Lalporan Pembangkit gelombang segitiga

6
LAPORAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 2 Pembangkit Gelombang Segitiga Disusun Oleh : Abdurrochman 2A-1 Tkenik Telekomunikasi 131331001 Partner : Andry Noorman S. (131331007) Fauzan Hanif N. (131331011) Fidhli Kusumah D. (131331012) Dosen Pengampu : Ridwan Solihin, DU.Tech.,SST.,MT. D3 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung Tahun 2014

Transcript of Lalporan Pembangkit gelombang segitiga

Page 1: Lalporan Pembangkit gelombang segitiga

LAPORAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 2

Pembangkit Gelombang Segitiga

Disusun Oleh :

Abdurrochman

2A-1 Tkenik Telekomunikasi

131331001

Partner :

Andry Noorman S. (131331007)

Fauzan Hanif N. (131331011)

Fidhli Kusumah D. (131331012)

Dosen Pengampu : Ridwan Solihin, DU.Tech.,SST.,MT.

D3 Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Negeri Bandung

Tahun 2014

Page 2: Lalporan Pembangkit gelombang segitiga

I. Tujuan

Mahasiswa mampu membuat rangkaian pembangkit sinyal segitiga, mengukur

perioda dan menggambarkan sinyal Vi, Va dan Vo.

II. Landasan Teori

Rangkaian osilator gelombang segitiga

Rangkaiannya terdiri dari komparator dengan histeresis dan rangkaian integrator.

Rangkaian integrator harus mempunyai konstanta waktu yang lebih besar dari

frekuensi sinyal diinginkan.Frekuensi sinyal output ditentukan oleh rangkaian RC dan

rangkaian histeresis.

Gambar 2.1. Rangkaian pembangkit gelombang segitiga

Seperti pada rangkaian diatas, adanya penambahan suatu rangkaian persegi dapat

mempermudah untuk menganilisis suatu rangkaian pembangkit gelombang segitiga.

Dalam rangkaian tersebut, bila keluaran osilator persegi positif maka osilator segitiga

berupa lereng negatif. Sebaliknya, bila keluaran osilator persegi negatif maka keluaran

osilator segitiga berupa lereng positif. Dalam hal ini, frekuensi keluaran gelombang

segitiga sama besarnya dengan frekuensi gelombang persegi.

Page 3: Lalporan Pembangkit gelombang segitiga

Persamaan matematis yang dapat digunakan dalam rangkaian ini yaitu:

Tegangan ambang +VT dan –VT :

Tegangan ambang antar puncak :

Frekuensi keluaran (fout) ditentukan dengan menghitung waktu naik (tR) dan waktu

turun (tF) gelombang segitiga :

Satu siklus periode (T) adalah :

Jadi frekuensi keluaran dapat dicari dengan :

Page 4: Lalporan Pembangkit gelombang segitiga

III. Alat dan Komponen

Op Amp 741 : 1 buah

Resistor 10 KΩ : 2 buah

Kapasitor 0,1 uF : 1 buah

Potensiometer 100 KΩ : 1 buah

Potensiometer 1MΩ : 1 buah

Protoboard

Jumper

Kabel-kabel penghubung

Powersupply

Osiloskop

IV. Rangkaian Percobaan

-

+-

+

Vo

Va

10 KΩVoffset

Vi

Vref

10 KΩ

1 MΩ

100 KΩ

0,1 µf

Gambar 4.1. Rangkaian percobaan pembangkit gelombang segitiga

V. Langkah Percobaan

1. Buat rangkaian seperti pada gambar 4.1, lalu atur Rpot agar Vo nya terlihat baik.

2. Gambarkan Vi, Vo dan Va.

3. Ukur t1, t2 , T dan f.

4. Lihat pengaruh Rpot1 dan Rpot2 terhadap besarnya frekuensi.

5. Ubah Vref atau Voffset, lalu lihat sinyal outputnya Vref (-1V, 0V, 2V) dan Voffset

(-10V, 0V, 10V).

6. Buat analisis untuk menentukan frekuensi sinyal Vo dari pembangkit sinyal

segitiga.

Page 5: Lalporan Pembangkit gelombang segitiga

VI. Hasil Percobaan

1. Bentuk gelombang

Vi

V = 27 Vpp

Vo

V = 2,65 Vpp

Va

V = 4,72 Vpp

2. t1 = 2 ms

t2 = 2 ms

T = t1 + t2 = 4 ms

f = 1

4 𝑚𝑠 = 250 Hz

3. Ketika Rpot1 dan Rpot2 diubah akan berpengaruh terhadap :

o Frekuensi output

Jika Rpot1 diperkecil maka frekuensi naik dan berkebalikan dengan Rpot2.

Jika Rpot2 diperkecil maka frekuensi turun.

o Tegangan Vpp

Tegangan Vpp yang berubah adalah tegangan bentuk gelombang Vo (segitiga)

dan Va. Sedangkan Vi tegangan tetap.

4. Ketika Vref diubah-ubah maka :

Amplitudo Vo dan Va akan bergeser ke atas atau lebih postif jika Vref dinaikkan

dan begitu pula kebalikannya.

Ketika Voffset diubah-ubah maka :

Waktu (t) positif akan lebih besar atau lama ketika Voffset dinaikkan dan begitu

pula kebalikannya.

Page 6: Lalporan Pembangkit gelombang segitiga

Analisis

Ketika Rpot1 dan Rpot2 diubah akan berpengaruh terhadap :

Frekuensi output

Jika Rpot1 diperkecil maka frekuensi naik dan berkebalikan dengan Rpot2.

Jika Rpot2 diperkecil maka frekuensi turun.

VII. Simpulan

Bila keluaran gelombang persegi positif maka gelombang segitiga berupa lereng

negatif. Sebaliknya, bila keluaran gelombang persegi negatif maka keluaran

gelombang segitiga berupa lereng positif. Frekuensi gelombang persegi dan segitiga

sama besar.