Laporan akhir
-
Upload
david-crawford -
Category
Documents
-
view
170 -
download
3
Transcript of Laporan akhir
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ................................................................................................................
I.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................
I.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................................
I.4 Manfaat Penelitian ...........................................................................................................
1.4.1 Manfaat Teoritis .....................................................................................................
1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................................................
1.5 Metode Penelitian ............................................................................................................
a. Jenis Penelitian ............................................................................................................
b. Subyek Penelitian ........................................................................................................
c. Lokasi Penelitian .........................................................................................................
d. Strategi Penelitian .......................................................................................................
I.6 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................................
a. Wawancara ..................................................................................................................
b. Observasi .....................................................................................................................
I.7 Teknik Penentuan subjek ...........................................................................................
1.8 Teknik Analisa Data ........................................................................................................
1
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
II.1 Kajian Pustaka
II.1.1 Penelitian Terdahulu ..............................................................................................
II.1.2 Definisi konsep ......................................................................................................
II.2 Landasan Teori
II.2.1 Teori Tindakan Voluntaristik...............................................................................
II.2.2 Kerangka Pikir ………………………………………………………………….
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III.1 Deskripsi Wilayah............................................................................................................
III.1.1 Letak Geografis Lokasi Penelitian ......................................................................
III.2 Deskripsi Malang Town Square ......................................................................................
III.2.1 Sejarah Malang Town Square ..............................................................................
III.2.2 Profil Malang Town Square .................................................................................
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA
IV.1 Penyajian Data
IV.1.1 Perubahan Sistem Parkir Kendaraan Roda 4........................................................
IV.1.2 Gambaran Umum Informan..................................................................................
IV.1.3 Gambaran Umum Lahan Parkir............................................................................
IV.1.4 Hasil wawancara dari informan.............................................................................
IV.2 Analisa Data
IV.2.1Persepsi pengunjung yang menggunakan kendaraan roda 4 .................................
IV.2.2 Persperktif Teori Tindakan Voluntaristik ............................................................
2
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan ......................................................................................................................
V.2 Saran ................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
BAB IPENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perkembangan kota di Indonesia saat ini semakin maju, seperti pembangunan pusat-
pusat perbelanjaan modern yang sering kita sebut “mall” terus menjamur di mana-mana,
penambahan jumlah kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor terus bertambah
banyak seiring dengan itu kebutuhan tempat penitipan kendaraan atau yang biasa di sebut
tempat “parkir” kendaraan juga meningkat. Meningkatnya jumlah kendaraan dari tahun ke
tahun membuat permasalahan pada kota-kota besar sehubungan lahan parkir, Hal ini
disebabkan kemajuan ekonomi yang kemudian meningkatkan penjualan kendaraan bermotor.
Akan tetapi pertambahan jumlah tersebut tidak diikuti dengan sistem yang baik untuk lahan
parkir. Sistem parkir di mall atau supermarket saat ini juga cenderung masih belum tertata
dengan baik .
Sistem perparkiran yang digunakan di mall yang semakin banyak pada saat ini
cenderung masih menggunakan sistem karcis. Pengelola lahan parkir disini hanya
memberikan karcis parkir kepada pengunjung sebagai bukti parkir kendaraan dengan
bertuliskan tarif parkir yang sudah ditentukan dan data kendaraan pun sudah otomatis ter-
input ke dalam komputer. Sementara itu jangka waktu parkir kendaraan tersebut tidak
dibatasi sehingga pengunjung lain yang datang merasa kesulitan karena lahan parkir yang ada
tidak cukup untuk menampung kendaraan pengunjung yang datang. Dengan demikian maka
banyak badan jalan yang digunakan sebagai lahan parkir dan bahkan tidak jarang para
pengunjung kembali dan tidak jadi mengunjungi mall tersebut karena tidak adanya lahan
parkir yang memadai.
Hal ini dikarenakan banyaknya pengunjung yang setiap harinya bertambah , yang juga
mempengaruhi volume kendaraan yang semakin bertambah , sedangkan daya tampung
kendaraan pun kurang luas dan kurang memadai . Tingkat kunjungan yang tinggi biasanya
pada akhir minggu atau hari libur seperti hari sabtu dan minggu. Kurang baiknya pengolahan
dan sistem perpakiran yang ditetapkan mengakibatkan kurang antusiasnya masyarakat untuk
mengunjungi mall tersebut dan juga mempengaruhi fluktuasi pengunjung yang menggunakan
kendaraan bermotor. Fluktuasi pengunjung yang menggunakan kendaraan merupakan salah
satu indikator belum stabilnya tingkat kepuasan pengunjung.
4
Beberapa Mall ataupun supermarket membuat lahan parkir berupa pelataran parkir
yang terbuka atau berbentuk gedung bertingkat , pada umumnya lahan parkir itu dibuat hanya
untuk kepentingan awal saja tetapi tidak memikirkan kemungkinan pengembangan dan
kebutuhan yang akan datang . Pada dasarnya di beberapa mall atau supermarket telah
mencoba menjalankan sistem parkir yang baik yang bertujuan untuk mengontrol penggunaan
lahan parkir baik pada lahan yang terbuka ataupun di dalam gedung. Bahkan pengelola mall
atau supermarket juga telah mencoba menerapkan sistem baru yang dirasa lebih baik, seperti
menggunakan sistem parkir terhadap waktu. Salah satunya mall di kota Malang yang biasa
disebut dengan Malang Town Square ( MATOS ) .
Malang Town Square, yang letaknya berada di jalan Veteran ini merupakan salah satu
kawasan pendidikan terbesar, karena di sepanjang jalan ini terdapat 3 universitas besar,
sekolah-sekolah, tempat kursus dan bimbingan belajar. Dengan berbagai macam tawaran
menarik yang diberikan oleh Malang Town Square seperti pusat perbelanjaan, pusat
penjualan elektronik, food center, arena bermain, book store, bioskop 21 dan masih banyak
lagi fasilitas lain yang ditawarkan dengan tentunya kemudahan dan kenyamanan dalam
berbelanja serta areal parkir yang luas tentunya akan banyak menarik minat masyarakat untuk
datang untuk sekedar jalan-jalan, refreshing, ataupun berbelanja. Jangkauan konsumen yang
hendak dibidik juga beraneka ragam, dari kalangan pelajar, mahasiswa, anak-anak, ibu rumah
tangga maupun kalangan pedagang dan pengusaha.
Akibat dari usaha konsumen dalam memenuhi kebutuhannya maka menimbulkan
pergerakan tarikan minat masyarakat sekitar jalan veteran untuk berkunjung ke Malang Town
Square sehingga berpengaruh juga terhadap volume kendaraan bermotor setiap harinya,
sedangkan daya tampung areal parkir kendaraan bermotor yang kurang karena meningkatnya
volume pengunjung juga menjadi masalah dan pertimbangan untuk merubah sistem
perpakiran yang sudah ada yaitu perubahan sistem parkir menggunakan karcis ke sistem
parkir terhadap waktu.
Akan tetapi, sistem parkir terhadap waktu ini hanya diperuntukkan pada pengunjung
yang menggunakan kendaraan roda 4. Dengan adanya sistem baru ini , para pengunjung
kendaraan roda 4 seakan diberi batas untuk memarkir mobilnya sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Perubahan ini tentunya membawa dampak positif dan negatif. Oleh sebab itu
dibutuhkan sistem yang mudah diterapkan serta efisien dan tidak memakan biaya besar
sehingga tidak merugikan para pengunjung serta mampu menyelesaikan masalah sistem
perparkiran agar lebih murah dan lebih baik.
5
I.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditarik perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perubahan sistem parkir kendaraan roda 4 terhadap waktu di Malang Town
Square ?
2. Bagaimana persepsi pengunjung yang menggunakan kendaraan roda 4 setelah
diberlakukannya sistem parkir terhadap waktu tersebut ?
I.3 Tujuan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini tentunya ada tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Mengetahui bagaimana perubahan sistem parkir kendaraan roda 4 terhadap waktu
yang ada di Malang Town Square.
2. Mengetahui bagaimana persepsi pengunjung yang menggunakan kendaraan roda 4
setelah diberlakukannya sistem parkir terhadap waktu tersebut.
1.4.1 Manfaat Penelitian
I.4.1 Manfaat Teoritis
Untuk lebih memahami teori tindakan voluntaristik yang dicetuskan Talcot Parson
I.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan baik dari segi teori maupun praktek yang didapat dari pengalaman untuk
mengetahui bagaimana perubahan dan persepsi pengunjung mengenai sistem parkir
kendaraan roda 4 terhadap waktu yang ada di Malang Town Square. Dalam praktek,
diharapkan dapat menambah pengetahuan dan penerapan dalam keterlibatan kegiatan sebuah
perusahaan pada saat proses pengambilan keputusan dan kebijakan guna mencapai tujuan
perusahaan khususnya yang bergerak dalam sektor industri.
b. Bagi Perusahaan
Memberikan suatu sumbangan pikiran dan pandangan mengenai sistem parkir
kendaraan roda 4 terhadap waktu yang digunakan sehingga dapat dijadikan pertimbangan
untuk mengantisipasi dan mengembangkan kreatifitas agar mampu tetap bertahan di pasar
nasional.
6
c. Bagi Pihak lain / Universitas
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian bagi rekan – rekan sesama
mahasiswa yang sedang melakukan atau mengadakan penelitian terhadap permasalahan yang
sama.
I.5 Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Kualitatif , Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian kualitatif juga
merupakan suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya
peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan
orang-orang di tempat penelitian. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Metode ini lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini
lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji
masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah
satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya1.
Strategi yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
b. Subyek Penelitian
Subjek penelitian menurut “Amirin (1986)” merupakan seseorang atau sesuatu
mengenai yang mengenainya ingin diperoleh keterangan2. Subjek penelitian dalam penelitian
ini memiliki peran yang sangat penting strategis karena pada subjek penelitian itu data
tentang variabel yang akan diamati. Bisa dikatakan bahwa subjek penelitian adalah individu,
benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam
pengumpulan data penelitian. Subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang
memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti baerkaitan dengan penelitian yang
sedang dilaksanakannya.
1 Drs.Sumanto.M.A. , 1995 , Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan , Yogyakarta : Andi Offset.2 http://rahmayanisembiring.blogspot.com/2012/12/subjek-penelitian.html diakses 14/05/2013 jam 19.00
7
Dalam penelitian tentang persepsi pengunjung tentang perubahan sistem parkir ini
peneliti menggunakan menggunakan criterion-based selection (Muhajir, 1993)3, yang
didasarkan pada asumsi bahwa subjek tersebut sebagai aktor dalam tema penelitian yang
diajukan yaitu pengunjung Malang Town Square yang menggunakan kendaraan roda 4.
c. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yang saya ambil adalah lahan parkir di dalam area Mall Malang
Town Squre yang berada di kota Malang. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena
ketertarikan saya terhadap adanya perubahan sistem parkir kendaraan roda 4 yang
menggunakan waktu. Sistem parkir terhadap waktu tersebut belum sepenuhnya diterapkan
pada mall – mall lain yang ada di kota Malang, sehingga menurut saya hal ini menarik untuk
dikaji lebih lanjut.
d. Strategi Penelitian
Penelitian menggunakan deskriptif kualitatif adalah penelitian yang mendeskripsikan
data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat penjelasan
secara kualitatif4. Deskriptif kualitatif adalah metode untuk menyelidiki objek yang tidak
dapat diukur menggunakan angka – angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksakta, jenis
penelitian ini berusaha menggambarkan suatu gejala sosial dan menafsirkan penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.
Deskriptif kualitatif terkait dengan tujuan penelitian yaitu menjelaskan penyebab-
penyebab gejala sosial serta keterkaitan sebab akibat dengan gejala sosial lainnya (Sitorus,
1998). Dalam hal ini menjelaskan mengenai sistem parkir terhadap waktu yang ada di
Malang Town Square kota malang dengan strategi penelitian fenomenologi , dimana
fenomenologi merupakan strategi penelitian di mana di dalamnya peneliti mengidentifikasi
hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu. Memahami pengalaman-
pengalaman hidup manusia menjadikan filsafat fenomenologi sebagai suatu metode
penelitian yang prosedur-prosedurnya mengharuskan peneliti untuk mengkaji sejumlah
subjek dengan terlibat secara langsung dan relatif lama di dalamnya untuk mengembangkan
pola-pola dan relasi-relasi makna. Dalam Proses ini, peneliti mengesampingkan terlebih
dahulu pengalaman-pengalaman pribadinya agar ia dapat memahami pengalaman-
pengalaman partisipan yang diteliti.
3 Idrus, Muhammad, (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga.4 http://ismuhafia.blogspot.com/2011/12/penelitian-deskriptif-kualitatif.html diakses tgl 14/05/2013
8
I.6 Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.
Wawancara mendalam dilakukukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lam
bersama informan di lokasi penelitian, hal mana kondisi ini tidak terjadi pada wawancara
pada umumnya. Teknik wawancara yang digunakan dengan petunjuk umum wawancara,
dimana sebelum bertemu dengan informan, peneliti mempersiapkan berbagai hal yang akan
ditanyakan sehingga berbagai hal yang ingin diketahui dapat lebih terfokus.
b. Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan
secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Observasi juga merupakan alat
pengumpul data yang dilakukan secara sistematis.
Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi
kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara
ilmiah.Tujuan dari observasi adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara
langsung di lapangan atau tempat penelitian.
I.7 Teknik Penentuan Subjek
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik penentuan subjek secara purposive
sampling. Purposive sampling , secara bahasa kata purposive berarti sengaja . Jadi bisa
dikatakan bahwa purposive sampling adalah penarikan sample yang dilakukan dengan cara
memilih subjek secara sengaja berdasarkan kriteria spesifik yang sudah ditetapkan
sebelumnya . Alasan pemilihan menggunakan teknik purposive sampling adalah untuk
mendapatkan sampel yang benar-benar sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
9
Adapun ciri-ciri subjek yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
- Pengunjung Malang Town Square
- Pengunjung yang menggunakan kendaraan roda 4
I.8 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti menganallisis data dengan data reduksi data yang
didapat dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang
dikumpulkan selama mengadakan penelitian diolah dan dianalisis dengan penuh ketelitian,
keuletan dan secara cermat sehingga mendapatkan suatu kesimpulan tentang obyek-obyek
penelitian yang baik. Menurut Nazir (1983 : 358) “Analisis data adalah mengelompokkan,
membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk
dibaca”.5 Berdasarkan definisi tersebut, analisis data adalah suatu cara untuk mengolah dan
memaparkan data secara terorganisir dan sistematis6.
Dalam pengolahan data yang diperoleh dari hasil penelitian peneliti menggunakan
aturan-aturan yang ada sesuai dengan metode penelitian yang digunakan. Dalam data ini
peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang lebih mengacu pada pengungkapan data
sesuai dengan realita dan tidak menggunakan data statistik. analisis data yang digunakan
adalah analisis deduktif. Analisis deduktif artinya menguraikan peristiwa yang bersifat umum
untuk kemudian mengumpulkannya dengan sifat khusus. Analisis data merupakan langkah
lanjutan dari kegiatan pengumpulan data. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan
maksud agar data itu mempunyai arti dan mampu memberikan keterangan tentang populasi.
5 Burhan Bugin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003), 192.6 Ibid.,196-198
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
II.1 Kajian Pustaka
II.1.1 Penelitian Terdahulu
“Kecukupan Parkir disekitar Kawasan Pasar Gede Solo”
Kendaraan tidak mungkin bergerak terus menerus, pada saatnya harus berhenti
sementara atau berhenti lama (parkir), yaitu keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang
tidak bersifat sementara (PP nomor 43 tahun 1993). Fasilitas parkir harus tersedia ditempat
tujuan (perkantoran , pertokoan, tempat hiburan atau rekreasi dan lain-lain) dan dirumah
(berupa garasi atau latar parkir) apabila tidak tersedia maka ruang jalan akan menjadi tempat
parkir.
Perparkiran telah menimbulkan persoalan dibanyak kota besar karena keterbatasan
ruang kota. Ketiadaan dan ketidakcukupan fasilitas parkir (pelataran atau gedung) dikawasan
tertentu dalam kota, menyebabkan jalan menjadi tempat parkir. Hal ini dikarenakan sistem
parkir yang kurang baik sehingga menimbulkan permasalahan mengenai lahan parkir.
Aktivitas suatu pusat kegiatan akan menimbulkan aktivitas parkir kendaraan. Hal ini akan
menimbulkan masalah antara lain :
1. Permintaan parkir tidak dapat tertampung oleh fasilitas parkir diluar badan jalan yang
tersedia sehingga meluap kebadan jalan. Luapan parkir di badan jalan akan
mengakibatkan gangguan kelancaran arus lalu lintas.
2. Tidak tersedianya fasilitas parkir di luar badan jalan sehingga bangkitan parkir secara
otomatis memanfaatkan badan jalan untuk parkir.
Kedua masalah parkir tersebut secara umum terjadi pada hampir semua ruas jalan,
lebih-lebih daerah pertokoan dan perkantoran serta sekolah, yang mempunyai permintaan
parkir di badan jalan cukup besar. (Ahmad Munawar,2004)
Setiap pelaku lalu lintas mempunyai kepentingan yang berbeda dan menginginkan
fasilitas parkir sesuai dengan kepentingannya. Selain itu lokasi tempat parkir dengan tempat
yang dituju harus berada dalam jarak yang dapat di jangkau dengan berjalan kaki, karena
kebutuhan tempat parkir adalah fungsi dari kegiatan makin terhimpun kegiatan disuatu
tempat seperti halnya di pusat kegiatan kota semakin besar pula kebutuhan akan tempat
parkir.
11
Perlu dilakukan pengendalian terhadap kendaraan yang parkir di jalan dengan berbagai
macam cara, antara lain dengan pembatasan waktu atau lama parkir dan penerapan denda
bagi yang lewat batas waktu, larangan parkir di sejumlah ruas jalan, serta penerapan tarif dan
denda yang tinggi.
II.1.2 Definisi Konsep
Kata kunci : Sistem , Parkir, Sistem Parkir , dan Mall
Sistem adalah suatu himpunan suatu benda nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian
–bagian atau komponen - komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan,
saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai
tujuan tertentu secara efisien dan efektif.
Menurut Richardus Eko Indrajit, (1999) Kata ‘sistem’ mengandung arti kumpulan
dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya7. Sistem
informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau
organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.
Komponen-komponen lainnya adalah: proses dan prosedur, struktur organisasi, sumber daya
manusia, produk, pelanggan, supplier, rekanan, dan lain sebagainya. Jadi, suatu sistem
informasi dalam perusahaan atau organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen-
komponen yang ada, sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan suatu informasi yang berguna
(akurat, terpercaya, detil, cepat, dan relevan) untuk lembaga yang bersangkutan.
Terdapat dua pendekatan di dalam mendefinisikan sistem , yaitu yang menekankan
pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemennya . Pendekatan sistem
yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan suatu sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama – sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan , pendekatan
sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponenya mendefinisikan sistem sebagai
kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu sasaran tertentu.
7 http://www.dysuryaputra.com/2013/03/pengertian-sistem-menurut-para-ahli.html diakses 14/05/2013 jam 21.00
12
Sedangkan pengertian sistem menurut para ahli :
L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk
berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2. John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-
fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai
suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
3. C.W. Churchman
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk
melaksanakan seperangkat tujuan.
4. J.C. Hinggins
Menurutnya system adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling
berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari
satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
Menurut Miftahol Arifin, 2009. Setidaknya didalam sistem memiliki empat ciri yaitu :
a. Adanya sekumpulan elemen,
b. Adanya interaksi antara elemen tersebut,
c. Mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan,
d. Situasi dan kondisi yang kompleks.
Karakteristik sistem mempunyai :
1. Komponen sistem (component), komponen sistem adalah kumpulan komponen atau
subsistem yang saling berinteraksi atau bekerja sama.
2. Batas sistem (boundary), yang membatasi antara komponen atau sub sistem satu
dengan subsistem yang lain atau membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau
lingkungan luar
3. Lingkungan luar sistem (enviroment) , yaitu lingkungan yang selalu mempengaruhi
operasi dari sitem tersebut.
13
4. Penghubung sistem (interface), merupakan suatu media yang menhubungkan antara
subsistem yang satu dengan yang lain sehingga antar subsistem dapat saling
bekerjasama.
5. Masukan sistem (input), yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem dan dimasukkan
dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna.
6. Keluaran sistem (output) adalah hasil proses dari suatu masukan.
7. Pengolahan sistem (processing),yaitu suatu bagian yang akan mengubah atau
memproses suatu masukan menjadi suatu keluaran.
8. Sasaran (goal), merupakan hasil yang akan dicapai dari suatu sistem.
9. Strategi (strategy), untuk mencapai sasarna yang diinginkan diperlukan suatu strategi
agar sasaran tersebut dapat tercapai.
Klasifikasi sistem terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Sistem abstrak yang berupa gagasan atau ide.
2. Sistem alamiah yang terjadi melalui proses alam dan bukan dirangcang oleh manusia
seperti sistem matahari , sistem luar angkasa , dan sistem reproduksi.
3. Sistem buatan manusia seperti sistem organisasi (perpustakaan) , sistem komunikasi
(telepon) , sistem keuangan (akuntansi , inventori,buku besar) dan lain sebagainya.
4. Sistem tertentu, beroperasi dengan tingkah laju yang dapat diprediksi
5. Sistem tertutup yang tidak berhubungan dan tidak berpebgaruh dengan dunia luar.
Mall adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan
tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan yang teratur
sehingga berada di antara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan . Karena bentuk
arsitektur bangunannya yang melebar luas umumnya sebuah mall memiliki tinggi tiga lantai.
Mall juga bisa disebut sebagai komplek pertokoan yang dikunjungi untuk membeli atau
melihat dan membandingkan barang-barang dalam memenuhi kebutuhan ekonomi sosial
masyarakat serta memberikan kenyamanan dan keamanan berbelanja bagi pengunjung.
Mall adalah kata serapan dari bahasa Inggris. “Mall” yang diterjemahkan menjadi
gedung atau kelompok gedung yg berisi macam-macam toko dengan dihubungkan oleh
lorong/koridor . Istilah Mall kemudian digunakan untuk suatu kawasan belanja yang terdapat
dalam suatu gedung / kompleks yang dinaungi oleh atap. Mall terdiri dari beberapa macam
yaitu:
14
1. Community mall, biasanya terdapat di sebuah distrik atau kawasan permukiman
tertentu dengan tujuan untuk melayani masyarakat di sekitarnya untuk pemenuhan kebutuhan
baik selaku pusat belanja.
2. City mall, biasanya jauh lebih besar dibanding community mall, karena bertugas
untuk melayani aktivitas masyarakat di kota (pinggiran) dengan wilayah-wilayah pemukiman
yang tersebar.
3. Regional mall, jauh lebih besar dari city mall dan menjadi semacam ikon
(trademark) dari suatu kota (pusat). Daya tarik dari trademark ini sedemikian kuatnya
sehingga orang luar yang berkunjung seolah-olah memiliki kewajiban untuk mengunjungi
regional mall dari kota yang bersangkutan.
4. Entertainment mall dan Leisure mall. Mall jenis ini umumnya lebih
mengedepankan fasilitas hiburan dibanding dengan fasilitas belanjanya.
Selain mall, fasilitas gedung kawasan belanja kadang disebut plasa (asal kata dari
bahasa Spanyol, plaza) dan square (asal kata dari bahasa Inggris). Baik plasa maupun square
sebetulnya merujuk pada suatu lapangan terbuka yang ditujukan bagi masyakarakat untuk
melakukan berbagai aktivitas.
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena
ditinggalkan oleh pengemudinya.8 Secara hukum dilarang untuk parkir di tengah jalan raya
namun parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas parkir dibangun bersama-sama
dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai gedung.Termasuk
dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu
baik yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk
kepentingan menaikkan atau menurunkan orang atau barang.
Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia menjelaskan tentang pengertian parkir yakni,
kegiatan menghentikan kendaraan dengan beberapa lamanya. (1982 : 712)
Lahan parkir adalah tempat memberhentikan dan menyimpan kendaraan (mobil,
sepeda motor, sepeda, dan sebagainya) untuk sementara waktu pada suatu ruang tertentu
dalam jangka waktu yang lama atau sebentar tergantung kendaraan dan kebutuhan. Ruang
tersebut dapat berupa tepi jalan, garasi atau pelataran yang disediakan untuk menampung
kendaraan.
8 http://id.wikipedia.org/wiki/Parkir
15
Pengendalian atau pengelolaan perparkiran diperlukan untuk :
a. Mencegah atau menghilangkan hambatan lalu lintas
b. Mengurangi kecelakaan
c. Menciptakan kondisi agar petak parkir digunakan secara efektif dan efisien
d. Memelihara keindahan lingkungan
e. Menciptakan mekanisme penggunaan jalan secara efektif serta efisien, terutama pada
ruas jalan tempat terjadinya kemacetan lalu lintas.
Sistem Parkir merupakan sebuah sistem yang bertujuan utama untuk mengelola dan
mengatur lalu lintas penggunaan lahan parkir. Tujuan lain adanya sistem ini adalah sebagai
fasilitas yang memudahkan para pengemudi kendaraan berinteraksi dengan gedung parkir
mulai dari memasuki gedung parkir, mendapat lahan parkir hingga keluar gedung. Sistem ini
dapat juga berguna sebagai media kontrol bagi pengelola gedung parkir agar lahan yang
tersedia digunakan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan jumlah
pengunjung.
Sistem Parkir terdiri dari 2 jenis yaitu Parkir di badan jalan (on street parking) dan
parkir di luar badan jalan (off street parking9). On Street parking membutuhkan badan jalan
sebagai tempat parkirnya, contoh adalah parkir di depan pertokoan di mana kendaraan
berhenti di pinggir jalan. Sedangkan untuk off street parking tidak membutuhkan badan jalan
sebagai tempat parkir melainkan disiapkan tempat parkir khusus misalnya halaman parkir
kantor, parkiran mall dan lain sebagainya.
II.2. Landasan Teori
II.2.1 Teori Tindakan Voluntaristik
Dalam penelitian ini saya menggunakan teori-teori sosial yang ada yaitu
menggunakan teori aksi (action theory) , dimana menurut Parson teori aksi ini menuju ke titik
sentral konsep perilaku voluntaristik. Konsep ini mengandung pengertian kemampuan
individu menentukan cara dan alat dari sejumlah alternative yang tersedia dalam rangka
mencapai tujuan.10
Model Perilaku Voluntaristik Parsons
9 http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2327884-pengertian-masalah-kebutuhan-sistem-parkir/10 Jonathan Turner, The Structure of Sosiological, hlm 30
16
II.2.2 Kerangka Pikir
Dapat dilihat dari bagan diatas, dapat dilihat bahwa actor memiliki tujuan, dimana
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut melalui alat / sarana yang digunakan serta terikat oleh
nilai-nilai atau norma dan kondisi situasional.
Dalam hal ini, jika dikaitkan dengan perubahan system parkir kendaraan roda 4 di
Malang Town Square maka, actor disini yaitu pengunjung Matos, dimana manajemen dari
matos tersebut memiliki alat untuk mencapai tujuan, dimana tujuannya adalah menambah
pendapatan serta meningkatkan kenyamanan para pengunjung lain yang menggunakan
kendaraan roda 4.
Alat yang dipakai untuk mencapai tujuan ini adalah system parkir kendaraan roda 4
terhadap waktu, dimana sistem ini berupa pembatasan waktu terhadap para pengunjung untuk
memarkir kendaraannya sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Adapun aturan (nilai-nilai/norma-norma) yang harus ditaati oleh para pengunjung
adalah jika memarkir kendaraan lebih dari waktu yang sudah ditentukan, maka pengunjung
tersebut harus membayar kelebihan waktu tersebut sesuai tariff yang berlaku.
BAB III
17
ORIENTASI NORMATIF
NORMA , NILAI DAN IDE-IDE
AKTOR TUJUAN
KONDISI SITUASIONAL
Alat (Sarana)1
Alat (Sarana)3
Alat (Sarana)2
Alat (Sarana)4
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III.1 Deskripsi Wilayah
III.1.1 Letak Geografis Lokasi Penelitian
Letak Geografis Malang Town Square
Malang town square atau yang basa dikenal dan disebut Matos merupakan salah satu
pusat perbelanjaan terbesar yang ada di kota Malang. Letaknya pun strategis dan tidak jauh
dari sarana pendidikan, karena lokasinya sangat berdekatan dengan wilayah perkantoran dan
3 perguruan tinggi terkemuka di Kota Malang dan sekitarnya banyak daerah mahasiswa dan
penduduk yaitu di Jalan Veteran no.2 Malang.
III.1.2 Deskripsi Malang Town Square
III.2.1 Sejarah Malang Town Square
Malang Town Square (atau disingkat MATOS) adalah pusat perbelanjaan terlengkap
yang didirikan pada tahun 2005, pada awalnya pendirian mall ini memang cukp membuat
kontroversi mengingat lokasinya yang menyimpang dari wilayah tata kota , yaitu didirikan di
wilayah pendidikan kota malang. Dilihat dari ujung jalan Bandung hingga jalan veteran
hampir semua dipadati oleh bangunan institusi pendidikan , pada awalnya banyak yang
memprotes tetapi akhirnya MATOS bisa didirikan dan MATOS telah tumbuh menjadi pusat
belanja favorit warga Malang, bahkan menjadi salah satu ikon wisata Kota Malang.
III.2.2 Profil Malang Town Square
Matos sendiri terdiri dari tiga lantai, bangunannya pun cukup luas yang terdiri dari
foodcourt, hypermart , gramedia , pizza hut , toko-toko yang menjual berbagai macam pernak
pernik , handphone , toko musik , baju , optik , KFC , dan lain – lain. Sarana dan prasarana di
MATOS cukup bagus dan memadai , namun tidak ada fasilitas toilet gratis. Fasilitas
beribadah seperti musola untuk umat islam pun sudah cukup bagus dan luas.
Specifikasi lahan
18
Luas Area : 47.500 m2
Toko : 760 Unit
Lantai : (3) Lower Ground
Ground Floor
Upper Ground
Lahan Parkir : 7 Lantai inside (bertingkat)
Daya tampung kendaraan roda 2 : 2000 unit
Daya tampung kendaraan roda 4 : 4000 unit
BAB IV
19
PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA
IV.1 Penyajian Data
IV.1.1 Perubahan Sistem Parkir Kendaraan Roda 4
Sistem perparkiran yang digunakan di matos ini dulu menggunakan sistem karcis.
Pengelola lahan parkir disini hanya memberikan karcis parkir kepada pengunjung sebagai
bukti parkir kendaraan dengan bertuliskan tarif parkir yang sudah ditentukan dan data
kendaraan pun sudah otomatis ter-input ke dalam komputer.
Banyaknya pengunjung yang setiap harinya bertambah juga mempengaruhi volume
kendaraan roda 4 yang semakin meningkat, sedangkan daya tampung kendaraan roda 4 pun
kurang luas dan kurang memadai. Oleh karena itu pihak manajemen menerapkan sistem
perparkiran baru yaitu sistem parkir terhadap waktu pada kendaraan roda 4. Sistem ini
memberikan batas waktu parkir kepada pengunjung yang menggunakan kendaraan roda 4
dengan ketentuan sebagai berikut :
KETENTUAN SISTEM PARKIR TERHADAP WAKTU PADA KENDARAAN RODA 4
Tarif parkir : Rp.5000,00
Waktu parkir maximal : 2 jam
Jika melebihi batas maximal : Rp.1000,00 /jam
IV.1.2 Gambaran Umum Lahan Parkir
Area parkir matos cukup luas namun masih kurang luas jika dibandingkan dengan
volume kendaraan yang masuk ke dalamnya, apalagi pada saat weekend , terutama areal
parkir sepeda motor. Seringkali area parkir sepeda motor di matos sudah penuh sesak,
sehingga mau tidak mau harus parkir di tempat parkir luar gedung mall. Demikian juga untuk
area parkir mobil , dengan volume kendaraan roda 4 yang semakin terus bertambah dan tidak
adanya area parkir di luar gedung mall untuk mobil menyulitkan pengunjung untuk memarkir
kendaraan mereka. Mall ini memiliki fasilitas parkir dengan daya tampung 4.000 kendaraan.
Lahan parkir kendaraan roda 4 di Malang Town Square ini ada 7 lantai bertingkat
yang berada di area dalam gedung. Lahan parkir yang dibangun di dalam area gedung
20
memudahkan pengunjung untuk keluar masuk ke mall utama karena di tiap lantai dekat
dengan pintu masuk yang mudah terjangkau dan juga mempermudah pengunjung untuk lebih
cepat menuju kendaraan jika membawa banyak belanjaan dengan troly, selain itu lahan parkir
yang dibuat sedemikian rupa bertujuan untuk memudahkan pengunjung yang menggunakan
kursi roda untuk menjangkau pintu masuk kedalam mall utama.
IV.1.3 Gambaran Umum Informan
Gambaran umum informan dalam penelitian ini yaitu beberapa individu yang berasal
dari suatu populasi pengunjung matos yang menggunakan kendaraan roda 4 . Informan yang
saya ambil sementara adalah 4 orang, diantaranya 1 orang pengunjung dari luar kota malang
dan 3 orang pengunjung asli kota Malang.
Nama-nama informan dalam penelitian :
1. Bapak Suko budi
2. Bapak Agus heri
3. Bapak Bioro
4. Ibu Khanifah (pengunjung dari surabaya)
5. Affandi
6. Rahman
7. Frananda
8. Nurul
9. Angga
10. Pak Bambang
IV.1.4 Hasil wawancara dari informan
21
Pada penelitian ini peneliti mencoba bertanya mengenai pendapat tentang perubahan
sistem parkir kendaraan roda 4 dari sistem karcis ke sistem waktu.
a. Hasil wawancara dengan informan 1 ( Bapak Suko ) sebagai berikut :
“yaa, seminggu bisa sampe 2 ato 3 kali mbak kesini buat beli kebutuhan ,apalagi saya
baru punya cucu, jadi belanja keperluan bayi disini lebih murah, kadang juga jalan-
jalan sama keluarga, ya gak Cuma 1-2 jam mbak kadang lebih, banyak yang dicari.”
“ kalo masalah parkir disini kadang tarifnya gak tentu mbak,kadang saya juga pernah
sampe 7-8ribuan. Kayaknya semakin lama semakin mahal, padahal keamanannya ya
tetap saja, malah seperti dibatasi jam belanjanya,yaa agak tidak nyaman ”
(Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Suko pada tanggal 11 mei, sekitar pk.18.30 di
foodcourt Malang Town Square )
b. Hasil wawancara dengan informan ke 2 ( Bapak Agus heri ) sebagai berikut :
“ Hampir 2kali seminggu dek kesini tapi ya gak lama paling cuma cari kaset dvd di
flamboyan trus pulang, saya kan kalo beli kaset disini sudah langganan jadi ya hampir 2-
3 kai seminggu”
“kalo masalah sistem parkir menurut saya gak papa seperti ini , kita bayar Rp.1000,00
untuk kelebihan perjamnya asal keamanan dan kenyamanan lebih ditingkatkan”
(Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Agus Heri pada tanggal 11 mei, sekitar
pkl.20.00 di foodcourt Malang Town Square )
c. Hasil wawancara dengan informan ke 3 ( Bapak Bioro ) sebagai berikut :
“ wah saya jarang mbk ke matos,soalnya saya juga mengajar di sma dekat sini , inis aja
cuma kebetulan mampir beli titipan anak saya”
“kalau tentang perubahan sistem parkir ya saya rasa cukup mahal kalo dengan sistem
yang baru seperti ini , selain itu pengunjung yang menggunakan roda 4 juga akan
merasa dibatasi jam belanjanya. Lebih baik menggunakan sistem parkir yang lama,
kalau perubahan ini dikarenakan volume kendaraan yang bertambah ,alangkah baiknya
memperluas lahan parkir, sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengunjung”
d. Hasil wawancara dengan informan ke 4 (Ibu Khanifah) sebagai berikut :
22
“kalo menurut saya ya mbak, mau naik ato tidak sama saja kalo kualitasnya, keamanan
sama kenyamanan pengunjung tidak diperhatikan seperti ini. Ini mobil saya penyok
kegores, padahal tadi juga waktu saya tinggal gak seperti ini.”
“ini saya juga masih nunggu anak saya ngurus minta pertanggungjawaban ke pihak
menejemen parkir, lha kok tadi katanya segala kerusakan dan kehilangan menjadi
tanggungjawab pemilik kendaraan, gimana ya mbak gini ini saya merasa dirugikan
percuma saya bayar mahal-mahal.”
(Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu khanifah pada tanggal 11 mei, sekitar pkl.19.10 di
depan kantor manajemen lahan parkir)
e. Hasil wawancara dengan informan ke 5 ( Affandi ) sebagai berikut :
“kalo saya gak setuju mbak dengan sistem parkir ini , kalau bisa ya sekali parkir itu
sampe lama,apalagi ini kan fasilitas mall, klo bisa gratis”
(Berdasarkan hasil wawancara dengan Affandy pada tanggal 12 mei, sekitar pkl.10.10 di
depan kantor manajemen lahan parkir)
f. Hasil wawancara dengan informan ke 6 ( Rahman ) sebagai berikut :
“setuju bget , biar orang laen bisa parkir d sini juga, jadi orang yg belanja sewajarnya dengan estimasi wktunya juga ini aja sih dalam pikiranku, klo untuk alasan parkiran d mahalin bisa mngkin sekali parkir bisa 10 ribu alasannya ya biar mengurangi orang untuk membawa mobil... biar ga penuhin parkiran untuk mobil juga”
(Berdasarkan hasil wawancara dengan Rahman pada tanggal 12 mei, sekitar pkl.12.20 di
coffe break samping Matos)
g. Hasil wawancara dengan informan ke 7 ( Frananda ) sebagai berikut :
“hampir tiap hari mbak kesini , saya latian dance juga disini, bisa sampe 3-4 jam,
biasanya saya parkir itu habis biaya 8000-9000an, padahal cuma kesini latian saja,
apalagi pernah waktu parkir kapan hari, pulang latian mobil saya kegores, kayak
habis kesrempet mobil lain, waktu saya tanya tukang parkir, katanya tidak
mengawasi karena keliling pada hari aktif, yang jaga di tiap pos cuma 3 orang,
kecewa juga mbak sama sistem parkir yang baru, tarifnya mahal tapi gak terjamin
keamanannya”
h. Hasil wawancara dengan informan ke 8 ( Nurul ) sebagai berikut :
23
“Menurut saya yaa gak papa sih, dengan system seperti ini, toh juga cuman nambah
Rp.1000 aja perjamnya, saya rasa ini sudah menjadi hal yang biasa, seperti yang ada
di bandara-bandara”
(Berdasarkan hasil wawancara dengan Nurul pada tanggal 12 mei, sekitar pkl.12.00 di
coffe break samping Matos)
i. Hasil wawancara dengan informan ke 9 ( Angga ) sebagai berikut :
“aku gak setuju mbak kalo kesini buang uang banyak cuma buat parkir aja, apalagi
fasilitasnya ya sama aja kayak mall lainya,lagian mall yang lain parkirnya lebih
murah dari ini, mahal banget disini intinya saya gak setuju dengan perubahan sistem
parkir ini apalagi tarifnya segitu”
(Berdasarkan hasil wawancara dengan Angga pada tanggal 12 mei, sekitar pkl.15.00
di samping musolla matos)
j. Hasil wawancara dengan informan ke 10 ( Pak Bambang ) sebagai berikut :
“Dengan diberlakukannya sistem parkir yang baru ini saya setuju saja mbak, asalkan
keamanannya benar –benar terjamin dan bisa menuntut kepada tukang parkirnya
apabila terjadi apa-apa dengan mobil saya,dan kalau memang dengan adanya
perubahan sistem parkir yang baru ini keamanan dan kenyaman terjamin , ya saya
tidak masalah , toh apa ruginya membayar Rp.5000 saja dibandingkan dengan harga
mobil saya”
(Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Bambang pada tanggal 12 mei, sekitar
pkl.15.30 di samping musolla matos)
Intensitas kunjungan :
24
a. Informan ke-1 ini adalah pengunjung asli kota Malang yang intensitas kunjungannya
ke malang town square kurang lebih 2-3 kali dalam seminggu dengan waktu
kunjungan lebih dari 2 jam.
b. Informan ke-2 ini adalah pengunjung asli kota Malang yang intensitas kunjungannya
ke malang town square kurang lebih 2-3 kali dalam seminggu dengan waktu
kunjungan kurang lebih 1 jam.
c. Informan ke-3 ini adalah pengunjung asli kota Malang yang kebetulan berkunjung ke
Malang Town Square dengan durasi kunjungan tidak lebih dari 1 jam.
d. Informan ke- 4 ini adalah pengunjung dari kota surabaya yang kebetulan mengunjungi
kerabatnya di malang sekaligus berbelanja di malang town square dengan durasi
waktu kunjungan sekitar 3-4 jam.
e. Informan ke-5 ini adalah pengunjung asli kota Malang yang kebetulan berkunjung ke
Malang Town Square dengan wkatu kunjungan kurang lebih 2 jam.
f. Informan ke-6 ini adalah pengunjung asli kota Malang yang kebetulan berkunjung ke
Malang Town Square dengan durasi kunjungan kurang dari 1 jam.
g. Informan ke-7 ini adalah pengunjung asli kota Malang yang kebetulan setiap harinya
berlatih dance di Matos dan durasi kunjungan sekitar 3-4 jam setiap hari.
h. Informan ke-8 ini adalah pengunjung asli kota Malang yang kebetulan berbelanja di
Malang Town Square dengan intensitas waktu 2-3 jam.
i. Informan ke-9 ini adalah pengunjung asli kota Malang yang intensitas kunjungannya
ke malang town square kurang lebih 1-2 kali dalam seminggu dengan waktu
kunjungan lebih dari 2 jam
j. Informan ke-10 ini adalah pengunjung asli kota Malang yang intensitas kunjungannya
ke malang town square kurang lebih 2 kali dalam seminggu dengan waktu kunjungan
kurang lebih dari 2 jam.
IV.2 Analisa Data
25
IV.2.1Persepsi pengunjung yang menggunakan kendaraan roda 4
Berdasarkan hasil wawancara dari informan yaitu pengunjung yang menggunakan
kendaraan roda 4 di Malang Town Square sedikit banyak saya simpulkan bahwa persepsi
pengunjung terhadap perubahan sistem parkir kendaraan roda 4 ini tidak menguntungkan
bagi para pengunjung, sebaliknya malah memberatkan, karena disamping harus membayar
tarif parkir lebih mahal tetapi dengan kualitas, kenyamanan dan keamanan parkir yang biasa
saja, penyedia jasa parkir tidak bertanggungjawab atas kerusakan atau kehilangan pada
kendaraan. Mau tidak mau pengunjung yang menggunakan kendaraan roda 4 harus
membayar tarif parkir yang telah ditentukan beserta tarif kelebihan perjamnya, tentunya
karena mereka ingin kendaraan yang diparkir terlindung baik dari sengatan matahari ataupun
air hujan serta ingin keamanan yang lebih dibandingkan harus parkir diluar gedung.
Akan tetapi, kenaikan dan perubahan tarif parkir ini tidak diiringi dengan
meningkatnya kualitas dan keamanan sehingga pengunjung merasa bahwa perubahan ini
malah memberatkan bahkan merugikan pengunjung yang menggunakan kendaraan roda 4.
IV.2.2 Persperktif Teori Tindakan Voluntaristik
Parson dalam teori aksinya mengungkapkan bahwa pada masyarakat dalam
pendekatannya selalu dibimbing oleh dua pendekatan yang saling melengkapi yaitu antara
ends dan means. Kedua pendekatan ini selalu digunakan masyarakat dalam kehidupannya.
Masyarakat selalu merumuskan berbagai macam alat atau strategi untuk mencapai tujuan
yang diinginkannya. Pihak manajemen parkir Malang Town Square tentunya juga
menentukan berbagai macam alat atau strategi untuk mencapai tujuan yang diinginkannya,
yaitu salah satunya merubah sistem parkir yang lama menjadi sistem parkir yang dirasa lebih
baik, yaitu merubah sistem parkir karcis ke system parkir terhadap waktu yang dikhususkan
hanya untuk pengunjung yang menggunakan kendaraan roda 4. Yang menjadi alat untuk
mencapai tujuan tersebut yaitu dengan adanya sistem parkir kendaraan roda 4 terhadap
waktu. Perubahan sistem ini menimbulkan persepsi yang direspon kurang baik oleh para
pengunjung.
BAB V
26
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan pada Bab IV dari data wawancara tentang
kepuasan pengunjung Malang Town Square yang menggunakan kendaraan roda 4 diperoleh
kesimpulan sebagai berikut.
1. Karakteristik atau gambaran umum yang didapat dari análisis deskriptif
menyatakan bahwa pengunjung Malang Town Square yang menggunakan kendaraan roda 4
banyak yang berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Untuk domisili pengunjung
sebagian besar berasal dari kota Malang . Untuk frekuensi berkunjung para pengunjung yang
tidak bekerja di Malang Town Square dalam 1 minggu paling banyak lebih dari 2kali.
2. Berdasarkan dari hasil wawancara bahwa pola kecenderungan pelayanan terhadap
frekuensi / intensitas berkunjung di Malang Town Square, dapat disimpulkan bahwa semakin
sering berkunjung ke Malang Town Squre cenderung menyatakan tidak puas. Karena merasa
keberatan dengan tarif parkir yang semakin mahal dan jaminan keamanaan yang standar.
3. Berdasarkan hasil wawancara terhadap informan untuk mengetahui harapan dan
kepuasan pengunjung Malang Town Square yang menggunakan kendaraan roda 4, dapat
disimpulkan bahwa variabel yang perlu diperhatikan agar kepuasan pengunjung terpenuhi
antara lain adalah tentang kelayakan tempat parkir, keamanan, pelayanan petugas, dan
kenyamanan di areal parkir.
Keamanan yang dimaksud adalah terjaminnya kendaraan atau ada ganti rugi jika
terjadi kerusakan atau kehilangan terhadap kendaraan pengunjung.
Kenyamanan yang dimaksud adalah pengunjung merasa nyaman dengan kondisi
mereka berbelanja tanpa harus dibebani naiknya tarif yang akan dibayar jika
berkunjung dengan waktu yang lama.
Pelayanan yang diharapkan adalah petugas yang ramah dan siap membantu
pengunjung mengarahkan tempat parkir kendaraan pengunjung.
Kelayakan tempat parkir yang dimaksud adalah ketersediaan kapasitas tempat parkir
luas sehingga pengunjung tidak perlu menunggu lama hanya untuk mencari tempat
parkir.
V.2 Saran
27
Dari hasil penelitian ini , sekiranya peneliti sedikit banyak dapat memberikan saran /
masukan terhadap manajemen parkir yang menetapkan sistem parkir baru di Malang Town
Square, yaitu sistem parkir kendaraan roda 4 terhadap waktu.
Diantaranya adalah agar pengelola / manajemen parkir di mall ini melakukan survei
lebih lanjut tentang kepuasan pengunjung secara berkala untuk dapat terus diketahui kualitas
pelayanan parkir di Malang Town Square, sehingga kualitas pelayanan terhadap pengunjung
dapat terkontrol dan meningkatkan pelayanan dan terus memperbaiki pelayanan yang kurang
memuaskan pengunjung.
Terkait dengan asumsi pengunjung yang menggunakan kendaraan roda 4 yang merasa
tidak nyaman dengan perubahan sistem parkir terhadap waktu ini, menyebutkan bahwa,
mereka merasa dibatasi jam belanjanya, selain itu para pengunjung merasa keberatan jika
mengeluarkan banyak biaya hanya untuk membayar biaya parkir dalam satu kali berkunjung.
Oleh karena itu,diharapkan manajemen parkir lebih mempertimbangkan sistem yang lebih
baik terkait dengan kenyamanan pengunjung. Begitu pula dengan jaminan keamanan
kendaraan, jika memang tidak ada yang bertanggungjawab atas keamanan kendaraan,
sebaiknya pada karcis parkir yang diberikan pada awal kendaraan akan parkir tertera bahwa
segala kerusakan ataupun kehilangan atas kendaraan bukan menjadi tanggungjawab pihak
penyedia jasa parkir.
Seharusnya penyedia jasa parkir / manajemen parkir di mall ini memperhatikan
keamanan kendaraan pengunjung, disisi lain dengan tarif yang semakin mahal maka harus
diimbangi dengan jaminan yang setara. Karena dengan begitu maka akan menciptakan
sebuah kepercayaan lebih oleh pengunjung terhadap pengelola jasa parkir di Malang Town
Square.
DAFTAR PUSTAKA
28
Buku :
Anonim. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Jakarta : Direktorat Jenderal Bina
Marga dan PT Bina Karya.
Anonim. 1999. Simposium II FSTPT ” Menuju Sistem Transportasi yang Efisien dan
Akrab Lingkungan”.
(McMillan & Schumacher, 2003)
Drs.Sumanto.M.A. , 1995 , Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan ,
Yogyakarta : Andi Offset.
Idrus, Muhammad, (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga.
K. Dwi Susilo, Rachmad.2008.20 Tokoh Sosiologi. Jogjakarta: Arr-Ruzz Media.
Internet :
http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2327884-pengertian-masalah-
kebutuhan-sistem-parkir/#ixzz2UPBzBTkw
http://rahmayanisembiring.blogspot.com/2012/12/subjek-penelitian.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2327884-pengertian-masalah-
kebutuhan-sistem-parkir/
LAMPIRAN
29
Lokasi Penelitian
Lahan Parkir mobil
PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP PERUBAHAN SISTEM
PARKIR KENDARAAN RODA 4 TERHADAP WAKTU
( Studi pada pengunjung yang menggunakan kendaraan roda 4
di Malang Town Square kota Malang )
30
Oleh :
Udha Novitasari (201010310311042 / 6A)
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
31