Laporan Ovariohisterektomi jadi
-
Upload
arpanekaputra -
Category
Documents
-
view
313 -
download
3
Transcript of Laporan Ovariohisterektomi jadi
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
1/17
LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU BEDAH KHUSUS VETERINER I
OVARIOHISTEREKTOMI
Hari, Tanggal : Rabu, 05 November 2014
Dosen Pembimbing : Drh. Dudung Abdulah, SM
Waktu : 09.30 12.00 WIB
KELOMPOK IV
1. Rizka Amalia B04110025 (Asisten Umum)
2. Fitri Jati Nuralam B04110027 (Asisten Temperatur)
3. Resti Regia B04110029 (Asisten Anastesi)
4. Selma Anggita B04110031 (Asisten Respirasi)
5. Rifky Rizkiantino B04110032 (Asisten Operator)
6. I Gst. A. Ngr. Arpan E. P. B04110045 (Operator)
DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI
DEPARTEMEN KLINIK REPRODUKSI DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
2/17
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini, kucing menjadi salah satu hewan peliharaan terpopuler di
dunia. Kucing merupakan hewan karnivora yang banyak berbaur dengan
kehidupan manusia. Peningkatan populasi dalam jumlah besar menjadi masalah
tersendiri bagi manusia, karena dapat menularkan dan membawa berbagai agen
penyakit. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah melakukan tindakan
sterilisasi, baik jantan maupun betina.
Sterilisasi pada hewan betina dapat dilakukan dengan mengangkat
ovarium saja (ovariektomi) atau mengangkat beserta uterusnya
(ovariohisterektomi). Ovariohisterektomi merupakan salah satu tindakan bedah
untuk mengatasi kelainan pada ovarium dan saluran reproduksi hewan betina.
Ovariohisterektomi biasanya juga dilakukan untuk terapi pengobatan pada kasus
seperti pyometra, endometritis, tumor uterus, kista, hiperplasia, dan neoplasma
kelenjar mamari. Efek yang dapat ditimbulkan oleh tindakan bedah ini
diantaranya adalah perubahan tingkah laku seperti hewan tidak berahi, tidak
bunting, dan tidak dapat menyusui. Hal ini dapat terjadi karena
ketidakseimbangan hormonal.
Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk melatih keterampilan praktikan (mahasiswa)
dalam mempelajari teknik pembedahan ovariohisterektomi.
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
3/17
BAB II
MATERI DAN METODA
Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah satu set alat bedah
minor (meliputi towel clamp, pinset anatomis, pinset cirrhurgis, gagang skalpel
dan blade, gunting bengkok, gunting lurus, tang arteri lurus cirrhurgis, tanga rteri
bengkok anatomis, tang arteri lurus cirrhurgis, dan neddle holder), tampon, jarum,
benang jahit (catgut double strand 3/0 atau 4/0, silk 3/0 atau 4/0), alat cukur, alas,
duk, gurita, termometer, stetoskop, baju operasi, gloves, masker, penutup kepala,
meja alat, ,meja operasi, lampu operasi, kapas, verban, dan plester.
Bahan yang diperlukan adalah sabun cuci tangan, obat premedikasi
(atropin dengan dosis 0.025 mg/kgBB), bahan anastetikum (xylazine dengan dosis
2 mg/kgBB dan ketamin dengan dosis 10 mg/kgBB), NaCl fisiologis, antibiotik
(penicillin, oxytetracyclin, dan amoxilin).
Metode
1. Pre-operasi
Persiapan Ruang Operasi
Ruangan operasi dibersihkan dari kotoran dan debu, lantai disikat dengan
sabun, disiram dengan air, dan disterilkan dengan desinfektan (campuran kalium
permanganat 5% dan formalin 10% dengan perbandingan 1:2 yang didiamkan
selama5 menit.
Persiapan Peralatan OperasiPerlengkapan operasi berupa gloves, baju bedah, handuk, sikat, masker,
penutup kepala, berada dalam keadaan bersih dan kering. Kemudian dibungkus
dengan dua lapis kain muslin yang sebelumnya perlengkapan operasi telah
disusun sesuai urutan penggunaannya. Selanjutnya, perlengkapan yang telah
dibungkus dimasukkan ke dalam otoklaf pada suhu 60 selama 30 menit.
Perlengkapan yang sudah disterilisasikan kemudian akan digunakan operator dan
asisten operator saat operasi.
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
4/17
Peralatan operasi (satu set alat bedah minor) dicuci terlebih dahulu
menggunakan air mengalir dan detergen, disikat hingga bersih dan dibilas 15 20
kali. aliran air dan arah penyikatan dimulai dari ujung peralatan yang akan
berhubungan langsung dengan pasien. Setelah dicuci, peralatan dikeringkan
dengan lap bersih. Alat-alat tersebut kemudian dimasukkan ke dalam bak
instrumen dan dibungkus degan dua lapis kain muslin. Peralatan yang telah
dibungkus, dimasukkan ke dalam otoklaf pada suhu 121 selama 15 menit.
Peralatan yang telah disterilisasi digunakan saat operasi setelah disusun sesuai
urutan di atas meja alat.
Persiapan dan Preparasi Hewan
- Anamnese
- Signalement
Nama Hewan :xilla
Jenis Hewan :kucing
Ras :mix
Jenis Kelamin :betina
Bobot Badan :2,8 kg
Umur :8 bulan
Warna Rambut :putih, abu-abu
Tanda Khusus :
Persiapan yang dilakukan pada hewan meliputi anamnese, signalement,
dan pemeriksaan fisik. Data fisiologis hewan yang ahrus diambil sebelum
dilakukan operasi adalah suhu tubuh, frekuensi jantung, frekuensi nafas,limfonodus, dan selaput mukosa. Tahap selanjutnya adalah restrain hewan
kemudian pembiusan yang dimuali dari tahap premedikasi, induksi, dan
maintenance.
Selanjutnya adalah tahap preparasi. Preparasi hewan dimulai dengan
pencukuran daerah operasi, lalu dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian
dikeringkan dengan tampon, setelah itu diolesi dengan iodine tincture 3% dan
hewan siap dibawa ke ruang operasi.
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
5/17
Dalam ruang operasi, hewan diletakkan di atas meja operasi. Posisi hewan
disesuaikan dengan keadaan empat kaki diikat ke ujung-ujung meja menggunakan
tali (sumbu kompur) dengan simpul tamfool. Kemudian hewan ditutup dengan
duk, disesuaikan dan difiksasi dengan towel clamp. Setelah itu operasi siap
dilakukan.
Persiapan Tim Bedah
Tim bedah terdiri atas 1 operator, 1 asisten operator yang membantu
operator dalam operasi, 1 asisten anastesi yang menangani anastesi dan
memberikan maintenance, asisten respirasi, asisten temperatur yang
mengontrolagar suhu tubuh pasien tetap terjaga dan asisten umum yang
membantu mempersiapkan alat dan jalannya operasi.
Operator dan asisten operator diwajibkan untuk mencuci tangan dahulu,
lalu mengenakan masker dan tutup kepala (cap). Setelah itu, tangan dicuci
kembali dengan bersih menggunakan sikat, lalu dikeringkan dengan
menggunakan handuk. Selanjutnya, operator dan asisten operator memakai baju
operasi dan gloves steril. Operasi siap dilakukan.
Pemberian Obat
Pembiusan dimulai dengan tahap premedikasi menggunakan atropin yang
disuntikkan secara subkutan dan induksi anastetikum yang disuntikkan secara
intramuskular pada muskulus semimembranosus, lalu maintenance bila diperlukan
selama operasi berlangsung. Perhitungan dosis masing-masing obat adalah
sebagai berikut:
- Atropin (0.025 mg/kgBB)
V =
=
= 0,28 ml
- Xylazine (2 mg/kgBB)
V =
=
= 0,28 ml
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
6/17
- Ketamine (10 mg/kgBB)
V =
=
= 0,28 ml
- Oxytetracyclin(14 mg/kgBB)
V =
=
= 20 ml
- Amoxillin (20 mg/kgBB)
V =
=
= 2,24 ml
1.
Operasi
Operasi dilakukan setelah hewan teranastesi dan telah dicukur di daerah
ventral abdomen. Hewan diletakkan pada posisi dorsoventral (terlentang),
kemudian daerah sayatan dibersihkan. Sayatan dilakukan pada garis median
abdomen (linea alba) berdasarkan pada ukuran dan besar hewan, jika uterus
membesar atau memanjang, maka sayatan lebih diperpanjang. Sayatan sebaiknya
pada 1/3 bagian medial abdomen, karena lebih mudah mengeluarkan ovarium.
Menurut Hosgood (1998), ovarium berada di caudal ginjal, dengan ovarium kanan
lebih di cranial. Hosgood (1998) juga menyatakan ligamentum utama dari
ovarium menautkan ovarium dengan uterus.
Cornua uterus dikeluarkan dengan jari tangan kemudian setelah diangkat
akan ditemukan ovarium yang tertahan oleh ligamentum dan selaput
penggantungnya (mesovarium). Kumpulan ligamentum, pembuluh darah (a. dan v.
Ovarica) dan mesovarium dijepit dengan menggunakan kalm. Kemudian 1 cm di
atas jempitan tersebut dijepit lagi menggunakan klem. Kumpulan ligamentum,
mesovarium, dan pembuluh darah diikat dengan benang silk sampai terlihat
bagian puitih disekitar ikatan di dorsal jepitan kedua. Pemotongan dilakukan
antara kedua jepitan klem. Setelah pemotongan, sebaiknya 1 klem jamngan
dilepas sebagai orientasi pengontrolan terjadinya perdarahan atau tidak. Hal yang
sama dilakukan pada ovarium berikutnya.
Pada corpus uterus, penjepitan dilakukan di daerah dorsal serviks.
Kemudian pembuluh darah (a. v. Uterina dextra et sinistra) sebaiknya diikat
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
7/17
bersama dengan pengikatan corpus uteri di ventral penjepitan yang pertama.
Pengikatan dilakukan 2 3 kali. di dorsal penjepitan yang pertama dilakukan lagi
penjepitan menggunakan klem. Pemotongan dilakukan antara kedua penjepitan
tersebut. permukaan sayatan pada corpus uteri bila perlu dijahit.
Setelah seluruh bagian ovarium dan uterus dapat diambil, dilakukan
penutupan rongga abdomen dan lapisan subkutan serta penutupan kulit. Bagian
linea alba dijahit dengan benang catgut 3/0 dengan simpul sederhana dan jarum
berpenampang bulat. Penjahitan selanjutnya menggunakan silk 3/0 pada bagian
subkutan dan kutan dengan jarum berpenampang segitiga dan tipe jahitan
sederhana. Setiap sebelum penjahitan, dilakukan pemberian antibiotik berupa
penicilin cair yang disemprotkan dengan bantuan spoit dan setelah penjahitan
kulit, kicing diberi antibiotik oxytetracyclin secara intramuskular, jahitan pada
kulit dibersihkan dengan iodine tincture 3% diverban dengan tampon persegi,
diplester dan ditutup dengan gurita.
Monitoring Operasi
Hal-hal yang harus diperhatikan selama operasi adalah suhu tubuh,
frekuensi napas, frekuensi jantung, refleks pupil, warna membran mukosa, CRT,
refleks gerak dan rasa nyeri. Monitoring operasi dilakukan setiap 10 menit.
Apabila kucing mengalami hipotermia diberikan kompres air hangat. Maintenance
anastesi diberikan segera setelah muncul refleks nyeri. Satu dosis diberikan jika
operasi masih berlangsung lama dan setengah dosis jika operasi hampir selesai.
2. Post-operasi
Perawatan PasienMonitoring kesehatan kucing dilakukan setiap dua kali sehari meliputi
pemeriksaan suhu tubuh, frekuensi napas, frekuensi jantung, CRT, nafsu makan
dan minum, frekuensi defekasi dan urinasi, bentuk feses, warna urin, serta kondisi
jahitan dan pemberian antibiotik amoxilin secara peroral.
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
8/17
Pencucian Peralatan
Peralatan operasi yang telah digunakan direndam dalam air sabun.
Kemudian peralatan dsikat, dimulai dari ujung yang paling steril. Selanjutnya
peralatan dibilas dengan air mengalir dan dikeringkan. Peralatan tersebut laly
disterilisasi kembali dan disimpan pada lemari penyimpanan.
Pencucian Perlengkapan Operator dan Asisten Operator
Perlengkapan operasi operator dan asisten operator seperti penutup kepala,
masker, handuk, dan baju operasi yang telah digunakan dicuci dengan air dan
sabun hingga bersih, lalu dikeringkan. Selanjutnya perlengkapan disterilisasi
kembali.
Permbersihan Ruang Operasi
Ruang operasi yang telah digunakan, dibersihkan dari sampah, kotoran,
dan debu. Lalu dikeringkan dan didesinfeksi kembali.
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
9/17
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1. Tabel monitoring selama operasi (setiap lima menit)
PengamatanWaktu ke-
0 5 *10 15 20 25 30 35 40 45
Suhu (oC) 38,5 38,1 37,3 37,3 36,3 36,5 36,5 36,1 36,1 36,1
Frek. napas 48 16 16 12 16 16 12 12 12 16
Frek.
Jantung
100 100 88 100 112 116 108 112 112 108
CRT < 1s < 1s < 1s 2s 2s 2s 2s 2s 2s 2s
Mukosa rose pucat pucat pucat pucat pucat pucat pucat pucat pucat
Defekasi - - - - - - - - - -
Urinasi - - - - - - - - - -
Muntah - - - - - - - - -
Ref. pupil - - - - - - - -
Ref. digit - - - - - - - -
* = Maintenance anastesi
PengamatanWaktu ke-
50 55 *60 65 *70 75 80 85 90 95
Suhu (oC) 36,3 36,4 36,3 36,4 36,3 35,7 35,7 35,9 35,8 35,7
Frek. napas 16 16 24 24 24 16 16 16 16 16
Frek.
Jantung100 100 88 100 112 116 108 112 112 108
CRT 2s 2s 2s 2s 2s 2s 2s 2s 2s 2s
Mukosa pucat pucat pucat pucat pucat pucat pucat pucat pucat pucat
Defekasi - - - - - - - - - -
Urinasi - - - - - - - - - -
Muntah - - - - - - - - - -
Ref. pupil - - - - - - - -
Ref. digit - - - - - - - -
* = Maintenance anastesi
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
10/17
2. Tabel monitoring post-operasi
Parameter
Hari ke-
1 2 3 4 5
P M P M P M P M P M
Suhu (oC) 36,3 36,5 36,4 36,6 37,8 38,3 39,0 38,7 39,1 39
Frek. napas 28 32 28 36 40 40 40 44 48 48
Frek.Jantung
112 116 108 112 96 96 108 100 104 108
Makan (+/-) - - - + + - + + + -
Minum (+/-) - + + + + + + + + +
Skor feses
( 1 - 5)- - - - 3 - - 3 - -
Urinasi (+/-) - + + - + - + + + -
Jahitan (+/-) + + + + + + + + + +
CRT 2s 2s 2s
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
11/17
2.2 Grafik Frekuensi Napas
2.3 Grafik Frekuensi Jantung
101214161820222426283032343638404244464850
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
Waktu
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
Waktu
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
12/17
4. Grafik monitoring post operasi
4.1 Grafik Suhu
4.2 Grafik Frekuensi Napas
35.0035.50
36.00
36.50
37.00
37.50
38.00
38.50
39.00
39.50
40.00
1P 1M 2P 2M 3P 3M 4P 4M 5P 5M
Waktu
10
1214161820222426283032343638404244
464850
1P 1M 2P 2M 3P 3M 4P 4M 5P 5M
Waktu
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
13/17
4.3 Grafik Frekuensi Jantung
Pembahasan
Operasi ovariohisterektomi dilakukan setelah preparasi alat operasi dan
hewan selesai. Preparasi alat operasi berupa sterilisasi dan penyusunan alat-alat
sesuai urutan penggunaan. Sedangkan preparasi hewan dapat berupa anamnese,
pemeriksaan fisik hewan, pembiusan, pencukuran daerah operasi, dan restrain
hewan.
Dari pemeriksaan fisik, terlihat hewan sehat dengan suhu tubuh 38,5oC,
frekuensi napas 48 x/menit, frekuensi jantung 100 x/menit, dan berjenis kelamin
betina, serta tidak menunjukan kelainan fisik. Pemeriksaan berat badan dilakukan
pada timbangan, sehingga didapatkan berat sebesar 2,8 kg. Setelah yakin hewan
sesuai untuk dilakukan operasi ovariohisterektomi, maka obat bius dihitung dan
dilanjutkan dengan pencukuran dan restrain hewan.
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125130
135
140
1P 1M 2P 2M 3P 3M 4P 4M 5P 5M
Waktu
Pencukuran hewan setelah teranastesi Hewan yang telah dipreparasi dan siapdioperasi
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
14/17
Operasi dilakukan dengan sayatan pada linea alba, 1 cm setelah umbilical.
Kemudian isolasi cornua uteri bersama dengan ovarium dan ligament-ligament
yang menyertainya. Ligamentum, arteri dan vena ovarica, serta selaput
penggantung (mesovarium) dijepit dengan klem. Kemudian jepit kembali 1 cm
setelah jepitan pertama. Kumpulan ligamentum, arteri dan vena ovarica, serta
mesovarium diikat dengan benang silk setelah jepitan kedua, tunggu hingga
terlihat warna putih disekitar ikatan kemudian potong di antara kedua jepitan klem.
Hal yang sama dilakukan pada cornua uterus berikutnya.
Setelah kedua cornua uteri dan ovarium diangkat, pengikatan dilanjutkan
pada daerah corpus uteri di dorsal serviks. Corpus uteri dijepit dengan klem pada
dorsal serviks, dan 1 cm setelah jepitan tersebut. Di ventral jepitan pertama dekat
serviks, corpus uteri diikat dengan benang silk, kemudian dipotong pada daerah
antara jepitan pertama dan kedua. Bila perlu, sayatan pada daerah tersebut dapat
dijahit.
Pengikatan ligamentum, arteri dan
vena ovarica, serta mesovarium
Kedua cornua uteri dan ovarium
berhasil diangkat
Uterus dan ovarium telah berhasil
diangkat dari rongga abdomen
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
15/17
Setelah uterus dan ovarium berhasil diangkat, penutupan rongga abdomen
dengan jahitan segera dilakukan. Penjahitan pada bagian linea alba dilakukan
dengan benang cat gut 3/0 dan simpul sederhana. Selanjutnya pada subkutan dan
kutan dijahit dengan benang silk 3/0 dan jarum yang berpenampang segitiga
dengan simpul sederhana. Setiap jahitan selesai dilakukan, cairan antibiotik
berupa penicilin disemprotkan untuk mencegah terjadinya infeksi sekuder. Setelah
seluruh jahitan selesai antibiotik oxytetracyclin disuntikan secara intramuskular
sebanyak 20 ml.
Setelah seluruh prosedur operasi berhasil dilakukan, penanganan post
operasi juga harus diperhatikan. Hewan mulai makan pada hari kedua setelah
operasi pada malam hari, namun masih dalam keadaan lemas. Pada defekasi
hewan terlihat kesulitan, mungkin akibat sakit pada luka jahitan. Antibiotik
amoxilin juga diberikan sebanyak 2,24 ml 2 kali sehari. Pemeriksaan fisik juga
dilakukan setiap hari pada pagi hari dan malam hari untuk memastikan hewan
dalam keadaan sehat.
Penjahitan pada linea alba dilkukan
dengan benang cat gut 3/0
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
16/17
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Ovariohisterektomi dilakukan pada beberapa indikasi seperti terapi pada
kasus tumor, dan pyometra. Selain itu, dengan dilakukannya ovariohisterektomi
maka populasi kucing dapat terjaga, sehingga penularan penyakit dari hewan ke
hewan atau hewan ke manusia dapat dihindari.
Saran
Peralatan yang lengkap akan melancarkan proses operasi, sehingga
kelengkapannya harus diperhatikan. Dan juga, hewan yang akan dioperasi harus
diperhatikan apakah sedang estrus, atau terdapat tumor.
-
8/10/2019 Laporan Ovariohisterektomi jadi
17/17
DAFTAR PUSTAKA
Hosgood G, Johnny DH. 1998. Small animal paediatric medicine and surgery.
London: Read educational and professinal publishing Ltd. [Internet]. [diunduhtanggal 18 November 2014]. Tersedia pada: http://book.google.co.id.