Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan

download Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan

of 7

Transcript of Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan

Laporan praktikum FISIOLOGI TUMBUHAN

Di Susun Oleh : Nama : Wardi Nawansyah Nim :CAA 111 0008 Kelompok :3

Kementrian Pendidikan NasionalUniversitas PalangkarayaFakultas PertanianJurusan Budidaya PertanianTahun 2011

Lembaran PengesahanLaporan praktikum Fisiologi TumbuhanPerkecambahan Dan Dormansi

Telah diperikasa dan disetujui oleh asisten prektikum Fisiologi Tumbuhan, Perkecambahan Dan Dormansi Hari : Tanggal :

Asisten

Arief Rahman Nim: CAA 109 041

Judul Praktikum : Perkecambahan dan DormansiTujuan Praktikum : 1. Untuk mengtahui respon perkecambahan beberapa jenis biji terhadap faktor lingkungan (air,suhu,cahaya dan zat kimia)2. Untuk mengtahui laju perkecambahan menurut ketebalan kulit biji3. untuk mengtahui batas-batas kebutuhan air dalam perkecambahan suatu biji

TINJAUAN PUSTAKA

A. PerkecambahanPerkecambahan termasuk proses dimana dimulainya dengan proses imbibisi air oleh dorman, biasanya kering, biji dan berakhir dengan proses elongasi dari axis embrionik (H. Lambers et al., 2008). Biji memiliki cadangan makanan yang membuatnya independen secara luas dari sumber daya lingkungan untuk bertahan hidup. Perubahan drastis tersebut dalam proses autotropik yang bergantung kepada suplai cahaya, CO2, air dan nutrisi anorganik dari sekelilingnya untuk pertumbuhan autotropik. Perkecambahan adalah proses ketika bagian dari embrio, biasanya radikula, memasuki kulit biji dan mungkin berproses dengan air dan O2 dan pada temperatur yang stabil. Dormansi didefinisikan sebagai keadaan dari biji dimana tidak memperbolehkan terjadinya perkecambahan, walaupun kondisi untuk berkecambah sudah terpenuhi (Tempertur, air dan O2). Dormansi secar efektif menunda proses perkecambahan. Keadaan diperlukan untuk memecah dormansi dan mengijinkan permintaan akan perkecambahan sering agak berbeda dari yang keadaan yang menguntungkan untuk tumbuh atau bertahan hidup dari tingkat kehidupan autotropik dari tanaman (H. Lambers et al., 2008). Proses Perkecambahan Biji (Jann dan Amen dalam Khan, 1934)1. Penyerapan air * Masuk air secara imbibisi dan osmosis * Kulit biji * Pengembangan embrio dan endosperm * Kulit biji pecah, radikal keluar2. Pencernaan Merupakan proses terjadinya pemecahan zat atau senyawa bermolekul besar dan kompleks menjadi senyawa bermolekul lebih kecil, sederhana, larut dalam air dan dapat diangkut melalui membran dan dinding sel. Makanan cadangan utama pada biji yaitu pati, hemiselulosa, lemak, protein: * tidak larut dalam air atau berupa senyawa koloid * terdapat dalam jumlah besar pada endosperm dan kotiledon * merupakan senyawa kompleks bermolekul besar * tidak dapat diangkut (immobile) ke daerah yang memerlukan embrionikaksis Proses pencenaan dibantu oleh enzim * senyawa organik yang diproduksi oleh sel hidup * berupa protein * merupakan katalisator organik * fungsi pokok: * enzim amilase merubah pati dan hemiselulosa menjadi gula * enzim protease merubah protein menjadi asam amino * enzim lipase merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserin * aktivasi enzim dilakukan oleh air setelah terjadinya imbibisi * enzim yang telah diaktivasi masuk ke dalam endosperm atau kotiledon untuk mencerna cadangan makanan3. Pengangkutan zat makanan Hasil pencernaan diangkut dari jaringan penyimpanan makanan menuju titik-titik tumbuh pada embrionik axis, radicle dan plumulae. Biji belum punya jaringan pengangkut, sehingga pengangkutan dilakukan secara difusi atau osmosis dari satu sel hidup ke sel hidup lainnya4. Asimilasi Merupakan tahapan terakhir dalam penggunaan cadangan makanan. Merupakan proses pembangunan kembali, misalnya protein yang sudah dirombak menjadi asam amino disusun kembali menjadi protein baru. Tenaga atau energi berasal dari proses pernapasan5. Pernafasan (Respirasi) Merupakan proses perombakan makanan (karbohidrat) menjadi senyawa lebih sederhana dengan membebaskan sejumlah tenaga. Pertama kali terjadi pada embrionik axis setelah cadangan habis baru beralih ke endosperm atau kotiledon. Aktivasi respirasi tertinggi adalah pada saat radicle menembus kulit.6. Pertumbuhan Ada dua bentuk pertumbuhan embrionik axis: Pembesaran sel-sel yang sudah ada, Pembentukan sel-sel yang baru pada titik-titik tumbuh Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan proses tersebut. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada embrio. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya. Pretreatment skarifikasi digunakan untuk mematahkan dormansi kulit biji, sedangkan stratifikasi digunakan untuk mengatasi dormansi embrio. Dormansi diklasifikasikan menjadi bermacam-macam kategori berdasarkan faktor penyebab, mekanisme dan bentuknya. a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi * Imposed dormancy (quiscence): terhalangnya pertumbuhan aktif karena keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. * Imnate dormancy (rest): dormansi yang disebabkan oleh keadaan atau kondisi di dalam organ biji itu sendiri. b. Berdasarkan mekanisme dormansi di dalam biji Mekanisme fisik Merupakan dormansi yang mekanisme penghambatannya disebabkan oleh organ biji itu sendiri, terbagi menjadi: * Mekanis: embrio tidak berkembang karena dibatasi secara fisik * Fisik: penyerapan air terganggu karena kulit biji yang impermeabel * Kimia: bagian biji atau buah yang mengandung zat kimia penghambat Mekanisme fisiologis Merupakan dormansi yang disebabkan oleh terjadinya hambatan dalam proses fisiologis, terbagi menjadi: * Photodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh keberadaan cahaya * Immature embryo: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh kondisi embrio yang tidak/belum matang * Termodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh suhu c. Berdasarkan bentuk dormansi Kulit biji immpermeabel terhadap air (O2) * Bagian biji yang impermeabel: membran biji, kulit biji, nukleos, pericarp, endocarp. * Impermeabilitas dapat disebabkan oleh deposisi bermacam-macam substansi (misalnya cutin, suberin, lignin) pada membran. * Kulit biji yang keras dapat disebabkan oleh pengaruh genetik maupun lingkungan. Pematahan dormansi kulit biji ini dapat dilakukan dengan skrifikasi mekanisme. * Bagian biji yang mengatur masuknya air ke dalam biji: mikrofil, kulit biji, raphe/hilum, strophiole, adapun mekanisme higroskopinya diatur oleh hilum. * Keluar masuknya O2 pada biji disebabkan oleh mekanisme dalam kulit biji. Dormansi karena hambatan keluar masuknya O2 melalui kulit biji ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur tinggi dan pemberian larutan kuat. Dalam bergbagai program produksi, kesiapan dari biji untuk berkecambah. Dormansi biji adalah fenomena alami untuk bertahan hidup pada semak di dalam ekosistem yang tak terganggu.Biji mungkin memerlukan tipe berbeda dari perlakuan untuk merusak dormansi biji dan membuat biji lebih siap berkecambah dalam musim mendatang. Dormansi biji merusak perlakuan dapat diberikan pada biji yang berdasar tipe dan empat dari dormansi biji (Shanmugavalli, M; Renganayaki, PR; Menaka, C,).B. DormansiDormansi adalah masa istirahat bagi suatu organ tanaman atau biji. Menurut Copeland (1976), dormansi adalah kemampuan biji untuk mengundurkan fase perkecambahannya hingga saat dan tempat itu menguntungkan untuk tumbuh.Secara umum terjadinya dormansi adalah disebabkan oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor yang menyebabkan dormansi pada biji adalah sbb:1. tidak sempurnanya embrio (rudimentery embriyo)2. embrio yang belum matang secara fisikologis (physiological immature embriyo)3. kulit biji yang tebal (tahan terhadap gerakan mekanis)4. kulit biji impermeable ( impermeable seed coat)5. adanya zat penghambat (inhibitor) untuk perkecambahan (presence of germination inhibitors).Fase yang terjadi dalam dorminasi biji, menurut Amen (1968) ada empat fase yang harus dilalui :1. fase induksi, ditandai dengan terjadinya penurunan jumlah hormon (hormon level)2. fase tertundanya metabolisme (a period of partial metabolic arrest)3. fase bertahannya embrio untuk berkecambah karena faktor lingkungan yang tidak menguntungkan. 4. Perkecambahan (germination), ditandai dengan meningkatnya hormon dan aktivitas enzym.Peranan hormon tumbuh di dalam biji yang mengalami dorminasi telah dibahas yang mengatakan bahwa GA3 dapat menstimulasi sintesis ribonukleas, amilase dan protoase di dalam endospem biji barley. oleh warner (1967)

Alat Dan Bahan

1. Biji berkulit tipis : Kacang hijau (Phaseolus Radiatus) Kacang tanah (Archis hypogaea)2. Biji berkulit tebal Biji karet3. Bahan :a. Kapas/pasir/tanah dan akuadesb. Lampu neon/uvc. Tanpand. Mangkuk