka panjang :Tergantung pada proses kekronisan penyakit, pilih tujuan jangka panjang yang paling realistis untuk pasien;1. Pasien dapat mengatakan berkurangnya pikiran-pikiran waham.2. Pasien mampu membedakan pikiran vaham dengan realita.

KH :1. Menggunakan secara verbal reflek dari proses pikir yang berorientasi pada realita.2. Pasien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari yang mampu dilakukan olehnya.3. Pasien mampu menahan diri dari berespon terhadap pikiran-pikiran delusi, bila pikiran tersebut muncul.1. Kaji tingkat kecemasan, gunakan strategi mengendalikan kecemasan sampai level yang dapat ditoleransi.2. Datangi klien dengan tenang dan tidak berangan-angan.

3. Tunjukkan bahwa anda menerima keyakinan klien yang salah sememtara itu biarkan pasien tahu bahwa anda tidak mendukung keyakinan tersebut.4. Jangan membantah atau menyangkal keyakinan klien gunakan tehnik keraguan yang beralasan sebagai teknik terapeutik.

5. Bantu klien menghubungkan keyakinan yang salah dan peningkatan ansietas yang dirasakan.6. Fokus dan kuatkan pada realita, kurangi ingatan tentang pikiran rasional.7. Bantu dan dukung dalam usah untuk mengungkapkan secara verbal perasaan ansietas, takut atau tidak aman.

1. Kecemasan dapat ditularkan dan klien psikosis sangat sensitif terhadap rangsang eksternal.

2. Kunjungan yang tenang membantu untuk memulihkan persepsi sensori klien yang dapat menghambat gangguan proses dan persepsi.3. Penting untuk dikomunikasikan kepada klien bahwa perawat tidak menerima delesi sebagai realita.

4. Membantah keyakinan klien tidak akan bermanfaat apa-apa, tidak dapat dikurangi dengan pendekatan ini, dan mungkin akan menghalangi perkembangan hubungan saling percaya.5. Jika klien dapat belajar untuk menghentikan ansietas yang meningkat pikiran wahamnya mungkin dapat dicegah.6. Diskusikan yang berfokus pada ide-ide yang salah.

7. Ungkapan perasaan secara verbal dalam lingkungan yang tidak mengancam akan menolong klien untuk mengungkapkan perasaannya yang mungkin sudah terpendam sejak lama.

3.Isolasi sosial berhubungan dengan perkembangan ego yang lemah, waham sukar berinteraksi dengan orang lain pada masa lalu.Tujuan jangka pendek :Pasien siap masuk dalam terapi aktifitas ditemani oleh seorang perawat yang dipercayanya dalam 1 minggu.

Tujuan jangka panjang:Pasien dapat secara sukarela meluangkan waktu bersama pasien lain dan perawat dalam aktivitas kelompok diunit rawat hidup.

KH :1. Klien dapat mendemonstrasikan kecanggihan dari hasrat untuk bersosialisasi dengan orang lain.2. Klien dapat mengikuti aktivitas kelompok tanpa disuruh.3. Klien melakukan pendekatan interaksi satu-satu dengan orang lain dengan cara yang sesuai/ dapat diterima.1. Atur setiap hari waktu untuk berinteraksi dan beraktivitas dengan klien.

2. Indentifikasi faktor signifikasi support individu klien dan mendorong mereka untuk berinteraksi dengan klien melalui percakapan ditelepon, beraktivitas dan mengunjunginya.

3. Bantu klien membedakan antara isolasi sosial dan hasrat untuk mandiri.

4. Bantu klien menemukan klien lain untuk sosialisasi dengan orang yang memiliki kesukaan yang sama.5. Perlihatkan sikap menerima dengan cara melakukan kontak yang sering tapi singkat.6. Perlihatkan penguatan positif pada klien.7. Temani klien untuk memperlihatkan dukungan selama aktifitas kelompok yang mungkin merupakan hal yang menakutkan atau sukar untuk pasien.8. Jujur dan menepati janji.1. Sruktur menolong klien yaitu dengan mengatur waktu untuk berinteraksi dengan yang lain dan mengatakan bahwa partisipasi klien diharapkan dan merupakan anggota yang berguna dalam komunitas.2. Jaringan pendukung yang kuat menambah kontak sosial klien, mempertinggi kemampuan sosial, meningkatkan harga diri dan memfasilitasi hubungan yang positif.

3. Klien kadang memilih untuk menyendiri diwaktu yang tepat dan seharusnya diberi kesempatan untuk itu.4. Berbagi suatu kesukaan yang sama meningkatkan kenyamanan bersosialisasi apabila jika dilakukan berulang kali.5. Sikap menerima dari orang lain akan meningkatkan harga diri klien dan memfasilitasi rasa percaya pada orang lain.6. Hal ini akan membuat klien merasa berguna.7. Kehadiran seseorang yang dipercayai akan memberikan rasa aman kepada klien.

8. Kejujuran dan rasa membutuhkan menimbulkan suatu hubungan saling percaya.