Laporan Pendahuluan free

download Laporan Pendahuluan free

of 21

Transcript of Laporan Pendahuluan free

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    1/21

    A. DEFINISI

    Menurut WHO, Stroke adalah terjadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global,

    yang berlangsung dengan cepat, selama lebih dari 24 jam atau berakhir dengan maut, tanpa

    ditemukannya penyebab lain selain gangguan vaskuler Stroke mengenai semua usia,termasuk anak!anak "amun, sebagian besar kasus dijumpai pada orang!orang yang berusia

    di atas #$ tahun Makin tua umur, resiko terjangkit stroke makin besar %enyakit ini juga

    tidak mengenal jenis kelamin &etapi, stroke lebih banyak menyerang laki!laki dari pada

    perempuan 'alu dari segi (arna kulit, orang berkulit ber(arna berpeluang terkena stroke

    lebih besar dari pada orang berkulit putih )WHO* ) +oengoes, 2$$$*

    Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang disebabkan olehterhentinya suplai darah kebagian otak )Smelt er, S - . / 0, 2$$2*

    Stroke non hemoregik merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli dan trombosis

    serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari dan

    tidak terjadi perdarahan "amun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan

    selanjutnya dapat timbul edema sekundersindroma klinis yang a(alnya timbul mendadak,

    progresi cepat berupa deficit neurologis fokal atau global yang berlangsung 24 jam atau

    lebih atau langsung menimbul kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah

    otak non straumatik menurut Arif Muttaqin,2008 dan Arif Mansjoer, 2000.

    Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena pembuluh darah di otak pecah sehingga

    timbul iskhemik dan hipoksia di hilir %enyebab stroke hemoragi antara lain1 hipertensi,

    pecahnya aneurisma, malformasi arteri venosa /iasanya kejadiannya saat melakukan

    aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat esadaran pasien umumnya

    menurun )3ia rtiani, 2$$5*

    B. PATOFISIOLOGI

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    2/21

    1. stroke non hemoragikStroke diakibatkan dari salah satu dari empat kejadian yaitu1 &rombosit serebral )bekuan

    darah di dalam pembuluh darah otak atau leher*, embolisme serebral )bekuan darah atau

    material lain yang diba(a ke otak dari bagian tubuh yang lain*, iskemi )penurunan aliran

    darah ke area otak*, hemorragic serebral )pecahnya pembuluh darah serebral dengan

    perdarahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak* kibatnya penghentian suplai

    darah ke otakStroke diakibatkan dari salah satu tempat kejadian yaitu trombosis serebral )bekuan darah di

    dalam pembuluh darah otak atau leher*, embolisme serebral )bekuan darah yang diba(a ke

    otak dan bagian tubuh yang lain*, iskemia )penurunan aliran darah ke area otak*

    2. stroke hemoragik %atofis dari struk haemoragik adalah hipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriola

    yang berdiameter 6$$!4$$ mcmeter mengalami perubahan patologik pada dinding

    pembuluh darah tersebut berupa hipohialinosis, nekrosis fibrinoid serta timbulnya aneurisma

    tipe /ouchard rteriol!arteriol dari cabang!cabang lentikulostriata, cabang tembus

    arteriotalamus dan cabang!cabang paramedian arteria vertebro!basilar mengalami

    perubahan!perubahan degeneratif yang sama enaikan darah yang 7abrupt8 atau kenaikan

    dalam jumlah yang secara mencolok dapat menginduksi pecahnya pembuluh darah terutama

    pada pagi hari dan sore hari 9ika pembuluh darah tersebut pecah, maka perdarahan dapat

    berlanjut sampai dengan : jam dan jika volumenya besarakan merusak struktur anatomi otak dan menimbulkan gejala klinik9ika perdarahan yang timbul kecil ukurannya, maka massa darah hanya dapat merasuk dan

    menyela di antara selaput akson massa putih tanpa merusaknya %ada keadaan ini absorbsi

    darah akan diikutioleh pulihnya fungsi!fungsi neurologi Sedangkan pada perdarahan yang

    luas terjadi destruksi massa otak, peninggian tekanan intrakranial dan yang lebih berat dapat

    menyebabkan herniasi otak pada falk serebri atau le(at foramen magnum

    C. PEME I!SAAN PEN"N#ANG

    1. Stroke non hemoragik Pemeriksaan $iagnosti% &

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    3/21

    a* Scan ;omografi )-& Scan* 1 untuk membedakan strokenya terjadi perdarahan atautidak

    b* ngrografi serebral 1 untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pembuluhdarah yang tergangguc* %emeriksaan 'oknor Serebrospinalis 1 membantu membedakan peredaran otak intral

    serebral )%

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    4/21

    trombosis serebral B kalsifikasi parsial dinding aneurisma pada perdarahan

    subarakhnoid

    D. PENATALA!SANAAN MEDIS

    1. Srtoke hemoragik a* %osisi kepala dan badan atas 2$!C$ derajat, posisi miring jika muntah dan boleh

    b* dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil

    c* /ebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila perlu diberikan

    d* ogsigen sesuai kebutuhan

    e* &anda!tanda vital diusahakan stabil

    f* /ed rest

    g* oreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia

    h* %ertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

    i* andung kemih yang penuh dikosongkan, bila perlu lakukan kateterisasi

    j* %emberian cairan intravena berupa kristaloid atau koloid dan hindari penggunaan

    k* glukosa murni atau cairan hipotonik

    l* Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau suction berlebih yang dapat

    m* meningkatkan &<

    n* "utrisi per oral hanya diberikan jika fungsi menelan baik 9ika kesadaran

    o* menurun atau ada gangguan menelan sebaiknya dipasang "0&2 p* %enatalaksanaan spesifik berupa1

    6 Stroke non hemoragik1 asetosal, neuroprotektor, trombolisis, antikoagulan, obat

    hemoragik

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    5/21

    2 Stroke hemoragik1 mengobati penyebabnya, neuroprotektor, tindakan

    pembedahan, menurunkan &< yang tinggi

    2. Stroke non hemoragik

    a+. Penata(aksanaan ,ase ak*t -a$a -asien Stroke&

    6 %ertahankan jalan napas dan ventilasi yang adekuat

    2 /aringkan pasien pada posisi lateral atau semi telungkup dengan kepala tempat

    tidur sedikit ditinggikan

    C

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    6/21

    b* Mengobati +M

    c* Menghindari rokok, obesitas, dan stress

    d* /erolahraga teratur

    >ntuk pengobatan umum dipakai # / yaitu1

    a* /reathing

    Harus dijaga agar jalan nafas bebas dan bah(a fungsi paru!paru cukup

    baik %engobatan dengan oksigen hanya perlu bila kadar oksigen darah

    berkurang

    b* /rain

    Oedem otak dan kejang!kejang harus dicegah dan diatasi /ila terjadi

    oedem otak, dapat dilihat dari keadaan penderita yang mengantuk, adanya

    bradikardi atau dengan pemeriksaan funduskopi, dapat diberikan manitol >ntuk

    mengatasi kejang!kejang yang timbul dapat diberikan +iphenylhydantoin atau

    -arbama epin

    c* /lood

    &ekanan +arah dijaga agar tetap agar cukup tinggi untuk mengalirkan darah ke

    otak %engobatan hipertensi pada fase akut dapat mengurangi tekanan perfusi

    yang justru akan menambah iskemik lagi adar Hb dan glukosa harus dijaga

    cukup baik untuk metabolisme otak %emberian infus gluosa harus dicegah

    karena akan menambah terjadinya asidosis di daerah infark yang ini akan

    mempermudah terjadinya oedem eseimbangan elektrolit harus dijaga

    d* /o(el

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    7/21

    +efekasi dan nutrisi harus diperhatikan Hindari terjadinya obstipasi karena

    akan membuat pasien gelisah "utrisi harus cukup /ila perlu diberikan

    nasogastric tube

    e* /ladder

    Miksi dan balance cairan harus diperhatikan 9angan sampai terjadi retentio

    urine %emasangan kateter jika terjadi inkontenensia

    E. PAT'A/

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    8/21

    F. PENG!A#IAN

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    9/21

    1.

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    10/21

    . 3i(ayat %enyakit eluarga

    /iasanya terdapat ri(ayat penyakit keluarga yang menderita hipertensi, diabetes melitus,

    atau adanya ri(ayat stroke dari generasi terdahulu

    3. %engkajian %sikososiospiritual

    %engkajian psikologis klien stroke meliputi beberapa hal yang memungkinkan pera(at

    untuk memperoleh persepsi yang jelas mengenai status emosi, kognitif, dan perilaku

    klien +ikarenakan disfungsi motorik yang mengakibatkan kelemahan atau kelumpuhan

    pada salah satu sisi tubuh, maka klien biasanya akan jarang melakukan ibadah spiritual

    karena tingkah laku yang tidak stabil

    Selain itu, perlu untuk memasukkan pengkajian terhadap fungsi neurologis dengan

    dampak gangguan neurologis yang akan terjadi pada gaya hidup individu

    4. %emeriksaan ;isik

    a* /6 )/reathing*

    %ada infeksi, didapatkan klien batuk, peningkatan produksi sputum, sesak nafas,

    penggunaan otot bantu nafas, dan peningkatan frekuensi pernafasan %ada auskultasi

    terdengar bunyi nafas tambahan seperti ronkhi pada klien dengan peningkatan produksi

    sekret dan kemampuan batuk yang menurun sering didapatkan pada klien stroke dengan

    penurunan tingkat kesadaran atau koma %ada klien dengan tingkat kesadaran

    komposmentis, pengkajian inspeksi pernafasannya menunjukkan tidak ada kelainan

    %alpasi toraks didapatkan adanya taktil premitus seimbang kanan dan diri, dan auskultasi

    tidak terdapat suara tambahan

    b* /2 )/lood*

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    11/21

    %engkajian pada sistem kardiovaskuler didapatkan adanya renjatan atau syok

    hipovolemik yang sering terjadi pada klien stroke &erjadinya peningkatan tekanan darah

    dan dapat terjadi hipertensi massif )&+ mencapai G 2$$ mmHg*

    c* /C )/rain*

    Stroke menyebabkan berbagai defisit neurologis, berganting pada lokasi pembuluh mana

    yang tersumbat, dan ukuran area yang perfusinya tidak adekuat 'esi otak yang rusak

    dapat membaik sepenuhnya %engkajian ini memeriksa secara fokus dan lebih lengkap

    dibandingkan dengan pengkajian sistem lainnya ualitas kesadaran klien merupakan

    parameter yang paling mendasar dan parameter yang paling penting yang membutuhkan

    pengkajian &ingkat keterjagaan klien dan respon terhadap lingkungan adalah indikator

    yang paling sensitif untuk disfungsi sistem persarafan /eberapa sistem digunakan untuk

    membuat peringkat perubahan dalam ke(aspadaan dan keterjagaan

    %ada keadaan lanjut, tingkat kesadaran klien stroke biasanya berkisar pada tingkat letargi,

    stupor, dan semikomatosa pabila klien sudah mengalami koma maka penilaian 0-S

    sangat penting untuk menilai tingkat kesadaran klien dan bahan evaluasi untuk

    pemantauan pemberian asuhan

    %engkajian fungsi serebral meliputi kasus mental, fungsi intelektual, kemampuan bahasa,

    lobus frontal, dan hemisfer

    5. %engkajian saraf kranial

    a* %emerikasaan ini meliputi pemeriksaan saraf kranial

    c* Saraf

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    12/21

    d* Saraf

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    13/21

    %emeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan reflek profunda dan pemeriksaan reflek

    patologis %ada gerakan involunter tidak ditemukan adanya tremor, tic, dan distonia

    %ada keadaan tertentu, klien biasanya mengalami kejang umum, terutama pada anak

    dengan stroke disertai peningkatan tekanan suhu tubuh yang tinggi ejang berhubungan

    sekunder dengan area fokal kortikal yang peka

    66 %engkajian Sistem Sensorik

    +apat terjadi hemihipestesi %ada persepsi terdapat ketidakmampuan untuk

    menginterpretasikan sensasi +isfungsi persepsi visual karena gangguan jaras sensori

    primer antara mata dan korteks visual ehilangan sensori karena stroke dapat berupa

    kerusakan sentuhan ringan atau mungkin lebih berat, dengan kehilangan propiosepsi

    )kemampuan untuk merasakan posisi dan gerakan bagian tubuh* erta kesulitan dalam

    menginterpretasikan stimuli visual, taktil, dan auditorius

    a* /4 )/ladder*

    Stroke klien akan mengalamo inkontinensia urine sementara karena konfusi, juga

    ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan, dan ketidak mampuan untukmengendalikan kandung kemih karena kerusakan kontrol motorik dan postural

    &erkadang kontrol sfingter urine eksternal menghilang atau berkurang Selama periode

    ini, dilakukan kateterisasi intermitten dengan teknik steril

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    14/21

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    15/21

    d* aji fungsi yang lebih tinggi, seperti fungsi bicara

    e* 'etakkan kepala dengan posisi agak ditinggikan dan dalam posisi anatomis )netral*

    f* %ertahankan keadaan tirah baring, ciptakan lingkungan yang tenang, batasi

    pengunjung atau aktivitas pasien sesuai indikasi

    g* -egah terjadinya mengejan saat terjadinya defekasi dan pernafasan yang memaksa

    )batuk terus menerus*

    h* olaborasi dalam pembarian oksigen dan obat sesuai indikasi

    )+oenges, 2$$$*

    D6 2 1 erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan fungsi neurologis

    6 T*7*an &

    Mempertahankan@ meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang terkena atau

    kompensasi

    2 Inter8ensi 1

    a* aji kemampuan fungsional dan beratnya kelainan

    b* %ertahankan kesejajaran tubuh )gunakan papan tempat tidur, matras udara atau papan

    baku sesuai indikasi

    c* /alikkan dan ubah posisi tiap 2 jam

    d* &inggikan ekstremitas yang sakit dengan bantal

    e* 'akukan latihan rentang gerak aktif atau pasif untuk semua ekstremitas setiap 2 jam

    sampai 4 jam

    f* /erikan dorongan tangan, jari!jari dan latihan kaki

    g* /antu pasien dengan menggunakan alat penyokong sesuai indikasih* /erikan dorongan kepada pasien untuk melakukan aktivitas kebutuhan sehari!hari

    i* Mulai ambulasi progresif sesuai pesanan bantu untuk duduk dalam posisi seimbang

    mulai dari prosedur pindah dari tempat tidur ke kursi untuk mencapai keseimbangan

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    16/21

    Dx 3 : erusakan komunikasi verbal berhubungan dengan efek kerusakan padahemisfer bahasa atau (icara )kiri atau kanan*

    6 T*7*an &

    a* pasien dapat mengindikasikan pemahaman tentang masalah komunikasi

    b* pasien dapat membuat metode komunikasi dimana kebutuhan dapat diekspresikan

    2 Inter8ensi &

    a* /edakan antara gangguan bahasa dan gangguan (icara

    b* olaborasikan dengan praktis bicara untuk mengevaluasi pasien dan merancang

    rencana

    c* -iptakan suatu atmosfir penerimaan dan privasi

    d* /uat semua upaya untuk memahami komunikasi pasien, mendengar dengan penuh

    perhatian, ulangi pesan pasien kembali pada pasien untuk memastikan pengertian, abaikan

    ketidaktepatan penggunaan kata, jangan memperbaiki kesalahan, jangan pura!pura

    mengerti bila tidak mengerti, minta pasien untuk mengulang

    e* jarkan pasien tehnik untuk memperbaiki (icara, instruksikan bicara lambat dan dalam

    kalimat pendek pada a(alnya, tanyakan pertanyaan yang dapat dija(abnya ya atau tidakf* 0unakan strategi untuk memperbaiki pemahaman pasien, dapatkan pengetahuan pasien

    sebelum bicara padanya, panggil dengan menyebutkan nama pasien, lakukan pola bicara

    yang konsisten, gunakan sentuhan dan perilaku untuk berkomunikasi dengan tenang

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    17/21

    D6 & urang pera(atan diri berhubungan dengan gangguan mobilitas fisik dan gangguan

    proses kognitif

    6 T*7*an &

    %asien dapat menolong diri sendiri sesuai kondisinya, dan dapat mengungkapkan

    kebutuhannya

    2 Inter8ensi &

    a* aji derajat ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas pera(atan diri )mandi, makan,

    toile training*

    b* 'akukan pera(atan kulit selama 4!# jam, gunakan loiton yang mengandung minyak,

    inspeksi bagian di atas tulang yang menonjol setiap hari untuk mengetahui adanya

    kerusakan

    c* /erikan hygiene fisik total, sesuai indikasi, sisi rambut setiap hari, kerams setiap

    minggu sesuai indikasi

    d* 'akukan oral hygiene setiap 4!E jam, sikat gigi, bersihkan membran mukosa dengan

    pembilas mulut, jaga agar kuku tetap terpotong rapi dan bersih

    e* aji dan pantau status nutrisi

    f* %erbanyak masukan cairan sampai 2$$$ ml@hari kecuali terhadap kontra indikasi

    g* %astikan eliminasi yang teratur

    h* /erikan pelunak feses enema sesuai pesanan

    D6 & %erubahan persepsi sensori berhubugnan dengan stres psikologis )penyempitan

    lapang perseptual yang disebabkan oleh ansietas*

    1. T*7*an &

    a* Pasien dapat memulai dan mempertahankan tingkat kesadaran dan fungsi perceptual b* %asien dapat mengakui perubahan dalam kemampuan dan adanya keterlibatan residual

    2 Inter8ensi &

    a* =valuasi terhadap adanya gangguan penglihatan -atat adanya penurunan lapang

    pandang, perubahan ketajaman persepsi, adanya diplobia

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    18/21

    b* +ekati pasien dari daerah penglihatan yang normal, biarkan lampu menyala, letakkan

    benda dalam jangkauan lapang penglihatan yang normal, tutup mata yang sakit jika perlu

    c* -iptakan lingkungan yang sederhana, pindahkan perabot yang membahayakan

    d* aji kesadaran sensorik, seperti membedakan panas atau dingin, tajam atau tumpul,

    posisi bagian tubuh atau otot, rasa persendian

    e* /erikan stimulus terhadap rasa atau sentuhan

    f* 'indungi pasien dari suhu yang berlebihan

    g* njurkan pasien untuk mengamati kakinya bila perlu dan menyadari posisi bagian tubuh

    tertentu

    h* Observasi respon perilaku pasien seperti rasa permusuhan, menangis, efek tidak sesuai,

    agitasi, halusinasi

    i* Hilangkan kebisingan atau stimulasi eksternal yang berlebihan sesuai kebutuhan

    j* /icara dengan tenang, perlahan dengan menggunakan kalimat yang pendek, pertahankan

    kontak mata )Sumber 1 +oenges*

    D6 3 & 3esiko tinggi terhadap cidera yang berhubungan dengan defisit lapang pandang

    motorik atau persepsi

    6 T*7*an &

    pasien dapat terhindar dari resiko cedera atau terjatuh

    2 Inter8ensi &

    a* 'akukan tindakan yang mengurangi bahaya lingkungan 1 orientasi pasien dengan

    lingkungan sekitarnya, instruksikan pasien untuk menggunakan bel pemanggil untuk

    meminta bantuan, pertahankan tempat tidur dan posisi rendah dengan atau semua bagian

    pengaman tempat tidur terpasang

    b* aji suhu air mandi dan bantalan pemanas sebelum digunakan dengan menggunakan

    termometer bila ada

    c* aji ekstremitas setiap hari terhadai cidera yang tidak terdeteksi

    d* %ertahankan kaki tetap hangat dan kering serta kulit dilemaskan dengan lotion

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    19/21

    e* onsul dengan ahli terapi dengan pelatihan postur

    f* jarkan pasien dengan keluarga untuk memaksimalkan keamanan di rumah )Sumber 1

    -arpenito*

    D6 5 & urang pengetahuan mengenai kondisi dan pengobatan berhubungan dengan

    kurang informasi, keterbatasan kognitif, kurang mengingat, tidak mengenal sumber dan

    informasi

    6 &ujuan 1

    a* %asien dapat berpartisipasi dalam proses belajar

    b* %asien dapat mengungkapkan pemahaman tentang prognosis@kondisi serta aturan

    terapeutik

    c* %asien dapat memulai gaya hidup yang diperlukan

    2 Inter8ensi &

    a* +iskusikan keadaan patologis yang khusus dan kekuatan pada pasien

    b* +iskusikan rencana untuk memenuhi pera(atan diri

    c*

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    20/21

    rief,Mansjoer )2$$$* !a-ita Se(ekta !e$okteran9 E$isi 0. Cetakan 1 .

    9akarta 1 Media esculapius

    Smeltzer, S.C & B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah Brunner

    and Suddarth, edisi 8. (Brunner & Suddarth’s textbook of medi al!sur"i al

    nursin", #$e% oni a 'ster et, al). akarta % 'GC

    utta in, rif 2$$E suhan epera(atan lien dengan 0angguan Sistem %ersarafan9akarta 1 Salemba Medika

    +oengoes, M = , 2$$$, Rencana Asuhan Kepera atan !edoman untuk !erencanaan dan !endokumentasian !era atan !asien , =0-, 9akarta

    ' %O3 " %="+ H>'> "

    9>+>'1

  • 8/15/2019 Laporan Pendahuluan free

    21/21