Laporan Phe Grk
-
Upload
irma-nurfitriani -
Category
Documents
-
view
32 -
download
4
description
Transcript of Laporan Phe Grk
LABORATORIUM TEKNIK KIMIASEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015
MODUL
: Plate Heat ExchangerPEMBIMBING: Rispiandi ST, MT.
Praktikum
: 18 Maret 2015 Penyerahan: 25 Maret 2015(Laporan)
Oleh:
Kelompok: 2 (dua)Nama
: 1. Elis Salimah
NIM.131411035 2. Guntur Rizky Kautsar NIM.131411039 3. Wina septiyeni
NIM.131411056Kelas
: 2B
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015I. Tujuan : Memahami fungsi alat penukar kalor jenis pelat Memahami mekanisme operasi alat penukar kalor jenis pelat Mengetahui komponen-komponen utama alat penukar kalor jenis pelat Mengetahui cara menghitung total heat transfer coefficient alat penukar kalor pelat yang ada di Laboratorium Pilot PlantII. Dasar Teori
Apabila dua benda yang suhunya berbeda berada dalam kontak termal, maka kalor akan mengalir dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebig rendah. Pengaliran kalor itu dapat berlangsung dengan tiga macam mekanisme, yaitu sebagai berikut:1. Perpindahan kalor secara rambatan (konduksi), yaitu perpindahan kalor tanpa disertai oleh sesuatu gerakan zat yang terjadi dalam suatu bahan kontinu yang memiliki gradien suhu. Contoh : perpindahan kalor dalam zat padat buram yang tak tembus cahaya (dinding logam pada tabung).
2. Perpindahan kalor secara pancaran (konveksi), yaitu perpindahan kalor di dalam fluida secara memancar yang biasanya diserta perpindahan massa. Contoh : perpindahan entalpi oleh pusaran-pusaran (eddy) aliran turbulen dan oleh arus udara panas yang mengalir melintas dan menjauhi radiator (pemanas) biasa.
3. Perpindahan kalor secara radiasi, yaitu perpindahan energi melalui ruang oleh gelombang-gelombang elektromagnetik tanpa memerlukan media penghantar (fluida atau padat).
Tidak jarang ditemukan bahwa kalor mengalir dengan cara radiasi serta konduksi-konveksi bersama-sama. Contohnya ialah proses hilangnya kalor dari radiator atau pipa uap tanpa isolasi ke udara ruang sekitar. Beberapa jenis alat penukar panas adalah :
1. Plate heat exchanger
2. Double pipe heat exchanger
3. Shell and tube heat exchanger
4. Spiral heat exchanger
Plate Heat Exchanger
Plate heat exchanger terdiri dari lempeng standar sebagai permukaan berlangsungnya perpindahan kalor dan rangka penyangga tempat susunan lempeng tersebut. Penurunan tekanan (pressure drop) yang terjadi antar plate heat exchanger relatif kecil. Permukaan plate heat exchanger berlubang untuk memberikan efek turbulensi terhadap aliran. Kelebihan plate heat exchanger adalah mudah untuk melakukan perawatan dan pembersihan serta dapat digunakan untuk berbagai macam fluida (tergantung dari bahan konstruksi yang digunakan) dan mudah untuk dilakukan modifikasi (penambahan luas permukaan perpindahan kalor atau mengubah posisi keluar masuk fluida)Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat pelat tegak lurus, bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang penyekat lunak( biasanya terbuat dari karet). Pelat pelat dan sekat disatukan oleh suatu perangkat penekan yang pada setiap sudut pelat 10 ( kebanyakan segi empat ) terdapat lubang pengalir fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida dialirkan masuk dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang lain mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada sekat.
Penukar panas jenis pelat and Frame
Gambar 2. Penukar panas jenis pelat and Frame
Dalam peralatan PHE, panas dipindahkan dengan semua cara, namun yang dominan terjadi dengan dua cara secara simultan, yaitu dengan konduksi dan konveksi. Perpindahan kalor secara konduksi, perpindahan ini biasanya terjadi pada benda padat, panas merambat dari satu bagian kebagian lain secara merambat tanpa ada material yang berpindah. Perpindahan kalor secara konveksi, Perpindahan ini terjadi karena adanya aliran massa yang berpindah. Aliran massa tersebut bisa terjadi secara difusi maupun adanya tenaga dari luar. Tenaga dari luar tersebut bisa berupa pengadukan maupun fluida mengalir. Penukar panas pada PHE terdiri dari susunan lempeng sesuai dengan luas permukaan yang diperlukan.
Kelebihan Plate Heat Exchanger (PHE) dibanding penukar panas jenis lain adalah kemudahan dalam perawatan dan pembersihan dengan berbagai macam fluida. Selain itu juga mudah melakukan modifikasi terhadap luas permukaan, baik itu menambah maupun mengurangi.
Menghitung Koefisien Pindah Panas Keseluruhan (U)
a. Menggunakan Neraca Energi
Harga Q dapat dihitung dari :
Q = (M.Cp.T)1 .. Kalor yang diberikan fluida panas
= (M.Cp.T)2 .. Kalor yang diterima fluida dingin
Efisiensi kalor yang dipertukarkan :
Q = Laju Alir Kalor (Watt)
A = Luas Permukaan (m2)
U = Koefisien Pindah panas Keseluruhan (W/m2.K)
Tlm = Perbedaan Suhu logaritmik (K)
T1 = Thi Tco
T2 = Tho Tci
III. Alat dan Bahan
Seperangkat Alat PHE
Gelas Beaker Plastik 2000 ml
Gelas Kimia 1000 ml
Termometer
Stopwach
Air IV. Langkah Kerja1. Kalibrasi alat pengukur laju alir cairan panas dan cairan dingin nyalakan kompor pemanas sehingga suhu air mencapai lebih kurang 600C
Hidupkan pompa air panas (P1) dan aturlah keran air panas (V1) hingga laju alir air panas yang terbaca pada rotameter pengukur aliran mencapai kira-kira 100 L/jam Tunggu sampai konstan, kemudian tampunglah air panas yang mengalir keluar pipa (sebelum masuk ke bejana air panas) selama waktu tertentu (missal 5 detik) dnegan menggunakan bejana ukur plastic. Hitung berapa banyak volume air panas yang tertampung dalam bejana tersebut. Konversikan satuannya menajdi 1 L/jam Atur kembali keran air panas (V1) hingga laju alr kira-kira 200 L/jam. Kemudian lakukan kembali kangkah c Buat grafik hubungan antara laju alir yang terbaca dengan rotameter dan laju alir yang dihitung dari pengukuran dengan bejana ukur Lakukan hal yang sama untuk kalibrasi laju alir air dingin. (catatan : untuk pengukuran laju alir dingin, airnya tidak perlu dipanaskan, tetapi diukur pada suhu kamar dan dicatat suhunya)2. Pengamatan Suhu dan Laju Alir Cairan Nyalakan kompor pemanas sehingga suhu air mencapai lebih kurang 600C Hidupkan pompa air panas (P1) dan aturlah keran air panas (V1) hingga laju alir air panas yang terbaca pada rotameter pengukur aliran mencapai kira-kira 200 L/jam Tunggu sampai konstan. Catat suhu masuk air panas ke alat (Tin) Nyalakan pompa air dingin (P2) dan aturlah keran air dingin (V2) hingga laju alir air dingin yang terbaca pada rotameter pengukur aliran mencapai kira-kira 100 L/jam Baca secara serentak suhu ari panas masuk (Tin), suhu air panas keluar (Tout), suhu air dingin masuk (tin) dan suhu air dingin keluar (tout) Lakukan langkah d dan e dengan mengatur laju alir dingin berturut-turut, 200 L/jam; 300 L/jam; 400 L/jam Usahakan agar suhu air panas selalu berada pada sekitar 60 0C dengan cara mengatur pemanasan, dan suhu air dingin selalu di bawah 300C dengan cara mengeluarkan air yang sudah panas dari bak penampung dan menambah air dingin ke dalam bak penampung.GAMBARAN KERJA
V. DATA PENGAMATAN Data Kalibrasi laju alir air panas dan dingin
Kalibrasi Laju Air dinginNoSuhu Air
(0C)Pembacaan Rotameter (L/jam)Waktu
(detik)Volume air panas
(Liter)Laju alir hasil pengukuran
(L/jam)
1Sesuai suhu air dingin100351102.857
2200171211.76
3300111327.27
440081450
550071514.28
660051720
Kalibrasi Laju Alir Air PanasNoSuhu Air
(0C)Pembacaan Rotameter (L/jam)Waktu
(detik)Volume air panas
(Liter)Laju alir hasil pengukuran
(L/jam)
1Sesuai suhu air panas (sedang dilakuakan pemanasan)100311116.129
2200161225.00
3300111327.27
440091400
550071 514.28
660061600
Tabel data pengamatan untuk mencatat hasil pengukuran laju alir dan suhu
1. Data suhu aliran air panas dan air dingin
RUN 1
NoAir Panas (Laju Tetap)Air Dingin (Laju Berubah)
Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Thi), (0C)Suhu Masuk (Tho), (0C)Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)
120061481003047
220063472003146
320064453003043
420064414003041
520064415003141
620064416003239
RUN 2NoAir Panas (Laju Tetap)Air Dingin (Laju Berubah)
Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Thi), (0C)Suhu Masuk (Tho), (0C)Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)
140065561003245
240065502003249
340065513003348
440065504003345
540065505003545
640065496003543
RUN 3NoAir Panas (Laju Tetap)Air Dingin (Laju Berubah)
Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Thi), (0C)Suhu Masuk (Tho), (0C)Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)
160063591003247
260064572003249
360064553003248
460064534003246
560064515003345
660063506003444
RUN 4
NoAir Panas (Laju Berubah)Air Dingin (Laju Tetap)
Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)
110055402003236
220058422003240
330063462003243
440064542003245
550065562003246
660065592003347
RUN 5
NoAir Panas (Laju Berubah)Air Dingin (Laju Tetap)
Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)
110064504003437
220063444003442
330064474003545
440064494003646
550064524003747
660064554003848
RUN 6
NoAir Panas (Laju Berubah)Air Dingin (Laju Tetap)
Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)
110061356002731
2 20061346002734
330069376002938
440068476003040
550065506003141
660069506003446
2. Koreksi laju alir masing-masing cairan dnegan menggunakan table hasil kalibrasi
RUN 1
NoAir Panas (Laju Tetap)Air Dingin (Laju Berubah)
Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Thi), (0C)Suhu Masuk (Tho), (0C)Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)
1225.006148102.8573047
2225.006347211,763146
3225.006445327,273043
4225.0064414503041
5225.006441514,83141
6225.0064417203239
RUN 2
NoAir Panas (Laju Tetap)Air Dingin (Laju Berubah)
Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Thi), (0C)Suhu Masuk (Tho), (0C)Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)
14006556102.8573245
24006550211,763249
34006551327,273348
440065504503245
54006550514,83545
640065497203543
RUN 3
NoAir Panas (Laju Tetap)Air Dingin (Laju Berubah)
Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Thi), (0C)Suhu Masuk (Tho), (0C)Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)
16006359102.8573247
26006457211,763249
36006455327,273248
460064534503246
56006451514,83345
660063507203444
RUN 4
NoAir Panas (Laju Berubah)Air Dingin (Laju Tetap)
Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)
1116,1295540211.763236
2225,005842211.763240
3327,276346211.763243
44006454211.763245
5514,286556211.763246
66006559211.763347
RUN 5
NoAir Panas (Laju Berubah)Air Dingin (Laju Tetap)
Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)
1116,12964504503437
2225,0063444503442
3327,2764474503545
440064494503646
5514,2864524503747
660064554503848
RUN 6
NoAir Panas (Laju Berubah)Air Dingin (Laju Tetap)
Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)Laju alir
(1 L/jam)Suhu Masuk (Tin), (0C)Suhu Masuk (Tout), (0C)
1116,12961357202731
2225,0061347202734
3327,2769377202938
440068477203040
5514,2865507203141
660069507203446
VI. PENGOLAHAN DATA1. Kalibrasi laju alir air panas
NoLaju alir nyata (L/jam)Laju alir terukur (L/jam)
1100116.129
2200225.00
3300327.27
4400400
5500514.28
6600600
2. Kalibrasi laju alir air dingin
NoLaju alir nyata (L/jam)Laju alir terukur (L/jam)
1100102.857
2200211.76
3300327.27
4400450
5500514.28
3. Menghitung kalor (Q) dan efisiensi ( )Q = m x Cp x T = (Qdingin / Qpanas ) * 100%
a. Laju alir air panas tetap, air dingin berubahRUNlaju air panas (L/jam)laju air dingin (L/jam)T (panas)T (dingin)Mdingin (Kg/jam)Mpanas (Kg/jam)Qpanas (Kj/jam)Qdingin (Kj/jam)
1225102.8571317102.8572251228573440.598
225211.761615211.7622515120133410.882
225327.271913327.2722517955178690.995
225450231145022521735207900.957
225514.82310514.822521735216220.995
22572023772022521735211680.974
2400102.857913102.8574001512056160.371
400211.761517211.7640025200151200.6
400327.271415327.2740023520206180.877
400450151345040025200245700.975
400514.81510514.840025200216220.858
40072016872040026880241920.9
3600102.857415102.8576001008064800.643
600211.76717211.7660017640151200.857
600327.27916327.2760022680219930.97
600450111445060027720264600.955
600514.81312514.860032760259460.792
600720131072060032760302400.923
b. Laju alir air panas berubah, air dingin tetap
RUNlaju air panas (L/jam)laju air dingin (L/jam)T (panas)T (dingin)Mdingin (Kg/jam)Mpanas (Kg/jam)Qpanas (Kj/jam)Qdingin (Kj/jam)
1116.129211.76154211.76116.1297316.13557.60.486
225211.76168211.76225151207115.10.471
327.27211.761711211.76327.27233679783.30.419
400211.761013211.7640016800115620.688
514.28211.76914211.76514.2819440124510.641
600211.76614211.7660015120124510.824
2116.129450143450116.1296828.456700.83
22545019845022517955151200.842
327.274501710450327.2723367189000.809
400450151045040025200189000.75
514.284501210450514.2825920189000.729
60045091045060022680189000.833
3116.129720264720116.12912681120960.954
22572027772022525515211680.83
327.27720329720327.2743985272160.619
400720211072040035280302400.857
514.287201510720514.2832400302400.933
600720191272060047880362880.758
4. Menghitung nilai UDiketahui : P = 0,4 m L = 0,1 m Jumlah Plate = 25 buahA = 0,4 x 0,1 x 25 = 1 m2
Ttm= (T1 T2) / (ln T1/T2)
U= Qpanas atau dingin / (A x TLMTD)
a) Laju alir air panas tetap, air dingin berubahRUNQpanas (Kj/jam)Qpanas (Watt)TtmU (W/m2K)
1122853.61111414.910690.242183
151204.44444815.494620.286838
179555.27778215.810710.333811
217356.38889416.2690.392703
217356.38889415.607950.409336
217356.38889413.450080.475008
2151202.50000210.87770.229828
252004.1666715.979140.260757
235203.88889214.494250.268306
252004.1666713.976160.298127
252004.1666712.331520.337888
268804.44444811.541560.385082
3100801.1111128.3222630.133511
176401.94444611.27010.172531
226802.50000212.166210.205487
277203.05555812.439770.245628
327603.61111412.493330.289043
327603.61111411.434480.315809
b) Laju alir air panas berubah, air dingin tetapRUNQdingin (Kj/jam)Qdingin (Watt)TtmU (W/m2K)
13557.6988.21412398.322263118.7434
7115.11976.42824811.54156171.2445
9783.32717.58884113.78303197.1693
115623211.69590311.43448280.8781
124513458.74943411.3165305.6378
124513458.7494349.44178366.3239
256701575.001267.140794220.5639
151204200.0033612.7168330.272
189005250.004213.19191397.9715
189005250.004212.33152425.7387
189005250.004210.96963478.5945
189005250.00429.491222553.1431
3120963360.00268811.75338285.8755
211685880.00470414.81562396.8788
272167560.00604818.13149416.9545
302408400.0067214.82605566.5708
302408400.0067212.33152681.1819
3628810080.0080615.23288661.7271
VII. PEMBAHASAN
Oleh Guntur Rizky Kautsar (131411039)
Pada praktikum kali ini dilakukan perpindahan panas pada fluida berupa cairan dimana air panas dan air dingin dialirkan melalui aliran yang berbeda dan dikontakan secata counter current pada Plate Heat Exchanger (PHE). Perpindahan panas yang terjadi merupakan perpindahan panas secara tidak langsung karena kedua cairan tidak bercampurdi dalam PHE. Pada PHE terjadi perpindahan panas secara konveksi-konduksi. Kalor yang dilepas oleh air panas diserap oleh lempengan kemudian diberikan pada air dingin (konduksi), kemudian panas dari air dingin tersebar di dalam air dingin (konveksi).
Pada percobaan dilakukan variasi laju alir sebesar 100 L/Jam sampai dengan 600 L/Jam. Variasi ini dilakukan untuk mengetahui performa PHE. Dari hasil percobaan diperoleh nilai Koefisien pindah panas dan efisiensi yang diolah dalam grafik dengan menggunakan persamaan Neraca Energi dan persamaan Empiris.
Sesuai dengan teori, bahwa perpindahan panas dapat terjadi akibat adanya driving force berupa perbedaan suhu, tekanan, atau konsentrasi. Pada percobaan ini, perpindahan panas pada PHE terjadi akibat adanya perbedaan suhu antara air panas dan air dingin. Adanya perbedaan suhu tersebutmenyebabkan perpindahan panas dari air panas ke air dingin sehingga terjadi kenaikan suhu air dingin keluar dan penurunan suhu air panas keluar. Berdasarkan literatur yang diperoleh laju nilai koefisien pindah panas keseluruhan (U) berbanding lurus dengan laju alir fluida. dan hal tersebut bisa dikatakan sesuai dengan percobaan karena diihat dari rata rata nilai tiap RUN. Dari data grafik didapatkan bahwa hasil koefisien pindah panas (U) secara NE hasilnya bisa dikatakan linear walaupun ada salah satu RUN yang tidak stabil atau lebih fluktuatif. Perolehan nilai yang fluktuatif tersebut dapat disebabkan karena pengukuran suhu yang kurang tepat pada suhu masuk dan suhu yang keluar baik pada pengukuran suhu panas maupun pengukuran suhu dingin. Selain itu, berdasarkan literatur juga semakin besar laju alir maka akan semakin besar pula nilai koefisien pindah panas. Pada percobaan berdasarkan perhitungan NE pada laju alir panas tetap hal tersebut sesuai dengan literatur yang diperoleh. Dimana dari data grafik semakin tinggi laju alir maka nilai koefisien pindah panas juga tinggi.Efisiensi yang dihasilkan pada percobaan sangat bervariasi. Pada laju alir panas tetap efisiensi tertingginya adalah 0,995 pada laju alir 200 L/Jam sedangkan pada laju alir dingin tetap efisiesnsi tertingginya adalah 0,954 pada laju alir 600L/Jam. Semakin besar laju alir maka akan semakin besar efisiensi yang didapatkan. Walaupun begitu pada percobaan untuk laju alir panas tetap 200 L/Jam hasil efisiensinya cenderung fluktuatif dan tidak mengalami peningkatan efisiensi untuk setiap kenaikan laju alir.
Ketidaksesuain hasil percobaan dengan literatur dapat disebabkan karena adanya panas yang hilang akibat adanya kontak anatara PHE dengan udara luar . Selain itu hal tersebut dapat disebabkan karena kerak atau karat pada PHE yang menghambat perpindahan panas sehingga menyebabkan efisiensi alat menjadi kurang bagus.
Untuk menanggulangi permasalahn-permasalahn tersebut maka diperlukan ketelitian dalam pembacaan skala temperatur supaya hasil pengukuran tidak banyak melakukan penyimpangan, perawatan pada PHE dengan melakukan pemeriksaan dan penggantian gasket,nserta pembersihan plate danpembersihan saluran cairan . Hal tersebut dilakukan supaya efisiensi yang dihasilkan baik dan performa alat dalam melakukan perpindahan panas berjalan optimal.
VIII. KESIMPULAN1. Perpindahan panas dapat terjadi dengan 3 cara, yaitu : konduksi, konveksi, dan radiasi. Pada alat Plate Heat Exchanger (PHE) perpindahan panas terjadi secara konduksi dan konveksi.2. Sebagai alat perpindahan panas, PHE memiliki keunggulan lebih mudah dilakukan pembersihan dan modifikasi
3. Pada percobaan fluida panas tetap, diperoleh nilai U terbesar dengan perhitungan = 0.475008 W/m2K4. Efisiensi alat dari Plate Heat Exchanger pada fluida panas tetap = 0,371 0,995 artinya kisaran 37,1% 99,5%5. Pada percobaan fluida dingin tetap, diperoleh nilai U terbesar dengan perhitungan = 681.1819 W/m2K6. Efisiensi alat dari PHE pada fluida dingin tetap = 0,419 0,954 atau kisaran 41,9% - 95,4 %IX. DAFTAR PUSTAKA
Artono Koestoer, Raldi .Perpindahan Kalor. Salemba Teknika. Jakarta 2002Geankoplis J. Christie. 1983.transport Processes and unit operations. Amerika
Holman, JP. Alih bahasa E.Jasifi. Perpindahan Kalor. Penerbit Erlangga.Jakarta.1995Jobsheet praktikum Pilot Plant. Plate Heat Exchanger. Jurusan Teknik Kimia. Politeknik Negeri Bandung.
Kays,W.M. and London, A.L, Compact Heat Exchanger, 2 nd Edition McGraw-Hill, New York, 1964
LAMPIRAN
Panaskan fluida (air) di dalam drum sampai suhu yang dikehendaki
Siapkan air dingin
Siapkan alat PHE, saluran- saluran, serta alat-alat ukur
Siapkan listrik untuk aliran pompa
Atur pompa dan laju alir setelah suhu yang diinginkan tercapai
Ambil data sesuai pada data pengamatan
Matikan pemanas pada tangki fluida pemanas
Rapikan dan bersihkan peralatan PHE seperti keadaan semula
Matikan aliran fluida pemanas dan biarkan aliran air dingin.
Matikan aliran pendingin setelah suhu keluaran tidak terlalu tinggi
Pompa Fluida Dingin
Pompa Fluida Panas
Pemanasan Drum Penampung Air Panas
Penampung Air Panas
Penampung Ari Dingin
Seperangkat Alat
Plate Heat Exchanger