LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
-
Upload
lutfita-da -
Category
Documents
-
view
220 -
download
1
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
1/39
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
2/39
LAPORAN PRAKTIKUM
SIFAT FISIK HASIL PERTANIAN
MEN$HITUN$ (ENTUK) UKURAN
DAN MEN$UKUR KEKERASAN PADA (UAH
Oleh :
Dinar Ardhi WicaksonoNIM AH!"!#"
KEMENTERIAN RISET TEKNOLO$I DAN PENDIDIKAN TIN$$I
UNI%ERSITAS &ENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
"!'
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
3/39
I* PENDAHULUAN
A* La+ar (elakan,
Sifat fisik hasil pertanian adalah karakteristik fisik yang dimiliki oleh
masing-masing produk pertanian. Produk pertanian secara fisik memeliki banyak
sekali perbedaan meskipun yang dibandingkan adalah pada jenis tanaman yang
sama. Perbedaan ini perlu diketahui agar dapat ditentukan bagaimana cara
perlakuan yang sesuai pada produk yang dihasilkan.
Data sifat fisik dari hasil pertanian secara dapat digunakan sebagai acuan
dalam perancangan alat dan mesin pengolahannya, pengembangan prosuk baru,
evaluasi kualitas produk, analisis dan perhitungan efisiensi. Data sifat fisik hasil
pertanian tersebut biasa didapatkan setelah melakukan pengukuran pada suatu
produk pertanian. Beberapa acuan yang digunakan dalam menjelaskan bentuk dan
ukuran suatu produk pertanian adalah bentuk acuan, kebundaran, kebulatan,
dimensi sumbu bahan, serta kemiripan produk pertanian dengan benda-benda
geometri tertentu.
(* T-.-an
1. enentukan bentuk dan ukuran suatu bahan hasil pertanian berdasarkan
perhitungan kebundaran dan kebulatan.
!. engukur kekerasan bahan hasil pertanian dengan menggunakan
pnetrometer.
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
4/39
II* TIN&AUAN PUSTAKA
Bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian merupakan dua karakter yang tidak
dapat dipisahkan dalam hal objek fisik suatu bahan dan keduanya diperlukan
untuk mendeskripsikan karakter fisik suatu bahan secara jelas. "da beberapa
kriteria yang dapat digunakan untuk emnjelaskan bentuk dan ukuran bahan hasil
pertanian diantaranya bentuk acuan, kebundaran, kebulatan, dimensi sumbu
bahan, serta kemiripan bahan hasil pertanian terhadap benda-benda geometri
tertentu.
Beberapa nilai perlu diketahui sebelum kita menentukan bentuk serta
ukuran dari suatu hasil pertanian. #ilai-nilai tersebut, meliputi $
"p % luas permukaan proyeksi terbesar dr bhn dlm posisi bebas
"c % luas permukaan lingkaran terkecil yg membatasi
a % sumbu terpanjang
b % sumbu intermediate
c % sumbu terpendek
di % diameter lingkaran terbesar di dalam obyek
dc % diameter lingkaran terkecil yg membatasi obyek
Pengukuran bahan biasanya dilakukan untuk mendapatkan nilai
kebundaran dan kebulatan. &edua nilai ini memiliki persaman yang berbeda sertavariable angka yang berbeda serta variable angka yang berbeada pula. 'ara
pengukurannya meliputi $
&ebundaran ()oundness* % "p+"c
#ilai -1 bundar+ lingkaran
Gambar 1.a /ac
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
5/39
&ebulatan (sphericity* % diameter geometri rata! dibagi dia meter terpanjang
Serta dengan rumus $ %
( )
a
axbxc -+1
&ebulatan (sphericity* % di+dc
#ilai 1 bola+ bulat
Seiring dengan perubahan tingkat ketuaan dan kematangan, padaumumnya
buah-buahan mengalami serangkaian perubahan komposisi kimiamaupun
fisiknya. )angkaian perubahan tersebut mempunyai implikasi yang luasterhadap
metabolismedalam jaringan tanaman tersebut. Diantaranya yaitu perubahan
kandungan asam-asam organik, gula dan karbohidrat lainnya (&ader, !!*.
/asil penelitian 0aluyo (1* menunjukkan bah2a kerusakan fisik buah-
buahan selama proses transportasi dipengaruhi oleh varietas buah, jenis kemasan,
pola susunan buah dalam kemasan dan lama transportasi. &erusakan fisik ditandai
dengan adanya pecah (kulit terkelupas*, memar dan luka pada buah. &erusakan
mekanis pada buah dan sayuran segar paling banyak dihasilkan dari getaran dan
tumbukan yang diterima oleh produk. 3etaran dan tumbukan itu berasal dari
ketidak beraturan permukaan jalan dan perpindahan sistem transmisi pada
kendaraan ke produk (4dah, !5*. &erusakan ini diakibatkan oleh benturan dan
getaran (vibration* selama transportasi (ae6a2a, 1*, beban tekanan yang
Gambar 2. di/dc
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
6/39
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
7/39
III* METODOLO$I
A* Ala+ dan (ahan
1.
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
8/39
I%* HASILDAN PEM(AHASAN
A* Hasil
@abel 1. Pengukuran nilai kebundaran, kebulatan dan kekerasan
Buah &ebundaran &ebulatan &ekerasan
pengukura
n
perhitungan 1 ! P
1
! 18,!8
!?,1> !>,>! !>,>! !>,5
&eterangan$ tabel hasil pengukuran dan perhitungan praktikum acara 1.
@abel !. Pengukuran nilai besaran dimensi yang dimiliki buah.
Buah a B c di dc "p "c
1 8,! ,!> 5 5, ! 8
&eteranga$ nilai besaran diatas memiliki satuan dimensi panjang.
(* Pe/0ahasan
Sifat fisik hasil pertanian adalah karakteristik fisik yang dimiliki oleh
masing-masing produk pertanian. Produk pertanian memilki sifat fisik yang
berbeda, sifat fisik tersebut dapat langsung diamati tanpa adanya reaksi kimia.
Pengamatan sifat fisik yang dapat dialkukan pada suatu produk pertanian adalah
dari ukuran, kekerasan, massa, kebulatan, kebundaran, massa jenis, volume, dan
porositas dari produk pertanian. Akuran merupakan besaran penampang yang
dimiliki oleh suatu hasil pertanian, kekerasan adalah kemampuan yang dimiliki
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
9/39
produk pertanian untuk tetap mempertahankan bentuknya, massa merupakan berat
dari suatu produk, kebulatan adalah pengukuran kemiripan suatu produk pertanian
dengan suatu bangun lingkaran, hampir sama dengan kebulatan yang merupakan
pengukuran kemiripan produk pertanian dengan bangun dengan bentuk bola.
=olume adalah kemampuan produk untuk menenpati suatu ruang, untuk massa
jenis adalah perbandingan massa yang dimiliki produk dengan volume yang
dimilikinya sedangkan untuk prositas adalah ruangan yang dihasilkan oleh produk
karena volume produk tersebut.
&ebulatan adalah cara yang digunakan untuk menjelaskan bentuk dan
ukuran yang dimiliki oleh hasil pertanian dengan menggunakan acuan lingkaran.
&ebulatan adalah cara yang digunakan untuk menjelaskan bentuk dan ukuran
yang dimiliki oleh hasil pertanian dengan menggunakan acuan bangun bentuk
bola. &ekerasa adalah kemampuan yang dimiliki oleh hasil pertanian dalam
mempertahanakn bentuknya dari adanya gaya tekan pada hasil pertanaian
tersebut.
Prosedur dalam melakukan perhitungan kebundaran adalah dengan
membandingakan hasil pertanian dengan sebuah lingkaran, lalu kita tentukan luas
lingkaran luar yang bersinggungan dengan produk("'* dan lingkaran dalam yang
bersinggungan dengan produk ("P*. Setelah didapatkannya nilai "P dan "' maka
untuk melakukan perhitungan kebundaran adalah dengan membandingakan nilai
"P dengan "'. Antuk kebulatan memiliki proses yang hampir sama dengan
kebundaran yaitu membandingkan produk dengan lingkaran lalu mencari nilai
diameter lingkaran luar (dc* dan diameter lingkaran dalam (di*, setelah nilai
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
10/39
tersebut diketahui maka untuk mencari kebulatan dapat menggunakan persamaan
9di; dibandingkan dengan 9dc;. Antuk mendapatkan nilai kekerasan dari hasil
pertanian diperlukan pengukuran luas produk seperti yang telah dijelaskan pada
perhitungan kebundaran ("* dan kebulatan serta gaya yang mampu ditahan oleh
produk. Antuk menentukan besaran gayanya digunakan alat bernama pnetrometer,
alat ini akan menghitung gaya maksimum yang dapat diterima benda (:*. Setelah
kedua komponen tersebut terpenuhi maka dalam melakukan perhitungan
kekerasan dapat menggunakan perbandingan antara 9:; dengan 9";.
#ilai kebulatan berdasarkan pengukuran menggunakan jangka sorong pada
ketiga buah jambu merah berturut-turut menghasilkan .5! , .?5 , .?.
sedangkan dalam penentuan kebulatan berdasarkan perhitungan nilai hasil
pengukuran millimeter blok pada ketiga buah jambu merah secara berturut-turut
adalah . , 1.?, .> . Berdasarkan hasil yang terlah didapatkan, dalam
pengukuran kebulatan ketiga buah jambu merah memiliki nilai yang berbeda-
beda. Perbedaan dari nilai yang di dapatkan ini dimungkinkan disebabkan oleh
pengukuran yang kurang teliti pada saat menggunakan millimeter blok seta
penentuan titik yang kurang tepat pada saat melakukan pengukuran dengan jangga
sorong. 4tu bisa terjadi karena buah yang kelompok kami gunakan adalah buah
jambu merah yang mana memiliki kebulatan dan kebundaran yang hampir
menyerupai obyek acuannya sehingga perlu pengukuran dengan sangat teliti.
&endala yang terjadi pada saat dilangsungkannya praktikum adalah
ketersediaan alat yang kurang memadahi sehingga disaat akan melakukan
pengukuran secara bersamaan maka masing-masing kelompok harus menunggu
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
11/39
gilirannya. Selain itu kemampuan sebagian praktikan untuk menggunakan jangka
sorong masih belum baik, sehingga data yang dihasilkan tidak mencerminkan
hasil pengukuran yang sebenarnya.
Berdasarkan pada hasil yang didapatkan buah jambu memiliki nilai
kebundaran yang hampir menyerupai obyek referensinya (lingkaran*. Pernyataan
ini dibuktikan dengan nilai kebundaran yang dimiliki oleh buah jambu merah
yaitu memiliki nilai diatas ,. Suatu benda jika memiliki nilai kebundaran 1
maka benda tersebut memiliki kebundaran yang sempurna.
&ebulatan yang dimiliki oleh buah jampu merah memiliki nilai yang
berbeda pada dua jenis perlakuan. Perlakuannya adalah dengan melakukan
perhitungan menggunakan jangka sorong dengan menggunakan kertas millimeter
blok. @erjadinya peristi2a seperti ini kemungkinan karena adanya kesalahan yang
dilakukan pada saat melakukan pengambilan data yang dibutuhkan sehingga
menghasilkan data yang berbeda.
Pengukuran menggunakan jangka sorong ada praktikan yang belum
mengetahui cara pembacaan skala pada jangka sorong, serta untuk benda yang
hampir bulat seperti jambu biji merah sulit untuk menentukan nilai dimensi
terpendek yang dimiliki oleh produk. Pengukuran menggunakan millimeter blok
juga terdapat kesulitan yaitu disaat benda menyerupai lingkaran sehingga
ketelitian untuk menentukan selisih yang terbentuk antara buah dan lingkaran
yang bersinggungan merupakan hal yang cukup sulit dan membutuhkan ketelitian
yang tinggi.
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
12/39
&ekerasan pada buah jambu merah ditentukan dengan menggunakan luas
penampang yang dimiliki buah serta pengukuran tekanan dengan pnetrometer.
Penggunaan pnetrometer pada tiap-tiap buah dilakukan sebanyak tiga kali pada
posisi yang berbeda. Pembedaan posisi ini digunakan untuk melakukan
pendekatan dalam pengukuran kekerasan buah secara utuh. Berdasarkan hasil
pengukuran pada tiap-tiap posisi yang digunakan pnetrometer mencatat hasil yang
berbeda-beda. Peristi2a ini dapat terjadi dimungkinkan karena perlakuan pasca
panen yang dilakukan ataupun karena faktor kerapatan partikel buah yang
dipengaruhi jauh dan dekatnya letak pengukuran pnetrometer dengan letak
sambungan antara buah dengan rantingya.
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
13/39
%* KESIMPULAN DAN SARAN
A* Kesi/1-lan
1. @iga buah jambu biji merah memiliki $
1. &ebundaran $ .?, .8, .8, mendekati bundar sempurna
!. &ebulatan$ a* jangka sorong $ .5!, .?5, .?
b* millimeter blok $ ., 1.?, .>
. &ekerasan (rata-rata* $ 1.1, 18.!8, !>.5
!. enghitung kebundaran % "p+"c
. enghitung kebulatan$ a. jangka sorong % (a x b x c)1
3
a
b. millimeter blok % di+dc
8. enghitung kekerasan dengan fruits hardnes tester = :+"
(* Saran
Sebelum dilaksanakan praktikum untuk selanjutnya diharapkan asisten untuk
menjelaskan prinsip kerja serta cara penggunaan setiap alat yang akan digunakan
agar semua praktikan dapat menggunakan semua alat yang digunakan pada saat
praktikum.
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
14/39
DAFTAR PUSTAKA
".". &ader. !!. Praktik-praktik Penanganan Pascapanen Skala Kecil: Manual untuk Produk Hortikultura (Edisi ke ! "uli #$$#% Pen. Atama, 4..S.
Denpasar. Aniversitas Adayana
'. Sianturi. !7. Perubahan Ki&ia' isika )an *a&a Si&pan +uah Pisang
Muli dala& Pen,i&panan t&osfir Pasif . Prosiding Seminar #asional Sains
dan @eknologi-44 !7 Aniversitas ampung, 15-17 #ovember !7.
4dah P."., C.S.". "jisegiri and .3. isa.!5. ruits and .egetables Handling
and /ransportation in 0igeria% Department "gricultural Cngineering.
:ederal Aniversity of @echnology inna. #iger State.#igeria. "A -17
&ays, S.
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
15/39
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
16/39
I* PENDAHULUAN
A* La+ar (elakan,
Sifat fisik hasil pertanian adalah karakteristik fisik yang dimiliki oleh
masing-masing produk pertanian. Produk pertanian secara fisik memeliki banyak
sekali perbedaan meskipun yang dibandingkan adalah pada jenis tanaman yang
sama. Perbedaan ini perlu diketahui agar dapat ditentukan bagaimana cara
perlakuan yang sesuai pada produk yang dihasilkan.
Densitas atau biasa disebut massa jenis adalah pengukuran massa setiap
satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin
besar pula massa setiap volumenya. Data sifat fisik hasil pertanian tersebut biasa
didapatkan setelah melakukan pengukuran pada suatu produk pertanian. Beberapa
acuan yang digunakan dalam menjelaskan bentuk dan ukuran suatu produk
pertanian adalah bentuk acuan, kebundaran, kebulatan, dimensi sumbu bahan,
serta kemiripan produk pertanian dengan benda-benda geometri tertentu.
(* T-.-an
1. enghitung volume, berat dan luas permukaan buah berdasarkan pengukuran
dan pengamatan
http://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Massa
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
17/39
II* TIN&AUAN PUSTAKA
uas permukaan bagian-bagian tertentu dari bahan pertanian sangat
berperan penting dalam berbagai teknologi proses. uas permukaan daun
menentukan kapasitasnya untuk melakukan fotosintesis dan laju pertumbuhannya,
dan berperan penting dalam menentukan hubungan tanaman-tanah-air. uas
permukaan biji-bijian dan buah-buahan juga sangat penting dalam tes-tes tertentu,
misalnya dalam pengukuran respirasi, dalam penentuan 2arna dan pemantulan
cahaya dan fenomena transfer panas. uas permukaan bahan, disamping 2arna,
juga sangat menentukan dalam pengembangan image-sensor untuk keperluan
otomatisasi dan robotisasi mesin-mesin pertanian.
Sifat fisik bahan sangat berhubungan dengan pengelolaan bahan pangan
secara meknis, banyak jenis pakar yang profesional telah direkomendasikan oleh
ahli nutrisi dalam bentuk formula. Sifat fisik bahan dapat langsung diamati tanpa
adanya reaksi kimia, sedangkan sifat fisik kimia hanya dapat diamati dengan
terjadinya perubahan 2arna, suhu, pembentukan endapan atau pembentukan gas
(ardjuki, 1*.
Sifat fisik suatu bahan dapat langsung diamati tanpa adanya reaksi kimia,
sedangkan sifat-sifat fisik kimia hanya dapat diamati dengan terjadinya perubahan
2arna, suhu, pembentukan endapan, atau pembentukan gas. Sifat fisik kimia
protein dari lemak selama pengolahan, perubahan protein selama perubahan.
Perubahan protein selama pengolahan sifat fisik sangat berhubungan dengan
kondisi dan pergerakan benda dan dengan aliran transportasi energi (De2i, 17*.
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
18/39
&arakteristik mutu buah dikelompokkan menjadi dua yaitu mutu eksternal
terdiri atas 2arna, ukuran, bentuk, cacat fisik, tekstur dan flacor. utu eksternal
dipengaruhi oleh faktro iklim seperti angin, curah hujan, kelembaban, cahaya,
suhu, elevansi dan sifat atau kondisi tanah. Sedangkan mutu eksternal terdri atas
tekstur, flavor, kandungan 6at gi6i, toksikan, dan jasad remik, dipengaruhi oleh
faktor non iklim seperti varietas, batang ba2ah, tingkat ketuaan saat petik,
kandungan mineral, penyemprotan 6at kimia, irigasi, serangan hama dan penyakit,
jarak tanam, serta pengaman panen dan pasca panen (Syaifullah, 1?*.
Sifat fisik bahan hasil pertanian merupakan faktor yang sangat penting
dalam menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan merancang suatu
alat khusus untuk suatu produk hasil pertanian atau analisa prilaku produk dan
cara penanganannya. &arakteristik sifat fisik pertanian adalah bentuk, ukuran, luas
permukaan, 2arna, penampakan, berat, porositas, densitas dan kadar air. (Suharto,
11*.
uas permukaan untuk buah-buahan dapat ditentukan dengan pengukuran
langsung, dengan perhitungan, atau dari plot-plot yang berdasarkan pengukuran
dimensi linier (beberapa diameter*, dalam dimensi kuadrat (beberapa beberapa
penampang melintang*, atau berdasarkan berat. Pengukuran langsung dapat
dilakukan dengan membalutkan selotip pada permukaan buah, sehingga luasan
buah dapat dihitung dengan lebih mudah.
Pengetahuan mengenai densitas dan produk pertanian memeiliki peranan
yang sangat penting dalam proses penanganan produk pertanian. Data densitas
bahan diperlukan dalam proses pengeringan penyimpanan biji-bijian, proses
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
19/39
sortasi, grading, pengemasan, rancang bangun alat dan mesin pertanian dan lain-
lain.
Penentuan nilai densitas suatu produk memerlukan beberapa besaran yang
dimiliki oleh produk terebut. Besaran yang dibutuhkan untuk melakukan
perhitungan massa jenis adalah massa dan volume dari bahan tersebut. Atuk
menentukan volume produk digunakan persamaan $
= % (π+*.h.(r1! E r1.r! E r!!*
&eterangan $
= % volume produk
h % tinggi produk
r1 % jari-jari dasar produk
r! % jari-jari pucuk produk
massa dari produk sendiri dapat dihitung dengan melakukan penimbangan
("sisten, !18*.
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
20/39
III* METODOLO$I
A* Ala+ dan (ahan
1. . istar
?. "lat tulis
5. Buah
(* Prosed-r Ker.a
1. enimbang massa bahan dengan neraca
!. enggukur nilai r1, r! serta h dari buah
. elilitkan selotape pada seluruh permukaan buah
8. enghitung volume dan luas permukaan buah dengan persamaan yang sudah
ditentukan.
>. enghitung massa jenis dengan persamaan 9ρ % massa + volume; dari buah
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
21/39
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
22/39
@abel 8. )egresis linier data praktikum.
#F G GH! G H!
1 .5 >.85 .8 .>! !>85.!!1
! .5> 8>.5.>?!
>.8!7 !1.!
.7 87.7! .?8 .>? !7.!
8 .1> !8.11 .!!> .?1?> >71.!!1
> .1> !?.55 .17!!> .?1> 51?.?!
? .1>> !5.7 .!8!> 8.!!> 555.7>!1
5 .7 !1 .?8 1.?7? 881.>81
7 .5> 17 .>?!> 1.!> 18.!8?>
.7> !1 .5!!> 1.57>15 881.78
1 .7 1 .?8 1.8!8 85.!8
11 .? !.!8 .? 1.!188 8.?>5?
1! .5> 1? .>?!> 1.17?1 !>.118!
1 .15 >!. .!7 .7? !588.51!
18 .18 8.15 .1? .>?!7 1?1.?!
1> .1>> >.18.!8!
>.55515 !>18.!
1? .7 7.81 .?8 !8.?5!7 >11?.5
15 .5> ?.> .>?!> !!.75> 8!.!>
17 .5> 1!.1 .>?!> .5> 158!?.?8
?> 75.71!> !!8?>.!
)ata! .57 ?7.!1
% -1?8,8G E 7,
&eterangan $ )egresi hasil praktikum kelompok 1-? (I % massa, y % luas
permukaan*.
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
23/39
(* Pe/0ahasan
=olume adalah pernghitungan seberapa banyak ruang yang diperlukan oleh
obyek tersebut. uas penampang adalah luas salah satu sisi dari suatu benda.
Densitas adalah kerapatan yang dimiliki oleh suatu obyek persatuan luas. &etiga
komponen tersebut lah yang dilakukan pengukuran dalam penentuan sifat fisik
hasil pertanaian.
Berdasarkan hasil yang telah di dapat pada praktikum kali ini mungkin yang
perlu dilakukan pembahasan adalah pada saat melakukan pengukuran luas
permukaan dan densitas pada tiga buah jambu biji merah. 4ni dilakukan karena
pada komponen inilah yang memiliki pembanding, karena dilakukan pengukuran
dengan dua metode yang berbeda. Sedangkan untuk hasil pengukuran jari-jari,
tinggi, dan volume deilakukan dengan metode yang sama. Pada pengukuran luar
permukaan buah didapati perbedaan nilai pada pengukuran dengan menggunakan
selotape dan jangka sorong. Peristi2a ini dapat terjadi dimungkinkan karena
bentuk buah yang sangat tidak beraturan sehingga menimbulkan perbedaan antara
dua metode perhitungan. Antuk pengukuran menggunakan jangka sorong
berpotensi untuk mengalami kekeliruan terletak pada penentuan tinggi serta jari-
jari yang dimiliki oleh bahan tersebut dan untuk pengukuran menggunakan
selotape dimungkinkan terjadi kesalahan pada saat pembalutan buah
menggunakan selotape sehingga ada bagian selotape yang terlipat.
Persamaan regresi yang didapatkan pada hasil praktikum kali ini adalah %
-1?8,8G E 7,, persamaan ini memiliki nilai ) ! % ,>1. &oefisien
determinasi yang sangat rendah tersebut dikarenakan input data yang digunakan
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
24/39
adalah data massa dan luas permukaan dari buah yang berbeda-beda. Bila data
yang digunakan hanya pada satu jenis buah saja, misalkan pada buah jambu biji
merah yang diamati oleh kelompok kami maka persamaan regresi yang terbentuk
adalah y % 85,I 1>,>5 dengan ) ! % ,77!?.
@abel >. #ilai massa dan luas permukaan.
#o G G! G !
1 .15 >!. .! .7? !588.51
! .18 8.15 .! .>?!7 1?1.?
.1>> >.18 .!8 .55515 !>18.! 18!.5 .5!> !.!17 ?75!.?1
)ata!
.1>>
85.>???
5
&eterangan $ #ilai massa(I* dan luas permukaan(y* kelompok 8 (jambu biji
merah*
0.01 0.01 0.02 0.02 0.02 0.02
0
20
40
60
f(x) = 4073.33x - 15.57
R² = 0.88
Hubungan Luas Permukaan dan Massa Bahan
massa (kg)
luas penampang (cm2)
3ambar 1. Persamaan regresi dari luas permukaan dibandingkan dengan
massa kelompok 8 (jambu biji merah*.
Praktikum menghitung volume, berat dan luas permukaan buah pada kali ini
memiliki kendala pada saat melakukan pembalutan dengan menggunakan selotape
dan pada saat menentukan tinggi serta jari-jari pada bauh jambu biji merah. Pada
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
25/39
saat melakukan pembalutan dengan selotape terjadi pelipatan pada selotape karena
bentuk buah yang tidak beraturan. Antuk penentuan jari-jari dan tinggi buah
kendala terdapat pada penentuan letak tinggi serta jari-jari dari buah ini, karena
setiap cm dari bagian buah akan menghsilkan tinggi dan jari-jari yang berbeda.
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
26/39
%* KESIMPULAN DAN SARAN
A* Kesi/1-lan
Buah jambu biji merah $
1. assa % a. 15 gram
b. 18 gram
c. 1>> gram
!. =olume % a. 15> ml
b. 18 ml
c. 1> ml
. uas permukaan % a. >!, cm!
b. 8,15>7> cm!
c. >,18855> cm!
(* Saran
Sebelum dilaksanakan praktikum untuk selanjutnya diharapkan asisten untuk
menjelaskan prinsip kerja serta cara penggunaan setiap alat yang akan digunakan
agar semua praktikan dapat menggunakan semua alat yang digunakan pada saat
praktikum.
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
27/39
DAFTAR PUSTAKA
De2i, idia. .", 17. Sifat isik dan Sensoris or&ula. &onsui, A3.
Suharto, 11. /eknologi Penga4etan Pangan. P@. )ineka 'ipta$
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
28/39
LAPORAN PRAKTIKUM
SIFAT FISIK HASIL PERTANIAN
MEN$HITUN$ DENSITAS DAN POROSITAS
Oleh :
Dinar Ardhi Wicaksono
NIM AH!"!#"
KEMENTERIAN RISET TEKNOLO$I DAN PENDIDIKAN TIN$$I
UNI%ERSITAS &ENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
29/39
PURWOKERTO
"!'
I* PENDAHULUAN
A* La+ar (elakan,
Densitas atau biasa disebut massa jenis adalah pengukuran massa setiap
satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin
besar pula massa setiap volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis
lebih tinggi ( besi* akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (air *. Porositas adalah
ukuran dari ruang kosong di antara material, dan merupakan fraksi dari volume
ruang kosong terhadap total volume, yang bernilai antara dan 1, atau sebagai
persentase antara -1J.
Pengukuran densitas dan porositas dianggap penting dalam bidang
keteknikkan pertanian karena setiap perlakuan yang dilakukan harus sesuai
dengan karakteristik dari bahan itu sendiri. &etidak sesuaian perlakuakn akan
berakibat pada kerusakan dari bahan itu sendiri. Produk pertanian merupakan
bahan yang mudah mengalami kerusakan, kerusakan disini dikarenakan adanya
banyak reaksi yang terjadi dan aktifitas dari produk tersebut diantaranya respirasi.
Selain itu produk hasil pertanian juga memiliki kelembaban yang tinggi sehingga
mudah untuk mengalami kebusukan. Dengan demikian pengetahuan terhadap
karakteristik dari produk pertanian (densitas dan porositas* sangat dibutuhkan.
4ndonesia untuk saat ini sudah mulai memperhatikan untuk memberikan
perlakuan yang tepat terhadap produk pertanian agar tetap memiliki kualitas yang
http://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Air
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
30/39
baik. Para petani juga diharapkan untuk mengetahui densitas dan porositas yang
dimiliki oleh suatu bahan, salah satu manfaatnya adalah pada saat melakukan
pengiriman petani sudah mengetahui seberapa besar bahan tersebut mampu untuk
menahan beban. Sehingga pada saat sampai di tempat pengiriman maka bahan
tersebut tertap dalam kondisi yang baik tanpa terjadi kerusakan fisik karena
penyusunan secara ditumpuk.
(* T-.-an
enghitung densitas dan porositas bahan hasil pertanian berdasarkan
pengukuran dan pengamatan.
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
31/39
II* TIN&AUAN PUSTAKA
Sifat fisik bahan hasil pertanian merupakan faktor yang sangat penting
dalam menangani masalah-masalah yang berhubungna dengna merancang suatu
alat khusus untuk suatu prosuk hasil pertanian atau analisa perilaku produk dan
cara penanganannya. &arakter fisik pertanian meliputi bentuk, ukuran luas
permukaan, 2arna, penampakan, berat, porositas, densitas, dan kadar air. Bentuk
dan ukuran sangat penting dalam perhitungan energi untuk pendinginan dan
pengeringan, rancangan pengecilan ukuran, masalah distribusi dan penyimpanan
bahan seperti elektrostatistik, pantulan cahaya dalam evaluasi 2arna, dan dalam
pengembngan alat grading dan sortasi. (Suharto,11*.
Bobot jenis adalah perbandingan antara bobot 6at dibanding dengan volume
6at pada suhu tertentu. Bobot jenis juga didefinisikan sebagai perbandingan
ketentuan suhu 6at terhadap kerapatan air. Bobot juga merupakan bilangan murni
atau tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan
rumus yang cocok ()espati,!!*.
enurut )espati (!*, metode-metode yang digunakan dalam penentuan
densitas pada cairan, yaitu$
a. etode Piknometer
Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan
ruang yang ditempati cairan ini. Sehingga dibuthkan 2adah untuk menimbang
yang dinamakan Piknometer. &etelitian metode ini akan bertmbah hingga
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
32/39
mencapai keoptimuman tertentudengan bertambahnya volume
piknometer.keoptimuman ini terletak pada sekitar isi ruang ml.
b. etode #eraca ohr-2estphal
Benda dari kaca yang dibenamkan tergantung pada balok timbangan yang
ditoreh menjadi 1 bagian sama dan disetimbangkan dengan bobot la2an,
keuntungan metode ini adalah penggunaan 2aktu yang singkat dan mudah
dilakukan.
c. etode #eraca /idrostatik
etode ini berdasarkan hukum archimedes sutu benda yang dicelupkan
kedalam cairan akan kehilangan massa sebesar berta volume cairan yang
terdesak.
d. etode "erometer
Penentuan kerapatan dengan metode aerometer berskala (timbangan
benam, sumbu* didasarkan pada pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas
tercelup yang sepihak diberati dan pada kedua ujung yang ditutup
pelelehan.
Density adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. &erapatan(density*
merupakan jumlah + k2antitas suatu 6at pada suatu unit volume. )umus
densitas dijelaskan dengan$
5 = & 6 .
density dapat dinyatakan dalam tiga bentuk $ assa density (p* satuan dalam S4
adalah (kg+m*, Berat spesifik (specific 2eight* (y* % p . g satuan dalam #+m
dimana g%percepatan gravitasi (,71 m+s!*
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
33/39
Densitas bulk adalah massa partikel yang menempati suatu unit volume
tertentu. Densitas bulk ditentukan oleh berat 2adah yang diketahui volumenya dan
marupakan hasil pembagian dari berat granular dengan volume 2adah. Porositas
merupakan bagian yang tidak ditempati oleh partikel atau bahan padatan.
Porositas dapat dihitung dengan rumus$
Porositas=1− ρbulk
ρ partikel ×100 (Pantastico, 17*.
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
34/39
III* METODOLO$I
A* Ala+ dan (ahan
1. 3elas ukur
!. #eraca
. &ecang kedelai
8. &acang tanah
>. . emasukkan je2a2ut kedalam gelas ukur sebanyak > ml.
?. encampur masing-masing bahan dengan je2a2ut.
5. engukur volume yang dihasilkan setelah proses pencampuran merata
kacang dengan je2a2ut.
7. enghitung besar densitas tunggal dan porositas berturut-turut dengan
persamaan 5 = & 6 . dan Porositas=1− ρbulk
ρ partikel ×100
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
35/39
I%* HASIL DAN PEM(AHASAN
A* Hasil
@abel 1. Data pengukuran massa, volume, ρ dan porositas.
bahan kelompo
k
assa
(g*
=a2al
(ml*
=akhir
(ml*
ρ curah
(g+ml*
ρ tungga
l (g+ml*
Porosita
s (J*
&acang
tanah
1 87, 7> 11> ,>7 1,?1 ?8,51
! > 5> 1!> ,?5 1 ,
>>,> 1 1 ,>>> 1,78> 5
8 8,8> 7> 1! ,>7! 1,81 >7,7
> >> > 11> ,>5 !,5> 57,8
? 8?,?1 5 1! ,??>7 ,! !7,>?
&acang
kedelai
1 8,7 >> 1 ,? ,57 17,17
! > > > ,5 ,57 1,!
,> > > ,?5 ,5> ,>
8 8,> > ,? ,7? 1,7
> > > 7 ,5 1,15 1,15
? 7,7 >> 1 ,5>8 ,7?! 17,1?&eterangan $ Data pengukuran berdasarkan pengukuan kelompok 1-?.
(* Pe/0ahasan
Densitas produk adalah besarnya massa yang dimiliki oleh setiap
satuan volume produk. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin
besar pula massa setiap volume benda tersebut. Porositas produk adalah ukuran
dari ruang kosong di antara material, dan merupakan fraksi dari volume ruang
kosong terhadap total volume, yang bernilai antara dan 1, atau sebagai
persentase antara -1J.
Prosedur yang digunakan dalam mengukur porosita produk adalah dengan $
http://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Volume
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
36/39
1. engambil ! biji kacang hijau dan 1 butir kacang tanah.
!. enimbang massa dan mengukur volume dari masing-masing jenis.
. enghitung besar densitas dua jenis bahan dengan persamaan ρ=mV
, r %
densitas (g+ml*, m % massa (g*, = % volume (ml*
8. emasukkan je2a2ut kedalam gelas ukur sebanyak > ml.
>. encampur masing-masing bahan dengan je2a2ut.
?. engukur volume yang dihasilkan setelah proses pencampuran merata
kacang dengan je2a2ut.
5. enghitung besar densitas tunggal dan porositas berturut-turut dengan
5 = & 6 . dan Porositas=1− ρbulk
ρ partikel ×100
Secara teori semakin tinggi densitas yang dimiliki oleh suatu produk maka
porositas yang dimiliki oleh produk tersebut juga akan semakin kecil. @etapi pada
praktikum kali ini ada beberapa kelompok yang mendapatkan hasil tidak sesuai
dengan teori yang ada. Peristi2a seperti itu dapat terjadi dikarenakan pada saat
pencampuran kancang dengan je2a2ut terjadi ketidakrataan sehingga
mengakibatkan meningkatnya nilai volume dari bahan tersebut, selain itu juga
terdapat kemungkinan terjadi kesalahan pada saat pengukuran volume bahan
campuran. &esalahan ini terjadi karena pada saat dilakukan pencampuran bahan
yang dicampur memiliki volume yang berbeda pada masing-masing luasannya,
sehingga dapat terjadi kesalahan pada proses ini.
Densitas dan porositas berdasarkan pada hasil praktikum pada masing-
masing kelompok memiliki perbedaan yang tidak terlalu mencolok. Perbedaan
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
37/39
nilai densitas dan porositas yang berbeda dimungkan karena massa jenis tunggal
dari kedua kacang yang diamati memiliki perbedaan, sehingga pada saat
diakumulasikan dengan jumlah 1 butir (kacang tanah* dan ! butir (kacang
kedelai* juga terdapat perbedaan seperti yang ada pada hasil yang didapatkan.
&endala yang terjadi pada praktikum ini adalah pada saat melakukan
penentuan volume kacang bercampur je2a2ut. Permasalahan ini terjadi karena
perbedaan tinggi luasan permukaan bahan yang tercampur, sehigga untuk
menentukan volume yang tepat sangat sulit dilakukan.
%* KESIMPULAN DAN SARAN
A* Kesi/1-lan
1. 1 butir kacang tanah $
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
38/39
a. Densitas $ tunggal % 1,81 g+ml , curah % ,>7! g+ml
b. Porositas $ >7,7J
!. ! butir kacang kedelai $
a. Densitas $ tunggal % ,7?g+ml , curah % ,? g+ml
b. Porositas $ 1,7J
(* Saran
@im asisten dimohon untuk menunjukkan bagaimana perlakuan yang paling
baik harus dilakukan oleh praktikan pada setiap proses yang dilakukan agar
nantinya data yang didapatkan bisa sesuai dengan teori yang ada, dengan
demikian proses dari praktikum ini dapat berguna disaat nanti praktikan akan
melakukan penelitian.
DAFATAR PUSTAKA
Pantastico, 17. isiologi Pasca Panen dan Pe&anfaatan +uah-buahan dan
Sa,uran-sa,uran /ropika dan Subtropika. 3adjah ada Aniversity Press$
-
8/15/2019 LAPORAN PRAKTIKUM sfhp
39/39
)espati, /. !. Ki&ia )asar /erapan Modern.