KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

42
i

Transcript of KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

Page 1: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

i

Page 2: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan Syukur kami ucapakan kepada Allah SWT atas kelancaran

pencetakan buku “Program dan Materi Pembelajaran Baca Tulis al-Quran

(BTQ)” untuk mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Majene. Shalawat dan salam semoga tercurah untuk Rasulullah

Muhammad SAW.

Praktikum Baca Tulis al-Quran dan praktikum ibadah adalah proses

bimbingan yang tidak memiliki bobot sks (non-sks) tetapi wajib diikuti

oleh seluruh mahasiswa STAIN Majene dengan tujuan untuk menjamin

seluruh alumni STAIN Majene dapat membaca dan menulis al-Qur’an

dengan baik, serta mampu melaksanakan ibadah sehari-hari, baik yang

bersifat wajib maupun sunnah secara terampil dan benar.

Dan buku Program dan Materi Pembalajaran Baca Tulis al-Quran ini

merupakan pedoman bagi Dosen Pembimbing dan Mahasiswa, yang

secara garis besar berisi tentang ketentuan dan tata cara membaca dan

menulis al-Quran sesuai dengan teori ilmu tajwid yang berlaku, dan

dilengkapi dengan pembinaan praktikum ibadah bagi mahasiswa.

Adapun materi pembelajarannya disusun sesuai dengan jumlah tatap

muka, yaitu 16 kali.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang ikut

membantu dalam proses pencetakan pedoman ini, semoga bermanfaat

dan bernilai ibadah di hadapan Allah SWT dan menjadi amal jariyah.

Majene, 26 Juli 2019

Page 3: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

iii

Page 4: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

iv

KETENTUAN DAN TATA TERTIB PROGRAM BACA TULIS AL-QUR’AN,

AYAT-AYAT DAN HADIS TERKAIT JURUSAN/PRODI

SERTA PRAKTIKUM IBADAH

KETENTUAN:

1. Program BTQ dan Praktikum Ibadah diwajibkan kepada seluruh mahasiswa

STAIN Majene.

2. Semua mahasiswa yang mengikuti program BTQ dan praktikum ibadah wajib

lulus sesuai dengan waktu yang telah diprogramkan, dan apabila ada yang

belum dinyatakan lulus, maka mahasiswa yang bersangkutan diberi

kesempatan mengikuti ujian berikutnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

( dengan terlebih dahulu melapor ke Pengelola),

3. Pada akhir pembelajaran akan dilaksanakan evaluasi/ujian akhir dengan

standar nilai kelulusan sebagai berikut:

a. 85-100 = Amat Baik (A)

b. 75-84 = Baik (B)

c. 65-74 = Cukup (C)

d. Kurang dari 65 = Tidak Lulus (D)

4. Kelulusan ditandai dengan pemberian Sertifikat yang merupakan salah satu

syarat untuk memperoleh beasiswa, KKN, ujian komprehensif, dan ujian

akhir/munaqasyah.

5. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, mahasiswa harus mengikuti ujian

placement test (tes pengelompokan berdasarkan tingkat kemampuan).

6. Mahasiswa dikelompokkan berdasarkan hasil ujian placement test yang terdiri

dari lima (5) kategori, yaitu:

a. Kategori 1 : tidak dapat membaca sama sekali

b. Kategori 2 : dapat membaca tapi masih terbata-bata/tidak lancar

c. Kategori 3 : dapat membaca dengan lancar tetapi belum sesuai dengan

kaedah ilmu tajwid dan belum fasih

d. Kategori 4 : lancar dan fasih membaca serta tepat dalam membunyikan

huruf (makhraj huruf), disertai dengan tajwid (hukum bacaan & madd) dan

tartil

e. Kategori 5 : lancar membaca disertai dengan tajwid dan tartil serta menghafal

minimal 5 juz

7. Bagi yang berada pada Kategori 1, 2 dan 3 diwajibkan mengikuti program

pembinaan/pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an dan praktikum ibadah yang

dilaksanakan pada Semester I (Satu/Ganjil) serta pembelajaran ayat-ayat yang

terkait dengan jurusan/prodi yang akan dilaksanakan pada Semester II

(Dua/Genap), sedangkan bagi Kategori 4 dan 5 hanya diwajibkan mengikuti

program pembelajaran ayat-ayat dan hadis terkait dengan jurusan/prodi dan

praktikum ibadah pada semester II (Dua/Genap),

Page 5: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

v

8. Jika ada yang dengan sengaja tidak mau mengikuti program pembinaan sesuai

jadwalnya atau ikut pembinaan tetapi kehadirannya tidak mencapai 80%, maka

yang bersangkutan dapat ikut pembinaan berikutnya setelah terlebih dahulu

mendaftarkan diri tetapi biaya pembinaan ditanggung sendiri.

Tata Tertib Pembelajaran:

A. Mahasiswa:

1. Hadir tepat pada waktu yang telah ditentukan

2. Menghadiri pembelajaran minimal 80% tatap muka

3. Tidak memakai baju kaos dalam bentuk apapun

4. Mahasiswi memakai rok, dan tidak diperkenankan memakai celana panjang

5. Ketua kelompok mengisi daftar hadir pertemuan dosen dan melaporkannya

kepada pengelola secara berkala, menghubungi atau menginformasikan

kepada dosen/pembimbing tentang jadwal pembelajaran, serta melaporkan

hal-hal yang dianggap perlu dalam kelas masing-masing kepada

dosen/pembimbing dan pengelola.

B. Dosen/Pembimbing :

1. Hadir tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan/disepakati dengan

mahasiswa

2. Mengisi daftar hadir/absensi mahasiswa dengan tepat dan benar (pertemuan

tanpa keterangan waktu yang jelas dianggap tidak hadir)

3. Setiap pertemuan berlangsung selama 90 menit untuk satu jpl atau setara

dengan 2 sks

4. Materi lebih ditekankan kepada :

a. kelancaran membaca dan menulis al-Qur’an.

b. bacaan dan gerakan shalat

c. hapalan Surah-surah pendek

d. ayat-ayat tentang jurusan/prodi

5. Melaporkan hal-hal yang dianggap perlu kepada pengelola BTQ

Demikian ketentuan dan tata tertib ini untuk dipedomani sebagaimana

dalam pembelajaran. Atas perhatian dan kerjasamananya diucapkan

terimakasih banyak.

Majene, April 2019

Ketua Program MCBP

Page 6: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

vi

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ..................................................................................... i

Kata Pengantar ........................................................................................ iii

Ketentuan dan Tata Tertib Program Baca Tulis Al-Qur’an ................ v

Daftar Isi .................................................................................................. vii

Pertemuan 1 ............................................................................................. 1

Pertemuan 2 ............................................................................................. 1

Pertemuan 3 ............................................................................................. 2

Pertemuan 4 ............................................................................................. 9

Pertemuan 5 ............................................................................................. 16

Pertemuan 6 ............................................................................................. 17

Pertemuan 7 ............................................................................................. 17

Pertemuan 8 ............................................................................................. 21

Pertemuan 9 ............................................................................................. 22

Pertemuan 10 ........................................................................................... 24

Pertemuan 11 ........................................................................................... 29

Pertemuan 12 ........................................................................................... 30

Pertemuan 13 ........................................................................................... 31

Pertemuan 14 ........................................................................................... 31

Pertemuan 15 ........................................................................................... 32

Pertemuan 16 ........................................................................................... 32

Page 7: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

vii

Page 8: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id
Page 9: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

1

Program dan Materi Pembelajaran

Dalam rangka penyamaan langkah pembinaan baca tulis al-Qur’an

bagi mahasiswa, kehadiran panduan bagi para Dosen atau Pembimbing

sebagai bahan dasar dalam membimbing sangatlah urgen. Untuk itu,

materi pembelajaran disusun sesuai dengan jumlah pertemuan/tatap

muka yaitu 16 kali pertemuan seperti berikut ini:

1. Pertemuan Pertama

2. Pertemuan Kedua

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

1. Pendahuluan/Perke

nalan

- Mengenal lebih dekat mahasiswa yang akan dibimbing baik secara pribadi maupun secara akademik

15 menit

Orientasi

Pembelajaran BTQ

- Pemberian motivasi (sesuai dengan kreativitas dosen masing-masing) - Penjelasan tentang pentingnya mempelajari al-Qur’an - Arah dan Tujuan Pembelajaran BTQ

30 menit

3. Kontrak Pembelajaran BTQ

- Placement test (untuk mengecek kembali kemampuan baca tulis al-Qur’an mahasiswa)

- Dosen dapat membuat aturan/kesepakatan dengan mahasiswa bimbingannya

30 menit

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ke

t.

Muqaddimah

a. Doa sebelum belajar

3 menit

b. Orientasi/Appersepsi (Keutamaan Bersuci/pentingnya menjaga kebersihan

7 menit

Page 10: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

2

3. Pertemuan Ketiga

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

c. Doa sebelum belajar

3 menit

d. Appersepsi (Keutamaan Bersuci-pentingnya menjaga kebersihan sebagai syarat utama dalam ibadah)

7 menit

Kegiatan Inti

c. Penyebutan huruf sesuai dengan makhraj dan sifatnya ( ي -ط )

45 menit

d. Pembahasan tentang Fiqhi (Wuḍu’)

30 menit

Penutup

c. Evaluasi pembelajaran d. Doa Penutup

10 menit

Materi tentang Makharij al-Huruf (Pertemuan ke-2 dan ke-3) :

Huruf-huruf hijaiyah menurut sistem Bagdadiyah, sebagaimana

diketahui, dimulai dengan alif dengan lambang “ا” dan diakhiri dengan ya

dengan lambang “ى”. Jumlah dan urutan huruf-huruf hijaiyah itu menurut

sistem Bagdảdiyah adalah sebagai berikut:

sebagai syarat utama dalam beribadah)

Kegiatan Inti

a. Penyebutan huruf sesuai dengan makhraj dan sifatnya ( ض -أ )

45 menit

b. Pembahasan tentang Fiqhi (Thaharah/Bersuci)

30 menit

Penutup

a. Evaluasi pembelajaran b. Doa Penutup

15 Menit

Page 11: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

3

No Urut Huruf Hijaiyyah/

Transliterasi

Nama huruf Hijaiyyah

Bunyi

Alif ألف a = ا 1

’bả باء b = ب 2

’tả تاء t = ت 3

’ṡả ثاء ṡ = ث 4

jỉm جيم j = ج 5

’ḥả حاء ḥ = ح 6

’khả خاء kh = خ 7

dảl دال d = د 8

ẑảl ذال ẑ = ذ 9

’rả راء r = ر 10

Zay زاى z = ز 11

sỉn سين s = س 12

syỉn شين sy = ش 13

ṡảd صاد ṣ = ص 14

ḍảd ضاد ḍ = ض 15

’ṭả طاء ṭ = ط 16

’ẓả ظاء ẓ = ظ 17

ayn‘ عين ‘ = ع 18

Gayn غين g = غ 19

’fả فاء f = ف 20

qảf قاف q = ق 21

kảf كاف k = ك 22

lảm لام l = ل 23

mỉm ميم m = م 24

Nūn نون n = ن 25

wảw واو w = و 26

’hả هاء h = هـ 27

lảm alif لام الف la = لا 28

ḥamzah همزة ‘ = ء 29

’yả ياء y = ى 30

Dengan demikian jumlah huruf dalam sistem Bagdadiyah adalah

sebanyak tiga puluh buah.

Makhraj dan Sifat Huruf-huruf Hijaiyah

Makhraj huruf adalah tempat keluarnya suatu huruf. Semua huruf

Hijảiyyah, masing-masing mempunyai makhraj tersendiri. Secara umum

Page 12: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

4

makharijul huruf terbagi menjadi lima bagian: 1) الجوف: Al Jauf (rongga

mulut dan tenggorokan), 2) الحلق : Al Ḥalq (tenggorokan), 3) اللسان : Al Lisản

(lidah), 4) الشفتين : Asy Syafatain (kedua bibir), 5) الخيشوم : Al Khaisyūm (rangga

hidung).

Sedangkan Sifat huruf adalah salah satu dari perkara tajwid dalam

bacaan al-Quran. Sifat huruf adalah ciri yang menjelaskan perihal suatu

huruf. Melalui sifatnya, seseorang itu akan mampu membedakan suatu

huruf itu dengan keadaan sebutannya seperti tertahan, berdesing,

melantun dan sebagainya.

Kelebihan memahami sifat huruf ini adalah sebagai pelengkap

kepada makhraj. Dengan mengetahui sifatnya, kita dapat membedakan

lafaz sebutan bagi huruf yang makhrajnya sama. Tambahan pula, kita akan

dapat mengenal huruf yang kuat dan lemah atau huruf yang di-lafal-kan

secara tebal dan tipis kerana sifat yang wujud pada hurufnya. Sifat huruf

juga membantu memperkemaskan ketepatan sebutan suatu huruf supaya

dapat dilafalkan dengan betul, terutamanya bagi huruf yang hampir sama

sebutannya seperti huruf tha (ث) dengan sin (س), ha' (ح) dengan ha (ه).

Adapun masing-masing makhraj dan sifat huruf akan diuraikan secara rinci

sebagai berikut:

1. alif atau hamzah (ا)

Makhraj huruf Alif atau hamzah (ا) terbagi atas :

- Makhraj ảm: al-ḥalq ( Tenggorokan )

- Makhraj khas: Menekan suara ke pangkal halkum/tenggorokan

yaitu di bagian permukaan pita suara(akar lidah) yg terletak

dalam tenggorokan.

2. ba’ (ب)

Makhraj huruf ba’ (ب) terbagi atas:

- Makhraj ảm: syafatain ( dua bibir)

- Makhraj khas: Dua bibir sebelah atas dan bawah dirapatkan serta

dipertemukan secara kuat

Page 13: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

5

3. tả’ (ت)

Makhraj huruf tả’ (ت) terdiri atas:

- Makhraj am: al-lisani ( lidah )

- Makhraj khảs : Menekan ujung lidah ke pangkal gigi atas sebelah

atas

4. ṡả’ (ث)

Makhraj huruf ṡả’ (ث)terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisani (lidah)

- Makhraj khas : Membawa ujung lidah keluar sedikit kemudian

dipertemukan dengan ujung gigi atas.

5. jỉm (ج)

Makhraj huruf jỉm (ج) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisảni (lidah)

- Makhraj khảs : Mengangkat tengah lidah dan menekannya ke

lelangit keras.

6. ḥả’ (ح)

Makhraj huruf ḥả’ (ح) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-halq ( Tenggorokan )

- Makhraj khảs : Menekan suara ke tengah tenggorokan di mana

dinding tenggorokan yg merupakan tempat lewat suara akan

disempitkan.

7. khả’ (خ)

Makhraj huruf khả’ (خ) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-ḥalq ( Tenggorokan )

- Makhraj khas : Menekan suara ke pangkal tenggorokan; yaitu di

bahagian yang hampir ke pangkal lidah dan anak tekak.

8. dảl (د)

Makhraj huruf dảl (د) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisảni (lidah)

Page 14: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

6

- Makhraj khảs : Menekan ujung lidah ke pangkal gigi kacip

sebelah atas

9. żảl (ذ)

Makhraj huruf żảl (ذ) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah )

- Makhraj khảs : Membawa ujung lidah keluar sedikit kemudian

dipertemukan dengan ujung gigi depan (gigi kacip) sebelah atas

10. rả’ (ر)

Makhraj huruf rả’ terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)

- Makhraj khảs : Belakang ujung lidah dilengkungkan ke gusi atas

( bagian depan)

11. zảy (ز)

Makhraj huruf zảy (ز) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)

- Makhraj khảs : Mendatarkan lidah dan kemudian diletakkan

ujung lidah di belakang gigi depan (kacip) bagian bawah.

12. sỉn (س)

Makhraj huruf sỉn (س) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)

- Makhraj khảs : Mendatarkan lidah, kemudian diletakkan ujung

lidah di belakang gigi depan (kacip) bagian bawah.

13. syỉn (ش)

Makhraj huruf syỉn (ش) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisani ( lidah)

- Makhraj khảs : Mengangkat tengah lidah dan menekannya ke

langit-langit keras.

14. ṡảd (ص)

Makhraj huruf ṡảd (ص) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)

Page 15: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

7

- Makhraj khảs : Mendatarkan lidah kemudian diletakkan ujung

lidah di belakang gigi depan (kacip) bagian bawah. Pangkal

lidah ditekan ke langit-langit untuk menghasilkan suara yang

tebal.

15. ḍảd (ض)

Makhraj huruf terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)

- Makhraj khảs : Sepanjang tepi lidah ditekankan pada geraham

atas, sebelah kiri atau kanan

16. ṭả’ (ط)

Makhraj huruf ṭả’ (ط) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)

- Makhraj khảs : Menekan ujung lidah ke pangkal gigi kacip

sebelah atas, dan lidah juga ditekan ke langit-langit untuk

menghasilkan suara tebal.

17. żả’ (ظ)

Makhraj huruf żả’ (ظ) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)

- Makhraj khảs : Membawa ujung lidah keluar sedikit kemudian

dipertemukan dengan ujung gigi depan (gigi kacip) sebelah atas,

dan pangkal lidah ditekan ke langit-langit.

18. ‘ayn (ع)

Makhraj huruf ‘ayn (ع) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-halq ( Tenggorokan )

- Makhraj khảs : Menekan suara ke tengah tenggorokan di mana

dinding tenggorokan merupakan tempat lewat suara yang

disempitkan.

19. Gayn (غ)

Makhraj huruf gayn (غ)terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-ḥalq ( Tenggorokan )

Page 16: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

8

- Makhraj khảs : Menekan suara ke pangkal tenggorokan yaitu di

bagian yang hampir ke pangkal lidah dan anak tekak.

20. fả’(ف)

Makhraj huruf fả’(ف) terdiri atas :

- Makhraj ảm : syafatain ( dua bibir )

- Makhraj khảs : Mempertemukan permukaan bibir bawah dengan

ujung gigi kacip (gigi depan ) bagian atas.

21. Qảf (ق)

Makhraj huruf qảf (ق) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisani ( lidah)

- Makhraj khảs : Mengangkat pangkal lidah dan menekannya ke

langit-langit lembut berdekatan dengan anak tekak lebih jauh

dari makhraj ك

22. kảf (ك)

Makhraj huruf kảf (ك) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisani ( lidah)

- Makhraj khảs : Mengangkat pangkal lidah dan menekannya ke

langit-langit lembut dan pangkal lidah keluar sedikit dari

makhraj ق.

23. lảm (ل )

Makhraj huruf lảm (ل ) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)

- Makhraj khảs : Tepi (sisi) bagian depan lidah ke gusi hadapan

sebelah atas sama ada kiri atau kanan

24. mỉm (م (

Makhraj huruf mỉm (م) terdiri atas :

- Makhraj ảm : Syafatayn ( Dua bibir )

- Makhraj khảs : Dua bibir sebelah atas dan bawah dirapatkan serta

ditemukan secara ringan.

Page 17: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

9

25. nūn (ن)

Makhraj huruf nūn (ن) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisani ( lidah)

- Makhraj khảs : Menekan hujung lidah ke gusi hadapan sebelah

atas

26. wảw (و)

Makhraj huruf wảw (و) terdiri atas :

- Makhraj ảm : syafatayn ( Dua bibir )

- Makhraj khảs : Memancungkan kedua bibir dengan menyiapkan

sedikit ruang antara pemancungan tersebut.

27. hả’ (ه)

Makhraj huruf hả’ (ه) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-halq (tenggorokan)

- Makhraj khảs : Menekan suara ke pangkal tenggorokan yaitu di

bagian permukaan pita suara (akar lidah) yg terletak dalam buah

halkum.

28. yả’ (ي)

Makhraj huruf ya’ (ي) terdiri atas :

- Makhraj ảm : al-lisảniy ( lidah)

- Makhraj khảs : Mengangkat tengah lidah dan menekannya ke

langit-langit keras.

4. Pertemuan Keempat

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

a. Doa sebelum belajar

3 menit

b. Appersepsi (Keutamaan Shalat)

7 menit

Kegiatan Inti

a. Praktik mengaji; 45 menit

Page 18: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

10

Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 1-20 (dengan menekankan pada tajwidnya, yaitu; tentang Madd-panjang/pendek- dan tentang Syamsiah dan Qamariah)

b. Doa Iftitảḥ (sebaiknya dijelaskan kedua macam doa iftitah yang masyhur di masyarakat)

30 menit

Penutup

a. Evaluasi pembelajaran (pada tahap ini pembimbing dapat menunjuk mahasiswa yang lebih lancar dari yang lain lalu kepada peserta yang masih lemah bacaannya)

10 menit

b. Doa Penutup

Hukum Mảd

Mảd berarti bacaan (bunyi) huruf yang harus di panjangkan,

yang bentuk dan sifatnya berfariasi.

1. Maad Ṭabi’iy (mảd Aṡlỉ)

Mảd ini berpangkal pada tiga yaitu و, ا dan ي panjang

bacaanya satu alif atau dua harakat. Tanda-tandanya ialah :

- Alif Mảd (ا) didahului baris fatḥah

Contoh:

ماذا -اياك –مكانا –ماكان –قال

- Waw ( و) sukūn didahului baris ḍammah

Contoh :

ا مو ا –قو لو ا –قو نو سى –كو ا -مو امنو

- Ya ( ي ) sukūn di dahului baris Kasrah

Contoh :

قي ل –حي ن –نعي م –قري ب –دي ن

- Baris Mảd (ــــ) tegak di atas huruf

Page 19: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

11

Contoh :

ن –هذه عو آمي ن -آمنا –ملك –آل فر

- Baris Mảd (ــــ) Tegak di bawah huruf

Contoh :

مه قه –وبه –قو نه –رسله –كتبه –سو من دو

- Baris ḍammah yang terbalik ( )

Contoh :

سله له –ار هره –رسو ئه –معه –ليظ شط

2. Mảd Wảjibul Muttaṣil ( مد واجب ال متصل )

Panjang bacaannya 5-6 Harakat (Tiga Alif). Tanda-tandanya ialah

:

- Alif Mảd mendatangi hamzah dalam satu kata

Contoh :

ماء –هؤلآء –اولئك –اذا جاء –من يشاء من ماء –والس

- Ya ( ى) sukūn yang didahului baris kasrah mendatangi hamzah

dalam satu kata :

Contoh :

ر الله –وجي ئ تفي ئ الى ام

- Waw sukūn ( و) yang di dahului baris ḍammah mendatangi hamzah

dalam satu kata:

Contoh :

ء بجهالة ا السو ء ال عذاب –عملو هكم –سو ا وجو ئو ليسو

3. Mảd Jảizul Munfaṣil ( مد جائز من فصل)

Mad ini dibaca panjang antara 3-5 harakat. Tanda-tandanya

adalah :

- Alif mảd mendatangi hamzah dalam dua kata yang berbeda

Contoh :

راك نا آية –يا أيها الذي –فلا أق سم –وما أد وقضي نا إلى بنى –فمحو

Page 20: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

12

- Yả sukūn (ى ) yang didahului baris kasrah mendatangi Alif dalam

dua kata yang berbeda.

Contoh :

والهم وف نحة –وفى أن فسهم –ى أم لى أج

4. Mảd Lảzim Musyaqqal Kalimiy (مد لازم مثقل كلمى )

Mad ini dibaca panjang antara 5-6 harakat. Tandanya ialah

Alif mảd bertemu dengan huruf yang Bertasydid.

Contoh :

ي ن ال ش –ووجدك ضالا فهدى –ولا الض ل ال عر حاف ي ن من حو

5. Mảd Lảzim al-Mukhaffaf al-Kalimiy ( مد لازم المخفف الكلمى )

Mảd ini dibaca panjang 5-6 harakat. Contoh :

ن تع جلو الآن وقد كن تم به تس

6. Mảd Istifhảm

Mảd ini dinamakan istifhảm karena di dalamnya

terkandung (bersifat) pertanyaan. Contoh :

م ام الا ن سيي ن . قل الله ان اذن لكم قل االذكري ن حر

7. Mảd Ảriḍ Li al-sukūn ( ن كو (مد عارض للس

Mảd ini dibaca panjang antara 4-6 harakat. Tandanya

adalah mảd ṭabỉ’iy mendatangi huruf yang dibaca sukūn karena

hendak berhenti (waqaf). Contoh :

لى ال باب –هدى لل متقي ن ن –لايت لو ما آخرو قو

8. Mảd Lỉn (مد لي ن)

Mảd ini dibaca antara 2-4 harakat. Tandanya ialah waw (و)

atau ya (ى) yang didahului oleh baris fatḥah bertemu dengan

Page 21: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

13

huruf yang di sukūnkan karena hendak berhenti (waqaf). Contoh

:

ي لف قري ش ي ف –لا تاء والص لة الش ف –رب هذا ال بي ت –رح خي ر –وامنهم من خو

م من النو

9. Mảd ‘Iwaḍ ( مد عوض)

Mảd ini dibaca panjang satu alif (dua harakat). Tandanya

ialah huruf berbaris ganda (fathatayn) bertemu dengan Alif mảd,

tetapi harus di baca fatḥah/tidak bertemu dengan alif mảd, tetapi

harus di baca fatḥah ( tidak nyaring ) karena hendak berhenti

(waqaf). Contoh :

لا –علي ما حكي ما دا مف عو عذابا شدي دا –وع

10. Mảd Ṣilah

Jenis dari mảd ini ada dua macam, yaitu :

- Mad Ṣilah Qaṣỉrah (قصي رة), dibaca panjang satu alif dua harakat.

Tandanya ialah ha ḍamir (ه) , (di sebut ha bundar ) pada ujung

kata yang didahului oleh huruf yang tidak berbaris sukūn.

Contoh :

تعي نه وبه انه -له –نف سه –نس

- Mảd Ṣilah Ṭawỉlah (مد صلة طوي لة), Mảd Ṣilah yang dibaca panjang

selama 5 harakat. Tandanya ialah ha ḍamir (ha bundar) pada

ujung kata bertemu dengan alif pada kata yang lain. Contoh :

عل مه إلا بما شاء من –يره أحد

11. Mảd Lảzim Mukhaffaf al Ḥarfiy (فى (مد لازم مخفف الحر

Mảd ini di baca panjang selama dua harakat saja. Huruf-

hurufnya hanya lima buah yang merupakan huruf muqaṭṭa’ah

yang terdapat pada awal dari beberapa surah al-Qur’an. Huruf-

huruf dimaksud ialah : ح ى ط ه ر

Contoh :

Page 22: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

14

طه -يس –حم –كهيعص –الر

12. Mảd Muṡaqqal al ḥarfiy (فى (مد لازم مثقل ال حر

Huruf-huruf dari mảd tersebut juga adalah huruf

maqaththa’ah yang terdapat pada awal surah tertentu dalam Al-

Qur’an. Huruf-huruf tersebut dibaca sesuai dengan sebutannya

di dalam huruf hijaiyah. Panjang bacaannya 6 harakat. Huruf-

hurufnya berjumlah 8 buah, yaitu :ك ل ق ع ص س م ن

Contoh :

المر –طسم -كهيعص –عسق –حم –الم –ن والقلم

13. Mảd Tamkin ( كي ن (مد تم

Mảd Tamkỉn di baca panjang satu alif (dua harakat) jika

tidak berhenti. Tetapi apabila berhenti pada kalimat itu. Maka

statusnya berubah menjadi mad Ảriḍ li al-sukūn dan dibaca

panjang 3 Alif (6 harakat), kecuali pada kata “ حييتم “. Tandanya

ialah huruf ya (ي) ber-tasydid kasrah mendatangi ya ( ي) sukūn

dalam satu perkataan. Contoh :

ي ي ن –والنبي ي ن –حواري ي ن ام

14. Mảd Badal ( مد بدل)

Mảd badal ialah memadukan dua huruf alif (hamzah) alif

yang pertama berbaris fatḥah, kasrah, dan ḍammah, dan yang

kedua baris sukūn. Contoh :

آمن dibaca اأ من

اي مان dibaca ائ مان

ا تو ا dibaca اؤ تو او

اي تاء dibaca ائ تاء

Alif lam Syamsiyah dan alif lam Qamariyah

Alif lam (ال) dan kaitannya dengan huruf-huruf hijaiyah merupakan

faktor yang melatar belakangi lahirnya istilah syamsiah yang berarti

matahari, dan qamariah yang berarti bulan. Itu sebabnya maka huruf-huruf

Page 23: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

15

hijaiyah dalam konteks ini dipilah menjadi dua kategori, yaitu huruf

syamsiah dan huruf qamariah. Yang masuk kategori huruf syamsiah dan

huruf qamariah adalah sebagai berikut:

Alif lam (ال) yang mendahului huruf syamsiah dinamakan alif lam (ال)

syamsiah, demikian halnya dengan alif lam (ال) yang mendahuluihuruf

qamariah dinamakan Alif lam (ال) qamariah.

Ciri dan sifat Alif lam (ال) syamsiah ialah bahwa huruf yang terdapat

sesudahnya selamanya bertasydid , sedangkan Alif lam (ال) itu sendiri

sifatnya tersembunyi (tidak dibunyikan).

Contoh:

Huruf-huruf Qamariyah

(حروف قمرية )

Huruf-huruf Syamsiah

(حروف شمسية)

ت ا

ث ب

د ج

ذ ح

ر خ

ز ع

س غ

ش ف

ص ق

ض ك

ط ل

ظ م

ن و

ه

ي

Page 24: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

16

ماء نزل من الس يتون أ والت ين و الز

مس وضحاها مرات رزقا ل كم من والش الث

برين ين ان الله مع الص ملك يوم الد

ال ين ين ولا الض الد إن

ارق ماء والط كر من بيننا والس عليه الذ

المين الر حمن الر حيم من الظ

لمات الى ر اع الن ور من الظ يعجب الز

Adapun ciri dan sifat alif lảm qamariah adalah bahwa huruf lảm pada

alif lam (ال) selamanya berbaris sukun, dan sifatnya tetap dibunyikan kecuali

huruf alif.

Contoh:

ل ولا تكن مع الغافلين و والآخر هو الأ

بئس الإثم إن ه هو الغفور الر حيم

طعموا البائس الفقير والبيت المعمور وأ

والبحر المسجور من فى القبور

ة عذاب الجحيم خذى الكتاب بقو

ف والجوع من الخو ومن الليل

فعليه بالعلم صراط المستقيم

اوتيتم من العلم خلق الموت

5. Pertemuan Kelima

Page 25: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

17

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

a. Doa sebelum belajar

3 menit

b. Appersepsi (Keutamaan Shalat)

7 menit

Kegiatan Inti

a. Praktek mengaji; Membaca Q.S. Al-Baqarah

ayat 21-39 (dengan menekankan pada hukum nun mati dan Tanwin)

45 menit

b. Ibadah: Al-Fatihah dan Pangngumpu’

30 menit

Penutup

Evaluasi pembelajaran Doa Penutup

10 Menit

6. Pertemuan Keenam

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

Doa sebelum belajar

3 menit

Appersepsi (Shalat sebagai kebutuhan ruhani/”santapan bagi jiwa”)

7 menit

Kegiatan Inti

Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 61-74 (dengan menekankan pada hukum nūn mati dan Tanwin)

45 menit

Ibadah: Ruku’ dan I’tidal (gerakan dan bacaan)

30 menit

Penutup

Evaluasi pembelajaran Doa Penutup

10 Menit

7. Pertemuan Ketujuh

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

Doa sebelum belajar

3 menit

Page 26: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

18

Appersepsi (Keutamaan) 7 menit

Kegiatan Inti

Praktikum Mengaji: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 75-101 (dengan menekankan pada hukum nūn mati dan Tanwin)

45 menit

Praktikum Ibadah ; Sujud dan Iftirảsy (gerakan dan bacaan)

30 menit

Penutup

Evaluasi pembelajaran Doa Penutup

11 menit

Hukum Nūn mati dan Tanwỉn

Nūn mati ( ن) dan tanwỉn (ــ dalam hubungannya dengan huruf (ـــ ـ

hijaiyah merupakan faktor yang melatarbelakangi lahirnya istilah :

فاء هار –إخ غام بغنة –إظ غام بلا –إد إق لاب -غنة إد

Istilah-istilah tersebut kemudian dinamakan hukum-hukum

hijaiyah. Penjelasan :

1. Ikhfa, artinya bacaan ringan dan nyaring atau dengan kata lain

“meringankan bacaan dan mendengungkan”. Huruf-huruf yang

masuk dalam kategori ikhfả berjumlah 15 buah. Yaitu :

ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك

Tanda-tandanya ialah apabila nūn mati atau tanwỉn bertemu

dengan salah satu dari huruf-huruf di atas, maka hukumnya ikhfả.

Contoh :

رى –من جاء –إن كن تم –وأن ثى –من ذكر جن ت تج

2. Iẓhảr, artinya jelas atau nyata. Maksudnya menyatakan bunyi Nūn mati

atau tanwỉn, tetapi tidak mendengungkan huruf-huruf yang masuk

dalam kategori Izhảr berjumlah 6 buah, yaitu :

ا ح خ ع غ هـ

Page 27: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

19

Tanda-tandanya ialah apabila Nūn mati atau Tanwỉn bertemu

dengan salah satu dari huruf-huruf diatas, maka hukumnya Izhảr.

Contoh :

ل أمي ن –من آمن مئذ عن النعي م –من خي ر –رسو نار حامية –يو

Catatan : - Baca nūn mati dengan jelas

- Tanwỉn sama sifatnya dengan nūn mati

- jangan mendengungkan lebih dari satu harakat.

3. Idgảm bi Gunnah (غام بغنة .berarti meleburkan dan mendengungkan ,(إد

Maksudnya bunyi nūn mati atau tanwỉn di leburkan masuk ke dalam

huruf idgảm bigunnah di sertai dengan dengung. Huruf-huruf yang

masuk dalam kategori idgảm bigunnah berjumlah 4 buah, yaitu :

ي ؤ م ن = يؤمن

Tandanya ialah Nūn mati atau Tanwỉn bertemu dengan salah

satu dari huruf-huruf tersebut. Contoh :

ل من الله –شاء من ي –من ولي ولا نصي ر جن ت نعي م –رسو

Catatan pengecualian : apabila nūn mati bertemu dengan huruf

atau huruf dalam satu perkataan, maka nūn mati tersebut dibaca izhảr.

Contoh :

قن وان -بن يان –دن يا –صن وان

4. Idgảm bilả Gunnah (غام بلا غنة artinya meleburkan tanpa ,(إد

mendengungkan. Maksudnya ialah meleburkan Nūn mati atau tanwỉn

masuk ke dalam huruf Idgảm bila gunnah tetapi tidak mendengungkan.

Huruf yang masuk ke dalam kategori Idgảm bila Gunnah berjumlah 2

buah, yaitu : ل -ر

Tandanya ialah nūn mati atau tanwỉn bertemu dengan huruf

tersebut. Contoh :

ل الله د رسو أن لا إله إلا الله –حلا لبنى –من رب هم –محم

5. Iqlảb (إقلاب), artinya memalingkan atau menukarkan. Maksudnya

memalingkan bunyi nūn mati atau tanwỉn menjadi mỉm karena nūn mati

atau tanwin tersebut bertemu dengan huruf ب Contoh :

Page 28: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

20

بثمن بخي س –محي ط بال كافري ن –من بع دهم –لين بذن

Selain idgảm yang di utarakan di atas, ada lagi idgảm lain yang tidak

berkaitan dengan nūn mati atau tanwỉn. Idgảm yang dimaksud adalah

sebagai berikut :

Idgảm Mutamatsilain ( غام متماثلي ن (إد

Idgảm mutamatsilain artinya Idgảm yang hurufnya serupa, kecuali

nūn mati bertemu nūn, dan mỉm bertemu mỉm. Contoh :

رب ب عصك اذ ذهب –اض

Idgảm Mutaqảribain ( غام متقاربي ن (إد

Idgảm mutaqảribain artinya idgảm yang berdekatan. Maksudnya

adalah dua huruf yang berbeda tetapi berdekatan makhraj-nya. Seperti

huruf lam (ل) bertemu dengan huruf ra (ر) , maka huruf lam harus

dileburklkan ke dalam huruf ra. Contoh :

خل نى أد ب لق كم –وقل ر الن نخ

Idgảm Mutajảnisain ( غام متجانسي ن (إد

Idgảm Mutajảnisain artinya idgảm yang sejenis, yaitu

pertemuan dua huruf yang sejenis makhraj-nya tetapi berbeda

sifatnya. Menurut ahli Qira’ah, yaitu idgảm mutajảnisain mencakup

delapan pasangan huruf, yaitu :

a. Huruf د bertemu dengan huruf ت, maka د lebur ke dalam huruf ت

. Contoh :نا تم عد وإن عد

b. Huruf ت bertemu dengan huruf د, maka lebur ke dalam huruf د.

Contoh : وتكم اث قلت دعوالله –عجي بت دع

c. Huruf ت bertemu dengan huruf ط , maka huruf ت lebur kedalam

huruf ط . Contoh : فامنت طائفة

d. Huruf ط bertemu dengan huruf ت , maka huruf ط lebur ke dalam

huruf ت . Contoh : ت الي لتق تلنى لئن بسط

Page 29: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

21

e. Huruf ث bertemu dengan huruf ذ , maka huruf ث lebur ke dalam

huruf ذ . Contoh : أو تت ركه يل هث ذلك

f. Huruf ذ bertemu dengan huruf ظ , maka huruf ذ lebur ke dalam

huruf ظ . Contoh : تم انكم فى ال عذاب إذ ظلم

g. Huruf ظ bertemu dengan huruf ذ , maka huruf ظ lebur ke dalam

huruf ذ . Contoh : فظ ذلك اح

h. Huruf ب bertemu dengan huruf م , maka huruf ب lebur ke dalam

huruf م . Contoh : عنا كب م يابني ار

8. Pertemuan Kedelapan

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

Doa sebelum belajar

3 menit

Appersepsi (Keutamaan) 7 menit

Kegiatan Inti

Praktikum Mengaji: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 102-141 (dengan menekankan pada masalah qalqalah)

45 menit

Praktikum Ibadah ; Tasyahhud awal dan akhir (gerakan dan bacaan)

30 menit

Penutup

Evaluasi pembelajaran Doa Penutup

10 Menit

Qalqalah (قلقلة) dan Isti’lả’(تع لاء (اس

a. Qalqalah

Secara harfiah, qalqalah berarti getaran. Sedangkan menurut istilah,

qalqalah berarti pantulan suara yang terjadi ketika membaca huruf-huruf

Page 30: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

22

tertentu yang sukūn atau di-sukūn-kan karena menghentikan bacaan

(waqaf).

Huruf qalqalah berjumlah 5 buah yang tergabung dalam akronim

قطبجد

Qalqalah dalam bacaannya terbagi tiga, yaitu :

1. Bunyi rendah apabila huruf qalqalah tersebut terletak pada

pertengahan kata. Contoh : يدخلون –أطعمهم –أبصار –تجعل –خلقناكم

2. Bunyi sedang apabila huruf qalqalah itu tersebut pada

penghentian bacaan dan tidak ber-tasydid. Contoh : محيط –برب الفلق

محمود -أولو اللباب –ج بحي –

3. Bunyi keras apabila huruf qalqalah itu terletak pada akhir kata

tempat menghentikan bacaan dalam keadaan bertasydid. Contoh

: اتم الحج –نزل الكتاب بالحق

b. Isti’lả’ (استعلاء)

Isti’lả adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada huruf-

huruf tertentu yang selamanya dibaca dengan tebal (تفخيم). Huruf-huruf

isti’lả terangkum dalam akronim خصضغط قظ yaitu خ ص ض غ ط ق ظ

Bunyi huruf-huruf tersebut adalah :

= خ = خ = خ

= ص = ص = ص

= ض = ض = ض

= غ = غ = غ

= ط = ط = ط

= ق = ق = ق

= ظ = ظ = ظ

9. Pertemuan Kesembilan

Page 31: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

23

Hukum Rả dan Lafẓ al Jalảlah

Hukum ra ada dua macam, yaitu tafkhỉm (تفخيم) dan tarqỉq (ترقيق)

1. Rả dibaca tebal (تفخيم) apabila :

c. Rả berbaris fatḥah atau ḍammah. Contoh : –رمضان –رضي –رضيت

رويدا –رسل –رفعت –رئية .berbaris fatḥah رب berbaris ḍammah.

d. Rả sukūn atau di sukūn kan karena berhenti (waqaf). Jika huruf

tersebut di dahului oleh huruf yang berbaris fatḥah atau ḍammah.

Contoh : انصر -فلا تكفر –التكاثر –وانحر – الكوثر –هو البتر

e. Rả’ yang di sukūn kan karena waqaf, tapi di dahului tanda mảd alif

atau waw. Contoh : الغفار -تحتها النهار –اولى البرار

f. Rả yang di sukūn kan karena waqaf, jika didahului oleh huruf yang

sukūn yang didahului oleh fatḥah atau ḍammah. Contoh :با الصبر

didhului fatḥah, لفى خسر didahului oleh ḍammah.

g. Rả sukūn yang di dahului oleh baris fatḥah atau ḍammah. Contoh

.didahului oleh ḍammah ترجع العمور ,didahului oleh fatḥah يرفع الله :

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

Doa sebelum belajar

3 menit

Appersepsi (Keutamaan Bersuci-pentingnya menjaga kebersihan sebagai syarat utama dalam ibadah)

7 menit

Kegiatan Inti

Praktikum Mengaji: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 142-176 (dengan menekankan pada hukum Rả dan membaca lafdz al-Jalalah)

45 menit

Praktikum Ibadah ; Tasyahhud awal dan akhir (gerakan dan bacaan-lanjutan)

30 menit

Penutup

Evaluasi pembelajaran Doa Penutup

10 Menit

Page 32: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

24

h. Rả sukūn di dahului baris kasrah yang sesudahnya ada salah satu

huruf isti’laa, (خ ص ض غ ط ق ظ). Contoh : بين المؤمنين –إن ربك لبالمرصاد

وارصادا

i. Rả’ kasrah yang didahului oleh salah satu huruf isti’lả’. Contoh :

عين القطر –من الفقر

2. Rả’ yang dibaca tipis (مرقق)

a. Rả berbaris kasrah. Contoh : رجال -من الفجر –من شر حاسد

b. Ra yang di-sukūn-kan karena waqaf yang sebelumnya ada

baris kasrah. Contoh : حتى زرتم المقابر –يوم تبلى السرائر

c. Rả’ yang dimatikan karena waqaf, yang sebelumnya ada ya

sukūn. Contoh : قطمير -سميع بصير –عليم خبير

d. Rả sukūn yang didahului oleh huruf yang berbaris kasrah.

Contoh : مرسمة –فرعون –فردوس

LAFẒ AL-JALẢLAH (لفظ الجلالة)

الله

Lafẓ Jalảlah artinya lafal Yang Mulia/kemulian. Disebut demikian

karena lafal itu menunjuk nama Allah Tuhan semesta Alam.

Dari aspek bacaannya, lafẓ al-Jalảlah mempunyai dua hukum, yaitu :

dibaca tebal (مفخم ) dan dibaca tipis (مرقق).

1. Di baca tebal (مفخم), jika lafẓ al-Jalảlah didahului oleh baris fatḥah atau

baris ḍammah. Contoh :

اللهرسول –أمر الله –ورحمة الله –كتاب الله didahului baris ḍammah.

من الله –كان الله –لا إله إلا الله –على الله didahului oleh baris fatḥah.

2. Di baca tipis (مرقق), jika lafẓ al-Jalảlah didahului oleh baris kasrah.

Contoh : من أمر الله –أعوذ بالله –بسم الله –لله

10. Pertemuan Kesepuluh

Page 33: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

25

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

Doa sebelum belajar

3 menit

Appersepsi 7 menit

Kegiatan Inti

Praktikum Mengaji: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 177-203 (dengan menekankan pada hukum waqaf (berhenti)

45 menit

Praktikum Ibadah: Macam-macam sujud dan bacaannya)

30 menit

Penutup

Evaluasi pembelajaran Doa Penutup

11 menit

Waqaf Dan Ibtidả’

Waqaf berarti berhenti dalam bacaan ketika membaca ayat-ayat al-

Qur’an. Sedangkan ibtida berarti memulai bacaan. Adapun tanda-tanda

waqaf dalm al-Qur’an maksudnya adalah tanda (simbol) yang

menunjukkan keharusan berhenti atau larangan berhenti.

Hal-hal yang perlu diketahui apabila hendak berhenti dalam bacaan

adalah :

1. Huruf yang terletak pada ujung kata yang tempat waqaf harus di

matikan (dibaca sukūn )

Contoh :

م بٱلقل كرم ٱل ذي عل ورب ك ٱلأ

ن من علق ٱقرأ بٱسم رب ك ٱل ذي خلق خلق ٱلإنس

م ٱقرأ

ن ما لم يعلم م ٱلإنس عل

2. Huruf pada kalimat tempat waqaf berbaris fathatain yang ditutup

dengan alif, maka huruf tersebut harus di baca fatḥah saja.

Page 34: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

26

Contoh :

بحت سبحا شطت نشطا وٱلس زعت غرقا وٱلن وٱلن

3. Waqaf pada kata yang huruf akhirnya tả’ marbūṭah (ة), maka huruf

ta tersebut dibaca ha dan di-sukūn-kan.

Contoh :

همزة ل مزة ويل ل كل

ك ما ٱلحطمة درى وما أ

4. Waqaf karena nafas habis atau salah baca. Jika hal itu terjadi,

maka wajib mengulangi bacaan dari kalimat sebelumnya.

Tanda-tanda waqaf

1. Waqaf lảzim (م) : harus berhenti

2. Waqaf jảiz (ج) : boleh berhenti

3. Al Waṣl (صلى) : lebih baik meneruskan

4. Waqf aulả’)قلى) : sebaiknya berhenti

5. Waqaf saktah (س) : berhenti sejenak tanpa mengambil nafas

baru

6. Waqaf murảqabah ( .\. ..\): boleh berhenti pada salah satu

tanda itu.

7. Bukan tanda waqaf (لا) : tidak boleh berhenti

صلى -ق ) .8 ) : lebih baik meneruskan bacaan

Lebih baik meneruskan bacaan: ز .9

boleh berhenti karena keringanan: ص .10

: قلى -: .11 Boleh berhenti

Lebih baik berhenti: قف .12

13. Waqaf muṭlaq (ط) harus berhenti

Page 35: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

27

Beberapa kata dalam al-Qur’an yang tidak relevan dengan bacaan

Terdapat beberapa kata dalam ayat tertentu yang bacaannya tidak

seperti apa yang tertulis, yaitu :

1. Imảlah (إمالة), yaitu membaca huruf yang ber-fatḥah dengan bunyi

menggabungkan antara fatḥah dengan kasrah menjadi “e” seperti

dalam Q.S Hud (11): 41

لغفور ر حيم رب إن ها ها ومرسى مجرى ۞وقال ٱركبوا فيها بسم ٱلله

2. Isymảm (إشمام), yaitu mendengungkan tasydỉd dengan melonjongkan

mulut ke depan sambil menahannya sejenak. Seperti dalam Q.S

yusuf (12) : 11

من ا على يوسف وإن ا لهۥ لنصحون بانا ما لك لا تأ

أ قالوا ي

Kata تأمنا pada ayat tersebut dibaca “ lả ta’mannaw”

3. Naql (نقل), yaitu menukar bunyi alif menjadi lam tanpa memfungsikan

alif lảm.

Contoh : بئس الاسم dibaca بئس لسم

4. Tashỉl (تسهيل), tashỉl artinya kemudahan dalam bacaan.

Contoh : kata ءأعجمي dalam Q.S. Fussilat (41): 44.

..... ذين ءامنوا هدى وشفاء قل هو لل وعرب ۥ ءاعجمى ته لت ءاي لولا فص

5. Saktah (سكتة), saktah ialah berhenti sesaat (kurang lebih dua harakat)

dengan tidak mengambil nafas baru (menahan nafas).

Contoh : Q.S. al-Kahfi (18): 1-2

.....ولم يجعل ل هۥ عوجا قي ما .....

Antara kata عوجا dan قيما terdapat tanda saktah

Q.S. Yảsỉn (36) : 52

هذا ما وعد ٱلر حمن وصدق ٱلمرسلون رقدنا ويلنا من بعثنا من م قالوا ي

Page 36: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

28

Antara kata مرقدنا dan هذا pada ayat tersebut terdapat tanda

saktah

Q.S. al-Qiyamảh (75): 27

من راق وقيل

Antara kata من dan راق pada ayat tersebut terdapat tanda

saktah.

Q.s. al-Muṭaffifỉn (83) : 14

ا كانوا يكسبون بل ران على قلوبهم م كل ا

Antara kata بل dan ران pada ayat tersebut terdapat tanda

saktah

6. Kata (أنا), semua kata yang berarti “saya” selamanya harus dibaca

pendek “ أن”

Contoh : Q.S. al-Anbiyả (21): 25

نا فٱعبدون ..... ه إل ا أ ن هۥ لا إل

أ

Q.S. al-Kảfirūn (109): 4

م ا عبدت نا عابد م ولا أ

Q.S. Yusuf (12): 69

خوك فلا تبتئس بما كانوا يعملون ..... نا أ قال إن ى أ

Q.S. al-Kahfi (18): 110

ما إلهكم إله وحد ن أ ثلكم يوحى إلى نا بشر م

ما أ قل إن

7. Pada beberapa kata dalam al-Qur’an, tanda panjang (alif mảd) tidak

di fungsikan. Perhatikan ayat-ayat berikut :

Q.S. al-Insan (76): 4

Page 37: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

29

لا وسعيرا غلفرين سلسلا وأ عتدنا للك

ا أ إن

Kata سلسلا pada ayat tersebut dibaca سلسل

Q.S. al-Rūm (30): 39

ل ٱلن اس فلا يربوا عند ٱلله موبا ل يربوا فى أ ن ر وما ءاتيتم م

Kata ليربوا pada ayat tersebut dibaca ليربو

Q.S. al-Kahfi (18): 38

حدا أ شرك برب

ولا أ رب

كن ا هو ٱلله ل

Kata لكنا pada ayat tersebut dibaca لكن

Q.S. al-Ahzảb (33): 10

نونا ..... ٱلظ وتظن ون بٱلله

Kata الظنوناpada ayat tersebut jika tidak dijadikan tempat

berhenti, maka ia dibaca الظنون , tetapi bila kata itu dijadikan tempat

berhenti (waqf) maka huruf alif tetap berfungsi sebagai mảd.

Q.S. al-Ahzảb (33): 66

طعنا ٱلر سولا ..... وأ طعنا ٱلله

ليتنا أ يقولون ي

Kata الرسولا pada ayat tersebut jika tidak berhenti maka ia

dibaca الرسول

Q.S. al-Ahzab (33): 67

بيلا ضل ونا ٱلس طعنا سادتنا وكبراءنا فأ

ا أ وقالوا رب نا إن

Kata السبيلا pada ayat tersebut jika tidak berhenti maka ia

dibaca السبيل

Q.S. al-Insan (76): 15

كواب كان ويطاف عليهم ب ة وأ ن فض ت قواريرا انية م

Kata قواريرا pada ayat tersebut bila tidak dijadikan tempat

berhenti, maka ia dibaca قوارير

11. Pertemuan Kesebelas

Page 38: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

30

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

Doa sebelum belajar

3 menit

Appersepsi (...........) 7 menit

Kegiatan Inti

Praktikum Mengaji: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 204-232 (dengan menekankan pada hukum mim mati)

45 menit

Praktikum Ibadah: Zikir yang warid setelah shalat fardhu/wirid)

30 menit

Penutup

Evaluasi pembelajaran Doa Penutup

12 menit

Hukum Mỉm Mati (م)

Mỉm sukūn dalam hubungannya dengan huruf-huruf hijaiyyah,

maka hukumnya ada tiga macam, yaitu :

1. Ikhfả’ Syafawi (إخفاء شفوي)

Ikhfả’ Syafawỉ dapat berarti suara yang samar-samar keluar dari

mulut (bibir). Tandanya ialah (mỉm sukūn) bertemu dengan huruf ب .

Cara membacanya didengungkan 3-4 harakat.

Contoh : مني ن سل تم به –وماهم بمؤ ظنن تم برب كم –ار

2. Iẓhảr Syafawi (هار شفوي (إظ

Iẓhảr syafawỉ artinya suara yang jelas keluar dari mulut (bibir).

Tandanya ialah mỉm sukuūn bertemu selain huruf م dan huruf ب . Cara

membacanya ialah memperjelas bunyi mỉm sukūn tetapi tidak

mendengungkan.

Contoh : هم تهم ام لم تن ذر قن –ءأن ذر ن هم يو أن فسهم وما –لهم في ها –و

3. Idgảm Mỉmỉ

Page 39: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

31

Idgảm Mỉmỉ ialah bertemunya mỉm sukūn dengan huruf م . Cara

membacanya ialah kedua huruf م menyatu disertai dengan dengung.

Lama berdengung 3-4 harakat.

Contoh : بهم مرض –منهم مغ فرة –لكم ماسأل تم و ض –فى قلو ر لكم مافى ال

Mỉm Tasydỉd ( م) dan Nūn Tasydỉd ( ن)

Mỉm tasydỉd dan Nūn tasydỉd dikenal juga dengan nama idgảm

tersendiri ( ده غام وح Tandanya ialah setiap huruf mỉm dan huruf nūn yang .(اد

ber-tasydỉd, dan cara membacanya yaitu mendengungkan antara 3-4

harakat.

Contoh :

ا -صم –ثم –إن ئلن –فلم جنت -عن النعي م –لتس

12. Pertemuan keduabelas

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

Doa sebelum belajar

3 menit

Appersepsi (.......) 7 menit

Kegiatan Inti

Tadarrus: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 233-252 (aplikasi hukum-hukum tajwid yang telah dipelajari-memperhatikan fashahah)

45 menit

Praktikum Ibadah: Macam-macam shalat sunnat

30 menit

Penutup

Evaluasi pembelajaran Doa Penutup

13 menit

13. Pertemuan Ketigabelas

Page 40: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

32

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

Doa sebelum belajar

3 menit

Appersepsi (.......) 7 menit

Kegiatan Inti

Tadarrus: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 253-286 (aplikasi hukum-hukum tajwid yang telah dipelajari-memperhatikan fashahah, madd, nun dan mim mati dll)

45 menit

Praktikum Ibadah: Hal-hal yang masih dianggap perlu

30 menit

Penutup

Evaluasi pembelajaran Doa Penutup

14 menit

14. Pertemuan keempatbelas

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

Doa sebelum belajar

3 menit

Appersepsi (Keutamaan Bersuci-pentingnya menjaga kebersihan sebagai syarat utama dalam ibadah)

7 menit

Kegiatan Inti

Tadarrus: Menghafal surah-surah pendek

45 menit

Praktikum Ibadah: Hal-hal yang masih dianggap perlu

30 menit

Penutup

Evaluasi pembelajaran Doa Penutup

15 menit

15. Pertemuan Kelima belas

Page 41: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

33

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

Doa sebelum belajar

3 menit

Appersepsi (Keutamaan Bersuci-pentingnya menjaga kebersihan sebagai syarat utama dalam ibadah)

7 menit

Kegiatan Inti

Tadarrus: Membaca ayat-ayat yang terkait dengan jurusan (jika memungkinkan agar supaya diminta untuk dihafalkan)

45 menit

Praktikum Ibadah: Hal-hal yang masih dianggap perlu

30 menit

Penutup

Evaluasi pembelajaran Doa Penutup

16 menit

16. Pertemuan Keenambelas

NO Materi Uraian Alokasi

Waktu

Ket.

Muqaddimah

Doa sebelum belajar

3 menit

Appersepsi (Keutamaan Bersuci-pentingnya menjaga kebersihan sebagai syarat utama dalam ibadah)

7 menit

Kegiatan Inti

Tadarrus: Membaca ayat-ayat yang terkait dengan jurusan (jika memungkinkan agar supaya diminta untuk dihafalkan)

45 menit

Praktikum Ibadah: Hal-hal yang masih dianggap perlu

30 menit

Penutup

Evaluasi pembelajaran Doa Penutup

17 menit

Page 42: KATA PENGANTAR - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id

34