Kata Pengantar

26
KATA PENGANTAR

description

123

Transcript of Kata Pengantar

KATA PENGANTARDAFTARISIHalamanKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PendahuluanBAB II BatasaNBAB III EtiologiBAB IV PatofisiologiBAB V Gejala KlinisBAB VI DiagnosaBAB VII PenatalaksanaanBAB VIII KesimpulanDAFTAR PUSTAKABAB IPENDAHULUANIstilah hipertiroidisme dan tirotoksikosis sering dipertukarkan. Tirotoksikosis berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan, sedangkan hipertiroidisme adalah tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid itu sendiri.2Tirotoksikosis dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu :a.Kelainan yang berhubungan denga hipertiroidismeb.Kelainan yang tidak berhubungan dengan hipertiroidisme.Pemeriksaan yang paling penting untuk membedakan dua kategori ini adalah pemeriksaanradioaktif iodine optic(RAIU).Dari kasus-kasus hipertiroidisme, yang paling banyak dan paling penting adalah penyakit Graves. Penyakit ini ditemukan pada semua golongan umur dan paling banyak pada umur dekade 3-5 dimana wanita 10 kali lebih banyak dari pria.Manifestasi klinis hipertiroidisme mudah ditegakkan, sehmgga lidak ada kesukaran dalam menegakkan diagnosis, namun pada kasus - kasus yang subklinis orang usia lanjut memerlukan pemeriksaan laboratorium yang cermat untuk membantu dalam menetapkan diagnosis hipertiroidisme. Diagnosis hipertiroidisme pada wanita hamil agak sulit karena perubahan fisiologis pada kehamilan seperti pembesaran tiroid serta manifestasi hipermetabolik, sama seperti tirotoksikosis.3BAB IIEPIDEMIOLOGIDi Inggris prevalensi hipertiroidisme pada praktek umum adalah 25 - 30 kasus dalam 10. 000 wanita, sedang dirumah sakit didapatkan 3 kasus dalam 10.000 pasien. Di Amerika Serikat 3 kasus dalam 10. 000 wanita. Prevalensi hipertiroidisme 10 kali lebih sering pada wanita disbanding pria. Pada wanita ditemukan 20 - 27 kasus daiam 1000 wanita, sedang pria 1-5 per S0OO pria. Data dari Whickham Survey pada pemeriksaan penyaring kesehatan dengan menggunakan Free Thyroxine Indexs (FT4I) menunjukkan prevalensi hipertiroidisme pada masyarakat sebanyak 2 %.2BAB IIIETIOLOGI

Biasa-Penyakit Graves-Nodul tiroid toksik* Multinodular* Monoduiar toksik-Tiroiditis* de Quurvain's*SilentTidak biasa-Hipcrtiroidisme neonatal-Hipcrtiroidisme faktisius-Sekresi TSH yang tidak tepat oleh pituitaria* Tumor* Non - tumor (sindrom resistensi hormone tiroid)-Yodium eksogenJarang-Metastasis kanker tiroid-Koriokarsinoma dan mola hidatisoda-Struma ovarii (teratoma ovarium yang mengandung jaringan tiroid)-Karsinoma testikufar embrional-Polyostotic fibrous dysplasia (sbldrom Mc-Cune-Albright)(SumberFranklyn JA : Hyperthiroidism.Medicine International1993; 6; 164)BAB IVPATOFISIOLOGIPenyebab hipertiroidisme sebagian besar adalah penyakit Greves, goiter multinodular toksik dan monodular toksik (table 1).Hipertiroidisme pada penyakit Graves adalah anti bodi reseptor TSH yang merangsang aktifitas tiroid, sedang pada goiter multinodular toksik ada hubungannya dengan autonomi tiroid itu sendiri (tabel 2).Ada pula hipertiroidisme sebagai akibat peningkatan sekresi TSH dari pituitaria, namun ini jarang ditemukan. Hipertiroidisme pada T3 tirotoksikosis mungkin diakibatkakan deiodination dari T4pada tiroid atau meningkatnya T3pada jaringan diluar tiroid.Tabel 2. Penyakit yang Disertai Dengan TirotoksikosisPatogenesisAklivitasSekresi TSHRAIU

Tirotoksis Dengan Hipertiroidisme

Kadar TSH Berlebihan

TumorTSH-secreting tumorMeningkatMeningkat*

Nonlumor? Thyrotaph resistance to thyroidMeningkatMeningkat*

hormone

Stimulator tiroid abnormal

Penyakit GravesAntibodi reseptor TSHMenurunMeningkat*

Tumor TrofoblashCG-like thyroid stimulatorMenurunMeningkal*

Autonomi intrinsic tiroid

Adenoma toksikTumor jinakMenurunMeningkat*

Goitei multinodular-toksikFoki autonom yang fungsionalMenurunMeningkat*

Tirotoksikosis tanpa hipertiroidismePenyakit perdagangan

Penyakit subakutKebocoran hormonMenurunMeningkat*

Tiroiditis kronik dengan tirotoksikosisKebocoran hormonMenurunMeningkat*

Yang sembuh spontan

Hormon berasal dari luar kelenjar tiroid

Minum hormonHormone dlm obat atau makananMenurunMeningkat*

Jaringan tiroid ektopikAnak sebar fungsional tumor tiroid, struma ovariMenurunMeningkat*

* Menurun bila pasien telah mendapat yodium berlebihan(Sumber Ingbar SH : classification ot the causes of thyrotoxicosis. In Werners The Thyroid. A Fundamental and Clinical Text 1986 : 810).Gambar 1. Reproduksi dan Regulasi Hormon Tiroid(SumberSeth J, Beckett G :Thyroid function test. Medicine International 1984; 2; 463)Produksi T4dan T3dalam tiroid dipengaruhi oleh thyroid stimulating, hormone yang dikeluarkan oleh pituitaria anterior (gambar 1). Sekresi TSH diatur oleh kadar T4dan T3dalam sirkulasi melalui pengaruh umpan balik yang negative dan juga olehthyrotophin releasing hormone(TRH) dari hipotalamus.5Kadar hormon bebas yang tinggi akan menekan sekresi TSH oleh kelenjar pituitari, sehingga produksi T4dan T3menurun. Sebaliknya kadar hormon bebas yang rendah akan meningkatkan sekresi TSH yang akan meningkatkan produksi T4dan T3.4Bila kadar T4dan T3dalam darah meningkat maka gejala - gejala hipertoroid timbul.5BAB VGAMBARAN KLINISTerjadinya hipertiroidisme biasanya perlahan - lahan dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun, namun dapat juga timbul secara dramatik.Hampir semua sistem dalam tubuh mengalami gangguan akibat kelebihan hormon sehingga pasien memberikan keluhan banyak macam. Oleh karena itu, sering diagnosis hipertiroidisme dibuat oleh ahli jantung, ahli saraf, ahli kulit atau ahli gastroenterologi, tergantung pada manifestasi klinis yang menonjol.Gambaran klinis dari hipertiroidi dapat dibagi dalam 3 kategori, sebagai berikut3:1.Kelainan pada kelenjar tiroidKelenjar tiroid penderita akan membesar namun tidak selalu demikian, karena pada pria kadang - kadang struma sangat kecil dan sukar teraba. Pada penyakit Graves, vaskularisasi pada tiroid meningkat dan merupakan tanda fisik penting karena jarang ditemukan pada penderita bukan hipertiroidi, kecuali pada mereka yang sudah mendapat terapi. Peningkatan vaskulansasi ini dapat diketahui dengan adanyasystolic bruitpada auskultasi di daerah isthmus. Meskipun tanda ini penting untuk hipertiroidi, namun tanda ini hanya ditemukan pada kira - kira separuh dari jumlah penderita, terutama pada penderita dengan hipertiroidi berat.32.Pengaruh peningkatan hormon tiroidPengaruh dari peningkatan jumlah hormon tiroid harus dibedakan dengan hormon tiroid secara fisiologis. Dalam batas fisiologis, hormon tiroidmerangsang pertumbuhan dan perkembangan tubuh seta meningkatkan sintesa banyak enzim.2Sebagian besar pengaruh dan hormon tiroid yang berlebihan ini muncul pada sistem saraf simpatis seperti takhikardi, curah jantung meningkat berkeringat banyak dan tremor (Tabel 3). Gejala - gejala ini berkurang dengansympathetic blocking agentseperti propranolol atau guanethedine. Takhikardi tanpa kelainan pada jantung memberi kesan kuat adanya tirotoksikosis1. Penurunan berat badan meskipun nafsu makan bertambah dan tidak tahan panas adalah sangat spesifik, sehingga segera dipikirkan adanya hipertiroidi. Penurunan berat badan dengan nafsu makan bertambah dapat ditemukan hanya pada2penyakit lain Yaitu diabetes dan malabsorbsil,2,3. Tidak tahan panas dapat ditemukan pada kelainan yaitu feokhromositoma, akromegali danhot flushesdari menopause. Hipertiroidi pada usia lanjut memerlukan perhatian khusus sebab gejala dan tanda dari system kardiovaskular sangat menonjol dan kadang -kadang berdiri sendiri.3Table 3. Gambaran Klinik Hipertiroidisme2,3,8Umum : - Herat badan turun* - Keletihan*, apatis* - Berkeringat*, tidak tahan panas*Kardiovaskular : - Palpitasi*, sesak nafas, angin - Gagal jantung - Sinus takikardia*, fibrilasi atrium - Nadi kolapsNeuromuskular : - Gugup*, agitasi* - Tremor*, koreoatetosis - Psikosis - Kelemahan otot, biopati proksimal - Paralysis periodik - Miastemia gravis**Castrointestinal : - Berat badan turun meskipun nafsu meningkat - Diare, steatorea - Muntah - Mudah buang air besarRaproduksi : - Oligomenoria - InfertilitasKulit : - Pruritus - Eritema palmaris - Miksedema pretibial** - Rambul tipisStruma : - Difus dengan/tanpa bising** - NodusaMata : - Lid retraction, lid lag - Periorbital puffines** - lakrimasi meningkat dan grittiness of eyes** - Kemosis (edema konjungtiva)** - Proptosis*, ulserasi kornea** - Optalmoplegia, diplopia** - Edema papil, penglihalan kabur**Sistem lulang dan pertumbuhan : Pertumbuhan linier meningkat pada beberapa anak dengan tanda-tanda osteoporosis, sutura tengkorak cepat tertutup, kraneostinosisPsikiatrin : - Cepat marah* - Gelisah* - Cemas - Insomnia - Psikosis* Paling sering** terdapat hanya pada penyakit Graves(SumberHall R et al:Fundamentals of clinical endocrinology1980; pp 94-207)Pada beberapa kasus ditemukan adanya payah jantung, sedangkan tanda-tanda kelainan tiroid sebagai penyebabnya hanya sedikit. Payah jantung yang tidak dapat diterangkan pada umur pertengahan harus dipikirkan hipertiroidi, terutama bila ditemukan juga curah jantung yang tinggi atau atrium fibrilasi yang tidak dapat diterangkan.Pada usia lebih dari 7 tahun, gejala-gejala peningkatan hormon tiroid sangat sedikit malahan sampai asimptomatik, sehingga ada baiknya pada umur sedemikian ini dilakukan pemeriksaan rutin secara berkala kadar tiroksin dalam darah penderita. Hipertiroid pada usia lanjut, kadang-kadang gejala klinisnya tersembunyi yang dikenal sebagai aphatetic hypertiroidism, dengan gejala justru kebalikan dari gejala-gejala klasik seperti : penderita tampak tenang, apatis, depresi ataupun letargi, struma yang kecil. Hipertiroidi pada ank-anak menyebabkan gangguan pertumbuhan, peningkatan tinggi badan serta biasanya disertai dengan pematangan tulang yang cepat.Gambaran klisis yang lain sama seperti pada orang dewasa, namun pada anak-anak manifestasi klinis sering ditemukan sampai beberapa tahun sebelum diagnosa ditegakkan. Rata-rata waktu antara timbulnya gejala pertama sampai diagnosa ditegakkan sekitar 1 tahun. Pada anak-anak dapat ditemukan pergerakan choreoathetoid.3. Abnormalitas diluar tiroid OftalmopatiOftalmopatiGejala oftalmopati yang sering ditemukan terutama pada penyakit Graves adalah rasa nyeri, photophobia, pengiihatan kabur, diplopia, mengeluarkan air mata3,7. Gejala lain yang kadang-kadang merupakan keluhan pertama dan penderita adalah proptosis (exoplalmus), dan tanda-tanda radang berupa kemerahan dan pembengkakan pada kelopak mata. Tanda-tanda oftalmopati adalah edema periorbitaK edema kelopak, lid lag. retraksi kelopak, edema konyunktifa, proptosis, ulserasi pada kornea dan kerusakan lapangan penglihalan oleh karena neuropati optic dan penyakit Graves. Gejala dan tanda-tanda pada oftalmopati ini dapat berdiri sendiri-sendiri atau bersama-sama.3Gambar 2.Wajah khas penderita gangguan tiroid. Fisura palpebra yang melebar dan sklera dapat dilihat disekitar kornea karena respons otot levator papiebra yang berlebihan. Tatapan khas hipertiroid. Kira-kira 1/3 penderita hipertiroid menderita gejala eksopthalmus yang parah, dan pada beberapa keadaan menjadi sangat parah sehingga protrusi bola mala dapat menarik saraf optik sehingga mengganggu penglihatan penderita.Yang lebih sering adalah kerusakan pada mata akibat kelopak mata tidak dapat menutup sempurna pada waktu penderita berkedip atau tidur. Akibatnya, permukaan epitel mata menjadi kering dan mudah mengalami iritasi dan seringkali terinfeksi, sehingga timbul luka pada kornea penderita. Penyebab protusi mata adalah adanya pembengkakan pada janngan retroobrita dan timbulnya perubahan degeneratif pada otot-otot ekstraokular.6,9BAB VIDIAGNOSEKebanyakan penderita memberikan gambaran klinis yangjelas sehingga tidak ada kesulitan dalam menegakkan diagnosa.Meskipun diagnosa sudah jelas, namun pemeriksaan laboratorium untuk hipertiroidi perlu dikerjakan dengan alasan9:1.Untuk memperkuat diagnosa yang sudah ditetapkan pada pemeriksaan klinis.2.Untuk menyingkirkan hipertiroidi pada penderita dengan beberapa kondisi seperti atrial fibrilasi yang tidak diketahui sebabnya, payah jantung, berat badan menurun, diare atau miopati tanpa manifestasi klinik lain dari hipertiroidi.3.Untuk membantu dalam keadaan klinis yang sulit atau kasus yang meragukan.3Untuk mendiagnosa hipertiroid secara klinis dapat dipakaiWayne's IndexdanNew Castle's Index.7Wayne's index :

SymptomsScore

1. Dyspneu d'effort+1

2. Palpitation+2

3 Tiredness+2

4. Preference for heat-5

Preference for cold+5

Indifference to temp0

5. Exessive+3

6. Appelile increased_ . . _ . . . . . ~ ,+3

Appetite decreased-3

7. Weight increase+3

Weight decreased-3

8. Nervousness+2

SignsScore

PresentAbsent

Palable thyroid (struma) +3 -3

Bruit over thyroid +2 -2

Exophthalmus +2 0

Lid retraction +2 0

Lid lag +1 0

Hyperkinetic Movement +4 -2

Fine finger tremor +1 0

Hands hot +2 -2

Hands moist +1 -1

Pulse : (perminute)

AF +4

Regular : < 80 -3

81 90 0

> 90 +3

Interpretation Total Score

Hyperthyroid > 20

Prob. Hyperthyroid (+10)-(+20)

No. Hyperthyroid < 10

New Castles index

ItemGradeScore

1. Age of onset (Years)15 240

25 34+4

35 44+8

45 54+12

> 55+16

2. Pasychological precipitantPresent-5

Absent0

3. Frequent checkingPresent-3

Absent0

4. Severe anticipatory anxietyPresent-3

Absent0

5. Increased appetitePresent+5

Absent0

6. GoiterPresent+3

Absent0

7. Thyroid bruitPresent+18

Absent0

8. ExophthalmusPresent+9

Absent0

9. Lid retractionPresent+2

Absent0

10. Fine finger tremorPresent+7

Absent0

11. Pulse rate (perminute)Present+16

80-90+8

< 800

InterpretationTotal Score

1. Euthyroid(-11) (+23)

2. Prob. Hypertiroid(+24)-(+39)

3. Def. Hypertiroid(+40)-(+80)

Ada 2 cara pendekatan pemeriksaan laboratorium dalam diagnosis hipertiroidi, yaitu3:a. Pengukuran kadar hormone tiroid dalam darah1. Kadar T4totalPada hipertiroidi, kadar T4akan meningkat Yang diukur dalam pemeriksaan ini adalah jumiah total T4baik yang tenkat dengan protein (thyroxine-binding globulin = TBG) maupun yang bebas. Pemeriksaan hanya T4dapat menyesatkan, karena dapat ditemukan T4yang tinggi pada penderita eutiroidi. Hal ini disebabkan oleh karena TBG yang meningkat seperti pada wanita hamil atau yang menggunakan pil anti hamil. Sebaliknya pada penderita hipertiroidi dengan sindroma nefrotik atau mainutrisi ditemukan T4yang normal.2. T3Resin Uptake (T^RU)Untuk menghindan pengaruh TBG dalam diagnosis hipertiroidi maka dilakukan pemeriksaan T?RU. Dari kadar Total T4dan T3RU dapat diperkirakan jumiah tiroksin bebas (Free Thyrokxine Index FT4I) yang merupakan pemeriksaan penyaring yang paling baik untuk diagnosis tirotoksikosis. FT4I sangat membantu dalam ketepatan diagnosis sampai 90%.3. Kadar T3TotalBila FT4I normal, sedangkan klinis penderita menunjukkan hipertiroidi, maka perlu sekali dilakukan pemeriksaan kadar T3Total. Pemeriksaan T3lebih bermanfaat daripada T4, oleh karena kenaikan T3relatif lebih besar daripada kenaikan T4,diperkirakan sebanyak 3-6 % dari jumlah penderita dengan hipertiroidi tanpa mendapat pengobatan, mengidap T3toksikosis.b. Pengukuran Respon dari end organ1.Test thirotropin-releasing hormone(TRH)Tes ini untuk menilai pengaruh hormone terhadap jaringan kelenjar piluitaria. Pada tes ini dilakukan pengukuranthyroid-stimulating hormone (TSH) sebelum dan sesudah pemberian TRH secara intravena.Bila tidak ada respons menunjukkan hipertiroidi.2. Kadar TSHPemeriksaan TSH yang sensitive dengan metode spesifik dapat membedakan bukan hanya antara hipertiroidi dan eutiroidi tapi juga dengan hipertiroidi subkiinis, TSH yang normal menunjukkan eutiroidi; TSH yang meningkat menunjukkan hipertiroidi sedang TSH yang rendah atau tak terukur kemungkinan hipertiroidi subklinis.Pemeriksaan lain yang secara langsung dapat mengukur faal tiroid adalah :1. Test ambilan yodium radioaktif (Radiioactive lodin Uptake= RAIU) Test ini dilakukan bila ada kemungkinan penyebab lain dari hiperfungsi tiroid. Pada tirotoksikosis yang ada hubungan dengan hipertiroidi, RAIU akan meningkat seperti pada penyakit Graves, adenoma toksis dan stuma multinoduler toksik. RAIU akan menurun padatirotoksikodis yang tidak berhubungan dengan hiperfungsi tiroid.2. Sidik tiroid (Thyroid Scintiscan)Sidik tiroid berguna untuk memperkuat diagnosa klinis dari adenoma toksis atau strunia multinoduler toksik dengan melihat adanya konsentrasi yodium pada nodulus.Menurut Bo Yuan Cho urutan pemeriksaan laboratorium untuk tirotoksikosis scperti pada gambar 3. Pemeriksaan laboratorium yang mula-mula dikerjakan untuk penderita dengan dugaan hipertiroidi adaiah pemeriksaan T4total dan T3RU untuk mendapatkan FT4I (1) atau pemeriksaan T4total dan TBG untuk mendapatkan ratio T4total: TBG.Bila FT4I meningkat menunjukkan hipertiroidi, scdangkan bila normal perlu dilakukan pemeriksaan T3untuk menemukan adanya T3tirotoksikosis. Bila hasil FT4I samara-samar perlu dilakukan pemeriksaan TRH Respons vang tidak ada pada pemeriksaan TRH menunjukkan hipertiroidi. Langkah berikut untuk menemukan penyebab dari hiprtiroidi adalah pemeriksaan RA1U.Menurut Seth .J dan Becket G pemeriksaan TSH dapat dipakai sebagai pemeriksaan pertama, setidak-tidaknya untuk kasus-kasus yang diduga bipertiroidi tanpa kompHkasi. Bila TSH rendah, sedang FT4I samara-samar menunjukkan hipertiroidi subklinis yang perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan TRH.BAB VIIPENATALAKSANAANTujuan pengobatan pada hipertiroidi adalah membatasi produksi horrnon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat-obat anti tiroid) atau merusak jaringan tiroid atau merusak jaringan tiroid (Yodiurn radioaktif, Tiroidektomi subtotal).a.Obat Anti Tiroid (OAT)Indikasi pemberian Obat Anti Tiroid adalah :1. Sebagai terapi yang bertujuan memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap, pada penderita-pnderita rnuda dcngan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikosis,2. Sebagai obat untuk kontroi tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah pengobatan pada penderita yang mendapat radioaktif.3. Sebagai persiapan untuk tireidektomi.4. Untuk pengobatan pendenta hamil dan orang lanjut umur.5. pendenta dengan krisis tiroid.Penggunaan OAT mi umumnya dcngan dosis besar pada permulaan sampai eutiroidi tercapai, kemudian diberikan dosis rendah untuk mempertahankan keadaan euliroidi. Biasanya dosis permulaan untuk carbimazole atau methymazole sebanyak 30 - 60 mg/ hari sedang Prophylthiouracil (PTU) 300-600 mg/ hari, tergantung dari berat ringannya hipertiroidi (Tabel 4).Table 4. Obat anti tiroid yang sering digunakanObatDosis permulaanDosis pemeliharaan

(mg/hari)(mg/hari)

Carbimazole30 - 605 - 20

Methimazole30-605-20

Prophylthiouracil300-60050-20

Ketiga OAT ini mempunyai kerja immunosupresif dimana penggunaannya pada penyakit Graves, dapat menurunkan konsentrasiThyroid Stimulating Antibody(TSab) yang bekerja pada sel tiroid. Perbaikan klinis penderita hipertiroidi dengan menggunakan OAT tergantung pada jumlah hormon tiroid yang tersimpan dalam kelenjar dan kecepatan sekresi dari kelenjar, sebab OAT tidak mempengaruhi sekresi hormone yang belum terbentuk. Perbaiakan gejala biasanya terjadi dalam 3 rninggu dan eutiroidi dapat tercapai dalam 6 8 minggu. Selama pengobatan dengan OAT keadaan metabolik penderita dipantau tiap bulan selama 3-4 bulan pertama, kemidian tiap 3-4 bulan, yaitu dengan perneriksaan T4 total dan T.^RU untuk mendapatkan miai FT4I. pemeriksaan TSH juga sangat membantu untuk mengetahui pengobatan yang berlebihan. Lamanya pemberian OAT umumnya sekitar 18-24 buian. Efek samping OAT ditemukan sebanyak 1.5-4 % dari jumlah penderita, berupa hipersensiiif dari agranulositosis. Reaksi hipersensitif biasanya ditemukan pada 3 minggu pertama, sedang agranulositosis pada 4-8 minggu pertama dalam pengobatan. Reaksi hipersensitif biasanya bersifat sementara dan sebaiknya obat diganti, sedang bila timbui agranulositosis maka OAT dihentikan.b. Pengobatan dengan Yodium RadioaktifIndikasi pengobatan dengan yodium radioaktif adalah :1. Penderita umur 35 tahun atau lebih.2. Hipertiroidi yang kambuh sesudah dioperasi.3. Gagal mencapai remisi sesudah pembenan OAT.4. Tidak mampu atau tidak mau pegobatan dengan OAT.5. Adenoma toksik; struma rnultinoduler toksik.Pengobatan dengan yodium radioaktif ini kemungkinan terjadi hipertiroidi basar sckali. Digunakan I131dengan dosis 5-12 Ci diberikan per oral. Dengan dosis ini dapat mengendalikan tirotoksikosis dafnm 3 bulan, narnun kira-kira 1/3 dari jumlah penderita menjadi hipertiroidi dalam tahun pertama. Effek samping pengobatan dengan yodium radioaktif adalah hipertiroidi, eksaserbasi dan hipertiroidi, tiroiditis.c. OperasiTiroidektomi subtotal adalah sangat efektif dan masuk akal untuk menanggulangi hipertiroidi. Hanya dalam 24 jam saja penderita sudah ada perbaikan yang besar. Hasil dari tindakan operasi ini tergantung juga pada pengalaman dan ketrampilan dari ahli bedah. Kelenjar yang tertinggal sesudah operasi pcnting sekali sebab bila terlalu besar biasanya kambuh kembah, sedang bila terlalu kecil terjadi hipertiroidi.Indikasi operasi adalah :1.Penderita umur muda dengan struma yang bcsar serta tidak mempan dengan OAT.2.Pada wanita hamil (trimester kedua) yang mcmerlukan OAT dosis besar.3.Allergi terhadap OAT dan penderita tidak dapat menerima vodium radioaktif.4.Adenoma toksik atau struma multinoduler toksik.5.Pada penyakit Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul.6.Perlu mencapai hasil definitive cepat.7.Penanggulangan dengan antitiroid tidak memuaskan8. Nodul toksik soliterSebelum operasi. biasanya penderita diberi OAT sampai eutiroidi kernudian diberikan cairan Kalium Yodida 100-200 mg/ hari atau cairan Lugol 10-15 tetes/ hari selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid1,3.d. Pengobatan tambahan Sckat beta adrenergikBeberapa gejala dan tanda hipertiroidi seperti palpitasi, tremor berkeringat banyak, dan gelisah, timbui melalui reseptor beta-adrenergik yang mungkin oleh karena meningkatnya jumlah reseptor pada hipertiroidi. Dengan pemberian sekat beta-adenergik gejala-gejala ini berkurang. Sekat beta ini juga rnempunyai effek menurunkan kadar T3berkurang. Para ahli menganjurkan dosis sekat ini adalah 40 - 200 mg/ hari yang dibagi atas 4 dosis.YodiumYodium terutama digunakan untuk persiapan operasi, sesudah pengobatan dengan yodium radioaktif dan pada krisis tioroid. Biasanya diberikan dalam dosis 100-300 mg/hari.IpodateObat ini lebih cepat kerjanya disbanding dengan PTU dan sangai baik digunakan pada keadaan akut seperti krisis tiroid. Kerja Ipodate adalah menurunkan konversi T4menjadi T3diperifer, mengurangi sintesa hormon tiroid serta mengurangi pengeluaran hormon dari tiroid.LithiumLithium mempunyai daya kerja seperti yodium. namun tidak jelas keuntungannya dibanding dengan yodium. Pemakaian lithium dalam hipertiroidi belum jelas, tetapi mungkin baik digunakan pada penderita dengan krisis tiroid yang allergi tcrhadap yodium. Pengobatan pada penderita hamil biasanya diberikan PTU sebagai obat pihhan. dengan dosis serendah mungkin untuk mencegah hipertiroidi pada fetus. Biasanya diberikan 200 mg, hari atau lebih kurang lagi. Hipertiroidi kerap kali sembuh spontan pada kehamilan tua sehingga PTU dihentikan. Obat-obatan tambahan sebaiknya tidak diberikan karena T4yang dapat melewati plasenta hanya sedikit sekali dan tidak dapat mencegah hipertiroidi pada bayi yang baru lahir. Pengobatan pada periodelaktasi, obat pilihan adalah PTU karena sedikit keluar dengan susu ibu, namun bila memungkinkan, pemakaian obat ini dihindarkan.3BAB VIIIKESIMPULANIstilah hipertiroidisme dan tirotoksikosis sering dipertukarkan. Tirotoksikosis berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan, sedangkan hipertiroidisme adalah tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid itu sendiri.Penyebab hipertiroidisme sebagian besar adalah penyakir Greves, goiter multi nodular toksik dan monodular toksik.Kadar hormon bebas yang rendah kan meningkatkan sekresi TSH yang akan meningkatkan produksi T4dan T3. Bila kadar T4dan T3dalam darah meningkat maka gejala-gejala hipertiroid timbul.Kebanyakan penderita memberikan gambaran klinis yangjelas sehingga tidak ada kesulitan dalam menegakkan diagnosa.Tujuan pengobatan pada hipertiroidi adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat-obat anti tiroid) atau merusak jaringan tiroid atau merusak jaringan tiroid (Yodium radioaktif. Tiroidektomi subtotal).DAFTARPUSTAKA1.Sjamsuhidayat. R, De Jong Wim :Penyakit Graves: Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta. 1997 : hal 932 -9342.Sumual. A. R : Hipertiroidisme;Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. EdisiKetiga. Jakarta, 2003 : hal 766 7723.Sumual. A. R. Hipertiroid;Hipertiroidi; Bunga Rampai Tiroidologi FakultasKedokteran Universitas Sam Ratuiangi. Manado. 1992 : hal 82 964.Sumual. A. R ;Pemeriksaan Laboratorik Penyakit Tiroid; Buku Rampai Tiroidoiogi fakuiias Kedokteran Universitas Sam Ratuiangi, Manado, 1992 hal 29.5.Hipertiroidi dan Anastesi :Beberapa Masalah Penting Yang Perlu Diperhatikan.Siti Chashak Saleh, Rita A. Sudjahjo. Karijadi W'iroatmadja; Buku Rampai, 1999; hal 120.6.Burnside - Me Giynn : Diagnosis Fisik Edisi 17. Jakarta; EGC, 1995 ; hal 1657.Seksi Bedah Kepala dan Leher Bagian ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RSUD DR. Soetomo Surabaya ;Kelenjar Tiroid Kelainan. Diagnosis dan Penatalaksanaan; Buku Rampai, 1999 ; ha! 62 63.8.Http:// www. Jambi - Independent- Co. id/ home nodules. Php? Name = News & file - Article & sid 1836.9.Guyton & Hall;Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta : EGC 1997 : hal 1198