Jurnal1

25
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menlimpahkan karunia-Nya dalam bentuk kemudahan dan kelancaran selama penulisan karya ilmiah ini. Pada penulisan ini dikemukakan sebuah usulan rancangan Cloud Computing yang dapat diimplementasikan pada lembaga pendidikan yang berbasis Teknologi Informasi sebagai sarana penunjang kebutuhan materi pembelajaran. Tujuan penulisan ini semata dilakukan sebagai bentuk dukungan moril dari penulis sebagai bentuk tanggung jawab profesi untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan nasional menjadi lebih efisien dan efektif. Besar harapan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya. Jakarta, 20 November 2010 Yulianingsih Penulis

description

 

Transcript of Jurnal1

Page 1: Jurnal1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menlimpahkan karunia-Nya dalam bentuk kemudahan dan kelancaran selama penulisan karya ilmiah ini.

Pada penulisan ini dikemukakan sebuah usulan rancangan Cloud Computing yang dapat diimplementasikan pada lembaga pendidikan yang berbasis Teknologi Informasi sebagai sarana penunjang kebutuhan materi pembelajaran.

Tujuan penulisan ini semata dilakukan sebagai bentuk dukungan moril dari penulis sebagai bentuk tanggung jawab profesi untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan nasional menjadi lebih efisien dan efektif.

Besar harapan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya.

Jakarta, 20 November 2010

Yulianingsih

Penulis

Page 2: Jurnal1

ABSTRAK

Pemerataan pendidikan dalam artian adanya keseragaman bahan pembelajaran dan

metode pengajaran bagi seluruh siswa sekolah dasar dan menengah merupakan hal yang tidak

bisa dihindari lagi.

Penyelenggaraan UAN yang menerapkan standar materi uji dan tingkat ambang

kelulusan merupakan salah satu wujud mekanisme pemerataan tersebut. Namun pada

kenyataannya bahan pembelajaran dan metode pengajaran belum bisa dicapai. Padahal

pemerintah dalam hal ini Diknas telah memfasilitasi pencapaian ini dengan membangun

infrastruktur Jardiknas di seluruh Indonesia.

untuk itu perlu adanya penerapan teknologi yang tepat pada dunia pendidikan yang

mampu menciptakan layanan yang memberikan nilai tambah bukan hanya bagi pengguna

layanan dalam hal ini adalah pelajar melainkan keefektifan dan minimnya biaya yang

dikeluarkan.

Dalam penulisan ini akan diulas keunggulan teknologi Cloud Computing dari sisi

kemudahan implementasi, rendahnya biaya yang dibutuhkan, penggunaannya saat ini di

dunia, serta peranan cloud computing sebagai sebuah solusi teknologi untuk menjawab

berbagai masalah di dalam sistem Pendidikan Nasional.

Kata Kunci: Pendidikan,Infrastruktur,Cloud Computing

Page 3: Jurnal1

Abstract Educational equalization in terms of uniformity of learning materials and teaching methods for all elementary and secondary school students is something that can not be avoided anymore. Implementation of the applicable standards of test material and pass the threshold UAN is one manifestation of the equalization mechanism. But in fact the learning materials and teaching methods can not be achieved. Although the government in this case the Ministry of Education has facilitated the achievement of this by building infrastructure throughout Jardiknas. For that we need the appropriate application of technology in education to create a service that adds value not only for service users in this regard is the student but the lack of effectiveness and cost. In this writing will be reviewed to superiority Cloud Computing Technology in terms of ease of implementation and low cost that is needed, its use is currently in the world, and the role of cloud computing as a technological solution to deal with various problems in the system of the pendidikan nasional. Keywords: education,Cloud Computing, Infrastructure

Page 4: Jurnal1

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. ii

ABSTRAK ………………………………………………………………………….. iii

ABSTRACT …………………………………………………………………………. iv

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. v

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………... vi

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………1

1.1. Latar Belakang . ………………………………………………………………..1 1.2. Identifikasi Masalah …………………………………………………………... 2 1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………………………….………2 1.4. Sistematikan Penulisan ………………………………………………………. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………. 4

4.1.Cloud Computing ………………………………………………………………….4

4.2.Broadband ………………………………………………………………………… 7

4.3.Internet ……………………………………………………………………………. 8

4.4.Resiko Pada Cloud Computing …………………………………………………… 9

4.5.Keamanan Sistem Komputer ……………………………………………………… 9

46. Tinjauan Studi terdahulu yang terkait ……………………………………………. 13

BAB III METODELOGI PENELITIAN …………………………………………... 14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …….………………………….………….. 15

4.1 Rancangan Platform yang diusulkan ……………………………………………...15

4.2 Langkah-langkah peningkatan aspek keamanan pada implementasi

Cloud Computing ………………………………………………………………… 17

BAB V PENUTUP …………………………………………………………………... 18

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………….. 18

5.2 Saran ……………………………………………………………………………… 18

Page 5: Jurnal1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam upaya mencerdaskan bangsa melalui pemanfaatan Teknologi Informasi baik

di tingkat menengah maupun tinggi, misalnya melalui pemanfaatan ICT dalam proses belajar

mengajar serta sebagai media pendukung kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) serta

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Namun berbagai kendala banyak dijumpai

seiring dengan makin meluasnya penggunaan ICT ini. Kendala utama yang mungkin jelas

terlihat adalah semakin kompleksnya infrastruktur jaringan yang menyebabkan makin

tingginya biaya pengadaan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan.

Dalam penelitian ini akan diulas keunggulan Teknologi Cloud Computing dari sisi

kemudahan implementasi, rendahnya biaya yang dibutuhkan, penggunaannya saat ini di

dunia, serta peranan Cloud Computing sebagai sebuah solusi teknologi untuk menjawab

berbagai masalah di dalam sistem pendidikan.

Cloud Computing merupakan teknologi berbasis internet dan menerapkan central

remote servers untuk mengendalikan data dan aplikasi yang di berikan oleh penyedia layanan

Cloud Computing. Konsep yang diterapkan dalam layanan adalah bahwa setiap user dapat

melakukan akses apapun yang disediakan oleh pengguna layanan Cloud Computing tanpa

harus melakukan instalasi pada media yang digunakannya.

Disini pengguna seolah memiliki berbagai aplikasi bahkan operating system yang

dapat dikendalikan dimanapun berada selama ketersediaan jaringan internet sanggup untuk

mengendalikan kegiatan Cloud Computing pada media yang digunakan, penggunaan media

yang cukup banyak variannya meliputi desktop, computer tablet, notebook, handheld dan lain

sebagainya mengakibatkan layanan ini semakin menjanjikan sebuah kemudahan.

Peninjauan terhadap sisi ekonomis menjadi dukungan lain yang mengakibatkan

unggulnya layanan berbasis internet ini, dimana ketiadaan konsep instalasi pada media yang

digunakan mengakibatkan pengurangan biaya jauh lebih menguntungkan.

Aspek lain yang dapat ditinjau adalah keamanan data dari ancaman gangguan

software yang tidak diharapkan seperti virus dan sebagainya tidak lagi dapat ditemui, hal ini

menakibatkan pengurangan biaya dari sisi lain layanan.

Page 6: Jurnal1

Kenggulan utama dari Cloud Computing adalah virtualisasi data dan aplikasi yang

dgunakan oleh pengguna

1.2 Identifikasi Masalah

1. Kurangnya managebility dari infrastructure e-Learning yang pada jaringan

pendidikan. Tidak tersedianya infrastructure yang memungkinkan pelajar

menggunakan Multiplatform sebagai sarana belajar.

2. Biaya implementasi yang tinggi untuk solusi infrastructure saat ini.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini dibedakan kedalam dua keadaan yaitu yang

diperuntukan bagi pengguna layanan secar umum dan diarahkan pada peneliti secara pribadi

yang meliputi antara lain:

Tujuan Penelitian Bagi Dunia Pendidikan Indonesia Secara Umum:

1. Memberikan referensi dan kajian praktis bagi lembaga untuk mengimplementasikan

cloud computing dalam dunia pendidikan.

2. Memberikan referensi tentang model bisnis, perancangan serta tata kelola untuk

implementasi cloud computing.

3. Memberikan referensi perancangan aplikasi yang tepat untuk dijalankan dalam sistem

cloud computing.

4. Mendorong pertumbuhan dan aktivitas dunia pendidikan yang menggunakan sistem

cloud computing.

5. Mempercepat implementasi cloud computing yang memberikan dampak positif bagi

masyarakat dalam mendukung aktivitas sehari-hari atau aktivitas yang berhubungan

dengan dunia pendidikan.

Tujuan Penelitian Bagi Peneliti :

Mengembangkan keilmuan terkait dengan cloud computing dan memberikan kontribusi

secara ilmiah di kalangan akademis dalam bentuk berbagai publikasi ilmiah dan/atau

paten.

1.4 Sistematika Penulisan

Page 7: Jurnal1

Penulisan tesis akan berdasarkan pada ketentuan sebagaimana yang telah ditetapkan, terdiri

dari beberapa bab, yaitu :

BAB I : Pendahuluan

Membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi permasalahan, ruang

lingkup penelitian, manfaat dan tujuan penulisan, serta sistematika penulisan dari tesis

yang akan disusun.

BAB II : Landasan Teori

Teori yang mendukung keseluruhan penulisan dan penelitian.

BAB III : Metodologi Penelitian

Membahas mengenai metode dan tahap penelitian tesis yang meliputi metode

pengumpulan data, metode penyelesaian masalah, teknik analisa data dalam

penyelesaian masalah.

BAB IV : Penutup

Berisi Kesimpulan dan Saran bagi penelitian selanjutnya.

BAB II

Page 8: Jurnal1

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cloud Computing

Cloud Computing merupakan gabungan pemanfaatan dari teknologi komputer dengan

pengembangan berbasis Internet, dimana layanan dari hardware dan software diberikan

kepada konsumen menurut kebutuhan mereka dalan sebuah layanan server yang ditempatkan

pada Internet. Meskipun Cloud Computing merupakan pengembangan dari internet namun

tidak semua yang ada diinternet termasuk dalam katagori Cloud Computing.

Menurut Lazano dalam bukunya executive guide to cloud computing menyatakan

beberapa yang membedakan dari internet yaitu cloud memiliki beberapa karakteristik dasar

yaitu:

1. Scalable (Aggregate), kemampaun menyediakan layanan sesuai dengan kebutuhan

pengguna.

2. Elastic, kemampuan untuk menurunkan atau menaikan daya operasional terhadap

aplikasi yang sedang digunakan.

3. Self-Service on demand, kebutuhan aplikasi disesuaikan dengan permintaan

pengguna.

4. Ubiquitous acces (service and more) kemampuan untuk dapat diakses dimana saja

dan menggunakan media apa saja.

5. Complete virtualization: sejarah perkembangan cloud computing terkait pada

teknologi mainframes, SAN, NAS dan sebagaianya hanya berjalan pada sebuah

infrastruktur.

6. Relative Consistency, mendukung dari teknologi virtualisasi maka dapat menghemat

biaya dalam pemanfaatan teknologi.

7. Commodity, dengan sifatnya yang dapat menjalankan beberapa infrastruktur

menjadikan layanan cloud sebagai kebutuhan utama.

Jenis layanan yang disediakan oleh Cloud Computing antara lain:

Page 9: Jurnal1

1. Platform as a Service (PaaS), kemampuan dalam menghadirkan berbagai platform

sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan tujuan pengguna dapat menggunakan

berbagai platform dalam satu media yang sama tanpa harus melakukan instalasi pada

local host yang dimiliki.

2. Infrastructure as a Service (IaaS), kemampuan dalam menetapkan ketersediaan

perangkat keras meliputi: processing, storage, network, operating system dan aplikasi.

Para pelanggan menggunakan application program interface (API) milik si provider

untuk memulai,menghentikan, mengakses dan mengkonfigurasi virtual server dan

wadah penyimpanannya.

Pada dunia usaha, cloud computing memungkinkan perusahaan untuk membayar

hanya sebesar kapasitas yang dibutuhkan, dan membawa item untuk online lebih

banyak segera setelah dibutuhkan. Oleh karena model “bayar sesuai yang digunakan”

juga menyerupai model sebagaimana listrik, bensin dan air dikonsumsi, maka

kadangkala disebut juga utility computing.

3. Software as a Service (SaaS), berarti aplikasi tersedia bagi user dalam bentuk layanan

berbasis subscribtion sesuai kebutuhan user (on-demand). Jadi,dengan pengaplikasian

model ini, user tidak perlu lagi membeli lisensi dan melakukan instalasi untuk sebuah

aplikasi, tetapi cukup membayar biaya sesuai pemakainnya saja.

Secara teknis, model aplikasi ini memanfaatkan web-based interface yang diakses

melalui web browser dan berbasis teknologi Web 2.0. SaaS merupakan pasar yang

sangat luas. Layanan-layanannya bisa bervariasi mulai dari email berbasis-web

sampai inventory control dan pemrosesan database. Oleh karena service provider

meng-host baik aplikasi maupun data, maka end user bebas menggunakan layanan-

layanan itu dari manapun.

Berikut dibawah gambaran yang menjelaskan mengenai infrastructure dari sebuah

layanan Cloud Computing beserta layanan yang didukungnya.

Page 10: Jurnal1

Gambar 2.1 Cloud Computing

Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari perkembangan Cloud Computing seperti:

1. Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya.

2. Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan

perkembangan yang cepat.

3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah, dimungkinkan karena sistem

pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur

dengan mudah.

4. Menjadikan koloborasi yang terpecaya dan lebih ramping.

5. Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat kita meningkatkan

reliability dan kritikal sistem informasi yang kita bangun (Deris Stiawan).

Menurut Kurniawan dalam jurnal berjudul implementasi Cloud Computing pada Jardiknas

bahwa disisi penyedia layanan cloud computing dapat terdiri dari beberapa server yang secara

bersamaan bekerja dengan membagi sumber daya. Beberapa arsitektur yang dapat digunakan

untuk mendukung cloud computing antara lain:

Page 11: Jurnal1

1. Grid Computing, merupakan arstitektur yang dirancang untuk aplikasi yang

memerlukan penggunaan CPU secara intensif. Konsep utamanya adalah berbagi

sumber daya prosesor dimana tidak hanya server yang bisa tutur berpartisipasi

didalamnya tapi juag semua workstation yang sumber daya CPU nya masih tersedia

dan dapat digunakan.

2. Transactional Computing, dimana semua data yang masuk diproses bersama sebagai

sebuah transaksi tunggal dan kemudian membentuk relationships dengan data lainnya

yang telah berada didalm sistem. Inti dari transactional Computing adalah relation

database dan pemisahan antara lapisan presentation,business logic (dapat berupa

server aplikasi) dan data store (server database).

2.2 . Broadband

Merupakan suatu chanel comucation atau jalur komunikasi data yang membawa

sejumlah data atau informasi dari sumber ke tujuan yang mendukung frekuensi pita lebar.

Dengan konsep pita lebar mengakibatkan secara logika bahwa kecepatan transfer yang dapat

dicapai jauh lebih tinggi.

Jenis-jenis Teknologi Broadband:

a. Digital Subscriber Line (DSL), Pemanfaatkan bandwith yang tidak digunakan pada

jaringan telepon tembaga. Teknologi DSL terbagi menjadi beberapa macam:

a. Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL).

b. Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL).

c. High Bit-rate Digital Subscriber Line (HDSL)

d. Very High Speed Digital Subscriber Line (VDSL).

b. Teknologi Kabel, pada teknologi ini terjadi pemindahan sinyal radio yang ada diudara

menjadi bentuk sinyal yang dapat melewati sebuah kabel biasanya menggunkan

Coaxial.

c. 3G Wireless merupakan penggabungan High-speed Data Access dengan Mobility of

Handsets.

Page 12: Jurnal1

d. Fixed Wireless

e. Satellite

2.3. Internet

Interconnection-networking atau Internet merupakan sistem dari seluruh jaringan

komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP)

sebagai protocol pertukaran paket (packet switching communication protocol).

Sejarah internet dimulai dari ARPANet, yaitu sebuah proyek Departemen Pertahanan

Amerika Serikat. Pada tahun 1969 dilakukan sebuah riset yaitu bagaimana cara

menghubungkan suatu komputer dengan komputer lainnya atau membentuk suatu jaringan.

Di tahun 1970 mereka berhasil menghubungkan lebih dari 10 komputer yang membentuk

jaringan. Dilanjutkan pada kemudian tahun 1973 jaringan ARPANet mulai dikembangkan di

luar Amerika Serikat.

Beberapa hal yang berhubungan dengan internet adalah :

1. World Wide Web (WWW) merupakan bagian dari internet yang cepat berkembang.

Diciptakannya WWW dengan tujuan memungkinkan pengguna internet mendapatkan

dan menampilkan informasi diaman saja di internet secara mudah dan cepat.

2. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) merupakan protokol standar yang digunakan

dalam mengakses dokumen HTML yang ada pada web browser dan web server.

3. URL (Uniform Resource Locator) merupakan alamat dimana lokasi resource berada.

Bagian dari URL terdiri dari :

1. Protokol yang digunakan oleh suatu browser untuk mengambil informasi.

2. Nama komputer (server) dimana informasi tersebut berada.

3. Jalur atau path serta nama file dari suatu informasi.

2.4. Resiko Pada Cloud Computing

Diuraikan sebelumnya bahwa teknologi yang digunakan oleh cloud computing adalah

penggunaan internet sebagai fasilitator berjalannya teknologi hal ini mengakibatkan segala

Page 13: Jurnal1

kendala yang terjadi dalam penggunaan internet memungkinkan terjadi pula pada cloud

computing diantaranya adalah : Interruption, Interception, Modification dan Fabrication.

2.5. Keamanan Sistem Komputer

Setiap tindakan yang bertujuan melindungi segala asset yang dimiliki oleh suatu

sistem komputer dapat didefiniskan dari berbagai sudut pandang para ahli dibidangnya,

antara lain:

1. John D. Howard dalam bukunya “An Analysis of security incidents on the internet”

menyatakan bahwa Keamanan komputer adalah tindakan pencegahan dari serangan

pengguna komputer atau pengakses jaringan yang tidak bertanggung jawab.

2. Gollmann pada tahun 1999 dalam bukunya “Computer Security” menyatakan bahwa

Keamanan komputer adalah berhubungan dengan pencegahan diri dan deteksi

terhadap tindakan pengganggu yang tidak dikenali dalam system komputer.

3. G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan

(cheating) atau, paling tidak mendeteksi adanya penipuan di sebuah system yang

berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.

Beberapa alasan mengapa kita perlu mengamankan sistem komputer, antara lain :

1. Menghindari resiko penyusupan, dimana kita harus dalam keadaan selalu memastikan

bahwa sistem yang kita miliki terbebas dari penyusup yang bisa membaca, menulis

dan menjalankan program-program yang bisa mengganggu atau menghancurkan

sistem.

2. Mengurangi resiko ancaman.

3. Melindungi sistem dari kerentanan dimana kerentanan akan menjadikan sistem kita

berpotensi untuk memberikan akses yang tidak diizinkan bagi orang lain yang tidak

berhak.

4. Melindungi sistem dari gangguan alam seperti gempa, petir dan lain sebagainya.

Aspek-aspek Keamanan:

1. Confidentiality – privacy (Konfidensi)

Usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses.

2. Authentication (otentikasi)

Page 14: Jurnal1

Dimana penerima informasi dapat memastikan keaslian pesan dari orang yang

diminta. Diantara metode yang digunakan adalah password

3. Integrity (kesahihan)

Informasi tidak boleh di ubah tanpa seizin pemilik informasi dengan kata lain

bahwa setiap informasi yang diterima harus sama dengan saat sebuah informasi

terkirim.

4. Non Repudition (keabsahan pengirim)

Layanan untuk memastikan seorang pengirim informasi adalah orang yang

tercantum pada header informasi tersebut. Sering juga di sebut sebagai layanan

inteligensi informasi.

5. Authority (otoritas) – Acces Control

Berkaitan dengan kewenangan dalam penggunaan informasi, Pengaturan hak

akses kepada orang lain,Biasanya berhubungan dengan klasifikasi data (public,

private, top secret dll) , Butuh suatu policy system.

6. Availability (Ketersediaan)

Ketersediaan informasi ketika dibutuhkan Dimanfaatkan oleh orang yang berhak

Efek yang ditimbulkan : loss and reduction

Serangan terhadap system computer merupakan segala bentuk pola atau cara yang

dapat menimbulkan gangguan terhadap suatu system computer atau jaringan.

Menurut W Stallings beberapa potensi serangan terhadap data yang mungkin terjadi akibat

penggunaan internet antara lain Interruption, Interception, Modification,dan Fabrication

(Rahardjo, 2005).

Jenis-jenis serangan keamanan komputer:

1. Interuption

Merupakan ancaman terhadap availability yang mengakibatkan sebuah informasi atau

data menjadi hilang atau rusak sebelum mencapai tujuan. Contoh serangan adalah

Denial Of Service attack

Page 15: Jurnal1

Gambar 2.2 Kondisi Interuption pada Sistem Komputer

2. Interception

Merupakan ancaman terhadap secrecy dimana terjadi pengaksesan asset informasi

oleh orang yang tidak berhak, misalnya penyadapan data atau penyalianan data secara

tidak resmi. Contoh dari kegiatan ini adalah penyadapan.

Gambar 2.3 Kondisi Interceptiom pada Sistem Komputer

3. Modification

Merupakan ancaman terhadap Integrity dimana orang yang tidak berhak dapat

mengakses bahkan melakukan perubahan terhadap informasi yang ada didalam

sebuah sistem.

Page 16: Jurnal1

Gambar 2.4 Kondisi Modification pada Sistem Komputer

4. Fabrication

Merupakan ancaman terhadap integritas dimana orang yang tidak berhak dapat

mengakses, melakukan perubahan mahkan melakukan duplikasi atau melakukan

peniruan informasi yang ada didalam sebuah sistem.

Gambar 2.5 Kondisi Fabrication pada Sistem Komputer

2.6. Tinjauan Studi Terdahulu yang Terkait Bo Peng, Bin Cui and Xiaoming Li, Departement of Computer Science and Technology,

Peking University, “Implementation Issues of A Cloud Computing Platform”,2009. Pembahasan mengenai permasalahan yang terjadi pada Cloud Computing.

Page 17: Jurnal1

Xinhui Li, et al, IBM China Research Lab, “The Method and Tool of Cost Analysis for Cloud Computing”, Beijing, 2009. Pembahasan mengenai modeling untuk total cost ownership, perhitngan penyusutan dan biaya utilisasi.

Deris Stiawan, Teknologi ”Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions” Cloud Computing. Pembahasan mengenai infrastruktur Cloud Computing.

BAB III

METODE PENELITIAN

Page 18: Jurnal1

Metode penelitian yang digunakan berbentuk kualitatif dan merupakan penelitian

studi literatur. Pengumpulan data dan pengambilan informasi dilakukan melalui buku-buku

dan sumber referensi yang berhubungan dengan pembahasan masalah.

Untuk rancangan yang diusulkan pada bagian hasil dan pembahasan merupakan buah

pemikiran dari penulis yang berhasil disimpulkan dari studi literatur yang didapat.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 19: Jurnal1

Seperti telah dikemukana pada permasalahan yang diketahui bahwa dalam dunia

pendidikan secara umum ditemukan adanya kurangnya managebility dari infrastructure e-

Learning yang pada jaringan pendidikan dan tidak tersedianya infrastructure yang

memungkinkan pelajar menggunakan Multiplatform sebagai sarana belajar sementara biaya

implementasi yang tinggi untuk solusi infrastructure saat ini.

Sementara cloud computing hadir dengan segala keutamaan yang dimilikinya dengan

kemampuan yang dapat diberikan oleh teknologi tersebut antara lain:

1. Platform as a Service (PaaS)

2. Infrastructure as a Service (IaaS)

3. Software as a Service (SaaS)

Dalam hal ini penulis mengemukakan bahwa layanan yang tepat yang dapat

diterapkan pada dunia pendidikan yang dapat digunakan dari coud computing berdasarkan

masalah yang ada adalah layanan platform as a Service (PaaS) yaitu kemampuan dalam

menghadirkan berbagai platform sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan tujuan

pengguna dapat menggunakan berbagai platform dalam satu media yang sama tanpa harus

melakukan instalasi pada local host yang dimiliki.

Dengan melakukan layanan PaaS memungkinkan sejumlah pelajar mampu mencoba

berbagai alternative platform dengan tujuan mengenal penggunaan dan penguasaan berbagai

platform dengan baik secara efisien.

4.1 Rancangan Platform yang diusulkan.

Rancangan platform yang diusulkan pada jaringan pendidikan dijelaskan pada gambar

dibawah ini diikuti pada penjelasan masing-masing keadaan yang dimiliki oleh pengguna dan

platform sebagai berikut:

Page 20: Jurnal1

Gambar 4.1 Gambar platform yang diusulkan

Pada Platform yang diusulkan dapat dideskripsikan bahwa:

a. Setiap pengguna menggunakan layanan yang terhubung dengan koneksi internet/LAN

sebagai fasilitator penggunaan Cloud Computing. Media yang digunakan pengguna

tidak harus memiliki spesifikasi yang tinggi untuk keperluan tersebut.

Minimal kebutuhan untuk dapat mengakses layanan adalah terkoneksi kejaringan dan

dapat mengeksekusi web browser dengan menggunakan operating sistem dan

perangkat keras yang tepat hal tersebut dapat dilakukan dengan mengaktifkan boot

Page 21: Jurnal1

CD sehingga tidak diperlukan media penyimpanan disetiap unit pengguna. Hal ini

juga menghindari resiko penularan penyebaran virus melalui jaringan yang berasal

dari komputer pengguna.

b. Layanan cloud computing berpusat pada Cloud Controller yang berfungsi untuk

menangani sesi setiap permintaan layanan dan mengarahkan permintaan user ke node

yang sesuai dengan permintaan pengguna.

c. Platform-platform yang disediakan dilayani oleh sejumlah node sebanyak jumlah

platform yang disediakan. Masing-masing node terpasang platform yang berbeda.

Dalam hal skalabilitas node tersebut dapat berupa Cluster atau komputer Grid.

Sehingga diperlukan Cluster atau Grid Controller dalam setiap node.

4.2 Langkah-Langkah Peningkatan Aspek Kemanan pada Implementasi Cloud

Computing.

a. Penggunaan komponen platform yang sesuai dengan standar, Open API dan Open

standar.

b. Menggunakan tools yang tersedia untuk secure data transfer buck up dan restore.

c. Melakukan monitoring, loging dan audit secara berkala terhadap traffic yang ada

didalam sistem tersebut.

d. Monitoring Public Blacklist agar tidak digunakan oleh pengguna yang tidak

diinginkan.

e. Monitoring linkungan sistem terhadap perubahan-perubahan atau aktifitas yang tidak

diinginkan

f. Menerapkan menejemen patch pada operating sistem dan melakukan prosedur-

prosedur yang disarankan untuk memperkuat keamanan sistem tersebut (hardening

procedure).

g. Mengimplementasikan firewall IDS / IPS

Page 22: Jurnal1

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Peninjauan terhadap sisi ekonomis menjadi dukungan lain yang mengakibatkan

unggulnya layanan berbasis internet ini karena dengan meniadakan instalasi pada sejumlah

station dianggap jauh menguntungkan.

Aspek lain yang dianggap menyebabkan keunggulan dari teknologi ini adalah bahwa

meningkatnya keamanan data dari ancaman gangguan software yang tidak diharapkan.

Penerapan Cloud Computing agar efektif dan efisien, memerlukan strategi yang tepat

termasuk diantaranya adalah regulasi yang harus diterapkan baik dari pemerintahan,

masyarakat umum maupun lembaga lainnya.

Dukungan dari suatu lembaga besar atau pemerintahan yang mampu mendukung

ketersediaan broadband yang menjadi fasiltator utama terciptanya cloud sangatlah berperan

besar dalam terwujudnya ekosistem yang mampu menguasai teknologi dalam hal ini seluruh

tokoh yang berperan aktif dalam suatu lembaga pendidikan. Pengembangan harus dibuat

sedemikian rupa, sehingga cloud computing tumbuh sebagai penghela kemajuan masyarakat

berpendidikan.

5.2 Saran

1. Untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan terutama pendidikan Teknologi

Informasi di Indonesia maka penulis mengusulkan untuk melakukan implementasi

cloud computing sebagai sarana penunjang pendidikan di Indonesia.

2. Cloud Computing dapat diimplementasikan dengan efisien menggunakan sumber

daya yang telah dimiliki saat ini.

3. Cloud Controller adalah satu-satunya komponen yang memerlukan sumber daya

perangkat keras dengan spesifikasi yang cukup besar.

4. Untuk perangkat lunak dapat mempergunakan UBuntu server, operating sistem

berbasis linux yang dapat diperoleh dengan Cuma-Cuma . UBuntu menyertakan

Eucalyptus yang dapat digunakan sebagai Cloud Controller.

Page 23: Jurnal1

5. Untuk node dapat dipergunakan komputer dengan spesifikasi server kelas menengah

dengan menggunakan berbagai pilihan operating sistem diantaranya Linux Rad Hat,

UBuntu maupun windows.

6. Sedangkan untuk komputer pengguna dapat digunakan workstation dengan spesifikasi

rendah dengan syarat minimal dapat mengakses jaringan dan menjalankan web

browser dan booting melalui CD room beberapa pilihan sistem operasi dapat

dipergunakan untuk hal ini salah satunya adalah UBuntu.

Page 24: Jurnal1

DAFTAR PUSTAKA

R. Lottiaux, P. Gallard, G. Vallee, C. Morin, 2007. OpenMosix, OpenSSI and Kerrighed: A

Comparative Study, Rapport de Recherce, IRISA/INRIA Rennes, pp.1-8.

Sun Microsystems, June 2009. Cloud Computing Architecture, White Paper, 1st Edition,

K. Keahey, M. Tsugawa, A. Matsunaga, J.A.B. Fortes, 2009. Sky Computing, Cloud

Computing, IEEE Computer Society, pp. 43-51.

C. Hewitt, 2008. ORGs for Scalable, Robust, Privacy Friendly Client Cloud Computing,

IEEE Internet Computing, IEEE Computer Society, pp. 96-99.

UCSB Computer Science, Eucalyptus : A Technical Report on an Elastic Utility Computing

Architecture Linking Your Programs to Useful Systems, Technical

Report Number 2008-10 Cloud Computing – Business Models, Value Creation Dynamics

and Advantages for Customers, Siemens White Paper

Use Cases and Functional Requirements for Inter-Cloud Computing, GICTF White Paper,

August 9, 2010.

Robbins, D. 2009, Mei 19. Cloud Computing Technology. Retrieved August, 2010, from

Cloud Computing Technology : An Approach:

http://www.pcworld.com/article/164933/cloud_computing.html?tk=rss_news

Shridhar, T. 2009. Cloud Computing - A Primer. Retrieved August, 2010, from The Internet

Protocol Journal, Volume 12, No.3 - Cisco System:

http://www.cisco.com/web/about/ac123/ac147/archived_issues/ipj_123/123_cloud1.ht ml

Deris Stiawan.Teknologi. Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions Cloud Computing, FASILKOM UNSRI Kurniawan Arief. 2010. Implementasi Cloud Computing untuk Jardiknas. Bandung: ITB Eric A. marks and Bob Lazano. 2010. Executive guide to cloud computing. Canada: John Willey & sons. Rahardjo, B. 2005. Keamanan Sistem Informasi Berbasis Internet Versi 5.3. Bandung: PT Insan Indonesia - Bandung & PT INDOCISC.

Page 25: Jurnal1

Bo Peng, Bin Cui and Xiaoming Li. 2009. Implementation Issues of A Cloud Computing Platform. Departement of Computer Science and Technology, Peking University.