Rangkuman IPS Geografi

Bab 1. Permasalahan Sosial Berkaitan dengan Pertumbuhan Jumlah Penduduk

1. Letak AstronomisLetak suatu daerah berdasarkan posisi garis lintang dan garis bujur.Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari permukaan bumi secara horizontal.Jenis garis lintang:

Garis Khatulistiwa Garis Khatulistiwa adalah garis lintang 0°Garis Balik Utara

Garis Balik Utara adalah garis lintang 23 12° utara

Garis Balik Selatan

Garis Balik Selatan adalah garis lintang 23 12° selatan

Garis bujur adalah garis khayal yang membujur dan menghubungan kutub utara dengan kutub selatan.Jenis garis bujur:

Garis Bujur TimurGaris Bujur Timur adalah garis bujur yang terdiri dari garis 0°-180° BT

Garis Bujur Barat Garis Bujur Barat adalah garis bujur yang terdiri dari garis 0°-180° BB

Garis Tanggal Internasional (International Date Line)Garis bujur 180°BT yang berhimpit dengan garis bujur 180°BB. Garis ini digunakan untuk menentukan hari dan tanggal.

Greenwich Meridian Time (GMT)GMT adalah Garis bujur 0° yang melewati Kota Greenwich, timur London. Garis ini digunakan untuk menentukan waktu suatu tempat.

Letak Astronomis Indonesia 6’08° LU – 11’15° LS dan 94’45° BT – 141’05° BTPanjang wilayah Indonesia 5.148 kmLebar wilayah Indonesia 1.931 km

2. Pengaruh letak astronomis terhadap kondisi fisik IndonesiaLetak astronomis yang dimiliki Indonesia memiliki pengaruh terhadap

kondisi iklim dan pembagian waktu di Indonesia.a. Iklim

Teori Iklim MatahariBanyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan

bumi. Makin jauh dari khatulistiwa, maka makin besar sudut datang sinar matahari, sehingga makin sedikit jumlah sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi.Pembagian iklim menurut garis lintang:

a) Tropis : 0°LU – 2312°LU dan 0°LS – 23

12°LS

b) Sedang : 2312°LU - 66

12°LU dan 23

12°LS - 66

12°LS

c) Dingin : 6612°LU - 90°LU dan 66

12°LS - 90°LS

Sesuai letaknya, Indonesia mempunyai iklim tropis.

b. Pembagian wilayah waktuSetiap selang 15° terdapat selang waktu 1 jam, sebab setiap 1 jam bumi berputar sejauh 15°.Karena Indonesia memiliki lebar bujur 46°, maka Indonesia terbagi menjadi 3 daerah waktu.

1) Waktu Indonesia BaratMeliputi wilayah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.Pusat meridian 105° BT7 jam lebih awal dari GMT (GMT+7)

2) Waktu Indonesia TengahMeliputi wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, NTT, NTB, dan Sulawesi.Pusat meridian 120°BT8 jam lebih awal dari GMT (GMT+8)

3) Waktu Indonesia TimurMeliputi wilayah Maluku dan PapuaPusat meridian 135° BT9 jam lebih awal dari GMT (GMT +9)

3. Letak GeografisLetak suatu daerah yang dilihat berdasarkan kenyataan di bumi.

Indonesia terletak di antara 2 samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, serta di antara 2 benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia.

4. Pengaruh Letak Geografis terhadap Kondisi Fisik IndonesiaLetak Indonesia yang diapit 2 samudra dan 2 benua menyebabkan

Indonesia memiliki 2 musim yang bergantian setiap 6 bulan sekali. Hal ini disebabkan adanya hembusan 2 macam angin musim / angin muson.

a) Angin Musim BaratBerhembus pada Bulan Oktober – MaretBerhembus dari Benua AsiaMembawa uap air yang banyak dari Samudera HindiaMenyebabkan musim hujan

b) Angin Musim TimurBerhembus pada Bulan April – SeptemberBerhembus dari Benua AustraliaMembawa sedikit uap air karena hanya melalui laut sempitMenyebabkan musim kemarau

Pergantian musim terjadi di Bulan Oktober ditandai dengan terjadinya kelokan angin di tempat tertentu. Hal ini disebut musim Pancaroba. Peralihan musim hujan ke musim kemarau disebut musim mareng. Peralihan musim kemarau ke musim hujan disebut musim labuh.

5. Letak GeologisLetak suatu wilayah berdasarkan susunan batuan yang ada di permukaan bumi.Zona geologi Indonesia adalah tempat pertemuan 3 lempeng litosfer di wilayah Indonesia

a. Bagian Utara Paparan Sunda (Lempeng Asia)b. Bagian Barat dan Selatan Paparan Sahul (Lempeng Indo-

Australia)c. Bagian Timur Dasar Samudra Pasifik

Dampak letak geologis Indonesia1. Bagian dari 2 rangkaian pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan

Mediteranian di sebelah Barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah Timur.

2. Terletak pada pertemuan 3 lempeng litosfer.3. Terletak pada 3 daerah dangkalan yaitu Dangkalan Sunda, Dangkalan

Sahul, dan daerah Laut Pertengahan Australia Asiatis.

6. Persebaran Flora dan Faunaa. Flora

Semua tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu daerah pada zaman tertentu.Faktor yang mempengaruhi:

a. Iklimb. Relief Daratanc. Keadaan Tanahd. Peranan Makhluk Hidup

Jenis flora di Indonesia1. Hutan Mangrove

Hutan homogen yang memiliki ciri-ciri tumbuhan yang memiliki akar napas yang tergantung dari batang. Biasa terdapat di daerah pantai. Terdapat di pantai timur Sumatera, pantai Kalimantan Tengah, dan Papua.

2. Hutan Lumut (Tundra)Hutan yang terdapat di pegunungan tinggi yang selalu tertutup kabut karena letaknya sangat tinggi dari permukaan laut. Terdapat di Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Jawa.

3. Hutan RawaHutan yang terdiri dari pepohonan dan daerah rawa-rawa.

4. Hutan Musim Disebut hutan homogen karena biasanya ditanami dengan 1 jenis tumbuhan, seperti Jati. Hutan ini bercirikan gugurnya dedaunan pada musim kemarau (meranggas). Terdapat di Indonesia Tengah, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.

5. Hutan Hujan TropisHutan rimba dengan pohon-pohon yang lebat. Disebut juga dengan hutan heterogen. Terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

6. StepaPadang rumput yang cukup luas. Biasanya mengalami curah hujan yang rendah. Terdapat di Nusa Tenggara Timur.

7. SabanaDaerah padang rumput yang luas dengan diselingi adanya pohon-pohon atau semak-semak di sekitarnya. Biasanya mengalami musim kemarau berkepanjangan dan suhu udara yang panas. Terdapat di Nusa Tenggara, Madura, dan Dataran Tinggi Gayo (Aceh).

Persebaran Flora di IndonesiaBerdasarkan pembagian Webber dan Wallacea, dibagi menjadi 3 zona penyebaran yaitu Bagian Barat, Timur, dan Tengah.Garis Wallacea membentang dari selatan ke utara wilayah Indonesia mulai dari Selat Lombok menuju utara Selat Makassar sampai ke laut antara Pallawan dan Filipina.Garis Webber membentang dari selatan ke utara mulia dari Laut Arafuru hingga ke Nusa Tenggara Timur dan Maluku.Indonesia Bagian Barat

Flora Indonesia bagian barat disebut juga Flora AsiatisDaerah persebaran dimulai ujung barat Sumatera sampai batas garis WallaceaFlora Asiatis memiliki ciri yaitu berwarna selalu hijau, jenis pepohonan dan tumbuhan lebih banyak, dan banyak jenis tumbuhan yang berasal dari luar daerah IndonesiaBanyak dijumpai hutan mangrove atau bakauTerdapat tumbuhan endemik yaitu Rafflesia arnoldi di Sumatera

Indonesia Bagian TengahFlora Indonesia bagian tengah disebut juga Flora PeralihanDaerah persebaran dimulai dari batas garis Wallacea sampai batas garis Webber .Pulau yang termasuk adalah Pulau Sumba, Pulau Lombok, dan, Pulau SulawesiBanyak dijumpai jenis sabana dan stepa yang ada di daerah Nusa Tenggara Timur dan TimorTumbuhan yang mendominasi adalah jenis palem, cemara, dan pinus

Indonesia Bagian TimurFlora Indonesia bagian timur disebut juga Flora AustralisDaerah persebaran dimulai dari batas garis Webber sampai perbatasan Papua NuginiPulau yang termasuk adalah Pulau Halmahera dan Pulau PapuaJenis tumbuhan yang dapat ditemui antara lain Notophagus, Podocarpus, Agathis, Araucaria, cemara, kayu besi, merbau pantai, merbau daratJenis tumbuhan yang dapat ditemui di daerah rawa dan pantai antara lain tanaman sagu, hutan mangrove, pandan, dan anggrek

Persebaran Fauna di IndonesiaSemua hewan yang hidup di suatu tempat pada zaman tertentuIlmu zoology adalah ilmu yang mempelajari hewanBerdasarkan ilmu zoologi, tipe fauna di Indonesia dibagi menjadi 3, yaitu:

Fauna Tipe Indonesia BaratDisebut fauna AsiatisWilayahnya meliputi Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, dan Pulau BaliCiri fauna Asiatis :

1. Mamalia bertubuh besar, seperti gajah, kerbau, dan sapi

2. Banyak dijumpai jenis kera3. Banyak terdapat ikan air tawar4. Memiliki sedikit jenis burung5. Banyak memiliki tipe ikan berbentuk lebar

dan berwarna sesuai dengan warna airnyaContoh fauna Indonesia Barat

1. Gajah2. Badak bercula satu 3. Harimau Sumatera4. Badak Sumatera5. Tapir6. Anjing hutan (Cyon alpinus)7. Musang (Viverra tangalunga)8. Kukang (Nycticebus coucang)9. Banteng10. Orang utan11. Burung hantu12. Ikan laut seperti lemuyu, bawal selar,

kembung, layang, dan ekor kuningFauna Tipe Indonesia Tengah

Disebut fauna peralihan atau Austral-AsiatisWilayahnya meliputi Pulau Sumba, Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, dan Pulau SulawesiCiri fauna Indonesia Tengah adalah umunya berupa hewan yang bersifat endemis atau hanya ada di daerah tersebut.

Contoh fauna Indonesia Tengah:1. Babi rusa2. Anoa pantai3. Komodo4. Kuskus

Fauna Tipe Indonesia TimurDisebut fauna AustralisWilayahnya meliputi Pulau Maluku, Pulau Halmahera, dan Pulau PapuaCiri fauna Indonesia Timur:

1. Mamalia bertubuh kecil2. Banyak dijumpai binatang berkantung3. Banyak dijumpai jenis burung yang

berwarna-warni4. Memiliki sedikit jenis kera5. Memiliki sedikit jenis ikan air tawar6. Memiliki tipe ikan laut yang berbentuk bulat

panjangContoh fauna Indonesia Timur:

1. Burung cendrawasih2. Burung merak3. Burung kasuari4. Burung nuri 5. Burung kakatua6. Kangguru pohon (Dendrolagus ursinus)7. Merak bermahkota (Goura victora)8. Babi duri moncong panjang

Memiliki hewan endemik seperti Anseranas semipalmata yaitu sejenis angsa

TanahLapisan teratas kulit bumi hasil akhir pelapukan batuanPerbedaan jenis tanah disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Perbedaan curah hujan2. Jenis batuan induk yang berbeda3. Lama penyinaran matahari yang berbeda di beberapa

tempat4. Perbedaan ketinggian tempat5. Jenis tumbuhan yang berbeda

Jenis tanah yang ada di Indonesia:Litosol

Tanah yang baru mengalami pelapukan dan sama sekali belum mengalami perkembanganBerasal dari batuan konglomerat dan granitDimanfaatkan untuk hutanTerdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku Selatan, dan Sumatera

LatosolTanah yang telah mengalami pelapukan intensifLatosol merah berasal dari vulkan intermedierDimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunanTerdapat di seluruh Indonesia kecuali Nusa Tenggara dan Maluku Selatan

AluvialTanah muda yang berasal dari hasil pengendapanDimanfaatkan untuk persawahanTerdapat di lembah sungai dan deretan pantai seperti Karawang, Indramayu, dan Delta Berantas

RegosolJenis tanah regosol antara lain:

1. Merah kuning2. Cokelat kemerahan3. Cokelat4. Cokelat kekuningan

Dimanfaatkan untuk pertanian padi, palawija, tebu, dan kelapaTerdapat di lereng gunung berapi

Grumosol / MargalitTanahnya cukup suburDimanfaatkan untuk pertanian padi, tebu, kapas, jagung, dan kedelaiTerdapat di Madura, Gunung Kidul, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara

Organosol / GambutTanah yang mengandung paling banyak bahan organic dan tidak mengalami perkembangan profilTanahnya kurang suburDimanfaatkan untuk persawahan pasang surut

Terdapat di sepanjang pantai utara Sumatera, Kalimantan, dan Papua bagian selatan

Tanah Kapur / MediteranTanah yang batu induknya berasal dari gamping, abu gunung api, dan batuan endapanDimanfaatkan untuk penanaman phon jati dan palawijaTerdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara, dan Sumatera Selatan

Pemanfaatan umum tanah di Indonesia1. Bidang pertanian , sebagai media tanam2. Bidang kerajinan dan bahan bangunan3. Sebagai pengendali banjur4. Sebagai sarana penyimpan air5. Sebagai pengendali pencemaran6. Sebagai tempat hidup

Permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan sumber daya tanah:

1. Penurunan tingkat kesuburan tanah2. Kerusakan tanah akibat meningkatnya erosi

Bab 2. Permasalahan Penduduk Indonesia dan Upaya Penanggulangannya

A. Pertumbuhan Penduduk IndonesiaPenduduk adalah semua orang yang bertempat tinggal dalam suatu wilayahMaksud penduduk Indonesia secara yuridis/hukum adalah WNI dan WNA yang telah menetap di Indonesia selama 6 bulan berturut-turutPertumbuhan penduduk adalah perkembanga jumlah penduduk yang dipengaruhi hasil interaksi antara faktor kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan (migrasi)Data kependudukan dapat diketahui melalui beberapa cara antara lain,

Sensus pendudukPenghitungan resmi jumlah penduduk suatu wilayah yang dilakukan pemerintah dalam jangka waktu tertentu dan dilaksanakan secara serentakBersifat menyeluruh

Ada 2 jenis sensus yaitu,1. Sensus de FactoPencatatan yang dilakukan oleh petugas kepada setiap orang yang ada di daerah tersebut pada saat sensus tersebut diadakan2. Sensus de JurePencatatan yang dilakukan oleh petugas hanya kepada penduduk yang secara resmi tercatat dan tinggal sebagai penduduk di tempat itu pada saat diadakannya sensus

Metode sensus yang digunakan ada 2 yaitu,1. Metode Householder

Pada metode ini pengisian daftar pertanyaan yang digunakan dalam sensus diserahkan kepada penduduk target sensus

2. Metode CavaserPada metode ini pengisian daftar pertanyaan sensus dilaksanakan olah petugas sensus sesuai jawaban yang diberikan target sensus. Biasanya dilakukan di daerah dengan tingkat pendidikan yang masih rendah

Fungsi sensus:1. Mengetahui jumlah seluruh penduduk2. Mengetahui kepadatan penduduk3. Mengetahui penyebaran penduduk4. Mengetahui susunan penduduk5. Mengetahui pertumbuhan penduduk tiap tahunnya6. Mengetahui arus migrasi terutama urbanisasi7. Mengetahui tingkat pendidikan penduduk8. Merencanakan pembangunan fasilitas sosial

Registrasi PendudukSistem registrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal, dan perubahan pekerjaanTujuan registrasi penduduk:

1. Sebagai catatan resmi dari peristiwa tertentu2. Sebagai sumber berharga bagi penyusunan yang langsung

dapat digunakan dalam proses perencanaan kemasyarakatan

Registrasi dilakukan beberaoa departemen sepertia. Kelahiran Departemen Dalam Negeri

b. KematianDepartemen Kesehatanc. Migrasi Departemen Kehakiman

Data-data tersebut dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

Survei PendudukSurvey dilaksanakan di luar jadwal sensusSurvey dilaksanakan untuk mengatasi keterbatasan informasi yang diperoleh sensus dan registrasi pendudukUmumnya dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus

B. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan PendudukDinamika penduduk adalah peningkatanm jumlah penduduk seiring adanya jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan akan terjadi pengurangan penduduk karena kematian yang terjadi pada setiap umurKelahiran

Faktor pertumbuhan penduduk yang bersifat menambah jumlah penduduk

Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate / CBR)

CBR= BP×k

Keterangan:

a. B banyaknya kelahiran dalam waktu tertentub. P jumlah penduduk pada pertengahan tahunc. k bilangan konstan dengan nilai 1.000

Angka Kelahiran menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR)

ASFRx= BxPfx

×k

Keterangan:i. x umur perempuan dalam kelompok 5 tahunan

ii. Bx jumlah kelahiran dari perempuan kelompok umur x

iii. Pfx jumlah perempuan dalam kelompok umur xiv. k bilangan konstan dengan nilai 1.000

Faktor Pronatalitas1) Perkawinan di usia muda2) Adanya ungkapan banyak anak banyak rezeki3) Adanya perasaan malu jika tidak mempunyai anak4) Adanya anggapan anak bisa membantu pekerjaan orang tua

Faktor Antinatalitas1) Adanya program KB2) Adanya undang-undang perkawinan yang mengatur usia

perkawinan3) Adanya pembatasan tunjangan anak bagi pegawai negeri4) Semakin banyaknya wanita karier5) Semakin sadarnya penduduk untuk menunuda usia

perkawinan

KematianHilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang dapat terjadi setiap saat setelah kelahiran hidupKematian penduduk yang terjadi pada suatu daerah tertentu dalam kurun waktu tertentu

Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate / CDR)

C D R=DP×k

Keterangan:

a. D banyaknya kematian dalam waktu tertentub. P jumlah penduduk pada pertengahan tahunc. k bilangan konstan dengan nilai 1.000

Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR)

ASDRx=DxPx×k

Keterangan:v. x umur penduduk dalam kelompok 5 tahunan

vi. Dx jumlah kematian dari penduduk kelompok umur x

vii. Px jumlah penduduk dalam kelompok umur xviii. k bilangan konstan dengan nilai 1.000

Faktor Promortalitas1) Fasilitas kesehatan yang kurang lengkap2) Kandungan gizi makanan yang rendah3) Terjadinya bencana alam4) Terjadinya peperangan5) Banyaknya wabah penyakit6) Depresi/stress yang mendorong tindakan bunuh diri

Faktor Antimortalitas1) Ketersediaan sarana prasarana kesehatan yang memadai2) Tingginya tingkat kesehatan masyarakat3) Ajaran agama yang melarang bunuh diri4) Kondisi keamanan yang stabil

Migrasi Perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain, melampaui batas politik negara, ataupun batas adminstratif dalam suatu negaraPerpindahan yang relatif permanenImigran adalah orang yang bermigrasiJenis-jenis pola migrasi:

Migrasi permanenInternasional 1. Imigrasi masuknya penduduk asing yang menetap ke

dalam sebuah negara2. Emigrasi pindahnya penduduk keluar negeri untuk

menetap di sana3. Remigrasi pemulangan kembali penduduk asing ke

negara asalnya (deportasi)Nasional1. Urbanisasi perpindahan penduduk desa ke kota2. Transmigrasi perpindahan penduduk dari pulau yang

padat penduduk ke pulau yang masih jarang penduduk3. Ruralisasi perpindahan penduduk kota ke desa untuk

menetap

4. Evakuasi perpindahan penduduk untuk menghindari bahaya

Migrasi Nonpermanen (Sirkuler)Ulang alik / mobilitas harianPenduduk yang harus melakukan perjalanan dari tempat tinggalnya ke tempat bekerjanya di lain daerahBermusimPenduduk untuk sementara waktu menetap di suatu daerah dan dalam jangka waktu tertentu kembali ke tempat tinggalnya karena pekerjaan atau keperluannya

Dampak positif migrasi1. Menambah kesejahteraan penduduk secara umum2. Menambah pengalaman hidup dan pengetahuan3. Membantu program pemerataan penduduk dan hasil-hasilnya4. Membantu membuka kesempatan kerja dan usaha 5. Meningkatkan persatuan dan kesatuan 6. Memperkukuh pertahanan dan ketahanan negara

Dampak negatif migrasi1. Kurangnya perlindungan bagi para imigran2. Menimbulkan masalah di daerah tujuan, terutama bagi mereka

yang tidak memiliki keterampilan

Usaha pemerintah mengatasi masalah yang timbul akibat migrasi1. Mengintensifkan program KB2. Mengintensifkan program transmigrasi3. Menggalakkan program modernisasi desa4. Menempatkan lokasi industri ke pedesaan / pinggiran kota5. Menggiatkan pembangunan pedesaan6. Menciptakan peluang kerja dan berusaha di desa7. Desentralisasi pembangunan ke daerah melalui otonomi daerah8. Mengintensifkan usaha-usaha pertanian9. Meningkatkan keterampilan masyarakat desa

Pertumbuhan PendudukPertumbuhan jumlah penduduk suatu daerahPertumbuhan Penduduk AlamiBertambahnya jumlah penduduk akibat faktor kelahiran dan kematian

Keterangan : a. Pa pertumbuhan penduduk alamib. L jumlah kelahiranc. M jumlah kematian

Pertumbuhan Penduduk MigrasiPertumbuhan penduduk akibat perbedaan jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar Keterangan:

a. Pm pertumbuhan penduduk migrasib. I jumlah penduduk datangc. E jumlah penduduk keluar

Pertumbuhan Penduduk Total

Keterangana. Pt pertumbuhan penduduk totalb. L jumlah kelahiranc. M jumlah kematiand. I jumlah penduduk datange. E jumlah penduduk keluar

Kepadatan PendudukPerbandingan jumlah penduduk dengan luas lahanKepadatan penduduk umum

Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati

Kepadatan penduduk agrarisJumlah rata-rata penduduk petani per satuan luas lahan pertanian

Kepadatan fisiologis atau ekonomisJumlah penduduk yang dapat dijamin kehidupannya oleh tiap kesatuan lahan produktif

Kepadatan penduduk yang tidak seimbang dapat menimbulkan masalah seperti:

1. Semakin berkurangnya lahan pertanian2. Kemampuan produksi lahan menurun3. Fasilitas sosial tidak mampu mengimbangi kebutuhan penduduk

Pa = L - M

4. Lowongan pekerjaan semakin sempit5. Pendapatan per kapita penduduk rendah6. Persaingan semakin ketat

Angka harapan hidupRata-rata jumlah tahun kehidupan yang masih dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur tertentuManfaat mengetahui angka harapan hidup adalah untuk menentukan tingkat kemakmuran penduduk dalam suatu daerahAngka harapan hidup dipengaruhi oleh tingkat mortalitas dan tingkat kesehatan

B. Komposisi PendudukPengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentuKomposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin

Piramida Penduduk Muda (Expansive)Bentuk piramida penduduk yang berbentuk limas. Biasa terjadi di negara berkembang.Piramida Penduduk Tetap (Stationer)Bentuk piramida penduduk yang berbentuk granat. Biasa terjadi di negara maju.Piramida Penduduk Tua (Constructive)Bentuk piramida penduduk yang berbentuk nisan. Biasa terjadi di negara yang mengalami penurunan jumlah penduduk.

Dengan adanya data komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin, kita bisa mengetahui hal-hal berikut:1. Angka beban ketergantungan (Dependency Ratio)2. Angka usia harapan hidup (Life Expectancy)3. Rasio jenis kelamin(Sex Ratio)

Komposisi penduduk berdasarkan pendidikanSusunan penduduk didasarkan pada jenjang pendidikan yang ditempuhnyaKomposisi penduduk berdasarkan pekerjaanKomposisi penduduk yang disusun berdasrkan pada kegiatan ekonomi yang digeluti masyarakat

C. Permasalahan Kependudukan dan Cara Mengatasinyaa) Ledakan jumlah penduduk

Permasalahan :1. Sulitnya pemenuhan kebutuhan masyarakat2. Menimbulkan banyak penduduk miskin3. Munculnya berbagai masalah social4. Jumlah pencari kerja meningkat

Cara mengatasi:1. Pengendalian laju pertumbuhan penduduk dengan adanya program KB

dan pembatasan usia perkawinan2. Pembangunan terpadu di berbagai bidang ekonomi dan sosial3. Melaksanakan program pendidikan kependudukan4. Konservasi sumber daya alam

b) Kepadatan penduduk yang tidak merata: Cara mengatasi:

1. Transmigrasi 2. Desentralisasi pembangunan

c) Urbanisasi Dampak negatif terhadap desa

1. Tenaga kerja produktif dan terdidik berkurang2. Produktivitas pertanian menurun3. Nilai budaya di desa meluntur

Dampak negatif terhadap kota1. Meningkatnya jumlah penduduk kota2. Meningkatnya jumlah tenaga kerja kasar3. Meningkatnya kebutuhan lahan pemukiman

4. Terjadi kemacetan lalu lintas dan masalah sosial5. Meningkatnya tindak kriminal6. Meningkatnya jumlah pengangguran

Upaya mengatasinya:1. Menciptakan lapangan pekerjaan di desa2. Menambah fasilitas kehidupan di pedesaan3. Menanamkan rasa bangga dan cinta pada masyarakat terhadap daerah

asal4. Melaksanakan program pembangunan desa

Bab 5. Penyimpangan Sosial

Hakikat penyimpangan sosialPenyimpangan (deviace) Segala bentuk perilaku akibat gagal dalam menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakatPenyimpangan Sosial

a. Robert MZ LawangTindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial

b. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin Perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat

c. James Vander ZendenPerilaku yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi

d. Teori Pergaulan Berbeda (Edwin N Sutherland)Penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang yang telah menyimoang sehingga penyimpangan diperoleh melalui proses alih budaya

e. Teori Labelling (Edwin M Lenert)Penyimpangan terjadi karena proses labeling (pemberian julukan) yang diberikan masyarakat kepadanya

f. Teori Merton (Robert K Merton)Bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu

Faktor penyebab penyimpangan social1. Faktor biologis2. Faktor psikologis3. Faktor sosiologis

Ciri penyimpangan sosial (Menurut Paul B Horton)1. Harus dapat didefinisikan2. Bisa diterima bisa juga ditolak3. Relatif dan mutlak4. Terhadap budaya nyata atau budaya ideal5. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan 6. Bersifat adaptif (menyesuaikan)

Sifat penyimpangana. Positif b. Negatif

Bentuk penyimpangan sosial1. Individual

Dilakukan oleh seorang individu2. Kelompok

Dilakukan secara berkelompok3. Primer

Penyimpangan yang dilakukan oleh seorang individu, namun individu tersebut masih diterima di masyarakat

4. SekunderPenyimpangan yang dilakukan oleh seorang individu, namun individu tersebut sudah tidak lagi diterima di masyarakat

Jenis penyimpangan sosial a. Tindak kejahatan

1. Kejahatan tanpa korban (Crime without victim)2. Kejahatan terorganisir (Organized crime)3. Kejahatan kerah putih (White collar crime)4. Kejahatan korporasi (Corporate crime)

b. Penyimpangan Perilaku Seksual1. Perilaku seksual di luar nikah

i. Pelacuranii. Pemerkosaan

iii. Kumpul kebo2. Homoseksual

1) Gay2) Lesbian

c. Penyalahgunaan NAZA atau Narkobad. Perkelahian antar pelajar / Tawuran

Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial dengan Pengendalian SosialPengertian Upaya Pengendalian Sosial Serangkaian proses mengawasi, menahan, mengekang, dan mencegah perilaku penyimpangan terhadap nilai dan norma sosial dalam kehidupan masyarakatUpaya-Upaya Pengendalian Sosiala. Preventif : mencegah penyimpangan sosial sebelum hal itu terjadib. Represif : menekan & menghambat penyimpangan sosial saat hal itu

terjadic. Kuratif : upaya pemulihan pelaku yang telah melakukan

penyimpangan sosialSarana dalam upaya pengendalian sosial1. Nasihat

Ajaran, anjuran, saran, an petuah dari seseorang yang dipandang banyak pengetahuan kepada orang yang belum berpengalaman dalam hal nilai norma sosial

2. Gosip atau GunjinganUpaya orang lain untuk memperhatikan perilaku kita, apakah sudah sesuai dengan harapan masyarakat atau belum

3. TeguranKritik yang diberikan seseorang kepada orang lain yang sehubungan dengan perilakunya

4. Hukuman i. Sanksi Positifii. Sanksi Negatif

5. Pendidikani. Pendidikan keluarga (informal)ii. Pendidikan sekolah (formal)iii. Pendidikan masyarakat (nonformal)

6. Agama Akidah untuk mengatur segala aspek kehidupan manusia

Lembaga pengendalian sosiala. Polisib. Pengadilanc. Lembaga Adatd. Tokoh Masyarakat

We learned about honesty and integrity - that the truth matters... that you don't take shortcuts or play by your own set of rules... and success doesn't count unless you earn it

fair and square.

Michelle Obama

Semoga dapat membantu teman-teman belajar yaa

PJ Geografi