kecelakaan pesawat

download kecelakaan pesawat

of 7

Transcript of kecelakaan pesawat

  • 8/14/2019 kecelakaan pesawat

    1/7

    Awal tahun 2007 ini, kita dikejutkan oleh banyaknya peristiwa kecelakaantransportasi, meliputi darat, laut, udara. Belum lenyap rasa ngeri kita atas tragedi

    jatuhnya pesawat Adam Air dan kecelakaan dua kapal laut, kita kembali harus

    terhenyak oleh kabar terbakarnya pesawat Garuda di Yogyakarta pada awal Maret

    silam.

    Ratusan jiwa telah menjadi korban kejadian naas yang beruntun itu. Sungguh

    memprihatinkan. Bahkan, para korban Adam Air hingga hari ini tak pernah ditemukan.

    Tim SAR dan masyarakat hanya berhasil mengais kepingan-kepingan badan pesawat

    yang terapung di permukaan laut. Diduga pesawat boeing 737 yang membawa ratusan

    penumpang itu terjun bebas dan tenggelam di dasar laut.

    Kecelakaan pesawat udara hampir selalu mengakibatkan korban jiwa dalam jumlahbesar. Apa lagi bila kecelakaan itu berupa meledak, terbakar, atau jatuhnya pesawat.

    Nyaris tak menyisakan banyak korban yang selamat.

    Rabu pagi (7/3) Garuda Indonesia GA 200 PK-GZCterbakar dan meledaksesaat

    setelah melakukanfast-hard landingdan overrun hingga break up fire di Bandara

    Adisutjipto Yogyakarta. Setidaknya 23 orang meninggal atas kejadian tersebut,

    termasuk beberapa jurnalis Australia yang sedianya akan meliput pertemuan

    Alexander Downer dan Din Syamsudin di Universitas Muhammadiyah

    Yogyakarta (UMY), Rabu siang.

    Agak kaget juga mengingat insiden ini menimpa Garuda. Andaikata insiden ini

    menimpa Adam Air atau Lion Air, barangkali sebagian dari kita cumashrug ourshoulders, dan bilang nggak lagi, deh. Namun selama ini Garuda dikenaldengan reputasinya yang cukup bagus dan relatif aman. Ternyata memang Tuhan

    tidak pilih-pilih.

    Tentang Garuda Indonesia

    Ada yang bilang Garuda itu Great And Reliable Until Delay Anounced. Banyak

    yang bilang bahwa maskapai ini harganya sebanding dengan pelayanannya. Jadi,kendati banyak maskapai lain menawarkan harga bantingan, mereka cenderung

    kembali ke Garuda lagi. Garuda punya aviator-aviatorjempolan, walaupunterkadang standar yang diterapkan tidak selalu sama mirip-mirip dengan

    airlines di UK.

    Dari data yang ada, Garuda Indonesia sudah kehilangan 595 penumpang plus satu

    ground fatality dalam 15 kecelakaan fatal dan 3 insiden non-fatal sejak tahun

    1950. Dan sejak 2002, Garuda hanya mengalami satu kali kecelakaan fatal.

    Lima tahun tanpa kecelakaan adalah rekor yang cukup bagus untuk ukuran

    standar orang Indonesia

    http://aviation-safety.net/database/record.php?id=20070307-0http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/asia-pacific/6425419.stmhttp://news.yahoo.com/s/nm/20070307/wl_nm/indonesia_plane_dchttp://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/03/tgl/08/time/054929/idnews/751277/idkanal/10http://aviation-safety.net/database/record.php?id=20070307-0http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/asia-pacific/6425419.stmhttp://news.yahoo.com/s/nm/20070307/wl_nm/indonesia_plane_dchttp://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/03/tgl/08/time/054929/idnews/751277/idkanal/10
  • 8/14/2019 kecelakaan pesawat

    2/7

    Kasus Adam Air Perlihatkan Kerancuan

    Oleh Hayat Mansur

    Kasus Adam Air menunjukkan kerancuan. Menteri Perhubungan yang tidak bisa

    bekerja dan telah melakukan kebohongan publik, tetap dibiarkan berkiprah. Ketua

    DPR yang harusnya menyalurkan keresahan publik, lebih banyak fokus ke

    masalah lain.

    Kasus penyebab kecelakaan pesawat Adam Air Boeing 737-400 dengan nomor

    penerbangan KI 574 hingga kini memang belum diketahui. Tapi yang pasti dalam

    kasus ini Menteri Perhubungan Hatta Rajasa adalah pejabat negara yang paling

    bertanggung jawab terhadap kecelakaan tersebut, diluar maskapai penerbangan itu

    sendiri. Menhub bertanggung jawab menghindari berbagai kecelakaan transportasi

    belakangan ini termasuk tenggelamnya kapal Senopati Nusantara. Karena itu

    pencopotannya selaku menteri adalah suatu keharusan, selain penghentian Menko

    Kesra yang terlilit konflik kepentingan kasus lumpur Sidoardjo.

    Ini beberapa highlight mismanagement dalam kasus Adam Air:

    Manajemen transportasi begitu buruk sehingga pilot Adam Air nekat

    berangkat dan otoritas Bandara Juanda membiarkan pesawat itu melangit.

    Banyak sekali laporan bahwa Departemen Perhubungan selaku lembaga

    yang mengawasi kelaikan terbang pesawat tutup mata terhadap maskapaipenerbangan yang tak serius merawat pesawatnya.

    Menyampaikan kebohongan publik dengan menyampaikan berita

    mengenai penemuan pesawat hilang Adam Air.

    Membiarkan radar penangkap pancaran sinyal darurat yang dikenal

    sebagai Emergency Locator Beacon-Aircraft atau ELBA yang berada di

    Cengkareng, Jakarta, tetap rusak sehingga pencarian pesawat berlarut-

    larut.

    JAKARTA--Tabir penyebab kecelakaan pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing

    737-400 di Yogyakarta pada 7 Maret lalu, mulai tersingkap. Kecelakaan yang

    menelan 21 korban tewas itu diduga akibat human error (kesalahanmanusia). Berdasar rekaman di kokpit pesawat, pilot M. Marwoto Komarcekcok dan berdebat seru dengan kopilot Gagam Saman Rahmana saatpesawat dalam proses mendarat (landing).

    Kejadian tersebut terungkap dari pengamatan terhadap black box (kotakhitam) yang merekam pembicaraan di dalam kokpit (voice cockpit

    recorder/VCR). Hasil rekaman itu diperoleh Komite Nasional KeselamatanTransportasi (KNKT) setelah berhasil di-download di pabrik black box itu di

    Amerika Serikat.

    "Kopilot ini masih muda, baru memiliki sekitar 2.000 jam terbang, sedangkanpilot cukup berpengalaman dengan sekitar 15 ribu jam terbang," ujar KetuaKNKT Tatang Kurniadi dalam wawancaranya kepada televisi Australia Nine

  • 8/14/2019 kecelakaan pesawat

    3/7

    Network, kemarin.

    Menurut Tatang, kopilot mengingatkan agar pesawat tidak langsung mendaratdan sebaiknya berputar-putar dulu karena kecepatannya masih tinggi.Sebaliknya, pilot memutuskan untuk landing. Hal itu mengakibatkanhilangnya konsentrasi saat mendekati landasan.

    Keterangan itu memang sesuai dengan kesaksian para penumpang yangselamat, bahwa kecepatan pesawat sesaat sebelum menyentuh tanah(touchdown) sangat tinggi, tidak seperti biasanya.

    Kecelakaan pesawat Garuda GA200 rute Jakarta-Yogyakarta di Bandara Adi

    Sucipto, Yogyakarta, itu merenggut 21 nyawa penumpang dan seorang awakpesawat. Di antara mereka terdapat mantan rektor UGM Prof KoesnadiHardjasoemantri dan beberapa staf Kedutaan Besar Australia.

    Menurut Tatang, pilot dan kopilot tersebut merupakan pasangan baru dalamsatu penerbangan. Pihaknya akan mendalami ada apa di balik percekcokan itudan apakah kedua orang tersebut bisa bekerja sama atau tidak.

    Hanya saja, saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Tatang mengaku tidakmengeluarkan argumentasi seperti itu. Dalam wawancara dengan televisi

    Australia, dia hanya menceritakan crew resources management (CRM).

    Untuk mengklarifikasi informasi tersebut, Senin, hari ini, atau Selasa, besok,pihaknya segera mengadakan jumpa pers.

    "Ndak ada argumentasi seperti itu. Bulenya nyimpulkan sendiri kali," ungkapTatang melalui SMS yang dikirim kepada koran ini.

    Sebelumnya, dari dua kotak hitam pesawat Garuda GA 200, AustraliaTransportation Safety Bureau (ATSB) hanya berhasil membaca yang berjenis

    FDR (flight data recorder). VCR (voice cockpit recorder)-nya rusak akibatterbakar dengan suhu yang sangat tinggi.

    Untuk itu, KNKT membawa VCR itu ke pabriknya, Boeing Company di HoneyWell, Seattle, Amerika Serikat (AS). "VCR itu sudah diperbaiki Boeing, namunkita belum dapat sampaikan isi

    16 Maret 2007Santunan Rp600 Juta Bagi Korban Meninggal Kecelakaan Garuda

    Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (15/3),

    mengatakan tiga ahli waris korban tersebut masing-masing mendapat santunan sebesar

    Rp600 juta. Sementara kepada 18 korban meninggal lainnya akan dilakukan setelah proses

    persyaratan administrasinya lengkap.

    Sementara itu, santunan untuk penumpang yang luka-luka, Garuda sedangmembicarakannya dengan pihak asuransi. Termasuk pemberian uang penggantian terhadap

    bagasi kepada seluruh penumpang.

    Dengan demikian hingga Rabu (14/3), Garuda telah menyerahkan uang simpati kepada 122

    penumpang GA-200 masing-masing Rp25 juta. Sebanyak 73 dari mereka berdomisili di

    Jakarta, 38 di Yogyakarta, sisanya berdomisili di sejumlah daerah lainnya, satu di Hiroshima

    Jepang dan satu berdomisili di Singapura.

  • 8/14/2019 kecelakaan pesawat

    4/7

    Sedangkan ahli waris dari penumpang Prof Dr Koesnadi, mendapat santunan asuransi jiwa

    Rp1 milyar di samping Rp600 juta. Karena Prof Dr Koesnadi telah menjadi anggota New

    Executive Card Plus dan telah terbang bersama Garuda 802 kali.

    nya," lanjut Tatang. Awal tahun 2007 merupakan awal tahun yang tidakbegitu baik bagi Indonesia, terutama bagi dunia penerbangan. Dalam waktu

    kurang dari tiga bulan, tercatat telah terjadi lebih dari 23 kali insiden maupunkecelakaan pesawat.

    Berikut ini daftar insiden dan kecelakaan pesawat yang berhasil dikumpulkanIndoflyer, sejak tanggal 1 Januari hingga hari Jumat 9 Maret 2007 :

    01 Januari 2007

    Garuda Indonesia Boeing 737-500 dan Saudi Arabian Airlines Boeing

    747-400 bersenggolan ketikapushbackdi Bandara Soekarno-Hatta.

    Adam Air Boeing 737-400 PK-KKW, hilang dalam perjalanan dari

    Surabaya menuju Manado di perairan Majene, Sulawesi Barat. Sampai

    saat ini, seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 102

    orang belum diketahui nasibnya )

    02 Januari 2007

    Lion Air Boeing MD-90 rute Jakarta-Surabaya-Makassar-Ambon,

    tergelincir di Bandara Pattimura, Ambon. Namun insiden ini disangkal

    oleh pihak Lion Air.

    06 Januari 2007

    Pelita Air Service Fokker 28, mengalami keretakan pada kaca kokpit di

    Kupang, Nusa Tenggara Timur

    Batavia Air Boeing 737-300 PK-YTU, Roda depan bagian kanan lepas

    ketika akan take-off penerbangan dari Pangkal Pinang menuju Jakarta.

    Pesawat Return to Apron (RTA) dan kemudian diperbaiki

    11 Januari 2007

    Sriwijaya Air Boeing 737-200 PK-CJJ, dalam penerbangan dari Malang

    menuju Jakarta, dialihkan ke Surabaya karena masalah pada roda

    pesawat, sesaat setelah pesawat mengudara.

  • 8/14/2019 kecelakaan pesawat

    5/7

    12 Januari 2007

    Pelita Air Service Fokker 100 PK-PJN, mengalami keretakan pada kaca

    dalam penerbangan Jakarta-Dumai.

    Sriwijaya Air Boeing 737-200, Return to Base (RTB) dalam

    penerbangan dari Jakarta-Palembang, karena masalah Radar Cuaca. )

    14 Januari 2007

    Republic Express (RPX) Boeing 737-200 Cargo PK-RPX, Kuala Lumpur-

    Kuching mendarat keras dan mengalami patah pada roda pendaratan.

    17 Januari 2007

    Batavia Air Boeing 737-400, dalam penerbangan Manado-Balikpapan-

    Jakarta, Return to Base (RTB) setelah pesawat mengudara dan

    mendapat masalah pada roda pesawat. )

    Mandala Airlines Airbus 320 PK-RMC, Return to Base (RTB) dalam

    penerbangan Jakarta menuju Ambon setelah mendapat masalah pada

    roda pesawat

    18 Januari 2007

    Mandala Airlines Airbus 320 PK-RMC, Return to Apron (RTA) di

    Soekarno-Hatta, karena masalah administrasi belum mendapat izin

    terbang dari DSKU. )

    19 Januari 2007

    Indonesia Air Asia Boeing 737-300, Jakarta-Padang, roda terkunci di

    ujung runway sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional

    Minangkabau, Sumatera Barat

    Batavia Air Boeing 737, Return to Apron setelah lebih dari setengah

    jam mesin tidak dapat dihidupkan, dalam melayani penerbangan

    Jakarta-Pontianak

    31 Januari 2007

  • 8/14/2019 kecelakaan pesawat

    6/7

    Lion Air Boeing 737-400, dalam penerbangan Gorontalo-Makassar-

    Jakarta, mengalami gangguan pada mesin, dan mesin tidak dapat

    dihidupkan pada saat akan berangkat.

    04 Februari 2007

    Lion Air Boeing 737-400 PK-LIF, mengalami gangguan pada roda

    pesawat saat melakukan pendaratan di Bandara Sam Ratulangi,

    Manado.

    20 Februari 2007

    Sebuah Helikopter yang mengangkut Pejabat Pemerintahan mengalami

    kerusakan mesin.

    British Airways Boeing 747-400, dalam penerbangan Bangkok-Sydney,

    Mendarat darurat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar,

    disebabkan adanya asap dalam kokpit. Namun pihak ATC Ujung

    Pandang Center tidak menerima respon panggilan darutat dari pilot.

    Tidak ada korban dalam insiden ini. (forum...)

    21 FebAdam Air Boeing 737-300 PK-KKV, mengalami hard landing di

    Bandara Juanda dalam penerbangannya dari Jakarta. Badan pesawat

    menjadi bengkok dan patah di bagian tengah. Windsheardari cuaca

    buruk saat itu dan over Minimum Landing Weight (MLW) diperkirakan

    menjadi penyebabnya. (more..., forum...)

    24 Februari 2007

    Wings Air Boeing MD-82, Return to Base (RTB) dalam penerbangan

    Surabaya menuju Makassar dikarenakan masalah tekanan kabin.

    25 Februari 2007

    Adam Air Boeing 737-200, Return to Base (RTB) dalam penerbangan

    dari Jakarta menuju Solo karena gangguan teknis. Beberapa

    penumpang sempat mendengar suara ledakan kecil di bagian sayap.

    02 Maret 2007

    http://www.indoflyer.net/indoforum/tm.asp?m=112249http://www.indoflyer.net/indonews/isi.asp?aid=434http://www.indoflyer.net/indoforum/tm.asp?m=112409http://www.indoflyer.net/indoforum/tm.asp?m=112249http://www.indoflyer.net/indonews/isi.asp?aid=434http://www.indoflyer.net/indoforum/tm.asp?m=112409
  • 8/14/2019 kecelakaan pesawat

    7/7

    Merpati Nusantara Airlines Boeing 737-200, penerbangan dari Kuala

    Lumpur menuju Jakarta dialihkan ke Batam dikarenakan kebocoran Oli

    pada pesawat.

    07 Maret 2007

    Lion Air Boeing 737-400, Penerbangan Gorontalo-Makassar-Jakarta

    dialihkan ke Surabaya. Pihak Lion Air mengatakan pendaratan di

    Surabaya disebabkan oleh masalah cuaca. Namun beberapa

    penumpang melaporkan bahwa telah diumumkan bahwa pesawat

    mengalami gangguan dan akan segera melakukan pendaratan darurat

    di perairan. Seluruh penumpang telah bersiap memakai pelampung

    dan beberapa dari mereka tidak kebagian pelampung.

    Garuda Indonesia Boeing 737-400 PK-GZC, terbakar setelah mendarat

    dan tidak dapat berhenti dengan sempurna di ujung landasan, Bandara

    Internasional Adi Sutjipto, Yogyakarta. Diperkirakan kejadian ini

    disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti,pilot erroratau

    assymetry flap yang menyebabkan pendaratan kecepatan tinggi atau

    hal lainnya. Dilaporkan 22 penumpang tewas, dari 140 penumpang

    dan awak pesawat yang ada saat itu.