Laporan Hidrologi
-
Upload
nendisubakti -
Category
Documents
-
view
77 -
download
11
description
Transcript of Laporan Hidrologi
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
1/22
PEKERJAAN :
DED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ KEC. KEMBANG JANGGUT
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
2/22
` i
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
Sesuai dengan Perjanjian Kerja antara Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
Kabupaten Kutai Kertanegara dengan pt. HEGAR DAYA terhadap pekerjaan
Perencanaan DED Jembatan Jembatan Sungai Belayan Desa Long Bleh Haloq
Kecamatan Kembang Janggut, maka dengan ini kami dari menyampaikan
Laporan Hidrologi.
Laporan ini berisikan uraikan antara lain kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan beserta beberapa acuan analisa yang akan digunakan, serta
laporan hasil survey Hidrologi guna menunjang perencanaan penanganan
Jembatan yang akan dilaksanakan.
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak, pejabat setempat,
masyarakat setempat dan instansi terkait yang telah membantu sehingga
pekerjaan ini dapat diselesaikan dengan baik.
KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR
Hormat kami,
Ir. NurikhlasTeam Leader
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
3/22
` ii
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
KATA PENGANTAR.................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. A-1
A.1. Umum ...................................... .............................................. A-1
A.2. Maksud dan Tujuan ................................................................. A-2
A.3. Sasaran .................................................................................. A-2
A.4. Uraian Proyek ......................................................................... A-2
A.5. Lingkup Kegiatan ...................................................................... A-4
BAB II. HIDROLOGI ........................................................................... B-1
B.1. Dasar Teori Perhitungan .......... ................................................. B-1
B.2. Dasar Perencanaan .................................................................. B-2
B.3. Lingkup Perencanaan ............................................................... B-2
B.3.1. Kemiringan Melintang Perkerasan dan Bahu Jalan .......... B-2
B.3.2. Saluran Samping Jalan ..................... ............................ B-4
B.3.3. Gorong-gorong Pembuang Air ...................................... B-6
B.3.4. Diagram alur perencanaan hidrolika untuk drainase areapemukiman dan jalan raya ............................... ............ B-7
B.4. Type Drainase jalan ........... ....................................................... B-8
B.5. Penentuan Dimensi Saluran ........................................................ B-13
B.5.1. Intensitas curah hujan (I) ............................................. B-13
B.5.2. Debit Aliran Rencana.................................................... B-22
B.5.3. Dimensi Saluran ................................................. ........ B-25
DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
4/22
` iii
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
BAB III. ANALISA ................................................................................. C-1
C.1. Analisa .................................................................................... C-1
C.1.1. Kondisi Hidrologi ................................................ ........ C-1
C.1.2. Analisa Curah Hujan Rencana .......... ............................ C-3
C.1.3. Intensitas Hujan ................................................. ........ C-3
C.2. Desain Dimensi Saluran ............................................................ C-3
BAB IV. KESIMPULAN ....................................................................... D-1
D.1. Kesimpulan ............................................................................. D-1
D.2. Saran ...................................................................................... D-1
LAMPIRAN :
Analisa Perhitungan Hidrologi
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
5/22
` BAB A.1
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
A.1.
UMUM
Analisa hidrologi diperlukan dalam perencanaan jembatan terutama guna
menentukan perkiraan tinggi muka air banjir pada periode ulang tertentu sehingga
elevasi muka jembatan yang aman dari pengaruh air sungai dapat ditentukan. Selain
itu juga untuk menentukan dimensi saluran samping jalan di sekitar lokasi jembatan.
Drainase yang baik adalah yang dapat mengalirkan, mengumpulkan dan membuang
air dari badan jalan dengan cepat, tepat dan efisien sesuai dengan aturan-aturan
yang berlaku. Demikian juga dengan struktur jembatan, bahwa air yang melewati
jembatan harus dialirkan dengan lancar melalui saluran pembuang sehingga air tidak
sampai menggenang di atas jembatan yang dapat menambah beban dan juga bisa
mengakibatkan korosi pada elemen jembatan seperti besi/baja maupun merusak
lapisan aspal di atas jembatan tersebut.
A.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari analisis hidrologi ini adalah untuk membuat pemecahan yang berkaitan
dengan masalah air terhadap rencana pembangunan jembatan terutama memberi
masukan tentang tinggi muka air banjir pada penampang sungai yang ditinjau, yaitu
pada PERENCANAAN DED JEMBATAN SUNGAI BELAYAN DESA LONG BLEH HALOQKECAMATAN KEMBANG JANGGUT.
Tujuan dari Analisis Hidrologi adalah menentukan debit banjir rencana yang akan
digunakan untuk menentukan tinggi muka air banjir, dimensi saluran samping,
gorong-gorong serta bangunan pelengkap lainnya.
PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN A
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
6/22
` BAB A.2
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
Konstruksi jembatan yang memotong jalur sungai di bawahnya harus berada pada
elevasi tertentu sehingga pengaruh aliran air tidak akan mengganggu konstruksi
jembatan tersebut. Diperlukan analisa untuk mengetahui elevasi muka air banjir
periode ulang tertentu pada sungai tersebut sehingga elevasi jembatan bisa
ditentukan.
Begitu pula dengan sistem drainase saluran samping di sekitar jembatan harus pula
diperhatinkan, sehingga air hujan yang terjadi dapat segera disalurkan menjauh dari
jembatan sehingga tidak menggangu konstruksi jembatan.
A.3. LINGKUP PEKERJAAN
Seperti yang sudah dikemukakan di atas, maka lingkup pekerjaan analisa hidrologi
secara umum terdiri dari : penyelidikan di lapangan, pengumpulan data curah hujan
terdekat, dan analisa data curah hujan, analisa curah hujan rencana, analisa debit
banjir rencana, dan penentuan muka air banjir rencana.
A.4.
LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan Jembatan Sungai Belayan berada di Desa Long Bleh Haloq
Kecamatan Kembang Janggut Kabupaten Kutai Kartanegara.
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
7/22
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
8/22
` BAB B.2
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
)...3
1CBA rrrr
CBA R
R
R
R
R
R( ++=
Dimana,
R = Curah hujan rata-rata setahun di tempat pengamatan R
yang datanya akan dilengkapi.
rA, rB, rC = Curah hujan di tempat pengamatan
RA, RB, RC = Curah hujan rata-rata setahun pada stasiun A, B, dan C.
2. Metode Inversed Square Distance
Untuk mengisi data curah hujan yang hilang dapat dilakukan dengan
memperbandingkan terhadap data curah hujan yang dicatat pada stasiun curah
hujan terdekat. Pengisian data dengan metode ini dihitung dengan telah
memperbandingkan jarak antara stasiun curah hujan yang diisi terhadap
stasiun curah hujan yang berdekatan. Data hujan dipilih dari stasiun-stasiun
yang mewakili areal dominan sehingga data yang dihasilkan dapat digunakan
untuk kebutuhan perencanaan.
Untuk mengisi data yang hilang pada data curah hujan ini digunakan metode
yang pertama yaitu metode Ratio Normal.
B. Pengujian data curah hujan
Data hasil perbaikan tersebut, tidak dapat langsung dipakai untuk kebutuhan
perencanaan. Data tersebut perlu dilakukan pengujian dalam kelangsungan
pencatatannya. Parameter yang biasa digunakan untuk menganalisis adalah
reabilitas data dan konsistensi data. Di dalam suatu deret data pengamatan hujan
bisa terdapat non homogenitas dan ketidaksesuaian (inconsistency) yang dapat
menyebabkan penyimpangan pada hasil perhitungan. Non homogenitas bisa
disebabkan oleh berbagai faktor seperti : perubahan mendadak pada sistem
hidrologis, misalnya karena adanya pembangunan gedung-gedung atau tumbuhnya
pohon-pohonan, gempa bumi dan lain-lain, pemindahan alat ukur, perubahan cara
pengukuran (misalnya berhubung dengan adanya alat baru atau metode baru) dan
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
9/22
` BAB B.3
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
lain-lain. Konsistensi data curah hujan dari suatu tempat pengamatan dapat diselidiki
dengan Teknik Garis Massa Ganda (Double Mass Curve Technique). Caranya dengan
membuat kurve hubungan antara kumulatif hujan tahunan masing-masing stasiun
dengan kumulatif hujan tahunan rata-rata. Data yang menunjukkan hubungan garis
lurus dan tidak terjadi penyimpangan menunjukkan curah hujan konsisten dan tidak
perlu dikoreksi.
B.3. PENGOLAHAN DATA CURAH HUJAN
Untuk mendapatkan gambaran mengenai distribusi hujan di seluruh Daerah Aliran
Sungai (DAS), maka dipilih beberapa stasiun yang tersebar di seluruh DAS. Stasiun
terpilih adalah stasiun yang berada dalam cakupan areal DAS dan memiliki data
pengukuran iklim secara lengkap. Metode yang dapat dipakai untuk menentukan
curah hujan rata-rata adalah metode Aritmatika, Poligon Thiessen, dan Peta Isohyet.
Untuk keperluan pengolahan data curah hujan menjadi data debit diperlukan data
Curah Hujan Bulanan, sedangkan untuk mendapatkan Debit Banjir Rencana
diperlukan data dari curah hujan Harian Maksimum.
a. Metode Arithmetika
Pada metode aritmetika dianggap bahwa data curah hujan dari suatu tempat
pengamatan dapat dipakai untuk daerah pengaliran di sekitar tempat itu
dengan merata-rata langsung stasiun penakar hujan yang digunakan.
=
=
n
i
iRn
R1
1
Dengan standar deviasi sebagai berikut :
1)(2
=
nRRS i
d
R = curah hujan rata-rata (mm)
Sd = standar deviasi
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
10/22
` BAB B.4
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
Ri = curah hujan pada stasiun hujan i (mm)
n = jumlah stasiun curah hujan
b. Metode Thiessen
Pada metode Thiessen dianggap bahwa data curah hujan dari suatu tempat
pengamatan dapat dipakai untuk daerah pengaliran di sekitar tempat itu.
Metode perhitungan dengan membuat poligon yang memotong tegak lurus
pada tengah-tengah garis penghubung dua stasiun hujan. Dengan demikian
tiap stasiun penakar Ri akan terletak pada suatu wilayah poligon tertutup Ai.
Perbandingan luas poligon untuk setiap stasiun yang besarnya Ai/A.
==
n
i
ii
tot
RAA
R1
1
R = curah hujan rata-rata (mm)
iA = luas pengaruh stasiun curah hujan i (km2)
iR = curah hujan pada stasiun hujan i (mm)
c. Metode Isohyet
Menggunakan peta Ishoyet, yaitu peta dengan garis-garis yang
menghubungkan tempat-tempat dengan curah hujan yang mana besar curah
hujan hujan rata-rata bagi daerah seluruhnya didapat dengan mengalikan
Curah hujan rata-rata diantara kontur-kontur dengan luas daerah antara kedua
kontur, dijumlahkan dan kemudian dibagi luas seluruh daerah. Curah hujan
rata-rata di antara kontur biasanya diambil setengah harga dari kontur.
totA
BR =
B = volume hujan (km2.mm)
totA = luas daerah seluruhnya ( km2 )
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
11/22
` BAB B.5
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
Untuk menentukan curah hujan rata-rata digunakan metode yang pertama
yaitu metode Aritmetika. Sedangkan untuk menentukan distribusi frekuensi
data curah hujan tersebut ada beberapa metode yang digunakan diantaranya :
1. Metode Normal
2. Metode Log Normal
3. Metode Gumbel
METODE NORMAL
Besarnya curah hujan maksimum dengan periode ulang T tahun dihitung
dengan rumus :
dtt SKRR .+=
3
3
2
21
2
210
...1
..
ttt
tttt
wdwdwd
wcwccwK
+++
++=
( )
=
2/1
1
Tlnwt
dimana :
Rt = curah hujan harian maksimum tahunan pada periode ulang T tahun (mm)
Sd = standar deviasi
tK = koefisien K pada periode ulang T tahun
tw = koefisien w pada periode ulang T tahun
T = periode ulang (tahun)
c0 = 2.515517 c1 = 0.802853 c2 = 0.010328
d1 = 1.432788 d2 = 0.189269 d3 = 0.001308
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
12/22
` BAB B.6
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
METODE LOG NORMAL
Besarnya curah hujan maksimum dengan periode ulang T tahun dihitung
dengan rumus :
dtt SKRR .+=
1
12
2)5,0.(
=
y
yy
S
StS
t
e
eK
t = Kt pada Metode Normal
1
))(ln(2
=
n
RRS
yi
y
)ln(1= iy R
nR
dimana :
Rt = curah hujan harian maksimum tahunan pada periode ulang T tahun (mm)
Sd = standar deviasi
tK = koefisien K pada periode ulang T tahun
yS = standar deviasi ln.
yR = curah hujan rata-rata ln.
METODE GUMBEL
Besarnya curah hujan maksimum dengan periode ulang T tahun dihitung
dengan rumus :
dtt SKRR .+=
Sn
YnYtKt
=
dimana :
Rt = curah hujan harian maksimum tahunan pada periode ulang T tahun (mm)
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
13/22
` BAB B.7
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
Kt = koefisien K pada periode ulang T tahun
T = periode ulang (tahun)
Yt
= reduced variate (Table L-4)
Yn = reduced mean (Table L-2)
Sn = reduced standar deviation (Table L-3)
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
14/22
` BAB C.1
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
C.1.
UMUM
Debit Banjir Rencana digunakan dalam menentukan dimensi suatu bangunan
drainase diantaranya adalah elevasi lantai jembatan, dimensi saluran samping, serta
penentuan dimensi gorong-gororng. Perhitungan debit banjir rencana menggunakan
rumus yang telah umum dipakai dalam penentuan debit di Indonesia, yaitu antara
lain adalah :
1. Metode Rasional
2. Metode Haspers
3. Metode Melchior
C.2. PERHITUNGAN DEBIT BANJIR RENCANA
1. METODE RASIONAL
Metode Rasional ini adalah metode empiris yang digunakan untuk menghitung debit
banjir puncak untuk sungai-sungai biasa dengan daerah pengaliran, luas dan juga
rencana drainse daerah pengaliran yang relatif sempit. Asumsi yang digunakan
adalah :
- Pola aliran dan sifat curah hujan terjadi secara merata pada suatu daerahpengaliran.
- Lama waktu curah hujan sama dengan atau lebih besar dari Waktu konsentrasi
aliran.
DEBIT BANJIR RENCANADEBIT BANJIR RENCANADEBIT BANJIR RENCANADEBIT BANJIR RENCANA C
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
15/22
` BAB C.2
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
- Periode ulang debit puncak banjir sama dengan periode ulang curah hujan
rencana.
Metode rasional dirumuskan sebagai berikut :
6,3
.. AIfQ =
dimana,
Q = debit banjir rencana (m3/dt)
f = koefisien limpasan
I = Intensitas curah hujan rata2 dalam jangka waktu T, sejak mulai
jatuhnya sampai dengan waktu timbulnya banjir, (mm/jam/km2)
A = Luas daerah pengaliran (km2)
Intensitas Curah Hujan (I)
Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan dalam satuan milimeter per
satuan waktu dari suatu kejadian hujan dengan lama waktu sama dengan waktu
konsentrasi. Sesuai dengan asumsi metode rasional, maka untuk menghitung
intensitas curah hujan maksimum harian rencana dengan lama waktu hujan sama
dengan lama waktu konsentrasi aliran, digunakan metode empiris yang telah
dikembangkan oleh dr. Mononobe dengan persamaan sebagai berikut :
I =R
T
t
24
242 3
/
dimana :
I = Intensitas curah hujan (mm/jam), untuk periode ulang t tahun.
Rt = Curah hujan maksimum harian rencana periode ulang t tahun (mm).
T = Lama waktu curah hujan/lama waktu konsentrasi aliran (jam).
Lama Waktu Konsentrasi (Tc)
Lama waktu konsentrasi limpasan, Tc, adalah waktu yang dibutuhkan oleh limpasan
curah hujan dalam pengalirannya dari bagian titik terjauh pada suatu daerah
pengaliran sungai sampai suatu titik pengamatan tertentu.
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
16/22
` BAB C.3
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
Rumus empiris untuk menghitung Tc, diantaranya telah dikembangkan oleh Kirpich
adalah sebagai berikut :
Tc = 0 00032 0 77 0 385. . .( . ) ( , )L S
dimana :
Tc = Lama waktu konsentrasi aliran (jam).
L = Panjang sungai (saluran) utama (m).
S = Rata - rata kemiringan saluran, sama dengan H/L, dimana H adalah selisih
beda tinggi (tinggi terjun) antara titik terjauh pada suatu daerah
pengaliran dan titik outlet (m/m).
Lama waktu pengaliran pada permukaan tanah sulit ditentukan secara pasti, karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kemiringan, kekasaran permukaan,
karakteristik infiltrasi, tampungan permukaan tanah dan intensitas curah hujan.
Lama waktu pengaliran permukaan (To) umumnya ditentukan dengan pendekatan
yang didasarkan pada sebuah bagan empiris, dengan parameter panjang dan
kemiringan lahan serta besarnya koefisien limpasan.
Koefisien Limpasan (f)
Sebagian dari hujan total yang menyebabkan limpasan langsung, dengan anggapan
bahwa proses transformasi dari hujan menjadi limpasan mengikuti proses linier dan
tidak berubah karena waktu, dipengaruhi oleh Koefisien Limpasan (f). Untuk
menentukan koefisien limpasan dilakukan beberapa pendekatan antara lain
berdasarkan tata guna lahan dan jenis permukaan tanah. Nilai koefisien limpasan
yang digunakan dalam analisis ini, dapat dilihat pada Tabel Lampiran.
Luas Daerah Pengaliran (A)
Metode rasional digunakan untuk daerah pengaliran kecil sehingga batas daerah
pengaliran dapat ditentukan berdasarkan hasil survei lapangan, gambar topografi
atau foto udara. Bagian terpenting dalam menentukan debit puncak banjir yang
didasarkan pada karakteristik daerah pengaliran adalah analisa bentuk dan luas
daerah pengaliran sungai serta kemiringan sungai utama.
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
17/22
` BAB C.4
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
Sebuah daerah pengaliran sungai, atau drainase adalah suatu daerah dimana curah
hujan yang jatuh pada daerah tersebut dalam pengalirannya melaui satu sungai atau
sistem yang berhubungan dan mempunyai satu outlet.
2. METODE HASPERS
Metode Hespers adalah salah satu dari metode yang sering digunakan di Indonesia
dan merupakan modifikasi dari metode Rasional, metode Hesper digunakan untuk
menghitung debit banjir puncak untuk daerah pengaliran sungai < 100 km2 .
Metode Hesper dirumuskan sebagai berikut :
AqQ ...=
7,0
7,0
.075,01
.012,01
A
A
+
+=
12.
15
10.7,31
175,0
2
.4,0 A
t
t t
+
++=
3,08,0..1,0
= iLt
Jika t < 2 jam, maka2
max24
max24
)2).(260.(0008,01
.
tRt
RtRT
+
=
Jika 2 jam < t < 19 jam, maka1
. max24
+
=
t
RtRT
Jika 19 jam < 30 hari, maka )1(..707,0 max24 += tRRT
totA
BR =
dimana :
= koefisien limpasan
= koefisien reduksi
q = Intensitas hujan (m3/dt/km2)
A = Luas daerah pengaliran (km2)
t = waktu konsentrasi (jam)
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
18/22
` BAB C.5
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
L = panjang sungai (km)
i = kemiringan sungai (m/m)
TR = hujan rencana untuk periode ulang T tahun (mm)
3. METODE MELCHIOR
1. Hitung kemiringan rata-rata sungai
L
Hi
.9,0= ; 1.. qAQ =
2. 1q ditaksir
3. Hitung debit perkiraan
AqQ .. 11 =
4. Hitung kecepatan aliran rata-rata
( ) 20,021..31,1 iQV =
5. Hitung waktu konsentrasi
V
Ltc
.36
.10=
6. Berdasarkan luas daerah tadah hujan (A) dan waktu konsentrasi (tc) hitung
faktor reduksi 2 dari Lampiran Tabel L-9.
7. Hitung curah hujan
ct
Rq
.6,3
.max242
2
=
8. Dengan coba-coba harga 1q dicari harga 2q sehingga sama dengan harga 1q ,
bila sudah sama, perhitungan dilanjutkan dengan menambahkan 2q sebesar
persentase dalam Lampiran Tabel L-8.
9. Hitung debit kemiringan
200...
2T
RqAQ =
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
19/22
` BAB C.6
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
dimana :
= koefisien limpasan
= koefisien reduksi
q = Intensitas hujan (m3/dt/km2)
A = Luas daerah pengaliran (km2)
t = waktu konsentrasi (jam)
L = panjang sungai (km)
i = kemiringan sungai (m/m)
V = Kecepatan perambatan banjir (m/dt) atau (km/jam)
H = selisih beda tinggi (tinggi terjun) antara titik terjauh pada suatu daerah
pengaliran dan titik outlet (km)
Q = debit puncak banjir (m3/dt)
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
20/22
` BAB D.1
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
D.1.
DASAR PERENCANAAN
Analisis hidrolika diperlukan untuk menentukan kapasitas debit air yang dapat
dialirkan oleh sungai sehingga elevasi muka air banjir dapat ditentukan. Penentuan
dasar perhitungan menggunakan aliran seragam (uniform flow) dengan kriteria :
- Garis energi, muka air dan dasar saluran adalah sejajar, atau mempunyai
kemiringan yang sejajar.
- Faktor-faktor debit mempunyai nilai yang sama, yaitu kedalaman, luas basah,
kecepatan aliran pada setiap penampang untuk debit yang sama adalah tetap.
Rumus yang digunakan adalah :
Q = A. V
dimana :
Q = Debit (m3/dt)
V = Kecepatan aliran (m/dt)
A = Luas Penampang Basah Saluran (m2)
Besarnya kecepatan aliran dihitung dengan rumus Manning :
V = 21
3
2
**1
iRnd
dimana :
nd = koefisien hambatan Manning (diambil 0.08)
R = jari-jari hidrolis (m) = A/P
DEBIT BANJIR RENCANADEBIT BANJIR RENCANADEBIT BANJIR RENCANADEBIT BANJIR RENCANA D
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
21/22
` BAB D.2
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
pt. HEGAR DAYAEEEENNNNGGGGIIIINNNNEEEEEEEERRRRIIIINNNNGGGG &&&& MMMMAAAANNNNAAAAGGGGEEEEMMMMEEEENNNNTTTT CCCCOOOONNNNSSSSUUUULLLLTTTTAAAANNNNTTTT
A = luas penampang basah saluran (m )
P = keliling basah saluran (m)
i = kemiringan dasar saluran
.
D.2.
KOEFISIEN HAMBATAN
Koefisien hambatan atau angka kekasaran Manning merupakan salah satu unsur
penting yang berpengaruh pada kecepatan aliran untuk debit tertentu. Angka
kekasaran Manning sebagai dasar perencanaan dapat dilihat pada Tabel Lampiran.
D.3.
KEMIRINGAN DASAR SUNGAI
Rumus dasar untuk menghitung kemiringan dasar sungai adalah :
L
Hi
.9,0=
dimana :
i = kemiringan dasar sungai.
L = panjang sungai (km).
H = selisih beda tinggi (tinggi terjun) antara titik terjauh pada suatu
daerah pengaliran dan titik outlet (km).
D.4. KEMIRINGAN DINDING SUNGAI
Kemiringan dinding sungai didapat dari hasil peninjauan lapangan, untuk sungai
yang ditinjau kemiringan rata-rata dinding sungai adalah 1 : 1.
D.5. PENAMPANG MELINTANG SUNGAI
Penampang melintang sungai dapat dilihat pada gambar lampiran.:
-
7/17/2019 Laporan Hidrologi
22/22
`
LLLLAPORANAPORANAPORANAPORAN HHHHIDROLO IIDROLO IIDROLO IIDROLO IDED JEMBATAN JEMBATAN SUNGAI BELAYAN
DESA LONG BLEH HALOQ
KEC.KEMBANG JANGGUT
HEGAR DAYA
D.6.
PERHITUNGAN KAPASITAS SUNGAI
Kapasitas sungai dihitung dengan rumus sbb :
Q = A. V
V = 21
3
2
**1
iRnd
dimana :
Q = Debit (m3/dt)
V = Kecepatan aliran (m/dt)
A = Luas Penampang Saluran (m2)
nd = koefisien hambatan Manning (diambil 0.08)R = jari-jari hidrolis (m)
i = kemiringan