LAPORAN PRAKTIKUM

16
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK MESIN BUDIDAYA PERTANIAN PERKEMBANGAN PEMBIBITAN BENIH PADI UNTUK PENANAMAN MENGGUNAKAN TRANSPLANTER Oleh: KELOMPOK 3 Anggota : PANJI LAKSAMANA S F1408002 8 FAIZ RIDHAN F F1408007 4 RIZKI MAULAYA F1408005 7 RENI IRMAYANTI F1408007 8 BARETH JUANDA F1408006 1 NUFZATUSALIMAH F1408007 9 ROMADHON AKHIR R. F1408006 6 DIMAS KHOLIS F1408008 2 KARIMATUN NISAK F1408006 7 DEA PERMATA SARI F1408008 3 AHMAD ARDIANTO F1408007 3 ANGGA RAKAY F1408008 4 DWI NUGROHO P F1408008 6

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK MESIN BUDIDAYA PERTANIAN

PERKEMBANGAN PEMBIBITAN BENIH PADI UNTUK PENANAMAN

MENGGUNAKAN TRANSPLANTER

Oleh:

KELOMPOK 3

Anggota :

PANJI LAKSAMANA S F14080028 FAIZ RIDHAN F F14080074

RIZKI MAULAYA F14080057 RENI IRMAYANTI F14080078

BARETH JUANDA F14080061 NUFZATUSALIMAH F14080079

ROMADHON AKHIR R. F14080066 DIMAS KHOLIS F14080082

KARIMATUN NISAK F14080067 DEA PERMATA SARI F14080083

AHMAD ARDIANTO F14080073 ANGGA RAKAY F14080084

DWI NUGROHO P F14080086

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM
Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM

TINJAUAN PUSTAKA

Padi dibudidayakan dengan tujuan mendapatkan hasil yang sebanyak-

banyaknya dengan kualitas yang sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang

sesuai dengan harapan maka tanaman yang akan di tanam harus memenuhi sehat dan

subur. Tanaman yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang oleh hama dan

penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang diperlukan dalam

jumlah besar maupun kecil. Sedangkan tanaman yang subur ialah tanaman yang

pertumbuhan dan perkembangannya tidak terhambat.

Teknik bercocok tanam yang baik dan benar sangat diperlukan untuk

menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Dan ini harus di lakukan

sejak dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa di panen.

Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah harus dipelihara dengan baik,

terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit

yang sering kali menurunkan hasil produksi.

Produksi padi yang baik dan maksimal dimulai dari pemilihan dan perlakuan

benih padi yang baik. Benih padi yang digunakan sangat disarankan berasal dari

benih padi bersertifikat. Benih padi yang bersertifikat menjamin :

1. Keaslian / kemurnian varietas

2. Daya tumbuh yang baik

3. Masa pakai (expired product) diketahui dengan pasti, sehingga lebih terjamin.

Jaminan kualitas benih padi bersertifikat, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian

No. 23/Permentan/SR.120/2/2007, adalah :

1. Benih belum kadaluarsa

2. Daya tumbuh minimal 80%

3. Kadar air 10% - 13%

4. Kandungan kotoran maksimal 2%

5. Kemurnian varietas minimal 98%

Dengan kualitas yang baik, tanaman padi akan  tumbuh lebih seragam, sehingga

memaksimalkan hasil saat dipanen.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM

Membuat persemaian merupakan merupakan langkah awal bertanam padi. 

Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab

benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah. Oleh karena

itu persemaian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk

mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.

Bibit dipesemaian yang telah berumur 17-25 hari (tergantung jenis padinya)

dapat segera dipindahkan ke lahan yang telah disiapkan. Syarat-syarat bibit yang siap

dipindahkan ke sawah :

- Bibit telah berumur 17 -25 hari

- Bibit berdaun 5 -7 helai

- Batang bagian bawah besar, dan kuat

- Pertumbuhan bibit seragam (pada jenis padi yang sama)

- Bibit tidak terserang hama dan penyakit

Bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin telah ada yang

mempunyai anakan.

Padi merupakan jenis tanaman yang memerlukan perawatan untuk

pertumbuhannya. Perawatan dapat berupa pemupukan dan penanggulangan hama.

Pemupukan pada tanaman padi dapat menggunakan pupuk urea, pupuk KCl, dan

fosfat. Adapun tata cara pemupukan yang ideal untuk tanaman padi adalah dengan

memperhatikan kondisi tanah dan tanaman itu sendiri. Kondisi tanah yang harus

diperhatikan adalah keasaman tanah, sementara dari tanaman adalah dengan melihat

seberapa besar pertumbuhan tanaman, dengan kata lain pertumbuhan harus sesuai

dengan kriteria yang ada. Sementara itu untuk penanggulangan hama penyakit dapat

digunakan berbagai macam obat-obatan misalnya akodan, dencis, dan lain-lain.

Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang berhawa panas dan banyak

mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih,

dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar

1500-2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23°C. Tinggi

tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0-1500 m dpl. Tanah yang

baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM

pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam

jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan

lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.

METODE

1. Pertama dilakukan pemilihan benih padi yang baik dengan cara direndam pada

wadah atau mangkuk minimal 4 jam. Setelah direndam terdapat benih yang

berada di atas permukaan dan di dasar, benih yang baik adalah yang tenggelam

atau terdapat di dasar.

2. Bersamaan dengan proses pemilihan benih, dilanjutkan dengan persiapan media

tanam : pertama-tama mengambil rak atau wadah berbentuk kotak dengan diberi

lapisan koran (hal ini berfungsi untuk mempermudah proses pemindahan kea lat

transplanter). Setelah rak sudah disiapakan, dilanjutkan dengana proses

penutupan tanah ke atas permukaan, proses ini dibutuhkan tanah yang halus untuk

itu menggunakan alat “ayakan”. Proses pemberian tanah dilakukan 2(dua) kali

pertama pemberian tanah hingga ketinggian 2/3 tinggi ayakan dan yang kedua

proses penutupan setelah disi oleh benih padi.

3. Proses penanaman benih dilakukan

dengan alat conveyor belt (alat

angkut/pembawa kotak/rak bibit yang

akan disis dengan benih. Bergerak

dengan kecepatan tertentu sehingga

kotak berisi benih sesuai dengan

jumlah yang diinginkan) dan alat

penuang dan penakar (alat penuang dan penakar benih dengan cara memutar

secara manual, sehingga takaran benih rata). Setalah benih sudah tersebar rata

diatas tanah yang maka benih ditutup kembali dengan tanah hingga tertutup

semua bagian permukaan. Setelah proses penutupan dilakukan proses pemberian

Sumber : Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM

4. pupuk diatas permukaan.

5. Setelah proses persiapan sudah dilakukan,

maka dilakukan proses pengukuran dan

perawatan. Proses pengukuran yaitu

pemngambilan data setiap hari hingga umur

4 bulan, data yang diambil adalah tinggi

bibit dan keadaaan bibit yang tumbuh.

Untuk proses perawatan dilakukan

penyiraman pada waktu pagi atau sore

beriringan dengan waktu pengambilan data.

HASIL

Tabel. Pengamatan Tinggi Bibit

No.Mingg

u Hari

Tinggi Tanaman (cm)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

I

Minggu - - - - - - - - - -

2 Senin 3.8 4 3 5.5 4.5 4 3.8 4.1 5.4 5

3 Selasa 6.3 6.1 4.6 6 8 6.9 9 8.110.2 8.2

4 Rabu 8 6.5 5 7.5 7.6 8.5 9.8 9.611.3 9.5

5 Kamis 9.7 7.2 8 8.1 7.4 9.210.4

10.6

13.2

10.6

6 Jumat 10.4 8 10 9.2 8.2

10.3

11.3

11.4 14

11.4

7 Sabtu 12.2

10.9

10.2

10.2 9.8

11.7

12.4

12.8

14.8

12.2

8Minggu

13.6 11 11 12 11

11.5

13.6

13.2

16.2

13.2

9

II

Senin 1413.5

11.2

13.5

12.5 12

14.7

14.8

18.9 14

10 Selasa 17.9

15.2

12.6 14

13.6

12.2

15.8

15.2 19

14.8

11 Rabu 16.5

15.5

12.6

14.2

14.5

12.4 17

15.4

20.2

14.2

12 Kamis 16. 15. 13 14. 15. 12. 17 15. 20 14.

Sumber : http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1255063693/pusat-pembibita

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM

6 5 8 2 6 8 8

13 Jumat 16.6

15.6

13.2

15.2

15.4

12.4

17.2

16.2

20.8

15.2

14 Sabtu 1715.6

13.8

15.6

15.4

12.2

17.4

16.8

20.4

15.8

15Minggu

16.8

15.8

14.2 16

15.6

12.6

17.5 17

20.6

16.2

16

III

Senin 16.8

15.8

15.5

16.2

15.8

13.4

17.5 17

20.5

16.7

17 Selasa 1715.2

13.6

16.4

13.6

13.6

12.6

17.4

17.5

12.2

18 Rabu 1716.5 16

16.4 14

13.6 14

17.5 21

16.5

19 Kamis 16.8

16.6

16.2

16.9

14.5

13.8

14.2

17.6

21.2

17.2

20 Jumat 16.6

16.3

16.5

17.3

14.6

14.2

14.6

17.4

21.2

17.4

21 Sabtu 16.6

16.2

16.8 17

15.2

14.8 15

17.4 21

17.6

22Minggu

16.6

16.2

16.6

17.2

15.8

15.6

15.6

17.7

21.2

17.6

23

IV

Senin 16.8

16.2

16.6 17 16

15.8 16

17.8

21.4

17.8

24 Selasa 1716.9

16.8

16.8

17.2

16.7

17.9

18.3

22.8

18.2

25 Rabu 17.5

17.2 17 17 18 18

18.5 18 23

18.8

26 Kamis 17.8

17.4

17.6

18.2

18.8

19.2

19.4

19.6

22.8

20.2

27 Jumat                    28 Sabtu                    

29Minggu                    

30

V

Senin                    31 Selasa                    32 Rabu                    33 Kamis                    34 Jumat                    35 Sabtu                    

36Minggu                    

37 Senin                    38 Selasa                    

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM

Tabel. Pengamatan Jumlah Daun

Ke

Minggu

Hari Jumlah Daun 

T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T1010

II

Senin  1 2 1 2 1 1 1 2 1 111 Selasa 2 2 2 2 2 2 2 2 2 212 Rabu  2 2 2 2 2 2 2 2 2 213 Kamis 2 2 2 2 2 2 2 2 2 214 Jumat  3 2 2 2 2 2 2 2 2 215 Sabtu  3 2 2 2 2 2 2 3 2 216

Minggu 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2

17

III

Senin  4 3 2 2 3 2 2 3 3 218 Selasa 4 3 3 3 4 3 3 3 4 319 Rabu  4 3 3 3 4 3 4 3 4 320 Kamis 4 3 3 3 4 3 4 3 4 321 Jumat  4 3 3 3 4 4 4 3 4 322 Sabtu  4 3 3 3 4 4 4 3 4 323

Minggu 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3

24

IV

Senin  4 3 3 3 4 4 4 3 4 325 Selasa 4 3 3 3 4 4 4 3 4 326 Rabu  4 3 3 3 4 4 4 3 4 327 Kamis 4 3 3 3 4 4 4 3 4 328 Jumat  4 3 3 4 4 4 4 4 4 329 Sabtu  4 3 3 4 4 4 4 4 4 33 Mingg 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM

0 u31

V

Senin  4 4 3 4 5 5 4 4 4 332 Selasa 4 4 4 4 5 5 4 4 4 333 Rabu  4 4 4 4 5 5 4 4 4 434 Kamis 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4

101112131415161718192021222324252627282930313233340

5

10

15

20

25

T1T2T3T4T5T6T7T8T9T10

Hari ke

Ting

gi ta

nam

an (c

m)

Grafik. Pengamatan Tinggi Tanaman

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 340

1

2

3

4

5

6

T1T2T3T4T5T6T7T8T9T10

Hari ke

Jum

lah

Daun

Grafik. Pengamatan Jumlah Daun

PEMBAHASAN

Untuk memulai penanaman padi menggunakan transplanter, pembibitan padi

yang dilakukan pada praktikum ini berbeda dengan cara yang konvensional.

Pembibitan dilakukan di atas media tanam yang disebut tray selama 3 minggu. Hal

ini bertujuan agar hasil pembibitan yang diperoleh mudah untuk diaplikasikan pada

transplanter dan dapat berdiri tegak pada lahan sawah.

Untuk mengamati proses pertumbuhan bibit, dilakukan pengamatan secara

langsung terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun setiap hari. Berdasarkan literatur,

jumlah daun bibit yang ideal untuk ditanam adalah 5-7 helai, dan tingginya 15-25 cm

yang telah melewati masa pembibitan selama 17-25 hari, tergantung dari jenis padi.

Dari hasil pengamatan, interval tinggi bibit yang diperoleh adalah 17.4 cm sampai 23

cm dengan jumlah daun 4-5 helai. Namun umur bibit yang diperoleh sudah

melampaui batas optimum pembibitan, yakni 34 hari. Hal ini akan berdampak buruk

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM

pada proses penanaman di lahan sawah, karena batangnya yang sudah melampaui

batas elastis, sehingga saat diaplikasikan pada transplanter, kondisi bibt sudah tidak

tegak dan akibatnya jari-jari penanam sulit untuk menjepit dan menyebabkan proses

penanaman terhambat. Selain itu, bibit pun tidak dapat berdiri tegak di atas lahan.

Keadaan ini akan mengakibatkan produktivitas tanaman berkurang. Dari grafik yang

dihasilkan, terdapat kejanggalan pada data pengamatan, yaitu berupa jumlah daun

yang dapat berkurang dan bertambah, serta tinggi tanaman yang senpat turun. Hal

ini dapat terjadi karena terjadi kesalahan dalam pengambilan data ataupun karena

terjadi kerusakan pada pembibitan.

Selama proses pembibitan,

banyak kendala yang dihadapi oleh

praktikan sehingga hasil pembibitan

kurang baik. Beberapa kendala yang

dihadapi antara lain waktu pembibitan

yang terlalu lama karena ada

penundaan penanaman, jadwal piket

pengamatan tidak berjalan dengan

baik, keterampilan praktikan dalam

merawat dan mengamati pertumbuhan

bibit yang kurang baik, tempat pembibitan yang kurang layak, banyak hewan

pengganggu yang merusak bibit, serta cuaca yang tidak mendukung proses

pembibitan.

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 2011. Teknik bercocok tanam padi sawah. http://sistempertanian.com/ [16

Mei 2011]

[Anonim]. 2011. Bercocok tanam padi. http://id.wikipedia.org/wiki/Bercocok_tanam_padi [16 Mei 2011]

Gambar . Kerusakan Akibat Hewan Saat Proses Pembibitan

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM

Amrullah, Andi. 2009. Budidaya Padi. [terhubung berkala]

http://amiere.multiply.com/journal/item/27/BUDIDAYA_PADI. Last

Update : 15 Mei 2011

[BPMEKTAN]Balai Besar Mekanisasi Pertanian. 2008. Mesin Pembibit Padi Hemat

Lahan [bulletin].

Ullych R M. 2009. Perlakuan Benih Padi.

http://sukatani-banguntani.blogspot.com/2009/12/perlakuan-benih-padi.html

[16 Mei 2011]