kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

30
DASAR-DASAR RADIOLOGI DASAR-DASAR RADIOLOGI Oleh: dr Sulistyani Kusumaningrum, M Sc, SpRad Oleh: dr Sulistyani Kusumaningrum, M Sc, SpRad FK UMS 2009 FK UMS 2009

description

materi kuliah radiologi

Transcript of kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Page 1: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

DASAR-DASAR RADIOLOGIDASAR-DASAR RADIOLOGI

Oleh: dr Sulistyani Kusumaningrum, M Sc, SpRadOleh: dr Sulistyani Kusumaningrum, M Sc, SpRad

FK UMS 2009FK UMS 2009

DASAR-DASAR RADIOLOGIDASAR-DASAR RADIOLOGI

Oleh: dr Sulistyani Kusumaningrum, M Sc, SpRadOleh: dr Sulistyani Kusumaningrum, M Sc, SpRad

FK UMS 2009FK UMS 2009

Page 2: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Definisi radiologi:Radiologi adalah suatu ilmu

tentang penggunaan sumber sinar pengion dan bukan pengion,gelombang suara dan magnet untuk imaging diagnostik dan terapi

Page 3: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Bidang-bidang dalam radiologi

RadiodiagnostikMerupakan bagian dari cabang ilmu

radiologi yang memanfaatkan sinar pengion utk membantu diagnosis dalam bentuk foto yang bisa didokumentasikan

Page 4: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

RadioterapiMerupakan salah satu regimen

terapi untuk penyakit terutama keganasan dengan menggunakan sinar pengion/radioaktif

Page 5: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Kedokteran nuklirAdalah bidang kedokteran yang memanfaatkan materi radioaktif (radioisotop) untuk menegakkan diagnosis dan mengobati penderita serta mempelajari penyakit manusia. Dapat juga untuk pemeriksaan dinamika organ misalnya pemeriksaan fungsi jantung dan ginjal

Page 6: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

UltrasonografiMerupakan penggunaan gelombang suara frekuensi sangat tinggi/ultrasonic (3,5-5 MHz) untuk membantu diagnosis

Ultrasonografi adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Yang digunakan dalam bidang kedokteran antara 1-10 MHz

Page 7: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

MRI (Magnetic Resonance Imaging)Merupakan teknik diagnose yang memanfaatkan medan magnet dan gelombang frekuensi radio (RF). Pemeriksaan ini tidak menimbulkan radiasi ionisasi dan dapat diperoleh hasil berupa penampang dari berbagai arah

Page 8: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Sinar XProses terjadinya sinar XUrutan proses terjadinya sinar X adalah sebagai berikut:1.Katoda (filament) dipanaskan lebih dari 2000 derajat C sampai membara dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator2.Karena panas, electron-elektron dari katoda (filament) terlepas

Page 9: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

3.Muatan listrik filament sengaja dibuat relative lebih negative terhadap sasaran (target) dengan memilih potensial tinggi, sehingga electron bergerak ke anoda

Page 10: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

4.Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, electron-elektron menuju anoda dipercepat gerakannya dan dipusatkan ke alat pemusat (focusing cup)

Page 11: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

5.Awan-awan electron yang sampai di anoda bagaikan mendadak dihentikan pada sasaran (target) sehingga terbentuk panas dan sinar X

Page 12: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

6.Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar X dari tabung, sehingga sinar X yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela

Page 13: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Panas yang tinggi pada sasaran (target) akibat benturan electron ditiadakan oleh reaktor pendingin. Jumlah sinar X yang dilepaskan tiap satuan waktu dapat dilihat pada alat pengukur miliAmpere (ma), sedangkan jangka waktu pemotretan dikendalikan oleh alat pengukur waktu

Page 14: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Sifat sinar X1.Memiliki daya tembus (penetrating power)Daya tembus dipengaruhi tegangan listrik filament serta oleh jenis bahan yang disinari. Semakin besar tegangan, semakin tinggi daya tembusnya

Page 15: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

2.Mengalami atenuasi (diperlemah) saat melalui bahanAtenuasi semakin besar jika tebal bahan, kerapatan dan nomor atom semakin besar. Lanjutan sinar X di belakang obyek disebut bayangan atenuasi. Bayangan atenuasi inilah yang memberikan gambaran pada film3.Menimbulkan radiasi sekunder

Page 16: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

4.Memiliki efek luminesensi atau perpendaran bila mengenai logam tertentu5.Memiliki efek fotografis atau menghitamkan emulsi potret (emulsi perak bromide)6.Memiliki efek ionisasi

Page 17: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

7.Menimbulkan efek biologisSinar X bisa menimbulkan kelainan somatik yang merupakan akibat lansung dari radiasi sinar X terhadap tubuh, misalnya karsinoma dan tumor. Juga bisa menyebabkan kelainan genetis, yang merupakan akibat tidak

langsung, misalnya mutasi genetik

Page 18: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

8.Memancar divergen secara garis lurus9.Kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya10.Panjang gelombangnya sangat pendek, daya tembus sangat besar11.Merupakan sinar tak tampak dengan panjang gelombang bervariasi12.Tidak bermuatan, tidak dibelokkan medan magnet13.Tidak difocuskan oleh lensa

Page 19: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Jenis pemeriksaanA.Pemeriksaan radiologi dasar1.Pemeriksaan rontgen tanpa kontras2.Pemeriksaan rontgen dengan kontrasB.Pemeriksaan rontgen khusus

Page 20: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Pengetahuan kamar gelapKamar gelap harus memenuhi syarat tertentu, antara lain:1.Ukuran harus memadai dan proporsional dengan kapasitas dan beban kerja2.Terlindung dari radiasi, sinar matahari dan bahan kimia lain selain larutan pengolahan foto

Page 21: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

3.Sirkulasi dan suhu udara yang baik sekitar 16-20 derajat C4.Air yang bersih5.Dinding dan lantai yang tahan keropos6.Kelengkapan alat-alat kamar gelap yang memadai7.Lampu kamar gelap (safe light) yang

aman dan tidak bocor

Page 22: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Kamar gelap terdiri atas:1.Daerah basah meliputi bak yang berisi air yang mengalir, tangki pembangkit (developer) dan tangki penetap (fixer)2.Daerah kering meliputi lemari untuk menyimpan film sinar X, kaset, penggantung film dll

Page 23: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Radiolusen dan radioopakDaya tembus sinar X berbeda-

beda sesuai dengan benda yang dilaluinya. Benda-benda yang mudah ditembus sinar X akan memberikan gambaran hitam (radiolusen). Benda-benda yang sukar ditembus oleh sinar X akan memberikan bayangan putih (radioopak)

Page 24: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Diantaranya terdapat bayangan perantara yaitu tidak terlalu hitam atau radiolusen sedang (moderately radioluscent) dan tidak terlalu putih atau radioopak sedang (moderately radioopaque)

Page 25: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Diantara radiolusen sedang dan radioopak sedang terdapat bayangan keputih-putihan (intermediate)Berdasarkan mudah tidaknya ditembus sinar X, maka bagian tubuh dapat dibedakan atas:1.Radiolusen (hitam): gas, udara2.Radiolusen sedang: lemak

Page 26: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

3.Keputih-putihan: Jar ikat, otot, darah, kartilago, epitel, batu kolesterol, batu asam urat4.Radioopak sedang: tulang, garam kalsium5.Radioopak (putih): logam-logam berat

Page 27: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Teknik membaca fotoSetiap membaca foto, ingat selalu urutan dan hal yang harus dibaca, yaitu:Pada foto…..,tampak….., di….., bentuk….., ukuran….,batas…., jumlah….., keistimewaan…., kesan…….

Page 28: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Contoh: Pada foto Colon In Loop tampak gambaran additional defect di dinding kanan colon ascendens, bentuk bulat, batas tegas, ukuran 3x3 cm, jumlah 1, keistimewaan dinding

regular, kesan divertikel

Page 29: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

Pada dasarnya seseorang bisa membaca foto dengan berbagai urutan. Bisa dari struktur yang terlihat paling luar, baru kemudian dideskripsikan struktur yang terletak di dalamnya, demikian seterusnya. Bisa juga dari atas ke bawah, atau dideskripsikan dulu struktur yang paling jelas terlihat.

Page 30: kuliah Dasar-dasar Radiologi 1

SEKIAN

SEMOGA BERMANFAAT