Laporan Praktikum Kimia Organik

6
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II SINTESIS ASAM SALISILAT DARI MINYAK WINTERGREEN Rabu, 18 April 2014 DISUSUN OLEH: Yeni Setiartini 1112016200050 KELOMPOK 5: Rizky Dayu Utami Petry Wahyu Sari Rizky Harry Setiawan Kiki Sukirman PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMUPENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

description

laporan praktikum kimia organik

Transcript of Laporan Praktikum Kimia Organik

  • LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ORGANIK II

    SINTESIS ASAM SALISILAT DARI MINYAK WINTERGREEN

    Rabu, 18 April 2014

    DISUSUN OLEH:

    Yeni Setiartini

    1112016200050

    KELOMPOK 5:

    Rizky Dayu Utami

    Petry Wahyu Sari

    Rizky Harry Setiawan

    Kiki Sukirman

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMUPENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    2014

  • ABSTRAK

    Telah dilakukan percobaan sintesis asam salisilat dengan menggunakan minyak gandapura

    sebanyk 5 ml. melalui proses esterifikasi dengan mencampurkan minyak gandapura dengan

    NaOH 6M dan katalis H2SO4 didapat endapan putih yang kemudian dikeringkan pada suhu

    ruangan selama 1-2 minggu dan diuji titik lelehnya sehingga didapat titik leleh 158 oC yang

    mendekati titik leleh asam salisilat menurut teori yakni sekitar 159 oC.

    PENDAHULUAN

    Asam salisilat (dari salix latin, pohon willow, dari kulit dimana zat yang digunakan

    untuk diperoleh), adalah asam monohydroxybenzoic, sejenis asam fenolik dan beta hydroxy

    acid. Asam organik kristal ini berwarna banyak digunakan dalam sintesis organik dan fungsi

    sebagai hormon tanaman. Hal ini berasal dari metabolisme salisin (Dedi Irwandi, 2014: 10).

    Suatu ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus CO2R

    dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi

    langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alcohol, suatu reaksi yang disebut reaksi

    esterifikasi. Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi yang reversible (Fessenden

    dan Fessenden. 1886: 82).

    Gandapura (Gaultheria fragran- tissima) merupakan tanaman minyak atsiri yang

    cukup potensial, karena mengandung metil salisilat sangat tinggi yang banyak digunakan

    dalam industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik (Hernani. 2004).

    Gandapura (Gaultheria fragran- tissima) dikenal juga sebagai Indian wintergreen,

    mempunyai sinonim G. punctuata, termasuk dalam famili Ericaceae, dan merupakan salah

    satu tanaman penghasil minyak atsiri yang cukup potensial. Tanaman ini dapat tumbuh pada

    dataran tinggi, 1.300 3.300 m dpl dan belum dikembangkan secara ekonomis karena belum

    tersedia teknologi budidayanya yang tepat. Selama ini, daun dipanen dari tumbuhan di daerah

    pegunungan yang ada di Jawa Tengah, terutama dari gunung Lawu, Tawangmangu. Secara

    tradisional, tanaman ini dimanfaatkan untuk analgesik, karminatif, diuretik, mengobati

    rematik, mencegah kerontokan rambut, antiseptik dan antelmintik. Dalam industri, digunakan

    sebagai campuran untuk pewangi dalam pembuatan minuman, parfum, obat, permen dan

    pasta gigi. Bahkan daun yang telah difermentasi dapat dibuat sebagai teh herbal. Daun yang

    masih segar mempunyai bau yang sangat aromatis sehingga tanaman aromatis yang

  • mengandung atsiri bisa dimanfaatkan dalam bidang aromaterapi, farmasi, kosmetik dan

    parfum (Hernani. 2004).

    Daun gandapura mengandung minyak atsiri sekitar 1, 2%, bila disuling dalam

    keadaan segar kadar minyaknya hanya 0,5 - 0,8%, tetapi bila telah dikeringkan dapat

    mencapai 1%. Komponen utama dari minyak atsirinya adalah metil salisilat, jumlahnya dapat

    mencapai 93% Senyawa metil salisilat merupakan metil ester dari asam asetil salisilat,

    bersifat sangat iritasi dan toksik, namun bila masih terikat dalam. Tanaman aslinya tidak

    berbahaya. Senyawa ini terbentuk dari proses fermentasi enzim primeverosida untuk

    memutus rantai glikosida metil salisilat, kemudian metil salisilat akan terpisah dari

    glikosidanya. Untuk memenuhi kebutuhan dalam industri, dapat dibuat minyak gandapura

    secara sintetik atau minyak atsiri hasil penyulingan dari ranting dan kulit batang kayu Betula

    lenta dari famili Betulaceae (Anonim, 1997). Pemakaian minyak gandapura dalam produk

    makanan, penambahan- nya tidak boleh terlalu berlebihan, karena minyak bersifat sangat

    toksik. (Hernani. 2004).

    Reaksi esterifikasi fischer adalah reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks

    sebuah asam klorida bersama sebuah alcohol dan katalis asam. Asam yang digunakan sebagai

    katalis biasanya adalah asam sulfat atau asam lewis seperti skondium (III) sulfat.

    Tahapan reaksi esterifikasi :

    1. Protonasi gugus karbonil

    2. Adisi alcohol dan pemindahan suatu proton ke salah satu gugus

    hidroksil

    3. Eliminasi dan deprotonasi

    Metil salisilat merupakan hasil esterifikasi asam salisilat dan methanol dengan

    menggunakan katalis asam sulfat pekat. Ini dibutuhkan lama pemanasan sekurang-kurangnya

    5 jam, tetapi prosedur lain menyatakan 4 jam saja. Lama pemanasan akan mempengaruhi

    hasil sintesis metil salisilat dan diduga dengan pemanasan yang lebih lama akan memberikan

    persentase hasil yang lebih tinggi sampai kemudian pada lama pemanasan tertentu sudah

    tidak meningkatkan persentase hasil sintesis metil salisilat. Manfaat dari reaksi esterifikasi ini

    terutama pengaplikasikan dalam sintesis senyawa obat maka reaksi ini penting sekali untuk

    dipelajari oleh seorang farmasi. Senyawa metil salisilat dapat disintesis dengan methanol

    absolute dengan katalisator asam kuat dan metode refluks karena reaksinya berjalan lambat

  • Reaksi Esterifikasi Fischer

    (Ani Voierfflich. 2013).

    Senyawa metil salisilat dapat dibuat dengan prinsip esterifikaso adalah suatu reaksi antara

    asam karboksilat dengan alcohol membentuk ester. Turunan asam karboksilat membentuk

    ester asam karboksilat yang dibantu dengan katalis H2SO4. Ester Asam karboksilat ialah

    suatu senyawa yang mengandung gugus COOR dengan R dapat berupa alkil maupun aril.

    Menggunakan bahan berupa asam salisilat diraksikan dengan methanol terlebih dahulu dan

    dibantu dengan katalis H2SO4 (Daniel dkk.2011)

    MATERIAL DAN METODE

    Material

    Labu destilasi , Batu didih, Kaki tiga dan kasa, Statif, Corong , Kertas saring, Gelas kimia,

    NaOH 6 M 10 mL, Metal salisilat 1,5 mL, H2SO4 10 mL

    Metode

    1. Masukan metal salisilat 1,5 mL ke dalam labu destilasi.

    2. Masukan batu didih kedalam labu destilasi yang berisi metal salisilat.

    3. Tambahkan 10 mL NaOH 6 M (akan terbentuk endapan putih)

    4. Panaskan sampai mendidih

    5. Diamkan selama 30 menit dalam suhu ruangan, lalu aduk

    6. Tambahan H2SO4 10 mL sedikit demi sedikit sampai pH = 1-2

    7. Diamkan beberapa menit sampai terbentuk endapan putih

    8. Saring endapan dan masukan endapan kedalam gelas kimia

  • 9. Larutkan endapan yang telah disaring dengan air panas sebanyak 25,7 mL

    10. Saring larutan tersebut dan masukan endapan kedalam cawan petri, tunggu samapi 2

    minggu.

    11. Uji titik leleh asam salisilat yang telah dibuat.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Suhu ruangan 28 oC

    Titik leleh asam salisilat dalam literatur 159 oC

    Titik leleh percobaan 158 oC

    Gandapura (Gaultheria fragran- tissima) merupakan tanaman minyak atsiri yang

    cukup potensial, karena mengandung metil salisilat sangat tinggi yang banyak digunakan

    dalam industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik (Hernani. 2004). Dari tanaman

    tersebut diperoleh minyak gandapura yang biasa digunakan sebagai analgesik, karminatif,

    diuretik, mengobati rematik, dan mencegah kerontokan rambut. Dalam percobaan kali ini

    dilakukan sintesis minyak ganda puda untuk memperoleh asam salisilat dengan metode

    esterifikasi mengunakan NaOH dan katalis H2SO4 untuk mempercepat proses esterifikasi.

    Dengan persamaan reaksi sebagai berikut

    Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan mencampurkan minyak gandapura 5ml

    dengan NaOH 6M segera setelah ditambahkan NaOH terbentuk endapan putih dan labu yang

    sebelumnya ditambahkan minyak dan NaOH ditambahkan batu didih dimana batu didih

    tersebut berfungsi sebagai perata pemanasan. Dengan memanaskan campuran minyak

    gandapura serta NaOH dalam labu didih dan menggunakan reservoir sampai endapan putih

    menghilang dihasilkan larutan berwarna kuning yang kemudian didiamkan selama 30 menit

    dan dicuci dengan H2SO4 sampai pH 1-2, diamkan kembali sampai terbentuk endapan,

    saring endapan dan masukan endapan kedalam gelas kimia. Larutkan endapan yang telah

    disaring dengan air panas sebanyak 25, 7 mL.

  • Pada percobaan kali ini juga dilakukan penyaringan dengan kertas saring sebanyak

    dua kali. Setelah itu endapan yang berwarna putih dikeringkan dengan udara tanpa proses

    pemanasan hanya dengan suhu ruangan biasa selama satu minggu.Setelah endapan kering

    dilakukan uji titik leleh pada endapan salisilat. Dan dihasilkan titik leleh asam salisilat 158 oC , sementara pada literature disebutkan 159 oC, suhu percobaan tidak berbeda jauh dengan

    apa ada di teori, dengan kata lain percobaan sintesis asam karboksilat pada minyak gandapura

    sesuai dengan harapan yakni dengan diperolehnya bubuk putih asam salisilat memiliki titik

    leleh 158 oC.

    KESIMPULAN

    Sintesis asam karboksilat dapat dilakukan dengan proses esterifikasi diamana direaksikan dengan NaOH dan H2SO4 sebagai katalis

    Minyak gandapura memiliki kandungan asam karboksilat yang cukup tinggi dimana didapat sejumlah besar endapan yang tersintesis dalam percobaan kali ini.

    Diperoleh suhu titik leleh percobaan yang dekat dengan titik leleh asam salisilat dalam teori yakni 158 oC sehingga dapat dikatakan sintesis minyak gandapura

    berhasil menghasilkan asam salisilat murni.

    REFERENSI

    Fessenden dan Fessenden. 1981. Kimia Oragnik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga

    Irwandi, Dedi. 2014. Experiments of Organic Chemistry. Jakarta: UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta P.IPA-FITK Press.

    Hernani. 2004. Gandapura : Pengolahan, fitokimia, minyak atsiri, dan daya herbisida. Diakses dari http://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/images/publikasi/bul.vol.15.no.2/4-Hernani-Gandapura.pdf pada tanggal 24 April 2014.

    Voierfflich, Ani. 2013. Laporan Lengkap Sintesis Metil Salisilat. Diakses dari www.share-

    pdf.com/afe818e26ad0464097a7068d504c44aa/120362905-Laporan-Lengkap-

    Sintesis-Metil-Salisilat.pdf pada tanggal 23 April 2014.

    Daniel, dkk. 2011. Sintesis 2-Hidroksi-N-Fenil-Benzamida Melalui Estrifikasi Asam Salisilat Dilanjutkan Proses Amidasi Dengan Fenilamina. Diakses dari http://fmipa.unmul.ac.id/pdf/162. pada tanggal 23 April 2014.

    http://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/images/publikasi/bul.vol.15.no.2/4-Hernani-Gandapura.pdfhttp://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/images/publikasi/bul.vol.15.no.2/4-Hernani-Gandapura.pdfhttp://www.share-pdf.com/afe818e26ad0464097a7068d504c44aa/120362905-Laporan-Lengkap-Sintesis-Metil-Salisilat.pdfhttp://www.share-pdf.com/afe818e26ad0464097a7068d504c44aa/120362905-Laporan-Lengkap-Sintesis-Metil-Salisilat.pdfhttp://www.share-pdf.com/afe818e26ad0464097a7068d504c44aa/120362905-Laporan-Lengkap-Sintesis-Metil-Salisilat.pdfhttp://fmipa.unmul.ac.id/pdf/162