Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

25

Click here to load reader

description

Bagus

Transcript of Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

Page 1: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

Pendahuluan

Kecelakaan kerja dapat terjadi pada setiap bidang pekerjaan. Walaupun dapat dicegah dengan

beberapa langkah tertentu seperti pelaksanaan instrumen K3 ( Kesehatan dan keselamatan kerja )

, namun angka kecelakaan kerja masih banyak terjadi pada saat ini. Kecelakaan yang sama

seharusnya dapat dielakkan pada waktu mendatang apabila kecelakaan kerja dianalisis dan dicari

penyebab-penyebab berlakunya kecelakaan kerja dan seterusnya upaya pencegahan dapat

direncanakan bagi mengelakkan berlakunya kejadian kecelakaan kerja berulang pada waktu akan

datang.

Skenario 1

Suatu kelompok kerja diberi tugas untuk memasang kabel transmisi tegangan rendah, mereka

meminta tangga dan berbagai peralatan lain dari petugas gudang.

Pada saat melaksanakan pekerjaan, seorang teknisi memanjat tangga tersebeut dan menginjak

pada bagian yang cacat, dan bagian tersebut patah, teknisi tersebut tidak menggunakan sabuk

pengaman tersebut jatuh. Ternyata tangga yang diberikan petugas gudang adalah sebuah tangga

yang cacat pada anak tangga ketiga dari bawah. Tangga tersebut disimpan di gudang perusahaan.

Petugas gudang saat itu tidak mengetahui tangga tersebut cacat, karena itu ia menyerahkan

tangga tersebut kepada pimpinan kelompok untuk digunakan.

Pengawas gudang sudah mengetahui bahwa tangga tersebut cacat, tapi ia lupa memasang tanda

peringatan atau member tanda perintah agar tangga tersebut diperbaiki.

Kecelakaan Kerja

Sebelum meneliti penyebab yang bisa mengakibatkan kecelakaan kerja, maksud kecelakaan

kerja haruslah diketahui terlebih dahulu. Secara umum, kecelekaan kerja dapat diartikan sebagai:

Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tidak terduga oleh

karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam

bentuk perencanaan

Page 2: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

Kecelakaan Kerja merupakan suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat

menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda

Dari definisi di atas, menunjukkan tiga hal utama yang terjadi pada kecelakaan kerja yaitu :

1. Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak diinginkan.

2. Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda.

3. Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang melebihi

ambang batas tubuh.

Analisis Kecelakaan Kerja

Setiap kecelakaan kerja dapat dianalisis untuk melihat dan mencari faktor-faktor sama

ada yang dominan atau yang kecil yang menyumbang kepada kecelakaan. Analisis kecelakaan

akibat kerja dapat dimulai dari hasil akhir yaitu kecelakaan dan semua kejadian dikumpulkan dan

disusun membentuk suatu diagram seperti pohon penyebab atau diagram fishbone ( tulang ikan ).

Klasifikasi ini dapat disusun mengikut jenis peristiwa yang langsung mengakibatkan kecelakaan

dan menyatakan bagaimana suatu benda atau zat sebagai penyebab kecelakaan menyebabkan

terjadinya kecelakaan, sehingga sering dipandang sebagai kunci bagi penyelidikan sebab lebih

lanjut.

Page 3: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

Contoh Analisis Kecelakaan Di Tempat Kerja

Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Teori tentang penyebab terjadinya kecelakaan kerja antara lain :1-3

1. Teori Kebetulan Murni (Pure Chance Theory)

Kecelakaan terjadi atas kehendak Tuhan sehingga tidak ada pola yang jelas dalam

rangkaian peristiwanya, karena itu kecelakaan kerja terjadi secara kebetulan saja.

2. Teori Kecenderungan Belaka (Accident Phone Theory)

Pada pekerja tertentu lebih sering tertimpa kecelakaan karena sifat-sifat pribadinya yang

memang cenderung untuk mengalami kecelakaan.

3. Teori Tiga Faktor Utama (Three Main Factors Theory)

Penyebab kecelakaan adalah faktor peralatan, lingkungan dan manusia pekerja itu sendiri.

4. Teori Dua Faktor Utama (Two Main Factors Theory)

Kecelakaan di tempat kerja

(cedera)

Faktor manusia

Material dan bahan

Instalasi (Peralatan )

Fasilitas kerja dan

manajemen

Page 4: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

Kecelakaan disebabkan oleh kondisi berbahaya (unsafe condition) dan tindakan atau

perbuatan berbahaya (unsafe action).

5. Teori Faktor Manusia (Human Factor Theory)

Menekankan bahwa pada akhirnya semua kecelakaan kerja baik langsung maupun tidak

langsung disebabkan oleh kesalahan manusia. (Azmi, 2008).

Penyebab kecelakaan kerja diberbagai negara tidak sama, namun ada beberapa kesamaan umum.

Menurut Matondang yang dikutip oleh Salawati (2009), kecelakaan kerja disebabkan oleh :

1. Kondisi berbahaya (unsafe condition)

a. Mesin, peralatan, bahan, dan lain-lain

b. Lingkungan kerja

c. Proses kerja

d. Sifat pekerjaan

e. Cara kerja

2. Perbuatan berbahaya (unsafe action) dari manusia

a. Sikap dan tingkah laku yang tidak baik

b. Kurang pengetahuan dan keterampilan

c. Cacat tubuh yang tidak terlihat

d. Keletihan dan kelesuan

Menurut Sendjun Manulang (2001), ada 4 faktor penyebab kecelakaan kerja, antara lain :2,3,6

Page 5: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

1. Faktor manusia

Kecelakaan kerja yang disebabkan faktor manusia meliputi kurangnya kemampuan fisik,

mental, dan psikologi, kurangnya atau lemahnya pengetahuan dan keterampilan atau

keahlian, stress, motivasi yang tidak cukup atau salah.

2. Faktor material/bahan/peralatan

Misalnya bahan yang seharusnya terbuat dari besi, akan tetapi supaya lebih murah dibuat

dari bahan lain sehingga dengan mudah menimbulkan kecelakaan.

3. Faktor bahaya/ sumber bahaya, ada dua sebab :

a. Perbuatan berbahaya

Misalnya karena metode kerja yang salah, keletihan/kelesuan, sikap kerja yang tidak

sempurna dan sebagainya.

b. Kondisi/keadaan berbahaya

Yaitu keadaan yang tidak aman dari mesin/peralatan-peralatan, lingkungan, proses, sifat

pekerjaan.

4. Faktor yang dihadapi

Misalnya kurangnya pemeliharaan/perawatan mesin-mesin sehingga tidak bisa bekerja

dengan sempurna.

Kecelakaan kerja dapat terjadi dalam proses interaksi ketika terjadi kontak antara

manusia dengan alat, material dan lingkungan dimana pekerja berada. Kecelakaan dapat terjadi

karena kondisi alat atau material yang kurang baik atau berbahaya.

Page 6: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

Kecelakaan juga dapat dipicu oleh kondisi lingkungan kerja yang tidak aman seperi

ventilasi, penerangan, kebisingan, atau suhu yang tidak aman melampaui ambang batas. Selain

itu, kecelakaan juga dapat bersumber dari manusia yang melakukan kegiatan di tempat kerja dan

menangani alat atau material.

Faktor Kecelakaan Kerja

1. Faktor manusia

Faktor manusia mempunyai peran paling penting dalam setiap kecelakaan kerja yang

terjadi sehinggakan terdapat teori faktor manusia yang menekankan bahwa pada akhirnya

semua kecelakaan kerja baik langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh kesalahan

manusia. Faktor manusia dapat dibagikan kepada dua garis besar yaitu1,3,5,6

a. Faktor internal

Faktor internal dapat diartikan sebagai faktor yang bermula dari dalam diri pekerja itu

sendiri. Antara bagian yang penting dalam faktor internal adalah :

Perilaku manusia

Perilaku manusia merupakan antara perkara vital dalam keselematan

bekerja dan dalam mengelakkan terjadinya kecelakaan. Perilaku manusia yang

sering mengabaikan unsur keselamatan dalam melakukan sebarang bentuk

pekerjaan akan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan kerja.

Setiap pekerja harus diterapkan dengan perilaku kerja aman atau dipanggil

behavior based safety yaitu berfokus pada perilaku pekerja sebagai salah satu

penyebab terjadinya kecelakaan kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan

kerja dan penyakit akibat kerja.

Program behavior based safety akan mengidentifikasi pekerja yang

berperilaku tidak aman kemudian mengarahkan pekerja tersebut untuk

berperilaku aman pada saat bekerja. Menurut Scott Geller (2001), behavior

based safety adalah program dengan metode untuk mengubah perilaku pekerja

dengan menggabungkan beberapa prinsip, yaitu :

a. Mendorong pekerja agar memiliki perilaku aman pada saat bekerja.

Page 7: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

b. Melakukan perbaikan secara terus-menerus jikalau pekerja belum dapat

untuk berperilaku aman.

c. Fokus pada perubahan perilaku bukan pada kecelakaan.

Beberapa perilaku manusia yang bisa menyumbang kepada kecelakaan waktu

bekerja adalah :

a. Tidak mengikuti standar prosedur (SOP) pekerjaan yang ditetapkan

Standard operating procedure (SOP) adalah langkah-langkah kerja

tertulis yang terfokus kepada pelaksanaan pekerjaan untuk mengurangi

resiko kerugian dan mempertahankan kehandalan. Dalam standard

operating procedure biasanya terdapat batasan operasi peralatan dan

keselamatan, prosedur menghidupkan, mengoperasikan, dan mematikan

peralatan.

Dalam Anonim (2007), secara garis besar ketentuan-ketentuan yang

ada dalam standard operating procedure terdiri atas : 1,3,6

o SOP harus spesifik untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan.

o SOP dapat menggambarkan semua resiko pekerjaan yang akan

dilaksanakan.

o Identifikasi semua resiko keselamatan, bahaya lingkungan, dan

ergonomi yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan

dilaksanakan.

o Menentukan alat pelindung diri yang sesuai untuk menghindari terkena

resiko keselamatan yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan

dilaksanakan.

o Izin kerja yang digunakan untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Page 8: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

o Menggambarkan aturan, tanggung jawab maupun kewenangan untuk

semua karyawan.

o Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh semua karyawan.

o Dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan job safety

analysis.

o Menjelaskan pengoperasian normal dan tindakan yang akan dilakukan

jika terjadi perubahan.

o Menjelaskan tanggapan keadaan darurat dan prosedur pelaksanaan

shutdown.

b. Melakukan pekerjaan walaupun mempunyai kurang ketrampilan dalam

melakukan pekerjaan yang ditugaskan seperti :1,2

Kurang pengalaman

Kurang orientasi

Kurang latihan memahami alat

Kurang latihan memahami data

Salah pengertian terhadap suatu perintah

c. Perilaku tidak aman pada saat bekerja lain adalah :4

Menggunakan mesin secara tidak benar, menggunakan metode

pendukung yang tidak aman, serta metode transportasi yang tidak

benar.

Melakukan tindakan berbahaya tanpa memberi tahu orang

lain,misalnya menghidupkan mesin atau kendaraan secara mendadak.

Salah memilih mesin yang diperlukan, atau menggunakan mesin yang

tidak memenuhi spesifikasi atau rusak.

Meninggalkan tempat kerja pada saat mesin masih beroperasi, atau

menempatkan mesin atau bahan di tempat yang tidak aman.

Page 9: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

Merusak atau melepaskan instalasi keselamatan, misalnya peralatan

penjaga mesin.

Menggunakan peralatan yang tidak tepat sewaktu bekerja.

Menolak penggunaan APD atau mengenakannya secara salah,atau

mengenakan pakaian kerjayang tidak sesuai.

Bekerja di bawah pengaruh obat / alkohol, atau bermain-main sewaktu

bekerja.

Emosi

Faktor emosi juga berperan besar dalam meningkatkan risiko kecelakaan

kerja. Manusia dengan emosi yang tidak stabil atau buruk bisa melakukan

kerja dengan tidak benar lalu menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.

Gangguan emosi akan menyebabkan ketrampilan kerja menurun secara tidak

langsung dan mengakibatkan berkurang produktivitas pekerjaan yang

dilakukan.1,3

Stress

Stress pada manusia dapat disebabkan oleh masalah peribadi atau pun oleh

masalah kerja berlebihan ( work overload ). Manusia sebagai makhluk hidup

hanya dapat melakukan pekerjaan secara optimum dalam jangka waktu

tertentu dan jumlah waktu 8 jam bekerja adalah waktu yang paling sesuai bagi

rata-rata pekerjaan. Beban kerja yang berlebihan dnat terlalu berat baik waktu

kerja yang berlebihan atau dalam waktu optimum bekerja akan menyebakan

stress kepada pekerja dan akan meningkatkan risiko berlakunya kecelakaan

akibat kerja. Stress pada pekerja dapat dibagikan menjadi dua kelompok

yaitu :

1. stress mental, antara lain:

Emosi berlebihan

Beban mental berlebihan

Pendiam dan tertutup

Problem dengan suatu yang tidak memahami

Frustasi

Sakit mental

Page 10: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

2. stress fisik, antara lain:

Tidak sehat

Beban tugas berlebihan

Kelelahan sensori

Terpapar bahan bahaya

Terpapar panas yang tinggi

Kekurangan oksigen

Gerakan terganggu

Gula darah menurun

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal dapat didefinisikan sebagai faktor yang bukan berpunca dari pekerja itu

sendiri namun dapat mengakibatkan pekerja tersebut untuk melakukan kesalahan dalam

bekerja yang bisa mengakibatkan kecelakaan. Faktor eksternal sering berpunca dari

manajemen seperti:1,4,6

a. Instruksi yang diberikan tidak jelas

b. Kurangnya orientasi yang diberikan kepada pekerja

c. Kurang latihan yang diberikan kepada pekerja

d. Pemberian data tentang peralatan dan proses kerja yang tidak lengkap kepada

pekerja

e. Kurangnya latihan praktik yang diberikan kepada pekerja.

2. Faktor bahan dan material

Bahan dan material termasuk dalam faktor fisik yang bisa menyebabkan

kecelakaan kerja. Dalam setiap pekerjaan, setiap bahan dan material yang digunakan

untuk menyempurnakan suatu pekerjaan haruslah diteliti sifat dan komposisi bahan itu

sama ada bersesuaian dengan pekerjaan yang ingin dilakukan atau pun tidak. Sifat umum

bahan seperti diameter dan dimensi bahan juga penting untuk mengurangkan risiko

terjadinya kecelakaan dalam pekerjaan. 4

Mengambil contoh dari skenario yang diberikan, bahan atau material yang

digunakan adalah kabel tegangan rendah. Kabel tegangan rendah merupakan kabel yang

megnalirkan listrik dengan yang bersifat tegangannya di awah 1kV. Seperti kabel

pengaliran listrik yang lain, kabel ini terdiri dari dua komponen utama yaitu konduktor

Page 11: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

yang mengalirkan listrik dan insulator yaitu bagian paling terluar untuk menghambat

pengaliran listrik. Jadi, adalah sangat penting untuk memastikan komponen utama kabel

listrik ini dibuat dari material yang benar untuk menghindarkan kecelakaan seperti

pengendali dan pemasang kabel terkena kejutan listrik. Selai itu, sifat bahan yang

digunakan harus diteliti sama ada berada dalam keadaan yang sempurna atau cacat. Kabel

listrik walaupun yang mempunyai tegangan yang rendah jika berada dalam keadaan cacat

seperti robeknya insulator (penghambat aliran listrik) dapat mengakibatkan kecelakaan

pada pekerja instalasi. 5

3. Faktor instalasi ( peralatan )

Faktor peralatan juga penting dalam menyebabkan kecelakaan kerja selain faktor

manusia. Walaupun hanya menyumbang kepada sedikit kasus kecelakaan kerja jika

dibandingkan dengan faktor manusia, interaksi antara manusia dan peralatan yang salah

dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh itu, alat kerja yang digunakan haruslah

sentiasa berada dalam keadaan yang baik dan terawat. Apabila pekerja menggunakan

peralatan yang tidak selamat, maka pekerja tersebut dapat cedera seperti jatuh dari tangga

yang patah.1,4,6

Dalam mengawasi peralatan kerja agar sentiasa aman digunakan, perkara berikut

penting untuk dilaksanakan : 2,6

1. Melakukan inspeksi alat secara berkala.

Inspeksi alat secara berkala dapat memberikan input tentang kondisi alat

sama ada aman atau tidak untuk digunakan. Selain itu, alatan kerja yang rusak

dapat dikenal pasti dan dapat diberikan perhatian selanjutnya seperti

diperbaiki atau diberikan tanda amaran agar tidak terjadi kecelakaan dari

penggunaan alat tersebut.

2. Melakukan pemeliharaan pada setiap alatan bekerja

Pemeliharaan alat adalah amat penting untuk memperpanjang usia alat

selain memastikan alatan pekerjaan berada dalam keadaan terbaik untuk

digunakan. Seperti diketahui umum, alat yang berada dalam kondisi baik akan

melancarkan pekerjaan. Jadi kondisi terbaik alatan pekerjaan haruslah

dipelihara semaksima mungkin bagi mengelakkan terjadinya kecelakaan pada

waktu proses pekerjaan. Apabila alatan rusak dan proses pemeliharaan alatan

Page 12: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

tidak dapat dilakukan lagi, maka tindakan terbaik adalah memperbaiki atau

menggantikan peralatan tersebut dengan alatan pekerjaan baru.

3. Mengorganisasikan/ pengendalian/ perencanaan penggunaan alat

Pengoranisasian dan perencanaan penggunaan alatan pekerjaan adalah

amat penting bagi mengelakkan terjadinya kecelakaan pekerjaan. Setiap alatan

haruslah dilengkapi dengan tata cara penggunaan (operational standard),

selain data-data lain seperti kondisi alat, pekerjaan yang bersesuain dengan

kegunaan alatan, usia alatan, pihak yang berwenang untuk memelihara alatan,

prosedur yang harus dilakukan apabila terjadi kerusakan alat dan langkah-

langkah keselamatan sewaktu penggunaan alatan pekerjaan.

Langkah ini dapat mengurangkan risiko terjadinya kecelakaan kerja, selain

memudahkan pihak manajemen untuk mengendalikan alatan. Alat-alatan juga

harus disimpan dalam klasifikasi tertentu, bersesuaian dengan kepentingan

dan kesesuaian penggunaan.

Alatan yang rusak dan tidak aman digunakan juga harus diasingkan atau

diberi tanda peringatan atau dirujuk kepada pihak berwenang untuk

diperbaiki. Dalam skenario ini, kejadian kecelakaan kerja ini adalah akibat

kelalaian pengawas gudang karena tidak memasang tanda peringatan atau

member perintah agar tangga tersebut diperbaiki.

Melalui skenario ini, alatan utama yang digunakan adalah tangga. Jadi,

beberapa instruksi penggunaan tangga yang tepat haruslah diberikan

seperti :4,5

1. Pilih tangga yang mantap dengan ketinggian yang sesuai. Tangga

harus memenuhi standar keselamatan yang berlaku.

2. Gunakan tangga berinsulasi apabila mengangkut benda-benda yang

bermuatan listrik.

3. Pastikan tangga diletakkan pada permukaan yang kuat dan datar.

4. Apabila menggunakan tangga lurus, jagalah posisinya pada sudut 75

derajat dari tanah.

5. Jika tingga tidak disangga atau dikencangkan, perlu ada orang lain

yang membantu memegangi tangga.

Page 13: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

6. Apabila menggunakan tangga lipat, tangga harus dilengkapi dengan

engsel tangga dan lipatan dibuka sepenuhnya.

7. Sebelum mendaki tangga, selalu periksa apakah tangga mantap dan

stabil.

8. Buatlah "kontak tiga-titik" apabila memanjat tangga,

yaitu Anda harus bersentuhan dengan tangga dengan sedikitnya 3

anggota badan pada setiap saat.

9. Peralatan tangan harus ditempatkan di dalam kantung alatdi pinggang

apabila memanjat tangga.

10. Kenakan alas kaki yang sesuai, misalnya sepatu anti-selip.

11. Apabila berdiri pada tangga, selalu sediakan jarak sedikitnya dua anak

tangga dari puncak tangga agar tangan dapat menjangkaunya.

4. Fasilitas kerja & manajemen

Faktor terakhir yang menyumbang kepada kecelakaan kerja adalah fasilitas kerja dan

manajemen. Fasilitas kerja mencakupi ketersediaan peralatan pekerjaan dan juga lingkungan

kerja yang sesuai yang diberikan kepada pekerja untuk melakukan suatu pekerjaan. Dalam

fasilitas kerja, peralatan yang diberikan adalah amat penting selain lingkungan yang kondusif

dan aman bagi pekerja untuk melakukan pekerjaannya.

Peralatan utama yang penting untuk diberikan kepada pekerja adalah alat pelindung diri

(APD). Alat Pelindung Diri (APD) adalah peralatan keselamatan yang harus digunakan oleh

personil apabila berada pada suatu tempat kerja yang berbahaya (Cahyono, 2004). Menurut

Suma’mur (2009), alat pelindung diri adalah suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri

terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja.

Alat-alat pelindung diri beraneka ragam macamnya. Jika digolongkan berdasarkan

bagian-bagian tubuh yang dilindunginya, maka jenis-jenis alat pelindung diri adalah sebagai

berikut : 1,2,4,6

1. Alat Pelindung Kepala (Head Cover)

Alat ini terdiri dari alat pengikat rambut, penutup rambut, topi dari berbagai

bahan. Tujuan pemakaian alat pelindung kepala adalah untuk melindungi kepala

dari bahaya terbentur dengan benda tajam atau benda keras, baik yang sifatnya

Page 14: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

jatuh, melayang atau meluncur termasuk melindungi diri dari panas radiasi bahan-

bahan kimia korosif. Jenis pekerjaan yang memerlukan alat pelindung kepala

misalnya pekerjaan di bawah mesin-mesin maupun pekerjaan di sekitar konduktor

energy yang terbuka. Contoh alat pelindung kepala adalah topi plastik, topi plastik

berlapis asbes, topi aluminium, dan topi logam.

2. Alat Pelindung Mata (Eye Protection)

Alat pelindung mata digunakan untuk melindungi mata dari kemungkinan kontak

dengan bahaya karena percikan atau kemasukan debu-debu, gas-gas, uap, cairan

korosif, partikel-partikel melayang atau terkena radiasi gelombang

elektromagnetik.

3. Alat Pelindung Telinga (Hearing Protection)

Alat pelindung telinga bekerja sebagai penghalang antara bising dan telinga

dalam. Alat ini diperlukan apabila tingkat kebisingan di tempat kerja sudah

mencapai 85 dB diatas 8 jam sehari.

Alat pelindung telinga terdiri dari 3 macam, yaitu :

o Kapas.

o Sumbat telinga (Ear Plugs) mempunyai daya atenuasi suara sebesar

25-30 dB.

o Tutup telinga (Ear Muffs) mempunyai daya atenuasi suara sebesar 10-

15 dB lebih besar dari sumbat telinga.

o Canal Caps

4. Alat Pelindung Pernapasan (Respiratory Protection)

Alat pelindung pernapasan diperlukan di tempat kerja dimana udara didalamnya

tercemar. Secara umum ada 2 macam alat pelindung pernapasan, yaitu :

a. Respirator atau Purifying Respirator.

Alat ini berfungsi untuk membersihkan udara yang akan dihirup oleh

pekerja. Alat ini digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya

penapasan debu, kabuut, asap, gas dan uap.

Page 15: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

b. Breathing Apparatus atau Air Supply Respirator

Alat ini berfungsi untuk memberikan udara bersih atau oksigen kepada

pekerja yang menggunakannya.

5. Alat Pelindung Tangan dan Jari-jari (Hand Gloves)

Alat pelindung tangan ini paling banyak digunakan, karena kecelakaan yang

paling pada tangan dari keseluruhan kecelakaan yang ada. Menurut bentuknya,

sarung tangan dapat dibedakan menjadi :

a. Sarung tangan biasa (Gloves)

b. Sarung tangan yang dilapisi dengan plat logam (Grantlet) yang digunakan

di lengan.

c. Mitth, sarung tangan untuk 4 jari yang terbungkus.

6. Alat Pelindung Kaki (Foot Cover)

Sepatu keselamatan kerja dipakai untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda

berat, asam dan basa yang korosif, cairan panas dan terinjak benda-benda tajam.

Contoh alat pelindung kaki seperti sepatu kulit, sepatu karet, sepatu bot karet,

sepatu anti slip, sepatu dilapisi baja, sepatu plastik, sepatu dengan sol kayu/gabus,

pelindung betis, tungkai dan mata kaki.

7. Alat Pelindung Tubuh

Alat pelindung tubuh berupa pakaian dapat berbentuk apron yaitu pakaian

pelindung tubuh yang menutupi sebagian tubuh mulai dari dada sampai lutut dan

berbentuk overalls yaitu pakaian pelindung tubuh yang menutupi seluruh bagian

tubuh.

Lingkungan kerja

Selain peralatan, fasilitas kerja juga meliputi lingkungan kerja yang aman dan kondusif untuk

pekerja melakukan pekerjaannya. Lingkungan yang aman ini harus disediakan oleh manajemen

dan pihak manajemen juga harus memastikan bahawa lingkungan pekerjaan tidak mempunyai

tempat-tempat berbahaya yang meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan kerja. Beberapa faktor

lingkungan yang bisa mengakibatkan kecelakaan kerja adalah :1,2,6

Page 16: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

1. Tidak memasang rambu-rambu keselamatan pada tempat berbahaya atau tempat yang

mudah terjadinya kecelakaan di tempat kerja

2. Lingkungan kerja yang tidak ergonomic untuk pekerja

3. Beberapa faktor bahaya seperti lantai yang basah dan licin, cahaya yang tidak mencukupi,

suhu yang tidak bersesuaian dengan pakaian dan tubuh pekerja, bising yang keterlaluan,

keadaan udara dan tempat kerja yang kotor dan kondisi lain yang bisa mengakibatkan

kecelakaan kerja.

Manajemen

Manajemen juga berperan penting dalam memastikan keselamatan pekerja sentiasa terjamin.

Manajemen haruslah memastikan segala keperluan yang dibutuhkan bagi seorang pekerja

dipenuhi agar pekerja itu dapat melakukan pekerjaannya dengan aman dan tidak mengalami

cedera. Beberapa sikap menajeman yang bisa mengundang kecelakaan pada saat bekerja adalah :

Tidak memadainya persiapan pelaksanaan pekerjaan

Tidak memadainya pengecekan/pengujian peralatan

Tidak memadainya atau tidak tepat metode, prosedur, dan instruksi kerjanya

Memperkerjakan tenaga kerja yang tidak memenuhi syarat keahlian/keterampilan

Tidak memadai pengawasan terhadap pekerjaan

Dalam faktor manajemen, manusia adalah faktor yang bereperan bagi memastikan sistem

manajemen itu untuk beroperasi secara benar. Dalam skenario ini, pihak manajemen yang

diwakili oleh pengawas gudang telah lupa memasang tanda peringatan atau member perintah

agar tangga yang cacat tersebut diperbaiki merupakan salah satu dari kelalaian dari manajemen

yang menyebabkan kecelakaan kerja ini.

Kesimpulan

Faktor manusia merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja pada teknisi

listrik dalam skenario ini. Teknisi listrik tersebut tidak melakukan pekerjaannya dengan

mengikut SOP yang benar yaitu menggunakan sabuk pengaman ketika bekerja selain tidak

menggunakan tangga dengan selamat yaitu tidak memastikan anak tangga yang bakal dipijak

stabil. Faktor manusia lain adalah pengawas gudang yang tidak memasang tanda cacat pada

tangga yang cacat selain tidak memerintahkan agar tanda yang cacat itu diperbaiki.

Page 17: Kecelakaan Kerja di tempat kerja.docx

Daftar Pustaka

1. Dr.Suryadi, Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja, Penerbit Buku Kedokteran ECG, 2010

2. John Ridley, John Canning. Safety at Work. Workplace safety. Roetledge. United

Kingdon. 2011.

3. Phil Hughes, Ed Ferret. Introduction to International Health and Safety at Work. London.

Butterworth- Heinamenn Elsevier. 2010.

4. Occupational Safety and Health Council ( OHSA ). Buku panduan dan keselamatan kerja.

OHSA Hong Kong. 2010.

5. Occupational Safety and Health Council ( OHSA ). Stairways and ladders, a guide to

OSHA rules. United States. 2010.

6. David Koh, Ken Takahashi. Occupational Medicine Practice. World Scientific. London.

2010.

7. USU. Program keselamatan dan kesehatan kerja. Diunduh dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32420/4/Chapter%20II.pdf, 10 Oktober

2012.