Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

25
LAPORAN PENDAHULUAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN / LBP) A. Pengertian Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP) Nyeri punggung bawah adalah perasaan nyeri di daerah lumbasakral dan sakroiliakal, nyeri pinggang bawah ini sering disertai penjalaran ketungkai sampai kaki. (Harsono, 2000) Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial. Peraturan utama dalam merawat pasien dengan nyeri adalah bahwa semua nyeri adalah nyata, meskipun penyebabnya tidak diketahui. Oleh karena itu, keberadaan nyeri adalah berdasarkan hanya pada laporan pasien. Low Back Pain adalah suatu tipe nyeri yang membutuhkan pengobatan medis walaupun sering jika ada trauma secara tiba-tiba dan dapat menjadi kronik pada masalah kehidupan seperti fisik,mental,social dan ekonomi (Barbara). Low Back Pain adalah nyeri kronik didalam lumbal,biasanya disebabkan oleh terdesaknya para vertebral otot, herniasi dan regenerasi dari nucleus pulposus,osteoartritis dari lumbal sacral pada tulang belakang (Brunner,1999). Low back pain dapat terjadi pada siapasaja yang mempunyai masalah pada muskuloskeletal seperti ketegangan lumbosacral akut,ketidakmampuan ligamen lumbosacral,kelemahan

description

LBP

Transcript of Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

Page 1: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

LAPORAN PENDAHULUAN NYERI PUNGGUNG BAWAH

(LOW BACK PAIN / LBP)

A.     Pengertian Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)

            Nyeri punggung bawah adalah perasaan nyeri di daerah lumbasakral dan

sakroiliakal, nyeri pinggang bawah ini sering disertai penjalaran ketungkai sampai kaki.

(Harsono, 2000)

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari

kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial. Peraturan utama dalam merawat

pasien dengan nyeri adalah bahwa semua nyeri adalah nyata, meskipun penyebabnya

tidak diketahui. Oleh karena itu, keberadaan nyeri adalah berdasarkan hanya pada

laporan pasien.

Low Back Pain adalah suatu tipe nyeri yang membutuhkan pengobatan medis

walaupun sering jika ada trauma secara tiba-tiba dan dapat menjadi kronik pada

masalah kehidupan seperti fisik,mental,social dan ekonomi (Barbara).

Low Back Pain adalah nyeri kronik didalam lumbal,biasanya disebabkan oleh

terdesaknya para vertebral otot, herniasi dan regenerasi dari nucleus

pulposus,osteoartritis dari lumbal sacral pada tulang belakang (Brunner,1999).

Low back pain dapat terjadi pada siapasaja yang mempunyai masalah pada

muskuloskeletal seperti ketegangan lumbosacral akut,ketidakmampuan ligamen

lumbosacral,kelemahan otot,osteoartritis,spinal stenosis serta masalh pada sendi inter

vertebra dan kaki yang tidak sama panjang.

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan Low Back Pain

adalah nyeri kronik atau acut didalam lumbal yang biasanya disebabkan trauma atau

terdesaknya otot para vertebra atau tekanan,herniasi dan degenerasi dari nuleus

pulposus,kelemahan otot,osteoartritis dilumbal sacral pada tulang belakang.

B.    Etiologi Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)

  Perubahan postur tubuh biasanya karena trauma primer dan sekunder.

o  Trauma primer seperti : Trauma secara spontan, contohnya kecelakaan.

Page 2: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

o  Trauma sekunder seperti : Adanya penyakit HNP, osteoporosis, spondilitis, stenosis

spinal, spondilitis,osteoartritis.

  Ketidak stabilan ligamen lumbosacral dan kelemahan otot.

  Prosedur degenerasi pada pasien lansia.

  Penggunaan hak sepatu yang terlalu tinggi.

  Kegemukan.

  Mengangkat beban dengan cara yang salah.

  Keseleo.

  Terlalu lama pada getaran.

  Gaya berjalan.

  Merokok.

  Duduk terlalu lama.

  Kurang latihan (oleh raga).

  Depresi /stress.

  Olahraga (golp,tennis,sepak bola).

PENDAHULUAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN / LBP)

C.    Faktor Resiko Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)

Faktor resiko secara fisiologi.

1.      Umur ( 20 – 50 tahun ).

2.      Kurangnya latihan fisik.

3.      Postur yang kurang anatomis.

4.      Kegemukan.

5.      Scoliosis parah.

6.      HNP.

7.      Spondilitis.

8.      Spinal stenosis ( penyempitan tulang belakang ).

9.      Osteoporosis.

10.   Merokok.

Faktor resiko dari lingkungan.

Page 3: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

1.      Duduk terlalu lama.

2.      Terlalu lama pada getaran.

3.      Keseleo atau terpelintir.

4.      Olah raga ( golp,tennis,gymnastik,dan sepak bola ).

5.      Vibrasi yang lama.

Faktor resiko dari psikososial.

1.      Ketidak nyamanan kerja.

2.      Depresi.

3.      Stress.

D.    ANATOMI DAN FISIOLOGI

       Guna kerangka.

1.      Menahan seluruh bagian-bagian badan (Menopang tubuh).

2.      Melindungi alat tubuh yang halus seperti otak,jantung dan paru-paru.

3.      Tempat melekatnya otot-otot dan pergerakan tubuh dengan perantaraan otot.

4.      tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah.

5.      Memberi bentuk pada bangunan tubuh.

       Ruas-ruas tulang belakang.

Bentuk dari tiap-tiap ruas tulang belakang pada umumnya sama,hanya ada bedanya

sedikit tergantung pada kerja yang ditanganinya.

Ruas-ruas ini terdiri atas beberapa bagian :

1.      badan ruas merupakan bagian yang terbesar,bentuknya tebal dan kuat,terletak

disebelah depan.

2.      Lengkung luas.

Bagian yang melingkari dan melindungi lubang luas tulang belakang terletak di sebelah

belang dan pada bagian ini terdapat tonjolan yaitu :

1.      Prosesus spinosus / taju duri.

Terdapat ditengah-tengah lengkung luas,menonjol kebelakang.

2.      Prosesus tranversum / taju sayap.

Terdapat disamping kiri dan kanan lengkung luas.

3.      Prosesus artikulasi / taju penyendi.

Page 4: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

Membentuk persendian dengan ruas tulang belakang (vertebralis).

       Fungsi ruas tulang belakang.

1.      Menahan kepela dan alat-alat tubuh yang lain..

2.      Melindungi alat halus yang ada didalamnya (sum-sum belakang).

3.      Tempat melekatnya tulang iga dan tulang pinggul.

4.      Menentukan sikap tubuh.

Ruas-ruas tulang belakang ini tersusun dari atas kebawah dan diantara masing-masing

ruas dihubungkan oleh tulang rawan yang disebut cakram antara ruas sehingga tulang

belakang bias tegak dan membungkuk. Disamping itu disebelah depan dan

belakangnya terdapat kumpulan serabut-serabut kenyal yang memperkuat kedudukan

ruas tulang belakang.

Ditengah-tengah bagian ruas-ruas tulang belakang terdapat pula suatu saluran yang

disebut saluran sum-sum belakang (kanalis medulla spinalis) yang didalamnya terdapat

sum-sum tulang belakang.

       Bagian-bagian dari ruas tulang belakang.

1.      Vertebra sedrvikalis (tulang leher) 7 ruas mempunyai badan ruas kecil dan lubang

ruasnya besar. Pada tagu sayapnya terdapat lubang tempat lalunya syarap yang

disebut For Amentuam Versalis (Foramentuan Versorium). Ruas pertama vertebra

servikalis disebut Atlas yang memungkinkan kepala berputar kekiri dan kekanan. Ruas

kedua disebut prosesus ke 7 mempunyai taju yang disebut Prosesus Prominan,taju

ruiasnya agak panjang.

2.      Vertebra Torakalis (tulang punggung) terdiri dari 12 ruas,badan ruasnya besar dan

kuat. Taju durinya panjang dan melengkung,pada daerah bagian dataran sendi sebelah

atas,bawah,kiri dan kanan ini membentuk persendian dengan tulang iga.

3.      vertebra lumbalis (tulang pinggul) terdiri dari 5 ruas,badan ruasnya besar,tebal dan

kuat. Taju durinya agak picak bagi ruas dari ruas ke 5 agak menonjol disebut

Promontorium.

4.      vertebra sakralis (ruas tulang kelangkang) terdiri dari 5, yang membentuk sakrum atau

tulang kelangkang.

Page 5: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

5.      vertebra Koksigius (tulang ekor) terdiri dari 4 ruas. Ruas-ruasnya kecil dan menjadi

sebuah tulang yang disebut Os Koksigialis dapat bergerak sedikit karena membentuk

persendian dengan sacrum.

E.     Patofisiologi Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)

1.      Mekanisme terjadinya nyeri pada Low Back Pain

Nyeri yang ada pada low Back Pain 2 macam

1      Nyeri Nosiseptif

2      Nyeri Neuropatik

Bangunan peka nyeri yang terdapat di punggung bawah adalah periosteum, 1/3

bangunan luar annulus fibroseptor (bagian fibrosa dari diskus intervertebralis)

ligamentum kapsula artikularis, fasia dan otot. Semua banguan tersebut mengandung

nosiseptor yang peka terhadap berbagai stimulus(mekanik, termal, kimiawi). Bila

reseptor dirangsang oleh sebagian stimulus lokal akan, dijawab dengan pengeluaran

sebagai mediator inflamasi dan substansia lainnya yang menyebabkan timbulnya

persepsinyeri., hiperalgesia maupun alodinia yang bertujuan mencegah pergerakan

untuk memungkinkan berlangsung proses penyembuhan. Salah satu mekanisme untuk

mencegah kerusakan yang lebih berat adalah spasme otot yang membatasi

pergerakan. Spasme otot ini menyebabkan iskemia dan sekaligus menyebabkan

munculnya titik picu (trigger points) yang merupakan salah satu kondisi nyeri.

Pembungkus syaraf juga, kaya akan nosiseptor yang merupakan akhiran dari nervi

nervorum yang juga berperan sebagai sumber nyeri nosiseptif inflamasi, terutama nyeri

yang dalam dan sulit dilokalisir. Berbagai jenis rangsangan tadi akan mengantisipasi

nosiseptor, langsung menyebabkan nyeri dan sensitisasi menyebabkan hiperalgesia.

Nyeri yang diakibatkan oleh aktivitas nosiseptor ini disebut nyeri nosiseptif.

2.      Mekanisme Nyeri Neurepatik Pada LBP

Nyeri neuropatik adalah nyeri yang didahului atau disebabkan oleh lesi atau disfungsi primer pada system syaraf. Nyeri neuropatik yang sering ditemukan pada LBP berupa penekanan atau jeratan radiks syaraf oleh karena  Hernia Nukleus Pulposus (HNP, penyempitan kanalis spinalis, pembengkaan artikulasio atau jaringan sekitarnya, fraktur mikro (misalnya penderita osteoporosis), penekanan oleh tumor dan sebagainya.Penanganan pada radiks saraf, terdapat 2 kemungkinan:

Page 6: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

a.      Penekanan hanya terjadi pada selaput pembungkus syaraf yang kaya nosiseptor dari

nervi nervorum, yang menimbulkan inflamasi, nyeri dirasakan distribusi serabut syaraf

tersebut. nyeri bertambah jika terdapat peperangan serabut syarap, misalnya karena

pergerakan.

b.      Penekanan sampai mengenai serabut syaraf, sehingga ada kemungkinan terjadi

gangguan keseimbangan neuron sensorik melalui pelabuhan molekuler. Perubahan

molekuler menyebabkan aktivitas SSA menjadi abnormal, timbul aktifitas ektopik

(aktivitas di luar nosiseptor), akumulasi saluran ion Natrium (SI-Na dan saluran ion baru

di daerah lesi).  Penumpukan SI-Na naupun saluran ion baru didaerah lesi

menyebabkan timbulnya mechsno-hot-sopt yang sangat peka terhadap rangsangan

mekanikal maupun termal(hiperagesia mekanikal dan termal). Ditemukan juga

pembentukan reseptor adrener menyebabkan stress psikologi yang mampu

memperberat nyeri. Aktivitas ektopik menyebabkan timbulnya nyeri neuropatik baik

yang sepontan seperti parestesia, disestisia, nyeri seperti kesetrum dan sebagainya,

yang membedakan dengan nyeri inflamasi maupun yamg dibangkitkan seperti hiperal

dan alodinia. Terjadinya hiperalgesia dan alodinia pada nyeri ncuropatik juga

disebabkan oleh adanya fenomena wind-up, LTP dan perubahan fenotip AB. Pada nyeri

nosiseptif, inhibisi meningkat sedang pada nyeri neuropatik terutama disebabkan

penurunan reseptor opioid di neuron  kornu dorsalis dan peningkatan cholesystokinin

(CCK) yang menghambat kerja reseptor opioid.

Page 7: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

 

F.     Manifestasi Klinik Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)

           Perubahan dalam gaya berjalan.

1.     Berjalan terasa kaku.

2.     Tidak bias memutar punggung.

3.     Pincang.

           Persyarafan

Page 8: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

1.     Ketika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti,pasien merasakan sensasi

pada kedua anggota badan,tetapi mengalami sensasi yang lebih kuat pada daerah

yang tidak dirangsang.

2.     Tidak terkontrol Bab dan Bak.

           Nyeri.

1.       Nyeri punggung akut maupun kronis lebih dari dua bulan.

2.       Nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit.

3.       Nyeri otot dalam.

4.       Nyeri menyebar kebagian bawah belakang kaki.

5.       Nyeri panas pada paha bagian belakang atau betis.

6.       Nyeri pada pertengahan bokong.

7.       Nyeri berat pada kaki semakin meningkat.

G.    Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)

1.      Penata Laksanaan Keperawatan.

-            Informasi dan edukasi.

-            Pada NPB akut : Imobilisasi (lamanya tergantung kasus), pengaturan berat badan,

posisi tubuh dan aktivitas, modalitas termal (terapi panas dan dingin) masase, traksi

(untuk distraksi tulang belakang), latihan : jalan, naik sepeda, berenang (tergantung

kasus), alat Bantu (antara lain korset, tongkat)

-            NPB kronik: psikologik, modulasi nyeri (TENS, akupuntur, modalitas termal), latihan

kondisi otot, rehabilitasi vokasional, pengaturan berat badan posisi tubuh dan aktivitas.

2.       Medis

a.     Formakoterapi.

-            NPB akut: Asetamenopen, NSAID, muscle relaxant, opioid (nyeri berat), injeksi

epidural (steroid, lidokain, opioid) untuk nyeri radikuler

-            NPB kronik : antidepresan trisiklik (amitriptilin) antikonvulsan (gabapentin,

karbamesepin, okskarbasepin, fenitoin), alpha blocker (klonidin, prazosin), opioid (kalau

sangat diperlukan)

b.     Invasif non bedah

-            Blok saraf dengan anestetik lokal (radikulopati)

Page 9: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

-            Neurolitik (alcohol 100%, fenol 30 % (nyeri neuropatik punggung bawah yang

intractable)

c.      Bedah

HNP (Hernia Nukleus Pulposus), indikasi operasi :

-            Skiatika dengan terapi konservatif selama lebih dari empat minggu: nyeri

berat/intractable / menetap / progresif.

-            Defisit neurologik memburuk.

-            Sindroma kauda.

Stenosis kanal : setelah terjadi konservatif tidak berhasil

-            Terbukti adanya kompresi radiks berdasarkan pemeriksaan neurofisiologik dan

radiologik.

H.    Pemeriksaan Diagnostik Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)

1       Neurofisiologik

-            Electromyography (EMG)

-            Need EMG dan H-reflex  dianjurkan bila dugaan disfungsi radiks lebih dari 3-4 minggu

-            Bila diagnosis radikulapati sudah pasti secara pemeriksaan klinis, pemeriksaan

elektrofisiologik tidak dianjurkan.

-            Somatosensory Evoked Potensial (SSEP). Berguna untuk stenosis kanal dan mielopati

spinal.

2       Radiologik

-            Foto polos.

-            Tidak direkomendasikan untuk evaluasi rutin penderita NPB.

-            Direkomendasikan untuk menyampingkan adanya kelainan tulang.

-            Mielografi, mielo-CT, CT-Scan, Magnetik Resonance Imaging (MRI)

-            Diindikasikan untuk mencari penyebab nyeri antara lain tumor, HNP perlengketan

-            Discography tidak direkomendasikan pada NPB oleh karena invasive

3       Laboratorium

-            Laju endap darah, darah perifer lengkap, C-reactif protein (CRP), faktor rematoid,

fosfatase alkali / asam, kalsium (atas indikasi)

-            Urinalisa, berguna untuk penyakit non spesifik seperti infeksi, hematuri

Page 10: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

-            Likuor serebrospinal (atas indikasi)

LAPORAN PENDAHULUAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN / LBP)I.       Asuhan Keperawatan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)

1.      Pengkajian Keperawatan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)

Data fokus yang perlu dikaji:

a.     Riwayat kesehatan

1)     Riwayat Penyakit

a)     Keluhan Utama (keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan pengkajian)

b)     Riwayat penyakit sekarang

           Diskripsi gejala dan lamanya

           Dampak gejala terhadap aktifitas harian

           Respon terhadap pengobatan sebelumnya

           Riwayat trauma

c)      Riwayat Penyakit Sebelumnya

           Immunosupression (supresis imun)

           Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas (kangker)

           Nyeri yang menetap merupakan pertimbangan untuk kangker atau infeksi.

           Pemberatan nyeri di kala terbaraing (tumor instraspinal atau infeksi) atau pengurangan

nyeri (hernia nudeus pulposus / HNP)

Page 11: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

           Nyeri yang paling berat di pagi hari (spondiloartropati seronegatif: ankylosing spondyli-

tis, artristis psoriatic, spondiloartropati reaktif, sindroma fibromialgia)

           Nyeri pada saat duduk (HNP, kelainan faset sendi, stenosis kanal, kelahinan otot

paraspinal, kelainan sendi sakroilikal, spondilosis / spondilolisis / spondilolistesis, NPB-

spesifik)

           Adanya demam (infeksi)

           Gangguan normal (dismenore, pasca-monopause /andropause)

           Keluhan visceral (referred pain)

           Gangguan miksi

           Saddle anesthesia

           Kelemahan motorik ekstremitas bawah (kemungkinan lesi kauda ekwina)

           Lokasi dan penjalaran nyeri.

b.     Pemeriksaan fisik

1)      Keadaan Umum

2)     Pemeriksaan persistem

3)     Sistem persepsi dan sensori

(pemeriksaan panca indera : penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, perasa)

4)     Sistem persarafan (Pemeiksaan neurologik)

           Pemeriksaan motorik

           Pemeriksaan sens sensorik.

           Straight leg Raising (SLR), test laseque (iritasi radisks L5 atau S 1) cross laseque(HNP

median) Reverse Laseque (iritasi radik lumbal atas)

           Sitting knee extension (iritasi lesi iskiadikus)

           Pemeriksaan system otonom

           Tanda Patrick (lasi coxae) dan kontra Patrick (lesi sakroiliaka)

           Tes Naffziger

           Tes valsava.

5)     Sistem pernafasan

(Nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan jalan nafas.)

6)     Sistem kardiovaskuler

Page 12: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

(Nilai tekanan darah, nadi, irama, kualitas, dan frekuensi)

7)     Sistem Gastrointestinal

(Nilai kemampuan menelan,nafsu makan, minum, peristaltic dan eliminasi)

8)     Sistem Integumen

(Nilai warna, turgor, tekstur dari kulit pasien )

9)     Sistem Reproduksi

( Untuk pasien wanita )

10)  Sistem Perkemihan

(Nilai Frekuensi Bak, warna, bau, volume )

c.      Pola fungsi kesehatan

1)     Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

2)     Pola aktifitas dan latihan

(Cara berjalan : pincang, diseret, kaku (merupakan indikasi untuk pemeriksaan

neurologis))

3)     Pola nutrisi dan metabolisme

4)     Pola tidur dan istirahat

(Pasien LBP sering mengalami gangguan pola tidur  dikarenakan menahan nyeri yang

hebat)

5)     Pola kognitif dan perceptual

(Prilaku penderita apakah konsisten dengan keluhan nyerinya (kemungkinan kelainan

psikiatrik))

6)     Persepsi diri/konsep diri

7)     Pola toleransi dan koping stress

((Nyeri yang timbul hampir pada semua pergerakan daerah lumbal sehingga penderita

berjalan sangat hati-hati untuk mengurangi rasa sakit tersebut (kemungkinan infeksi.

Inflamasi, tumor atau fraktur))

8)     Pola seksual reproduksi

9)     Pola hubungan dan peran

10)  Pola nilai dan keyakinan

2.      Diagnosa Keperawatan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)

Page 13: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan Low Back Pain adalah

a.     Nyeri akut b.d agen injuri (fisik muskuloskeletal)  dan system syaraf    vascular)

b.     Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri, kerusakan muskula skeletal, kekakuan sendi,

kontraktur)

c.      Gangguan pola tidur b.d nyeri, tidak nyaman

d.     Defisit self care b.d nyeri

LAPORAN PENDAHULUAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN / LBP)

3.      Rencana Keperawatan

NoDiagnosa

KeperawatanTujuan Intervensi

1. Nyeri akut b/d agen

injuri (fisik, kelainan

muskulo skeletal dan

system syaraf

vaskuler

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama … x 24 jam nyeri

berkurang / hilang

dengan kriteria :

Manajemen nyeri (1400)

1.    Lakukan pengkajian nyeri  secara kom-

prehensif (lokasi, karateristik, durasi,

frekuensi, kualitas, dan faktor

presipitasi).

Page 14: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

Batasan

karakteristik :

       Verbal

Menarik nafas pan-

jang, merintih

Mengeluh nyeri

       Motorik

       Menyeringaikan

wajah.

       Langkah yang ter-

seok-seok

       Postur yang kaku /

tidak stabil

       Gerakan yang amat

lambat atau terpaksa

       Respon autonom

       Perubahan vital sign

Tingkat nyeri (2102)

        Melaporkan nyeri ber-

kurang / hilang

        Frekuensi nyeri berku-

rang / hilang

        Lama nyeri berkurang

        Ekspresi oral

berkurang / hilang

        Ketegangan otot berku-

rang / hilang

        Dapat istirahat

        Skala nyeri berkurang /

menurun

Kontrol Nyeri (1605)

        Mengenal faktor-faktor

penyebab

        Mengenal onset nyeri

        Jarang / tidak pernah

melakukan tindakan

pertolongan dengan non 

analgetik

        Jarang / tidak pernah

menggunakan analgetik

        Jarang / tidak pernah

melaporkan  nyeri kepa-

da tim kesehatan.

        Nyeri terkontrol

         

Tingkat kenyamanan

2.    Observasi reaksi non verbal dari

ketidaknyamanan.

3.    Gunakan teknik komunikasi terapetik

untuk mengetahui pengalaman nyeri

klien.

4.    Kaji kultur / budaya yang  mempengaruhi

respon nyeri.

5.    Evaluasi pengalaman nyeri masa

lampau.

6.    Evaluasi bersama klien dan tim

kesehatan lain tentang ketidak efektifan

kontrol nyeri masa lampau.

7.    Bantu klien dan keluarga untuk mencari

dan menemukan dukungan.

8.    Kontrol  lingkungan yang dapat mempe-

ngaruhi nyeri (suhu ruangan,

pencahayaan, dan kebisingan)

9.    Kurangi faktor presipitasi nyeri.

10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri

(farmokologi, non farmakologi dan inter-

personal)

11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk me-

nentukan intervensi.

12. Ajarkan tentang teknik non farmakologi.

13. Berikan analgetik untuk mengurangi

nyeri.

14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

15. Tingkatkan istirahat

16. Kolaborasi dengan dokter jika ada

keluhan dan tindakan nyeri tidak

berhasil.

Page 15: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

(2100)

        Klien melaporkan kebu-

tuhan istirahat tidur

tercukupi

        Melaporkan kondisi fisik

baik

        Melaporkan kondisi

psikis baik

                                

         

         

17. Monitor penerimaan klien tentang mana-

jemen nyeri.

Andministrasi  Analgetik (2210)

1.    Tentukan lokasi, karateristik kualitas, dan

derajat nyeri sebagai pemberian obat.

2.    Cek instruksi dokter tentang jenis obat,

dosis dan fekkuensi.

3.    Cek riwayat alergi

4.    Pilih analgenik yang diperlukan atau

kombinasi dari analgetik ketika

pemberian lebih dari satu.

5.    Tentukan pilihan analgesik tergantung

tipe dan beratnya nyeri.

6.    Tentukan analgetik pilihan rute

pemberian dan dosis optimal.

7.    Pilih rute pemberian secara iv-im untuk

pengobatan nyeri secara teratur

8.    Monitor vital sign sebelum dan sesudah

pemberian analgesik pertama kali

9.    Berikan analgesik tepat waktu terutama

saat nyeri hebat.

10. Evaluasi efektifitas analgesik tanda dan

gejala (efek sampingan)

2 Kerusakan mobilitas

fi-sik b.d nyeri,

kerusakan

muskuloskeletal,

keka-kuan sendi atau

kon-traktur

 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama … X 24 jam klien

mampu mencapai

mobilitas fisik dengan kri-

teria :

1.    Koreksi tingkat kemampuan mobilisasi

de-ngan sekala 0-4 :

  0 : Klien tidak tergantung pada orang lain

  1 : Klien butuh sedikit bantuan

  2 : Klien butuh bantuan sederhana

  3 : Klien butuh bantuan banyak

  4 : Klien sangat tergantung pada

Page 16: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

Batasan

karakteristik :

        Postur tubuh kaku

tidak stabil.

        Jalan terseok-seok

        Gerak lambat

        Membatasi

perubahan ge-rak

yang mendadak atau

cepat

        Sakit berbalik

Mobility Level (0208) :

-      Klien dapat melakukan

mobilitas secara

bertahap dengan tanpa

merasakan nyeri.

-      Penampilan seimbang

-      Menggerakkan otot dan

sendi

-      Mampu pindah tempat

tanpa bantuan

-      Berjalan tanpa bantuan

pemberian pelayanan

2.    Atur posisi klien

3.    Bantu klien melakukan perubahan gerak.

4.    Observasi / kaji terus kemampuan gerak

motorik, keseimbangan

5.    Ukur tanda-tanda vital sebelum dan

sesudah melakukan latihan.

6.    Anjurkan keluarga klien untuk melatih

dan memberi motivasi.

7.    Kolaborasi dengan tim kesehatan lain

(fisioterapi untuk pemasangan korset)

8.    Buat posisi seluruh persendian dalam

letak anatomis dan nyaman dengan

memberikan penyangga pada lekukan

lekukan sendi serta pastikan posisi

punggung lurus.

3. Gangguan pola tidur

b.d nyeri, tidak

nyaman

Batasan

karakteristik :

        Pasien menahan sa-

kit (merintih, me-

nyeringai)

        Pasien

mengungkapkan

tidak bisa tidur

karena nyeri

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama … X 24 jam klien

dapat terpenuhi

kebutuhan tidurnya

dengan criteria :

Tidur (0004)

     Jumlah jam tidur cukup

     Pola tidur normal

     Kualitas tidur cukup

     Tidur secara teratur

     Tidak sering terbangun

     Tanda  vital dalam batas

normal

Peningkatan Tidur / Sleep

Enhancement (1850)

1.    Kaji  pola tidur / pola aktivitas

2.    Anjurkan klien tidur secara teratur

3.    Jelaskan tentang pentingnya tidur yang

cukup  selama sakit dan terapi.

4.    Monitor pola tidur dan catat keadaan

fisik, psykososial yang mengganggu tidur

5.    Diskusikan pada klien dan keluarga

tentang tehnik peningkatan pola tidur

Manajemen lingkungan (6480)

1     Batasi pengunjung

2     Jaga lingkungan dari bising

3     Tidak melakukan tindakan keperawatan

Page 17: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

Rest (0003)

        Istirahat Cukup

        Kualitas istirahat baik

        Istirahat fisik cukup

        Istirahat psikis cukup

Anxiety control (1402)

        Tidur   adekuat

        Tidak ada manifestasi

fisik

        Tidak ada manifestasi

perilaku

        Mencari informasi untuk

mengurangi cemas

        Menggunakan teknik re-

laksasi untuk mengu-

rangi cemas

        Berinteraksi sosial

pada saat klien tidur

Anxiety Reduction (5820)

1     Jelaskan semua prosedur termasuk pera-

saan yang mungkin dialami selama men-

jalani prosedur

2     Berikan objek yang dapat memberikan

rasa aman

3     Berbicara dengan pelan dan tenang

4     Membina hubungan saling percaya

5     Dengarkan  klien  dengan penuh

perhatian

6     Ciptakan suasana saling percaya

7     Dorong orang tua mengungkapkan pera-

saan, persepsi dan cemas secara verbal

8     Berikan peralatan / aktivitas yang  meng-

hibur untuk mengurangi ketegangan

9     Anjurkan untuk menggunakan teknik re-

laksasi

10  Berikan lingkungan yang tenang

11  Batasi pengunjung

4. Defisit srlf care b.d

nyeri

Seteleh dilakukan

tindakan keperawatan

pada pasien selama   3 x

24 jam diharapkan

kebutuhan perawatan diri

pasien dapat terpenuhi,

dengan kriteria hasil :

Self care assistance ;

1. Monitor kemampuan klien untuk

perawatan diri yang mandiri

2. Monitor kebutuhan klien untuk

alat-alat bantu

3. Sediakan bantuan sampai klien

Page 18: Laporan Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah

1.  klien terbebas dari bau

badan

2.  Menyatakan

kenyamanan terhadap

pemenuhan kebutuhan

perawatan diri

mampu secara utuh untuk

memenuhi perawatan dirinya

4. Dorong klien untuk melakukan

aktivitas yang mandiri sesuai

kemampuan

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Volume 1, EGC, Jakarta, 2002

Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Volume 3, EGC, Jakarta, 2002

Ruth F. Craven, EdD, RN, Fundamentals Of Nursing, Edisi II, Lippincot, Philadelphia, 2000__________. Askep LBP (Low Back Pain). Diakses pada tanggal 12 Februaei 2012.

http://nursingbegin.com/askep-lbp/.

__________.Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Low Back Pain. Diakses pada tanggal

12 Februari 201.  http://sedetik.multiply.com/journal