Laporan PK I

download Laporan PK I

of 26

description

Analisis Farmasi

Transcript of Laporan PK I

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI IIPENETAPAN NATRIUM DIKLOFENAK DALAM TABLET DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV

GOLONGAN IIKELOMPOK IDesak Made Ary Diantini1208505034Agus Hendra Jaya1208505035Anak Agung Rias Paramita Dewi1208505036

JURUSAN FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS UDAYANA2014PENETAPAN NATRIUM DIKLOFENAK DALAM TABLET DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

I. TUJUAN1.1 Membuat kurva hubungan konsentrasi dan absorbansi natrium diklofenak pada panjang gelombang maksimum.1.2 Menentukan persamaan garis regresi linier dari kurva kalibrasi.1.3 Menentukan kadar natrium diklofenak dalam tablet dengan metode spektrofotometri UV-Vis mengunakan kurva kalibrasi dan persamaan garis regresi linier.

II. DASAR TEORI2.1 Natrium DiklofenakNatrium diklofenak atau juga disebut Natrium-2-[(2,6-diklorofenil) amino] fenil asetat adalah suatu obat golongan NSAID yang banyak digunakan sebagai terapi non-steroid agen anti-inflamasi dalam menghambat enzim siklooksigenase (Pandey, 2013). Natium diklofenak mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 101% C14H10Cl2NNaO2 dihitung dari bentuk keringnya (USP, 2006). Natrium diklofenak berbentuk kristal, memiliki titik didih antara 283-285oC. Kelarutan pada temperatur 25oC (dalam mg/mL): air deionisasi (pH 5.2) > 9; metanol > 24; aseton 6; asetonitril < 1 dan sikloheksan < 1 (Moffat, dkk., 2011).

Gambar 2.1 Struktur Kimia Natrium Diklofenak (Pandey, 2013)Apabila natrium diklofenak dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis, pada suasana asam memiliki panjang gelombang maksimum 273 nm dan pada suasana basa memiliki panjang gelombang maksimum 275 nm. Berikut ini adalah spektrum dari natrium diklofenak:

Gambar 2.2 Spektrum Natrium Diklofenak (Moffat, dkk., 2011)2.2 Spektrofotometri UV-VisSpektrofotometri UV-Vis adalah suatu metode analisis instrumental yang paling banyak digunakan dalam laboratorium analisis. Sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm, sedangkan sinar tampak (visible) mempunyai panjang gelombang antara 400-750 nm (Gandjar dan Rohman, 2007).Spektrofotometer UV-Vis dianggap sebagai metode yang sangat populer untuk analisis sediaan obat secara kuantitatif karena memiliki metode yang cepat, simpel, dan sensitif. Identifikasi kualitatif sediaan obat menggunakan spektrofotometri UV-Vis berdasarkan pada panjang gelombang maksimum. Spektrofotometri merupakan metode relatif sehingga diperlukan senyawa baku sebagai pembanding (Watson, 2007).

Gambar 2.3 Diagram Blok Spektrofotometer UV-Vis (Khopkar, 2002)Seperti terlihat pada bagan alat susunan spektrofotometer UV-Vis di atas, suatu sumber cahaya dipancarkan melalui monokromator Monokromator menguraikan sinar yang masuk dari sumber cahaya menjadi pita-pita panjang gelombang yang diinginkan untuk pengukuran suatu zat tertentu. Setiap gugus kromofor mempunyai panjang gelombang maksimum yang berbeda-beda. Dari monokromator energi radiasi diteruskan dan diserap oleh suatu larutan yang terdapat pada sel/kuvet. Kemudian jumlah cahaya yang diserap oleh larutan akan menghasilkan sinyal elektrik pada detektor, dimana sinyal elektrik ini sebanding dengan cahaya yang diserap oleh larutan tersebut. Besarnya sinyal elektrik yang dialirkan ke pencatat dapat dilihat sebagai angka (Triyati, 1985).Data spektra UV-Vis secara tersendiri tidak dapat digunakan untuk identifikasi kualitatif sediaan obat. Sedangkan pada aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan pada cuplikan (larutan sampel) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Radiasi yang diserap oleh cuplikan ditentukan dengan membandingkan intensitas sinar yang diteruskan dengan intensitas sinar yang diserap jika tidak ada spesies penyerap lainnya. Intensitas atau kekuatan radiasi cahaya sebanding dengan jumlah foton yang melalui satuan luas penampang per detik. Besarnya intensitas energi radiasi elektromagnetik yang diabsorpsi proporsional dengan jumlah kromofornya (konsentrasinya) dan suatu hubungan proporsional ini dirumuskan dalam bentuk persamaan hukum Lambert-Beer:

A = b cKeterangan : A= Absorbansi = Absorbtivitas molar (L mol-1 cm-1)b = Tebal kuvet (cm)c = Konsentrasi (mol/L) (Gandjar dan Rohman, 2007).

III. ALAT DAN BAHAN3.1 Alat- Labu ukur 10 mL, 25 mL- Sendok tanduk- Gelas beker- Mortir- Batang pengaduk- Stamper- Kertas saring- Sudip- Corong kaca- Spektrofotometer UV-Vis- Pipet volume- Timbangan digital- Botol vial- Ultrasonik bath- Bulb filler- Lap- Kertas perkamen- Pengayak No. 603.2 Bahan- Serbuk natrium diklofenak- Tablet natrium diklofenak 50 mg- Metanol- AquadestIV. PROSEDUR KERJA 4.1 Pembuatan Larutan Stok Natrium Diklofenak0. Pembuatan 10 mL larutan stok natrium diklofenak 2 mg/mL Diketahui : Kadar stok Natrium Diklofenak= 2 mg/mL Volume yg akan dibuat= 10 mLDitanya: Massa natrium diklofenak yg ditimbang = ..

Jawab : x = 20 mgJadi massa serbuk natrium diklofenak yang ditimbang adalah 20 mg.Prosedur Kerja:Serbuk natrium diklofenak ditimbang sebanyak 20 mg, kemudian serbuk dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Kemudian serbuk dilarutkan dengan metanol hingga tanda batas dan digojog hingga serbuk terlarut dengan sempurna. Konsentrasi larutan stok natrium diklofenak yang diperoleh adalah 2 mg/mL.0. Pembuatan 10 mL larutan standar primer natrium diklofenak 100 g/mL dari larutan natrium diklofenak 2 mg/mL.Diketahui : Konsentrasi stok natrium diklofenak = 2 mg/mLVolume larutan natrium diklofenak 100 g/mL yang dibuat = 10 mLDitanya : Volume pemipepetan larutan stok = .. Jawab : C1V1= C2V22 x 103 g/mL V1= 100 g/mL x 10 mLV1= 0,5 mLProsedur Kerja:Larutan natrium diklofenak 2 mg/mL dipipet sebanyak 0,5 mL menggunakan pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan metanol hingga tanda batas kemudian digojog hingga homogen. Diperoleh larutan standar primer diklofenak 100 g/mL.0. Perhitungan pembuatan seri larutan natrium diklofenakDiketahui: Konsentrasi larutan standar primer natrium diklofenak yang tersedia = 100 g/mlKonsentrasi seri yang akan dibuat:Seri larutan 5 g/ml, 10 g/ml, 15 g/ml, 20 g/ml, 25 g/ml.Ditanya: Volume pemipetan larutan standar primer yang dipipet untuk membuat masing-masing larutan seri natrium diklofenat = Jawab: 0. Seri natrium diklofenak 5 g/mlC1V1= C2V2100 g/ml V1= 5 g/ml x 10 mlV1= 0,5 mLProsedur Kerja:Larutan natrium diklofenak 100 g/ml dipipet sebanyak 0,5 mL menggunakan pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan metanol hingga tanda batas kemudian digojog hingga homogen. Diperoleh larutan seri diklofenak 5 g/mL.0. Seri natrium diklofenak 10 g/mlC1V1= C2V2100 g/ml V1= 10 g/ml x 10 mlV1= 1 mLProsedur Kerja:Larutan natrium diklofenak 100 g/ml dipipet sebanyak 1 mL menggunakan pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan metanol hingga tanda batas kemudian digojog hingga homogen. Diperoleh larutan seri diklofenak 10 g/mL.0. Seri natrium diklofenak 15 g/mlC1V1= C2V2100 g/ml V1= 15 g/ml x 10 mlV1= 1,5 mLProsedur Kerja:Larutan natrium diklofenak 100 g/ml dipipet sebanyak 1,5 mL menggunakan pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan metanol hingga tanda batas kemudian digojog hingga homogen. Diperoleh larutan seri diklofenak 15 g/mL.0. Seri natrium diklofenak 20 g/mlC1V1= C2V2100 g/ml V1= 20 g/ml x 10 mlV1= 2 mLProsedur Kerja:Larutan natrium diklofenak 100 g/ml dipipet sebanyak 2 mL menggunakan pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan metanol hingga tanda batas kemudian digojog hingga homogen. Diperoleh larutan seri diklofenak 20 g/mL.0. Seri natrium diklofenak 25 g/mlC1V1= C2V2100 g/ml V1= 25 g/ml x 10 mlV1= 2,5 mLProsedur Kerja:Larutan natrium diklofenak 100 g/ml dipipet sebanyak 2,5 mL menggunakan pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan metanol hingga tanda batas kemudian digojog hingga homogen. Diperoleh larutan seri diklofenak 25 g/mL.0. Pembuatan Larutan Sampel Natrium DiklofenakDisiapkan 6 tablet Natrium Diklofenak dan diletakkan pada kertas kue masing-masing sebanyak 2 tablet. Dua tablet natrium diklofenak ditimbang bobotnya dan diulangi dua kali lagi untuk tablet lainnya. Sebanyak 2 tablet Natrium Diklofenak dimasukkan ke dalam mortir dan digerus hingga halus. Selanjutnya serbuk diayak dengan pengayak No. 60. Dilakukan hal yang sama pada tablet yang lain. Masing-masing kertas kue dilakukan penimbangan bobot total. Ditimbang sebanyak 50 mg serbuk dari masing-masing replikasi, dimasukkan ke dalam gelas ukur 25 mL. Dilarutkan dengan methanol hingga tanda batas. Dilakukan sonikasi pada masing-masing larutan sampel selama 10 menit. Masing-masing larutan sanpel kemudian disaring. Dipipet sebanyak 0,3 mL filtrat dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan metanol hingga tanda batas kemudian digojog hingga homogen. Dilakukan hal yang sama untuk larutan sampel lainnya.4.2 PengukuranDiukur absorbansi salah satu larutan seri (seri larutan konsentrasi 15 g/ml) pada rentang panjang gelombang 250nm - 300 nm, ditentukan panjang gelombang maksimumnya dan dilakukan pengukuran absorbansi masing-masing seri larutan standar pada panjang gelombang maksimum kemudian dibuat kurva kalibrasi dan persamaan regresi liniernya. Ditetapkan kadar sampel natrium diklofenak dengan mengukur absorbansinya secara spektrofotometri visibel. Diukur absorbansi sampel natrium diklofenak pada panjang gelombang maksimumnya. Ditetapkan kadar natrium diklofenak dari masing-masing sampel dengan memanfaatkan persamaan regresi linear dari 5 variasi larutan standar dan dihitung persentase perolehan kembali.V. SKEMA KERJA5.1 Pembuatan larutan stok Natrium Diklofenaka. Pembuatan 10 mL larutan stok natrium diklofenak 2 mg/mL

Ditimbang 20 mg serbuk natrium diklofenak dimasukan ke dalam labu ukur 10 mL.Serbuk dilarutkan dengan metanol hingga tanda batas dan digojog hingga homogen.

b. Pembuatan 10 mL larutan standar primer natrium diklofenak 100 g/mL dari larutan natrium diklofenak 2 mg/mL

Dipipet 0,5 mL larutan stok natrium diklofenak 100 g/mL dengan menggunakan pipet volume.Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL.Ditambahkan metanol hingga tanda batas kemudian digojog hingga homogen.

c. Pembuatan seri larutan natrium diklofenak Larutan Seri 5 g/mL

Dipipet 0,5 mL larutan natrium diklofenak 100 g/mL.Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL.Ditambahkan metanol hingga tanda batas kemudian digojog hingga homogen.

Larutan Seri 10 g/mL

Dipipet 1 mL larutan natrium diklofenak 100 g/mL.Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL.Ditambahkan metanol hingga tanda batas kemudian digojog hingga homogen.

Larutan Seri 15 g/mL

Dipipet 1,5 mL larutan natrium diklofenak 100 g/mL.Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL.Ditambahkan metanol hingga tanda batas kemudian digojog hingga homogen.

Larutan Seri 20 g/ml

Dipipet 2 mL larutan natrium diklofenak 100 g/mL.Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL.Ditambahkan metanol hingga tanda batas kemudian digojog hingga homogen.

Larutan Seri 25 g/ml

Dipipet 2,5 mL larutan natrium diklofenak 100 g/mL.Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL.Ditambahkan metanol hingga tanda batas kemudian digojog hingga homogen.

d. Pembuatan Larutan Sampel Natrium Diklofenak

Disiapkan 6 tablet natrium diklofenak dan diletakkan pada kertas kue masing-masing sebanyak 2 tablet.

2 tablet natrium diklofenak digerus hingga halus menggunakan mortir kemudian diayak dengan pengayak No. 60 dan ditimbang bobotnya.

Dilakukan hal yang sama pada tablet yang lain.

Ditimbang sebanyak 50 mg serbuk dari masing-masing kertas kue dan dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 mL.

Dilakukan sonikasi pada masing-masing larutan selama 10 menit.

Masing-masing larutan disaring dengan menggunakan kertas saring.

Dipiper filtrat sebanyak 0,3 mL kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL.

Ditambahkan metanol hingga tanda batas 10 mL kemudian digojog hingga homogen.

5.2 Penentuan Kurva kalibrasi dan Kadar Sampel

Diukur absorbansi salah satu larutan seri (seri larutan konsentrasi 15 g/ml) pada rentang panjang gelombang 250nm - 300 nm.Ditentukan panjang gelombang maksimumnya.Dilakukan pengukuran absorbansi masing-masing seri larutan standar pada panjang gelombang maksimum.Dibuat kurva kalibrasi dan persamaan regresi liniernya.

Ditetapkan kadar natrium diklofenak dengan memanfaatkan persamaan regresi linear dari 5 variasi larutan standar.Ditetapkan kadar sampel natrium diklofenak dengan mengukur absorbansinya secara spektrofotometri visibel.Diukur absorbansi sampel natrium diklofenak pada panjang gelombang maksimumnya.

Dihitung persentase perolehan kembali.

VI. HASIL PENGAMATAN6.1 Tabel Pengukuran Absorbansi Larutan Seri Natrium Diklofenak pada Panjang Gelombang 250-300 nm ( nm)Absorbansi

5 g/ml10 g/ml15 g/ml20 g/ml25 g/ml

2500,137

2510,159

2520,168

2530,181

2540,191

2550,198

2560,206

2570,211

2580,215

2590,218

2600,223

2610,257

2620,294

2630,332

2640,370

2650,404

2660,442

2670,480

2680,518

2690,555

2700,587

2710,623

2720,657

2730,688

2740,715

2750,737

2760,757

2770,773

2780,785

2790,794

2800,798

2810,2770,4700,8010,9291,215

2820,801

2830,797

2840,788

2850,775

2860,756

2870,734

2880,708

2890,684

2900,656

2910,629

2920,603

2930,850

2940,554

2950,529

2960,503

2970,478

2980,444

2990,424

6.2 Absorbansi Larutan Sampel Natrium Diklofenak pada Panjang Gelombang Maksimum (nm)Sampel ISampel IISampel III

2810,5890,6080,584

VII. ANALISIS DATA7.1 Menentukan Persamaan Regresi LinierKonsentrasi (x)Absorbansi (y)x2y2Xy

5 g/mL0,277250,0767291,385

10 g/mL0,4701000,22094,7

15 g/mL0,8012250,64160112,015

20 g/mL0,9294000,86304118,58

25 g/mL1,2156251,47622530,375

x = 75y = 3,692x2 = 1375y2 = 3,278496xy = 67,055

Nilai rata-rata konsentrasi :

= = = 15 g/ml Nilai rata-rata absorbansi :

= = = 0,7384 r =

=

=

=

=

= = 0,9935 r2 = (0,9935)2= 0,987 Slope/kemiringan regresi linier :

Konstanta persamaan linier :

Jadi, persamaan regresi linier yang diperoleh :Dengan merupakan konsentrasi larutan natrium diklofenak dalam g/ml dan merupakan absorbansi larutan natrium diklofenak.7.2 Kurva Kalibrasi

7.3 Perhitungan Kadar Larutan Sampel0. Sampel IPada pengukuran larutan uji dengan spektrofotometer UV-vis diperoleh absorbansinya sebesar 0,589. Maka, konsentrasi natrium diklofenak pada larutan uji adalah: Persamaan Regresi Linier

Konsentrasi Natrium Diklofenak dalam Pengenceran11,8008 g/mL = = 393,36 g/mL= 0,39336 mg/mL Kadar Natrium Diklofenak tiap TabletKadar Sampel I= = 44,80 mg Perhitungan Perolehan Kembali

= 89,6%

0. Sampel IIPada pengukuran larutan uji dengan spektrofotometer UV-vis diperoleh absorbansinya sebesar 0,608. Maka, konsentrasi natrium diklofenak pada larutan uji adalah: Persamaan Regresi Linier

Konsentrasi Natrium Diklofenak dalam Pengenceran12,2077 g/mL = = 406,923 g/mL= 0,406923 mg/mL Kadar Natrium Diklofenak tiap TabletKadar Sampel II= = 46,338 mg Perhitungan Perolehan Kembali

= 92,68%

0. Sampel IIIPada pengukuran larutan uji dengan spektrofotometer UV-vis diperoleh absorbansinya sebesar 0,584. Maka, konsentrasi natrium diklofenak pada larutan uji adalah: Persamaan Regresi Linier

Konsentrasi Natrium Diklofenak dalam Pengenceran11,69 g/mL = = 398,79 g/mL= 0,39879 mg/mL Kadar Natrium Diklofenak tiap TabletKadar Sampel I= = 44,75 mg Perhitungan Perolehan Kembali

= 89,5%

7.4 Perhitungan Standar DeviasiKadar Sampel (X)(Xrata-rata)(X - Xrata-rata)(X - Xrata-rata)2

44,80 mg45,296-0,4960,246016

46,338 mg45,2961,0421,085764

44,75 mg45,296-0,5460,298116

(X - Xrata-rata)2 1,629896

Standar Deviasi (SD) = = = 0,9Standar Deviasi relatif

VIII. PEMBAHASANPraktikum kali ini dilakukan penetapan kadar natrium diklofenak dalam sediaan tablet dengan menggunakan metode spektrofotometer UV. Dipilihnya metode spektrofotometri UV untuk penetapan kadar natrium diklofenak karena natrium diklofenak memiliki gugus kromofor yang mampu mengabsorbsi REM pada rentang panjang gelombang tersebut. Selain itu metode spektrofotometri UV merupakan metode analisis yang memeiliki validitas tinggi. Penetapan kadar natrium diklofenak didasarkan pada hukum Lambert Beer yaitu A = .b.c, dimana menurut hukum ini pada analisis komponen tunggal jika absorbsi suatu seri konsentrasi larutan diukur pada panjang gelombang, suhu, kondisi pelarut yang sama lalu absorbansi masing-masing larutan diplotkan terhadap masing-masing konsentrasinya, maka akan didapatkan suatu garis lurus. Jika dalam memplotkan nilai diperoleh sebuah garis yang lurus maka dapat dikatakan bahwa dalam hal ini hukum Lambert-Beer telah terpenuhi pada kisaran konsentrasi yang teramati (Gandjar dan Rohman, 2007). Pada langkah pertama, dibuat terlebih dahulu larutan stok natrium diklofenak dimana konsentrasi yang dibuat adalah 2 mg/mL. Pembuatan larutan stok ini dilakukan dengan cara melarutkan 20 mg serbuk natrium diklofenak ke dalam 10 mL metanol. Penggunaan metanol sebagai pelarut pada natrium diklofenak karena kelarutan natrium diklofenak lebih besar terdapat pada pelarut metanol, yaitu >24 mg/mL pada suhu 25o C (Moffat, dkk., 2011). Selanjutnya dilakukan pembuatan larutan baku dengan konsentrasi 100 g/mL dengan cara mengencerkan 0,5 mL ke dalam 10 mL metanol. Selanjutnya dibuat lima larutan seri dengan masing-masing konsentrasi 5 g/mL; 10 g/mL; 15 g/mL; 20 g/mL dan 25 g/mL agar dapat dibuat kurva kalibrasi dan persamaan regresi linear yang akan digunakan untuk menetapkan kadar pada sampel. Selanjutnya diukur panjang gelombang maksimum dari salah satu larutan seri natrium diklofenak dengan rentang panjang gelombang antara 250 nm 300 nm. Pada saat pengukuran larutan menggunakan spektrofotometri, mula-mula alat spektrofotometri dikalibrasi menggunakan larutan blanko yaitu metanol karena metanol merupakan pelarut yang digunakan dalam melarutkan natrium diklofenak, hingga pada panjang gelombang pengukuran memiliki nilai serapan (absorbansi) nol. Fungsi dari larutan blanko adalah untuk koreksi serapan yang disebabkan oleh pelarut, pereaksi, ataupun pengaturan alat (Depkes RI, 1979). Larutan seri konsentrasi 15 g/mL dipilih dalam pengukuran panjang gelombang maksimum, hal tersebut disebabkan karena konsentrasi 15 g/mL merupakan konsentrasi rata-rata dari seluruh titik seri, sehingga dapat mewakilkan seri yang lainnya. Pada pengukuran absorbansi seri 15 g/mL didapatkan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 281 nm. Hal ini tidak sesuai dengan pustaka dimana seharusnya panjang gelombang maksimum pada suasana asam adalah 273 nm dan suasana basa adalah 275 nm (Moffat, dkk., 2011). Pergesaran panjang gelombang tersebut diduga disebabkan karena pengaruh pelarut yang digunakan. Metanol merupakan pelarut yang bersifat polar sehingga diduga terjadi pergesaran panjang gelombang ke panjang gelombang yang lebih besar (batokromik). Natrium diklofenak memiliki auksokrom pada gugus ONa, dimana gugus tersebut memiliki atom bebas. Dengan diketahuinya panjang gelombang maksimum natrium diklofenak, maka nantinya pada panjang gelombang inilah dilakukan pengukuran absorbansi karena pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal. Pada panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu di sekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi datar dan pada kondisi tersebut hukum Lambert-Beer akan terpenuhi (Gandjar dan Rohman, 2007). Setelah diketahui panjang gelombang maksimum natrium diklofenak adalah 281 nm, dilakukan pengukuran absorbansi larutan seri 5 g/mL, 10 g/mL, 20 g/mL dan 25 g/mL. Besarnya absorbansi dari masing-masing seri tersebut 0,277; 0,470; 0,801; 0,929; 1,215. Nilai absorbansi tersebut terbilang kurang baik, karena absorbansi yang ideal seharunya berada pada rentan 0,2 0,8 (Gandjar dan Rohman, 2007). Hal selanjutnya yang dilakukan adalah uji linieritas. Linieritas merupakan kemampuan suatu metode untuk memperoleh hasil-hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi analit pada kisaran yang diberikan (Gandjar dan Rohman, 2007). Selanjutnya dibatkan kurva kalibrasi yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi sampel dengan absorbansi sampel. Hasil pengukuran absorbansi masing-masing seri tersebut diplot dalam kurva konsentrasi vs absorbansi. Dihitung persamaan regresi linier dengan rumus y = bx + a. Kurva kalibrasi didapatkan sebagai berikut :

Persamaan regresi yang didapatkan adalah y = 0,0467x + 0,0379 dengan nilai r2 adalah 0,9871. Dari nilai koefisien korelasi (r) dapat dikatakan bahwa konsentrasi dari larutan standar sudah memenuhi linieritas. Untuk menghitung kadar natrium diklofenak pada tablet, maka terlebih dahulu penimbangan 6 tablet parasetamol yang masing-masing ditimbang 2 bobot tablet. Selanjutnya dilakukan ekstraksi natrium diklofenak dari dua tablet dengan cara menimbang dua tablet natrium diklofenak lalu digerus halus dan diayak dengan pengayak no. 60. Proses pengayakan ini bertujuan untuk menghilangkan zat penyalut yang terdapat pada tablet natrium diklofenak. Penggunaan 2 tablet natrium diklofenak bertujuan meningkatkan kehomogenan kandungan natrium diklofenak pada setiap tablet, karena antara satu tablet dengan tablet lain belum tentu mengandung jumlah natrium diklofenak yang tepat sama. Selain itu, apabila menggunakan satu tablet natrium diklofenak saja, belum mewakili kadar natrium diklofenak pada keseluruhan tablet yang diujikan, karena dalam satu tablet masih mengandung beberapa zat tambahan yang dapat mengganggu hasil analisis. Lima puluh mg serbuk lalu dimasukkan dalam labu ukur 25 ml, ditambahkan metanol hingga tanda batas, kocok hingga homogen. Larutan yang dihasilkan kemudian disonikasi selama 10 menit. Tujuan sonikasi untuk meningkatkan kelarutan natrium diklofenak dalam methanol sehingga dapat terbentuk larutan yang homogeny. Larutan ini kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring. Tujuan penyaringan yang dilakukan adalah untuk memisahkan filtrat dengan zat-zat lain yang berupa pengotor yang tidak larut. Selain itu dalam analisis menggunakan metode spektrofotometri salah satu syarat yang harus dipenuhi sampel adalah sampel yang diukur harus jernih (Gandjar dan Rohman, 2007). Karena larutan yang dihasilkan masih pekat, sehingga dilakukan pengenceran terlebih dahulu agar dapat terbaca dengan baik pada alat. Dipipet 0,3 ml larutan untuk kemudian diencerkan dengan metanol dalam labu takar 10 ml. Ditambahkan dengan metanol hingga tanda batas, lalu dikocok hingga homogen. Selanjutnya masing-masing larutan sampel natrium diklofenak diukur absorbansinya pada panjang gelombang 281 nm dan diperoleh hasil absorbansi sebesar 0,589 untuk sampel I, 0,608 untuk sampel II dan 0,584 untuk sampel III. Setelah diketahui nilai absorbansinya kemudian dilakukan perhitungan kadar parasetamol dari ketiga sampel tersebut dengan menggunakan persamaan regresi linear yang diperoleh tadi. Diperoleh kadar natrium diklofenak pada sampel adalah 11,8008 g/mL untuk sampel I, 12,2077 g/mL untuk sampel II dan 11,69 g/mL untuk sampel III. Setelah dilakukan perhitungan runut balik berdasarkan pengenceran yang dilakukan diperoleh kadar masing-masing sampel antara lain 44,80 mg; 46,338 mg; 44,75 mg. Persentase perolehan kembali kadar sampel ini adalah sebesar 89,6% untuk sampel I, 92,68% untuk sampel II dan 89,5% untuk sampel III.Pada praktikum ini juga dilakukan validasi metode analisis untuk membuktikan bahwa percobaan yang dilakukan telah memenuhi persyaratan (valid) atau tidak. Beberapa validasi metode yang dilakukan diantaranya adalah menghitung standar deviasi dan standar deviasi relative (RSD). Dari perhitungan didapat standar deviasi adalah sebesar 0,9 dan standar deviasi relative (RSD) adalah 1,993 %. Hal ini menyatakan bahwa metode analisis yang dilakukan sudah dianggap valid karena standar deviasi relatif (RSD) kurang dari 2 %. Dari nilai RSD tersebut digunakan untuk menginterprastasikan bahwa metode yang digunakan telah memenuhi parameter keterulangan (presisi). Selain parameter presisi, dilakukan pula pengukuran terhadap parameter akurasi yang dilihat dari nilai %recovery masing-masing sampel yang diperoleh. Suatu metode dapat dikatakan memiliki presisi apabila nilai %recovery tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari110% (Depkes RI, 1995). Dalam praktikum kali ini rata-rata %recovery yang dihasilkan sampel sebesar 90,59% dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa metode yang dilakukan memiliki ketepatan berdasarkan Farmakope Indonesia Jilid IV.IX. KESIMPULAN9.1 Kurva hubungan konsentrasi dan absorbansi natrium diklofenak pada panjang gelombang maksimum yang didapatkan adalah sebagai berikut :

9.2 Persamaan garis regresi linier dari kurva kalibrasi yang didapatkan adalah y = 0,0467x + 0,0379.9.3 Kadar natrium diklofenak dalam tablet yang didapatkan adalah 44,80 mg untuk sampel I, 46,338 mg untuk sampel II dan 44,75 mg untuk sampel III.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Gandjar, I. dan A. Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Khopkar, S. M. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.Moffat, A.C., M. D. Osselton dan B. Widdop. 2011. Clarkes Analysis of Drugs and Poisons, Fourth Edition. London: Pharmaceutical Press.Pandey, Gulshan. 2013. Spectrophotometric Methods for Estimation of Diclofenac Sodium in Tablets. International Journal of Biomedical and Advance Research. 04 (02), 77-82.Triyati, E., 1985. Spektrofotometri Ultra-Violet Dan Sinar Tampak Serta Aplikasinya Dalam Oseanologi. Jurnal Oseana, Vol. X, No. 1. 39-47.USP. 2006. United States Pharmacopoeia 30-National Formulary 25. United States: The United States Pharmacopoeial Convention.Watson, David G. 2007. Analisis Farmasi Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

25