Laporan pendahuluan dispepsia
-
Upload
muhammad-islamsyah -
Category
Healthcare
-
view
176 -
download
0
Transcript of Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan Pendahuluan DISPEPSIA
Posted on 19 September 2014 by muhammadzakymaulani
Definisi
Dyspepsia merupakan kumpulan/gejala klini yang terdiri dari rasa tidak enak / sakit di perut bagian atas
yang menetap / mengalami kekambuhan (arif,2000).
Dispepsia merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari nyeri uluhati, mual, muntah,
kembung, rasa penuh, atau cepat kenyang dan sendawa. (dahrmika,2001).
Sedangkan menurut aziz (1997), sindrom dyspepsia merupakan kumpulan gejala yang sudah dikenal
sejak lama, terdiri dari rasa nyeri epigastrium, kembung, rasa penuh serta mual mual.
Etiologi
Seringnya dyspepsia disebabkan oleh ulkus lambung atau penyakit acid refluk. Hal ini menyebabkan
nyeri didada, beberapa perubahan yang terjadi pada saluran cerna atas akibat proses penuaan,
terutama pada ketahanan mukosa lambung. (wibawa, 2006).
Penyebab dyspepsia dapat dibedakan menjadi 2 :
Dyspepsia organic bila telah diketahui adanya kelainan organic sebagai penyebabnya (misalnya : tukak
peptic, gastritis, pankreatitis, kolesistisis, dll.
Dyspepsia non organic / dyspepsia fungsional atau duspepsia non ulkus. Bila tidak jelas penyebabnya.
Sinrom Dispepsia
Patopisiologi
Gangguan psikologis (cemas)
Gangguan rasa nyaman nyeri epigastrium
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Nyeri epigastrium,mual, muntah, kembung, anoreksia, hematemesis melena.
Tanda dan gejala
Mual
Nyeri ulu hati
Sendawa
Kembung
Kelembutan perut
Perasaan kepenuhan perut
Kembung perut
Rasa sakit / nyeri perut (atas)
Kemungkinan data focus
Wawancara
Keluhan utama
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan keluarga
Pemeriksaan fisik
Head to toe
Persistem : Keadaan umum, TTV;
System integument
System pernafasan
System neurologi
System pengindraan
System kardiovaskuler
System gastroinstestinal
System reproduksi
System muskuloskletal.
Pemeriksaan diagnostic
Hematologi
Kimia klinik
Analia data
no symtom etiologi problem
1 Ds : klien mengeluh tidak nafsu makan dan merasa mual dan muntah
Do: klien tampak lemas
Erosi mukola lambung
Menurunnya tonus dan peristaltic lambung
Refluksi isi abdomen ke lambung
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
2 Ds : klien mengeluh nyeri abdomen bagian kiri atas
Do : klien tampak kesakitan
Inflamasi
Nyeri epigastrium
Gangguan rasa nyaman nyeri Gangguan rasa nyaman nyeri
3 Ds : klien mengeluh cemas
Do : tampak cemas
Pola makan tidak teratur
Erosi mukosa lambung
Menurunnya tonus dan peristaltic lambung
Hcl lambung meningkat
Mual muntah
Cemas dan takut
Gangguan rasa nyaman cemas
4 Ds : klien bertanya tentang penyakitnya
Do : klien tampak gelisah cemas
Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya
Merupakan faktor stressor
Pola hidup tidak efektif Pola hidup tidak efektif
5 Do : klien mengeluh tidur nyenyak
Do : klien tampak mengantuk
Rasa nyeri
Susah tidur
Istirahat tidur klien terganggu
Gangguan pola istirahat tidur
Diagnose keperawtan
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.
Gangguan rasa nyaman cemas berhubungan dengan pola makan tidak teratur.
Pola hidup tidak efektif berhubungan dengan kurangnya pengetahuan.
Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan rasa nyeri.
Perencanaan
DX I :
TUJUAN : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh dapat teratasi. Dengan kriteria hasil :
Klien tidak mual dan muntah
Nafsu makan bertambah
INTERVENSI :
anjurkan klien untuk minum air hangat sebelum makan.
Motivasi klien untuk makan
RASIONAL :
Dengan memberikan air hangat diharapkan rasa mual muntah berkurang.
Dengan memotivasi klien untuk makan diharapkan dapat membangkitkan nafsu makan klien.
DX II :
TUJUAN : dalam jangka waktu 2 x 24 jam rasa nyaman nyeri terpenuhi dangan kriteria hasil :
Rasa nyeri hilang
Tidak ada nyeri tekan
Skala nyeri 0
INTERVENSI :
kaji tingkat nyeri
lakukan teknik dikstrasi dan relaksasi
kolaborasi dengan dokter untuk mendapatkan advis
RASIONAL :
dengan mengkaji tingkat nyeri untuk mempermudah dalam tindakan
dengan dilakukan diktrasi dan relaksasi diharapkan nyeri berkurang
dengan berkolaborasi dengan dokter di harapkan dapat advis dari dokter.
DX III :
TUJUAN : dalam jangka waktu 1×24 jam rasa nyaman cemas terpenuhi dengan kriteria hasil :
rasa cemas hilang
klien tampak tidak cemas
INTERVENSI :
berikan motivasi kepada klien agar klien cepat sembuh
RASIONAL :
agar kien mempunyai semangat untuk cepat sembuh
DX IV :
TUJUAN : dalam jangka waktu 1×24 jam pola hidup tidak efektif terpenuhi dengan kriteria hasil :
tidak bertanya lagi tentang penyakitnya
klien tampak tidak gelisah
INTERVENSI :
identifikasi tanda tanda yang dapat dilaporkan kepada doker, misalnya nyeri dada, demam, dll.
RASIONAL :
perkembangan penyakit atau efek samping yang obat yang membutuhkan evaluasi secepatnya.
DX V :
TUJUAN : dalam jangka waktu 2×24 jam pola istirahat tidur terpenuhi dengan kriteria hasil :
tidur nyenyak
INTERVENSI :
ciptakan kondisi yang nyaman dan tenang
batasi pengunjung, atur posisi senyaman mungkin
RASIONAL :
diharapkan klien tidak terganggu
diharapkan akan terangsang klien untuk tidur.