Kitab zikir, doa, tobat dan istigfar
-
Upload
operator-warnet-vast-raha -
Category
Environment
-
view
100 -
download
6
Transcript of Kitab zikir, doa, tobat dan istigfar
Kitab Zikir, Doa, Tobat Dan
Istigfar
1. Anjuran untuk ingat (berzikir) kepada Allah Taala
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan
persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya
ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya,
maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia
mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan
mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari
mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan
mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka
Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku
dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.
(Shahih Muslim No.4832)
2. Tentang nama-nama Allah Taala dan keutamaan orang yang
menghafalnya
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Nabi saw. bersabda: Allah itu memiliki sembilan puluh sembilan
nama yang bagus. Barang siapa yang mampu menghafalnya, maka
dia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil dan Dia
menyukai yang ganjil. (Shahih Muslim No.4835)
3. Berteguh hati dalam berdoa dan tidak berdoa dengan ucapan:
Jika Engkau berkenan
Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila seorang di antara kamu berdoa
maka hendaklah dia berteguh hati dalam berdoa serta jangan pula
dia berdoa dengan mengucapkan: Ya Allah! Jika Engkau sudi maka
berilah aku. Sesungguhnya Allah tidak ada yang memaksanya.
(Shahih Muslim No.4837)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila seorang di antara kamu
berdoa, maka janganlah dia berkata: Ya Allah! Ampunilah aku jika
Engkau sudi. Tetapi bersungguh-sungguhlah dia dalam memohon
dan mohonlah perkara-perkara yang besar dan mulia (surga atau
pengampunan), karena Allah tidak ada sesuatu pun yang besar
bagi-Nya dari apa yang telah dianugrahkan. (Shahih Muslim
No.4838)
4. Larangan mengharapkan kematian karena musibah yang
menimpa
Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah seorang di antara kamu
mengharapkan kematian karena musibah yang menimpanya dan
apabila dia memang harus mengharapkan, sebaiknya dia berkata:
Ya Allah! Hidupkanlah aku selama kehidupan itu yang terbaik
bagiku, dan matikanlah aku jika kematian itu yang terbaik bagiku.
(Shahih Muslim No.4840)
Hadis riwayat Khabbab ra.:
Dari Qais bin Abu Hazim ia berkata: Saya datang menemui Khabbab
yang sedang menderita tujuh luka bakar di perutnya, lalu dia
berkata: Seandainya Rasulullah saw. tidak melarang kita untuk
memohon kematian niscaya aku telah memohonnya. (Shahih
Muslim No.4842)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah seorang di antara kamu
mengharapkan kematian dan jangan pula memohonnya sebelum
kematian itu datang menjemputnya. Sesungguhnya apabila seorang
di antara kamu meninggal dunia maka terputuslah amal
perbuatannya dan sesungguhnya usia seorang mukmin itu akan
menambah kebajikan (bagi dirinya). (Shahih Muslim No.4843)
5. Barang siapa yang suka bertemu Allah, maka Allah akan suka
bertemu dengannya dan barang siapa yang tidak suka bertemu
Allah, maka Allah tidak akan suka bertemu dengannya
Hadis riwayat Ubadah bin Shamit ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Barang siapa menyukai pertemuan
dengan Allah, maka Allah akan menyukai pertemuan dengannya,
dan barang siapa yang tidak menyukai pertemuan dengan Allah,
maka Allah tidak akan menyukai pertemuan dengannya. (Shahih
Muslim No.4844)
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang menyukai pertemuan
dengan Allah, maka Allah akan menyukai pertemuan dengannya.
Dan barang siapa yang tidak menyukai pertemuan dengan Allah,
maka Allah tidak akan menyukai pertemuan dengannya. Aku
bertanya: Wahai baginda, bagaimana dengan kebencian terhadap
kematian karena semua kita membenci kematian? Beliau
menjawab: Bukan begitu, tetapi seorang mukmin apabila diberi
kabar gembira dengan rahmat Allah, keridaan dan surga-Nya, maka
dia akan senang bertemu dengan Allah dan Allah akan senang
bertemu dengannya. Dan sesungguhnya orang kafir apabila
diberitahukan tentang siksaan serta kemurkaan Allah, maka dia
akan membenci pertemuan dengan Allah sehingga Allah pun akan
membenci pertemuan dengannya. (Shahih Muslim No.4845)
Hadis riwayat Abu Musa ra.:
Nabi saw. bersabda: Barang siapa yang menyukai pertemuan
dengan Allah, maka Allah menyukai pertemuan dengannya. Dan
barang siapa yang tidak menyukai pertemuan dengan Allah, maka
Allah tidak akan menyukai pertemuan dengannya. (Shahih Muslim
No.4848)
6. Makruh berdoa agar segera diturunkan siksaan di dunia
Hadis riwayat Anas ra.:
Bahwa Rasulullah saw. menjenguk seorang lelaki kaum muslimin
yang telah lemah sekali sehingga (keadaannya) seperti anak
burung. Rasulullah saw. bertanya kepada lelaki itu: Apakah kamu
pernah berdoa memohon sesuatu? Lelaki itu menjawab: Ya, aku
berdoa: Ya Allah! Apa yang hendak Engkau siksa aku di akhirat,
maka laksanakanlah segera di dunia. Lalu Rasulullah saw. bersabda:
Maha Suci Allah! Kamu tidak akan kuat atau tidak akan mampu
menanggungnya. Kenapa kamu tidak berdoa dengan: Ya Allah!
Berikan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
serta jagalah kami dari siksa neraka. Ia (Anas) berkata: Kemudian
Rasulullah saw. berdoa kepada Allah untuknya sehingga Allah pun
menyembuhkannya. (Shahih Muslim No.4853)
7. Keutamaan majelis zikir
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya Allah Yang Maha
Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu
mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat
amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis zikir. Apabila
mereka mendapati satu majelis zikir, maka mereka akan ikut duduk
bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga
memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para
peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit.
Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung
menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada
mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami
datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang
mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon
kepada Engkau. Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan
kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-
Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat
surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami.
Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para
malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan
kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon
perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai
Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat
neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman:
Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para
malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan
dari-Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman: Aku sudah
mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka
minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka
dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para
malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat
si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu
duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah
menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah
kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama
mereka. (Shahih Muslim No.4854)
8. Keutamaan membaca tahlil, membaca tasbih dan berdoa
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang membaca:
"Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya,
kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian
serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu", setiap hari sebanyak
seratus kali, maka dia akan mendapat pahala yang sama besarnya
dengan membebaskan sepuluh orang budak dan akan dicatat
untuknya seratus kebajikan serta dihapus darinya seratus
keburukan. Baginya hal itu adalah satu perlindungan dari setan
mulai dari pagi hari sampai sore. Tidak ada seorang pun yang lebih
utama dari orang yang melakukan hal itu kecuali orang yang lebih
banyak dari itu. Barang siapa yang membaca: "Maha Suci Allah dan
dengan memuji-Nya", sebanyak seratus kali setiap hari, maka akan
terhapuslah semua dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di
lautan. (Shahih Muslim No.4857)
Hadis riwayat Abu Ayyub Al-Anshari ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Barang siapa yang membaca:
"Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya,
kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala
pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu", sebanyak sepuluh
kali, maka dia laksana orang yang telah memerdekakan empat
orang budak dari putra Ismail. (Shahih Muslim No.4859)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Dua kalimat yang ringan untuk
diucapkan, tetapi berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah
Yang Maha Pengasih, yaitu: "Maha Suci Allah dengan segala pujian-
Nya dan Maha Suci Allah Tuhan Yang Maha Agung". (Shahih Muslim
No.4860)
9. Anjuran merendahkan suara ketika berzikir
Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw. dalam suatu
perjalanan, mulailah orang-orang mengeraskan suara mereka dalam
membaca takbir lalu bersabdalah beliau: Wahai manusia,
rendahkanlah suara kamu sekalian! Karena kamu sekalian
sesungguhnya tidak sedang memohon kepada yang tuli maupun
yang gaib bahkan kamu sekalian sedang memohon kepada Tuhan
Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat Yang selalu bersama kamu
sekalian. Aku pada saat itu berada di belakang beliau sambil
mengucapkan: "Laa haula wa laa quwata illa billah", (Tidak ada
daya dan kekuatan kecuali berkat bantuan Allah). Rasulullah saw.
berkata: Wahai Abdullah bin Qais! Maukah kamu aku tunjukkan
kepada salah-satu kekayaan surga yang tersimpan? Aku menjawab:
Tentu, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Yaitu ucapan: "Laa haula
wa laa quwata illa billah". (Shahih Muslim No.4873)
Hadis riwayat Abu Bakar ra.:
Bahwasanya ia pernah berkata kepada Rasulullah saw.: Ajarkanlah
kepadaku suatu doa yang akan aku baca dalam salatku. Beliau
bersabda: Bacalah! "Ya Allah, sesungguhnya aku telah menganiaya
diriku sendiri, suatu penganiayaan yang cukup besar", menurut
Qutaibah penganiayaan yang banyak, "Dan tidak ada yang dapat
mengampuni dosa-dosa selain Engkau. Berikanlah kepadaku
ampunan dari sisi-Mu dan kasihanilah aku, karena sesungguhnya
Engkau adalah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih".
(Shahih Muslim No.4876)
10. Mohon perlindungan dari kelemahan, kemalasan dan lainnya
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. biasa berdoa: Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu
dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, menyia-nyiakan usia
dan dari sifat kikir. Aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur
dan dari fitnah kehidupan serta kematian. (Shahih Muslim No.4878)
11. Mohon perlindungan dari takdir yang buruk dan kesengsaraan
serta lainnya
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi saw. selalu memohon perlindungan dari takdir yang
jelek, bencana kesengsaraan, kejahatan musuh serta dari cobaan
yang sangat berat. (Shahih Muslim No.4880)
12. Doa ketika akan tidur dan berbaring di atas peraduan
Hadis riwayat Barra' bin Azib ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila kamu hendak berbaring
ke tempat peraduanmu, maka berwudulah seperti wudu untuk salat,
kemudian berbaringlah di atas sisi kananmu lalu bacalah doa: (Ya
Allah! Sesungguhnya aku menyerahkan diriku kepada-Mu, dan aku
serahkan segala urusanku kepada-Mu, dan aku baringkan tubuhku
ke hadapan-Mu karena mengharapkan pahala-Mu dan takut akan
siksa-Mu, tidak ada tempat berlindung dan tidak ada pula yang
dapat menyelamatkan diri kecuali kembali kepada-Mu, aku beriman
dengan kitab-Mu yang Engkau turunkan dan dengan nabi-Mu yang
Engkau utus). Jadikanlah semua itu sebagai ucapanmu yang terakhir
karena apabila kamu mati pada malam itu, maka kamu telah mati
dalam keadaan fitrah. (Barra') berkata: Aku mengulang-ulangi
kalimat-kalimat tersebut untuk mengingatnya. Aku ucapkan: Aku
beriman kepada rasul-Mu yang Engkau utus. Rasulullah saw.
bersabda: Ucapkanlah! Aku beriman dengan nabi-Mu yang telah
Engkau utus. (Shahih Muslim No.4884)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila seorang dari kamu
sekalian ingin berbaring ke tempat tidurnya, maka hendaklah ia
memegang ujung kainnya lalu kirapkanlah tempat tidurnya
(menghilangkan debu) serta bacalah bismillah, sebab dia tidak
mengetahui apa yang tinggalkan setelahnya di atas tempat tidurnya
itu. Kemudian jika ia hendak berbaring, maka berbaringlah di atas
sisi kanannya dan bacalah doa: "Maha Suci Engkau, ya Allah
Tuhanku, karena Engkaulah aku membaringkan tubuhku dan karena
Engkau pulalah aku mengangkatnya. Apabila Engkau mencabut
jiwaku, maka ampunilah ia dan apabila Engkau melepaskannya
(menghidupkan) maka jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga
hamba-hamba-Mu yang saleh". (Shahih Muslim No.4889)
13. Mohon perlindungan dari kejahatan yang dilakukan dan yang
belum dilakukan
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Bahwa Rasulullah saw. pernah berdoa dengan membaca: "Ya Allah,
kepada-Mulah aku berserah diri dan kepada-Mulah aku beriman,
terhadap-Mu aku bertawakkal dan kepada-Mu aku kembali serta
dengan (pertolongan) Engkau aku berperang. Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaan-Mu, tidak ada
Tuhan selain Engkau, agar Engkau tidak menyesatkan aku,
Engkaulah Yang Maha Hidup dan tidak akan mati sedang jin dan
manusia semuanya akan mati". (Shahih Muslim No.4894)
Hadis riwayat Abu Musa Al-Asy`ari ra.:
Bahwa Nabi saw. selalu berdoa dengan membaca: "Ya Allah,
ampunilah kesalahan dan kebodohanku, dan juga sikap
berlebihanku dalam segala urusanku dan segala yang Engkau lebih
mengetahui daripadaku. Ya Allah! Ampunilah kesungguhanku dan
kelakarku, dan ketidaksengajaanku dan kesengajaanku serta semua
yang ada di sisiku. Ya Allah, ampunilah dosa yang telah aku lakukan
dan yang belum aku lakukan, yang aku lakukan secara sembunyi
maupun yang aku lakukan secara terang-terangan serta segala
yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Engkaulah Yang Maha
Mendahului dan Yang Maha Mengakhiri dan Engkau Maha Kuasa
atas segala sesuatu". (Shahih Muslim No.4896)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. berdoa: "Tidak ada Tuhan selain Allah
semata, Tuhan Yang memenangkan tentara-Nya, Tuhan Yang
menolong hamba-Nya, Tuhan Yang mengalahkan golongan-
golongan kafir, maka tidak ada sesuatu pun (yang abadi) selain-
Nya". (Shahih Muslim No.4903)
14. Bertasbih pada permulaan siang dan ketika hendak tidur
Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra.:
Bahwa Fatimah mengeluhkan tangannya (yang terluka) akibat alat
penumbuk biji-bijian. Dan Nabi saw. mendapatkan seorang tawanan
(untuk dijadikan pelayan), maka berangkatlah Fatimah menemui
Nabi saw. namun ia tidak menjumpai beliau tetapi ia bertemu
dengan Aisyah, lalu diceritakanlah maksud kedatangannya kepada
Aisyah. Ketika Nabi saw. datang, Aisyah menceritakan kepada
beliau tentang kedatangan Fatimah. Nabi saw. segera menemui
kami pada saat kami telah berbaring di tempat tidur, kemudian
kami pun beranjak bangun ingin menghampiri beliau tetapi Nabi
saw. berkata: Tetaplah di tempat kalian! Lalu beliau duduk di antara
kami berdua sehingga aku dapat merasakan di dadaku dinginnya
telapak kaki beliau. Kemudian beliau bersabda: Maukah kamu
berdua aku ajarkan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang
kamu berdua minta yaitu ketika kalian hendak berbaring ke tempat
tidur, bacalah takbir sebanyak tiga puluh empat kali, tasbih
sebanyak tiga puluh tiga kali serta tahmid sebanyak tiga puluh tiga
kali karena hal itu lebih baik bagi kamu berdua daripada seorang
pelayan. (Shahih Muslim No.4906)
15. Anjuran berdoa ketika mendengar suara ayam jantan
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Jika kamu sekalian mendengar suara
kokok ayam jantan, maka mohonlah karunia Allah karena
sesungguhnya binatang tersebut telah melihat malaikat dan jika
kamu sekalian mendengar suara ringkikan keledai, maka mohonlah
perlindungan kepada Allah dari godaan setan, karena binatang
tersebut telah melihat setan. (Shahih Muslim No.4908)
16. Doa ketika tertimpa kesusahan
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Bahwa Nabi saw. ketika tertimpa Kesusahan, beliau berdoa: "Tidak
ada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun,
tidak ada Tuhan selain Allah Tuhan Yang Memiliki Arsy nan Agung,
tidak ada Tuhan selain Allah Tuhan segenap langit, Tuhan bumi
serta Tuhan Arsy nan Mulia". (Shahih Muslim No.4909)
17. Menerangkan seorang yang berdoa akan dikabulkan selama
dia tidak cepat berkata: Aku telah berdoa tetapi tidak dikabulkan
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan dikabulkan doa seseorang di
antara kamu sekalian selama dia tidak terburu-buru berkata: Aku
sudah berdoa, tetapi aku tidak atau belum dikabulkan. (Shahih
Muslim No.4916)
18. Tentang mayoritas ahli surga adalah dari orang-orang miskin
dan mayoritas ahli neraka dari kaum wanita serta mengenai
fitnah kaum wanita
Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Aku berdiri di depan pintu surga, tiba-tiba
aku melihat mayoritas yang memasukinya adalah orang-orang
miskin dan aku juga melihat para penguasa (di dunia) dalam
keadaan tertahan, kecuali penghuni neraka yang telah
diperintahkan kepada mereka untuk memasuki neraka. Dan aku
juga berdiri di depan pintu neraka, ternyata mayoritas yang
memasukinya adalah dari kaum wanita. (Shahih Muslim No.4919)
Hadis riwayat Imran bin Hushain ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya yang paling sedikit
menempati surga adalah kaum wanita. (Shahih Muslim No.4921)
Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun
setelahku yang lebih membahayakan kaum lelaki daripada kaum
wanita. (Shahih Muslim No.4923)
19. Kisah tiga orang penghuni gua dan tawasul dengan amal
saleh
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Dari Rasulullah saw., beliau bersabda: Ketika tiga orang pemuda
sedang berjalan, tiba-tiba turunlah hujan lalu mereka pun
berlindung di dalam sebuah gua yang terdapat di perut gunung.
Sekonyong-konyong jatuhlah sebuah batu besar dari atas gunung
menutupi mulut gua yang akhirnya mengurung mereka. Kemudian
sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain: Ingatlah amal
saleh yang pernah kamu lakukan untuk Allah, lalu mohonlah kepada
Allah dengan amal tersebut agar Allah berkenan menggeser batu
besar itu. Salah seorang dari mereka berdoa: Ya Allah,
sesungguhnya dahulu aku mempunyai kedua orang tua yang telah
lanjut usia, seorang istri dan beberapa orang anak yang masih kecil
di mana akulah yang memelihara mereka. Setelah aku
mengandangkan hewan-hewan ternakku, aku segera memerah
susunya dan memulai dengan kedua orang tuaku terdahulu untuk
aku minumkan sebelum anak-anakku. Suatu hari aku terlalu jauh
mencari kayu (bakar) sehingga tidak dapat kembali kecuali pada
sore hari di saat aku menemui kedua orang tuaku sudah lelap
tertidur. Aku pun segera memerah susu seperti biasa lalu membawa
susu perahan tersebut. Aku berdiri di dekat kepala kedua orang
tuaku karena tidak ingin membangunkan keduanya dari tidur
namun aku pun tidak ingin meminumkan anak-anakku sebelum
mereka berdua padahal mereka menjerit-jerit kelaparan di bawah
telapak kakiku. Dan begitulah keadaanku bersama mereka sampai
terbit fajar. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk
mengharap keridaan-Mu, maka bukalah sedikit celahan untuk kami
agar kami dapat melihat langit. Lalu Allah menciptakan sebuah
celahan sehingga mereka dapat melihat langit. Yang lainnya
kemudian berdoa: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku pernah
mempunyai saudara seorang puteri paman yang sangat aku cintai,
seperti cintanya seorang lelaki terhadap seorang wanita. Aku
memohon kepadanya untuk menyerahkan dirinya tetapi ia menolak
kecuali kalau aku memberikannya seratus dinar. Aku pun bersusah
payah sampai berhasillah aku mengumpulkan seratus dinar yang
segera aku berikan kepadanya. Ketika aku telah berada di antara
kedua kakinya (selangkangan) ia berkata: Wahai hamba Allah,
takutlah kepada Allah dan janganlah kamu merenggut keperawanan
kecuali dengan pernikahan yang sah terlebih dahulu. Seketika itu
aku pun beranjak meninggalkannya. Jika Engkau mengetahui bahwa
aku melakukan itu untuk mencari keridaan-Mu, maka ciptakanlah
sebuah celahan lagi untuk kami. Kemudian Allah pun membuat
sebuah celahan lagi untuk mereka. Yang lainnya berdoa: Ya Allah,
sesungguhnya aku pernah mempekerjakan seorang pekerja dengan
upah enam belas ritel beras (padi). Ketika ia sudah merampungkan
pekerjaannya, ia berkata: Berikanlah upahku! Lalu aku pun
menyerahkan upahnya yang sebesar enam belas ritel beras namun
ia menolaknya. Kemudian aku terus menanami padinya itu sehingga
aku dapat mengumpulkan beberapa ekor sapi berikut
penggembalanya dari hasil padinya itu. Satu hari dia datang lagi
kepadaku dan berkata: Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu
menzalimi hakku! Aku pun menjawab: Hampirilah sapi-sapi itu
berikut penggembalanya lalu ambillah semuanya! Dia berkata:
Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu mengolok-olokku! Aku
pun berkata lagi kepadanya: Sesungguhnya aku tidak mengolok-
olokmu, ambillah sapi-sapi itu berikut penggembalanya! Lalu ia pun
mengambilnya dan dibawa pergi. Jika Engkau mengetahui bahwa
aku melakukan itu untuk mengharap keridaan-Mu, maka
bukakanlah untuk kami sedikit celahan lagi yang tersisa. Akhirnya
Allah membukakan celahan yang tersisa itu. (Shahih Muslim
No.4926)