Laporan Praktikum KR 01_Imas Mega Pratiwi

download Laporan Praktikum KR 01_Imas Mega Pratiwi

of 17

description

Laporan Mengenai Disipasi Kalor Fisika Dasar 1

Transcript of Laporan Praktikum KR 01_Imas Mega Pratiwi

  • Laporan Praktikum

    Fisika Dasar

    Nama/NPM : Imas Mega Pratiwi / 1306370524

    Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Kimia

    Grup : A6

    No & Nama Percobaan : KR01 / Disipasi Kalor Hot Wire

    Minggu Percobaan : Pekan 4

    Tanggal Percobaan : 20 Maret 2014

    Laboratorium Fisika Dasar

    UPP IPD

    Universitas Indonesia

    Depok, 2014

  • KR01 - Disipasi Kalor Hot Wire

    I. TUJUAN

    Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

    II. ALAT

    1. Kawat pijar (hotwire)

    2. Fan

    3. Voltmeter dan Ampmeter

    4. Camcorder

    5. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

  • III. TEORI

    Anemometer atau anemograf terdiri dari dua tipe yaitu anemometer yang

    mengukur kecepatan angin (velocity anemometer) dan anemometer yang mengukur

    tekanan angin (anemometer tekanan). Dari kedua type anemometer ini velocity

    anemometer lebih banyak digunakan. Salah satu jenis dari velocity anemometer adalah

    thermal anemometer lebih dikenal dengan hot wire anemometer (HWA) yaitu

    anemometer yang mengkonversi perubahan suhu menjadi kecepatan angin.

    Dalam mengukur kecepatan aliran udara, tipe Hot Wire Anemometer yang

    biasanya digunakan adalah Single Normal Probe. Single normal probe adalah suatu tipe

    hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi

    kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam

    pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe

    dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe

    tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang

    terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan

    lamanya waktu arus listrik mengalir.

    P = v i t

    Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat

    sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang

    mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang

    mengalir juga berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh

    overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

    Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).

    Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

  • Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang

    menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan

    referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi

    kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut.

    Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.

    E2=A+BU

    n

    A dan B : Konstanta kalibrasi

    E : Tegangan Hotwire

    n : Konstanta pangkat (n=0.5)

    U : Komponen kecepatan aksial

    Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada

    temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan

    kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan

    melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230

    m/s.

    Gambar 6. Disipasi Kalor Hotwire

  • IV. CARA KERJA

    Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di

    bagian bawah halaman ini.

    1. Mengaktifkan Web cam ! (klik icon video pada halaman web r-Lab) !

    2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan

    drop down pada icon atur kecepatan aliran.

    3. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada

    icon menghidupkan power supply kipas.

    4. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik

    icon ukur.

    5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230

    m/s

  • V. TUGAS & EVALUASI

    1. Berdasarkan data yang didapat, membuat grafik yang menggambarkan hubugan

    tegangan hotwire dengan waktu untuk tiap kecepatan aliran udara.

    2. Berdasarkan pengolahan data diatas, membuat grafik yang menggambarkan

    hubungan tegangan hotwire dengan kecepatan aliran angin.

    3. Membuat persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire.

    4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan

    hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?

    5. Memberi analisis dari hasil percobaan ini.

    VI. HASIL PENGAMATAN

    Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dengan menjadikan kecepatan

    angin sebagai variabel bebas, maka didapatkan beberapa hasil pengamatan sebagai

    berikut :

    Tabel 1. Hasil Pengamatan dengan Kecepatan Angin Sebesar 0 m

    /s .

    Tabel 2. Hasil Pengamatan dengan Kecepatan Angin Sebesar 70 m

    /s .

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 0 2.112 54.3

    2 0 2.112 54.5

    3 0 2.112 54.5

    4 0 2.112 54.4

    5 0 2.112 54.2

    6 0 2.112 54.0

    7 0 2.112 54.0

    8 0 2.112 53.9

    9 0 2.112 53.9

    10 0 2.112 53.9

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 70 2.062 54.5

    2 70 2.063 54.9

    3 70 2.063 55.1

    4 70 2.066 55.3

    5 70 2.062 55.5

    6 70 2.065 55.3

    7 70 2.065 55.2

  • Tabel 3. Hasil Pengamatan dengan Kecepatan Angin Sebesar 110 m

    /s .

    Tabel 4. Hasil Pengamatan dengan Kecepatan Angin Sebesar 150 m

    /s .

    Tabel 5. Hasil Pengamatan dengan Kecepatan Angin Sebesar 190 m

    /s .

    8 70 2.064 55.1

    9 70 2.066 54.8

    10 70 2.064 54.6

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 110 2.047 54.5

    2 110 2.047 54.5

    3 110 2.046 54.5

    4 110 2.047 54.4

    5 110 2.047 54.4

    6 110 2.047 54.4

    7 110 2.047 54.4

    8 110 2.049 54.4

    9 110 2.047 54.4

    10 110 2.046 54.4

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 150 2.040 54.5

    2 150 2.040 54.5

    3 150 2.039 54.5

    4 150 2.040 54.5

    5 150 2.039 54.6

    6 150 2.040 54.6

    7 150 2.039 54.7

    8 150 2.040 54.7

    9 150 2.040 54.7

    10 150 2.040 54.9

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 190 2.036 56.2

    2 190 2.036 56.1

    3 190 2.036 56.0

    4 190 2.035 55.9

    5 190 2.036 55.8

    6 190 2.036 55.5

    7 190 2.036 55.4

    8 190 2.036 55.3

    9 190 2.036 55.1

    10 190 2.036 55.1

  • Tabel 6. Hasil Pengamatan dengan Kecepatan Angin Sebesar 230 m

    /s .

    VII. PENGOLAHAN DATA

    Setelah melakukan percobaan, praktikan mendapatkan hasil seperti yang telah

    disajikan sebelumnya. Berikut ini adalah pengolahan data dari hasil percobaan.

    y = 2112 R =0

    0

    500

    1.000

    1.500

    2.000

    2.500

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tega

    nga

    n H

    otw

    ire

    (V

    )

    Waktu (Sekon)

    Grafik Hubungan Antara Waktu dan Tegangan Hot Wire pada Kecepatan

    Angin 0 m/s

    Tegangan Hotwire padaKecepatan 0 m/s

    Linear (TeganganHotwire pada Kecepatan0 m/s )

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 230 2.034 55.2

    2 230 2.034 55.3

    3 230 2.034 55.3

    4 230 2.034 55.3

    5 230 2.034 55.3

    6 230 2.034 55.2

    7 230 2.034 55.2

    8 230 2.034 55.1

    9 230 2.034 55.1

    10 230 2.034 55.0

    y = 0,2667x + 2062,5 R = 0,2933

    2.060

    2.061

    2.062

    2.063

    2.064

    2.065

    2.066

    2.067

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tega

    nga

    n H

    otw

    ire

    (V

    )

    Waktu (sekon)

    Grafik Hubungan Antara Waktu dan Tegangan Hot Wire pada Kecepatan

    Angin 70 m/s

    Tegangan Hotwire padaKecepatan Angin 70 m/s

    Linear (TeganganHotwire pada KecepatanAngin 70 m/s)

  • y = 0,0364x + 2046,8 R = 0,0182

    2.045

    2.045

    2.046

    2.046

    2.047

    2.047

    2.048

    2.048

    2.049

    2.049

    2.050

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tega

    nga

    n H

    otw

    ire

    (V

    )

    Waktu (Sekon)

    Grafik Hubungan Antara Waktu dan Tegangan Hotwire pada Kecepatan Angin

    110 m/s

    Tegangan Hotwire padaKecepatan Angin 110 m/s

    Linear (Tegangan Hotwirepada Kecepatan Angin110 m/s)

    y = 0,0182x + 2039,6 R = 0,013

    2.038

    2.039

    2.039

    2.039

    2.039

    2.039

    2.040

    2.040

    2.040

    2.040

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tega

    nga

    n H

    otw

    ire

    (V

    )

    Waktu (Sekon)

    Grafik Hubungan Antara Waktu dan Tegangan Hotwire pada Kecepatan Angin

    150 m/s

    Tegangan Hotwire padaKecepatan Angin 150 m/s

    Linear (Tegangan Hotwirepada Kecepatan Angin150 m/s)

  • y = 0,0182x + 2035,8 R = 0,0303

    2.034

    2.035

    2.035

    2.035

    2.035

    2.035

    2.036

    2.036

    2.036

    2.036

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tega

    nga

    n H

    otw

    ire

    (V

    )

    Waktu (Sekon)

    Grafik Hubungan Antara Waktu dan Tegangan Hotwire pada Kecepatan Angin

    190 m/s

    Tegangan Hotwire padaKecepatan Angin 190 m/s

    Linear (Tegangan Hotwirepada Kecepatan Angin 190m/s)

    y = 2034 R = 0

    0

    500

    1.000

    1.500

    2.000

    2.500

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tega

    nga

    n H

    otw

    ire

    (V

    )

    Waktu (Sekon)

    Grafik Hubungan Waktu danTegangan Hotwire pada Kecepatan Angin 230 m/s

    Tegangan Hotwire padaKecepatan Angin 230 m/s

    Linear (Tegangan Hotwirepada Kecepatan Angin 230m/s)

  • 1.980

    2.000

    2.020

    2.040

    2.060

    2.080

    2.100

    2.120

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Rat

    a-ra

    ta T

    ega

    nga

    n H

    otw

    ire

    (V

    )

    Waktu (Sekon)

    Grafik Hubungan Rata-rata Tegangan Hotwire Dengan Waktu

    Tegangan HW KecepatanAngin 0 m/s

    Tegangan HW KecepatanAngin 70 m/s

    Tegangan HW KecepatanAngin 110 m/s

    Tegangan HW KecepatanAngin 150 m/s

    Tegangan HW KecepatanAngin 190 m/s

    Tegangan HW KecepatanAngin 230 m/s

    1.980

    2.000

    2.020

    2.040

    2.060

    2.080

    2.100

    2.120

    0 70 110 150 190 230

    Tega

    nga

    n H

    otw

    ire

    Rat

    a-r

    ata

    Kecepatan Angin

    Grafik Hubungan Tegangan Hotwire Rata-rata terhadap Setiap Kecepatan Angin

    Tegangan Hotwire Rata-rata terhadap KecepatanAngin

    Berdasarkan data-data hasil pengamatan tersebut, maka didapatkan rata-rata

    nilai tegangan hotwire terhadap waktu pada tiap-tiap perbedaan kecepatan angin yang

    digunakan sebagai berikut.

    Tabel 7. Rata-rata tegangan Hotwire terhadap Kecepatan Angin

    Kecepatan Angin Rata-Rata Tegangan HotWire

    0 m/s 2,112

    70 m/s 2,064

    110 m/s 2,047

    150 m/s 2,040

    190 m/s 2,036

    230 m/s 2,034

  • Persamaan grafik di atas dapat dicari menggunakan metode least square

    dengan rumus umum garis:

    Metode least square diguanakan untuk mencari gradien (nilai m) serta nilai C

    dari grafik tersebut.

    Dalam pengolaha data kali ini, praktikan menggunakan variabel y sebagai

    tegangan rata-rata, dan variabel x sebagai kecepatan angin.

    Tabel 8. Least Square

    x y x2 y2 xy

    0 2.112 0 4460544 0

    70 2.064 4900 4260096 144480

    110 2.047 12100 4190209 225170

    150 2.040 22500 4161600 306000

    190 2.036 36100 4145296 386840

    230 2.034 52900 4137156 467820

    750 12333 128500 25354901 1530310

    Berdasarkan data pada tabel diatas, maka didapatkan nilai persamaan garis

    sebagai berikut.

  • Jadi persamaan linear garis yang didapatkan adalah:

    y = -0.00033x + 2.09620

    Dan untuk persamaan kecepatan aliran angin adalah:

    Kesalahan Relatif = |

    |

    Kesalahan Relatif = |

    |

    |

    |

    VIII. ANALISIS

    1) Analisis Percobaan

    Percobaan KR 01 Disipasi Kalor Hot Wire ini dilakukan praktikan

    secara online dengan cara masuk pada website http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01.

    Hal ini dilakukan dengan syarat dimana praktikan harus terhubung dengan

    jaringan internet. Percobaan berjenis Radio-Lab ini juga menyarankan

    pengguna untuk memiliki aplikasi Java agar bisa mengaktifkan video yang

    ada. Karena video tersebut sangat membantu khususnya bagi praktikan untuk

    melihat perubahan tegangan pada kawat hotwire ketika diberi aliran arus

  • listrik. Percobaan KR 01 ini bertujuan untuk menggunakan hot wire sebagai

    sensor kecepatan aliran udara. Dari percobaan ini pula dapat diketahui

    hubungan antara kecepatan udara yang bervariasi dengan tegangan.

    Percobaan ini dimulai dengan cara praktikan login ke dalam situs R-lab

    tersebut. Ketika memasuki jendela percobaan, praktikan akan menemui daftar

    rangkaian alat-alatyang akan digunakan pada percobaan kali ini. Alat-alat yang

    dibutuhkan yaitu kawat pijar, voltmeter & amperemeter, adjustable power

    supply, fan, camcorder, fan, unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali

    otomatis. Rangkaian yang ditampilkan berupa tabung tembus pandang yang

    dilintasi oleh sebuah kawat tipis. Pada ujung tabung terdapat kipas angin (fan)

    yang berguna untuk memvariasi kecepatan aliran udara dengan memvariasi

    arus listrik yang diberikan. Kawat tersebut terintegrasi dengan voltmeter yang

    menjadi indikator untuk menunjukan harga dari sebuah tegangan.

    Kecepatan angin pada fan menjadi variabel bebas dalam praktikum ini.

    Dalam percobaan ini kecepatan angin dapat diatur dengan mengklik menu

    dropdown pada ikon atur kecepatan angin. Kecepatan yang digunakan

    bervariasi dari mulai 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s dan 230 m/s.

    Lalu setelah mengatur kecepatan fan, praktikan menghidupkan power supply

    fan dengan mengklik radio buttom nya. Untuk masing-masing kecepatan dilakukan pengukuran setiap detiknya

    sebanyak sepuluh data. Tujuannya agar didapatkan hubungan antara kecepatan

    angin dengan tegangan. Karena tegangan disini menjadi variabel terikat

    terhadap masing-masing kecepatan angin. Tegangan di dalam kawat akan menghasilkan energi listrik yang akan

    didisipasi menjadi energi kalor oleh kawat yang nantinya akan digunakan

    untuk mempertahankan suhu pada sensor agar konstan yang bertujuan untuk

    menghitung kecepatan angin. Ketika angin telah dihembuskan pada hotwire,

    maka angin tersebut akan menerpa kawat pijar dengan kecepatan dan gaya.

    Adanya terpaan angin yang terjadi pada kawat ini akan menyebabkan

    terjadinya perubahan resistansi pada kawat yang hubungannya berbanding

    lurus dengan kecepatan angin yang mengalir.

    2) Analisis Hasil

    Setelah melakukan percobaan, data percobaan yang didapatkan pada

    masing-masing kecepatan berupa tegangan Hot wire (V-HW), arus listrik Hot

    wire (I-HW) di setiap detiknya. Pada kecepatan 0 m/s dihasilkan tegangan

    yang bernilai konstan yaitu 2,112 V. Namun pada saat fan dinyalakan

    dengang kecepatan yang bervariasi terjadi perubahan tegangan yang tidak

    beraturan. Hal ini disebabkan adanya aliran fluida yang bertipe aliran

    turbulen yang melalui kawat sehingga mempengaruhi besar tegangan yang

    dihasilkan. Aliran turbulen tersebut yang dihasilkan berawal dari fan yang

  • menghasilkan aliran radial lalu mengenai penghalang berupa kawat hotwire

    yang membuat aliran menjadi bertipe turbulen.

    Aliran yang dihembuskan dengan kecepatan tinggi tersebut

    menhasilkan sebuat tumbukan pada pipa. Tumbukan-tumbukan tersebut juga

    terjadi antar partikel sehingga menimbukan gerak brown. Gerak brown

    merupakan ciri dari aliran turbulen. Sehingga ketika hotwire dialiri dengan

    fluida yang turbulen, maka akan terjadi perpindahan panas secara konveksi

    yang sedikit tidak teratur. Hal ini direpresentasikan dengan nilai tegangan

    yang fluktuatif terhaadap waktu untuk masing-masing kecepatan aliran udara.

    Pada hasil perbandingan antara kecepatan aliran angin terhadap tegangan

    ditunjukkan bahwa semakin besar kecepatan angin yang melalui kawat

    hotwire, maka semakin kecil tegangan yang melalui kawat hotwire tersebut.

    Hal ini juga terlihat dari data hubungan kecepatan angin dengan rata-rata

    tegangan yang dihasilkan.

    Penyebab adanya penurunan tegangan tersebut adalah karena adanya

    perpindahan energi kalor secara konveksi yang terjadi saat fluida melalui kawat. Semakin tinggi kecepatan fluida, maka akan banyak panas yang terdisipasi dengan fluida yang mengalir tersebut. Panas yang terdisipasi dengan terserapnya panas oleh fluida. Perpindahan panas ini kemudian akan menghasilkan perubahan suhu yang semakin besar dengan nilai minus. Sehingga ketika dikonversi ke dalam persamaan energi listrik akan menghasilkan tegangan yang semakin kecil. Dengan sifat hotwire yang sangat sensitif terhadap kecepatan angin, baik laminer maupun turbulen, maka kawat hotwire ini sangat baik untuk menentukan kecepatan angin yang terjadi. Karena alat tersebut menghasilkan respons yang cepat pada voltmeter dan dapat dipantau untuk pendataan setiap detiknya.

    3) Analisis Grafik

    Dalam praktikum ini terdapat dua jenis grafik yaitu grafik dari tiap-tiap

    kecepatan yang menampilkan hubungan dari waktu dan tegangan yang

    dihasilkan oleh tiap-tiap kecepatan tersebut. Kemudian terdapat grafik dari

    gabungan kecepatan dengan rata-rata tegangan di tiap kecepatan angin.

    Kecepatan Angin Rata-Rata Tegangan HotWire

    0 m/s 2,112

    70 m/s 2,064

    110 m/s 2,047

    150 m/s 2,040

    190 m/s 2,036

    230 m/s 2,034

  • Pada grafik untuk kecepatan angin 0 m/s terlihat bahwa tegangan yang

    dihasilkan konstan yaitu bernilai sama 2,112 V. Hal ini disebabkan karena

    tidak adanya aliran udara yang mengalir menyebabkan tidak adanya

    perpindahan kalor secara konveksi antara kawat hotwire dengan fluida.

    Pada grafik antara waktu dengan tegangan yang diberi kecepatan aliran

    udaara seharusnya tetap konstan atau setidaknya berbanding terbalik. Konstan

    jika aliran yang terjadi laminer dengan kecepatan aliran udara juga konstan,

    sehingga perpindahan kalor terjadi secara merata terhadap setiap partikel

    fluida yang mengalir. Berbanding terbalik jika fluida yang dialirkan memiliki

    intensitas waktu yang cukup lama untuk mengalir melalui kawat hotwire.

    Karena semakin lama waktu fluida mengalir, maka semakin banyak kalor yang

    terdisipasi oleh fluida tersebut.

    Persamaan yang didapatkan dari grafik hubungan antara kecepatan angin dengan rata-rata tegangan melalui metode least square. Dari metode ini didapati persamaan hubungan tegangan rata-rata dengan kecepatan angin yaitu

    y = -0.00033x + 2.09620

    Dari persamaan ini, x bernilai (-) yang berarti hubungan antara

    kecepatan angin dengan tegangan berbanding terbalik.

    4) Analisis Kesalahan

    Dalam mengkalibrasikan kecepatan aliran udara menggunakan sistem

    persamaan simple power law akan menghasilkan persamaan polinomial. Karena

    yang praktikan ketahui dengan menggunakan metode least square, maka untuk

    mengkalibrasi kecepatan aliran tidak cukup dengan metode tersebut sebab metode

    tersebut hanya menghasilkan persamaan linear.

    Dalam setiap data yang dihasilkan, praktikan mendapatkan data tegangan

    yang fluktuatif pada kecepatan aliran yang sama. Terlihat dari tegangan pada

    kecepatan 70 m/s hingga 230 m/s. Dari data yang diperoleh pada setiap detiknya,

    dengan kecepatan yang sama pada kecepatan 70 m/s 190 m/s, tegangan yang

    dihasilkan tidak konstan. Namun pada kecepatan 230 m/s, tegangan yang

    dihasilkan kembali konstan. Praktikum ini juga memiliki kesalahan relatif sebesar

    22.12%.

    Pada saat melakukan percobaan terdapat kesalahan yang terjadi yang

    disebabkan oleh koneksi internet yang tidak stabil. Hal ini ditandai dengan

    munculnya tulisan Komunikasi bermasalah, kontak administrator sehingga

    praktikan terhambat dalam memperoleh data percobaan.

  • IX. KESIMPULAN

    Dengan mengolah data tersebut, maka dapt disimpulkan bahwa:

    Kawat hot wire dapat digunakan untuk alat pengukur kecepatan angin dengan sensornya yang sensitif yang langsung mengkonversikan

    kecepatan angin ke dalam bentuk tegangan.

    Kecepatan angin yang berbeda membuat tegangan yang dihasilkan berbeda dan hubungan antara keduanya adalah berbanding terbalik.

    Kecepatan aliran fluida terhadap waktu dapat konstan atau berbanding terbalik. Konstan jika kecepatan aliran v = 0 m/s dan berbanding terbalik

    jika waktu saat fluida mengalir sangat lama, sehingga mendisipasikan

    kalor lebih banyak.

    Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire adalah

    X. DAFTAR PUSTAKA Anonymous. Disispasi Kalor Hot wire, [Online], Dari: http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory/kuliah/view_experiment.php?id=10565&exp=48 [23 Maret 2014] Anonymous (2006) . Rancang Bangun Hot Wire Anemometer Single Normal Probe, [Online], Dari : http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-3100011042311/13906 [23 Maret 2014]