KY GTC

9
BAB III LAPORAN KASUS A. Pemeriksaan Subjektif 1. Salam, memperkenalkan diri dan mempersilakan pasien duduk 2. Nama : Hanidar 3. TTL : 05-05-1964 4. Alamat : Muara kasang 5. Jenis kelamin : Perempuan 6. Keluhan Utama : - 7. Riwayat penyakit keluarga : - 8. Riwayat penyakit sekarang dan terdahulu : - 9. Riwayat alergi : - 10. Perawatan dental yang pernah dilakukan : - 11. Keadaan umum pasien : - Status Gigi

description

Contoh kasus

Transcript of KY GTC

BAB IIILAPORAN KASUSA. Pemeriksaan Subjektif 1. Salam, memperkenalkan diri dan mempersilakan pasien duduk 2. Nama: Hanidar3. TTL: 05-05-19644. Alamat : Muara kasang5. Jenis kelamin: Perempuan6. Keluhan Utama : -7. Riwayat penyakit keluarga: -8. Riwayat penyakit sekarang dan terdahulu: -9. Riwayat alergi : - 10. Perawatan dental yang pernah dilakukan : -11. Keadaan umum pasien: -

Status Gigi

B. Pemeriksaan ObjektifB.1 Pemeriksaan EkstraoralPersiapan operator memakai masker dan handscone1. Profil wajah : pemeriksaan secara visual Posisi operator: di depan pasien, di samping pasien Posisi pasien: posisi rahang pasien setinggi dada operator Perhatikan dari depan : persegi (square), lonjong (ovoid), lancip (tappering) simetris atau tidak Perhatikan dari samping : cembung, cekung, lurus2. Mata : pemeriksaan secara visual Posisi operator: di depan pasien Posisi pasien: posisi rahang pasien setinggi dada operator Perhatikan: warna mata3. Bibir : pemeriksaan secara visual Posisi operator: di depan pasien Posisi pasien: posisi rahang pasien setinggi dada operator Kriteria: simetris atau tidak4. Hidung : Posisi operator : di depan pasien Posisi pasien : posisi rahang pasien setinggi dada operator Kriteria: simetris atau tidakbernapas melalui hidung atau tidak dengan menggunakan kaca mulut dan dilihat berembun atau tidak5. Telinga : Posisi operator : di depan pasien Posisi pasien : posisi rahang pasien setinggi dada operator Kriteria: simetris atau tidak6. Kelenjar submandibula : pemeriksaan dengan palpasi, dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah kedua tangan, tekan lembut menyusuri belakang telinga ke submandibula dampai arah dagu Posisi operator: di belakang pasien Posisi pasien: pasien duduk di kursi dental dengan kepala menempel di kursi yang posisinya agak merebah, posisi rahang pasien setinggi dada operator7. TMJ : pemeriksaan dengan palpasi, intruksikan pasien buka tutup mulut kemudian lakukan palpasi 1 cm dibawah MAE (meatus akustikus eksternus) Posisi operator : di depan pasien Posisi pasien: duduk bersandar dan relaks Perhatikan: clicking, rasa sakit, krepitasiB.2 Pemeriksaan IntraoralPersiapan :- Instrument (2 kaca mulut no.3, 1 sonde bengkok, 1 pinset dental) Operator : Operator memakai masker dan handscone, posisi operator di kanan depan pasien saat pemeriksaan Pasien : Posisi rahang Pasien setinggi dada operator1. Vestibulum Vestibulum diperiksa dengan menggunakan kaca mulut no. 3. Pemeriksaan dilakukan pada regio posterior dan anterior terutama pada bagian yang tak bergigi, dimulai dari fornix sampai puncak ridge sedangkan pada daerah yang masih ada giginya diperiksan dari dasar fornix sampai ke tepi gingival.Kriteria: 1. Vestibulum dalam (bila kaca mulut terbenam lebih dari setengah diameter)2. Vestibulum dangkal (bila kaca mulut terbenam kurang dari setengah diameter3. Vestibulum sedang ( bila kaca mulut terbenam setengah diameter) Rahang atasAnterior kanan: dalamAnterior kiri: dalamPosterior kanan: dalamPosterior kiri: dalamRahang bawahAnterior kanan: dalamAnterior kiri: sedangPosterior kanan: dalamPosterior kiri: sedang

2. FrenulumRahang atas Frenulum labialis : sedangFrenulum bukalis (kanan) : rendahFrenulum bukalis (kiri) : rendahRahang bawahFrenulum labialis: sedangFrenulum bukalis (kanan): rendahFrenulum bukalis (kiri): rendah

3. Bentuk linggir sisaNormalTajam

4. Tinggi linggir sisa ( tinggi, sedang, rendah ) 5. Relasi rahang ( klas I,II,III )

6. Bentuk palatum ( persegi, lengkung, lancip )

7. Tinggi palatum (tinggi,sedang,rendah)

8. Torus palatinus ( ada/tidak )

9. torus mandibula ( ada / tidak )

10. Lidah ( normal, makroglosia, mikroglosia )

11. Retromylohyoid ( dalam, sedang, dangkal )

12. Tuber maksilaris ( dalam, sedang, dangkal )

C. Pemeriksaan Ro Foto1. Karies : -2. Keadaan tumpatan: -3. Perawatan endo: -4. Kelainan apikal: -5. Resorbsi: -6. Panjang akar: -

D. Pemeriksaan ModelRahang atas1. Migrasi gigi: -2. Ekstrusi gigi: -Rahang bawah1. Migrasi gigi: -2. Ekstrusi gigi: -

E. DiagnosaEdentulous

F. Rencana Perawatan1. Rencana perawatan awal : -2. Rencana perawatan akhir :a. Fixed fixed bridge (11,12,21) dengan bahan PFM

G. Komponen Bridge1. Gigi 21: Ekstra korona retainer full crown Cervical line Bukal : Shoulder Palatal : Chamfer2. Gigi 12: Ekstra korona retainerfull crown Cervical line Bukal : Shoulder Palatal : Chamfer3. Gigi 11: Ridge lap pontik4. Gigi 21, 12: Abutment Konektor rigid5. Gigi 21, 12, 11 : Fixed fixed bridge dengan bahan PFM

1. Gigi 17: Ekstra korona retainer full crown Cervical line Bukal : Shoulder Palatal : Chamfer2. Gigi 15: Ekstra korona retainer full crownCervical line Bukal : Shoulder Palatal : Chamfer3. Gigi 16: Ridge lap pontik4. Gigi 17, 15: Abutment Konektor rigid5. Gigi 17, 15, 16 : Fixed fixed bridge dengan bahan PFM

1. Gigi 37: Ekstra korona retainer full crown Cervical line Bukal : Shoulder Palatal : Chamfer2. Gigi 35: Ekstra korona retainer full crown Cervical line Bukal : Shoulder Palatal : Chamfer3. Gigi 36: Ridge lap pontic4. Gigi 37,35: Abutment Konektor rigid5. Gigi 37,36, 35 : Fixed fixed bridge dengan bahan PFM

H. DesainI. Prognosa