KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

108
i KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: ANALISIS PENAMAAN SURAH KEDUA DENGAN KATA AL-BAQARAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh SETIA NINGSIH VERA DINAJANI: 11150340000103 ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M/1442 H

Transcript of KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

Page 1: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

i

KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA:

ANALISIS PENAMAAN SURAH KEDUA DENGAN KATA

AL-BAQARAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh

SETIA NINGSIH VERA DINAJANI: 11150340000103

ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2020 M/1442 H

Page 2: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

KORELASI NAMA SURAT DENGAN ISI

KANDUNGANNYA: ANALISIS PENAMAAN SURAT

KEDUA DENGAN KATA AL-BAQARAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)

Oleh:

Setia Ningsih Vera Dinajani

NIM.11150340000103

Di bawah Bimbingan

Drs. Ahmad Rifqi Muchtar, M.A.

NIP. 19690822 199703 1 002

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M/1441 H

Page 3: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

dc

PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH

Skripsi yang berjudul KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: ANALISIS PENAMAAN SURAH KEDUA DENGAN KATA AL-BAQARAH telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 23 Desember 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

Jakarta, 25 Januari 2021

Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Dr. Eva Nugraha, M.Ag

Fahrizal Mahdi, Lc., MIRKH NIP. 19710217 199803 1 002 NIP. 19820816 201503 1 004

Anggota,

Penguji I, Penguji II,

Dr. M. Suryadinata, M. Ag.

Dr. Abdul Hakim Wahid, M.A NIP. 19600908 198903 1 005 NIP. 19780424 201503 1 001

Pembimbing,

Drs. Ahmad Rifqi Muchtar, M.A. NIP. 19690822 199703 1 002

Page 4: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …
Page 5: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

i

ABSTRAK

Setia Ningsih Vera Dinajani

Korelasi Nama Surah Dengan Kandungannya: Analisis Penamaan

Surah Kedua Dengan Kata al-Baqarah

Skripsi ini membahas tentang korelasi nama surat kedua di dalam

mushaf al-Qur`an dengan isi kandungannya, analisis terhadap penamaan

surat kedua dengan kata “al-Baqarah”. penelitian ini mengklasifikasikan

argumentasi ulama Islam terkait penamaan surat di dalam al-Qur`an

benar-benar tauqi>fi> atau ijtiha>di>.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif dengan jenis kepustakaan (Library Research), yakni dengan

mengumpulkan data-data melalui literatur dan bacaan yang berkaitan

dengan pembahasan. Adapun teknis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknis analisis data.

Hasil dari penelitian ini adalah, bahwasannya dinamakannya surat

kedua dengan kata “al-Baqarah‛ ialah guna mengingat peristiwa

manakjubkan, juga karena banyaknya hikmah yang dapat diambil dari

kisah penyembelihan sapi yang terdapat di dalam surat al-Baqarah. perlu

ada peninjauan ulang mengenai penamaan surat di dalam al-Qur`an,

karena banyaknya perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hal ini,

ada yang mengatakan bahwa penamaan surat di dalam al-Qur`an bersifat

tauqi>fi>, dan ada pula yang mengatakan ijtiha>di>. Sehingga hal demikian

juga berpengaruh terhadap keterkaitan nama surat dengan isi kandungan

ayatnya.

Kata Kunci: Korelasi, Surat, Kandungan Ayat, Analisis, Penamaan, al-Baqarah

Page 6: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang tidak

pernah bosan mendengar keluh kesah hamba-Nya. Dengan Rahmat dan

kasih sayang-Nya, Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam senantiasa terhaturkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad Saw, keluarga, sahabat, dan semua penerus ajarannya.

Semoga kelak kita diakui sebagai umatnya dan mendapatkan syafaat.

Skripsi berjudul (Korelasi Nama Surah Dengan

Kandungannya: Analisis Penamaan Surah Kedua Dengan Kata al-

Baqarah) merupakan karya ilmiah saya sebagai perjalanan terakhir,

setelah sekian tahun menuntut ilmu di bangku perkuliahan dan guna untuk

memenuhi persyaratan gelar Sarjana Strata Satu (S1) di Fakultas

Ushuluddin, pada Jurusan ilmu al-Qur`an dan Tafsir, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Proses penulisan skripsi ini tidak lepas dari sumbangsih berbagai pihak

yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril ataupun materil.

Oleh karena itu, dengan segala hormat dan kerendahan hati kepada pihak-

pihak yang telah dengan rela membantu dan mendukung dalam

penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada yang

terhormat:

1. Segenap civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Ibu

Prof. Dr. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, MA. selaku Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Dr. Yusuf Rahman , M. Ag., selaku Dekan Fakultas

Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

iii

3. Bapak Dr. Eva Nugraha, M. Ag., ketua jurusan program studi Ilmu

al-Qur`an dan Tafsir, serta Bapak Fahrizal Mahdi, Lc, MIRKH,

selaku sekretaris program studi Ilmu al-Qur`an dan Tafsir.

4. Bapak Drs. Rifqi Muchtar M.A, selaku dosen pembimbing skripsi

yang saya kagumi dan saya cintai. Dengan keikhlasan dan

kesabarannya membimbing, mengarahkan, memotivasi penulis

hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah

SWT melindungi keluarganya, mempermudah segala urusannya

dan diberikan keberkahan hidup.

5. Segenap civitas akademika Fakultas Ushuluddin Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu kelancaran

administrasi dan birokrasi. Segenap staf Perpustakaan Umum

(PU), Perpustakaan Fakultas Ushuluddin (PF) yang telah

membantu meminjamkan buku-buku dan literatur lainnya dalam

penulisan skripsi ini.

6. Yang tercinta dan terkasih kedua orang tua saya yakni, Ibu Siti

Khatimah Fauziah dan Bapak Abd Rahman Shaleh yang senantiasa

selalu mendukung, mendoakan, menginspirasi, membiayai,

mendidik, mendampingi, menguatkan dengan sabar dan penuh

kasih sayang. Tidak lupa pula kakak-kakak yakni, Dwi Handis

Jaoharmini beserta suami, Tri Rahma Syakila Wati beserta suami.

Adik Gamar Augest Panca Nurhamida, dan keponakan-keponakan

tercinta, di antaranya: Feby Qian Shena Nurhaliza, Abdullah

Syabil Muchtar Winata, Zian, Lunar Mikhailova az-Zahra, Nara,

Axcel dan Alexa, mereka semua adalah alasan saya untuk tetap

semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga mereka

senantiasa dalam lindungan Allah SWT, diberkahi kehidupannya,

dan dimudahkan segala urusannya.

Page 8: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

iv

7. Teruntuk segenap dewan pengajar fakultas Ushuluddin program

studi Ilmu al-Qur`an dan Tafsir, yang telah memberikan ilmu dan

nasihatnya selama ini, semoga ilmu yang telah disampaikan dapat

bermanfaat dunia dan akhirat.

8. Terima kasih kepada Fahdrizal Muftin Aryatama S, Ip, yang telah

bersedia untuk direpotkan dengan meluangkan waktu dan

tenaganya, juga tidak pernah bosan menguatkan dan mengingatkan

sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan Ilmu al-Qur`an dan Tafsir angkatan

2015 khususnya TH-C yang sudah sulit terdeteksi keberadaannya,

semoga mereka senantiasa dalam naungan Allah SWT.

10. Untuk jajaran sahabat yang saya kasihi dan saya sayangi, Siti

Jaronah, Syifa Fauziah, Cucu Nur Hayati, Zahra Nur Fajriyah,

Marifat Kilwakit, Isnaeni, Nanda Khoeru Hermina, Miftahus

Sabda Fitri. Adik-adik terkasih nan cantik jelita, Widiya Siti

Rahmah, Neng Maulida, Lusi, Azkiya. Teman-teman Bhineka

Tunggal Baca yang selalu menggaungkan literasi dimana pun

berada, mengajak penulis mendaki berbagai gunung di Indonesia,

mereka adalah Fahdrizal Muftin Aryatama, Suci Amelia, Bejo,

Indra, Ival, Luthfi, Almory, dan Malik.

11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, doa dan informasi

yang bermanfaat untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

v

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K

Nomor: 158 Tahun 1987-Nomor: 054 b/u 198

No Huruf

Arab

Huruf

Latin Keterangan

Tidak dilambangkan ا .1

B Be ب .2

T Te ث .3

Ṡ Es dengan titik atas ث .4

J Je ج .5

Ḥ h dengan titik bawah ح .6

KH ka dan ha خ .7

D De د .8

Ż Z dengan titik atas ذ .9

R Er ر .10

Z Zet ز .11

S Es ش .12

Sy es dan ya ش .13

Ṣ es dengan titik di bawah ص .14

Ḍ de dengan titik di bawah ض .15

Ṭ te dengan titik di bawah ط .16

Ż zet dengan titik di bawah ظ .17

koma terbalik di atas hadap kanan ع .18

G Ge غ .19

F Ef ف .20

Q Ki ق .21

Page 10: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

vi

K Ka ك .22

L El ل .23

M Em م .24

N En ن .25

W We و .26

H Ha ي .27

Apostrof ˋ ء .28

Y Ye ي .29

2. Vokal

Vokal adalah bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri

dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk

vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

A Fatḥah

I Kasrah

U Ḍammah

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya ada sebagai

berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

Ai Fatḥah dan ya ا ي

Au Fatḥah dan wau ا و

3. Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam bahasa

dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

Page 11: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

vii

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

Ā a dengan garis di atas با

Ī i dengan garis di atas ب ي

Ū u dengan garis di atas ب و

4. Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan

huruf, yaitu dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf

syamsiah maupun huruf kamariah. Contoh: al-rijāl bukan ar-rijāl, al-

dīwān bukan ad- dāwān.

5. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah atau tasydìd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda tasydìd ) ) dalam alih aksara ini dilambangkan

dengan huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda

syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima

tanda syaddah itu terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-

huruf syamsiyah. Misalnya, kata (الضرورة) tidak ditulis ad-ḍarūrah

melainkan al-ḏarūrah, demikian seterusnya.

6. Ta Marbūṯah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûṯah terdapat pada

kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi

huruf /h/ (lihat contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta

marbûah tersebut diikuti oleh kata sifat (na’t) (lihat contoh 2). Namun,

jika huruf ta marbûṯah tersebut diikuti kata benda (ism), maka huruf

tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/ (lihat contoh 3).

Page 12: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

viii

No Kata Arab Alih Aksara

Ṭarīqah طريقة 1

al-Jāmi„ah al-Islāmiyyah الجامعة الإسلامية 2

Waḥdat al-wujūd وحدة الوجود 3

7. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf tidak dikenal, dalam alih

aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan, dengan mengikuti

ketentuan yang berlaku dalam Ejan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain

untuk menuliskan permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama

bulan, nama diri, dan lain-lain. Jika nama diri didahului oleh kata sandang,

maka yang ditulis dengan huruf capital tetap huruf awal nama diri

tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya. Contoh: Abū Hāmid al-

Ghazālī bukan Abū Hāmid Al-Ghazālī, al-Kindi bukan Al-Kindi.

Beberapa ketentuan lain dalam EBI sebetulnya juga dapat diterapkan

dalam alih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring

(italic) atau cetak tebal (bold). Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis

dengan cetak miring, maka demikian halnya dalam alih aksaranya,

demikian seterusnya.

Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh yang

berasal dari dunia Nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan

meskipun akar katanya berasal dari bahasa Arab. Misalnya ditulis

Abdussamad al-Palimbani, tidak „Abd al-Samad al-Palimbani: Nuruddin

al-Raniri, tidak Nūr al-Dīn al-Rānīrī.

Page 13: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN .................................................... v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah ............ 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 8

D. Tinjauan Pustaka ................................................................. 8

E. Metodologi Penelitian ....................................................... 13

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 14

BAB II KAJIAN TEORITIS PENAMAAN SURAT DALAM AL-

QUR`AN ............................................................................................ 17

A. Definisi dan Pengertian Nama ........................................... 17

B. Pengertian Surat dan Pengelompokan Surat dalam

al-Qur`an ............................................................................ 20

C. Ragam Nama-nama Surat dalam Al-Qur`an ..................... 28

D. Argumentasi Penamaan Surat-surat dalam al-Qur`an....... 30

E. Kaidah Penamaan Surat dalam Al-Qur`an ........................ 34

BAB III TINJAUAN UMUM SURAT AL-BAQARAH ................................... 37

A. Profil Surat al-Baqarah ...................................................... 37

B. Isi Kandungan Surat al-Baqarah ........................................ 39

C. Fad{i>lah Surat al-Baqarah ................................................... 44

D. Nama Lain Surat al-Baqarah ............................................. 50

Page 14: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

x

BAB IV ANALISIS KONTEN PENAMAAN SURAT DENGAN

“AL-BAQARAH” ................................................................................ 53

A. Isi Kandungan Secara Keseluruhan Surat al-Baqarah ....... 53

B. Muna>sabah Qs. Al-Baqarah/ 2: 67-73 ............................... 63

C. Kisah al-Baqarah (Perintah Penyembelihan Sapi) ........... 69

D. Sikap Seorang Hamba Kepada Perintah Allah SWT ........ 77

E. Makna Ke-Islaman di Balik Kisah al-Baqarah .................. 78

F. Korelasi Nama Surat al-Baqarah dengan Isi

Kandungan-nya .................................................................. 83

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 87

A. Kesimpulan ........................................................................ 87

B. Saran .................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 89

Page 15: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Surat-surat yang mempunyai nama lebih dari satu .............. 28

Tabel 4. 1 Tema Isi Kandungan Surat al-Baqarah ................................ 53

Page 16: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …
Page 17: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur`an merupakan kumpulan ayat dan surat yang

diwahyukan kepada Rasulullah Saw. sebelum dan setelah hijrah. al-

Qur`an diwahyukan di berbagai kesempatan dan peristiwa secara

terpisah. al-Qur`an diwahyukan secara bertahap, ayat per ayat, surat

per surat hingga Rasulullah Saw. wafat. Setelah itu ayat-ayat dan

surat-surat itu dikumpulkan menjadi buku (mush}af).1

Adapun yang dimaksud dengan ayat adalah suatu jumlah atau

bagian (yang terdiri) dari kalam Allah SWT. yang terhimpun atau

bernaung dalam satu surat dari al-Qur`an. Beralih kepada pengertian

surat, secara bahasa surat memiliki banyak arti, diantaranya: tingkatan

atau martabat, tanda atau alamat, gedung yang tinggi dan indah,

sesuatu yang sempurna atau lengkap, dan terakhir susunan sesuatu atas

lainnya yang bertingkat-tingkat. Adapun surat menurut terminologi

para ahli ilmu-ilmu al-Qur`an, seperti dikemukakan sebagian ulama, di

antaranya menurut al-Qat}t}an "surat ialah sekumpulan ayat-ayat al-

Qur`an yang mempunyai tempat bermula dan sekaligus tempat

berhenti (berakhir)". Dari definisi surat dan ayat al-Qur`an tersebut,

dapat disimpulkan bahwa surat dalam konteks al-Qur`an pada

dasarnya bagian tertentu dari keseluruhan al-Qur`an yang

membicarakan perihal topik tertentu; sedangkan ayat adalah bagian

tertentu dari surat yang membicarakan persoalan tertentu dari surat-

surat al-Qur`an.2

1 Muhammad Hadi Marifat, Sejarah al-Qur’an (Jakarta: al-Huda, 2007), 41.

2 Muhammad Amin Suma, Ulumul Quran (Depok: Rajawali Pers, 2013), 60-62.

Page 18: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

2

Penempatan secara berurutan ayat-ayat al-Qur`an (tarti>b al-aya>t)

adalah bersifat tauqi>fi>, yaitu berdasarkan arahan dan petunjuk Nabi

dari Allah SWT. al-Zarkasyi dalam kitabnya al-Burh}a>n dan Abu> Ja’far

bin al-Zubair dalam Muna>sabah-nya mengatakan, “Tertib ayat-ayat

dalam al-Qur`an adalah berdasarkan perintah Rasulullah Saw. tanpa

diperselisihkan kaum Muslimin”.3

M. Quraish Shihab di dalam pengantar kitab Tafsir al-Misbah

menegaskan, “setiap kali ayat turun, sambil memerintahkan para

sahabat menulisnya, Nabi Saw. memberi tahu juga tempat ayat-ayat itu

dari segi sistematika urutannya dengan ayat-ayat atau surat-surat yang

lain. Semua ulama sepakat bahwa urutan ayat-ayat al-Qur`an adalah tauqi>fi>, dalam arti berdasarkan oleh petunjuk Allah SWT. yang

disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw. dan

bahwa urutan tersebut bukan atas dasar masa turunnya.”4

Penempatan secara berurutan surat-surat dalam al-Qur`an (tarti>b

al-suwa>r) mendatangkan banyak perdebatan di kalangan para ulama.5

Sebagian mereka mengatakan bahwa penyusunan surat dalam al-

Qur`an adalah bersifat tauqi>fi>,6 dan ada pula yang berpendapat bahwa

3 Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i, al-Itqan fi ‘Ulumil Qur’an, jilid 1 (Beirut: Dar el-

Fikr, 1988), 174. 4 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, jilid 1 (Tangerang: Lentera Hati, 2007),

xviii. 5 Manna al- Qat}t}an, Mabahits Fi ‘Ulum al-Qur`an (Maktabah Wahbah, 2004), 177.

6 Hal ini diperkuat oleh riwayat yang menyebutkan bahwa tertib ini sesuai dengan

tertib bacaan Nabi di dalam sholat dan ijma’ sahabat untuk meletakkan atau menyusunnya seperti yang ada dalam mushaf Utsman, yaitu hadis riwayat Abi Syaibah: Bahwa Nabi pernah memebaca beberapa surat mufas}s}al (surat-surat yang pendek) dalam satu raka’at., hadis riwayat Ibnu Mas’ud: Bahwa surat Bani> Isra>’il, al-Kahfi, Maryam, T{a>ha>, dan al-Anbiya>’ termasuk yang diturunkan di Makkah dan yang pertama-tama aku pelajari, kemudian ia menyebutkan surat-surat itu secara berurutan sebagaimana susunan seperti pada mush}af sekarang ini., hadis riwayat Sulaiman bin Bilal, ia berkata: Aku mendengar Rabi’ah ditanya orang, ‚Mengapa surat al-Baqarah dan Ali ‘Imra>n didahulukan, padahal sebelum surat itu turun sudah ada kurang lebih 80 surat Makiyyah yang turun, sedangkan kedua surat itu adalah Madaniyyah?‛ ia menjawab, ‚Kedua surat itu memang didahulukan dan al-Qur’an dikumpulkan menurut pengetahuan dari orang yang mengumpulkannya. Ini adalah sesuatu yang mesti terjadi dan tidak perlu dipertanyakan.‛, dan lain-lain. Lihat. Manna> al-Qat}t}a>n, Mabahis| Fi> ‘Ulu >m al-Qur `’a>n, 177

Page 19: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

3

sebagian surat disusun secara tauqi>fi> dan sebagian lain disusun

berdasarkan ijtiha>di>.7

Perlu ada pembatas antara satu surat dengan surat lainnya,

dengan demikian dapat membedakan surat-surat tersebut, juga dapat

mengklasifikasikan mengenai tema pokok tertentu dalam mushaf al-

Qur`an. oleh sebab itu, setiap surat dalam al-Qur`an harus memiliki

namanya sendiri-sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nama

adalah kata yang menyebut atau memanggil orang, tempat, barang,

binatang, dsb,. gelar atau sebutan kemasyhuran (kebaikan, keunggulan,

dan kehormatan) sebagai tanda pengenal yang membedakannya dari

yang lain.8

Muhammad Amin Suma menegaskan di dalam bukunya yang

berjudul ‘Ulu>mul Qur’a>n, “bahwa penamaan surat-surat al-Qur`an

bertujuan untuk membantu dan memudahkan siapa saja dalam

mengenali al-Qur`an dari berbagai aspeknya. Semua nama surat dalam

al-Qur`an, sendiri-sendiri ataupun secara keseluruhan, memberikan

gambaran tentang sosok utuh al-Qur`an. al-Qur`an memberikan

informasi yang tidak saja sangat luas dan bahkan tidak terbatas apalagi

dibatasi; akan tetapi juga memberikan informasi yang sangat rapi,

mendalam, dan sistematik.”9

Mayoritas ulama berpendapat bahwa semua surat al-Qur`an

dinamakan oleh Rasulullah Saw. imam Ibnu Jarir at}-T{abari> berkata,

“Semua surat di al-Qur`an memiliki nama yang diberikan oleh

Rasulullah Saw.” syeikh Sulaiman al-Bajirami juga berkata, “Nama-

7 Karena ada perbedaan tarti>b dalam mush}af-mush}af sahabat. Misalnya pada

mus}h}af ‘Ali> yang disusun menurut tarti>b al-nuzu>l yakni dimulai dengan surat al-‘alaq, al-Mudas|ir, Nu>n, al-Qalam, al-Muzammil, dan seterusnya hingga akhir surat Makiyyah dan Madaniyyah., kemudian dalam mush}af Ibnu Mas’u >d, yang dimulai dengan surat al-Baqarah, an-Nisa>’, A<<<<<<>li ‘Imra>n. Dan dalam mush}af Ubay, yang pertama ditulis adalah surat al-Fa>tih}ah, al-Baqarah, an-Nisa>, A>li ‘Imra>n. Al-Suyu>t}i> mengutuip pendapat bahwa ‘Us|ma>n mengumpulkan lembaran-lembaran (s}uh}u>f) al-Qur’an kedalam satu mus}h}af menurut tertib suratnya (murattaban li-suwarihi). Sedangkan ditempat lain ia menyatakan bahwa ‘Us|ma>n memerintahkan komisinya untuk menempatkan surat-surat panjang secara berurutan, Lihat. Neng Ayu Qonitatul Hamro, Argumentasi Penamaan Surat al-Qur’an: Analisis Penamaan Surat Ke-122 dengan Kata ‚al-Ikhla>s}‛, (Skripsi S1: Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2016), 2.

8 KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

9 Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur’an, 64-70.

Page 20: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

4

nama surat, berdasarkan petunjuk Rasulullah Saw. karena nama-nama

surat, dan urutan ayat-ayat, semua berdasarkan petunjuk beliau, atas

bimbingan Jibril, bahwa sistematika al-Qur`an di Lauh{ al-Mah{fu>z{

adalah seperti itu.”10

Al-Suyu>t}i> menegaskan, semua penamaan surat di al-Qur`an telah

ditentukan oleh Rasulullah Saw. dan semuanya berdasarkan hadis

shahih. “Terdapat hadis dan atsar yang shahih bahwa semua nama

surat dalam al-Qur`an berasal dari Rasulullah Saw. andaikan tidak

khawatir saya bisa sebutkan semua hadis itu”, tegas al-Suyu>t}i>.

Sementara itu, pendapat kedua mengatakan bahwa tidak semua surat di

al-Qur`an dinamai oleh Rasulullah Saw. ada sebagian surat yang

namanya diberikan oleh Rasulullah Saw., dan sebagian nama yang

lain merupakan hasil ijtihad para sahabat.11

Kendati demikian, penamaan terhadap surat-surat di dalam al-

Qur`an (yang 114 surat) belum diketahui pasti tauqi>fi> atau ijtiha>di>,

tidak ada kesepakatan formal dikalangan sarjana Muslim.

Seperti yang dikemukakan oleh Latifathul Umamah dalam

bukunya yang berjudul Misteri di Balik Penamaan Surat-Surat al-

Qur`an menjelaskan, dalam Fatwa Lajnah Daimah dinyatakan, “Kami

tidak mengetahui adanya dalil dari Rasulullah Saw,. yang menunjukan

bahwa beliau memberi nama seluruh surat. Hanya saja, terdapat

beberapa hadis shahih yang menyebutkan nama beberapa surat dari

beliau, seperti al-Baqarah dan A<li Imra>n. Sementara nama surat-surat

lainnya, yang lebih dekat, itu dari para sahabat.” Pendapat inilah yang

dinilai kuat oleh Dr. Munirah ad-Dausiri dalam risalah beliau yang

berjudul Asma>’ al-Suwar al-Qur’a>n al-Kari>m wa Fad{a>iluha>.12

Nama-nama surat yang ada pada al-Qur`an tentu memiliki

makna tertentu juga keunikan masing-masing. Sebagian ada yang

dinamakan sesuai dengan kata pertama dalam surat, seperti ad{-D{uh}a>,

at-Ti>n, dan sebagainya. Ada pula nama surat yang tidak diambil dari

ayat-ayatnya, seperti al-Fa>tih}ah. Sebagian bahkan menggunakan nama

10

Latifatul Umamah, Misteri di Balik Penamaan Surat-Surat al-Qur`an (Yogyakarta: DIVA Press, 2017), 17.

11 Latifatul Umamah, Misteri di Balik Penamaan, 17-18.

12 Latifatul Umamah, Misteri di Balik Penamaan, 18.

Page 21: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

5

hewan, seperti an-Nah}l, an-Naml, al-Ankabu>t, dan al-Fi>l.13 Ada satu

bagian nama surat dalam al-Qur`an yang menggunakan nama hewan

juga terkait dengan satu kaum yakni surat al-Baqarah.

Pada susunan mushaf al-Qur`an, surat al-Baqarah berada di

urutan kedua setelah surat al-Fa>tih}ah. Surat ini merupakan surat

terpanjang dalam al-Qur`an, yaitu terdiri dari 286 ayat, dan hurufnya

ada 25.500 huruf dan ada 6.121 kalimat. Surat ini turun di Madinah

sehingga termasuk surat Mada>niyyah, dan sebagian besar diturunkan

pada permulaan tahun Hijriah, kecuali ayat 281 yang diturunkan

berkenaan dengan Haji Wada, di Mina. Sebagian ulama sepakat bahwa

nama al-Baqarah ini diambil dari sebagian penggalan ayat di dalam

surat yang menjelaskan mengenai al-Baqarah (sapi). Di dalamnya

dikisahkan tentang penyembelihan sapi betina yang diperintahkan

Allah SWT. kepada Bani> Isra>’i>l tepatnya pada ayat 67 sampai 74 yang

menjelaskan watak bangsa Yahudi pada umumnya.

Muh }ammad ‘Ali> As}-S}a>bu>ni> menegaskan dalam bukunya, bahwa

“surat al-Baqarah ini menitikberatkan pada sisi petunjuk, pengarahan

dan penetapan hukum syariat, dan yang pasti, ia merupakan surat yang

paling panjang dalam al-Qur`an. sebagaimana surat-surat Mada>niyyah,

surat al-Baqarah menampilkan solusi aturan dan undang-undang

hukum syari‟at Daulah Islam yang baru terbentuk. Bagian terbesar

surat ini mencakup hukum-hukum syariat, yang dapat disimpulkan

secara global dan acak pada masalah-masalah berikut: Puasa, qis}a>s}, haji dan umrah, jihad dan peperangan, seluk-beluk rumah tangga dan

yang berkaitan dengan pernikahan, penyusuan, ‘iddah, talak, khulu‟, ila>’ dan beberapa masalah terkait lainnya seperti larangan untuk

mempergauli wanita yang sedang haid, pengharaman menikahi wanita-

wanita musyrik dan lain sebagainya. Surat ini juga mencakup hukum-

hukum sumpah, hukum-hukum agama, kiblat, naskh dalam al-Qur`an,

uraian secara mendetail tentang kejahatan riba, yang secara nyata telah

meruntuhkan bangunan masyarakat dan merontokkan sendi-sendinya.

Pasalnya orang-orang Muslim pada waktu itu berada pada tahapan

awal pembentukan Daulah Islam, sehingga tak mengherankan jika

13

Latifatul Umamah, Misteri di Balik Penamaan, 29.

Page 22: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

6

mereka sangat membutuhkan ketetapan-ketetapan syari‟at Ila>hi dan

minh}a>j Rabbani>, yang dapat memelihara mereka dari kesalahan dan

kekeliruan ketika harus menjalani kehidupan mereka di dunia, baik

dalam sektor ibadah maupun muamalat.”14

Surat al-Baqarah ini juga membicarakan Ahli Kitab, khususnya

Bani> Isra>’i>l Yahudi, karena mereka memerangi orang-orang Mukmin

di Madinah sehingga al-Qur`an perlu mengingatkan kejahatan, makar

dan berbagai macam sifat mereka yang buruk, seperti suka mengolok-

olok, melakukan tipu daya, berkhianat, mengingkari janji dan

melanggar perjanjian yang sudah disepakati. Hal ini dimaksudkan agar

ada kewaspadaan dalam menghadapi golongan yang suka melakukan

tindak kejahatan ini, agar orang-orang Muslim tidak terpuruk menjadi

mangsa mereka. Mereka adalah kelompok pertama dari Ahli Kitab.

Sedangkan kelompok kedua ialah orang-orang Nasrani, yang banyak

disinggung dalam surat A>li ‘Imra>n. Kemudian surat al-Baqarah

disudahi dengan pengarahan bagi orang-orang Mukmin untuk

bertaubat, kembali kepada Allah SWT. dan berpegang teguh kepada

tali Allah SWT.15

Sebagai muslim yang hidupnya tidak boleh lepas dari al-Qur`an,

maka perlu mengetahui pesan-pesan di balik nama surat-surat dalam

al-Qur`an termasuk surat al-Baqarah, agar dapat mentadaburi semua

pesan tersurat maupun tersirat di balik penamaan surat ke-2 dalam

mushaf al-Qur`an dengan kata “al-Baqarah.”

Di sisi lain, banyak kaum muslimin yang membaca surat-surat

tertentu dari al-Qur`an, dan berat lagi sulit bagi mereka memahami apa

yang dibacanya. Bahkan boleh jadi, ada yang salah dalam memahami

maksud ayat-ayat yang dibacanya, walau telah mengkaji

terjemahannya, maka dengan menjelaskan tema pokok yang

14

Muhammad Ali ash-Shabuny, Cahaya Al-Qur`an: Tafsir Tematik Surat Al-Baqarah – Al-Anam (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2000), 1.

15 Muhammad Aly Ash-Shabuny, Cahaya Al-Qur`an, 2.

Page 23: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

7

terkandung dalam surat al-Baqarah dengan cara menghimpun pendapat

ulama yang shahih, penulis berharap dapat meluruskan kekeliruan

serta menciptakan kesan yang baik dan benar.

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah penulis

uraikan, setidaknya ada beberapa masalah yang teridentifikasi,

diantaranya:

a. Penamaan surat di dalam al-Qur`an diperselisihkan, apakah

tauqi>fi> atau ijtiha>di>.

b. Mengapa nama hewan atau tepatnya al-Baqarah yang dipilih

sebagai nama surat ke-2 di dalam mushaf al-Qur`an.

c. Korelasi apakah yang terjalin di antara nama al-Baqarah yang

disematkan untuk surat kedua di dalam mushaf al-Qur`an,

dengan isi kandungan ayat di dalamnya.

2. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, agar pembahasan dalam

skripsi ini tidak melebar dan lebih terarah kepada tema yang

dimaksud, maka penulis membatasi pembahasan mengenai,

korelasi penamaan surat kedua di dalam mushaf al-Qur`an dengan

kata “al-Baqarah”. Tentunya dalam upaya mencapai pembahasan

tersebut, penulis juga akan menguraikan terlebih dahulu tentang

argumentasi para ulama ahli tafsir mengenai penamaan surat dalam

al-Qur`an.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat

dirumuskan suatu permasalahan, yaitu: Apa korelasi penamaan

surat al-Baqarah di dalam al-Qur`an dengan isi kandungannya?

Page 24: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Secara umum menguraikan pendapat ulama tentang penamaan

surat al-Qur`an

b. Menganalisis korelasi penamaan surat al-Baqarah dengan

kandungan ayat di dalam surat tersebut

c. Menguraikan hal tersirat di balik kisah penyembelihan sapi.

2. Manfaat Penelitian

Sebagai karya tulis, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat yang bersifat teoritis maupun praktis.

a. Manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sumbangan pemikiran dan pengetahuan tentang korelasi

penamaan surat di dalam al-Qur`an dengan isi kandungan

ayatnya, khususnya pada surat al-Baqarah.

b. Manfaat praktis, Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan agar

pembaca dapat mengetahui secara spesifik karakter dan makna

di balik nama al-Baqarah melalui kisah penyembelihan sapi.

D. Tinjauan Pustaka

Menghindari terjadinya kesamaan pembahasan pada skripsi ini

dengan karya tulis ilmiah lainnya, penulis mencoba menelusuri kajian

terdahulu yang pernah dilakukan dan memiliki kesamaan atau

kemiripan. Selanjutnya hasil dari penelitian ini akan menjadi acuan

penulis untuk tidak mengangkat tema maupun metodelogi yang sama,

sehingga diharapkan kajian ini benar-benar bukan hasil plagiat dari

Page 25: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

9

kajian yang telah ada. Dalam hasil penelusuran penulis, maka dapat di

bagi menjadi dua bagian:

Pertama, penelitian yang secara langsung membahas mengenai

korelasi nama surat dengan isi kandungan ayatnya, seperti halnya

skripsi yang tulis oleh Neng Ayu Qonitatul Hamro yang berjudul,

“Argumentasi Penamaan Surat Al-Qur`an (Analisis Penamaan Surat

Ke 122 Dengan Kata Al-Ikhla>s})”. Ia membatasi pembahasannya

perihal penamaan surat ke-122 dalam al-Qur`an dengan kata “ikhla>s}”,

karena di dalam surat al-Ikhla>s} tidak ada satupun ayat yang bertuliskan

“ikhla>s}”.16

Kemudian buku karya Syaifuddin dan Wardani yang berjudul

“Tafsir Nusantara”, khususnya pada bab pertama yakni “Peta Kajian

Tafsir Nusantara dan Isu Relasi Gender dalam Tafsir Al-Misbah dan

Tarjuman Al-Mustafid”. Di dalamnya terdapat penjelasan tentang

unsur-unsur metodologis penafsiran Quraish Shihab yang mencakup

beberapa hal, salah satunya yaitu tentang keserasian tema surat dengan

nama surat, yang merupakan salah satu dari bentuk munasabah di

dalam al-Qur`an menurut Quraish Shihab. Menurutnya, penelusuran

tema sentral melalui nama surat, tidak jelas dalam tulisan Quraish

Shihab. Tema perlindungan yang menjadi tema sentral surat al-Kahfi,

misalnya, yang ditarik dari analogi goa sebagai tempat berlindung

tidak memiliki dasar validitas yang kokoh. Di sini penulis juga banyak

menggunakan rujukan lain sebagai bentuk perbandingan atas bentuk

buah pemikiran dari Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah dengan

tafsir Turjuman al-Mustafid karya Abdul Al-Rauf Singkel.17

16

Neng Ayu Qonitatul Hamro, ‚Argumentasi Penamaan Surat al-Qur`an: Analisis Penamaan Surat ke-122 dengan Kata al-Ikhla>s}‛ (Skripsi S1., Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016).

17 Syaifuddin dan Wardani, Tafsir Nusantara: Analisis Isu-Isu Gender dalam al-

Mishbah Karya M. Quraish Shihab dan Tarju>man al-Mustafid karya ‘Abd al-Ra’uf Singkel (Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara, 2017), 93.

Page 26: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

10

Kedua, penelitian yang juga dianggap relevan oleh penulis dari

segi panggunaan surat al-Baqarah dalam penelitiannya, kisah Bani>

Isra>’i>l dan penyembelihan sapi. seperti halnya skripsi yang berjudul

“Tokoh-Tokoh dalam surat al-Baqarah‛ yang ditulis oleh Siti Yuha, ia

menjelaskan setiap tokoh dan lebih menitikberatkan pengambilan

hikmah atas setiap penokohan di dalam surat al-Baqarah.18

Kemudian Skripsi yang ditulis oleh Nur Khalis yang berjudul,

“Totalitas Dalam Beragama: Telaah Penafsiran Surat al-Baqarah

Ayat 208”. penulis menjelaskan bahwa tujuan dari penulisan ini ialah

untuk menjawab permasalahan yaitu bagaimana kandungan surat al-

Baqarah dan apa faktor-faktor yang berpotensi menghambat totalitas

dalam beragama berdasarkan ayat 208 surat al-Baqarah. metode

penelitian yang digunakan oleh penulis ialah dengan metode

penafsiran tah}li>li>.19

Jurnal UINSU yang berjudul “Implementasi Surat al-Baqarah

Ayat 282 dalam Pertanggungjawaban Mesjid di Sumatera Timur”,

yang ditulis oleh Muhammad Syahman Sitompul. Dalam penelitiannya

ini ia menggunakan sampel 32 masjid di pantai timur Sumatera

sebagai responden, dan 70 pertanyaan kuesioner. Dalam hal ini ia

berupaya mengungkapkan hubungan variable sumber hukum Islam

sebagai dasar utama dalam menjalankan akuntabilitas keuangan dan

akuntansi sebagai alat akuntabilitas dan menyajikan informasi yang

akurat, karena akuntabilitas keuangan harus dilaksanakan,

sebagaimana perintah yang ditetapkan dalam surat al-Baqarah 282

18

Siti Yuha, ‚Tokoh-tokoh dalam Surat al-Baqarah‛ (Skripsi S1., Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta)

19 Nur Khalis, ‚Totalitas dalam Beragama: Telaah Penafsiran Surat al-Baqarah ayat

208‛ (Skipsi S1., Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2010)

Page 27: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

11

yaitu tentang perintah untuk membuat proses akuntansi untuk setiap

transaksi.20

Selanjutnya Jurnal yang ditulis oleh Ahmad Zainal Abidin yang

berjudul “Tafsir Al-Qummi dan Politik: Tela‟ah atas Kecenderungan

Tasyayyu‟ dalam Penafsiran Surat al-Baqarah” dalam tulisannya ia

membandingkan metode takwil yang digunakan oleh Tafsir al-Qummi

dengan Tafsir Kementrian Agama dalam memahami ayat-ayat tertentu

dalam menegaskan keunggulan Ali dan keturunannya, atau

menempatkan ayat-ayat dengan makna umum ke dalam makna lain

yang menegaskan keunggulan Ali dan keturunannya, atau

menempatkan lawan-lawan mereka sebagai korban. Perbedaan latar

belakang penafsiran menyebabkan perbedaan penafsiran. Tafsir al-

Qummi sebagai sebuah tafsir Syi‟ah Imamiyyah yang muncul dalam

miliu tertentu merefleksikan suatu kecenderungan politik tashayyu‟

atau sikap mengagungkan Ali dan keturunannya. Penelitian ini juga

menunjukan bahwa interpretasi hanyalah semata-mata ekspresi tentang

realitas kompetisi antara pembaca untuk memperoleh keunggulan

dibanding kelompok lain.21

Jurnal yang berjudul “Analisa Redaksi Tindak Tutur Imperatif

dalam Surat al-Baqarah”, yang ditulis oleh Faiq Ainur Rofiq. ia

menegaskan bahwa penelitiannya ini merupakan penelitian kebahasaan

yang berupaya mengungkap bagaimana bentuk tindak tutur imperatif

dalam surat al-Baqarah dan apa makna pragmatik penggunaan tindak

tutur imperatif dalam surat al-Baqarah. Dalam penelitiannya ia

menyimpulkan bahwa tindak tutur imperatif dalam surat al-Baqarah

20

Muhammad Syahman Sitompul, ‚Implementasi Surat al-Baqarah Ayat 282 dalam Pertanggungjawaban Mesjid di Sumatera Timur‛. Human Falah, vol.3, no.2, (2016)

21 Ahmad Zainal Abidin, ‚Tafsir al-Qummi dan Politik: Telaah atas

Kecenderungan Tasyayyu’ dalam Penafsiran Surat al-Baqarah‛. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, vol.16, no.2, (2016)

Page 28: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

12

mempunyai empat bentuk, yaitu: fi’il amr, fi’il mud }a>ri yang di dahului

dengan lam amr, masdar yang menggantikan fi’il amr, dan amr dengan

redaksi khabar. Terkait dengan makna pragmatiknya, tindak tutur

imperatif (al-‘amri >) dalam surat al-Baqarah memiliki makna-makna

sebagai berikut: doa (ad-du’a>u), saran (al-irsya>du), ancaman (at-

tahdi>du), kutukan (at-taskhiru), melemahkan (at-ta’ji>zu), pemulyaan

(al-Ikra>mu), kecaman (at-taubi>hu), dan pilihan (at-Tahyi>ru).22

Kemudian Skripsi yang berjudul Penafsiran Taqiyuddin an-

Nabhani terhadap surat al-Baqarah ayat 31-33”. Penulis mengatakan

bahwa Taqiyuddin menunjukkan bahwa surat tersebut memiliki

komponen proses berfikir yang menyatakan bahwa ayat tersebut

menunjukkan informasi sebelumnya (ma’lu>ma>t sabi>qah) harus ada

sampai pada pengetahuan apapun. Penelitian ini menggunakan metode

eksplanatori dan deskriptif analitis untuk menjelaskan penafsiran

Taqiyuddin an-Nabhani terhadap surat al-Baqarah 31-33, karena unsur

dan konsepanya saling berkaitan. Penulis juga menegaskan bahwa

Taqiyuddin an-Nabhani menafsirkan surat al-Baqarah ayat 31-33

adalah cara berfikir dan memiliki bagaimana cara kerja tingkatan

berpikir. Selanjutnya mengaplikasikan bagaimana cara metode konsep

berpikir kepada manusia. Karena semua saling berhubungan satu sama

lain antara empat unsur dan metode konsep berfikir.23

Thesis yang ditulis oleh Ahmad Iqbal Hanafi yang berjudul

“Implikasi Gen Istri Terhadap Sifat Keturunan Menurut Surat al-

Baqarah ayat 223 Perspektif Para Mufasir”. Menurutnya penelitian

ini dilatarbelakangi oleh pergeseran pemikiran masyarakat dan ilmuan

modern mengenai asal-muasal suatu model pewarisan sifat.

22

Faiq Ainur Rofiq, ‚Analisa Redaksi Tindak Tutur Imperatif dalam Surat al-Baqarah‛ Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam, vol.9, no.1, (2016)

23 Megaasih Sireky, ‚Penafsiran Taqiyuddin an-Nabhani Terhadap Surat al-

Baqarah Ayat 31-33‛ (Skripsi S1., Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta)

Page 29: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

13

Selanjutnya dialognya dengan beberapa ijtihad mufasir (penafsiran

corak sains) terhadap penemuan ilmiah modern mengenai pewarisan

sifat yang lebih dominan diwariskan oleh gen istri atau mempunyai

persentase yang lebih banyak ketika proses penurunan sifat keturunan

dari proses fertilisasi (pembuahan) terhadap proses selanjutnya.24

Dari sejumlah buku atau penelitian yang relevan dan berkaitan

dengan kajian tafsir dan „Ulumul Qur‟an, juga penelitian berupa

artikel, jurnal, skripsi, tesis dan lain sebagainya. Kajian tentang

korelasi penamaan surat al-Baqarah dengan isi kandungannya masih

belum ditemukan. Sehingga penulis merasa kajian ini masih terbuka

lebar dan masih bisa ditindaklanjuti.

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena data

yang digunakan dalam penelitian ini merupakan dokumentasi

kepustakaan. Oleh karena itu, penelitian ini termasuk dalam jenis

penelitian Library Research (Penelitian Kepustakaan). Adapun

data-data yang digunakan sebagai bahan dan materi diperoleh dari

buku-buku, artikel, jurnal, skripsi, tesis, dan sebagainya yang

terkait dengan tema yang dimaksud.

2. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi

dua kategori, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber

primer merupakan rujukan utama yang menjadi landasan data yang

akan dicari dan dianalisis. Sedangkan sumber data sekunder,

24

Ahmadi Iqbal Hanafi, ‚Implikasi Gen Istri Terhadap Sifat Keturunan Manurut Surat al-Baqarah Ayat 223 Perspektif Para Mufasir‛ (Skripsi S1., Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya)

Page 30: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

14

adalah sumber data lain yang berkaitan dengan tema penelitian

guna memperoleh kelengkapan dalam penelitian.

Dalam penelitian ini, sumber data primer yang digunakan

adalah Al-Qur`an dan terjemahnya. Sedangkan sumber data

sekundernya adalah kitab-kitab „Ulumul Qur‟an dan kitab-kitab

tafsir klasik dan modern. Kitab-kitab „Ulumul Qur‟an yang akan

digunakan oleh penulis diantaranya adalah, „Ulum al-Qur`an karya

Syaikh Manna’ al-Qat}t}an, al-‘Itqa >n Fi> ‘Ulu >m al-Qur’a>n karya

Jala>luddi>n ‘Abdurrahma >n al-Suyu>t}i>, juga kitab „ulumul Qur‟an

lainnya. Sedangkan kitab tafsir yang akan penulis gunakan adalah

kitab tafsir karya al-Qurt}u>bi>, Hamka dan Quraish Shihab.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan

menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan

data dari sumber-sumber bahan atau kepustakaan yang berkaitan

dengan tema penelitian ini.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mewujudkan pembahasan yang sistematis, maka penulis

menyusun penulisan skripsi ini ke dalam bab dan sub-sub bab sebagai

berikut:

Bab pertama, berisi pendahuluan. Di dalamnya dikemukakan

mengenai latar belakang masalah yang merupakan alasan pemilihan

judul skripsi ini, kemudian permasalahan (meliputi identifikasi

masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah), tujuan dan manfaat

penelitian, serta kajian pustaka yang di dalamnya penulis menjelaskan

beberapa karya ilmiah yang relevan dengan skripsi ini, metodelogi

yang digunakan dalam penelitian, selanjutnya sistematika penulisan.

Bab kedua, pada bab ini, penulis akan mengetengahkan kerangka

teori penelitian dengan membahas kajian teoritis penamaan surat

Page 31: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

15

dalam al-Qur`an yang meliputi; definisi dan pengertian nama,

pengertian surat dan pengelompokkan surat di dalam al-Qur`an, ragam

nama-nama surat dalam al-Qur`an, Argumentasi penamaan surat

dalam al-Qur`an, dan kaidah penamaan surat dalam al-Qur`an. Bab

dua ini menjadi penting sebagai gambaran umum dan langkah awal

penelitian untuk kemudian dapat melihat ruang kosong yang belum

tergarap.

Bab ketiga, berisi tinjauan umum surat al-Baqarah, pada bab ini

penulis akan menguraikan yang berkaitan dengan surat al-Baqarah,

meliputi profil surat al-Baqarah, isi kandungan pokok surat al-

Baqarah, fad}i>lah surat al-Baqarah, dan nama-nama lain dari surat al-

Baqarah.

Bab keempat, secara khusus penulis akan mengupas tentang

analisis konten penamaan surat dengan kata “al-Baqarah”, yang

meliputi; isi kandungan secara keseluruhan surat al-Baqarah, Kisah al-

Baqarah, sikap seorang hamba kepada perintah Tuhannya, makna ke-

Islam-an di balik kisah al-Baqarah, juga akan menjelaskan tentang

bagian paling penting dari penulisan skripsi ini, yakni korelasi

penamaan surat al-Baqarah dengan kandungan ayatnya.

Bab kelima, merupakan penutup dari penulisan skripsi ini yang

mencakup kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah; jawaban penulis

atas pertanyaan penelitian pada rumusan masalah yang menjadi fokus

penelitian skripsi. Adapun saran adalah; beberapa rekomendasi dari

penulis bagi peneliti berikutnya atau bagi pembaca mengenai sisi

kosong yang belum teliti dari kajian ini ataupun hal-hal yang berkaitan

dengan penelitian selanjutnya. Dan di akhiri dengan daftar pustaka.

Dengan segala kerendahan hati penulis membuka kritik, komentar atau

saran demi perbaikan penelitian skripsi ini.

Page 32: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

16

Page 33: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

17

BAB II

KAJIAN TEORITIS PENAMAAN SURAT DALAM AL-QUR`AN

Al-Qur`an terdiri atas surat-surat dan ayat-ayat, baik yang pendek-

pendek maupun yang panjang-panjang. Jumlah surat dalam al-Qur`an ada

seratus empat belas surat (114), ini berdasarkan ijma‟ para ulama. Ada

pula yang mengatakan bahwa surat-surat dalam al-Qur`an ada seratus tiga

belas (113) saja, karena al-Anfa>l dan Bara>’ah digabung dalam satu surat.

Ini dikarenakan kesamaan yang ada di ujung kedua surat tersebut

ditambah dengan ketiadaan basmalah pada keduanya. Namun kemudian

hal ini terbantahkan saat Rasulullah saw memberi nama kedua surat itu

dengan nama yang berbeda.1 Pemberian nama terhadap surat-surat al-

Qur`an pada umumnya disesuaikan dengan tema pembahasan yang ada

dalam surat tersebut, atau dengan nama yang ada dalam surat tersebut.

Nama sendiri merupakan tanda, ciri, atau pembeda antara satu hal dengan

hal lainnya, yang harus dihormati dan dijunjung tinggi sebagai

kecocokkan terhadap suatu tujuan spesifik, dan sebagai penguat terhadap

tujuan kebaikan yang diharapkan.

A. Definisi dan Pengertian Nama

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan arti dari kata nama.

Bahwa nama adalah kata untuk menyebut atau memanggil orang,

tempat, barang, binatang, dsb., gelar atau sebutan kemasyhuran

(kebaikan, keunggulan dan kehormatan), sebagai tanda pengenalan

yang membedakannya dari yang lain. Julukan adalah nama yang

ditambahkan pada nama asli, nama yang dipakai untuk mengganti

1 Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, Al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, terj. Farikh Marzuqi

Ammar, Wafi Marzuqi Ammar, dan Imam Fauzi Ja’iz (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2006), 325.

Page 34: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

18

nama asli (biasanya berkaitan dengan ciri-ciri khas pemilik nama).

Adapun penamaan adalah proses, cara, perbuatan menamakan.2

M. Quraish Shihab menjelaskan dalam kitab tafsir al-Misbah

bahwa “kata (اسم) ism terambil dari kata (السمو) al-sumu> yang berarti

tinggi, atau (السمت) al-simah yang berarti tanda. Memang nama menjadi

tanda bagi sesuatu serta harus dijunjung tinggi. Seperti halnya kata ism

dalam Basmalah, menurut ulama secara filologis menjawab bahwa

nama menggambarkan substansi sesuatu, sehingga kalau di sini

dikatakan (Bismilla>h) dengan nama Allah SWT maksudnya adalah

(Billa>h) dengan Allah SWT. Kata ism di sini digunakan sebagai

penguat. Dengan demikian, makna harfiah dari kata tersebut tidak

dimaksudkan di sini. al-Zamakhsyari dan banyak ulama tafsir

mengemukakan bahwa orang-orang Arab, sebelum kehadiran Islam,

memulai pekerjaan-pekerjaan mereka dengan menyebut nama Tuhan

mereka, misalnya (باسم اللاث) bismil-la>ta (باسم العسى) bismil-Uzza> (keduanya nama berhala), sementara bangsa-bangsa lain memulainya

dengan menyebut nama raja/penguasa mereka. hingga kini di beberapa

negara masih terdengar ketua parlemen membuka sidang-sidangnya

dengan ucapan: Atas nama Allah SWT dan atas nama rakyat. Yang

mereka maksudkan adalah bahwa aktivitas yang mereka lakukan

dilaksanakan demi mendapat kerelaan Tuhan atau raja atau untuk

kepentingan rakyat, dan atau bahwa pekerjaan tersebut tidak akan

terlaksana tanpa restu Tuhan atau raja. Kalau demikian, memulai

pekerjaan dengan nama Allah SWT berarti pekerjaan itu dilakukan

atas perintah dan demi karena Allah SWT, bukan atas dorongan hawa

nafsu.”3

Sebagaimana penjelasan yang telah penulis uraikan maka dapat

diambil kesimpulan bahwa fungsi dari sebuah nama adalah tanda, ciri

atau pembeda antara satu hal dengan hal lainnya, sebagai tanda bagi

sesuatu yang harus dihormati dan dijunjung tinggi, sebagai adaptasi

khusus atau kecocokan pada sebuah tujuan spesifik, dan juga sebagai

penguat tujuan kebaikan yang diharapkan.

2 Tim Penyusun, KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), cet. IV (Departemen

Pendidikan Nasional), 950. 3 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah (Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an), jil.

1 (Lentera Hati: Ciputat, 2000), 13.

Page 35: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

19

Penamaan surat-surat al-Qur`an sangat membantu dan

memudahkan siapa saja untuk mengenali al-Qur`an dari berbagai

aspeknya. Semua dan setiap nama surat dalam al-Qur`an, sendiri-

sendiri maupun secara keseluruhan, memberikan gambaran tentang

sosok surat al-Qur`an dari aspek tertentu; sementara pada saat yang

bersamaan menggambarkan sosok utuh al-Qur`an. al-Qur`an

memberikan informasi yang tidak saja sangat luas dan bahkan tidak

terbatas apalagi dibatasi; akan tetapi juga memberikan informasi yang

sangat rapi, mendalam dan sistematik.4

Jika diperhatikan dengan sungguh-sungguh fungsi pemberian

nama pada setiap surat-surat al-Qur`an mengandung beberapa

kepentingan, yakni: Pertama, siapa yang membacanya dengan

bersungguh-sungguh dan memerhatikan segala isinya, niscaya ia akan

mendapatkan tingkatan mulia dalam ilmu pengetahuan. Kedua, surat-

surat dalam al-Qur`an itu sebagai tanda permulaan dan penghabisan

untuk tiap-tiap bagian tertentu dari al-Qur`an. Ketiga, surat-surat di

dalam al-Qur`an itu memang laksana gedung-gedung indah, yang

memiliki berbagai aksesoris atau kelengkapan. Akan halnya gedung

yang indah, al-Qur`an mengandung beberapa hal yang lengkap dan

sempurna. Keempat, masing-masing surat al-Qur`an itu satu sama lain

berhubungan erat, tidak dapat dipisah-pisahkan antara yang satu dari

yang lain; seakan-akan merupakan tangga yang bertingkat-tingkat.

Intinya, al-Qur`an itu adalah kumpulan surat-surat yang saling

berhubungan antara yang satu dengan yang lain sehingga menjadi satu

kesatuan yang utuh dan menyeluruh.5

Sebagaimana yang telah penulis paparkan di atas bahwa satu

surat dengan surat lainnya sangat berhubungan erat, artinya satu

4 Muhammad Amin Suma, Ulumul Quran (Depok: Rajawali Pers, 2013),70.

5

Page 36: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

20

dengan yang lainnya tidak dapat dipisah-pisahkan. Begitu juga dengan

surat dan penamaan terhadap surat tersebut. jika fungsi surat di dalam

al-Qur`an merupakan batas antara satu hal dengan hal lainnya, maka

penamaan terhadap surat berfungsi sebagai ciri atau tanda dari isi yang

terkandung dalam surat tersebut. sehingga al-Qur`an akan menjadi

satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh. Dengan demikian, sebelum

memasuki pembahasan mengenai penamaan surat terhadap al-Qur`an,

alangkah baiknya jika mengetahui terlebih dahulu definisi surat dan

pengelompokkan surat-surat dalam al-Qur`an.

B. Pengertian Surat dan Pengelompokan Surat dalam al-Qur`an

Menurut etimologi, surat memiliki banyak arti, diantaranya

adalah: tingkatan atau martabat, tanda atau alamat, gedung yang tinggi

dan indah, sesuatu yang sempurna atau lengkap, susunan sesuatu atas

yang lainnya yang bertingkat-tingkat.6

Imam Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, dalam Al-Itqa>n fi> Ulu>m

al-Qur’a>n ia menjelaskan pengertian surat dengan mengutip pendapat

dari penulis al-Qa>mu>s7: “Bahwa kata surat berarti “al-Manzi>lah”

(posisi) Surat dari al-Qur`an telah dikenal, karena posisinya pada suatu

tempat secara berdampingan. Masing-masing terputus dari yang lain.

juga bermakna “al-Syaraf” (kemuliaan)”. Surat juga bermakna kan

“tembok yang membatasi suatu kota” hal ini karena di dalamnya

terdapat peletakkan suatu kata di samping kata yang lain, suatu ayat di

samping ayat yang lain. Ibarat suatu tembok, yang merupakan

6 Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur’an (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 60.

7 Fairu>z A>ba>di> (w. 1414) adalah seorang ahli bahasa atau sastrawan, Ia dianggap

sebagai pioner istilah Qamus. Karya nya sangat banyak sekali dan yang paling momumental adalah al-Qa>mu>s al-Muhit}, Lihat Anisatu Thoyyibah, ‚Musa>hamah Fairuz A>ba>di> fi> Tat}wi>r al-Mu’jam al-Arabi> (Dira>sah Tahli>liyyah Was}fiyyah)‛ (Skripsi S1, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2013), 3-4.

Page 37: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

21

peletakkan dan penyusunan bata, baris demi baris.8 Ahmad Adil

Kamal mengatakan dalam kitab Ulu>mul Qur‟an nya bahwa segala

sesuatu yang meninggi dari bumi adalah سور (pagar). Adapun رالتسو

adalah meningkat atau memanjat dari satu tempat ke tempat yang lain,

seperti firman Allah SWT dalam al-Qur`an surat S{a>d/ 38: 21,

۞

حىك وولم نتؤا ا ص خ

ذ ال روا ا ح تسي م

٢١ راب ال

Dan adakah sampai kepadamu berita orang-orang yang

berperkara ketika mereka memanjat pagar?

Yang berarti, memanjat pagar. Maka, sekumpulan ayat al-Qur`an

yang mempunyai permulaan dan kesudahan dinamai dengan surat,

tujuannya adalah untuk memuliakan dan meninggikan derajatnya.9

Sering kali di dalam surat terdapat makna yang luhur dan tinggi

secara maknawi sama seperti tingginya tembok. Karena surat pun

merupakan benteng dan penjagaan bagi Nabi Muhammad Saw dan apa

yang dibawanya, seperti al-Qur`an serta agama Islam dari segi

keberadaannya sebagai mukjizat untuk melemahkan setiap yang

sombong. Ini lebih menyerupai benteng yang membatasi suatu kota,

untuk menjaganya dari sergapan musuh.10

Adapun pengertian surat menurut terminologi para ahli ilmu-

ilmu al-Qur`an, seperti dikemukakan sebagian ulama diantaranya:11

1. Menurut al-Ja'bari>

ت اي ث لا ا ث ه ل ق أ و ة ات خ و ة ات ف ي ذ ي أ ى لع ل م ت ش ي ن آر ق ة ر و الس د ح

"Batasan surat ialah (sebagian) Qur‟an yang mencakup

beberapa ayat yang mempunyai permulaan dan penghabisan

8 Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, Al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, 367.

9 Ah{mad ‘A<<<<<>dil Kama>l, Ulu>mul Qur’a>n (Al-Mukhtarul Isla>m: Da>r al-Sala>m),76-82.

10 Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, Al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, 367.

11 Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur’an, 61.

Page 38: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

22

(penutup), dan paling sedikit adalah tiga ayat.” Yakni surat

al-Kautsar (108) yang terdiri dari 3 ayat, 9 kata, dan 41 huruf,

dan surat al-Nas{r (110) yang terdiri dari 3 ayat, 19 kata, dan

79 huruf."

2. Kata Manna>’ al-Qat{t{an

ع طالمق و لع ط ذات الم ت القران اي ن لة م م الج ي ى ة ر و لس ا "surat ialah sekumpulan ayat-ayat al-Qur`an yang

mempunyai tempat bermula dan sekaligus tempat berhenti

(berakhir)"

Dari argumentasi para ulama mengenai pengertian surat di

atas, maka dapat dipahami surat merupakan suatu kumpulan ayat-

ayat al-Qur`an yang memiliki permulaan dan akhiran. Dan surat

terpendek dalam al-Qur`an adalah surat al-Kaus|ar yang hanya

terdiri dari tiga ayat, sembilan kata, dan empat puluh satu huruf,

dan surat al-Nas{r yang terdiri dari tiga ayat, sembilan belas kata

dan tujuh puluh sembilan huruf.

Pembagian al-Qur`an ke dalam surat-surat mengandung

beberapa hikmah, diantaranya:12

a. Memberikan kemudahan kepada manusia dan merangsang

mereka untuk mengkaji dan mempelajari al-Qur`an, bahkan

untuk menghafalnya, sebab jika al-Qur`an hanya satu rangkaian

semata (tidak dikelompok-kelompokkan) tentu akan sulit bagi

mereka menghafal ataupun memahaminya. Dengan kata lain,

mereka akan sulit menyelami lautan yang tidak jelas pantainya.

b. Mengisyaratkan tema pembicaraan. Masing-masing surat

membicarakan tema yang jelas.

12

Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, Al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, 367-368.

Page 39: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

23

c. Mengisyaratkan bahwa panjangnya suatu surat tidak menjadi

syarat kemukjizatannya. Suatu surat tetap mengandung

kemukjizatan, betapa pun pendeknya, seperti surat al-Kaus|ar.

d. Seorang pembaca, bila telah menyelesaikan satu surat atau satu

bab dari suatu buku, maka ia akan lebih semangat untuk

melanjutkan pada surat atau bab selanjutnya, bahkan akan lebih

membuatnya berhasil dalam memahaminya, dibanding bila

semuanya hanya terdiri dari satu surat atau satu bab.

Padanannya adalah seorang musafir, bila telah menempuh satu

mil atau satu farsakh, maka ia akan bersemangat untuk

melanjutkan perjalanannya. Oleh karenanya al-Qur`an dibagi-

bagi.

e. Seorang hafi>z|, bila telah lancar menghafal suatu surat, maka ia

merasa yakin bahwa ia telah mengantongi sebagian al-Qur`an

secara mandiri. Sehingga apa yang telah dihafalnya itu telah

membuatnya merasa bangga. Riwayat mengenai hal ini,

misalnya hadis Anas: “Seseorang, bila telah mampu membaca

(dengan hafalan) surat al-Baqarah dan A>li ‘Imra>n, maka ia telah

hebat di kalangan kami”. Oleh karena itu, bacaan dalam shalat

dengan satu surat utuh lebih utama.

f. Menguraikan secara rinci menurut problem-problem sejenis,

sehingga pengertian menjadi runtut.

Setiap surat dalam al-Qur`an diawali dengan basmalah

kecuali surat Bara‟ah. Manna>’ al-Qat{t{a>n menjelaskan dalam

kitabnya Maba>his| Fi> Ulu>m al-Qur’a>n yakni diriwayatkan

bahwa basmalah tetap ada pada surat Bara‟ah yakni dalam

Page 40: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

24

mushaf Ibnu Mas’u>d dalam al-Mustadrak,13

Lafadz basmalah

ini sekaligus menjadi ciri dari bermula dan berakhirnya sebuah

surat.

Jumlah surat al-Qur`an dalam mushaf „U|sma>ni terdiri

dari 114 surat. Adapun dalam mushaf Ibnu Mas’u>d, jumlah

surat al-Qur`an terdiri dari 112 surat, sebagaimana yang telah

diketahui di dalamnya tidak tertulis surat Mu’awwiz|atain.14 Di

dalam mushaf Abdullah bin Mas’u >d, tidak mengandung surat

al-H{amdu dan dua surat Mu’awwiz|atain (an-Na>s dan al-

‘Alaq). Dia berkeyakinan bahwa pencantuman surat-surat ke

dalam mushaf itu demi menghindari keberserakan dan

kehilangan. Oleh karena surat al-H{amdu dibaca berulang-

ulang, maka ia tidak akan pernah hilang. Dengan kata lain,

karena surat al-H{amdu adalah pasangan al-Qur`an, maka tidak

boleh disebut sebagai bagian dari al-Qur`an. Kemudian,

tentang mu’awwiz|atain, dia pun tidak mengakuinya sebagai

bagian dari surat-surat al-Qur`an, melainkan menganggapnya

sebagai do‟a-do‟a penolak sihir yang diwahyukan kepada

Rasulullah saw agar dia membaca kedua do‟a tersebut.

H{asanain bisa terhindar dari bahaya mata (sihir). Karenanya

setiap kali dia melihat dua surat tersebut dalam suatu mushaf,

dia selalu menghapusnya dan berkata, “Janganlah kalian

13

Kitab al-Mustadrak ‘Ala> al-S}ahi>haini merupakan karya dari Abu> ‘Abdullah Muh}ammad bin H}amdawiyyah bin Nu’aim bin al-Bay’i al-D{abbi> al-T{ahma>ni> al-Naisa>bu>ri> dalam kajian hadis. Kitab mustadrak ini ia susun sejak 373 H, yang secara implisit dapat dikatakan bahwa, inisiatif dalam penulisan kitab al-Mustadrak berawal dari faktor internal , adalah asumsi dari al-Hakim yang berpendapat masih banyak terdapat hadis-hadis shahih yang berserakan. Lihat Muhyidin Azmi, ‚Kajian Kitab Hadis (Metode Kesahihan Hadis Kitab al-Mustadrak ‘Ala> Sahi>haini)‛ Jurnal al-Irfani, vol.4, no.1 (tahun 2020): 1.

14 Ibrahim Ibyary, Tarikh al-Qur’an, terj. Halimuddin (Jakarta: PT Rineka Cipta,

1992), 59.

Page 41: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

25

mencampur adukan selain al-Qur`an dengan al-Qur`an”.15

Sedangkan dalam mushaf Ubay bin Ka‟ab ra., jumlahnya ada

116 surat, karena Ubay ini menulis di akhir mushafnya dua

buah surat, yaitu; surat al-Hafd dan surat al-Khal‟.16

Kedua

surat tersebut memuat doa qunut, karena menurut Ubay kedua

doa tersebut termasuk yang diwahyukan dan mempunyai

riwayat yang mutawatir.

Sebagaimana yang telah dijelaskan tentang mushaf Ibnu

Mas‟ud juga mushaf Ubay bin Ka‟ab, maka Muhammad Hadi

Ma‟rifat dalam kitabnya yang berjudul Tarikh al-Qur`an

menegaskan bahwasannya anggapan mengenai keterangan-

keterangan interpretatif17

dari mushaf sahabat menimbulkan

penyimpangan dan penambahan kalimat-kalimat atau keraguan

dalam al-Qur`an yang ada saat ini tidak bisa dibenarkan. Tentu

pada gilirannya sistem ini sudah ditinggalkan.18

Ulama mengelompokkan surat-surat tersebut (dalam mushaf

‘Us|ma>ni) menjadi empat kelompok, yaitu:

1. At{-T{iwal, terdiri dari tujuh surat panjang, yaitu al-Baqarah,

Ali Imra>n, an-Nisa>’, al-Ma>’idah, al-An’a>m dan al-A‟raf. Dan

yang ketujuh ada yang mengatakan al-Anfa>l dan Bara’ah juga

termasuk, karena tidak dipisahkan dengan basmalah di antara

keduanya. Ada pula yang berpendapat bahwa yang ketujuh

adalah surat Yu>nus.19

15

Muhammad Hadi Marifat, Tarikh al-Qur’an, terj. Thoha Musawa (Jakarta: al-Huda, 2010) 124-138.

16 Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, Al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, 326.

17 Interpretatif adalah bersifat adanya kesan, pendapat, dan pandangan;

berhubungan dengan adanya tafsiran. Lihat ‚Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)‛ Diakses, 4 Maret, 2020, https://kbbi.web.id/interpretatif.html

18 Muhammad Hadi Marifat, Tarikh al-Qur’an, 143-144.

19 Manna>’ al-Qat{t{an>, Maba>his{ Fi> Ulu>m al-Qur’a>n, 181.

Page 42: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

26

2. al-Mi’u>n yaitu; surat-surat yang jumlah ayat-ayatnya lebih dari

seratus, tetapi tidak sepanjang surat-surat At{-T{iwal. Surat-

surat ini kurang lebih ada dua belas, di antaranya, Hu>d, Yu>suf,

an-Nahl, al-Kahfi dan Maryam.20

3. al-Mas|a>ni, yaitu surat-surat yang berisikan kurang dari 100

ayat, seperti surat-surat; Maryam (19) 98 ayat, al-H{ijr (15) 99

ayat, Ya>si>n (36) 83 ayat, dan lain sebagainya.21

Sedangkan

As-Suyut{i dalam al-Itqa>n menambahkan beberapa definisi lain

mengenai al-Mas|a>ni dengan menuqil pendapat ulama-ulama,

diantaranya ialah; menurut al-Farra‟ bahwa al-Mas|a>ni adalah

surat yang ayat-ayatnya kurang dari seratus, karena al-Mas|a>ni

ini menjadi nomor dua dari at-T{iwal dan juga nomor dua dari

al-Mi’u>n. Adapula yang mengatakan, disebut demikian karena

banyaknya mas|al atau perumpamaan padanya yang mus|ana

(dua-dua), yaitu dengan adanya ‘Iba>r (pelajaran-pelajaran) dan

kebaikan-kebaikan. Yang mengisahkannya adalah an-

Nakzawi. Kemudian al-Suyu>t{i> pun menukil pendapat al-

Sakhawi dalam Jamal al-Qurra’ bahwa al-Mas|a>ni adalah

surat-surat yang kisah-kisah di dalamnya diceritakan secara

dua-dua. Terkadang kata al-Mas|a>ni ini dipergunakan untuk

menyebut seluruh al-Qur`an dan juga untuk menyebut al-

Fa>tih{ah.22

4. al-Mufas{s{al, yaitu surat-surat pendek. Dalam hal ini terdapat

perbedaan pendapat mengenai awal surat dari al-Mufas{s{al, ada

yang mengatakan dari surat Qa>f sampai surat terakhir yakni

an-Na>s, pendapat lain mengatakan dimulai dari surat al-

20

Muhammad Hadi Marifat, Tarikh al-Qur’an, 124. 21

Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur’an, 71. 22

Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, Al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, 321.

Page 43: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

27

H{ujurat hingga surat an-Na>s, dan ada pula yang berpendirian

lain dari kedua pendapat tadi. Selanjutnya kelompok surat-

surat al-Mufas{s{al ini oleh para ulama dibagi kepada ketiga

bagian, yakni; pertama, T{iwal al-Mufas{s{al, yang dimulai dari

surat Qa>f atau al-H{ujurat sampai surat al-Naba / Amma, atau

al-Buru>j. Kedua, Ausat{ al-Mufas{s{al, yaitu dari surat al-Naba

atau al-Buru>j hingga surat al-Dhuha> atau al-Bayyinah. Ketiga,

Qis{ar al-Mufas{s{al, yaitu dari surat al-Dhuha> atau al-Bayyinah

sampai surat al-Na>s.23

Pembagian seperti ini dapat mempermudah orang

menghafalnya, mendorong mereka untuk mengkaji dan

mengingatkan orang yang membaca suatu surat dari surat-surat al-

Qur`an bahwa ia telah mengambil bagian yang cukup dan jumlah

yang memadai dari pokok-pokok agama dan hukum-hukum

syari‟at.24

Muhammad Sayyid Thanthawi dalam buku Ulumul

Qur‟an nya menyebutkan beberapa fungsi dari pembagian al-

Qur`an menjadi surat-surat, diantaranya adalah, pertama, untuk

memudahkan dalam menghafalkannya dan menguatkan atau

meyakinkan para pembaca untuk selalu mempelajarinya. Sebab,

seandainya al-Qur`an tidak dibagi menjadi surat-surat, maka para

pembaca al-Qur`an akan mengalami kesulitan untuk

menghafalkannya dan lemah pemahamannya. Kedua, sebagai tanda

atau petunjuk atas sebuah pokok pembicaraan dan inti ucapan,

karena sesungguhnya setiap surat itu memiliki tema yang jelas

yang dibahas di dalamnya dengan bentuk yang lebih rinci. Ketiga,

sebagai petunjuk bahwasannya surat yang panjang bukanlah syarat

23

Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur’an, 71. 24

Manna>’ al-Qat{t{an>, Maba>his{ Fi> Ulu>m al-Qur’a>n, 182.

Page 44: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

28

kemukjizatan al-Qur`an. bahkan satu surat dari al-Qur`an tetap

merupakan suatu yang mengandung mukjizat, walaupun jumlah

ayatnya sedikit, seperti al-Ikhlas{, al-Kaus|ar, dan lain-lain.25

Pembahasan mengenai pengertian surat juga

pengelompokannya di dalam al-Qur`an dirasa sudah cukup jelas

dan agar tidak melebar pembahasan pada bab ini, selanjutnya

penulis akan kembali kepada penamaan surat terhadap al-Qur`an.

Pada umumnya surat-surat dalam al-Qur`an memiliki satu

nama saja, tapi tidak sedikit pula surat yang memiliki nama lebih

dari satu. hal ini menunjukkan keberagaman penamaan terhadap

surat-surat dalam al-Qur`an. Maka pada pembahasan selanjutnya

penulis akan menguraikan nama-nama surat, juga nama lain yang

disematkan bagi surat tersebut.

C. Ragam Nama-nama Surat dalam Al-Qur`an

Kadangkala sebuah surat mempunyai satu nama, inilah yang

banyak terjadi. Tapi adapula surat yang memiliki dua nama atau lebih,

dan penulis akan menguraikan hal ini dalam bentuk tabel.

Tabel 2. 1 Surat-surat yang mempunyai nama lebih dari satu26

No Nama Surat Nama Lain

1. al-Fa>tih{ah Fa>tih{at al-Kita>b (Pembuka al-Kitab),

Ummu al-Kita>b (induknya al-Qur`an), al-

Sab’u al-Mas|a>ni> (tujuh ayat yang

diulang-ulang), al-Kanz

(perbendaharaan), al-H{amd (pujian), al-

Wa>fiyah (yang lengkap) al-Ka>fiyah

(yang cukup), Asa>s al-Qur’a>n (pokok al-

Qur`an)

2. al-Ba>qarah Fust}a>tu al-Qur’a>n, dan sana>mu al-Qur’a>n

25

Muhammad Sayyid Thanthawi, Ulumul Qur’an (Teori dan Metodelogi), 46-48. 26

Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, Al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, 286-292.

Page 45: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

29

3. A>li> Imra>n T{ayyibah

4. al-Ma>’idah al-‘Uqu>d (perjanjian-perjanjian) dan al-

Munqiz{ah (yang menyelamatkan);

5. Bara>’ah al-Taubah , al-Fad{i>h{ah, al-Az|a>b, al-

Muqasyqisyah, al-Munaqqirah, al-Bahu>s|,

al-H{a>firah, al-Mus|i>rah, al-Muba’s|irah

6. an-Nah{l al-Ni’a>m

7. al-Isra‟ subh{an dan Bani> Isra>il

8. al-Kahfi Ash{a>b al-Kahfi dan al-H{a>’ilah

9. T{a>ha> al-Kali>m

10. asy-Syu’ara> al-Ja>mi’ah;

11. Surat an-Naml Sulaiman

12. as-Sajadah al-Mad{a>ji’

13. Fatir al-Mal>aikah

14. Ya>si>n Qalbu al-Qur’an (hati al-Qur`an), al-

Mu’immah (yang menyebarkan segala

kebaikan di dunia dan akhirat), al-Da>fi’ah

(yang menolak), al-Qa>d{iyah (yang

memenuhi)

15. al-Zumar al-Ghuraf (kamar-kamar)

16. al-Gha>fir al{-T{awl dan al-Mu’min

17. Fus{i>lat al-sajdah dan al-Mas{a>bi>h

18. al-Ja>s|iyah Syari>’ah dan al-Dahr;

19. Muh{ammad al-Qita>l;

20. Qa>f al-Ba>siq>at

21. al-Qamar Iqtarabat dan al-Mubayyid{ah

22. al-Muja>dalah adh-Dhiha>r;

23. ar-Rah{ma>n Aru>sa al-Qur’a>n;

24. al-H{asyr Bani> Nadhir;

25. al-Mumtah{anah Fath{ah, al-Imtih{a>n, al-Mawaddah;

26. as{-S{af al-H{awa>riyyu>n

27. at-T{alaq an-Nissa al-Qus{ra (yang pendek);

28. surat at-Tah{rim al-Mutah{arrim dan surat Lima

Tuh{arrimu;

29. al-Mulk; surat al-Wa>qiyah, al-Munjiyah (yang

Page 46: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

30

menyelamatkan), al-Muja>dilah (yang

menolak), Taba>rak

30. Sa’ala al-Ma’a>rij dan al-Wa>qi’;

40. ‘amma an-Naba’, al-Tasa>’ul, dan al-Mu’s{ira>t;

41. al-Bayyinah Lam Yakun, Ahlul Kitab

42. al-Ma>’u>n al-Di>n dan Ara’aita

43. al-Ka>firu>n; al-Muqasyqisyah, al-Ibadah

44. al-Nas{r al-Taudi’ (berpamitan)

45 surat al-Masad Tabbat;

46. al-Ikhlas{ al-Asa>s (pondasi);

47. al-Falaq dan

an-Na>s

al-Mu’awwiz|ata>ni, dan al-

Musyaqsyiqata>n (khatib yang suaranya

membahana)

Sumber : al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qura>n

Nama-nama surat dalam al-Qur`an itu sendiri paling sedikit

menurut sebagian pakar ilmu-ilmu al-Qur`an, semuanya resmi

berdasarkan tuntunan wahyu ilahi. Namun demikian, tidak berarti

julukan tertentu terhadap surah-surah al-Qur`an tidak ada yang lahir

dari sahabat.27

Seperti yang telah dipaparkan di atas, banyak surat yang

memiliki nama lebih dari satu. Sehingga dalam hal ini, banyak ulama

yang berbeda pendapat mengenai penamaan surat terhadap al-Qur`an,

apakah tauqi>fi> atau ijtiha>di>. Maka dalam pembahasan selanjutnya

penulis akan mencoba menjelaskan tentang argumentasi para ulama

mengenai penamaan surat-surat dalam al-Qur`an.

D. Argumentasi Penamaan Surat-surat dalam al-Qur`an

Pada masa Nabi saw, al-Qur`an secara keseluruhan sudah ditulis

oleh para sahabat, akan tetapi belum tersusun rapi sebagaimana al-

Qur`an yang ada sekarang ini, bahkan surat-suratnya pun belum

27

Muhammad Amin Suma, Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an 1, cet. 1 (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000) 67-68.

Page 47: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

31

diurutkan secara detail. Banyak faktor yang melatar belakangi kenapa

pada saat itu Nabi tidak mengumpulkan al-Qur`an dalam satu mushaf,

antara lain adalah karena al-Qur`an pada waktu itu masih dalam masa

pembentukan atau proses. Tidak sedikit ayat yang turun belakangan

berfungsi sebagai penghapus (nasikh) hukum atau bacaan ayat

sebelumnya, sehingga menjadi salah satu kesulitan tersendiri jikalau

al-Qur`an dibukukan dalam bentuk mushaf seperti halnya al-Qur`an

yang kita ketahui sekarang ini. dan tentunya ada banyak hal lain yang

melatar belakangi kenapa al-Qur`an tidak dibukukan pada masa Nabi.

Hingga akhirnya, sahabat sepakat untuk mengumpulkan semua ayat-

ayat al-Qur`an untuk dijadikan satu mushaf dan melalui sejarah yang

panjang maka terbentuklah mushaf al-Qur`an yang ada pada saat ini.28

Salah satu tahap dalam pembentukkan mushaf al-Qur`an adalah

pemberian nama terhadap surat-surat dalam al-Qur`an.

Kalangan ulama berbeda pendapat mengenai penamaan surat al-

Qur`an, apakah penamaan surat itu tauqi>fi> atau ijtiha>di>. Ditinjau dari

segi historis , penamaan surat al-Qur`an pada awalnya menjadi olok-

olokan kaum musyrikin. Mereka mengatakan surat al-Baqarah dan

surat al-Ankabut adalah sebagai ejekan terhadap nama-nama surat.29

Maka dari itu kemudian turunlah ayat al-Qur`an:

ي ن ء ز خى مس

نك ال فح

نا ك ٩٥ا

“Sesungguhnya kami telah mencukupkan kamu terhadap

orang-orang yang mengolok-olok” (Qs. Al-Hijr/ 15: 95)

Menurut sebagian pendapat, penamaan surat al-Qur`an adalah

tauqi>fi>, sebagaimana tertib ayat-ayat dan tanda waqafnya yang telah

28

Ansharuddin M, ‚Sistematika Susunan Surat di dalam al-Qur’an: Telaah Historis‛. Studi Keislaman, vol.2, no.2 (Desember 2016): 212.

29 Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, Al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, 280.

Page 48: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

32

dijelaskan dalam hadis dan as|ar yang sudah pasti, sama halnya dengan

penamaan terhadap al-Qur`an, yang semuanya tepat dan akurat,

penamaan setiap surat dalam al-Qur`an juga sangat tepat dengan isi

kandungan yang terdapat di dalam surat-surat itu sendiri. Mereka

menyatakan bahwa semua surat dalam al-Qur`an diberi nama oleh

Rasulullah saw misalnya sebagai contoh surat al-Fa>tih}ah

(pembuka/pendahuluan), surat ini memang merupakan surat

pembukaan, yang berfungsi sebagai pengantar ke dalam isi kandungan

al-Qur`an yang lebih luas. Demikian pula dengan surat al-Baqarah

yang berarti sapi, yang di dalamnya banyak dikemukakan hal-ihwal

pemotongan sapi bagi kaum Bani Isra`il.30

Demikian pula dengan surat an-Nisa >’, surat ini dinamakan

dengan an-Nisa >’ karena banyak dan berulang-ulangnya penjelasan

tentang hukum-hukum wanita pada surat tersebut. Banyak pula surat-

surat yang terdapat kisah para Nabi kemudian diberi nama dengan

nama para Nabi tersebut, seperti surat Nu>h, surat Hu>d, surat Ibrahi>m,

surat Yu>nus, surat A>li Imra>n, surat T{a> si>n Mi>m Sulaima>n, surat Yu>suf,

surat Muh}ammad, surat Maryam, surat Luqma>n. Demikian pula

dengan kisah para kaum terdahulu, seperti kaum Bani Isra`il dalam

surat Bani Israel, surat Asha>bul Kahfi, surat al-Hijr, surat Saba‟, surat

al-Mala >’ikah, surat al-Ji>n, surat Muna>fiqi>n, dan surat al-Mut}affifi>>n.

Meskipun demikian tidak ada satu surat pun yang diberi nama Nabi

Musa padahal nama Musa sangat banyak disebut dalam al-Qur`an, dan

sampai ada yang berkata bahwa hampir semua ayat dalam al-Qur`an

adalah tentang Nabi Musa, dan surat yang paling pantas diberi nama

nabi Musa adalah surat T{a>ha>, surat al-Qas}as} dan surat al-A’raf, karena

pada ketiga surat terakhir ini, kisah nabi Musa diceritakan dengan

gamblang dan jelas, tidak seperti dalam surat-surat lain yang

30

Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur’an, 62.

Page 49: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

33

menyebutkan secara ringkas. Namun ternyata seorang sahabat ada

yang menyebut bahwa surat T{a>ha> ini disebut juga dengan surat

Musa.31

Begitu pula dengan surat-surat lainnya yang tidak hanya

mempunyai satu nama saja. Karena hal ini, maka sebagian ulama

mengatakan bahwa penamaan surat dalam al-Qur`an bersifat ijtiha>di>.

Ulama lain yang mengatakan bahwa penamaan surat adalah

ijtiha>di>, dikarenakan sebagian julukan/penamaan ada yang disematkan

oleh sahabat. Di antara contohnya adalah surat at-Taubah yang oleh

sahabat Umar bin Khattab dijuluki dengan surat al-Qita>l (peperangan)

dan surat Bara‟ah (pembebasan), dan dapat disimpulkan bahwa bagi

satu surat terdapat dua atau bahkan banyak nama.32

Akan tetapi penyematan nama terhadap suatu surat dalam al-

Qur`an tidak hanya sekedar diberi nama berdasarkan kecocokannya

saja. Jika hal ini dibenarkan maka setiap orang cerdas bisa

mengeluarkan nama yang sangat banyak dari setiap surat, apakah itu

dari isytiqa>q isimnya atau dari makna yang dikandungnya, dan sangat

jelas bahwa hal yang demikian itu sangat jauh dari benar.33

Bagi setiap

surat yang mempunyai dua nama tentu semua ini diperlukan sandaran

yang kuat dari hadis Nabi maupun ijma‟ para ulama.

Latifatul Umamah dalam bukunya ‚Misteri di Balik Penamaan

Surat-surat al-Quran‛ dengan menukil pendapat dari Fata>wa> Lajnah Da>’imah, menyatakan: “Kami tidak mengetahui adanya dalil dari Rasulullah saw yang menunjukkan bahwa beliau memberi nama

seluruh surat dalam al-Qur`an. hanya saja memang terdapat beberapa

hadis shahih yang menyebutkan nama beberapa surat dari Nabi saw

seperti al-Fa>tih}ah, al-Baqarah, A>li ‘Imra>n, dan al-Kahfi. Sementara

nama-nama surat lainnya, yang lebih dekat, itu berasal dari para

sahabat”. Pendapat inilah yang dinilai kuat oleh Dr. Munirah ad-

31

Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, 294-295. 32

Ibrahim Ibyary, Tarikh al-Qur’an, 54. 33

Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, 292.

Page 50: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

34

Dausiri dalam risalah beliau yang berjudul Asma>’ Suwar al-Qur’a>n al-Kari>m wa Fad}a >’iluha>.34

Menurut al-Suyu>t{i penamaan surat-surat di dalam al-Qur`an

adalah tauqi>fi> sebagaimana yang dikatakannya di dalam al-Itqa>n;

وقد ثبت جميع أسمع السور باالتوقف من الأحاديث و الأثار ولولا خشية

ت ذلكالإطالة لبين

“Dan telah ditetapkan dalam hadis dan atsar akan nama-nama

surat yang datang secara tauqi>fi>, kalau tidak takut akan menjadi lebih

panjang, pasti hal ini akan saya jelaskan secara gamblang.”35

Demikianlah pendapat al-Suyu>t{i mengenai penamaan surat di

dalam al-Qur`an. Meskipun al-Suyu>t{i mengatakan bahwa penamaan

surat itu adalah tauqifi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa surat-

surat di dalam al-Qur`an banyak yang memiliki lebih dari satu nama.

Dab tidak semua nama surat dalam al-Qur`an berasal dari Nabi saw,

melainkan para sahabat juga diberi wewenang untuk memberikan

nama terhadap surat-surat dalam al-Qur`an. maka penulis mencoba

membuktikannya dengan menguraikan pedoman atau kaidah dalam

pemberian nama terhadap surat-surat al-Qur`an.

E. Kaidah Penamaan Surat dalam Al-Qur`an

Nama-nama surat yang ada di dalam al-Qur`an tentu beragam

dan memiliki maknanya masing-masing. Sebagian ada yang

dinamakan dengan kata pertama dalam surat, seperti ad}-D{uha>, at-Ti>n

dsb, Ada pula nama surat yang tidak diambil dari ayat-ayatnya seperti

34

Latifatul Umamah, Misteri di Balik Penamaan Surat-Surat al-Qur`an (Yogyakarta: DIVA Press, 2017), 18.

35 Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, 119.

Page 51: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

35

al-Ikhla>s}, al-Fa>tih}ah dsb, sebagian lainnya bahkan menggunakan nama

hewan seperti surat al-Baqarah, an-Nah}l, an-Naml, al-Ankabut, al-Fi>l.

Berdasarkan dengan apa yang telah penulis paparan di atas,

maka selanjutnya penulis akan menjelaskan berbagai pedoman atau

kaidah dalam penamaan surat-surat al-Qur`an, diantaranya:36

a. Diambil dari luar surat. Artinya, kata yang dipakai untuk menjadi

nama surat, tidak terdapat dalam ayat-ayat dari surat bersangkutan.

Surat yang pertama dinamai al-Fatih}a>h tidak ditemukan di dalam

ayat-ayatnya, namun nama tersebut telah memberikan petunjuk

kepada kita tentang fungsinya sebagai Fa>tih}ah (pembuka atau

pendahuluan) bagi al-Qur`an.

b. Nama surat diambil dari tema yang sedang dibicarakan dalam surat

tersebut. Misalnya surat an-Nisa>’, dinamakan surat an-Nisa>’ karena

banyak membahas tentang wanita.

c. Diambil dari salah satu kata yang terdapat pada ayat di dalam surat

yang bersangkutan, baik itu terletak di permulaan, di tengah, atau

bagian akhir surat. Misalnya surat ke-20, dinamai dengan T{a>ha>.

Kata T{a>ha> tersebut sudah dijumpai pada ayat pertama dari surat

tersebut. Surat ke-2 dinamai dengan al-Baqarah, kata al-Baqarah

baru dijumpai pada ayat ke-67, dari surat yang bersangkutan.

Selanjutnya surat ke-107, dinamai dengan al-Ma>’u>n, padahal kata

al-Ma>’u>n ini baru dijumpai pada akhir ayat yang terdapat pada

akhir surat bersangkutan.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa nama dan

penamaan terhadap sesuatu merupakan hal yang sangat penting guna

36

Muh. Syuhada Subir, Metodologi Tafsir al-Qur’an Muhammad Izzat Darwaza; Kajian tentang penafsiran al-Qur’an Berdasarkan Tartib Nuzuli: Kronologi Pewahyuan, 216.

Page 52: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

36

menunjukkan tanda, ciri atau pembeda antara satu hal dengan hal

lainnya, sebagai tanda sesuatu bagi yang harus dihormati dan

dijunjung tinggi, sebagai adaptasi khusus atau kecocokkan pada

sebuah tujuan spesifik, dan juga sebagai penguat tujuan penamaan.

Setelah menemukan berbagai macam kaidah dalam penamaan

surat-surat al-Qur`an sebagaimana yang telah dipaparkan di atas. Pada

penjelasan tadi dikatakan, bahwa kata al-Baqarah terhadap penamaan

surat ke-2 dalam al-Qur`an diambil dari kisah yang terdapat pada

pertengahan surat tersebut. Lantas mengapa kata al-Baqarah yang

terpilih sebagai nama surat tersebut? Sedangkan dalam surat ini

banyak mencakup hukum-hukum syariat dalam sisi ibadah,

mu‟amalah, akhlak, nikah, „iddah, talak dan juga hukum-hukum

syari‟at lainnya. Seperti shalat, puasa, haji, dan zakat. Pada bab

selanjutnya penulis akan mengupasnya dengan lebih dalam dan penuh

dengan ketelitian.

Page 53: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

37

BAB III

TINJAUAN UMUM SURAT AL-BAQARAH

A. Profil Surat al-Baqarah

Surat al-Baqarah merupakan surat kedua setelah al-Fa>tih{ah, pada

susunan mush{af al-Qur`an. Dan diturunkan pada urutan ke-87, sesudah

surat al-Mut{affifi>>n dan sebelum surat al-Anfa>l.1 Surat ini merupakan

surat terpanjang dalam al-Qur`an, yaitu terdiri atas 286 ayat. Surat ini

turun di Madinah sehingga termasuk surat Madaniyyah, dan sebagian

besar diturunkan pada permulaan Hijriah.2 Kecuali firman Allah SWT:

ثم ح ى الله ل ه ا ي ن ف جػي ما حر ا يي ا واحلي

سبج ووم ل

ا ك س م نف

ل

يفهى ك

ن مي ل ٢٨١ يظ

“Dan periharalah dirimu dari (adzab yang terjadi pada) hari

yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah

SWT” (QS. Al-Baqarah/ 2: 281)

karena ayat ini adalah ayat terakhir yang diturunkan dari langit,

dan itu diturunkan pada hari Nahar saat haji Wada di Mina. Ayat-ayat

riba juga termasuk ayat-ayat al-Qur`an yang terakhir diturunkan.3

Menurut pendapat yang paling kuat, tidak semua ayatnya

diturunkan secara beruntun hingga sempurna sebelum diturunkan ayat-

ayat dari surat lain. Karena itu, merujuk dan mencermati asba>b al-

nuzu>l sebagian ayatnya dan sebagian ayat dari surat-surat Madaniyyah

lainnya (sekalipun asba>b al-nuzu>l ini tidak qat{‘iyyatu al-s|ubu>t)

1 Djohan Efendi, Pesan-Pesan al-Qur`an (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2012), 52.

2 Latifatul Umamah, Misteri di Balik Penamaan Surat-surat al-Qur’an

(Yogyakarta: DIVA PRESS, 2017) 62. 3 Muh}ammad bin ‘Ali> bin Muh}ammad Asy-Syauka>ni>, Tafsi>r Fat}ul Qadi>r (al-Jami>’

baina al-Riwa>yah wa al-Dira>yah min ilmi al-Tafsi>r), terj. Amir Hamzah Fachruddin dan Asep Saefullah, jil. 1 (Pustaka Azzam: Jakarta, 2008) 105.

Page 54: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

38

memberikan kesimpulan bahwa surat-surat Madaniyyah yang

tergolong at}-T}iwa>l (panjang) tidak semua ayatnya diturunkan secara

beruntun. Tetapi yang terjadi bahwa beberapa ayat dari surat

berikutnya sudah diturunkan sebelum tuntas surat terdahulu yang

beberapa pendahuluannya telah turun. Hal yang menjadi patokan

dalam menentukan urutan surat, dari segi penurunannya, adalah

bagian-bagian awal surat yang terlebih dahulu diturunkan, bukan

keseluruhannya. Dalam surat ini terdapat ayat-ayat yang tergolong

pada ayat-ayat al-Qur`an yang terakhir diturunkan, seperti ayat-ayat

riba. Padahal menurut pendapat yang kuat, bagian awal surat ini

termasuk ayat-ayat yang pertama kali diturunkan di Madinah.4

Surat al-Baqarah di dalamnya begitu banyak persoalan yang

dibicarakan. Karena masyarakat Madinah ketika itu sangat heterogen,

baik dalam suku, agama, maupun kecenderungan. Di sisi lain, ayat-

ayat surat ini berbicara menyangkut peristiwa-peristiwa yang terjadi

pada masa yang cukup panjang. Jika peristiwa pengalihan kiblat (ayat

142) atau perintah berpuasa (ayat 183) dijadikan sebagai awal masa

turunnya surat ini, dan ayat 281 sebagai akhir ayat al-Qur`an yang

diterima oleh Nabi Muhammad Saw, ini berarti bahwa surat al-

Baqarah secara keseluruhan turun dalam masa sepuluh tahun. Karena

perintah pengalihan kiblat terjadi setelah sekitar 18 bulan Nabi

Muhammad Saw berada di Madinah, sedang ayat terakhir turun

beberapa saat atau beberapa hari sebelum beliau wafat pada 12 Rabi‟ul

Awal tahun 13 Hijrah.5 Menurut orang-orang yang menghitungnya, di

4 Sayyid Qut}b Ibrahi>m Husain asy-Sya>dzili>, Tafsi>r fi> Z|ila>li al-Qur’a>n, terj. Aunur

Rafiq Shaleh Tamhid, jil. 1, cet. 5 (Jakarta: Robbani Press, 2011), 45. 5 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an, jil.

1, cet. 1 (Ciputat: Lentera Hati, 2009), 99.

Page 55: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

39

dalamnya terdapat 297 ayat, 6.221 kalimat dan hurufnya berjumlah

25.500.6

B. Isi Kandungan Surat al-Baqarah

Sebagian ulama mengatakan bahwa surat al-Baqarah

mengandung seribu kalimat berita, seribu kalimat perintah, dan seribu

kalimat larangan.7 Surat al-Baqarah menitikberatkan pada sisi

petunjuk, pengarahan, dan penetapan hukum syari‟at, dan yang pasti,

surat al-Baqarah menampilkan solusi aturan dan undang-undang

hukum syari‟at "daulah Islam" yang baru terbentuk.8 Di ayat-ayat

awal surat al-Baqarah menerangkan tentang sifat-sifat orang mukmin,

kafir, dan munafik. Kemudian menjelaskan hakekat keimanan, hakekat

kekafiran dan munafik, yang kemudian dibandingkan dengan pemilik

kebahagiaan dan pemilik kesengsaraan. Surat ini juga mengisahkan

permulaan penciptaan dengan menyebut kisah „bapak‟ manusia, yaitu

Nabi Adam as, dan kejadian-kejadian penciptaannya, serta sesuatu

yang luar biasa yang menunjukkan permuliaan Allah SWT., terhadap

manusia.9

Ayat-ayat sisanya yang ada dalam surat ini mempelajari aspek

syari‟at, sebab kaum muslimin dalam taraf permulaan pembentukkan

Negara Islam sangat membutuhkan metode Rabbani> dan syariat

„langit‟ yang mereka praktikkan dalam kehidupan bermasyarakat; baik

6 Al-Ima>m Abu al-Fida>’ Isma>’i>l Ibnu Kas|i>r ad-Dimasyqi>, Tafsi>r Ibnu Kas|i>r, jil. 2,

terj. Anwar Abu Bakar (Sinar Baru Algesindo: Bandung, 2000), 177. 7 Al-Ima>m Abu al-Fida>’ Isma>’i>l Ibnu Kas|i>r ad-Dimasyqi>, Tafsi>r Ibnu Kas|i>r, jil. 2,

177. 8 Muh}ammad ‘Ali> as|-S|a>bu>ni>, Qabas min Nu>r al-Qur’a>n: Dira>sah Tah}li>liyyah

Muwassa'ah Li-ahda>f wa Maqa>s}id al-Suwar al-Kari>mah, cet. 1(Beirut: Dar al-Qalam, 1986), 1.

9 Muh}ammad ‘Ali> as|-S|a>bu>ni, S|afwatu al-Tafa>si>r, jil. 1, terj. Yasin (Pustaka al-

Kautsar: Jakarta, 2010), 21.

Page 56: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

40

dalam ibadah maupun mu’a>malah (interaksi).10

Oleh karenanya,

bagian terbesar surat ini mencakup hukum-hukum syari‟at dalam sisi

ibadah, mu’amalat, akhlak, nikah, ‘iddah, talak dan juga hukum-

hukum syari‟at lainnya. Seperti shalat, puasa, haji, dan zakat.

Pasalnya, orang-orang muslim berada pada tahapan awal pembentukan

"Daulah Islam", sehingga tak mengheran jika mereka sangat

membutuhkan ketetapan-ketetapan syari‟at Ila>hi> dan minhaj Rabba>ni>

sebagaimana yang telah dikatakan tadi. Yang akan dapat memelihara

mereka dari kesalahan dan kekeliruan ketika harus menjalani

kehidupan mereka di dunia, baik dalam sektor ibadah maupun

mu’amalat. Meskipun di sana ada pula sentilan yang halus tentang

aqidah dan iman. Tapi untuk masalah yang terakhir ini tidak

mengambil tempat yang cukup banyak di dalamnya, dan itu hanya

gambaran secara umum yang dihadirkan surat ini, yang dimaksudkan

untuk memberikan bimbingan kepada kaum Muslimin sebelum masuk

ke ketetapan syari‟at dan hukum.11

Surat al-Baqarah ini juga membicarakan Ahli Kitab, khususnya

Bani Isra‟il Yahudi, karena mereka memerangi orang-orang Mukmin

di Madinah, sehingga al-Qur`an perlu mengingatkan kejahatan, makar

dan berbagai macam sifat mereka yang buruk, seperti suka mengolok-

olok, melakukan tipu daya, berkhianat, mengingkari janji dan

melanggar perjanjian yang sudah disepakati. Hal ini dimaksudkan agar

ada kewaspadaan dalam menghadapi golongan yang suka melakukan

tindak kejahatan ini, agar orang-orang Muslim tidak terpuruk menjadi

mangsa mereka. mereka adalah kelompok pertama Ahli Kitab.

10

Muh}ammad ‘Ali> as|-S|a>bu>ni, S|afwatu al-Tafa>si>r, 22. 11

Muh}ammad ‘Ali> as|-S|a>bu>ni>, Qabas min Nu>r al-Qur’a>n: Dira>sah Tah}li>liyyah Muwassa'ah Li-ahda>f wa Maqa>s}id al-Suwar al-Kari>mah, 1-2.

Page 57: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

41

Sedangkan kelompok kedua ialah orang-orang Nasrani, yang banyak

disinggung dalam surat A>li ‘Imra>n.12

Selanjutnya ayat ini menjelaskan tentang kejahatan riba yang

mengancam dan merusak pondasi kehidupan bermasyarakat. Surat ini

juga mengkritik dan mengecam keras pelaku riba, disertai pernyataan

perang dari Allah SWT dan Rasul-Nya kepada setiap orang yang

melakukan transaksi dengan riba atau mengambil riba.13

Tentang hal

ini, Allah SWT berfirman:

ن ي ن م ؤ خم م ج ن ك ةيا ا ن الر ي م ا ما ةق وذرو

منيا احليا اللهي ن ا ذ

يىا ال

يا

م فا ٢٧٨ك

خم فل ن حب وا ل ه ن الله ورسي ب م ر ح ا ب ذني

ا فأ ي

ػل م حف

ن ل

ن مي ل ا حظ

ن ول مي ل ا حظ

ل م

يال ك م

س ا ٢٧٩رءو

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah

SWT dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu

orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan

(meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah SWT

dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat

(dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu

tidak menganiaya dan tidak pula) dianiaya.” (Qs. Al-Baqarah/ 2:

278-279)

Ayat-ayat riba selanjutnya diikuti dengan peringatan akan hari

yang menakutkan, hari ketika manusia akan dibalas sesuai dengan

amalnya, jika di dunia baik, maka baginya kebaikan; dan jika jelek,

maka baginya kejelekkan. Mengenai hal ini Allah SWT berfirman,

12

Muh}ammad ‘Ali> as|-S|a>bu>ni>, Qabas min Nu>r al-Qur’a>n: Dira>sah Tah}li>liyyah Muwassa'ah Li-ahda>f wa Maqa>s}id al-Suwar al-Kari>mah, 2.

13 Muh}ammad ‘Ali> as|-S|a>bu>ni, S|afwatu al-Tafa>si>r, 22-23.

Page 58: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

42

ا ما واحلي ن يي جػي ه حر ي ى ف ل حيفهى ثم الله ا

ل

س ك ا نف سبج م

ووم ك

ان ل مي

ل ٢٨١ يظ

“Dan periharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari

yang pada waktu itu kamu semua dikembalikkan kepada Allah

SWT, kemudian masing-masing diri diberi balasan yang

sempurn terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka

sedikitpun tidak diniaya (dirugikan)” (al-Baqarah: 281)

Ayat ini merupakan ayat al-Qur`an terakhir yang diturunkan;

akhir wahyu yang diturunkan dari langit ke bumi. Setelah turunnya

ayat ini, terputuslah wahyu, dan Rasulullah berpulang ke sisi-Nya,

setelah mengemban risalah dan menyampaikan amanah. Surat al-

Baqarah ditutup dengan anjuran kepada kaum mukmin supaya

bertaubat dan berserah diri kepada Allah SWT dengan menghilangkan

belenggu keduniaan, memohon kemenangan atas orang-orang kafir,

dan berdoa untuk kebahagiaan dunia serta akhirat.14

Allah SWT

berfirman,

اف ل

يكل سا الله ا نف

ل ػىا ا ىا وس

سبج ما ل

ىا ك ي

تسبج ما وعل

اك

ا ربنانا ل ذ ن حؤاخ نا ا ح س

و ن

نا ا

عأ خ

ا ربنا ا

ول

ل م ح

نا ت ح

را عل ص ما ا

ك

خه ى حمل

ي ن عل ذ

ن ال نا م ل ا ربنا كت

م ول ح

نات

ا ما ل

نا ظاكث ل

ل ه ف ة واغ

ا ر غن ف نا واغ

نا ل حم ن ج وار

دنا ا

ل نا مي ى فان طر

م عل لي

ي ن ال ر ف

ك

٢٨٦ ال

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami

beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-

orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau

pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.

14

Muh}ammad ‘Ali> as|-S|a>bu>ni, S|afwatu al-Tafa>si>r, 23.

Page 59: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

43

Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.

Engkaulah penolong kami, mak tolonglah kami terhadap kaum

yang kafir” (al-Baqarah: 286)

Dalam Tafsir al-Azhar disebutkan beberapa intisari dari surat al-

Baqarah yang nantinya akan disempurnakan lagi oleh surat-surat

berikutnya seperti A>li ‘Imra>n, an-Nisa>’ dan surat-surat selanjutnya,

diantaranya adalah; 15

1. Supaya mempunyai kesungguh-sungguhan dan memberikan

teladan yang baik yang akan ditiru orang.

2. Kesanggupan menegakkan dalil dan alasan bahwa golongan yang

tidak menyetujui ajaran Islam, adalah pada pendirian yang salah.

3. Jangan merasa lemah dan hina karena kemiskinan atau karena

berpindah dari tempat kelahiran ke tempat yang baru, karena

mereka pindah adalah karena dibawa cita-cita, dan jangan gentar

menghadapi bahaya.

4. Bersiap dan berwaspada terus, sedia senjata dan berani

mengahadapi bahaya, karena mereka selalu dalam kepungan

musuh.

5. Kuatkan hati, perdalam pengertian tentang iman dan perhebat

hubungan dengan Allah SWT dengan melakukan ibadah dan

taqwa; sehingga kikis dari diri sendiri dan masyarakat segala

kebiasaan jahiliyah yang telah lalu.

6. Dirikan rumah tangga yang baik, persuami-istrian yang tentram

dan alirkan pendidikan kepada keluarga terdekat, anak yatim dan

orang fakir miskin.

15

Haji Abdul Malik Abdullah Karim Amrullah, Tafsir al-Azhar, jil. 1 (Jakarta:

Pustaka Panjimas, 2001), 112.

Page 60: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

44

Pendapat beberapa ulama ahli tafsir mengenai pokok kandungan

surat al-Baqarah; Pertama, menurut Abu Ja’far al-Zubair al-Gharnat{i;

ia mengatakan bahwa surat ini dengan segala rahasianya adalah

“Penjelasan tentang al-s|ira>t{ al-mustaqi>m (jalan yang lurus) dengan

sempurna, tidak tertinggal sedikit pun, dan penjelasan mulianya orang

yang mengambil (pelajaran) darinya dan buruknya orang yang

menjauhkan diri darinya”. Kedua, Burh{a>nuddi>n al-Biqa>’i mengatakan

“Sumber hukum yang tegas bahwa al-Kita>b (al-Qur`an) adalah

petunjuk agar diikuti semua perkataan di dalamnya, petunjuk teragung

mengenai iman kepada hal gaib, dan kumpulan (petunjuk tentang)

iman kepada hari akhir. Isinya seputar iman kepada kebangkitan yang

diterangkan melalui kisah penyembelihan sapi, yang juga masih

seputar iman kepada hal gaib”. Ketiga, at{-T{ahir bin ‘Asyur: “Tujuan

terbesar surat ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu (1) Tujuan untuk

menetapkan martabat agama ini (Islam) di atas agama terdahulu dan

kemuliaan petunjuk dan norma-norma penyucian jiwa di dalamnya

serta (2) Tujuan untuk menjelaskan hukum-hukum agama ini dan

maslahatnya kepada para pengikutnya”.16

C. Fad{i>lah Surat al-Baqarah

Imam Ah{ma>d, Imam Musli>m, Imam Tirmiz|i, dan Imam Nasa>’i

meriwayatkan dari hadis Sahl bin Abi> Sha>lih, dari ayahnya, dari Abu

Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw. bersabda:

16

Terjemahan Dan Makna Surat 02 Al Baqarah (Sapi Betina); The Cow Versi Bilingual, (Jannah Firdaus Mediapro: 2019), 5-6.

Page 61: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

45

يو سورة الب قرة لا يدخلو لا تعلوا ب ي وتكم ق ب ورا فإن الب يت الذي ت قرأ ف

7الشيطان

“Janganlah kamu menjadikan rumahmu sebagai kuburan.

Sesungguhnya rumah yang dibacakan padanya surat al-Baqarah

tidak akan dimasuki setan.” Menurut Tirmiz|i, hadis ini hasan dan

shahih.

Imam Tirmiz|i, Nasa>’i, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari hadis

Abdul H{ami>d bin Ja’far dengan sanadnya dari Abu Hurairah, dia

berkata,

هم رجل فاست قرأ كل ,فاست قرأىم عدد و ذ ب ع ا وىم ب عث رسول الله صلى الله عليه وسلم ما من

ل: )ما معك ي فلان؟( ف قا ،فأتى على رجل من أحدثهم سنا ،من القرآن معو

قال معي كذا وكذا وسورة الب قرة، ف قال: )أمعك سورة الب قرة؟( قال ن عم قال:

رىم( ف قال رج من عن أن ما الله ل و س ر ي ل من أشرفهم: والله )إذىب فأنت أمي

رآن ف قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ت علموا الق ،ألا أق وم با خشية إلا الب قرة سورة أت علم

راب مشو ج كم ل لمو ف قرأه وقام بو لمن ت ع القرآن ، فإن م لوأقرئ وه وه ا اق ر ف

كئ راب و ي رقد وىو ف جوفو ج مكان وم ل من ت علمو ف كل و ري ب ح مسكا ي فو

على مسك

“Rasulullah saw. mengirim utusan dalam jumlah tertentu.

Beliau memeriksa seluruhnya, lalu memeriksa satu demi satu,

apakah ada al-Qur`an yang dibawanya. Beliau menghampiri

orang yang paling muda usianya seraya bersabda, „Hai Fulan,

apa yang kamu bawa?‟ Dia menjawab, „Aku membawa anu dan

17

Page 62: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

46

anu serta surat al-Baqarah.‟ Nabi bersabda, „Kamu membawa surat al-Baqarah?‟ Dia menjawab, „Benar.‟ Nabi bersabda, „Pergilah, dan kamu sebagai pemimpin utusan.‟ Orang yag

paling terpandang di antara utusan itu berkata, „Tiada yang

menghalangiku untuk mempelajari surat al-Baqarah kecuali

kekhawatiranku kalau-kalau aku tidak dapat mengamalkannya.‟

Maka Rasulullah saw. bersabda, „Pelajarilah dan bacalah al-

Qur`an. Sesungguhnya al-Qur`an bagi orang yang

mempelajarinya, membaca, dan mengamalkannya adalah seperti

kantong yang berisi kesturi. Ia akan menyebarkan wanginya

pada setiap tempat. Adapun orang yang mempelajarinya, lalu

dia tidur sedang al-Qur`an dalam benaknya, adalah seperti

kantong yang diikat karena di dalamnya ada kesturi."18

Al-Bukha>ri> meriwayatkan dari Usaid bin Had{i>r r.a., dia berkata,

“Pada suatu malam, tatkala dia membaca surat al-Baqarah, sementara

kudanya ditambatkan di dekatnya, tiba-tiba kuda itu berputar-putar.

Ketika Usaid diam, kuda pun diam. Lalu dia membaca lagi, maka kuda

pun berputar-putar kembali. Usaid diam, kuda pun diam. Usaid

membaca, maka kuda pun berputar-putar. Kemudian Usaid

mendekatinya karena putranya yaitu Yahya, ada di dekat kuda. Dia

mengkhawatirkan anaknya akan diterjang kuda. Setelah ia mengambil

anaknya, dia menengadahkan kepalanya ke langit hingga dia melihat

sesuatu. Tatkala pagi tiba, dia menceritakan hal itu kepada Nabi saw.

maka beliau bersabda, „Hai putra Had{i>r, bacalah terus!‟ Usaid berkata,

Wahai Rasulullah, aku kasihan kepada Yahya. Kuda itu dekat

dengannya. Aku pun berhenti membaca lalu menuju Yahya. Kemudian

aku menengadahkan kepala ke langit. Tiba-tiba di sana ada sesuatu

seperti bayangan yang mirip dengan beberapa lampu. Kemudian aku

pergi hingga aku tak dapat melihatnya. Nabi bersabda,‟Apakah

malaikat yang mendekati suaramu. Seandainya kamu terus

membacanya, niscaya pada pagi hari manusia dapat melihat bayangan

itu tanpa terhalang.”19

Selanjutnya ulama menyebutkan keutamaan surat al-Baqarah

bersama dengan surat A>li ‘Imra>n. Dalam Shah{i>h{ain ditegaskan bahwa

Rasulullah saw. membaca surat al-Baqarah dan A>li ‘Imra>n dalam satu

raka‟at. Imam Ah{ma>d meriwayatkan dari Abu> Uma>mah, dia berkata,

18

Abu Isa Muhammad bin Surat at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, juz. 5 (Riyadh: Maktabah al-Maarif, 1997), 156.

19 Abu Isa Muhammad bin Surat at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, 157.

Page 63: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

47

آل عمران الزىراوين الب قرة و لأىلو ي وم القيامة، إق رءوا ءوا القرآن فإنو شافع إق ر )

فإن هما يتيان ي وم القيامة، كأن هما غمامتان أو كأن هما غياي تان أو كأن هما

إق رءوا الب قرة فإن ث قال قان من طي صواف تاجان عن أىلهما ي وم القيامة فر

عها البطلة أخذىا ب ركة وت ركها حسرة و (لا تستطي

“Saya mendengar Rasulullah saw, bersabda “Bacalah al-

Qur`an karena ia akan memberi syafa‟at kepada pembacanya

pada hari kiamat. Bacalah az-Zahrawain, yaitu surat al-Baqarah

dan A>li ‘Imra>n, karena kedua surat itu akan datang pada hari

kiamat seolah-olah dua tumpuk awan, atau dua bentuk payung

yang menaungi, atau dua kelompok burung yang

mengembangkan sayapnya. Keduanya akan berdalih untuk

pembacanya pada hari kiamat.‟ Kemudian beliau bersabda,

„Bacalah al-Baqarah, karena membacanya mendatangkan berkah

dan tidak membacanya berarti kerugian, dan tukang-tukang sihir

tidak akan sanggup mengganggu pembacanya. “ Hadis ini

diriwayatkan oleh Muslim.

Selanjutnya adapula riwayat yang mengemukakan mengenai

keutamaan tujuh surat yang panjang (as-Sab’u at{-T{iwa>l) karena surat

al-Baqarah sendiri merupakan salah satu dari tujuh surat yang panjang.

Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Abu „Ubaid dari Was|ilah

bin al-Asqa’ dari Nabi saw, beliau bersabda:

يل, وأعطيت الم ان السبع مكان الت وراة, أعطيت ن وأعطيت المئ ي مكان الإ

لت بالمفصل مكان الزب ور وفض

“Aku diberi tujuh (surat) sebagai pengganti Taurat, dan

aku diberi surat-surat yang lebih dari seratus ayat sebagai

pengganti Injil, dan aku diberi surat yang berulang-ulang

20

Lihat Muhammad Nasib ar-Rifa’i, Taisiru al-‘Aliyyu al-Qadi>r li-Ikhtis}a>ri Tafsi>r Ibnu Katsi>r, juz. 1, terj. Syihabuddin (Jakarta: Gema Insani Press, 1999), 71-72.

Page 64: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

48

sebagai pengganti Zabur, dan aku pun telah diutamakan dengan

al-Mufas{s{al (surat-surat pendek).”

Diriwayatkan juga dari Aisyah, dari Nabi saw, beliau

bersabda: ر من أخذ السبع الأول ف هو حب

“Barangsiapa mengambil tujuh (surat) pertama dari al-

Qur`an, maka ia adalah alim.”

Abu Ubaid meriwayatkan dari Sa‟id bin Jubair mengenai firman

Allah SWT: ث او ي ه ال م ب عا م ات ي ىل س ل ق د ء Dan sesungguhnya kami telah) و

berikan kepadamu tujuh yang dibaca berulang-ulang). (Qs. Al-Hijr

[15]: 87), ia berkata, “Itu adalah tujuh surat yang panjang, yaitu: al-Baqarah, A>li ‘Imra>n, an-Nisa>’, al-Ma>’idah, al-An’a>m, al-A’raf dan

Yu>nus.” Demikian juga yang dikatakan oleh Mujahid, Makhul, At{iyyah

bin Qais, Abu> Muh{ammad al-Qari Syaddad bin ‘Abdullah dan Yahya

bin al-Haris| Az|-Z|imari.21

Keutamaan selanjutnya yang terdapat dalam surat al-Baqarah

yakni dua ayat terakhir sebagai penutup surat ini, Surat al-Baqarah

memuat banyak cerita dan banyak pula yang terdapat mengenai

masalah ketuhanan (Tauhid), salah satunya adalah ayat 255;

Ayat ini ada yang mengatakan sebagai penghulu al-Qur`an,

puncak dari surat al-Baqarah dan yang paling agung diantara ayat-ayat

al-Qur`an. itulah di surat al-Baqarah ayat- 255, “Ayat ini dinamakan

Ayat Kursi, karena di dalamnya terdapat nama Kursi”. Ayat ini

dikatakan paling agung, karena di dalamnya disebutkan minimal enam

belas bahkan tujuh belas kata yang menunjukkan kepada Allah SWT.,

betapa pemeliharaan dan perlindungannya terhadap para hamba dan

21

Muh}ammad bin ‘Ali> bin Muh}ammad Asy-Syauka>ni>, Tafsi>r Fat}ul Qadi>r (al-Jami>’ baina al-Riwa>yah wa al-Dira>yah min ilmi al-Tafsi>r), terj. Amir Hamzah Fachruddin dan Asep Saefullah, jil. 1 (Pustaka Azzam: Jakarta, 2008), 111.

Page 65: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

49

semua makhluk ciptaan-Nya dengan ayat ini anggapan negatif

terhadap Allah SWT., dapat tertolak, dan lebih jauh seseorang dapat

ma‟rifatullah (mengenalnya) dengan sebaik-baik pengenalan.22

Ada beberapa riwayat yang menyebutkan tentang keutamaan

ayat kursi diantara; Dari T{abarsi dalam Majma’ al-Baya>n mengutip

dari Rasulullah saw., beliau ditanya, “Surat apa yang paling utama?”

Beliau menjawab, “Al-Baqarah.” Ketika ditanya lagi, "Ayat apa yang paling utama dalam surat al-Baqarah?” Beliau menjawab, “Ayat Kursi.”

M. Quraish Shihab menjelaskan dalam Tafsir al-Misbah dengan

menuqil hadis riwayat at-Tirmiz|i, “Siapa yang membacanya di rumah

selama tiga malam, maka setan tidak akan mendekatinya.”23

Imam Bukhari meriwayatkan, dari Ibnu Mas‟ud ia menceritakan,

Rasulullah saw bersabda:

لة 24كفتاه من ق رأ بالي ت ي من آخرسورة الب قرة ف لي

“Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat al-Baqarah

pada malam hari, maka kedua ayat ini mencukupinya.” (HR. Al-

Bukhari).

Imam Ahmad meriwayatkan, dari Abu Dzar, katanya Rasulullah

saw bersabda:

ي, ل ي عطهن نب ق بل أعطيت خواتيم سورة الب قرة من كنز تت العرش

“Aku telah diberi beberapa ayat penutup surat al-Baqarah dari perbendaharaan di bawah „Arsy, yang belum

pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku.”

(HR. Ahmad)

22

Husin Naparin, Memahami Kandungan Ayat Kursi (Banjarmasin: PT Grafika Wangi Kalimantan, 2016), 8.

23 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur`an,

618. 24

Abu> ‘Abdulla>h Muh}ammad bin Isma>’il al-Bukha>ri>, S}ah}i>h} al-Bukha>ri>, juz. 3

(Riyadh: Dar as-Salam, 1999), 342.

Page 66: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

50

Sedangkan Imam Muslim meriwayatkan dari Abdullah, ia

menceritakan: “Ketika Rasulullah di perjalanan hingga sampai di

Sidratul Muntaha, yang berada pada langit lapis ke tujuh. Padanya

berakhir apa yang dibawa naik dari bumi, lalu ditahan dan padanya

pula berakhir apa yang dibawa turun dari atasnya, lalu ditahan. Ia

(Abdullah) berkata, (yaitu berkenaan dengan firman-Nya):

“(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh

sesuatu yang meliputinya.” (QS. An-Najm: 16) Abdullah

mengatakan, yaitu permadani dari emas. Lebih lanjut ia

mengatakan, dan Rasulullah saw diberi tiga hal: shalat lima waktu,

ayat-ayat penutup surat al-Baqarah, dan ampunan bagi umatnya

yang tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu pun.”25

Surat al-Baqarah ini utama karena inklusifitasnya, dan Ayat

Kursi itu utama karena kandungannya tentang tauhid secara

khusus.26

D. Nama Lain Surat al-Baqarah

1. Fust{a>t{ al-Qur’a>n

Menurut al-Suyu>t{i> berdasarkan hadis riwayat Khalid bin

Ma’dan

فتعلموىا فإن تعليمها بركة البقرة فسطاط القرآنالسورة التي يذكر فيها

27وتركها حسرة ولا يستطيعها البطلة

“Surat yang disebut di dalamnya al-Baqarah (Fust{a>t{ al-

Qur’a>n) maka pelajarilah, karena sesungguhnya mempelajari

surat al-Baqarah terdapat keberkahan dalam mempelajarinya

dan terdapat kerugian dalam meninggalkannya.‛

25

Abdulla>h bin Muh}ammad bin ‘Abdurrahman bin Isha>q al-Syeikh, Luba>bu al-Tafsi>r min Ibnu Katsi>r, terj. M. Abdul Ghofar, Abdurrahim Mu’thi, Abu Ihsan al-Atsari, jil. 1(Bogor: Pustaka Imam Syafi’i, 2004), 578.

26 Syeikh Nasir Makarim, Tafsir Nemuneh, terj. Akmal Kamil, jil. 1 (Jakarta: Sadra

Press, 2015), 78. 27

Musnad Firdaus, 241

Page 67: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

51

2. Sana>m al-Qur’an

Menurut al-Suyu>t{i> alasan penamaan tersebut berdasarkan

hadis yang terdapat di dalam kitab al-Mustadrak.

ث نا أبو , ر ض الن ن ب د ح أ ن ب د م ا م ن ث د , ح و ي و ل با ن ب د ح أ ن ب د م م ر ك ب حد

, ح ال ص ب أ ن , ع ي ب ج ن ب م ي ك ح ن , ع ة د ائ ا ز ن ث د , ح ر م ع ن ب ة ي او ع ا م ن ث د ح

ء ي ش ل ك ل ن : إ صلى الله عليه وسلم الله ل و س ر ال : ق ال , ق و ن ع الله ي ض ر ة ر ي ر ى ب أ ن ع

ة ر ق ب ال ة ر و س آن ر الق ام ن س ن إ , و اام ن س 28

‚Telah menceritakan kepada kami Abu> Bakr

Muh{ammad ibn Ah{mad ibn Ba>lawaih, telah menceritakan

kepada kami Muh{ammad ibn Ah{mad ibn al-Nad{i>r, telah

menceritakan kepada kami Za>’idah dari H{aki>m ibn Jubair dari

Abi> S{a>lih dari Abi> Hurairah rad{ialla>hu anhu ia berkata:

Rasulullah saw telah bersabda: Sesungguhnya segala sesuatu

punya puncak, dan puncak al-Quran adalah surat al-Baqarah‛.

3. Al-Zahra>wayni

Al-Suyu>ti{> menjelaskan bahwa penamaan surat ini

berdasarkan hadis yang tertera di dalam kitab S{ahi>h Muslim;

ن ث د ح ي ل ع ن ب ن س ا – ع ف ن ن ب ع ي ب الر و ى و – ة ب و ت وب ا أ ن ث د ح ان ل و ا

ن ث د ح ل و ق م ي لا س با أ ع سم و ن أ د ي ز ن ع – م لا س ن اب ن ع ي – ة ي او ع م ان ث د ح

ى ت ي و ن إ ف آن ر ق وا ال ء ر ق إ ) ل و ق صلى الله عليه وسلم ي الله ل و س ر ت ع سم ل اق ي ل اى ب ال ة ام م أ وب أ

ا م ه ن إ ف ان ر م ع آل ة ر و س و ة ر ق ب ال ن ي او ر ى الز وا ء ر ق إ و اب ح ص ا لأ ع ي ف ش ة ام ي ق ال م و ي

28

‘Abdilla>h al-H{a>kim, al-Mustadrak ‘Ala> S{ah}ih}ain, jil. 2 (Beirut: T. Pn., 1427),

259.

Page 68: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

52

غمامت ان أو كأن هم ا غياي ت ان أو كأن هم ا فرق ان م ن ا م ه ن أ ك ة ام ي الق م و ي ان ي ت ت

ة ك ر ا ب ى ذ خ أ ن إ ف ة ر ق ب ال ة ر و وا س ء ر ق إ ط ي ص واف تاج ان ع ن أص حابما

عها ة ر س ا ح ه ك ر ت و 9ة ر ح الس ة ل ط ب ال ن أ ن غ ل ب ة ي او ع م ال (. ق البطلة ولا تستطي

‚Telah menceritakan kepadaku H{asan ibn ‘Ali> al-

Hulwa>ni>, telah menceritakan kepada kami Abu> Taubah dia

adalah al-Rabi>’ ibn Na>fi’, telah menceritakan kepada kami

Mu’a>wiyah yaitu Ibnu Sala>m dari Zaid sesungguhnya ia telah

mendengar Aba> Sala>m berkata: Telah menceritakan kepadaku

Abu> Uma>mahal-Ba>hili> dia berkata: Telah menceritakan

kepadaku Abu> Uma>mah al-Ba>hili> dia berkata: Telah

mendengar Rasulullah saw bersabda: “Bacalah oleh kalian al-

Qur‟an. karena al-Qur`an akan datang pada hari Kiamat kelak

sebagai pemberi syafa‟at bagi orang-orang yang rajin

membacarnya, Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat al-Baqarah dan Surat A>li ‘Imra>n karena keduanya akan datang

pada hari kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau

dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-

orang yang senantiasa rajin membacanya. Bacalah oleh kalian

surat al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah

barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak

akan mampu menghadapinya”.

29

Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, Al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, terj. Farikh Marzuqi

Ammar, Wafi Marzuqi Ammar, dan Imam Fauzi Ja’iz (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2006),

122.

Page 69: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

53

BAB IV

ANALISIS KONTEN PENAMAAN SURAT DENGAN

“AL-BAQARAH”

pada bab-bab sebelumnya telah dipaparkan mengenai argumentasi

penamaan surat dalam al-Qur`an dan tinjauan umum terhadap surat al-

Baqarah. Maka kemudian dalam bab ini sesuai dengan tujuan dari

penelitian, penulis akan meneliti secara khusus perihal penamaan surat al-

Baqarah. Alangkah baiknya jika diawali dengan pembahasan secara

terperinci mengenai tema kandungan ayat per ayat dalam surat al-Baqarah.

A. Isi Kandungan Secara Keseluruhan Surat al-Baqarah

Tabel 4. 1 Tema Isi Kandungan Surat al-Baqarah

Ayat dalam Surat al-Baqarah Isi Kandungan Ayat

Qs. al-Baqarah/ 2: 1-5 sifat-sifat orang beriman dan

ganjaran orang yang bertaqwa.

Qs. al-Baqarah/ 2: 6-7 sifat-sifat kaum kafir.

Qs. al-Baqarah/ 2: 8-20 sifat-sifat kaum munafik dan

perumpaan kaum munafik.

Qs. al-Baqarah/ 2: 21-22 Perintah untuk menyembah Allah

SWT semata dan faktor-faktor yang

menuntutnya.

Qs. al-Baqarah/ 2: 23-24 tantangan kepada kaum yang inkar

agar mereka menyusun kalimat yang

serupa dengan surat terpendek dalam

al-Qur`an.

Qs. al-Baqarah/ 2: 25 ganjaran bagi orang yang beriman

dan beramal shaleh.

Page 70: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

54

Qs. al-Baqarah/ 2: 26-27 perumpamaan bagi manusia di dalam

al-Qur`an.

Qs. al-Baqarah/ 2: 28-29 tanda-tanda kekuasaan Allah SWT

dengan menciptakan manusia,

mematikannya, dan menciptakan

bumi dan langit.

Qs. al-Baqarah/ 2: 30-33 manusia dijadikan sebagai khalifah

di muka bumi dan diajari banyak

bahasa.

Qs. al-Baqarah/ 2: 34 Tuhan memuliakan Adam dengan

memerintahkan para malaikat

bersujud kepadanya.

Qs. al-Baqarah/ 2: 35-39 Adam dan Hawa tinggal di surga dan

sikap setan terhadap mereka.

Qs. al-Baqarah/ 2: 40-43 perkara yang diminta Bani Israel.

Qs. al-Baqarah/ 2: 44-48

contoh-contoh keburukan moral

kaum Yahudi.

Qs. al-Baqarah/ 2: 49-54 sepuluh nikmat Allah SWT kepada

kaum Yahudi.

Qs. al-Baqarah/ 2: 55-60 kelanjutan sepuluh nikmat Allah

SWT kepada Bani> Isra>’i>l.

Qs. al-Baqarah/ 2: 61 ketamakan kaum Yahudi, sebagian

kejahatan mereka, dan hukuman

mereka.

Qs. al-Baqarah/ 2: 62

kesudahan yang baik bagi kaum

Mukminin secara umum.

Qs. al-Baqarah/ 2: 63-66 sebagian kejahatan kaum Yahudi dan

hukuman mereka

Page 71: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

55

Qs. al-Baqarah/ 2: 67-73 kisah penyembelihan sapi betina.

Qs. al-Baqarah/ 2: 74 kekerasan hati kaum Yahudi.

Qs. al-Baqarah/ 2: 75-78 kaum Yahudi dianggap mustahil

untuk beriman

Qs. al-Baqarah/ 2: 79-82 pengubahan dan rekaan-rekaan para

pendeta Yahudi.

Qs. al-Baqarah/ 2: 83 Kaum Yahudi melanggar perjanjian.

Qs. al-Baqarah/ 2: 84-86 beberapa kasus pelanggaran janji

oleh kaum Yahudi

Qs. al-Baqarah/ 2: 87-89 sikap-sikap kaum Yahudi terhadap

para rasul dan kitab-kitab yang

diturunkan Allah SWT.

Qs. al-Baqarah/ 2: 90-91 kaum Yahudi mengingkari kitab

yang diturunkan Allah SWT dan

membunuh para Nabi.

Qs. al-Baqarah/ 2: 92-93 bantahan atas klaim mereka, bahwa

mereka beriman kepada taurat.

Qs. al-Baqarah/ 2: 94-96 keserakahan kaum Yahudi terhadap

kehidupan.

Qs. al-Baqarah/ 2: 97-98 sikap kaum Yahudi terhadap Jibril,

Mikail dan para Rasul.

Qs. al-Baqarah/ 2: 99-101 kaum Yahudi ingkar terhadap al-

Qur`an dan melanggar perjanjian.

Qs. al-Baqarah/ 2: 102-103 kaum Yahudi mempraktekkan sihir,

sulap, dan mantera.

Qs. al-Baqarah/ 2: 104-105 etika berbicara kepada Nabi Saw.,

dan pihak yang menentukkan beliau

Page 72: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

56

menjadi rasul.

Qs. al-Baqarah/ 2: 106-108 bukti adanya penghapusan hukum-

hukum syariat.

Qs. al-Baqarah/ 2: 109-110 sikap Ahli Kitab terhadap kaum

Mukminin dan cara menghadapinya.

Qs. al-Baqarah/ 2: 111-113 Kaum Yahudi dan Nasrani:

pandangan masing-masing tentang

lawannya.

Qs. al-Baqarah/ 2: 114-115 kedzaliman orang yang

mengahalangi shalat di masjid dan

sahnya shalat dimanapun

Qs. al-Baqarah/ 2: 116-118 kebohongan-kebohongan Ahli Kitab

dan kaum musyrikin dengan

menisbatkan anak kepada Allah

SWT meminta-Nya berbicara dengan

manusia.

Qs. al-Baqarah/ 2: 119-121 peringatan agar tidak mengikuti

kaum Yahudi dan Nasrani.

Qs. al-Baqarah/ 2: 122-123 Allah SWT kembali

memperingatkan Bani> Isra>’i>l akan

nikmat yang telah anugerahkan

kepada mereka di dunia maupun

nikmat agama.

Qs. al-Baqarah/ 2: 124-126 ujian kepada Nabi Ibrahim as,

karakteristik Ka‟bah, dan keutamaan

mekah.

Qs. al-Baqarah/ 2: 127-129 pembangunan Ka‟bah serta doa Nabi

Ibrahim dan Ismail.

Page 73: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

57

Qs. al-Baqarah/ 2: 130-132 kebodohan orang yang benci kepada

agama Ibrahim.

Qs. al-Baqarah/ 2: 133-137 bantahan atas klaim kaum Yahudi

bahwa mereka menganut agama

Ibrahim dan Ya`kub.

Qs. al-Baqarah/ 2: 138-141 sibghah iman dan pengaruhnya

dalam jiwa serta kehambaan kepada

Allah SWT.

Qs. al-Baqarah/ 2: 142-143 Pendahuluan mengenai pengalihan

kiblat.

Qs. al-Baqarah/ 2: 144-147 bagian kedua mengenai pengalihan

kiblat

Qs. al-Baqarah/ 2: 148-152 perselisihan tentang kiblat dan

sebab-sebab pengalihannya.

Qs. al-Baqarah/ 2: 153-157 sabar atas cobaan. Dalam ayat yang

lalu dijelaskan tentang pengalihan

kiblat.

Qs. al-Baqarah/ 2: 158 sa‟i antara Shafa dan Marwah.

Qs. al-Baqarah/ 2: 159-162 sanksi penyembunyian ayat-ayat

Allah SWT.

Qs. al-Baqarah/ 2: 163-164 keesaan Tuhan, kasih sayang-Nya,

dan tanda-tanda kekuasaan-Nya.

Qs. al-Baqarah/ 2: 165-167 keadaan kaum musyrikin bersama

Tuhan-Tuhan mereka.

Qs. al-Baqarah/ 2: 168-171 penghalalan barang-barang yang

baik, dan sumber pengharaman

benda-benda yang haram

Qs. al-Baqarah/ 2: 172-173 makanan yang halal dan yang haram

Page 74: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

58

Qs. al-Baqarah/ 2: 174-176 kaum Ahli Kitab menyembunyikan

apa yang diturunkan Allah SWT

Qs. al-Baqarah/ 2: 177 bentuk-bentuk kebajikan yang

sesungguhnya

Qs. al-Baqarah/ 2: 178-179 legalitas Qishas dan hikmahnya

Qs. al-Baqarah/ 2: 180-182 wasiat yang wajib

Qs. al-Baqarah/ 2: 183-185 kewajiban puasa.

Qs. al-Baqarah/ 2: 186-187 hukum-hukum puasa.

Qs. al-Baqarah/ 2: 188 memakan harta orang lain dengan

cara yang bathil.

Qs. al-Baqarah/ 2: 189 penanggalan hijriyyah dan hakikat

kebajikan

Qs. al-Baqarah/ 2: 190-195 prinsip-prinsip perang di jalan Allah

SWT

Qs. al-Baqarah/ 2: 196-197 hukum-hukum haji dan umrah

Qs. al-Baqarah/ 2: 198-203 lanjutan hukum-hukum haji

Qs. al-Baqarah/ 2: 204-207 manusia terbagi menjadi dua jenis:

orang munafik, dan orang yang

ikhlas.

Qs. al-Baqarah/ 2: 208-212 seruan untuk menerima Islam dan

mengikuti hukum-hukumnya, dan

sanksi bagi pelanggar

Qs. al-Baqarah/ 2: 213-214 kebutuhan kepada para Rasul dan

apa yang mereka alami bersama

kaum Mukminin dalam dakwah

Qs. al-Baqarah/ 2: 215 ukuran nafkah sukarela dan

salurannya

Page 75: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

59

Qs. al-Baqarah/ 2: 216-218 kewajiban berperang dan

kebolehannya dalam bulan-bulan

haram.

Qs. al-Baqarah/ 2: 219 fase kedua dalam pengharaman

khamar dan keharaman judi.

Qs. al-Baqarah/ 2: 220 perwalian atas harta anak yatim

Qs. al-Baqarah/ 2: 221 hukum pernikahan laki-laki muslim

dengan wanita musyrik.

Qs. al-Baqarah/ 2: 222-223 haid dan hukum-hukumnya

Qs. al-Baqarah/ 2: 224-225 sumpah dengan nama Allah SWT

dan sumpah laghwi.

Qs. al-Baqarah/ 2: 226-227 hukum iilaa

Qs. al-Baqarah/ 2: 228 iddah istri yang ditalak dan hak-hak

wanita.

Qs. al-Baqarah/ 2: 229-230 jumlah talak dan hal-hal yang timbul

akibat talak

Qs. al-Baqarah/ 2: 231-232 kewajiban laki-laki dalam

memperlakukan istri yang ditalak,

dan hak perwalian untuk

menikahkan.

Qs. al-Baqarah/ 2: 233 mengupah orang untuk menyusui

bayi, masa penyusuan, nafkah anak

dan hukum-hukum lainnya

Qs. al-Baqarah/ 2: 234 idah wanita yang ditinggal mati

suaminya.

Qs. al-Baqarah/ 2: 235 pinangan secara implisit kepada

wanita yang ditinggal mati

suaminya, dan waktu akad

Page 76: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

60

Qs. al-Baqarah/ 2: 236-237 wanita yang ditalak sebelum digauli

dan mutahnya atau wajibnya separuh

mahar untuknya.

Qs. al-Baqarah/ 2: 238-239 menjaga shalat

Qs. al-Baqarah/ 2: 240-242 wasiat nafkah setahun bagi wanita

yang ditinggal mati oleh suaminya,

dan mutah setiap wanita yang

ditalak.

Qs. al-Baqarah/ 2: 243-245 matinya berbagai umat akibat sikap

pengecut dan kikir, dan hidupnya

mereka lantaran keberanian dan

kegemaran berinfak.

Qs. al-Baqarah/ 2: 246-247 kisah Nabi Samuel dan raja Thalut,

dan keengganan Bani> Isra>’i>l untuk

berjihad

Qs. al-Baqarah/ 2: 248-252 pembuktian kelayakkan Thalut

menjadi raja, ujian yang

diberikannya kepada para

pengikutnya, dan jumlah besar

dikalahkan jumlah kecil.

Qs. al-Baqarah/ 2: 253 derajat para Rasul dan keragaman

sikap manusia dalam merespon

dakwah mereka

Qs. al-Baqarah/ 2: 254 perintah berinfak di jalan Allah SWT

Qs. al-Baqarah/ 2: 255 Ayat kursi

Qs. al-Baqarah/ 2: 256-257 larangan memaksa untuk memeluk

Islam dan Allah SWT., adalah Dzat

memberi petunjuk kepada keimanan

Page 77: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

61

Qs. al-Baqarah/ 2: ayat 258 kisah raja Namrud dan kandungan

kisah yang menunjukkan wujud

Allah SWT.

Qs. al-Baqarah/ 2: 259 kisah al-uzair dan keledainya serta

kisah yang menunjukkan adanya hari

kebangkitan

Qs. al-Baqarah/ 2: 260 semangat ingin tahu Nabi Ibrahim as

Qs. al-Baqarah/ 2: 261-264 pahala berinfak di jalan Allah SWT

dan etikanya

Qs. al-Baqarah/ 2: 265-266 berinfak karena Allah SWT., dan

berinfak karena selain-Nya

Qs. al-Baqarah/ 2: 267 harta yang diinfakkan harus harta

yang baik, bukan yang buruk.

Qs. al-Baqarah/ 2: 268-269 setan menakut-nakuti atas

kemiskinan dan pemahaman yang

benar terhadap al-Qur`an

Qs. al-Baqarah/ 2: 270-271 sedekah secara sembunyi-sembunyi

dan sedekah secara terang-terangan.

Qs. al-Baqarah/ 2: 272-274 orang-orang yang berhak menerima

sedekah

Qs. al-Baqarah/ 2: 275-281 riba dan berbagai dampak

negativenya bagi individu dan

masyarakat.

Qs. al-Baqarah/ 2: 282-283 ayat utang-piutang, ayat jaminan

utang, menguatkan muamalah tidak

secara tunai dengan mencatat atau

mempersaksikan atau dengan

jaminan.

Page 78: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

62

Qs. al-Baqarah/ 2: 284 kepunyaan Allah SWT-lah segala

apa yang ada di langit dan apa yang

ada di bumi, ilmu-Nya meliputi

segala sesuatu dan perhitungan-Nya

terhadap para hamba atas semua

amal perbuatan dan niat yang

tersembunyi di dalam hati

Qs. al-Baqarah/ 2: 285-286 Iman kepada para Rasul dan

pembebanan perintah sesuai dengan

batas kemampuan

Sumber: Tafsir al-Munir Juz 1

Demikianlah isi kandungan secara menyeluruh dari surat al-

Baqarah. sebagaimana yang dikatakan sebagian ulama bahwa surat al-

Baqarah mengandung seribu kalimat berita, seribu kalimat perintah,

dan seribu kalimat larangan.1 Surat al-Baqarah menitikberatkan pada

sisi petunjuk, pengarahan, dan penetapan hukum syariat, dan yang

pasti, surat al-Baqarah menampilkan solusi aturan dan undang-undang

hukum syariat "daulah Islam" yang baru terbentuk.2 Di sisi lain surat

al-Baqarah pun banyak menceritakan mengenai kisah-kisah, salah

satunya kisah mengenai Bani Isra`il. Kata Bani Isra`il di dalam al-

Qur`an jika merujuk kepada kata Israil berjumlah 43 kata yang

tersebar dalam 40 ayat.3

1 Al-Ima>m Abu al-Fida>’ Isma>’i>l Ibnu Kas|i>r ad-Dimasyqi>, Tafsi>r Ibnu Kas|i>r, jil. 2,

terj. Anwar Abu Bakar (Sinar Baru Algesindo: Bandung, 2000),177. 2 Muh}ammad ‘Ali> as|-S|a>bu>ni>, Qabas min Nu>r al-Qur’a>n: Dira>sah Tah}li>liyyah

Muwassa'ah Li-ahda>f wa Maqa>s}id al-Suwar al-Kari>mah, cet. 1(Beirut: Dar al-Qalam, 1986), 1.

3 Muhammad Fuad Abdul Ba>qi, al-Mu‘jam al-Mufahras li al-Fa>z} al-Qur’a>n (Cairo:

Dar al-Kutub al-Mishriyah, 1945), 33 dan 775.

Page 79: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

63

Mengkaji sebuah tema di dalam surat maupun ayat al-Qur`an

tidak dibenarkan jika kita hanya memperhatikan bagian dari satu

pembicaraan saja. Oleh sebab itu kita harus mengetahui munasabah

antar ayat, sesudah maupun sebelum dari ayat-ayat yang akan dibahas.

Maka akan dibahas lebih lanjut mengenai munasabah Qs. Al-Baqarah:

67-73.

B. Muna>sabah Qs. Al-Baqarah/ 2: 67-73

Ilmu munasabah adalah ilmu tentang keterkaitan antara satu

surat/ayat dengan satu surat/ayat yang lain.4 Selain itu munasabah juga

diartikan sebagai suatu yang menerangkan korelasi (hubungan) antara

suatu ayat dengan ayat yang lain, baik yang ada di belakangnya atau

yang ada di mukanya.

Munasabah antar ayat dan antar surat di dalam al-Qur`an

didasarkan pada teori bahwa teks merupakan kesatuan struktural yang

bagian-bagiannya saling terkait. Sehingga ilmu munasabah di

operasionalisasikan untuk menemukan hubungan-hubungan yang

memngaitkan antara satu ayat dengan ayat yang lain.

Mengenai munasabah QS. al-Baqarah/ 2: 67-73, ayat ini memiliki

hubungan dengan ayat sebelumnya. Dimana dalam ayat sebelumnya

juga disebutkan beberapa kedurhakaan orang-orang Bani Israil.

Seperti, mengingkari janji, berlebihan dan melampaui batas pada hari

sabtu, merubah dan menyembunyikan isi yang ada dalam kitab

Taurat, Melakukan permusuhan terhadap nabi dan rasul utusan Allah

SWT, dan bahkan sampai membunuh mereka.5

4 Hasani Ahmad Said, Dikursus Munasabah al-Qur`an: Dalam Tafsir al-Misbah

(Jakarta: Amzah, 2015), 13. 5 Wahbah al-Zuhaili. Tafsir al-Munir (Beirut: Darul Fikri, 2003), 203.

Page 80: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

64

Dari hubungan di atas, maka munasabah QS. al-Baqarah/ 2: 67-73

adalah sebagai berikut:

1. Muna>sabah Sebelum Ayat

a. Qs. al-Baqarah/ 2: 65

لد خم ول م ي ن عل ذ

ا ال خدو م اغ

ك ن ى م ب ج ف نا الس

ىم فلل

ا ل ني ي

ردة ك ك

ن ي ـ ٦٥ خس Dan sungguh, kamu telah mengetahui orang-orang yang

melakukan pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat, lalu

Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina!”

(Qs. Al-Baqarah/ 2: 65)

Ayat ini menjelaskan bagaimana perilaku yang juga

dimiliki oleh kaum Bani Israil. Tepatnya pada masa Nabi

Daud, orang-orang Bani Israil dilarang keras untuk menangkap

ikan di sungai. Hari sabtu merupakan hari yang ditetapkan

Allah SWT untuk bebas dari segala macam urusan duniawi.

Namun dari adanya larangan tersebut banyak dari mereka

yang melanggarnya. Sebagian dari mereka menggunakan cara

yang licik dalam melanggarnya. Mereka tidak mengail ikan

pada hari sabtu, namun mereka membendung ikan dengan

menggali kolam sehingga air dan ikan masuk ke dalam kolam

yang mereka buat. Atas tindakan mereka ini Allah Swt

mengutuk mereka menjadi kera.6

Sebagian ahli tafsir memandang bahwa ini suatu

perumpamaan, artinya hati mereka menyerupai hati kera

karena sama-sama tidak menerima nasihat dan peringatan.

6 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian (Tangerang:

Lentera Hati, 2007), 265.

Page 81: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

65

Namun pendapat jumhur ulama mengatakan bahwa mereka

benar-benar berubah menjadi kera. Hanya tidak beranak, tidak

makan dan minum, dan hidup tidak lebih dari tiga hari.

a. Qs. al-Baqarah/ 2: 63-64

Ketika datang wahyu berupa kitab Taurat, banyak kaum

Bani Israil yang enggan untuk melaksanakan apa yang

terkandung di dalamnya. Allah Swt memerintahkan untuk

mengangkat gunung Turisin ke atas kepala kaum Bani Israil,

karena merasa takut kemudian kaum Bani Israil mau bersujud

dan bersedia menjalankan apa yang ada di dalam kitab Taurat.

Namun untuk kesekian kalinya Bani Israil mengingkari

janji yang mereka buat, hal tersebut dijelaskan pada Qs. al-

Baqarah/ 2: 63-64,

ذ نا وا خذ م ا

ثاكك ح نا م م ورفػ

كك ر في ي ا الع م ما خذو

نك حح

ة ا لي ة

ا رو اذ ك ه ما و ي م ف

ك

ػل

ن ل لي خم ثم ٦٣ حخ ح

حيل ن د م ك ةػ ا ذل

ل ي

فل

ل م الله فض ك ي

مخه عل خم ورح ج

ك

ي ن ن م ل ر خس

٦٤ ال

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami

angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang

teguhlah apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah

apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa.” Kemudian

setelah itu kamu berpaling. Maka sekiranya bukan karena

karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, pasti kamu termasuk

orang yang rugi. (Qs. Al-Baqarah/ 2: 63-64)

Itulah salah satu sifat buruk Bani Israil, dengan mudahnya

mengingkari janji yang mereka buat. Mereka tidak lagi

melaksanakan kitab Taurat yang menjadi tuntunan bagi

Page 82: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

66

mereka. ketika ditinggal Nabi Musa bermunajat ke gunung

Turisin, mereka justru menyembah patung berbentuk sapi.7

b. Qs. al-Baqarah/ 2: 61

ذ خم وا سى كل ن يمي

د ل ب

ى نص د ظػام عل اح نا فاد ع و

ر ج رةك ل

نا يخ ل

ا ج م ت ض حج ر

ا ال ن ىا م ل

ثاىىا ةل ىا وك م ىا وفي ىا وعدس وةصل

كال

ن ي ل د تت تس

ي ا ذ

نى وي ال د

ي ا ذ

ال د وي ة ا خي عي ت

و را ا ط ن م فا

م ك

ا ل خم م

لةج سا م وضر ى ي

ة عل

ل نث الذ

ك مس

غضب وةاءو وال ن ة م

ك الله نهم ذل ا ا ة اني

ن ك فرو

يج يك

ا ن الله ة ي

خل ن ويل ي ت

غي د الج ة

حق ك ال ما ذل ا ة ا غصي اني

ن وك خدو ٦١ يػ

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami

tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja,

maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia

memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-

mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang

merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta

sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik?

Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang

kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan

kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari

Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat

Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang

benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan

melampaui batas. (Qs. Al-Baqarah/ 2: 61)

Ayat ini menenrangkan juga salah satu bentuk

kedurhakaan mereka. kaum Bani Israil adalah orang yang

berani membunuh utusan Allah SWT tanpa alasan yang benar.

7 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian, 263.

Page 83: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

67

Karena tindakan mereka tersebut, mereka semakin mendapat

murka dari Allah SWT.

c. Qs. Al-Baqarah/ 2: 42

اسيا ول ب

حق حل

ل ال باظ

ال خميا ة

حق وحك

ن خم ال

ن وا مي

ل ٤٢ حػ

Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan

kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran,

sedangkan kamu mengetahuinya. (Qs. Al-Baqarah/ 2: 42)

Kedurhakaan lainnya yang terdapat pada ayat ini adalah

keberanian mereka menyembunyikan isi kandungan yang ada

dalam kitab Taurat. Sesuatu yang disembunyikan di sini

adalah menyembunyikan keterangan mengenai nabi akhir

zaman yang ada pada kitab Taurat.

Dalam kitab al-Barzanji diterangkan, ada seorang bernama

Ka’ab al-Achbar. Dia menceritakan bahwa ayahnya telah

mengajarinya kitab Taurat, namun ternyata ada satu lampiran

yang belum diterangkan oleh ayahnya. Hal itu ia ketahui

setelah ayahnya wafat, ia membuka sebuah kotak yang

ternyata di dalamnya terdapat satu lembar isi Taurat.

Lampiran tersebut menerangkan mengenai Nabi akhir

zaman. Ciri nabi yang dimaksudkan dalam lampiran tersebut

adalah: nabi yang lahir di Mekkah, lalu hijrah ke Madinah,

kerajaannya di kota Syam dan lain sebagainya.8 Namun

keterangan tersebut sengaja mereka sembunyikan, dan hal ini

merupakan suatu kedurhakaan yang besar bagi mereka.

8 Al- Barzanji, Majmu’ (Semarang: Pustaka Alawiyah, t,th.), 12.

Page 84: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

68

2. Muna>sabah Setelah Ayat

Munasabah ayat pada Qs. al-Baqarah/ 2: 67-73 yang

terletak setelahnya adalah Qs. al-Baqarah/ 2: 74. Pada keterangan

di atas munasabah ayatnya tertuju pada sifat-sifat yang dimiliki

oleh kaum Bani Israil.

Qs. al-Baqarah/ 2: 74 dijelaskan mengenai keadaan Bani

Israil secara keseluruhan. Meski memiliki sifat yang buruk, Allah

SWT selalu memeberikan kemudahan bagi mereka agar hati

mereka luluh dan mau menjalankan segala perintah yang ada.

Namun yang terjadi, meskipun segala kebaikan yang Allah SWT

berikan tidaklah membuat mereka luluh. Hati mereka semakin

menjadi keras. Allah SWT berfirman dalam Qs. al-Baqarah/ 2:

74,

م كسج ثم ةك ي

كل ن د م ك ةػ ي ذل جارة فه ح

ال

و ك

شد ا

ية ا كس

ن ن وا جارة م ح ما ال

ر ل ه يخفج ن ن ىر م

ا ن ال ىا وا ن ما م

ق ل ل يش

رج ه فيخ ن ماء م ن ال ى وا ن ما ام

ط ل ت ن يى يث م وما الله خش الله

ل غاف ا ة ن غم ي مل ٦ٮ حػ

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras,

sehingga (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras.

Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang

(airnya) memancar daripadanya. Ada pula yang terbelah

lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang

meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah

tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. (Qs. Al-

Baqarah/ 2: 74)

Ayat di atas adalah bukti kedurhakaan Bani Israil yang

semakin parah, meski telah diberi begitu banyak kemudahan, hati

mereka malah bertambah keras. Dalam ayat di atas digambarkan

bahwa hati mereka lebih keras dari pada batu. Batu yang begitu

Page 85: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

69

keras saja jika terkena air secara terus menerus akan menjadi

berlubang, atau bahkan atau bahkan akan hancur. Namun hati

Bani Israil yang telah begitu banyak diberi kenikmatan malah

tidak tahu diri dan semakin durhaka.

C. Kisah al-Baqarah (Perintah Penyembelihan Sapi)

Terdapat suatu kisah yang terbilang menakjubkan dan menjadi

salah satu sebab dinamakannya surat ke-2 dalam mushaf al-Qur`an

dengan kata Baqarah. Yakni, kisah kaum Bani Isra`il dengan

penyembelihan sapi.

Kisah Bani Isra`il dan penyembelihan sapi ini terjadi pada

zaman Nabi Musa as. setelah sebelumnya mereka diselamatkan oleh

Allah SWT. lolos dari kejaran Firaun dan bala tentaranya, dengan

terbelahnya lautan yang merupakan salah satu mukjizat yang

dikaruniakan Allah SWT. kepada Nabi Musa. Kemudian mukjizat

lainnya yang diberikan Allah SWT. kepada Nabi Musa as. yakni

menghidupkan orang yang telah meninggal dunia, tepatnya pada

peristiwa yang terdapat dalam ayat 67-71, yang menceritakan dialog

antara Nabi Musa as, dengan kaumnya yang bernama Bani Isra`il.

Banyak riwayat yang menceritakan tentang kronologi penyembelihan

sapi betina ini, dan dari semua riwayat itu yang membedakan

hanyalah redaksinya saja.

Kronologi kisahnya bermula dari terbunuhnya seorang laki-laki

lanjut usia dari kalangan Bani Isra`il, lelaki yang terbunuh itu

memiliki banyak harta namun tidak memiliki seorang anak pun yang

akan mewarisi hartanya. Di sisi lain ada anak dari saudara laki-

lakinya yang kelak akan mewarisi sebagian harta kekayaannya, anak

saudaranya itu sangat menginginkan kematian dari pamannya segera

Page 86: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

70

tiba, karena anak laki-laki itu ingin secepatnya menguasai harta

pamannya. pada suatu malam ia membunuh pamannya sendiri dan

menggeletakkan mayatnya di antara dua desa. Sementara hukum yang

berlaku pada saat itu adalah, apabila ditemukannya mayat diantara

dua desa, maka diukur jarak mayat dengan masing-masing desa

tersebut, dan jarak terdekat antara mayat dengan salah satu desa

tersebut, maka desa itulah yang harus menanggung hukuman diyat.

Keesokkan harinya, si pembunuh itu mengeluarkan dakwaan

bahwa kedua kampung itulah yang telah membunuh pamannya. Maka

penduduk dari dua desa tersebut saling bersitegang, membantah, dan

bahkan menyerang. Masing-masing warga dari dua desa tersebut

saling melempar tuduhan terhadap kampung lainnya dan masing-

masing dari mereka membuat pembelaan atas kampungnya sendiri.

Kemudian ada salah seorang yang menengahi mereka yang sedang

bertengkar dan menuduh, orang itu berkata, Untuk apa sebagian dari

kita hendak membunuh sebagian yang lain, sedangkan di tengah-

tengah kita ada Rasul Allah SWT yakni Nabi Musa, dan sekarang

beliau ada di hadapan kita. Selanjutnya mereka menghampiri Nabi

Musa dan menceritakan kronologi permasalahannya.

Bani Isra`il meminta kepada Nabi Musa untuk berdoa kepada

Allah SWT agar diberi petunjuk siapa sebenarnya pelaku

pembunuhan tersebut. kemudian tidak berselang lama, Allah SWT

memberi wahyu kepada nabi Musa supaya melakukan penyembelihan

seekor sapi. pemilihan sapi sebagai hewan untuk disembelih ini

sebenarnya memiliki alasan, salah satunya adalah untuk

menghilangkan bekas-bekas penghormatan mereka terhadap sapi,

sebelumnya mereka jadikan hewan sapi sebagai sesuatu yang agung

yang mereka sembah.

Page 87: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

71

Sikap dan sifat tercela Bani Isra`il tampak jelas pada kisah ini,

setelah turun perintah kepada Bani Isra`il tentang penyembelihan sapi,

mereka tidak lantas mengindahkan perintah Allah SWT., mereka tidak

lantas percaya meski Nabi Musa menegaskan bahwa perintah ini

datangnya dari Allah SWT,. mereka menduga bahwa Nabi Musa

hendak mengejek atau menjadikan mereka bahan olok-olokan.

Sebagaimana firman Allah SWT,

ذنا حخخ ا ا ي

ا ةلرة كال ي بح ن حذ

م ا

مرك

يأ ن الله ا ه م لي سى ل مي

ذ كال وا

ن ي ل جى ن ال ن م ي

ك

ن ا

الله ا ذ ة غي

ا

٦٧وزوا كال

“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Allah

SWT memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi

betina.” Mereka bertanya, “Apakah engkau akan menjadikan

kami sebagai ejekan?” Dia (Musa) menjawab, “Aku berlindung

kepada Allah SWT agar tidak termasuk orang-orang yang

bodoh.” (Qs. Al-Baqarah/ 2: 67)

Tabiat kaum Bani Isra`il yang tampak dalam kisah sapi betina

ini adalah terputusnya hati diantara mereka.9 hal tersebut dikarenakan

dangkalnya keimanan mereka, sehingga mereka sering enggan

melaksanakan perintah rasul kepada mereka dengan mencari berbagai

macam alasan. Tidak hanya sampai disitu, mereka bahkan membuat

berbagai pertanyaan, bahkan pertanyaan yang tidak pada tempatnya

yang mengandung redaksi mengejek Allah SWT, dan Nabi-Nya.

timbullah pertanyaan kesatu, kedua, ketiga dan seterusnya,

Sebagaimana yang tertera di dalam firman Allah SWT,

9 Ahmad Musthofa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, terj. Anshari Umar Sitanggal,

dkk., cet. 2, jil. 1 (Semarang: Karya Toha Putra, 1993), 250.

Page 88: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

72

ض ا فار نىا ةلرة ل ا

ل نه يلي ا

ي كال نا ما ه

ن ل نا رةك يتي

يا اد ع ل

كال

ن مرو ا ما حؤ ي ػل ك فاف ن ذل ر غيان ةي

ك ا ة

ل نا رةك ٦٨و

يا اد ع ل

كال

نه ا

نىا كال ي نا ما ل

ن ل نىا تصر يتي ي

ع ل راء فاك نىا ةلرة صف ا

ل يلي

ي ن ر ظ نا ٦٩النه ح تلر تشته عل

ن ال ي ا نا ما ه

ن ل نا رةك يتي

يا اد ع ل

كال

ن خدو مى ل ن شاء الله نا ا نىا ة ٪٦وا ا

ل نه يلي ا

د كال ي حث

ل ي

ا ذل

لرة ل

ج خ ن ج ـ يا ال

ىا كال ي يث ف اش

مث ل

ث مسل حر

ى ال ق ا تس

ض ول ر

ا ال

ن ي ػل ا يف ادو

وا وما ك ي فذبح

حق ال ٦٫ ة

“Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami

agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu.”

Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah SWT) berfirman, bahwa

sapi betina itu tidak tua dan tidak muda, (tetapi) pertengahan

antara itu. Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan

kepadamu.” Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu

untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami apa warnanya.”

Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah SWT) berfirman, bahwa

(sapi) itu adalah sapi betina yang kuning tua warnanya, yang

menyenangkan orang-orang yang memandang (nya).” Mereka

berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia

menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu. (Karena)

sesungguhnya sapi itu belum jelas bagi kami, dan jika Allah

SWT menghendaki, niscaya kami mendapat petunjuk.” Dia

(Musa) menjawab, “Dia (Allah SWT) berfirman, (sapi) itu

adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak

tanah dan tidak (pula) untuk mengairi tanaman, sehat, dan

tanpa belang.” Mereka berkata, “Sekarang barulah engkau

menerangkan (hal) yang sebenarnya.” (Qs. al-Baqarah/ 2: 68-

71)

Bani Isra`il hanya menyulitkan diri mereka dengan berbagai

pertanyaan yang mereka ajukan kepada Nabi Musa, dengan dalih

Page 89: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

73

mereka meminta petunjuk Allah SWT, mengenai sapi yang dimaksud.

Padahal jika mereka tidak mengajukan pertanyaan, boleh jadi sapi itu

sesuai seperti apa yang mereka kehendaki. Apapun sapi itu jantan atau

betina, karena kata baqarah di sini bukan dalam arti sapi betina tetapi

menunjukkan seekor sapi.

Kemudian Allah SWT, memberi ciri-ciri khusus dari sapi yang

akan disembelih dengan ciri-ciri yang sulit untuk didapatkan. Allah

SWT,. memerintahkan kepada mereka untuk mencari sapi yang tidak

terlalu tua dan tidak terlalu muda, berwarna kuning dan dapat

membuat orang senang memandangnya. Rupa nya mereka masih

belum puas dan hanya makin mempersempit dalam melaksanakan

perintah yang sebelumnya longgar. Mereka kembali menanyakan ciri-

ciri selanjutnya dan Allah SWT pun menanggapi pertanyaan mereka,

“ciri-ciri selanjutnya yakni sapi tersebut belum pernah dipekerjakan

membajak sawah atau mengairi ladang dan tidak ada cacat pada

tubuhnya juga tidak ada warna lain pada seluruh bagian tubuhnya

kecuali warna kuning.”

Pada ayat selanjutnya, mereka baru mengungkapkan rasa puas

akan informasi yang diberikan oleh Nabi Musa,. Dalam Tafsir Fi>

Dzilal al-Qura>n dijelaskan bahwa ciri yang begitu banyak tersebut

menjadikan persoalan kaum Bani Isra`il semakin sulit. Namun mereka

justru berkata, “sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi

betina yang sesungguhnya.” Dalam pernyataan kaum Bani Isra`il tadi

mereka menggunakan kata “barulah sekarang”, dari pernyataan

tersebut seolah-olah mereka menganggap bahwa apa yang

disampaikan oleh Nabi Musa itu bohong atau juga berarti apa yang

Page 90: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

74

disampaikan oleh Nabi Musa adalah salah kecuali pada keterangan

bagian akhir.10

Setelah merasa puas bertanya, kemudian mereka mencari sapi

betina itu. Dengan susah payah akhirnya mereka mendapatkan sapi

betina yang dimaksud dan selanjutnya mereka menyembelih sapi

betina itu. Hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah Nabi

Musa untuk menyembelih sapi betina, hal itu dikarenakan mereka

mengalami kesulitan dalam menemukan sapi yang telah disebutkan

ciri-cirinya atau dapat diartikan pula bahwa Bani Isra`il enggan untuk

melaksanakan perintah tersebut.11

ذ خم وا سا كخل حم نف رء ىاف فاده ي ر ج والله

ا مخ خم م ج ن ك خمي

٦٬ حك

“Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu

kamu tuduh-menuduh tentang itu. Tetapi Allah menyingkapkan apa

yang kamu sembunyikan.” (Qs. al-Baqarah/ 2: 72)

Ayat ini merupakan latar belakang dari kisah sapi betina,

namun dalam hal penyebutannya ayat ini di akhirkan.

Sesungguhnya latar belakang dari kisah sapi ini dijelaskan setelah

turunnya perintah untuk menyembelih sapi.

Kemudian para pakar ilmu Ushul Fiqh berpendapat bahwa

seandainya setiap yang diberi perintah bertanya kepada Allah

SWT, apa rahasia perintah-Nya, maka ketika dia melakukan

perintah itu karena rahasia yang melatarbelakangi perintah

tersebut, bukan karena Allah SWT, jika demikian yang terjadi,

maka tidak ada bedanya antara yang berimana dan tidak beriman.

Hanya saja, para ulama ini membatasi atau mengkhususkannya

10

Sayyid Qut}b Ibrahi>m Husain asy-Sya>dzili>, Tafsi>r fi> Z|ila>li al-Qur’a>n, terj. Aunur Rafiq Shaleh Tamhid, jil. 1, cet. 5 (Jakarta: Robbani Press, 2011), 95.

11 Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir al-Qur`an Majid an-Nur

(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000), 133.

Page 91: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

75

pada hal-hal yang bersifat ibadah, bukan perintah yang berkaitan

dengan adat istiadat atau kehidupan sosial.12

ي اللهك يح ذل

ىا ك ض تػ ه ة ةي ر

نا اض م فلل

ك

ػل

ه ل يخ

م ا

ي ك ىى وير مي

ال

ن ي ل ل ٦٭حػ

“Lalu Kami berfirman, “Pukullah (mayat) itu dengan

bagian dari (sapi) itu!” Demikianlah Allah SWT menghidupkan

(orang) yang telah mati, dan Dia memperlihatkan kepadamu

tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti.” (Qs. al-

Baqarah/ 2: 73)

Setelah si mayyit dipukul dengan bagian tubuh sapi betina

yang telah disembelih tadi, mayyit tersebut hidup kembali dengan

berlumuran darah segar di kepalanya. bukan Nabi Musa yang

melakukan pemukulan terhadap si mayyit, melainkan salah

seorang dari Bani Isra`il-lah yang melakukannya. Hal itu

dikarenakan Nabi Musa khawatir jika pemukulan dilakukan

olehnya maka mereka akan menganggap kalau hal tersebut adalah

sihir belaka, dengan cara seperti itulah Allah SWT,. menghidupkan

si mayyit.13

Si mayyit pada akhirnya menceritakan siapa yang sebenarnya

telah membunuhnya, dan pelaku pembunuhan tersebut tidak lain

adalah keponakan dari mayyit itu sendiri. Setelah diketahui pelaku

pembunuhan tersebut, kemudian pelaku dikenai hukuman mati.

Tanda kebesaran Allah SWT dan kebenaran atas kabar yang

disampaikan oleh nabi-Nya untuk kesekian kali ditampakkan

kepada kaum Bani Isra`il. Yakni menghidupkan orang yang telah

meninggal dengan cara yang menakjubkan, yaitu dipukulkannya

tubuh orang yang mati dengan yang telah mati pula. Kemudian

12

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian, 72. 13

Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, 259.

Page 92: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

76

mayyit yang telah mati itu menceritakan perihal kematiannya,

sehingga hilanglah saling tuduh menuduh diantara kaum Bani

Isra`il.14

Pada ayat selanjutnya memaparkan tentang sikap keras hati

dari sebagian besar kaum Bani Isra`il, sehingga Allah SWT

mengumpamakan hati mereka sekeras batu, bahkan melebihi

kerasnya batu. Hal ini tertera dalam firman Allah SWT,

م كسج ثم ةك ي

كل ن د م ك ةػ ي ذل جارة فه ح

ال

و ك

شد ا

ية ا كس

ن ن وا جارة م ح ما ال

ر ل ه يخفج ن ن ىر م

ا ن ال ىا وا ن ما م

ق ل ل يش

رج ه فيخ ن ماء م ن ال ىا وا ن ما م

ط ل ت ن يى يث م وما الله خش الله

ل غاف ا ة ن غم ي مل ٦ٮ حػ

“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras,

sehingga (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras.

Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang

(airnya) memancar daripadanya. Ada pula yang terbelah

lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang

meluncur jatuh karena takut kepada Allah SWT. Dan Allah

SWT tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.”

(Qs. al-Baqarah/ 2: 74)

Meskipun mereka telah menyaksikan tanda-tanda kekuasaan

Allah SWT,. hati mereka tetap keras dan enggan menerima

kebenaran. Allah SWT telah mengumpakan hati mereka seperti

batu, bahkan lebih keras lagi dari batu. Tidak terpengaruhnya

mereka dengan ibrah dan pelajaran dari setiap peristiwa yang

mereka alami. Hati mereka menjadi seperti benda mati bahkan

14

Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir al-Qur`an Majid an-Nur, 134.

Page 93: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

77

lebih rendah lagi derajatnya daripada benda mati, sebab

adakalanya batu dapat memancarkan air dan mengalirkan sungai-

sungan juga menyuburkan tanah dan menyegarkan tanaman, baju

juga terkadang dapat retak sehingga mengalirlah air sedikit demi

sedikit dari celah itu yang kemudian menjadi mata air, dan

perintiwa ini menjadi manfaat bagi makhluk hidup tak terkecuali

manusia.15

D. Sikap Seorang Hamba Kepada Perintah Allah SWT

Sebagai seorang hamba kita diwajibkan mentaati segala yang

diperintahkan oleh sang Maha Pencipta yakni Allah SWT. ketaatan

seorang hamba kepada Allah SWT ini mengandung konsekwensi

mentaati ketetapan-Nya yang terdapat di dalam al-Qur`an. dalam

menerima perintah Allah SWT hendaklah segera menjalankan

perintah tersebut tanpa disertai banyak bertanya yang cenderung

meragukan akan perintah-Nya. seperti halnya yang dilakukan oleh

kaum Bani Isra`il yang terus menerus membuat pertanyaan setelah

turunnya perintah Allah SWT untuk menyembelih seekor sapi,

bahkan mereka sempat meragukan perintah Allah SWT dan

menganggap bahwa perintah tersebut merupakan bentuk ejekan atau

cemoohan Allah SWT kepada mereka.

M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah telah mengutip

penjelasan dari seorang ulama Mesir yang bernama Syeikh Mutawlli

asy-Asyarawi, bahwa pertanyaan tentang sebab suatu perintah hanya

wajar dikemukakan jika perintah tersebut bersumber dari siapa yang

setingkat dengan yang bertanya atau yang lebih tinggi kedudukannya.

Jika perintah itu ditujukan kepada yang lebih rendah kedudukannya,

maka tidaklah wajar bagi yang kedudukannya lebih rendah untuk

menanyakan latar belakang perintah itu. Dalam hal ini, Allah SWT

mengajarkan kepada kaum Bani Isra`il dan umat Islam agar tidak

15

Wahbah az-Zuhaili, Tafsir al-Munir, terj. Abdul Hayyie al-Kattani, dkk., juz. 1 (Jakarta: Gema Insani, 2013), 152.

Page 94: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

78

bertanya yang bukan pada tempatnya. Karena pertanyaan yang bukan

pada tempatnya bisa mengundang jawaban yang memberatkan hati

dan menyulitkan dalam pelaksanaannya.16

Bertanya secara berlebihan tidak selalu menunjukkan

kecerdasan, namun justru menunjukkan kebodohan, terutama dalam

hal beriman kepada Allah SWT. hendaklah beriman dengan ikhlas

sebagaimana iman manusia-manusia sempurna yang telah menyambut

seruan akal, karena pengetahuan tentang keimanan memerlukan

perenungan, pikiran, bahkan menjadi kukuh jika dibarengi oleh

pengetahuan, bukan melalui pertanyaan-pertanyaan.17

E. Makna Ke-Islaman di Balik Kisah al-Baqarah

Terdapat ibrah positif selaksa hikmah di balik kisah-kisah

mengenai Bani Isra`il khususnya dalam tema pembahasan mengenai

kisah penyembelihan sapi.

Dalam Tafsir al-Muni>r disebutkan beberapa poin hikmah yang

dapat diambil dari kisah penyembelihan sapi ini, diantaranya:18

1. Sikap keras kepala dalam beragama bukanlah sikap terpuji,

mendesak dengan berbagai pertanyaan juga bukan merupakan

perbuatan yang dibolehkan. Oleh karenanya Allah SWT melarang

di dalam firman-Nya,

ن م وا ك م تسؤ

ك

د ل ن حت ياء ا ش

ا غن ا ي

ل ـ ا تس

ا ل مني

ي ن ا ذ

يىا ال

يا

ر غفي ىا والله غن غفا الله م ك

د ل ن حت

ا لر

ال

ل ن ينذ ي ىا ح ا غن ي

ل ـ تس

م ي ١٠١حل

16

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian, juz.1, 228. 17

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian, juz.1, 104. 18

Wahbah az-Zuhaili, Tafsir al-Munir, Jil. 1, 148-150.

Page 95: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

79

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu

menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan

kepadamu (justru) menyusahkan kamu. Jika kamu

menanyakannya ketika Al-Qur`an sedang diturunkan, (niscaya)

akan diterangkan kepadamu. Allah SWT telah memaafkan (kamu)

tentang hal itu. Dan Allah SWT Maha Pengampun, Maha

Penyantun.” (Qs. al-Maidah/ 5: 101)

2. Perintah untuk menyembelih seekor sapi bukan hewan yang lain

bukanlah tanpa sebab, alasannya karena hewan sapi merupakan

hewan yang pernah mereka sembah, yakni ijl (anak lembu), agar

mereka tidak lagi mengagungkan hewan tersebut.

3. Olok-olok mereka terhadap perintah nabi menyebabkan mereka

mendapat celaan juga hukuman.

Proses penghidupan orang yang terbunuh dengan cara

membunuh makhluk yang hidup, hal ini menunjukkan dengan

sangat jelas bahwa hanya kekuasaan Allah SWT, yang dapat

menciptakan sesuatu dari lawannya. Setidaknya terdapat lima

ayat di dalam surat al-Baqarah yang menyebutkan Allah SWT

menghidupkan orang-orang yang telah mati, yakni pada ayat 56

a. Qs. al-Baqarah/ 2: 56

ن رو ك م تش

ك

ػل

م ل

ك ح د مي ةػ ن م م

نك

٥٦ثم ةػث

“Kemudian, Kami membangkitkan kamu setelah kamu mati,

agar kamu bersyukur.” (Qs. al-Baqarah/ 2: 56)

b. Qs. al-Baqarah/ 2: 73

نا ه فلل ةي ر

ىا اض ض تػ ك ة ذل ي ك

يح ىىا الله مي م ل

ي ك ه وير يخ

ا

م ك

ػل

ن ل ي

ل ل ٦٭ حػ

Page 96: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

80

“Lalu Kami berfirman, “Pukullah (mayat) itu dengan bagian

dari (sapi) itu!” Demikianlah Allah SWT menghidupkan

(orang) yang telah mati, dan Dia memperlihatkan kepadamu

tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti.” (Qs. al-

Baqarah/ 2: 73)

c. Kisah orang-orang yang berjumlah ribuan yang keluar dari

kampung halaman, Qs. al-Baqarah/ 2: 243

م ۞ لى حر ا

ل ي ن ا ذ

ا ال ن خرجي م م و يار ف ووم د ي

لت حذر ا مي

ال

ىم فلال ل ا الله حي ياوم ثم مي ح

ن ا ا ذو الله

ل ل ى فض

الناس عل

ن ك ثد ول

ك

ا الناس ا

ن ل رو

ك ٢٤٣ يش

“Tidakkah kamu memperhatikan „orang-orang yang keluar

dari kampung halamannya, sedang jumlahnya ribuan karena

takut mati? Lalu Allah SWT berfirman kepada mereka,

“Matilah kamu!” Kemudian Allah SWT menghidupkan

mereka. Sesungguhnya Allah SWT memberikan karunia

kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”

(Qs. al-Baqarah/ 2: 243)

d. Kisah Uzair: Qs. al-Baqarah/ 2: 259

و ي ا ذ

الى مر ك

يث عل ي كر ه يث و ى خاو

ىا عل ش غرو

نهى كال

ي ا

يح

ه وذ د الله ىا ةػ ح ماحه مي فا ائث الله ةػثه ثم عام م

م كال

ج ك ث ب

ل

ج كال ث ب ما ل و يي

ض ا م ةػ يي

كال

ةل

ج ل ث ائث ب ى فان ظر عام م

ل ا

ك ك ظػام م وشراة ه ل ى وان ظر يتسن

ل ك ا مار ك ح

ػل نج يث ول

ا

Page 97: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

81

اس لن ى وان ظر ل

ل ظام ا ػ

ف ال ي

زوا ك ش

وا ثم نج سي ما نك ح

ا ل م

فل

ه حتين ل

م كال

ل ع

ا

ن ا ى الله

عل

ل

ء ك ي ر شي ٢٥٩ كد

“Atau seperti orang yang melewati suatu negeri yang

(bangunan-bangunannya) telah roboh hingga menutupi

(reruntuhan) atap-atapnya, dia berkata, “Bagaimana Allah

SWT menghidupkan kembali (negeri) ini setelah hancur?”

Lalu Allah SWT mematikannya (orang itu) selama seratus

tahun, kemudian membangkitkannya (menghidupkannya)

kembali. Dan (Allah SWT) bertanya, “Berapa lama engkau

tinggal (di sini)?” Dia (orang itu) menjawab, “Aku tinggal (di

sini) sehari atau setengah hari.” Allah SWT berfirman,

“Tidak! Engkau telah tinggal seratus tahun. Lihatlah

makanan dan minumanmu yang belum berubah, tetapi lihatlah

keledaimu (yang telah menjadi tulang belulang). Dan agar

Kami jadikan engkau tanda kekuasaan Kami bagi manusia.

Lihatlah tulang belulang (keledai itu), bagaimana Kami

menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan

daging.” Maka ketika telah nyata baginya, dia pun berkata,

“Saya mengetahui bahwa Allah SWT Mahakuasa atas segala

sesuatu.” (Qs. al-Baqarah/ 2: 259)

e. Kisah Ibrahim: Qs. al-Baqarah/ 2: 260

ى ةل

كال ن م م حؤ

ول

ا

ىى كال مي

ي ال

ح

ف ت ي ي ك ن ر

م رب ا رو ة ا

ذ كال وا

ك ثم ي ل ون ا د فطر ي ن الع ةػث م ر

فخذ ا

كال ي ب

مىن كل يع

ن ل ك

ول

ءا ثم ىن جز ن جتل م

لى ك

عل

ػل م اج

ل يا واع نك سػ ح ح

غىن يأ اد

م ي ي ز حك غز ن الله ٢٦٠ ا

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya

Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau

Page 98: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

82

menghidupkan orang mati.” Allah SWT berfirman,

“Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab,

“Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia

(Allah SWT) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat

ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan

di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian

panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu

dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah SWT

Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (Qs. al-Baqarah/ 2: 260)

4. Kecaman yang keras atas pembunuhan terhadap jiwa yang tak

bersalah, Allah SWT menyebutkan hal ini belakangan. Terlebih

dahulu Allah SWT menyebutkan sikap mereka yang mengejek

dan membangkang, guna memberi perhatian dan menunjukkan

kekejian serta celaan terhadap sikap pembangkangan mereka.

selain itu juga untuk merangsang keingintahuan tentang latar

belakang dari di perintahkannya menyembelih sapi. al-Qur`an

dalam menceritakan berbagai kejadian dan peristiwa, tidak

mengikuti urutan-urutan waktu seperti yang dipakai oleh para

sejarawan. Melainkan dengan menyebutkan suatu kisah sesuai

dengan tujuannya, yaitu untuk memberi pelajaran, menarik

perhatian, dan membangkitkan kesadaran.

5. Pernyataan dan perumpamaan yang paling buruk ialah

sebagaimana yang ditujukan kepada kaum Yahudi, yakni batu

lebih bermanfaat daripada hati kaum Yahudi.

Pelajaran atau hikmah lain yang dapat diambil dari kisah

penyembelihan sapi ini sebagaimana yang dijelaskan oleh M. Quraish

Shihab, diantaranya ialah; Pertama, petunjuk Allah SWT. pastilah

benar adanya, walaupun mulanya ada yang meragukan, tetapi pada

akhirnya terbukti kebenarannya dan dengan mengikutinya, harapan

dapat tercipta. Kedua, seseorang harus pandai memilih apa yang

ditanyakan. Tidak menanyakan setiap persoalan, karena sebagian

Page 99: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

83

pertanyaan tidak bermanfaat mengetahui jawabannya, bahkan dapat

menimbulkan kesulitan bagi si penanya setelah mengetahuinya.

Ketiga, Allah SWT.. ketika tidak memerintahkan sesuatu atau tidak

melarangnya, maka itu bukan disebabkan karena lupa atau tak tahu,

tetapi itu semata-mata untuk memudahkan manusia. keempat,

seseorang yang berada dalam kedudukan yang lebih rendah daripada

yang memerintah tidak wajar menanyakan tentang tujuan perintah

untuk maksud menimbang-nimbangnya, lalu atas dasar

pertimbangannya itu dia melaksanakan, menangguhkan, atau

menolaknya. Memang boleh saja dia bertanya-setelah kesediaan

penuh untuk mengerjakannya-namun pertanyaan tersebut dalam

rangka mengetahui apa hikmah di balik perintah dan larangan itu,

bukan untuk menerima atau menolaknya. Kelima, kelemahlembutan

dari kelapangan dada adalah sesuatu yang sangat terpuji, berbeda

dengan sikap keras kepala dan hati. Sikap mengalah selama bukan

dalam prinsip ajaran agama dan moral adalah sikap yang terpuji.

"Tidaklah satu kelemahlembutan yang menghiasi sesuatu, kecuali

membuahkan keindahan bagi sesuatu itu."19

F. Korelasi Nama Surat al-Baqarah dengan Isi Kandungan-nya

Permulaan surat al-Baqarah di awali dengan pembagian sifat

manusia yaitu sifat orang yang bertaqwa, orang kafir dan orang

munafik. Terdapat 13 ayat pada kelompok ayat-ayat pertama surat al-

Baqarah yang membicarakan dan menguraikan panjang lebar

mengenai sifat-sifat juga perumpamaan kaum munafik. Pada ayat 17

dijelaskan bahwa orang munafik adalah Ahli Kitab (orang Yahudi).

Mereka bukan termasuk orang-orang yang beriman dengan benar dan

merasakan keagungan Allah SWT, mereka tidak pula menyadari

bahwa Allah SWT mengetahui yang lahir dan yang batin. Sekiranya

mereka beriman dengan benar, mereka tidak akan melakukan hal yang

menyakitkan bagi hati Nabi dan kaum Muslimin.20

19

M. Quraish Shihab, al-Lubab: Makna, Tujuan dan Pelajaran dari Surat-Surat al-Qur`an, Jil. 1 (Tangerang: Lentera Hati, 2012), 24-25.

20 Kemenag RI, Tafsir al-Qur`an dan Tafsirnya, jil. 1 (Jakarta: Lentera, 2010), 44-

48.

Page 100: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

84

Orang munafik itu bermuka dua, di hadapan Nabi mereka

mengaku beriman, di belakang Nabi mereka memperolok, berprilaku

durhaka mengemasnya dengan lihai agar mereka tidak dijatuhi

hukuman. Allah SWT membalas olok-olok mereka dengan

menimpakan kehinaan terhadap mereka dan Allah SWT membiarkan

mereka bergelimangan dalam kesesatan.

Sapi di dalam Islam dijadikan sebagai salah satu hewan yang

biasa digunakan untuk berkurban, dan bagi agama lain sapi dianggap

suci. Bani Isra`il pada saat itu pernah menjadikan sapi sebagai sesuatu

yang mereka sembah dan mereka agung-agungkan. Sebagaimana

Firman Allah SWT,

ذ نا وا سى وعد ن مي ي ةػ ر ة ا

ل ي

حم ثم ل ذ خ

ات

ل ج ػ

ال ن ه م د ن خم ةػ

وا

ن مي ٥١ ظل “Dan (ingatlah) ketika Kami menjanjikan kepada Musa

empat puluh malam. Kemudian kamu (Bani Isra`il)

menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan) setelah

(kepergian) nya, dan kamu (menjadi) orang yang zalim.” (Qs.

al-Baqarah/ 2: 51)

Allah SWT menjanjikan kepada Nabi Musa akan memberikan

kitab Taurat dan Allah SWT menentukan waktunya yakni 40 malam.

Namun Bani Isra`il menganggap bahwa waktu yang ditentukan terlalu

lama, maka mereka membuat patung berupa anak sapi yang kemudian

mereka sembah.21

Dalam ayat lain diperintahkan kepada mereka untuk

menyembelih seekor sapi, guna mengungkap kasus pembunuhan gelap

yang terjadi diantara mereka. dalam hal ini, Allah SWT ingin

21

Kemenag RI, Tafsirnya dan al-Qur`an Tafsirnya, jil. 1, 107.

Page 101: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

85

menunjukkan kebesaran dan kuasa-Nya dalam menghidupkan orang

yang telah mati dengan sesuatu yang sudah mati pula. Di sisi lain

Allah SWT ingin menghilangkan bekas-bekas penghormatan mereka

terhadap sapi yang sebelumnya sempat mereka sembah.

Uraian mengenai korelasi nama surat al-Baqarah dengan isi

kandungannya sebagai berikut;

1. Isi kandungan surat al-Baqarah banyak menerangkan tentang sikap

dan sifat keingkaran kaum Bani Isra`il terhadap utusan Allah SWT,

dan ingkar akan segala nikmat yang telah Allah SWT anugerahkan

terhadap mereka.

2. Salah satu dari sekian banyak keingkaran kaum Bani Isra`il adalah

sikap tidak sabar mereka akan diberikannya kitab Taurat kepada

Nabi Musa yang membutuhkan waktu 40 malam.

3. Mereka justru membuat patung dari anak sapi dan kemudian

mereka sembah.

4. Kisah penyembelihan sapi betina terhadap peritiwa pembunuhan

gelap yang terjadi diantara mereka, guna mengurangi rasa hormat

dan merendahkan pandangan mereka terhadap sapi yang

sebelumnya pernah mereka sembah.

Jala>l al-Di>n al-Suyu>t}i> di dalam kitab al-Itqa>n fi> ‘Ulu>m al-Qur’an

menjelaskan dengan mengutip pendapat al-Zarkasyi, bahwa dalam

penamaan surat-surat al-Qur`an terdapat kekhususan atas setiap surat

yang ia diberi nama dengan nama tersebut. Karena sudah menjadi

kebiasaan orang Arab jika mereka menamakan sesuatu, mereka pasti

mengambil nama tersebut dari sesuatu yang jarang, atau yang aneh

yang mempunyai ciri khas, dan juga mengandung hikmah lebih

banyak, hal ini mereka lakukan agar sesuatu yang diberi nama dapat

dikenali dan menyentuh hati. Mereka juga memberi nama suatu

ungkapan atau qasidah yang panjang dengan nama yang paling

masyhur dari kata-kata yang terdapat di dalamnya. Seperti itulah tata

cara yang berlaku pada nama-nama surat di dalam al-Qur`an. seperti

halnya penamaan surat al-Baqarah, ia dinamakan dengan al-Baqarah

Page 102: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

86

karena adanya penjelasan tentang kisah sapi betina dan banyaknya

hikmah yang agung terdapat di dalamnya.22

Dari uraian di atas, nampak jelas bahwa dianggap tepat jika

dinamakannya surat ke-2 di dalam mushaf al-Qur`an ini dengan al-

Baqarah.

22

Jala>l al-Di>n al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i>, Al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, terj. Farikh Marzuqi

Ammar, Wafi Marzuqi Ammar, dan Imam Fauzi Ja’iz (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2006),

292.

Page 103: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian terhadap ayat-ayat al-Qur`an yang berkaitan

dengan tema yang dibahas, yakni mengenai korelasi penamaan surat

kedua di dalam mushaf al-Qur`an dengan kata al-Baqarah, nama ini

yang lebih masyhur dan dipakai dibandingkan nama-nama lain yang

banyak diriwayatkan oleh para ulama.

Pembahasan mengenai penamaan surat al-Baqarah juga

mengandung banyak hikmah kehidupan yang dapat diambil, seperti

perintah untuk selalu mentaati Allah SWT dan rasul-Nya, jangan

sekali-kali menyekutukan Allah SWT, jangan mendustakan ayat-ayat

Allah SWT. Binatang dapat menjadi perantara bagi Allah SWT untuk

menunjukan akan kebesaran dan kuasa-Nya, jangan bersikap

sombong, berbohong apalagi berbuat zhalim terhadap siapapun.

Binatang merupakan salah satu yang disebutkan dalam ayat-ayat

Allah SWT, sehingga dapat diperoleh ilmu dan pelajaran akan hal-hal

baik lagi berguna sekalipun kepada binatang.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak

terdapat kekurangan dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis

dalam meneliti. Kajian ini dirasa masih sangat jauh dari

kesempurnaan.

1. Selain dari surat al-Baqarah, banyak surat yang menarik untuk

dibahas agar mengetahui alasan atau hikmah di balik penamaan

surat-surat lainnya di dalam al-Qur`an.

Page 104: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

88

2. Kajian tentang argumentasi penamaan surat di dalam al-Qur`an

perlu ditinjau ulang, karena masih sangat banyak perspektif

lainnya, dari ulama Islam maupun orientalis Barat.

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan hingga akhir

tentulah masih sangat banyak kekurangan, yang berkaitan dengan ide,

sistematika penulisan dan pemilihan kata-kata. Oleh karena itu, penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang

budiman demi kesempurnaan penelitian ini dan penelitian-penelitian

selanjutnya.

Page 105: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

89

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Ahmad Zainal. “Tafsir al-Qummi dan Politik: Telaah atas

Kecenderungan Tasyayyu‟ dalam Penafsiran Surat al-Baqarah.”

Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, Vol.16, No.2, (Desember

2016)

Ainur, Faiq Ainur. Analisa Redaksi Tindak Tutur Imperatif dalam Surat

al-Baqarah. Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam, Vol.9, No.1,

(Juni 2016)

Amrullah, Haji Abdul Malik Abdullah Karim. Tafsir al-Azhar, jilid 1.

Jakarta: Pustaka Panjimas, 2001.

Azmi, Muhyidin. “Kajian Kitab Hadis (Metode Kesahihan Hadis Kitab

al-Mustadrak ‘Ala> Sahi>haini)” Jurnal al-Irfani, vol.4, no.1

(Januari 2020)

Ba>qi, Muhammad Fuad Abdul. al-Mu‘jam al-Mufahras li al-Fa>z} al-Qur’a>n. Cairo: Dar al-Kutub al-Mishriyah, 1945

al-Bukha>ri>, Abu> ‘Abdulla>h Muh}ammad bin Isma>’il. S}ah}i>h} al-Bukha>ri>, jilid 3. Riyadh: Dar as-Salam, 1999.

Departemen Agama RI. Al-Qur`an dan Terjemahnya Jakarta: PT. Syamil

Cipta Media, 2004.

ad-Dimasyqi>, Al-Ima>m Abu al-Fida>’ Isma>’i>l Ibnu Kas|i>r. Tafsi>r Ibnu Kas|i>r, terj. Anwar Abu Bakar, jilid 2. Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2000.

Efendi, Djohan. Pesan-Pesan al-Qur`an. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta,

2012.

al-H{a>kim, ‘Abdilla>h. al-Mustadrak ‘Ala> S{ah}ih}ain, jilid 2. Beirut: T. Pn.,

1427.

Hamro, Neng Ayu Qonitatul. “Argumentasi Penamaan Surat Al-Qur`an (

Analisis Penamaan Surat ke-122 dengan Kata Al-Ikhlas).” Skripsi

S1., Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Hanafi, Ahmadi Iqbal. “Implikasi Gen Istri Terhadap Sifat Keturunan

Manurut Surat al-Baqarah Ayat 223 Perspektif Para Mufasir.”

Page 106: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

90

Skripsi S1., Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya,

2018.

Ibyary, Ibrahim. Tarikh al-Qur‟an, terj. Halimuddin. Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1992.

Isha>q al-Syeikh, Abdulla>h bin Muh}ammad bin ‘Abdurrahman bin.

Luba>bu al-Tafsi>r min Ibnu Katsi>r, terj. M. Abdul Ghofar,

Abdurrahim Mu‟thi, Abu Ihsan al-Atsari, jilid . Bogor: Pustaka

Imam Syafi‟i, 2004.

Kama>l, Ah{mad ‘A<<<<<>dil. Ulu>mul Qur’a>n. Kairo: al-Mukhtarul Isla>m, tt.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Kemenag RI, Tafsir al-Qur`an dan Tafsirnya, jilid 1. Jakarta: Lentera,

2010.

Khalis, Nur. “Totalitas Dalam Beragama: Telaah Penafsiran Surat al-

Baqarah ayat 208.” Skipsi S1., Universitas Islam Negeri Sunan

Ampel Surabaya, 2010.

M, Ansharuddin. “Sistematika Susunan Surat di dalam al-Qur‟an: Telaah

Historis”. Studi Keislaman, vol.2, no.2 (Desember 2016)

Makarim, Syeikh Nasir. Tafsir Nemuneh, terj. Akmal Kamil, jilid 1.

Jakarta: Sadra Press, 2015.

al-Maraghi, Ahmad Musthofa. Tafsir al-Maraghi, terj. Anshari Umar

Sitanggal, dkk., cet. 2, jilid 1. Semarang: Karya Toha Putra, 1993.

Marifat, Muhammad Hadi. Tarikh al-Qur`an. Jakarta: al-Huda, 2007.

Mediapro, Jannah Firdaus. Terjemahan Dan Makna Surat 02 Al Baqarah

(Sapi Betina); The Cow Versi Bilingual. Blurb, Incorported,

2019.

https://books.google.co.id/books?id=DIRuzQEACAAJ&dq=terje

mah+dan+makna+surat+albaqarah+(sapi+betina)+versi+bilingual

&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiSwZXf4r7sAhVA73MBHSG6B

2IQ6AEwAHoECAEQAg

Naparin, Husin. Memahami Kandungan Ayat Kursi. Banjarmasin: PT

Grafika Wangi Kalimantan, 2016.

al- Qat}t}an, Manna’. Maba>his| Fi> ‘Ulu>m al-Qur’a>n. Kairo: Maktabah

Wahbah, 2004.

Page 107: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

91

Al- Qurt}ubi, Abu ‘Abdullah Muh}ammad bin Ah}mad bin Abi> Bakr al-

Ans}a>ri, al-Ja>mi’ li-Ahka>m al-Qur’a>n. Cet. 1. Kairo: Dar al-Gad

al-„Arabi, 1989.

ar-Rifa‟i, Muhammad Nasib. Taisiru al-‘Aliyyu al-Qadi>r li-Ikhtis}a>ri Tafsi>r Ibnu Katsi>r, terj. Syihabuddin, jilid 1. Jakarta: Gema

Insani Press, 1999.

as|-S|a>bu>ni, Muh}ammad ‘Ali.> S|afwatu al-Tafa>si>r, terj. Yasin, jilid 1.

Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2010.

as|-S|a>bu>ni>, Muh}ammad ‘Ali>. Qabas min Nu>r al-Qur’a>n: Dira>sah Tah}li>liyyah Muwassa'ah Li-ahda>f wa Maqa>s}id al-Suwar al-Kari>mah, cet. 1. Beirut: Dar al-Qalam, 1986.

Ash-Shabuny, Muhammad Aly. Cahaya Al-Qur`an: Tafsir Tematik Surat

Al-Baqarah – Al-Anam. Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2000.

Ash-Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi. Tafsir al-Qur`an Majid an-

Nur. Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000.

Shihab, M. Quraish. al-Lubab: Makna, Tujuan dan Pelajaran dari Surat-Surat al-Qur`an, Jilid 1. Tangerang: Lentera Hati, 2012.

Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian, jilid

1. Tangerang: Lentera Hati, 2007.

Sireky, Mega Asih. “Penafsiran Taqiyuddin an-Nabhani Terhadap Surat

al-Baqarah Ayat 31-33.” Skripsi S1., Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017.

Sitompul, Muhammad Syahman. “Implementasi Surat al-Baqarah Ayat

282 dalam Pertanggungjawaban Mesjid di Sumatera Timur.”

Jurnal Human Falah: Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.3, No.2,

(Desember 2016)

Subir, Muh. Syuhada. “Metodologi Tafsir al-Qur‟an Muhammad Izzat

Darwaza; Kajian tentang penafsiran al-Qur‟an Berdasarkan Tartib

Nuzuli: Kronologi Pewahyuan.” Tesis S2., Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Suma, Muhammad Amin. Studi Ilmu-Ilmu al-Qur‟an 1, cet. 1. Jakarta:

Pustaka Firdaus, 2000.

Suma, Muhammad Amin. Ulumul Quran. Depok: Rajawali Pers, 2013.

Page 108: KORELASI NAMA SURAH DENGAN ISI KANDUNGANNYA: …

92

Al-Suyu>t{i> al-Sya>fi’i, Jala>l al-Di>n. Al-Itqa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n, terj. Farikh

Marzuqi Ammar, Wafi Marzuqi Ammar, dan Imam Fauzi Ja‟iz.

Surabaya: Bina Ilmu, 2006.

Asy-Sya>dzili>, Sayyid Qut}b Ibrahi>m Husain. Tafsi>r fi> Z|ila>li al-Qur’a>n, terj.

Aunur Rafiq Shaleh Tamhid, jilid 1, cet. 5. Jakarta: Robbani

Press, 2011.

Asy-Syauka>ni>, Muh}ammad bin ‘Ali> bin Muh}ammad. Tafsi>r Fat}ul Qadi>r (al-Jami>’ baina al-Riwa>yah wa al-Dira>yah min ilmi al-Tafsi>r), terj. Amir Hamzah Fachruddin dan Asep Saefullah, jilid 1.

Pustaka Azzam: Jakarta, 2008.

Thanthawi, Muhammad Sayyid. „Ulumul Qur‟an (Teori dan Metodelogi).

Yogyakarta: Irchisod, 2013.

Thoyyibah, Anisatu. “Musa>hamah Fairuz A>ba>di> fi> Tat}wi>r al-Mu’jam al-

Arabi> (Dira>sah Tahli>liyyah Was}fiyyah)‛ Skripsi S1., Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2013.

at-Tirmidzi, Abu Isa Muhammad bin Sunan. Sunan at-Tirmidzi, jilid 5.

Riyadh: Maktabah al-Maarif, 1997.

Umamah, Latifatul. Misteri di Balik Penamaan Surat-Surat al-Qur`an.

Yogyakarta: DIVA Press, 2017.

Wardani, Syaifuddin. Tafsir Nusantara: Analisis Isu-Isu Gender dalam al-

Mishbah Karya M. Quraish Shihab dan Tarjuman al-Mustafid

karya „Abd al-Ra‟uf Singkel. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara,

2017.

Yuha, Siti. “Tokoh-Tokoh dalam Surat al-Baqarah.” Skripsi S1.,

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.

az-Zuhaili, Wahbah. Tafsir al-Munir, terj. Abdul Hayyie al-Kattani, dkk.,

jilid 1. Jakarta: Gema Insani, 2013.