LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA2

14
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PENGARUH PH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM AMILASE SELIVA DENGAN METODE WOHLGEMUT`S DISUSUN OLEH :

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA2

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA2

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PENGARUH PH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM AMILASE SELIVA DENGAN METODE WOHLGEMUT`S

DISUSUN OLEH :

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA2

KATA PENGANTAR

Puji Syukur pkami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat Rahmat dan Taufiq -Nya yang dilimpahkan kepada penyusun sehingga Laporan Praktikum Biokimia Yang berjudul “PENGARUH PH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM AMILASE SELIVA DENGAN METODE WOHLGEMUT`S dapat kami selesaikan.

Serta kami haturkan ucapan terima kasih,antara lain :

1. Bapak/ibu dosen pengajar Mata kuliah Biokimia Keperawatan dan

2. Kepada Pihak-pihak yang telah membantu kami demi lancarnya penulisan laporan ini.

Sebagai penulis kami sadar bahwa dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini masih banyak terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,untuk itu kami harapkan kepada pembaca,kiranya dapat memberikan kritik dan sarannya.

Kami berharap semoga Laporan ini mendapatkan berkah dan Rahmat Allah SWT dan bisa bermanfaat bagi para pembaca maupun bagi diri sendiri.

Banjarbaru, 8 Oktober 2010

Hormat Kami

Tim Penulis

PENDAHULUAN

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA2

Enzim adalah biomolekol yang berfungsi sebagai katalis ( Senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi ) dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein,sehingga sifat-sifat protein dimiliki oleh enzim tetapi bukan sebaliknya.

Pada reaksi yang katalis oleh enzim,molekul awal reaksi disebut sebagai substrat dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda,disebut produk. Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi,sehinga proses reaksi dapat dipercepat. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energy pengaktifan yang dengan sendirinya akan memudahkan terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim amylase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.

Berdasarkan pembentukannya, enzim dibedakan atas enzim konstitutif dan enzim induktif. Enzim konstitutif ialah enzim yang dibentuk terus menerus oleh sel tanpa melihat ada atau tidak substraknya. Enzim induktif /adaptif ialah enzim yang dibentuk karena adanya rangsangan substrat atau senyawa lain. Misalnya pembentukan enzim beta-galaktosa pada Escherichia coli yang diinduksi oleh laktosa sebagai substraknya.akan tetapi ada senyawa lain juga yang dapat menginduksi enzim tersebut walaupun bukan substratnya, yaitu melibiosa. Tanpa adanya laktosa atau melibiosa,maka enzim beta –galaktosa tidak disentesisnya akan mulai bila ditambahkan laktosa atau melibiosa.

Kerja enzim ini dipengaruhi oleh beberapa factor,terutama adalah substrat,suhu, keasaman kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH ( tingkat keasaman ) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Diluar suhu atau pH yang sesuai,enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan . hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh melekul lain, yakni activator dan inhibitor. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim,sedangkan aktivitor adalah yang meningkatkan aktivitas enzim.

Enzim pada umumnya memiliki pH optimum antara pH 5-9, tetapi ada enzim seperti pepsin (di lambung) pH optimumnya sangat asam. Seperti halnya dengan suhu, PH ditingkatkan lebih tinggi, berarti semakin banyak substrat yang tidak dapat bereaksi dengan enzim. Perhatikan gambar dibawah :A K T I V I T A S

pH Optimum

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA2

Gambar : Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim

TUJUAN UMUM

Mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh pH terhadap aktivitas enzim,

TUJUAN KHUSUS

1. Mengetahui dan memahami langkah-langkah praktek pembuktian pengaruh pH terhadap aktivitas enzim

2. Mengetahui 2 macam reaksi penghambat enzim dan contohnya.

3. Memahami 5 faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim.

PERCOBAAN 2

PENGARUH PH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM AMILASE SALIVADENGAN METODE WOHLGEMUT`S

pH

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA2

A. Prinsip.

Amylase saliva adalah enzim yang terdapat dalam air ludah. Enzim ini bekerja pada pati dan dexztrin ( atau juga glikogen ) dan mengubahnya menjadi maltose, dengan hasil antara yang larut yaitu amilo dextrin,eritrodekstrin dan akrodekstrin.

B. Alat dan bahan

Alat yang digunakan :

1. Plat tetes.

2. Pipet tetes.

3. Beaker glass.

4. Stop watch /arloji.

5. Erlenmeyer.

6. Labu ukur.

Bahan yang digunakan :

1. Saliva.

2. Amilum

3. Iodium.

4. Aquadest ( air bersih ).

5. Tissue.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA2

C. Cara kerja

1. pengumpulan Saliva

Probandus berkumur dengan menggunakan aquadest ,setelah itu keluarkan saliva dan tempatkan pada gelas beaker. Ambil saliva yang telah terkumpul sebanyak 1 ml dan encerkan dengan aquadest dalam labu ukur 25 ml.

2. Pengukuran aktivitas amylase saliva.

Siapkan 3 buah Erlenmeyer dan beri tanda ( a ) untuk pH 4 ( b ) untuk pH 7, dan ( c ) untuk pH 10. kemudian masukan 5ml larutan kanji kedalam masing-masing Erlenmeyer, selanjutnya masukkan 1 ml pH yang sesuai ke masing-masing tabung yang telah ditandai tersebut. Selanjutnya masukkan gelas beaker tersebut ke dalam waterbath 38 oC selama 2 menit. Setelah itu tambahkan 1 ml saliva dan nyalakan stopwatch.

Ambil 2 tetes larutan dan tempatkan pada plat tetes .tambahkan 1 tetes larutan iod, jika larutan berwarna biru ulangi lagi percobaan tersebut .Caranya dengan mengambil kembali 2 tetes larutan kemudian menempatkannya pada plat tetes dan tambahkan 1 tetes larutan iod. Ulangi cara tersebut setiap menit,sampai warna biru hilang. Jika warna biru sudah hilang,matikan stopwatch dan catat yang dipergunakan..

3. Perhitungan.

Aktivitas amylase saliva dihitung dengan menggunakan rumus :

38o ml larutan kanji 30 menitd----- = ---------------------- x --------------------- unit 30` ml saliva t ( dalam menit )

Keterangan :Satu unit aktivitas amylase adalah banyaknya milligram amilum yang dipecah oleh 1 ml cairan ( saliva ) selama 30 menit pada suhu 38oC.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA2

D. HASIL PRAKTIKUM

1. Identitas probandus :

Nama : Nn.A.

Jenis kelamin : Perempuan.

Umur :24 tahun

BB / TB :51 kg / 158 cm

Suku / Bangsa : banjar / Indonesia

Hasil percobaan / praktikum :

a) Hasil percobaan pada pH 4

a. Pada menit pertama warna coklat tua

b. Pada menit ke dua warna kuning muda

Perhitungan :

d = 38 o C = 5 x 30 = 150 = 75 Unit 30` 1 2 5

Jadi, pada 75 unit aktivitas amylase adalah 5 ml dengan pH 4 yang dipecahkan oleh 1 ml cairan (saliva) selama 2 menit pada suhu 38 oC.

b) Hasil percobaan pada pH 7

Pada menit pertama warna kuning muda.

Perhitungan :

d = 38 o C = 5 x 30 = 150 = `150 Unit 30` 1 1 1

Jadi, 150 unit aktivitas amylase adalah 5 ml amilum dengan pH 7 yang dipecah oleh 1 ml cairan (saliva) selama 1 menit pada suhu 38 0C.

c) Hasil percobaan pada pH 10

a) Pada menit pertama warna coklat tua

b) Pada menit ke dua warna kuning muda

Perhitungan :

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA2

d = 38 o C = 5 x 30 = 150 = `75 Unit 30` 1 2 2

Jadi, pada 75 unit aktivitas amylase adalah 5 ml dengan pH 10 yang dipecahkan oleh 1 ml cairan (saliva) selama 2 menit pada suhu 38 oC.

E. PEMBAHASAN

Dari ketiga percobaan diatas dapat diketahui bahwa pH sangat berpengaruh terhadap aktivitas enzim. Pada pH 7 kerja enzim lebih tinggi dibanding pH 4 dan pH 10, dari hasil tersebut sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi pH semakin tinggi aktivitas enzim, namun jika sudah mencapai suhu optimum aktivitas enzim akan menurun kembali.

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA2

PENUTUP

A. KESIMPULAN.

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui dan dibuktikan bahwa aktivitas enzim semakin meninggi sebanding dengan peningkatan pH, namun jika telah mencapai pH optimal maka aktivitas enzim kembali menurun.

B. SARAN.

1) Bagi Laboratorium

Alat dan bahan diharapkan dapat dilengkapi untuk kelancaran proses pratikum mahasiswa (penggunaan tidak bergiliran).

2) Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa di harapkan bekerja tenang dan tertib

b. Mahasiswa hendaknya memperdalam materi sebelum melakukan praktikum, supaya praktikum berjalan dengan lancar.

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA2

DAFTAR PUSTAKA

1. Dr. Edyson, M.Kes.dkk. Diktat dan Modul Biokimia.Fakultas Kedokteran UNLAM. Banjarmasin. 2010

2. Achmadi, Suminar. Terjemahan Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB, Bandung.1992

3. Dawn.B. Mark, PhD.dkk. Biokimia Kedokteran Dasar. EGC, Jakarta. 2000