kelantang 1-3

download kelantang 1-3

of 12

Transcript of kelantang 1-3

  • 8/10/2019 kelantang 1-3

    1/12

    LAPORAN RESMI

    PRAKTEK PENGELANTANGAN

    PR.I II PROSES PERSIAPAN SERAT RAYON SECARA

    PERENDAMAN

    Nama : Toha Hidayatullah

    NIM :134015

    AKADEMI TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA

    OKROBER 2014

    PROSES PROSES PERSIAPAN SERAT RAYON SECARA PERENDAMAN

  • 8/10/2019 kelantang 1-3

    2/12

    A.

    TUJUAN PRAKTEK

    1. Menghilangakan kanji pati pada benang lusi pada benang rayon dengan

    menggunakan cara detergent/sabun , oksidator dan enzim.

    2. Membandingkan hasil proses hilang kanji yang dilakukan dengan menggunakan

    berbagai cara sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal

    B.

    DASAR TEORI

    Serat buatan merupakan serat yang dibuat dengan teknologi pembuatan serat, bahan

    baku serat buatan selain dapat berasal dari alam misalnya selulosa atau protein juga dapat

    berasal dari bahan baku yang harus disintesis terlebih dahulu.

    1. Serat Rayon Viskosa

    Serat rayon viskosa merupakan serat buatan yang pertama kali dibuat tahun 1891 oleh

    Courtaulds Ltd., kemudian berkembang ke seluruh dunia hingga saat ini. Serat rayon viskosa

    adalah serat buatan yang bahan bakunya berasal dari alam yaitu kayu pohon pinus yang dibuat

    menjadi lembaran kertas tebal yang disebut pulp, sebelum diolah menjadi serat.

    Pulp sebagai bahan baku mula-mula direndam dalam larutan NaOH 18% sehingga terjadi

    penggembungan dari pulp. Pulp yang telah menggembung dicabik-cabik sehingga dihasilkan

    cabikan pulp yang disebut crumb. Crumb hasil pencabikan didiamkan dalam suatu bejana

    selama 1-2 hari agar terjadi reaksi sempurna dan dihasilkan crumb yang namamnya selulosa

    alkali. Selanjutnya selulosa alkali ditambahkan larutan karbondisulfida sehingga terjadi proses

    xantasi. Hasil reaksi xatasi disebut selulosa xantat.

    Selulosa xantat kemudian dilarutkan dalam larutan NaOH 10% sampai dilhasilkan larutan

    polimer kental yang disebut larutan viskosa. Larutan viskosa kemudian dipintal dengan carapemintalan basah sehingga dihasilkan filamen rayon viskosa.

    1)

    Sifat rayon viskosa

    Rayon viskosa merupakan serat buatan yang berasal dari selulosa oleh karena itu sifatnya

    mirip dengan serat selulosa yang lain. Kelemahan serat rayon adalah kekuatan tarik dalam

    keadaan basah mengalami penurunan kekuatan yang cukup besar. Secara umum karakteristik

    serat rayon viskosa disajikan pada tabel.

    2)

    Morfologi serat rayon viskosa

    Pengamatan mikroskopik serat rayon viskosa menunjukkan bentuk silinder lurus

    bergaris-garis pada penampang memanjang dan bergerigi berlekuk-lekuk pada penampangmelintang seperti yang disajikan pada gambar

    3)

    Penggunaan serat rayon viskosa

    Serat rayon banyak digunakan untuk tekstil pakaian sebagai pengganti serat kapas.

    Rayon modifikasi yang mempunyai kekuatan tinggi digunakan sebagai serat penguat pada

    pembuatan ban kendaraan bermotor.

    Karakteristik Serat Rayon Viskosa

    Daya serapBersifat hidrofilik, Moisture Regain

    1213%

    Efek panas

    Tahan panas penyetrikaan,

    pemanasan

    yang lama menyebabkan warna

    menjadi

    kuning

    ElastisitasElastisitas jelek, sukar untuk kembali

    ke

  • 8/10/2019 kelantang 1-3

    3/12

    semula.

    KimiaLebih tidak tahan asam dibandingkan

    kapas

    PembakaranMeneruskan pembakaran, terbakar

    habis

    meninggalkan abu.

    Stabilitas

    dimensi

    Dalam pencucian cenderung

    menyusut

    Kekuatan 2,6 g/denier dalam keadaan bash 1,4

    g/denier

    Mulur 1525%

    Gamabara penamapang serat rayon.

    Desizing

    Proses penganjian dilakukan pada benang-benang lusi yang terbuat dari selulosa

    dan sintetik maupun campuran serat sebelum proses pertenunan untuk menambah

    kekuatan dan daya tahan gesekan selama proses pertenunan, agar jumlah putusnya

    benang kecil sehingga diperoleh mutu kain yang baik. Sedangkan untuk benang-benang

    dengan antihan tinggi dan gintir tidak harus dilakukan penganjian karena mempunyai

    kekuatan yang lebih tinggi. Proses penganjian tidak dilakukan pada kain-kain rajut,

    karena selain mempunyai karakter yang berbeda, pada proses perajutan tidak

    diperlukan gesekan dan tegangan yang kuat seperti halnya pada pertenunan. Penganjian

    benang lusi biasanya menggunakan kanji alam maupun kanji sintetik tergantung dari

    jenis seratnya seperti tertera pada Tabel 9.2.

    Kanji bersifat menghalangi penyerapan (Hidrofob) larutan baik dalam proses

    pemasakan, pengelantangan, pencelupan, pencapan, dan penyempurnaan khusus

    sehingga hasil proses tersebut kurang sempurna. Pada proses pencelupan dan pencapan

    zat warna tidak bisa masuk kedalam serat sehingga warna luntur dan tidak rata.

    Proses penghilangan kanji bertujuan untuk menghilangkan kanji yang terdapat pada

    bahan atau benang lusi pada kain hasil pertenunan tanpa merusak seratnya. Proses

    penghilangan kanji ini memerlukan perhatian karena setiap jenis kanji mempunyai sifat

    khusus, seperti tepung kanji akan sulit larut dalam air dan dapat dihilangkan denganenzim, kanji PVA peka terhadap larutan alkali, kanji poliakrilat dapat dihilangkan dalam

    kondisi alkali atau oksidator, kanji CMC larut dalam air panas dan lain-lain. Oleh karena

    itu sebelum dilakukan proses penghilangan kanji perlu diketahui lebih dulu jenis dan

    kadar kanji yang digunakan.

    1. Metoda Penghilangan Kanji

  • 8/10/2019 kelantang 1-3

    4/12

    Agar kanji larut dalam air kanji harus dihidrolisa atau dioksidasi menjadi senyawa yang

    lebih sederhana sehingga rantai molekulnya lebih pendek dan mudah larut dalam air.

    Kanji dapat dilarutkan atau dirusak menjadi molekul -molekul yang lebih kecil dan mudah

    larut, dengan tahapan sebagai berikut:

    o

    impregnasi dalam larutan penghilang kanji atau tahap pembasahano penyerapan larutan penghilang kanji untuk perusakan kanji atau tahap

    penggembungan

    o pelarutan kanji atau tahap pendispersian.

    o penghilangan kanji yang telah rusak atau tahap pencucian

    Untuk menghilangkan kanji dikenal beberapa cara :

    1) Perendaman

    2) Asam Encer

    3) Alkali Encer

    4) Enzym

    5) Oksidator

    Tabel 9.2 Jenis Kanji Berdasarkan Bahan Dasarnya

    Bahan Jenis Kanji Keterangan

    Tepung

    Kanji (pati)

    Jagung, kentang, sagu, tapioka,

    kanji modifikasi (dekstrin),

    hidroksietil

    Umumnya digunakan untuk

    penganjian serat kapas dan rayon

    stapel. Sukar dihilangkan.

    Gom alam

    Tragakan, gom arab, locust bean

    gum

    Dipakai sebagai tambahan pada

    kanji alam untuk meningkatkan daya

    lekat, fleksibilitas dan penyerapan air

    Protein

    Perekat, gelatin dan kasein Sebagian besar digunakan untukpenganjian filamen asetat dan rayon.

    Mudah dihilangkan dengan air panas,

    walupun kasein digunakan perendaman

    enzim. Sebagian digunakan untuk serat

    buatan

    Resin

    Stirena-maleat, poliakrilat dan

    polivinil-alkohol

    Secara luas digunakan untuk benang

    serat asetat, poliester, nilon dan serat

    buatan lainnya. Mudah dihilangkan

    melalui proses pemasakan (alkali)

    Turunan

    Selulosa

    Karboksimetil selulosa (CMC),hidroksietil selulosa, metil-

    selulosa dan etil-selulosa

    Digunakan sebagai bahan tambahanpada kanji lain. Tahan terhadap

    gesekan, kekuatan cukup dan

    viskositasnya baik

    Zat

    Tambahan

    Zat aktif permukaan, anti busa

    dan penurun viskositas

    Ditambahakan pada kanji pati, protein

    dan resin untuk mendapatkan kondisi

    fisika tertentu agar hasil penganjian

    optimum

    Lemak

    gajih,

    minyak dan

    malam

    Sebagai zat asli atau yang

    disulfatkan dan dibuat

    terdispersi dalam air

    Untuk meningkatkan hasil penganjian

    lebih lemas dan fleksibel

    Serat yang dilakukan proses desizing yaitu serat kapas, sutera, wol, rayon viskosa,

    poliamida, poliester, poliakrilat, poliester kapas, kapas RV, kapas rayon, poliester wol,

    poliester sutera.

  • 8/10/2019 kelantang 1-3

    5/12

    a. Enzim

    Untuk serat kapas, sutera, wol, poliamida, kapas, rayon viskosa.

    Penghilangan kanji dengan enzim sekarang banyak dilakukan baik oleh industri besar

    maupun industri kecil. Karena ada beberapa kelebihan dalam penggunaannya yaitu :

    a) Hidrolisa kanji berjalan cepat sehingga waktu pengerjaan lebih pendek.

    b)

    Tidak terjadi kerusakan pada serat.

    c) Senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator

    Terdapat 3 golongan enzima yang digunakan untuk proses penghilangan kanji yaitu :

    1) Enzym Mout / Malt diastase

    2) Enzym Pankreas diastase

    3) Enzym Bakteri diastase

    Dalam proses penghilangan kanji dengan enzim perlu memperhatikan faktor suhu

    dan pH, karena pada pH dan suhu tersebut daya kerja enzym akan berkurang dan hasil

    kurang sempurna. Prinsip penghilangan kanji dengan enzim adalah merendam peras kain

    dalam larutan enzim selanjutnya kain diperam selama 68 jam tergantung jenis

    enzimnya. Perendaman dapat dilakukan dengan cara kain digulung, ditutup plastik dan

    dimasukan dalam suatu ruang kemudian diputar (batcher), atau dapat pula dilakukan

    dengan cara kain ditumpuk dan ditutup plastik.

    Reaksi yang terjadi pada perubahan kanji menjadi gula dengan enzym :

    degradasi

    2 ()n + nO n 2n+ O

    Kanji (amilum) enzyma maltosa dipecah glukosa (gula)

    Rendam peras dapat dilakukan bersamaan proses pembakaran bulu. Kain

    setelah dibakar dilewatkan dalam bak pemadam api yang mengandung larut enzim.

    Proses penghilangan kanji simultan dengan proses pembakaran bulu lebih efesien,

    efektif, dan hasilnya lebih baik.

    1)Enzym mout / malt diastase

    Diperoleh dari masa pertumbuhan gandum. Jenis enzim ini diperdagangkan dengan

    nama Diastofar, Maltoferment, Textillomalt, Terhydna Diastase, Gabalit, Deglatal dan

    sebagainya.

    Enzyma Mout diastase aktifitasnya sangat dipengaruhi oleh suhu pada pH,karena suhu yang tinggi dapat mengurangi (mematikan) aktifitas enzyma. Adapun kondisi

    yang optimal untuk jenis enzyma ini adalah sebagai berikut:

    a. Konsentrasi enzym 520 gram/l

    b. Suhu larutan 4065

    c. pH larutan 4,65.2

    2)Enzyma pankreas diastase

    Jenis enzym ini diperoleh dari kelenjar-kelenjar ludah perut babi dengan nama

    dagang Novofermasol As, Dagomma, Anamyl, Viveral, Ultraferment, Enzymoline,

    Oyatsime dan lain-lain. Suhu sangat berpengaruh sekali karena pada suhu yang

    terlalu tinggi atau lebih rendah dari suhu optimal dapat menurunkan aktifitas kerja

    enzim tersebut. Sedangkan kondisi optimal jenis enzyme pankreas adalah sebagai

    berikut :

    a. Konsentrasi 13 gram/l

    b. Suhu larutan 4055

  • 8/10/2019 kelantang 1-3

    6/12

    c. pH larutan 6,87,0

    3)Enzyma dari bakteri (Bakteri diastase)

    Enzym jenis ini diperoleh dari pertumbuhan jasad remik yang disterilkan

    dengan nama dagang : Rapidase, Biolase, Diastase, Rapid, Hidrolasa dan sebagainya.

    Kondisi optimum untuk jenis ini adalah sebagai berikut :

    a. Konsentrasi 0,51 gram/l

    b. Suhu larutan 6070

    c. pH larutan 57

    b. Oksidator

    Untuk serat kapas, rayon viskosa, sutera, poliester kapas.

    Beberapa zat pengoksidasi seperti hidrogen peroksida dan garam persulfat

    dapat digunakan untuk merusak (mendegradasi) kanji tanpa menyebabkan kerusakan

    serat selulosa sepanjang kondisi proses yang terkontrol. Beberapa zat pengosidasi dapatdipakai sendiri-sendiri atau bersamaan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan

    biaya yang lebih murah.

    Penggunaan zat oksidator memberikan keuntungan selain mendegradasi kanji,

    juga sedikit memberikan efek pengelantangan sehingga proses penghilangan kanji dapat

    dilakukan sekaligus dengan proses pengelantangan.

    Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

    Oksidator H2O + O*

    H2O2 H2O + O*

    ()n n() (C6H10O5)m

    Kanji (amilum) Kanji (amilum)

    rantai panjang rantai pendek

    Pengerjaan penghilangan kanji dengan oksidator yaitu kain diimpregnasi

    dengan larutan oksidator kemudian di-batching beberapa jam atau dilakukan

    pengukusan selama 20 menit pada suhu 100-105.

    c.

    DETERGENT

    Komponen penting deterjen adalah surfaktan. Fungsi surfaktan adalah untuk

    meningkatkan daya pembasahan air sehingga kotoran yang berlemak dapat dibasahi,

    mengendorkan dan mengangkat kotoran dari kain dan mensuspensikan kotoran yang

    telah terlepas.

    Surfaktan yang biasa digunakan dalam deterjen adalah linear alkilbenzene

    sulfonat, etoksisulfat, alkil sulfat, etoksilat, senyawa amonium kuarterner, imidazolin

    dan betain. Linear alkilbenzene sulfonat, etoksisulfat, alkil sulfat bila dilarutkan dalam

    air akan berubah menjadi partikel bermuatan negatif, memiliki daya bersih yang sangat

    baik, dan biasanya berbusa banyak (biasanya digunakan untuk pencuci kain danpencuci piring). Etoksilat, tidak berubah menjadi partikel yang bermuatan, busa yang

    dihasilkan sedikit, tapi dapat bekerja di air sadah (air yang kandungan mineralnya

    tinggi), dan dapat mencuci dengan baik hampir semua jenis kotoran. Senyawa-

    senyawa amonium kuarterner, berubah menjadi partikel positif ketika terlarut dalam

    air, surfaktan ini biasanya digunakan pada pelembut (softener). Imidazolin dan betain

    dapat berubah menjadi partikel positif, netral atau negatif bergantung pH air yang

  • 8/10/2019 kelantang 1-3

    7/12

    digunakan. Kedua surfaktan ini cukup kestabilan dan jumlah buih yang dihasilkannnya,

    sehingga sering digunakan untuk pencuci alat-alat rumah tangga.

    Setelah surfaktan, kandungan lain yang penting adalah penguat (builder), yang

    meningkatkan efisiensi surfaktan. Builder digunakan untuk melunakkan air sadah

    dengan cara mengikat mineral-mineral yang terlarut, sehingga surfaktan dapatberkonsentrasi pada fungsinya. Selain itu, builder juga membantu menciptakan kondisi

    keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik serta

    membantu mendispersikan dan mensuspensikan kotoran yang telah lepas. Yang sering

    digunakan sebagai builder adalah senyawa kompleks fosfat, natrium sitrat, natrium

    karbonat, natrium silikat atau zeolit.

    Berdasarkan bentuk fisiknya, deterjen dibedakan atas:

    1. Deterjen Cair

    Secara umum, deterjen cair hamper sama dengan deterjen bubuk. Hal yang

    membedakan hanyalah bentuknya: bubuk dan cair. Produk ini banyak digunakan

    di laundry modern menggunakan mesin cuci kapasitas besar dengan teknologi

    yang canggih.

    2. Deterjen Krim

    Deterjen krim bentuknya hampir sama dengan sabun colek, tetapi kandungan

    formula keduanya berbeda. Di luar negeri, produk biasnaya tidaka dijual dalam

    partai kecil, tetapi dijual dalam partai besar (kemasan 25 kg).

    3. Deterjen bubuk

    Bila dicermati berbagai iklan deterjen bubuk di televisi maka masing-masing

    produk deterjen mencoba menjelaskan kepada konsumen tentang keunggulan

    produknya yang secara fisik berbeda dengan produk lainnya. Sebagai contoh adasebuah iklan deterjen tertentu yang menjelaskan tentang kelebihan produk

    deterjen dengan kandungan butiran berbentuk padat (masif) bila dibandingkan

    dengan deterjen dengan butiran yang berongga. Namun, diyakini bahwa hanya

    sedikit orang atau pemirsa yang dapat memahami esensi dari iklan tersebut

    Berdasarkan ion yang dikandungnya, deterjen dibedakan atas :

    1. Cationic detergents

    Deterjen yang memiliki kutub positif disebut sebagai cationic detergents. Sebagaitambahan selain adalah bahan pencuci yang bersih, mereka juga mengandung

    sifat antikuman yang membuat mereka banyak digunakan di rumah sakit.

    Kebanyakan deterjen jenis ini adalah turunan dari ammoniak.

    2. Anionic detergents

    Deterjen jenis ini adalah merupakan deterjen yang memiliki gugus ion negatif.

    3. Neutral atau Non-Ionic Detergents

    Nonionic detergen banyak digunakan untuk keperluan pencucian piring. Karena

    deterjen jenis ini tidak memiliki adanya gugus ion apapun, deterjen jenis ini tidak

    bereaksi dengan ion yang terdapat dalam air sadah. Nonionic detergents kurangmengeluarkan busa dibandingkan dengan ionic detergents.

    C.

    ALAT DAN BAHAN

    1. Kain rayon

    2. H2O2

    3. H2SO4

    4. NaOH

    5. Sequester-T

    6. Pembasah

  • 8/10/2019 kelantang 1-3

    8/12

    7. Rapidese

    8.

    Detergen

    9. Air

    1. Pengaduk

    2. Termometer

    3.

    Gelas ukur

    4. Beeker glas

    5.

    Pipet

    6. Pipet volume

    7. Bulb

    8. Timbangan

    D.

    RESEP dan PERHITUNGAN KEBUTUHAN RESEP

    Resep enzim

    Rapidese : 0,5 cc/l

    Pembasah : 1 cc/l

    Suhu : 60

    O70

    OC

    waktu : 30 menit

    Vlot : 1 = 35

    Resep detergent

    Sequester T : 0,5 gr/l

    (zat pelunak)

    Suhu : 90OC

    Waktu : 1015 menit

    Vlot : 1 = 35

    Resep oksidator

    H2O2 : 1 cc/lNaOH : 1 gr/l

    Pembasah : 0.,5 cc/l

    Suhu : 40O50

    OC

    Waktu : 1 jam

    Vlot : 1 = 35

    Pencucian panas

    Suhu : 70 -80

    oC

    Waktu : 10- 15 menit

    Vlot : 1 = 30

    Pencucian sabun

    Sabun/detergent : 1 -2 g/l

    Suhu : 7080

    oC

    Waktu : 1015

    menit

    Vlot : 1 = 30

    Perhitungan

    ENZIMberat bahan/kain : 20 gram

    1. Kebutuhan air : berat bahan x vlot = 20 x 35 = 700 ml = 0,7 liter

    2. Rapidese : 1 cc/l x 0,7 = 0,35 cc

    3.

    Pembasah : 1 cc/l x 0,7 = 0,7 cc4. Detergent : 1 gr/l x 0,7 = 0,7 cc

    Detergen berat bahan/kain : 20,7 gram

    1. Kebutuhan air : BB x vlot = 20,7 x 35 = 724,5 ml = 0,724 liter

    2. Sequester T : 0,5 gr/l x 0,724l = 0,362 gr

    3. Detergent : 2 gr/l x 0,724 = 1,448 gr

  • 8/10/2019 kelantang 1-3

    9/12

    4. Detergent : 1 gr/l x 0,7 = 0,724 gr

    OKSIDATORberat bahan/kain : 20,3 gram

    1. Kebutuhan air : BB x vlot = 20,3 x 35 = 423 gram = 0,423 liter

    2. H2O2(35 %) : 1% x BB =

    3.

    NaOH : : 1% x BB =

    4. Pembasah : 1 cc/l x 0,423 = 0,42 cc

    5. kebutuhan air panas : BB x Vlot = 14,1 x 30 = 423 gr = 0,423 l

    6. kebutuhan sabun : 1 l = 0,423 gr/l x 0,423 gr

    E.

    FUNGSI ZAT

    1. Rapidase : bakteri yang akan menguraikan (bio degradasi) kanji pati menjadi

    senyawa yang lebih sederhana (glukosa/maltosa).

    2.

    Pembasah : zat aktif permukaan yang dapat meneruskan tegangan antar muka(permukaan) kain dan larutan proses lebih mudah terserap/termasuk kedalam

    kain.

    3. Detergen : untuk mendisperesikan ,mengakat dan menghilangkan sisa zat kimia

    dan kotoran dari serat

    4. Sequester T : untuk mengikat ion-ion logam berat dalam air sehingga tidak

    mengganggu proses

    5. NaOH : untuk menaikkan pH larutan proses sehingga H2O2lebih cepat mengurai

    menghasilkan On dan OOH.

    6. H2O2 : untuk megoksidasi (memutuskan) rantai molekul knji yang panjang

    menjadi pendek.

    F.

    PROSEDUR PRAKTEK

    Timbang kain dan catat berat kain yang akan diproses

    Uji keberadaan kanji pada kain dengan larutan Ki, amati perubahan warna yang

    terjadi dan analisa hasilnya.

    Hitung kebutuhan air dan zat-zat kimia yang akan digunakan dalam proses

    Ambil air dan timbang zat kimia sesuai dengan kebutuhan

    Masukkan air ke dalam beker gelas, berikutnya zat kimia dan zat bantu ke dalam

    beker glas

    Naikkan suhu larutan pada larutan prosessesuai pada resep setelah itu masukkan

    kain pada larutan proses dan lakukan pengerjaan pada kain (sesuai waktu

    pengerjaanya pada resep)

    Setelah proses, kain dicuci dengan pencucian panas ,sabun dan bilas

    Kerinkan bahan, uji keberadaan kanji, dan amti perubahan warna yang terjadi fdan

    anlisa hasilnya., kondisikan pada Lab ( 2 jam). Setelah itu ditimbang untuk

    mengetahuai berat kain setelah proses.

    Hitung % penurunan berat bahan untuk mengetahuai banyaknya kanji yang dapat

    dihilangkan dari kain

    G.

    FLOW PROSES

    Hilang kanjiKain

    Uji kain &

    CMC encucian

  • 8/10/2019 kelantang 1-3

    10/12

    H.

    HASIL PRAKTEK

    a.

    % PENURUNAN BERAT

    1. Oksidator

    2. Enzym

    HASIL UJI KANJI

    - Blue methylen : sebelum dilakukan desizing tidak ada bercak bercak, berarti

    kain tidak terdapat kanji CMC

    - enzym : Sebelum dilakukan desizing dan di tes dengan larutan KI

    berwarna biru kehitaman, dan setelah desizing berwarna ungu

    kekuningan.

    - deterjen : sebelum dilakukan desizing dan di tes larutan KI berwarna biru

    kehitaman, dan setelah desizing berwarna kuning keunguan.

    b. Tabel Presentase Penurunan Berat Hasil Desizing

    Nama Detergen Enzim Oksidator

    Bayu 3,7 % 5,8 % 6,25 %

    Uji kanji

    Panas, Sabun, Panas

    Bilas + keringkan

    pengkondiisian

    timbang

    timbang

  • 8/10/2019 kelantang 1-3

    11/12

    Kuning Kuning Ungu kekuningan

    Angga 3,0 % 4,5 % 4,8 %

    Kuning keunguan Kuning keunguan Ungu kekuningan

    Andreas 2,3 % 5,2 % 6,7 %

    Kuning keunguan Ungu kekuningan

    Nissa - 4,3 % 4,2 %

    Kuning Kuning keunguan Ungu kekuningan

    Adimas 3,8 % 4,7 % 4,4 %

    Kuning Kuning Ungu kekuningan

    Nur 5,1 % 5,4 % 3,3 %

    Kuning Kuning Ungu kekuningan

    Galih - 4,2 % 5,2 %

    Kuning Kuning Ungu kekuningan

    Agung 5,7 % 5,8 % -

    Kuning keunguan Kuning Ungu kekuningan

    April 6,1 % - 2,4 %

    Kuning keunguan - Ungu kekuningan

    Rata-rata 4,24 % 4,98 % 4,07 %

    I.

    DISKUSI ANLISA

    Hilang kanji / Desizing adalah proses untuk menghilangkan kanji pada

    benang lusi yang semula penting untuk proses pertenunan. Kanji kanji yang masih

    terdapat pada kain harus dihilangkan, karena akan sangat mempengaruhi dalam

    proses pencelupan maupun pencapan, serta kualitas kain nantinya.

    Dari hasil praktek, dapat membandingkan hasil proses kain yang dikerjakan dengan

    enzym, oksidator, dan deterjen. Berikut penjelasan mengenai perbedaan hasil

    praktek.Setelah proses desizing, dapat diketahui bahwa kain yang diproses desizing

    dengan deterjen dan Enzym mempunyai hasil yang lebih baik dan optimal. Karena

    deterjen mengandung:

    1. Surfaktan yaitu untuk mengikat lemak dan membasahi permukaan

    2. Abrasive untuk menggosok kotoran

    3. Substansi untuk mengubah pH yang mempengaruhi penampilan ataupun

    Stabilitas dari komponen lain

    4. Water softener untuk menghilangkan efek kesadahan

    5. Oxidants untuk memutihkan dan menghancurkan kotoran

    6. Material lain selain surfaktan untuk mengikat kotoran didalam suspensi7. Enzim untuk mengikat protein, lemak, ataupun karbohidrat didalam serat.

    Dengan enzymatik polisakarida tepung kanji dapat didegradasi membentuk berat

    molekul yang lebih kecil menjadi glukosa yang larut dalam air, tepung kanji dapat

    didegradasi oleh enzym tanpa merusak seratnya. Bakteri amilase dan pankreas akan

    memutus ikatan glukosa dari kanji tanpa mengganggu ikatan glukosa dari serat. Rantai

  • 8/10/2019 kelantang 1-3

    12/12

    ini akan terdegradasi dari ujung rantai sampai pada sisi rantai menjadi dekstrin yang

    larut, atau memecah molekul menjadi fraksi fraksi yang lebih kecil.

    J. KESIMPULAN

    1.

    Setelah dilakukan proses desizing, kanji pada kain dapat dihilangkan.

    2. Hasil hilang kanji dari ketiga cara seperti enzym, oksidator dan deterjen yang

    mempunyai hasil paling optimal adalah menggunakan Deterjen.

    K.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Tohahidayatullah, 2014, makalah proses penyempurnaan tekstil, surakarta :

    Akademi teknologi warga.

    2.

    Modul-tkj-04-melakukanperbaikanperiferal-121119051009-phpapp02.pdf