Laporan Pengujian Bakteri Osmofilik

5
BAB V PEMBAHASAN Bakteri osmofilik adalah bakteri yang dapat hidup dengan tekanan osmotik tinggi, yaitu pada medium dengan konsentrasi gula tinggi. Beberap jenis bakteri bersifat osmotoleran, yaitu dapat tumbuh dengan atau tanpa konsentrasi gula tinggi. Kapang dan khamir mempunyai kemampuan osmotik yang lebih besar dari bakteri (Balia, 2008). Pada praktikum tentang pengujian bakteri osmofilik kali ini, sampel yang digunakan adalah madu rasa, kecap, susu kental manis, dan sirup. Media yang digunakan adalah PCA dan diberi perlakuan tambahan, yaitu dengan menambahakan larutan sukrosa 30% dan akan dibandingkan dengan media yang tidak ditambahkan larutan sukrosa. Sampel yang digunakan mempunyai kandungan gula yang cukup tinggi. Gula yang ditambahkan dalam bahan pangan dengan konsentrasi yang tinggi (paling sedikit 40 % padatan terlarut) sebagian dari air yang ada menjadi tidak tersedia untuk pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air (Aw) dari bahan pangan berkurang (Buckle et al., 1987). Selain itu, faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri osmofilik pada sampel di atas adalah suplai zat gizi, karena mikroorganisme juga membutuhkan

Transcript of Laporan Pengujian Bakteri Osmofilik

Page 1: Laporan Pengujian Bakteri Osmofilik

BAB V

PEMBAHASAN

Bakteri osmofilik adalah bakteri yang dapat hidup dengan tekanan osmotik

tinggi, yaitu pada medium dengan konsentrasi gula tinggi. Beberap jenis bakteri

bersifat osmotoleran, yaitu dapat tumbuh dengan atau tanpa konsentrasi gula tinggi.

Kapang dan khamir mempunyai kemampuan osmotik yang lebih besar dari bakteri

(Balia, 2008).

Pada praktikum tentang pengujian bakteri osmofilik kali ini, sampel yang

digunakan adalah madu rasa, kecap, susu kental manis, dan sirup. Media yang

digunakan adalah PCA dan diberi perlakuan tambahan, yaitu dengan menambahakan

larutan sukrosa 30% dan akan dibandingkan dengan media yang tidak ditambahkan

larutan sukrosa.

Sampel yang digunakan mempunyai kandungan gula yang cukup tinggi. Gula

yang ditambahkan dalam bahan pangan dengan konsentrasi yang tinggi (paling

sedikit 40 % padatan terlarut) sebagian dari air yang ada menjadi tidak tersedia untuk

pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air (Aw) dari bahan pangan berkurang

(Buckle et al., 1987). Selain itu, faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan

bakteri osmofilik pada sampel di atas adalah suplai zat gizi, karena mikroorganisme

juga membutuhkan suplai makanan yang akan menjadi sumber energi dan

menyediakan unsur-unsur kimia dasar untuk pertumbuhan sel. Kandungan gizi pada

setiap sampel berbeda-beda, sehingga mempengaruhi pertumbuhan bakteri osmofilik.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, pada umumnya koloni yang terbentuk

pada media yang ditambahkan sukrosa jumlahnya lebih sedikit daripada media yang

tidak ditambahkan sukrosa, yang kemungkinan terjadi karena bakteri yang tumbuh

bersifat osmofilik. Bakteri osmofilik yang tumbuh kemungkinan adalah jenis

Leuconostoc. Selain itu, kemungkinan mikroorganisme yang tumbuh pada media

yang ditambahkan sukrosa adalah kapang atau khamir karena menggunakan media

PCA. Jenis kapang yang dapat tumbuh adalah Aspergillus yang mempunyai

Page 2: Laporan Pengujian Bakteri Osmofilik

karakteristik dapat tumbuh pada konsentrasi gula tinggi atau dapat hidup pada media

dengan kadar air yang rendah. Khusus untuk sampel susu, menurut Fardiaz (1992),

kapang yang sering tumbuh yaitu jenis Geotrichum yang koloninya berwarna putih

atau kuning yang sering disebut kapang susu (dairy mold), dan memiliki hifa

berseptat dan biasanya bercabang. Jenis khamir yang tumbuh pada media dengan

konsentrasi gula yang tinggi adalah jenis Sacharomyces, yaitu pada spesies

Sacharomyces rouxii dan S. mellis yang dikenal sebagai jenis khamir bersifat

osmofilik.

Page 3: Laporan Pengujian Bakteri Osmofilik

KESIMPULAN

Bakteri osmofilik adalah bakteri yang dapat hidup dengan tekanan osmotik tinggi,

yaitu pada medium dengan konsentrasi gula tinggi.

Gula yang ditambahkan dalam bahan pangan dengan konsentrasi yang tinggi

(paling sedikit 40 % padatan terlarut) sebagian dari air yang ada menjadi tidak

tersedia untuk pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air (Aw) dari bahan

pangan berkurang.

Mikroorganisme juga membutuhkan suplai makanan yang akan menjadi sumber

energi dan menyediakan unsur-unsur kimia dasar untuk pertumbuhan sel.

Kapang yang sering tumbuh pada susu yaitu jenis Geotrichum.

Page 4: Laporan Pengujian Bakteri Osmofilik

DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Buckle KA, Edward RA, Fleet GH, Wooton M. 1987. Ilmu Pangan. Purnomo H,

Adiono, penerjemah. UI Press. Jakarta. Terjemahan dari: Food Science.

Balia, R. L. 2008. Mikrobiologi Pangan. (Available at blogs.unpad.ac.id (diakses 3

Mei 2008)).