laporan koaksial
Transcript of laporan koaksial
LAPORAN LAB TEKNIK PENGUKURAN FREKUENSI TINGGI
PENGUKURAN DASAR SKALAR IMPEDANSI
Percobaan No.3
PENGUKURAN KARAKTERISTIK KABEL KOAKSIAL
Oleh:
Kelompok D/Kelas 3A
1. Nurmaya Novistira 111331014
2. Nurul Annisya 111331015
3. Nurul Mulya Rahayu 111331016
Tanggal Laporan : November 2013
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013
1. PERCOBAAN NO. 3 : Pengukuran Karakteristik Kabel Koaksial
2. TOPOLOGI DIAGRAM PENGUKURAN
Gambar 1. Topologi diagram pengukuran
3. TUJUAN PRAKTIKUM
Dapat mengukur dan menghitung parameter – parameter scalar
impedansi kabel koaksial seperti tegangan pantul (Eref), tegangan
datang (Vinc), koefisien pantul (p), return loss (RL), dan VSWR.
Dapat mengukur dan menghitung karakteristik redaman kabel
koaksial.
4. PENDAHULUAN
Kabel koaksial adalah kabel yang memiliki dua buah konduktor,
konduktor yang pertama copper ditengahnya( pusat inti ) terbuat dari
tembaga yang keras yang dilapisi dengan isolator, konduktor yang kedua
melingkar di luar isolator pertama dan tertutup dengan insulator luar.
.
Gambar 2. Struktur dan bentuk fisik kabel koaksial
Kegunaan kabel coaxial adalah untuk melakukan transmisi data
kecepatan tinggi dan juga digunakan untuk membagi sinyal broadband atau
sinyal frekuensi tinggi.
Redaman
Redaman adalah suatu besaran yang diperoleh dari hasil perbandingan
antara daya input dengan daya output. Faktor redaman disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu redaman yang disebabkan oleh resistansi konduktor,
dimana semakin tinggi frekuensi sinyal akan semakin tinggi pula resistensi
yang diterima maka semakin tinggi pula redamannya, karena luas
penampang kulit konduktor yang dilaluinya semakin tipis. Penyebab kedua
adalah penyerapan daya (rugi-rugi) oleh bahan dielektrik yang digunakan.
Faktor redaman kabel(dB/m) = Loss Kabel (dB)Panjang Kabel(m)
Impedansi Karakteristik Kabel Koaksial
Pada kabel koaksial impedansi karakteristik dapat ditentukan dengan
mengetahui perbandingan diameter dalam (d) dan diameter luar (D), sesuai
dengan rumus dibawah ini:
Zo = 138√ εr
logDd
5. SETUP PENGUKURAN
Setup seluruh alat seperti pada gambar dibawah ini:
Gambar 3. Setup pengukuran
6. ALAT DAN BAHAN
Oscilloscope GWINSTEK GOS-6226
Sweep Oscilator 8620 C
Mini Coupler, mini circuit
RF Detector 50Ω, 0.1-2000Mhz,3V
Kabel Coaxial RG 213 50 Ω
Connector N to BNC
Connector BNC to BNC
Kabel BNC to BNC
Kabel N to BNC
7. LANGKAH PERGUKURAN
Pada percobaan pengukuran scalar impedansi dan transmisi ini bekerja
pada band frekuensi 10 MHz – 1000MHz.
1. Lakukan setup pengukuran seperti gambar 4 untuk menentukan level
referensi pengukuran dan ukurlah Vsource yang masuk ke kabel koaksial
hingga mencapai 800 mv.
Gambar 4. Setup pengukuran level referensi
2. Lakukan setup pengukuran seperti gambar 5 untuk mendapatkan nilai
Vout yang keluar dari kabel koaksial pada setiap band frekuensi kerja yang
telah ditentukan. Lalu hitunglah factor redamannya
Gambar 5. Setup pengukuran Vout
3. Lakukan setup pengukuran seperti gambar 6 untuk mendapatkan nilai
gelombang datang (Vinc)
Gambar 6. Setup pengukuran Vinc
4. Mengukur nilai Vref dengan setup pengukuran seperti gambar 7 dibawah
ini
Gambar 7. Setup pengukuran Vref
5. Mengukur nilai Vf dengan setup pengukuran dibawah ini
Gambar 8. Setup pengukuan Vf
Berddasarkan setup pengukuran gambar 7 dan gambar 8 maka dapat diukur
nilai Vref dan Vf , hitunglah nilai impedansi pada setiap band frekuensi kerja yang
telah ditentukan.
8. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tabel redaman koaksial pada frekuensi 10 MHz – 1000 MHz dengan
panjang kabel koaksial (L) = 44.35 m
Frekuensi
Vsource
VoLoss Kabel
Faktor Redaman
(MHz) (mv) (mV) dB (dB/m)10 800 650 1.8 0.04
100 800 600 2.49 0.056200 800 450 4.99 0.112300 800 350 7.18 0.16400 800 320 7.95 0.179500 800 280 9.11 0.205600 800 250 10.1 0.227700 800 220 11.21 0.252800 800 200 12.04 0.271900 800 180 12.95 0.2921000 800 140 15.13 0.341
Sesuai dengan rumus sebagai berikut :
Loss kabel (dB )=20 log VsourceVout
Faktor Redaman( dBm )= Loss kabelPanjang Kabel
2. Grafik hubungan antara frekuensi dan factor redaman
Analisa: berdasarkan grafik di atas semakin tinggi frekuensi, maka
semakin tinggi pula redamannya.
3. Tabel Vref, Vf dan parameter – parameter scalar impedansi
Frekuensi
Vref Vfp
ZL VSWR
RL(dB)
(MHz) (mv) (mV) Ohm10 2 100 0.02 52.04 1.04 33.97100 3 60 0.05 55.26 1.105 26.02200 4 40 0.1 61.11 1.22 20300 5 30 0.16 69.04 1.38 15.91400 5.2 25 0.208 76.26 1.52 13.63500 5.4 20 0.27 86.98 1.73 11.37600 10 30 0.33 99.25 1.98 9.62700 12 25 0.48 142.3 2.84 6.37800 20 30 0.6 200 4 4.43900 30 30 1 ˜ ˜ 0
1000 30 30 1 ˜ ˜ 0
Dimana : p=VrefVf
VSWR= 1+ p1−P
p=ZL−Z 0ZL+Z0
4. Grafik hubungan antara frekuensi dan return loss
Analisa: Berdasarkan grafik diatas semakin tinggi frekuensi semakin
kecil besar return lossnya artinya semakin besar frekuensi semakin
besar pula tengangan yang dipantulkannya. Grafik hasil perhitungan
return loss tersebut sesuai dengan hasil pengukuran tegangan pantul
(Vref) .
5. Grafik hubungan antara frekuensi dan ZL
Analisa:Berdasarkan grafik diatas hubungan anatara frekuensi dan ZL
yaitu semakin tinggi frekuensi maka semakin besar pula nilai
impedansi bebannya(ZL)
9. KESIMPULAN
10.DAFTAR PUSTAKA
http://yogya.senkom.or.id/2013/04/fungsi-kabel-coaxial-dan-kelebihannya.html
http://www.mobileindonesia.net/coaxial-kabel-coaxial/