JURNAL Dildi Argento

9

Click here to load reader

description

jurnal

Transcript of JURNAL Dildi Argento

Penentuan Kadar Cl- pada Sampel Air dengan Metode Argentometri (Metode Mohr)

Fadilah Ayu Lestari*)MahasiswiJurusan Farmasi, Fakultas FarmasiUniversitas Halu OleoKampus Hijau Bumi Tridharma, Kendari, Sulawesi Tenggara 93132 Indonesia

ABSTRAK

Titrasi argentometri adalah titrasi dengan menggunakan perak nitrat sebagai titran di mana akan terbentuk garam perak yang sukar larut. Titrasi argentometri terdapat 3 metode, yaitu metode mohr, metode volhard, dan metode fajans. Metode yang dilakukan pada praktikum iniyaitu metode mohr. Metode mohr seperti halnya suatu system asam-basa dapat digunakan sebagai suatu indicator untuk titrasi asam basa, maka pembentukan endapan yang lain dapat digunakan untuk menunjukkan kesempurnaan suatu titrasi pengendapan. Keadaan demikian disebut dengan titrasi mohr dari klorida dengan ion perak yang dalam hal ini ion kromat digunakan sebagai indicator. Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO3 dan penambahan K2Cr2O4, sebagai indicator. Ag+ dari AgNO3 dan Cl- akan bereaksi membentuk endapan yang berwarna merah. Kata Kunci : Titrasi, Argentometri,Mohr, Cl -.

Jurnal Kimia Analisis I juni 2015

Page | 2

PENDAHULUAN Titrasi adalah suatu proses atau suatu prosedur dalam analisis volumetrik dimana suatu titran atau larutan standar (yang telah diketahui konsentrasinya) diteteskan melalui buret kelarutan lain yang dapat bereaksi dengannya (belum diketahui konsentrasinya) hingga tercapai titik ekuivalen atau titik akhir. Artinya, zat yang ditambahkan tepat bereaksi dengan zat yang ditambahi. Zat yang akan ditentukn kadarnya disebut sebagai titran dan biasanya diletakkan dalam Erlenmeyer sedangkan zat yang diketahui konsentrasinya disebut sebagai titer dan biasanya diletakkan dalam buret (Ika, 2009). Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida dan senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu. Metode argentometri disebut juga metode pengendapan karena pada argentometri memerlukan pem-bentukan senyawa yang relative tidak larut atau endapan (Gandjar, dan Rohman, 2013).Metode pengukuran konsentrasi larutan menggunakan metode titrasi yaitu suatu penambahan indikator warna pada larutan yang diuji, kemudian ditetesi dengan larutan yang merupakan kebalikan sifat larutan yang diuji. Namun karena alasan efisiensi, ketelitian, dan kepraktisan, selain cara manual memakan waktu lama, hasil titrasi juga umumnya menghasilkan pembacaan yang tidak tepat dari titik akhir titrasi, ini dikarenakan persepsi yang berbeda setiap orang untuk menilai warna akhir titrasi (Pratama, dkk, 2010).Parameter NaCl diukur dengan menggunakan metode titrasi Argentometri sedangkan parameter H2O diukur dengan menggunakan metode pemanasan pada hot plate. Hasil pengukuran kadar NaCl dan Kadar H2O dinyatakan dalam persen (%) (Harahap, 2012).Air yang terdapat di alam mengandung bahan-bahan terlarut maupun bahan-bahan tersuspensi (Suprihatin, 2002). Begitu juga halnya dengan air yang berasal dari sumber mata air di Desa Sedang mengandung komponenkomponen terlarut seperti CO2, O2, N2, dan bahan-bahan terlarut lainnya yang terbawa dari atmosfer serta bahan-bahan terlarut yang berasal dari lingkungan sekitarnya misalnya adanya NO3, NO2 - yang berasal dari limbah pertanian maupun limbah peternakan ataupun limbah dari rumah tangga di sekitar sumber mata air tersebut ( Antra, dkk, 2008).Titrasi argentometri dipakai untuk menentukan besarnya kadar garam pada sampel ikan tenggiri asal Kabupaten Sarmi. Penggunaan argentometri dalam penentuan kadar suatu zat dalam larutan dengan mengacu kepada titrasi berdasarkan pembentukan endapan dengan ion Ag+. Khusus dalam penelitian ini, setelah larutan garam ditambahkan indikator kemudian dititrasi dengan larutan AgNO3. Indikator yang dipakai adalah K2CrO4 5% (3 ml) yang ditunjukan dengan adanya perubahan warna dari kuning jernih ke merah keruh pada akhir titrasi. ( Salosa, 2013).Titrasi argentometri didasarkan pada reaksi : AgNO3 + Cl- AgCl(s) + NO3. Metode ini membutuhkan larutan titran yang cukup banyak dan keakuratannya sangat bergantung pada kecermatan personal yang melakukan dalam menentukan titik akhir titrasi serta waktu titrasi yang cukup lama. Dalam praktek, biasanya terjadi perbedaan antara titk ekivalen dan titik akhir titrasi sehingga menyebabkan hasil yang sedikit bias. Penentuan klorida secara spektrofotometri UV/Vis yaitu mereaksikan larutan sampel dalam air dengan merkuri tiosianat dan larutan ion ferri menghasilkan kompleks penta-aquot-tiosianatbesi (III) klorida, [Fe(OH2)5 SCN]Cl2 kemudian diukur absorbannya ( Badawi, dkk, 2002 ).

METODOLOGI PERCOBAAN Alat Peralatan yang digunakan dalam percobaan adalah buret 25 ml, Erlenmeyer 6 buah, filler, pipet tetes, pipet volume, statif dan klem.

BahanBahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah argenti nitrat (AgNO3), kalium kromat (K2CrO4), natrium klorida (NaCl), dan water steril. Adapun sampel yang digunakan adalah air laut dan air sungai.

Prosedur KerjaLangkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini adalah sampel di masukan ke dalam Erlenmeyer masing-masing sebanyak 10 ml, ditmbahkan 3 tetes indicator kalium dikromat (K2Cr2O7), lalu dititrasi dengan larutan argenti nitrat (AgNO3) sampai terjadi endapan merah bata pada sampel..

Bahan Bahan - bahan yang digunakan Dalam percobaan ini adalah argenti nitrat (AgNO3), kalium kromat (K2CrO4), natrium klorida (NaCl), dan water steril. Adapun sampel yang digunakan adalah air laut dan air sungai.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil yang diperoleh pada percobaan titrasi argentometri adalah :No.SampelPerubahan Warna

Sebelum dititrasiSesudah dititrasi

1.Air nanga-nanga

2.Air amarilish

3.Air sampara

4.Sungai tamborasi

5.Laut tamborasi

6.Pertemuan tamborasi

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut :

Pembahasan Analisis argentometri merupakan analisis kuantitatif yang menggunakan AgNO3 atau garam argentum nitrat sebagai larutan standarnya. Metode ini sangat baik digunakan untuk menetapakan senyawa-senyawa yang mengandung garam-garam halogen dan sianida. Argentometri memiliki tiga metode yang berbeda, diantaranya yaitu metode Mohr, metode Volhard dan metode Fajans. Namun yang membedakan dari ketiga metode ini adalah indikator yang digunakan serta hasil reaksi yang dibentuk. Pada percobaan ini kami mneggunakan sampel air. Metode yang digunakan yaitu metode Mohr, dengan Perlakuan yang diberikan yaitu sampel yang akan dititrasi dipipet sedemikian rupa kemudian ditambahkan dengan K2Cr2O4 sebagai indikator. Setelah itu sampel kemudian dititrasi dengan AgNO3. Dalam reaksi ini, sampel terlebih dahulu akan bereaksi dengan AgNO3, setelah sampel habis bereaksi maka endapan perak yang terbentuk akan direspon oleh K2Cr2O4, yang menghasilkan larutan berwarna merah. Seperti yang ditunjukan pada reaksi berikut: AgNO3 + K2Cr2O4 Ag2Cr2O4 + KNO3 ( larutan berwarna merah ) Pada percobaan ini AgNO3 sebagai larutan baku yang akan digunakan pada saat titrasi. AgNO3 ketika di teteskan kedalam larutan sampel yang telah ditambahkan dengan K2Cr2O4, perlahan larutan tersebut akan mengalami perubahan warna, disebabkan larutan tersebut telah beraksi dengan AgNO3 tersebut sehingga mencapai titik akhir titrasi. Pada percobaan kali ini, sampel air yang kami gunakan banyak mengandung Cl- sehingga pada saat melakukan titrasi sangat sulit untuk terjadinya perubahan warna merah. Oleh karena itu kami menambahakan K2Cr2O4 untuk memudahakan terjadinya perubahan warna.KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa : Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan pada analisis kimia dengan argentometri adalah metode Mohr. Metode titrasi ini menghasilkan endapan merah bata, dan diketahui kadar air pertemuan tamborasi, air amarilis, air nanga-nanga, air sampara, air sungai tamborasi dan air laut tamborasi yaitu

Saran

Sebelum masuk praktikum, dianjurkan agar setiap praktikan mempelajari dan memahami prosedur kerja, alat dan bahan agar tidak ada kesulitan saat praktikum.

DAFTAR PUSTAKAAntara, G, K, I, I, W, B, S dan A, A, B, P., 2008, Kajian Kapasitas Dan Efektivitas Resin Penukar Anion Untuk Mengikat Klor Dan Aplikasi Pada Air, jurnal Kimia, 2(2), Hal : 88.Badawi, R, Ismulawardi, Noegraha, A dan Subroto., 2002, Pemanfaatan Grafit Pensil Sebagai Elektrode Selektif Ion Bermebran AgCl/ Ag2S Untuk Analisa Ion Klorida, Universitas Airlangga, Surabaya, Hal : 2.Gandjar, G, I dan Abdul, R., 20013, Kimia Farmasi Analisis, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, Hal : 146-147.Harahap, A. R., 2012, Penetuan Kadar NaCl dan Kadar H2O Dalam Margarin dengan Metode Titrasi Argentometri, Univesitas Sumatera Utara, Medan, Hal : 6.Ika, D., 2009, Alat Otomatis Pengukur Kadar Vitamin C Dengan Metode Titrasi Asam Basa, Jurnal Neutrino, 1(2), Hal : 166-167.

Pratama, A, Drajat dan Iwan, S., 2010, Aplikasi Labview Sebagai Pengukur Kadar Vitamin C Dalam Larutan Menggunakan Metode Titrasi Iodimetri, Universitas Diponegoro, Semarang, Hal : 2.

Salosa, Y, Y., 2013, Uji kadar formalin, kadar garam dan total bakteri ikan asin Tenggiri asal Kabupaten Sarmi Provinsi Papua, Jurnal Depik, 2(1), Hal : 12.