LAPORAN PRAKTIKUM
-
Upload
panji-laksamana-s -
Category
Documents
-
view
532 -
download
5
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK MESIN BUDIDAYA PERTANIAN
PERKEMBANGAN PEMBIBITAN BENIH PADI UNTUK PENANAMAN
MENGGUNAKAN TRANSPLANTER
Oleh:
KELOMPOK 3
Anggota :
PANJI LAKSAMANA S F14080028 FAIZ RIDHAN F F14080074
RIZKI MAULAYA F14080057 RENI IRMAYANTI F14080078
BARETH JUANDA F14080061 NUFZATUSALIMAH F14080079
ROMADHON AKHIR R. F14080066 DIMAS KHOLIS F14080082
KARIMATUN NISAK F14080067 DEA PERMATA SARI F14080083
AHMAD ARDIANTO F14080073 ANGGA RAKAY F14080084
DWI NUGROHO P F14080086
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
TINJAUAN PUSTAKA
Padi dibudidayakan dengan tujuan mendapatkan hasil yang sebanyak-
banyaknya dengan kualitas yang sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan harapan maka tanaman yang akan di tanam harus memenuhi sehat dan
subur. Tanaman yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang oleh hama dan
penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang diperlukan dalam
jumlah besar maupun kecil. Sedangkan tanaman yang subur ialah tanaman yang
pertumbuhan dan perkembangannya tidak terhambat.
Teknik bercocok tanam yang baik dan benar sangat diperlukan untuk
menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Dan ini harus di lakukan
sejak dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa di panen.
Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah harus dipelihara dengan baik,
terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit
yang sering kali menurunkan hasil produksi.
Produksi padi yang baik dan maksimal dimulai dari pemilihan dan perlakuan
benih padi yang baik. Benih padi yang digunakan sangat disarankan berasal dari
benih padi bersertifikat. Benih padi yang bersertifikat menjamin :
1. Keaslian / kemurnian varietas
2. Daya tumbuh yang baik
3. Masa pakai (expired product) diketahui dengan pasti, sehingga lebih terjamin.
Jaminan kualitas benih padi bersertifikat, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian
No. 23/Permentan/SR.120/2/2007, adalah :
1. Benih belum kadaluarsa
2. Daya tumbuh minimal 80%
3. Kadar air 10% - 13%
4. Kandungan kotoran maksimal 2%
5. Kemurnian varietas minimal 98%
Dengan kualitas yang baik, tanaman padi akan tumbuh lebih seragam, sehingga
memaksimalkan hasil saat dipanen.
Membuat persemaian merupakan merupakan langkah awal bertanam padi.
Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab
benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah. Oleh karena
itu persemaian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk
mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
Bibit dipesemaian yang telah berumur 17-25 hari (tergantung jenis padinya)
dapat segera dipindahkan ke lahan yang telah disiapkan. Syarat-syarat bibit yang siap
dipindahkan ke sawah :
- Bibit telah berumur 17 -25 hari
- Bibit berdaun 5 -7 helai
- Batang bagian bawah besar, dan kuat
- Pertumbuhan bibit seragam (pada jenis padi yang sama)
- Bibit tidak terserang hama dan penyakit
Bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin telah ada yang
mempunyai anakan.
Padi merupakan jenis tanaman yang memerlukan perawatan untuk
pertumbuhannya. Perawatan dapat berupa pemupukan dan penanggulangan hama.
Pemupukan pada tanaman padi dapat menggunakan pupuk urea, pupuk KCl, dan
fosfat. Adapun tata cara pemupukan yang ideal untuk tanaman padi adalah dengan
memperhatikan kondisi tanah dan tanaman itu sendiri. Kondisi tanah yang harus
diperhatikan adalah keasaman tanah, sementara dari tanaman adalah dengan melihat
seberapa besar pertumbuhan tanaman, dengan kata lain pertumbuhan harus sesuai
dengan kriteria yang ada. Sementara itu untuk penanggulangan hama penyakit dapat
digunakan berbagai macam obat-obatan misalnya akodan, dencis, dan lain-lain.
Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang berhawa panas dan banyak
mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih,
dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar
1500-2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23°C. Tinggi
tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0-1500 m dpl. Tanah yang
baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi
pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam
jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan
lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.
METODE
1. Pertama dilakukan pemilihan benih padi yang baik dengan cara direndam pada
wadah atau mangkuk minimal 4 jam. Setelah direndam terdapat benih yang
berada di atas permukaan dan di dasar, benih yang baik adalah yang tenggelam
atau terdapat di dasar.
2. Bersamaan dengan proses pemilihan benih, dilanjutkan dengan persiapan media
tanam : pertama-tama mengambil rak atau wadah berbentuk kotak dengan diberi
lapisan koran (hal ini berfungsi untuk mempermudah proses pemindahan kea lat
transplanter). Setelah rak sudah disiapakan, dilanjutkan dengana proses
penutupan tanah ke atas permukaan, proses ini dibutuhkan tanah yang halus untuk
itu menggunakan alat “ayakan”. Proses pemberian tanah dilakukan 2(dua) kali
pertama pemberian tanah hingga ketinggian 2/3 tinggi ayakan dan yang kedua
proses penutupan setelah disi oleh benih padi.
3. Proses penanaman benih dilakukan
dengan alat conveyor belt (alat
angkut/pembawa kotak/rak bibit yang
akan disis dengan benih. Bergerak
dengan kecepatan tertentu sehingga
kotak berisi benih sesuai dengan
jumlah yang diinginkan) dan alat
penuang dan penakar (alat penuang dan penakar benih dengan cara memutar
secara manual, sehingga takaran benih rata). Setalah benih sudah tersebar rata
diatas tanah yang maka benih ditutup kembali dengan tanah hingga tertutup
semua bagian permukaan. Setelah proses penutupan dilakukan proses pemberian
Sumber : Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
4. pupuk diatas permukaan.
5. Setelah proses persiapan sudah dilakukan,
maka dilakukan proses pengukuran dan
perawatan. Proses pengukuran yaitu
pemngambilan data setiap hari hingga umur
4 bulan, data yang diambil adalah tinggi
bibit dan keadaaan bibit yang tumbuh.
Untuk proses perawatan dilakukan
penyiraman pada waktu pagi atau sore
beriringan dengan waktu pengambilan data.
HASIL
Tabel. Pengamatan Tinggi Bibit
No.Mingg
u Hari
Tinggi Tanaman (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
I
Minggu - - - - - - - - - -
2 Senin 3.8 4 3 5.5 4.5 4 3.8 4.1 5.4 5
3 Selasa 6.3 6.1 4.6 6 8 6.9 9 8.110.2 8.2
4 Rabu 8 6.5 5 7.5 7.6 8.5 9.8 9.611.3 9.5
5 Kamis 9.7 7.2 8 8.1 7.4 9.210.4
10.6
13.2
10.6
6 Jumat 10.4 8 10 9.2 8.2
10.3
11.3
11.4 14
11.4
7 Sabtu 12.2
10.9
10.2
10.2 9.8
11.7
12.4
12.8
14.8
12.2
8Minggu
13.6 11 11 12 11
11.5
13.6
13.2
16.2
13.2
9
II
Senin 1413.5
11.2
13.5
12.5 12
14.7
14.8
18.9 14
10 Selasa 17.9
15.2
12.6 14
13.6
12.2
15.8
15.2 19
14.8
11 Rabu 16.5
15.5
12.6
14.2
14.5
12.4 17
15.4
20.2
14.2
12 Kamis 16. 15. 13 14. 15. 12. 17 15. 20 14.
Sumber : http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1255063693/pusat-pembibita
6 5 8 2 6 8 8
13 Jumat 16.6
15.6
13.2
15.2
15.4
12.4
17.2
16.2
20.8
15.2
14 Sabtu 1715.6
13.8
15.6
15.4
12.2
17.4
16.8
20.4
15.8
15Minggu
16.8
15.8
14.2 16
15.6
12.6
17.5 17
20.6
16.2
16
III
Senin 16.8
15.8
15.5
16.2
15.8
13.4
17.5 17
20.5
16.7
17 Selasa 1715.2
13.6
16.4
13.6
13.6
12.6
17.4
17.5
12.2
18 Rabu 1716.5 16
16.4 14
13.6 14
17.5 21
16.5
19 Kamis 16.8
16.6
16.2
16.9
14.5
13.8
14.2
17.6
21.2
17.2
20 Jumat 16.6
16.3
16.5
17.3
14.6
14.2
14.6
17.4
21.2
17.4
21 Sabtu 16.6
16.2
16.8 17
15.2
14.8 15
17.4 21
17.6
22Minggu
16.6
16.2
16.6
17.2
15.8
15.6
15.6
17.7
21.2
17.6
23
IV
Senin 16.8
16.2
16.6 17 16
15.8 16
17.8
21.4
17.8
24 Selasa 1716.9
16.8
16.8
17.2
16.7
17.9
18.3
22.8
18.2
25 Rabu 17.5
17.2 17 17 18 18
18.5 18 23
18.8
26 Kamis 17.8
17.4
17.6
18.2
18.8
19.2
19.4
19.6
22.8
20.2
27 Jumat 28 Sabtu
29Minggu
30
V
Senin 31 Selasa 32 Rabu 33 Kamis 34 Jumat 35 Sabtu
36Minggu
37 Senin 38 Selasa
Tabel. Pengamatan Jumlah Daun
Ke
Minggu
Hari Jumlah Daun
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T1010
II
Senin 1 2 1 2 1 1 1 2 1 111 Selasa 2 2 2 2 2 2 2 2 2 212 Rabu 2 2 2 2 2 2 2 2 2 213 Kamis 2 2 2 2 2 2 2 2 2 214 Jumat 3 2 2 2 2 2 2 2 2 215 Sabtu 3 2 2 2 2 2 2 3 2 216
Minggu 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2
17
III
Senin 4 3 2 2 3 2 2 3 3 218 Selasa 4 3 3 3 4 3 3 3 4 319 Rabu 4 3 3 3 4 3 4 3 4 320 Kamis 4 3 3 3 4 3 4 3 4 321 Jumat 4 3 3 3 4 4 4 3 4 322 Sabtu 4 3 3 3 4 4 4 3 4 323
Minggu 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3
24
IV
Senin 4 3 3 3 4 4 4 3 4 325 Selasa 4 3 3 3 4 4 4 3 4 326 Rabu 4 3 3 3 4 4 4 3 4 327 Kamis 4 3 3 3 4 4 4 3 4 328 Jumat 4 3 3 4 4 4 4 4 4 329 Sabtu 4 3 3 4 4 4 4 4 4 33 Mingg 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3
0 u31
V
Senin 4 4 3 4 5 5 4 4 4 332 Selasa 4 4 4 4 5 5 4 4 4 333 Rabu 4 4 4 4 5 5 4 4 4 434 Kamis 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4
101112131415161718192021222324252627282930313233340
5
10
15
20
25
T1T2T3T4T5T6T7T8T9T10
Hari ke
Ting
gi ta
nam
an (c
m)
Grafik. Pengamatan Tinggi Tanaman
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 340
1
2
3
4
5
6
T1T2T3T4T5T6T7T8T9T10
Hari ke
Jum
lah
Daun
Grafik. Pengamatan Jumlah Daun
PEMBAHASAN
Untuk memulai penanaman padi menggunakan transplanter, pembibitan padi
yang dilakukan pada praktikum ini berbeda dengan cara yang konvensional.
Pembibitan dilakukan di atas media tanam yang disebut tray selama 3 minggu. Hal
ini bertujuan agar hasil pembibitan yang diperoleh mudah untuk diaplikasikan pada
transplanter dan dapat berdiri tegak pada lahan sawah.
Untuk mengamati proses pertumbuhan bibit, dilakukan pengamatan secara
langsung terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun setiap hari. Berdasarkan literatur,
jumlah daun bibit yang ideal untuk ditanam adalah 5-7 helai, dan tingginya 15-25 cm
yang telah melewati masa pembibitan selama 17-25 hari, tergantung dari jenis padi.
Dari hasil pengamatan, interval tinggi bibit yang diperoleh adalah 17.4 cm sampai 23
cm dengan jumlah daun 4-5 helai. Namun umur bibit yang diperoleh sudah
melampaui batas optimum pembibitan, yakni 34 hari. Hal ini akan berdampak buruk
pada proses penanaman di lahan sawah, karena batangnya yang sudah melampaui
batas elastis, sehingga saat diaplikasikan pada transplanter, kondisi bibt sudah tidak
tegak dan akibatnya jari-jari penanam sulit untuk menjepit dan menyebabkan proses
penanaman terhambat. Selain itu, bibit pun tidak dapat berdiri tegak di atas lahan.
Keadaan ini akan mengakibatkan produktivitas tanaman berkurang. Dari grafik yang
dihasilkan, terdapat kejanggalan pada data pengamatan, yaitu berupa jumlah daun
yang dapat berkurang dan bertambah, serta tinggi tanaman yang senpat turun. Hal
ini dapat terjadi karena terjadi kesalahan dalam pengambilan data ataupun karena
terjadi kerusakan pada pembibitan.
Selama proses pembibitan,
banyak kendala yang dihadapi oleh
praktikan sehingga hasil pembibitan
kurang baik. Beberapa kendala yang
dihadapi antara lain waktu pembibitan
yang terlalu lama karena ada
penundaan penanaman, jadwal piket
pengamatan tidak berjalan dengan
baik, keterampilan praktikan dalam
merawat dan mengamati pertumbuhan
bibit yang kurang baik, tempat pembibitan yang kurang layak, banyak hewan
pengganggu yang merusak bibit, serta cuaca yang tidak mendukung proses
pembibitan.
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim]. 2011. Teknik bercocok tanam padi sawah. http://sistempertanian.com/ [16
Mei 2011]
[Anonim]. 2011. Bercocok tanam padi. http://id.wikipedia.org/wiki/Bercocok_tanam_padi [16 Mei 2011]
Gambar . Kerusakan Akibat Hewan Saat Proses Pembibitan
Amrullah, Andi. 2009. Budidaya Padi. [terhubung berkala]
http://amiere.multiply.com/journal/item/27/BUDIDAYA_PADI. Last
Update : 15 Mei 2011
[BPMEKTAN]Balai Besar Mekanisasi Pertanian. 2008. Mesin Pembibit Padi Hemat
Lahan [bulletin].
Ullych R M. 2009. Perlakuan Benih Padi.
http://sukatani-banguntani.blogspot.com/2009/12/perlakuan-benih-padi.html
[16 Mei 2011]