Kata Pengantar

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Kolaka Prov. Sultra dahulu dikenal bernama Wonua Sorume yang artinya Negeri Angrek. Orang Sulawesi Selatan Menamakannya Tanah Alau atau Tomporengkasso karena orang Sulawesi Selatan melihat bahwa matahari selalu terbit disebelah timur atau Alau. Pada abad ke-14 dua orang keluarga Sawerigading menuju Kolaka Sultra untuk mendirikan kerajaan-kerajaan baru, kedua orang bersaudara itu adalah: Larumbalagi dan Wekoila. Larumbalangi membentuk kerajaan Mekongga yang sekarang ini lebih dikenal dengan nama Kolaka, sedangkan Wekoila terus menuju kea rah timur dan membentuk kerajaan Konawe yang saat ini kita kenal sebagai Ibukota Sultra ( Kendari ). Di zaman pemerintahan Hindia Belanda kerajaan mekoangga dimasukkan kedalam Swapraja Luwu yang terbagi dalam atas tiga Distrik yaitu kolaka, Solewatu, dan Patampanua. Pergeseran kekuasaan belanda ketangan pemerintahan Jepang tidak membawa akibat perubahan stuktural pemerintahan, kecuali istilah residen, Afdesling dan Onderafdeeling diubah menjadi Menseibu, Ken, Bunken. Setelah proklamasi kemerdekaan RI di mana hampir seluruh wilayah RI masih bergolak, maka daerah Kolaka yang pertama di 1

Transcript of Kata Pengantar

Page 1: Kata Pengantar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Kolaka Prov. Sultra dahulu dikenal bernama Wonua Sorume yang artinya

Negeri Angrek. Orang Sulawesi Selatan Menamakannya Tanah Alau atau Tomporengkasso

karena orang Sulawesi Selatan melihat bahwa matahari selalu terbit disebelah timur atau

Alau.

Pada abad ke-14 dua orang keluarga Sawerigading menuju Kolaka Sultra untuk

mendirikan kerajaan-kerajaan baru, kedua orang bersaudara itu adalah: Larumbalagi dan

Wekoila. Larumbalangi membentuk kerajaan Mekongga yang sekarang ini lebih dikenal

dengan nama Kolaka, sedangkan Wekoila terus menuju kea rah timur dan membentuk

kerajaan Konawe yang saat ini kita kenal sebagai Ibukota Sultra ( Kendari ).

Di zaman pemerintahan Hindia Belanda kerajaan mekoangga dimasukkan kedalam

Swapraja Luwu yang terbagi dalam atas tiga Distrik yaitu kolaka, Solewatu, dan

Patampanua. Pergeseran kekuasaan belanda ketangan pemerintahan Jepang tidak membawa

akibat perubahan stuktural pemerintahan, kecuali istilah residen, Afdesling dan

Onderafdeeling diubah menjadi Menseibu, Ken, Bunken.

Setelah proklamasi kemerdekaan RI di mana hampir seluruh wilayah RI masih

bergolak, maka daerah Kolaka yang pertama di Sultra menyatukan diri sebagai wilayah

Defacto Republik Indonesia dengan Andi Kasim Sulewatang sebagai Petor/Kepala RI di

Kolaka. untuk mempertahankan kemerdekaan RI dari tangan penjajah, maka pada tanggal 19

November 1945 terjadi peristiwa heroik dimana pemuda dan rakyat Kolaka membuktikan

kepatriotan dan kepahlawanan dalam mempertahankan kemerdekaan RI.

Untuk menjadikan Kolaka sebagai kabupaten daerah Tk. II maka mereka harus

mengahadiri suatu pertemuan yang dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1951 yang membahas

tentang Kolaka dan Kendari yang mengehendaki kabupaten tersendiri. Akhirnya pada bulan

September 1959 Kolaka resmi menjadi salah satu kabupaten yang ada di Indonesia.

Seiring dengan resminya Kolaka menjadi salah satu Kabupaten yang ada di

Indonesia, sedikit demi sedikin Kolaka sudah mulai mengalami perubahan baik dalam bidang

1

Page 2: Kata Pengantar

strukur pemerintahan, Ekonomi, Sosial Politik, dan Budaya. Karena Kolaka juga merupakan

salah satu daerah yang pernah menjadi daerah jajahan maka tidaklah heran apabila di daerah

tersebut terdapat beberapa bangunan yang pernah dibuat oleh bangsa Kolonial saat menjajah

daerah tersebut. bangunan-bangunan tersebut berupa bangunan-bangunan yang dianggap

penting pada masa tersebut dimana bangunan-bangunan tersebut biasa mereka gunakan

sebagai tempat untuk memperlancara aktifitas mereka baik itu dalam hal perekonomian

maupun keagaamaan dan industeri.

Namun setelah Indonesia merdeka dan Kolaka berdiri sendiri menjadi satu kabupaten,

bangunan-bangunan tersebut seolah-olah tidak dipedulikan lagi, banyak dari bangunan-

bangunan tersebut yang telah rusak dan tidak di lestarikan. Padahal dalam hal ini pemerintah

dan masyarakat dianggap berperan penting dalam proses pelestariannya. Sejarah adalah

identitas dan jati diri bangsa maka wajarlah bila segala sesuatu yang berhubungan dengan

sejarah kita jaga dan lestarikan.

Situs dan benda-benda peninggalan sejarah pada zaman kemerdekaan juga masuk

dalam katergori kebudayaan, khususnya dalam unsur Teknologi. Hal inilah yang perlu kita

perhatikan bersama, agar budaya yang telah ada tidak hilang begitu saja hanya karena ulah

manusia yang tidak bertanggung jawab.

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari uraian tersebut diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi atau keadaan daerah kabupaten Kolaka?

2. Bagaiamana konsep dasar tentang kebudayaan?

3. Situs dan Benda-benda apa saja yang masih ada di kabupaten Kolaka khususnya dari

Zaman kemerdekaan?

2

Page 3: Kata Pengantar

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Kondisi atau keadaan daerah kabupaten Kolaka.

2. Konsep dasar tentang kebudayaan.

3. Situs dan Benda-Benda dari zaman kemerdekaan yang masih ada di kabupaten Kolaka.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagi Pemerintah, khususnya pemerintah kabupaten Kolaka agar lebih memperhatikan

serta melestarikan situs dan benda peninggalan sejarah. Dimana kita ketahui bahwa

peningalan-peninggalan tersebut merupakan identitas atau jati diri suatu bangsa atau

daerah.

2. Bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kolaka diharapkan agar lebih memperhatikan

dan tidak merusak situs dan benda peninggalan yang masih ada.

3. Generasi muda, khususya mahasiswa sejarah bahwa melestarikan dan memperhatikan

situs dan benda-benda peninggalan sejarah bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan

masyarakat melainkan juga tanggung jawab kita semua, karena segala hal yang berkaitan

dengan sejarah merupakan jati diri suatu bangsa atau daerah yang harus terus kita jaga

dan lestarikan.

3

Page 4: Kata Pengantar

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi Daerah Kolaka

Kolaka terletak di bagian barat provinsi Sulawesi tenggara dengan posisi 2-5 LS dan

120-122 LB. secara administratif, kabupaten Kolaka berbatasan dengan:

1. Sebelah utara : Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan

2. Sebelah barat : Teluk Bone

3. Sebelah Selatan : Kabupaten Buton

4. Sebelah Timur : Kabupaten Kendari

Sebagian besar daerah kabupaten Kolaka merupakan bukit dan gunung ( 81,95% ) dan

sangan potensial untuk perkembangan sector pertanian dalam arti yang sangat luas. Daerah

ini memiliki suhu rata-rata 240 C, dengan suhu terendah 190C, dan suhu tertinggi 290 C.

curah hujan lebih dari 2.000 mm/tahun yang meliputi kecamatan Kolaka, Wolo, Samaturu,

Latambaga serta bulan basah 9 bulan/tahun.

Daerah curah hujan kurang dari 2.000 mm/tahun meliputi kecamatan Wondulako,

Pomalaa, Watubangga, Ladongi dan Tirawuta dengan bulan basah 3-4 Bulan/tahun.

Kabupaten Kolaka memiliki sungai-sumgai yang besar maupun kecil serta rawa yang dapat

dimanfaatkan untuk keperluan irigasi, sumber air besih dan pembangkit listrik.

Mayoritas masyarakat Kolaka umumnya berdialek bahasa tolaki Mekongga yang

sedikit berbeda dari dielek tolaki lainnya. Mereka kebanyakan bermatapencaharian sebagai

petani selain itu adapula beberapa yang bekerja dalam industeri pertambangan, sebagian lagi

bekerja dalam sector maritime. Agama mayoritas di kabupatan Kolaka pada umumnya adalah

islam dan sebagian kecilnya lagi memeluk agama Kristen protestan, Katolik, Hindu dan

Budha.

Daerah Kolaka ini juga merupakan salah satu daerah yang pernah menjadi tempat

singgahnya para bangasa kolanial khususnya Belanda dan Jepang. Banyak pejuang

kemerdekaan yang berasal dari daerah ini diantaranya, Tojabi, Andi Kasim dan para pejuang

yang tergabung dalam PRI-PKR Kolaka, Konggoasa, dan Hendrik Batu Lupa. Mereka

berjuang demi mempertahankan cita-cita proklamasi kemerdekaan yang telah dicetuskan.

Mereka juga prihatin terhadap keadaan sosial ekonomi rakyat Kolaka akibat Imperialisme

4

Page 5: Kata Pengantar

dan Kolonialisme Belanda yang pada saat itu berniat memasuki daerah Kolaka setelah

sebelumnya berada di daerah Pomalaa.

Meskipun mereka telah tiada, namun perjungangan maereka masih tetap akan di

kenang oleh bangsa dan negara khususnya masyarakat Kolaka, karena dengan perjuangan

merekalah Kolaka sampai saat ini bisa dikenal oleh orang banyak. Perjungan yang dahulu

pernah mereka lakukan pada saat ini banyak mendapat apresiasi daro masyarakat dan

pemerintah setempat. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa situs dan benda-benda peninggalan

sejarah pada zaman kemerdekaan masih bisa kita jumpai di daerah tersebut, meskipun usaha

untuk melestarikannya serta menjaganya belum semaksimal yang kita harapkan. Tidak

semua masyarakat mau peduli dengan sejarah daerahnya.

Meskipun demikian, tidak sedikit pula yang masih mau mengenang dan menghargai

jasa-jasa para pejuang tersebut, hal ini dibuktikan dengan dibangunnya beberapa tempat yang

diberi nama sesuai dengan nama pejuang yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan

khususnya di daerah Kolaka. Beberapa tempat tersebut diantaranya: Lapangan Konggoasa

dibuat untuk mengenang perjuangan Konggoasa, Tugu-Universitas 19 November dibuat

untuk mengenang peristiwa sakral pada tanggal tersebut. tidak sedikit pula jalan-jalan di

daerah tersebut yang diberi nama sesuai dengan nama pejung dari zaman kemerdekaan.

Selain beberapa hal di atas, adapula tempat-tempat bersejarah lainnya yang dapat kita

jumpai misalnya saja Pelabuhan yang dahulunya pernah digunakan bangsa kolonial untuk

keperluan Ekonominya. Karena itulah Kolaka dikenal sebagai Kota pelabuhan Dan Kota

Tambang.

Dari uraian dia atas kita dapat menyimpulakan bahwa di daerah Kolaka situs dan

Benda-benda peninggalan sejarah khususnya pada zaman kemerdekaan masih banyak

tersimpan, namun tidak sedikit dari situs dan benda-benda tersebut yang sangat memerlukan

perhatian khusus dari kita agar mereka tetap terjaga dengan baik demi kepentingan kita

bersama di masa berikutnya.

5

Page 6: Kata Pengantar

B. Konsep Dasar Tentang Kebudayaan

Manusia adalah mahluk yang berakal, dengan akalnya itu ia menghasilkan berbagai

alat dan cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Segala cara dan alat yang lahir

atas akal manusia disebut kebudayaan. Tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa bantuan

budaya, dan tidak budaya tanpa penciptaan oleh manusia. Budaya adalah ciptaan manusia,

tetapi budaya menguasai kehidupan manusia, karena itu kebudayaan disebut superorganik.

Manusia disuatu tempat ditambah dengan kebudayaan maka menjadi masyarakat.

Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “Buddhayah” atau Buddhi yang akal atau

budi. Jadi secara sederhana kebudayaan berarti hal-hal yang berkenaan dengan kemampuan

budi atau akal. Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut culture yang berasal dari kata colere

yang artinya mengolah atau mengerjakan, berarti upaya manusia dalam mengolah dan

memanfaatkan alam. Kalau kedua kebudayaan ini digabung, berarti kebudayaan adalah segala

akal manusia untuk memanfaatkan alam agar ia dapat memenuhi berbagai kebutuhan

hidupnya. Menurut Koentjaraningrat (1990) kebudayaan adalah keseluruh system gagasan,

tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik

diri manusia dengan belajar.

Dari pengertian di atas kita simpulkan bahwa ciri-ciri kebudayaan adalah sebagai

berikut:

1. Kebudayaaan diciptakan oleh manusia melalui perasaan (rasa), kemauan (karsa), dan

karya (hasil).

2. Kebudayaan dibutuhkan oleh manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

dan untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kebudayaan diperoleh manusia melalui belajar.

4. Kebudayaan diwariskan dari generasi ke generasi secara non genetis.

5. Kebudayaan dimiliki dan diakui oleh masyarakat.

6. Kebudayaan berubah-ubah (dinamis).

7. Kebudayaan dapat berupa gagasan (ide), tindakkan (perilaku), dan hasil karya yang

berbentuk material dalam bentuk (kebendaan).

Julian Huxley (1997-1975) seorang ahli biologi Inggris membagi kebudayaan menjadi

3 jenis yaitu sebagai berikut:

6

Page 7: Kata Pengantar

1. Mentifact : kebudayaan yang bersifat abstrak atau tidak Nampak yaitu berupa aspek

mental yang melandasi perilaku dan hasil kebendaan manusia. Termasuk di dalam

ide, gagasan, pemikiran, kepercayaan, ideology, sikap, dan pandangan-pandangan

manusia tentang alam semesta.

2. Sosiofact : kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai anggota masyarakat,

seperti system nilai, system moral, system norma, dan adat istiadat.

3. Artifact : kebudayaan material atau kebendaan seperti rumah, pakaian, perkakas

rumah tangga, peralatan bekerja dan sebagainya.

Seperti yang telah kami uraikan sebelumnya bahwa unsure kebudayaan terdiri atas

teknologi, system ekonomi, system social, system politik, system kepercayaan, system bahasa,

dan system social. Dalam laporan kami ini hanya akan membahas salah satu unsure

kebudayaan tersebut yakni masalah teknologi.

Teknologi dapat diartikan sebagai semua cara dan alat yang dipergunakan manusia

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Teknologi di sini meliputi:

a. Tata cara dan alat yang dipergunakan untuk memperoleh makanan seperti berburu

dan meramu, bertani, industry dan lain sebagainnya.

b. Tata cara dan alat yang dipergunakan untuk perlindungan seperti pakaian dan

perumahan.

c. Tata cara dan alat yang dipergunakan untuk taransportasi atau pergerakan barang dan

orang.

d. Tata cara dan alat yang dipergunakan pengelolaan baik pengelolaan makanan,

pakaian, maupun barang-barang lainnya.

Dalam laporan ini kami akan membahas tentang situs dan benda-benda

peninggalan sejarah dari zaman kemerdekaan yang ada di Kolaka di mana benda-

benda ini masuk dalam kategori salah satu unsur kebudayaan yang perlu kita

lestarikan bersama, hal ini berdasarkan uraian yang sebelumnya telah dikemukakan

diatas.

7

Page 8: Kata Pengantar

C. Situs dan Benda-Benda Zaman Kemerdakaan yang ada di Kolaka

Seperti kita ketahui bahwa di daerah Kolaka banyak terdapat benada-benda

Arkeologis. Hal ini bisa kita buktikan melalui peninggalan-peninggalan yang masih bisa kita

jumpai di daerah tersebut.

Dalam sub ini kami akan menguraikan dan menampilkan beberapa Situs dan Benda-

Benda Bersejarah khususnya bangunan-bangunan dari Zaman Kemerdekaan yang sampai

saat ini masih bias kita jumpai di Kabupaten Kolaka yang dapat kami uraikan sebagai

berikut:

1. Bekas kantor KPR Belanda yang letaknya sangat dekat dengan pelabuhan Kolaka saat

ini, dahulu tempat ini dijadikan sebagai tempat untuk menjalankan pemerintahan

belanda. Namun pada saat ini tempat tersebut telah dialih fungsikan oleh masyarakat

setempat sebagai suatu perumahan.

8

Page 9: Kata Pengantar

2. Gambar dibawah ini adalah salah satu tugu yang pernah dibangun oleh pemerintah

colonial Belanda yang berada tepat di depan bekas Kantor pemerintahan Belanda,

yang saat ini masih dapat kita jumpai, serta masih berdiri kokoh.

3. Dibawah ini juga merupak tugu yang pernah dibangun oleh pemerintah colonial

belanda, yang letaknya masih berdekatan dengan tugu yang telah kami perkenalkan

diatas. Kedua tugu ini berada dalam satu komplkeks perumahan, yang sampai saat ini

juga masih bias kita temui di daerah Kolaka.

9

Page 10: Kata Pengantar

4. Gambar di bawah ini adalah sebuah Toko Cina milik Bang Song Liong, yang

terletak di jalan Pancasila Kota Kolaka. Sampai saat ini took tersebut masih

mempertahankan bentuk arsitektur aslinya. Took ini di bangun pada masa

pemerintahan Kolonial di kolaka.

5. Situs bersejarah berikutnya yang datang dari zaman kemerdekaan adalah

sebuah bangunan sekolah yang dahulnya pernah dibangun oleh bangsa

Kolonial untuk menunjukkan kewibawaan mereka terhadap hak dan

kepentingan penduduk pribumi.

10

Page 11: Kata Pengantar

6. Dibawah ini merupakan salah satu tempat ibadah yang berupa gereja, yang

pernah di bangun di Kolaka pada zaman colonial untuk para pemeluk agama

Kristen, yang sampai saat ini tempat tersebut masih digunakan oleh

masyarakat setempat untuk melakukan ibadahnya. Tempat ini dapat kita temui

di jalan Pancasila kota Kolaka.

7. Gambar berikut juga merupakan salah salah satu situs peninggalan sejarah

pada zaman kemerdekaan, dimana gambar di bawah adalah sebuah cerobong

asap buatan pemerintah colonial yang yang masih ada di daerah Kolaka,

tepatnya di Kecamatan Pomalaa.

11

Page 12: Kata Pengantar

8. Gambar di bawah merupakan bekas rumah sakit kota Kolaka yang dibuat pada

zaman colonial, dimana sampai saat ini arsitektur dari bangunan tersebut

masih asli namun oleh pemerintah telah dialihfungsikan menjadi kantor Dinas

Kesehatan.

9. Gamabar dibawah ini merupakan gambar pelabuhan Kolaka, yang pada saat

pemerintahan Kolonial difungsikan sebagai tempat untuk membuat dan

memperbaiki kapal.

12

Page 13: Kata Pengantar

10. Dibawah ini adalah salah satu benda bersejarah yang datang dari masa

pemerintahan Sangianiabndera, yang pada saat itu merupakan raja mekongga

pertama yang memeluk agama islam. Beliau mendapatkan bendera tersebut

dari pemerintah Luwu. Pada saat peristiwa tersebut bangsa colonial Belanda

sudah mulai memasuki kawasan Kolaka yang dimulai dari Luwu. Dimana

pada saat itu Kolaka termaksud bagian dari Luwu.

11. Makam bokeo Latambaga, yang terletak di kawasan Sabilambo.

13

Page 14: Kata Pengantar

12. Rumah sakit kota Kolaka yang terletak di jalan pancasila, juga merupakan

salah satu situs peninggalan sejarah pada zaman kemerdekaan, dimana dapat

kita lihat bentuk arsitekturnya yang merupakan bentuk khas dari arsitektur

Belanda.

Itulah sedikit uraian tentang situs dan benda peninggalan zaman kemerdekaan, yang sempat kami

paparkan dalam laporan kami ini. Namun apa yang telah kami paparkan di atas belum mencakup

keseluruhan, masih banyak situs dan benda-benda lainnya lagi yang belum sempat kami uraikan

dalam laporan kami ini. Mudah-mudahan apa yang telah kami bahas diatas dapat menyadarkan

kita tentang pentingnya arti sebuah sejarah.

14

Page 15: Kata Pengantar

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan kami dia atas maka kami dapat menyimpulkan beberapa hal

terkait masalah situs dan benda peninggalan bersejarah yang ada di daerah Kolaka khususnya

dari zaman kemerdekaan yaitu:

1. Situs dan benda bersejarah dari zaman kemerdekaan perlu mendapat perhatian lebih

dari pemerintah serta masyarakat setempat agar tetap terjaga dengan baik, jangan

sampai situs dan benda bersejarah tersebut hilang begitu saja akibat ketidakpedulian

kita akan keberadaannya.

2. Kita harus menyadari bahwa situs dan benda bersejarah tersebut juga merupakan

bagian dari kebudayaan dan identitas bangsa yang sentiasa harus kita kenang dan

lestarikan untuk kepentingan kehidupan kita di masa depan.

3. Situs dan benda bersejarah tersebut dapat mengigatkan kita pada persitiwa yang telah

terjadi pada saat tersebut sehingga apabila peristiwa serupa akan terjadi lagi maka kita

akan lebih mudah mengetahui cara untuk mengatasinya agar apa yang telah terjadi

sebelumnya tidak terulang lagi.

B. Saran

Berdasarkan Laporan/Pembahasan kami diatas, maka kami juga turut berharap agar

apa yang telah kami bahas diatas dapat menjadi bahan pemikiran bagi kita semua bahwa untuk

meraih suatu kesuksesan dalam hidup tidaklah sulit apibila kita selalu mau belajar dari

Sejarah. Karena dengan belajar Sejarah kita akan akan leih bijak dalam menghadapi setiap

masalah dan tantangan yang ada.

15