Laporan Skenario C Blok 21
Transcript of Laporan Skenario C Blok 21
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
1/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan Tutorial
Kedokteran Keluarga Skenario C Blok XXI sebagai tugas kompetensi kelompok.
Salawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa
mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan
dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.
3. dr. Dimyanti Burhanudin, M.Sc selaku tutor kelompok 6
4. Teman-teman seperjuangan
5. Semua pihak yang membantu penulis.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada
semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi
kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.
Amin.
Palembang, November 2012
Penulis
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 1
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
2/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
DAFTAR ISI
Halaman depan 0
Kata Pengantar . 1
Daftar Isi 2
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang . 3
1.2 Maksud dan Tujuan 3
BAB II : Pembahasan
2.1 Data Tutorial 4
2.2 Skenario 4
2.3 Seven Jump Steps 4
2.3.1. Klarifikasi Istilah-Istilah . 5
2.3.2. Identifikasi Masalah 5
2.3.3. Analisis Masalah............................................................... 5
2.3.4. Kerangka Konsep................................................. 7
2.3.5. Hipotesis................... 8
2.3.6. Learning Issue.................................................................. 8
2.3.7. Sintesis............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.......... 23
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 2
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
3/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Blok Kedokteran Keluarga adalah blok kedua puluh satu pada semester 7 dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario C yang memaparkan
kasus mengenai dr. Maman adalah dokter umum yang berpraktik mandiri di kecamatan Seb.
Ulu I. dr. Maman menerima seorang pasien yang menderita batuk yang sudah lama,
menyatakan keinginannya berobat pada seorang dokter ahli penyakit dalam, tanpa
memberikan kesempatan dokter untuk memeriksa si pasien. Karena kesal, dr. Maman
memberikan surat rujukan ke dokter ahli penyakit dalam. Dan Di wilayah kecamatan Seb.
Ulu I ini juga, dr. Siti telah mendirikan klinik kesehatan dengan pendekatan kedokteran
keluarga ingin menerapkan efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana.
1.2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini sebagai berikut.
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran
KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan
pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 3
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
4/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutorial 6 Blok XXI Skenario C
Tutor : dr. Dimyanti Burhanudin, M.Sc
Moderator : Irni Madyarti
Sekretaris Meja : Vini Desri Arifiyanti
Sekretaris Papan : Ayu Fitriani
Aturan :
1. Ponsel dalam keadaan silent.
2. Izin bila ingin keluar
3. Mengacungkan tangan bila ingin mengajukan pendapat
2.2 Skenario Kasus
dr. Maman adalah dokter umum yang berpraktik mandiri di kecamatan Seb.
Ulu I. dr. Maman menerima seorang pasien yang menderita batu yang sudah lama,
menyatakan keinginannya berobat pada seorang dokter ahli penyakit dalam, tanpa
memberikan kesempatan dokter untuk memeriksa si pasien. Karena kesal dr. Maman
memberikan surat rujukan ke dokter ahli penyakit dalam.
Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I ini juga, dr. Siti telah mendirikan klinik
kesehatan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Di klinik ini berpraktik dokter umum
yang selalu memperkenalkan pemeriksaan penunjang dengan teknologi baru dan obat-
obatan baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien. Tetapi dr. Siti ingin menerapkan
efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana. Dokter Siti sebagai manajer, perlu
merancang manajemen praktik/klinik yang baik dengan menyiapkan sumber daya
manusia, sarana-prasarana, manajemen informasi dan jaminan mutu.
2.3 Seven Jump Steps
I. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Dokter Umum
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 4
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
5/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
Ahli medis yang tidak menyandang spesialis klinik.
2. Surat Rujukan
Surat Pengantar untuk mengirim pasien oleh seorang dokter kepada dokter yang lebih
ahli terhadap penyakit yang diduga/membutuhkan tindakan yang lebih spesifik.
3. Kedokteran Keluarga
Dokter yang memberikan pelayanan kesehatan dengan titik berat pada keluarga, tidak
hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit dan tidak hanya menanti
secara pasif tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita dan keluarganya (Dokter
yang mampu memberikan pelayanan preventif, kuratif dan rehabilitatif).
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosis penyakit/menyingkirkan diagnosis penyakit
lainnya yang diharapkan dapat memperjelaskan diagnosis.
5. Manajemen Informasi
Perangkat dan pengelolaan cara menyimpan, mengambil informasi untuk
melakukan/mengambil tindakan atau keputusan. .
6. Manajemen Praktik/Klinik
Perangkat dan pengelolaan yang digunakan dalam pelayanan kesehatan
7. Jaminan Mutu
Proses penetapan dan proses pemenuhan standar kualitas secara konsisten dan
berkelanjutan sehingga konsumen, produsen dan pihak lainnya yang berkepentingan
memperoleh kepuasan.
II. IDENTIFIKASI MASALAH
1. dr. Maman adalah dokter umum yang berpraktik mandiri di kecamatan Seb.
Ulu I. dr. Maman menerima seorang pasien yang menderita batuk yang sudah
lama, menyatakan keinginannya berobat pada seorang dokter ahli penyakit dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 5
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
6/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
tanpa memberikan kesempatan dokter untuk memeriksa si pasien. Karena kesal,
dr. Maman memberikan surat rujukan ke dokter ahli penyakit dalam.
2. Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I ini juga, dr. Siti telah mendirikan klinik
kesehatan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Di klinik ini berpraktik dokter
umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan penunjang dengan teknologi
baru dan obat-obatan baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien. Tetapi dr.
Siti ingin menerapkan efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana.
3. Dokter Siti ingin menerapkan efisiensi dalam penggunaan sarana dan
prasarana. Dokter Siti sebagai manajer, perlu merancang manajemen
praktik/klinik yang baik dengan menyiapkan sumber daya manusia, sarana-
prasarana, manajemen informasi dan jaminan mutu.
III. ANALISIS PERMASALAHAN
1. dr. Maman adalah dokter umum yang berpraktik mandiri di kecamatan Seb.
Ulu I. dr. Maman menerima seorang pasien yang menderita batuk yang sudah
lama, menyatakan keinginannya berobat pada seorang dokter ahli penyakit
dalam, tanpa memberikan kesempatan dokter untuk memeriksa si pasien.
Karena kesal, dr. Maman memberikan surat rujukan ke dokter ahli penyakit
dalam.
a. Bagaimana prosedur penanganan pasien yang seharusnya ?
b. Bagaimana standar pelayanan dokter umum yang berpraktik kedokteran mandiri ?
c. Bagaimana prosedur dalam memberikan surat rujukan ?
d. Apa saja jenis-jenis surat rujukan ?
2. Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I ini juga, dr. Siti telah mendirikan klinik
kesehatan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Di klinik ini berpraktik
dokter umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan penunjang dengan
teknologi baru dan obat-obatan baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan
pasien.
a. Apa saja standar sarana dan prasarana yang sesuai pada praktik kedokteran
keluarga ?
b. Apakah sikap dokter keluarga umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan
penunjang ?
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 6
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
7/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
3. Dokter Siti menerapkan efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana.
Dokter Siti sebagai manajer, perlu merancang manajemen praktik/klinik yang
baik dengan menyiapkan sumber daya manusia, sarana-prasarana, manajemen
informasi dan jaminan mutu.
a. Bagaimana manajemen Sumber Daya Manusia dalam pelayanan dokter keluarga?
b. Bagaimana manajemen informasi dalam praktik kedokteran keluarga (Rekam
Medik) ?
c. Apa itu rekam medik ?
d. Apa manfaat dan tujuan dari rekam medik ?
e. Apa syarat rekam medik yang baik ?
f. Apa isi rekam medik individu dan keluarga ?
g. Bagaimana tata cara penyelenggaraan rekam medik ?
h. Apa parameter kinerja klinik kedokteran keluarga ?
i. Bagaimana cara mempertahankan mutu dan menjamin kualitas klinik kedokteran
keluarga ?
j. Apa definisi quality asurance ?
k. Apa prinsip-prinsip manajemen mutu ?
l. Apa dimensi mutu dan pelayanan jasa ?
4. Bagaimana pandangan islam tentang pelayanan kesehatan ?
IV. KERANGKA KONSEP
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 7
Praktik Kedokteran Keluarga
dr. Maman dr. Siti
Konflik dengan pasien
mengenai prosedur rujukanMemperkenalkan
pemerikasaan penunjang
dengan teknologi dan obat-
obatan baru yang tidak sesuai
kebutuhan pasienMerujuk tanpa indikasi
Tidak Sesuai Prosedur
RujukanEfisiensi Tidak Baik
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
8/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
V. HIPOTESIS
dr. Maman menghadapi konflik antara keinginan pasien dan prosedur rujukan dalam
pelayanan kedokteran keluarga.
dr. Siti ingin merancang praktik kedokteran keluarga yang memperhatikan efisiensi
biaya, karena dokter umum yang berpraktik di klinik hanya selalu memperkenalkan
pemeriksaan penunjang dengan teknologi baru dan obat-obatan batu yang tidak sesuai dengan
kebutuhan pasien.
VI. LEARNING ISSUE
Pokok
BahasanWhat I Know
What I Dont
Know
What I Have
to Prove
How I Will
Learn
Kedokteran
Keluarga
Teknologi
Baru
dr. Maman, dokter umum yang
berpraktik mandiri menerima
seorang pasien yang menderita
batuk yang sudah lama,
menyatakan keinginannya berobat
pada seorang ahli penyakit dalam,
tanpa memberikan kesempatan
dokter untuk memeriksa si pasien.
Dr Maman memberikan surat
rujukan ke dokter ahli penyakit
dalam.Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I,
dr. Siti telah mendirikan klinik
kesehatan dengan pendekatan
kedokteran keluarga. Di klinik ini
berpraktik dokter umum yang
selalu memperkenalkan
pemeriksaan penunjang dengan
teknologi baru dan obat-obatan
1. Praktik
Mandiri
2. Sistem
Rujukan
1. Klinik
Kesehatan
2. Teknologi
baru
1. Praktik
Mandiri
2. Sistem
Rujukan
1. Klinik
Kesehatan
2. Teknologi
baru
Text Book,
Pakar, Lain
(internet)
Text Book,
Pakar, Lain
(internet)
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 8
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
9/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
Manajemen
praktik/
Klinik
baru yang tidak sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Dr. Siti ingin menerapkan efisiensi
dalam penggunaan sarana dan
prasarana. Dr siti sebagai manajer,
perlu merancang manajemen
praktik/klinik yg baik dengan
menyiapkan sumber daya manusia,
sarana-prasarana, manajemen
informasi dan jaminan mutu.
Efisiensi
sarana dan
prasarana
Efisiensi
sarana dan
prasarana
Text Book,
Pakar, Lain
(internet)
SINTESIS
1. dr. Maman adalah dokter umum yang berpraktik mandiri di kecamatan Seb.
Ulu I. dr. Maman menerima seorang pasien yang menderita batuk yang sudah
lama, menyatakan keinginannya berobat pada seorang dokter ahli penyakit
dalam, tanpa memberikan kesempatan dokter untuk memeriksa si pasien.
Karena kesal, dr. Maman memberikan surat rujukan ke dokter ahli penyakit
dalam.
a. Bagaimana prosedur penanganan pasien yang seharusnya ?
Jawab :
Hak Pasien atas Informasi Penyakit dan Tindakan Medis dari Aspek Etika
Kedokteran
Informasi harus diberikan secara lengkap dan jujur, kecuali dokter menilai
bahwa informasi tersebut dapat merugikan kepentingan atau kesehatan pasien atau
pasien menolak untuk diberikan infomasi (KODEKI, pasal 5)Kewajiban dokter terkait dengan informasi adalah memberikan informasi yang
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 9
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
10/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
adekuat dan besikap jujur kepada pasien tentang perlunya tindakan medis yang
bersangkutan serta risiko yang dapat ditimbulkannya (KODEKI, pasal 7b)
Salah satu kewajiban rumah sakit terhadap pasien adalah harus memberikan
penjelasan mengenai apa yang diderita pasien, dan tindakan apa yang harus
dilakukan (KODERSI, Bab III Pasal 10)
b. Bagaimana standar pelayanan dokter umum yang berpraktik dokter keluarga
mandiri ?
Jawab :
1. konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan .
2. Pemeriksaan dan Pengobatan oleh dokter
3. Tindakan medis kecil (ringan)
4. Pemeriksaan penunjang lab sederhana
5. Pemeriksaan ibu hamil, nifas dan ibu menyusui, bayi dan anak balita
6. Upaya penyembuhan terhadap efek samping kontrasepsi
7. Pemberian obat pelayanan dasar dan pelayanan obat penyakit kronis atas
indikasi medis
8. Pemberian surat rujukan ke Rumah Sakit/Dokter Spesialis untuk kasus yang
tidak dapat ditangani Dokter Keluarga
Idealnya PDKM dapat menyediakan 21 jenis pelayanan dengan mutu dan standar
yang sama pada setiap mitranya, yaitu
1. penilaian status kesehatan pribadi
2. program proaktif pengendalian penyakit/kondisi khusus
3. pendidikan kesehatan
4. imunisasi
5. pemeliharaan kesehatan bayi dan anak balita
6. pemeliharaan kesehatan anak usia sekolah
7. pemeliharaan kesehatan wanita dan kesehatan reproduksi
8. pemeliharaan kesehatan lansia
9. pemeriksaan ante dan postnatal
10. konsultasi dan pengobatan
11. peresepan obat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 10
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
11/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
12. tindakan medis (tindakan bedah kecil, injeksi, resusitasi, dan persalinan
normal)
13. konseling
14. penunjang diagnostik (laboratorium, elektrokardiografi, ultrasonografi, dll)
15. layanan kesehatan gigi dan mulut
16. rehabilitasi medik
17. kunjungan rumah
18. perawatan di rumah
19. kunjungan ke rumah sakit
20. layanan mendesak/gawat darurat
21. ambulans
c. Bagaimana prosedur dalam memberikan surat rujukan ?
Jawab :
Rujukan :
- Pasien harus dijelaskan selengkap mungkin alasan akan dilakukan konsultasi
dan rujukan.
- Dokter yang melakukan konsultasi dan rujukan harus melakukan konsultasi
langsung dengan dokter yang dimintai rujukan. Biasanya berupa surat atau
bentuk tertulis yang memuat informasi lengkap tentang identitas pasien,
riwayat penyakit dan penanganan yang dilakukan oleh dokter keluarga.
- Keterangan yang disampaikan tentang pasien yang dikonsultasikan harus
lengkap. Tujuan konsultasi pun harus jelas, apakah hanya memastikan
diagnosis, menginterpretasikan hasil pemeriksaan khusus, memintakan nasihat
pengobatan atau yang lainnya.
- Sesuai dengan kode etik profesi, dokter dimintakan konsultasi wajib
memberikan bantuan profesional yang diperlukan. Apabila merasa diluar
keahliannya, harus menasihatkan agar berkonsultasi ke dokter ahli yang lebih
sesuai.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 11
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
12/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
- Terbatas hanya pada masalah penyakit yang dirujuk saja.
- Tetap berkomunikasi antara dokter konsultan dan dokter yang meminta
rujukan.
- Perlu disepakati pembagian wewenang dan tanggungjawab masing-masing
pihak.
Pembagian wewenang & tanggungjawab :
1) Interval referral, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab penderita
sepenuhnya kepada dokter konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan
selama jangka waktu tertentu dokter tersebut tidak ikut menanganinya.
2) Collateral referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab
penanganan penderita hanya untuk satu masalah kedokteran khusus saja.
3) Cross referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan
penderita sepenuhnya kepada dokter lain untuk selamanya.
4) Split referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan
penderita sepenuhnya kepada beberapa dokter konsultan, dan selama
jangka waktu pelimpahan wewenang dan tanggungjawab tersebut dokter
pemberi rujukan tidak ikut campur.
d. Apa saja jenis-jenis surat rujukan ?
Jawab :
Surat rujukan dibedakan atas dua macam yakni :
1. Rujukan Kesehatan
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan. Dengan demikian rujukan kesehatan pada
dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan masyarakat (public health
services). Rujukan kesehatan dibedakan atas tiga macam yakni rujukan
teknologi, rujukan sarana, rujukan operasional.
2. Rujukan Medik
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit serta
pemulihan kesehatan. Dengan demikian rujukan medik pada dasarnya berlaku
untuk pelayanan kedokteran (medical services). Sama halnya dengan rujukan
kesehatan, rujukan medik ini dibedakan atas tiga macam yakni rujukan
penderita, rujukan pengetahuan, rujukan bahan-bahan pemeriksaan.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 12
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
13/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
1. Jenis-jenis Rujukan Medis
a. Rujukan pasien (transfer of patient),
penatalaksanaan pasien dari stratapelayanan kesehatan yang kurang
mampu ke strata pelayanan kesehatan yang lebih sempurna atau
sebaliknya untuk pelayanan tindak lanjut
b. Rujukan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge),
pengiriman dokter/ tenaga kesehatan yang lebih ahli dari strata pel. kes.
yang lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu
untuk bimbingan dan diskusi atau sebaliknya, untuk mengikuti pendidikan
dan pelatihan
c. Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium (transfer of specimens),
pengiriman bahan bahan pemeriksaan bahan laboratorium dari strata
pelayanan kesehatan yang
kurang mampu ke strata yang lebih mampu atau sebaliknya, untuk tindak
lanjut.
2. Jenis-jenis Rujukan Kesehatan.
a. Rujukan tenaga, pengiriman dokter/tenaga kesehatan dari strata pelayanan
kesehatan yang lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang
mampu untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada di masyarakat
atau sebaliknya, untuk pendidikan dan latihan
b. Rujukan sarana, pengiriman berbagai peralatan medis/ non medis dari
strata pelayanan kesehatan yg lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan
yang kurang mampu untuk menanggulangi masalah kesehatan di
masyarakat, atau sebaliknya untuk tindak lanjut
c. Rujukan operasional, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab
penanggulangan masalah kesehatan masyarakat dari strata pelayanan
kesehatan yang kurang mampu ke strata pelayanan kesehatan yang lebih
mampu atau sebaliknya untuk pelayanan tindak lanjut.
2. Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I ini juga, dr. Siti telah mendirikan klinik
kesehatan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Di klinik ini berpraktik
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 13
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
14/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
dokter umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan penunjang dengan
teknologi baru dan obat-obatan baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan
pasien.
a. Apa saja standar sarana dan prasarana yang sesuai pada praktik kedokteran
keluarga ?
Jawab :
a. Standar fasilitas praktik.
Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata
pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Adapun standar fasilitas praktik antara
lain yang menunjang kesehatan dan keamanan pasien, dokter, serta pegawai,
kerahasiaan dan privasi, bangunan dan interior yang dirancang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan medis, alat komunikasi, serta papan nama.
b. Standar peralatan klinik.
Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang minimal
harus dipenuhi di ruang praktik sebagai penyedia layanan strata pertama.
Selain itu juga harus ada peralatan penunjang medis dan non medis.
c. Standar proses-proses penunjang praktik.
Antara lain pengelolaan rekam medis, pengelolaan rantai dingin, pengelolaan
pencegahan infeksi, pengelolaan limbah, pengelolaan air bersih, dan
pengelolaan obat
b. Apakah sikap dokter keluarga umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan
penunjang ?
Jawab :Tidak sesuai standar sarana prasarana dalam praktik kedokteran keluarga karena
pelayanan dokter keluarga seharusnya memiliki fasilitas pelayanan kesehatan dan
beberapa peralatan medis dengan layanan strata pertama yang sesuai dengan
kebutuhan pasien.
3. Dokter Siti menerapkan efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana.
Dokter Siti sebagai manajer, perlu merancang manajemen praktik/klinik yang
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 14
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
15/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
baik dengan menyiapkan sumber daya manusia, sarana-prasarana, manajemen
informasi dan jaminan mutu.
a. Bagaimana manajemen Sumber Daya Manusia dalam pelayanan dokter keluarga?
Jawab :
Standar Sumber Daya Manusia (standard of Human Resources)
Dokter keluarga
Perawat
Bidan
Administrator klinik
Perekrutan, seleksi, dan penugasan:
Tingkat dan jenis pendidikan
Wawancara
Rekomendasi
Kontrak kerja yang jelas
Rincian tugas dan wewenang
Mekanisme kontrol, Doctor as Manager
Perekrutan
Analisis dan deskripsi pekerjaan yang akan diselengarakan
Deskripsikan orang yang tepat untuk pekerjaan itu
Penugasan
Rincian pekerjaan
Sesederhana mungkin
Jangan berlebihan
Yakinkan tidak tumpang-tindih
Jangan kacaukan pekerjaan
Hindari diskriminasi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 15
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
16/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
Nama pekerjaan
Posisi dalam tata kerja
Tujuan utama pekerjaan ybs.
Tugas dan kewajiban utama
Cara mengambil keputusan dan mencari bantuan
Lingkungan kerja yang akan dihadapi
Penilaian
Perjelas tujuan
Buat daftar tilik untuk nilai diri
Tentukan batas waktu
Tentukan target yang hendak dicapai
Peningkatan Kemampuan & Pengembangan Staf
Manfaat untuk klinik:
Mengurangi masa penyesuaian
Meningkatan kinerja
Mengurangi supervisi
Mengurangi pergantian pekerjaan karena puas
Memperoleh orang yang tepat untuk pekerjaan yang sesuai
Manfaat untuk karyawan:
Merasa yakin dan aman dalam bekerja
Meningkatkan kemungkinan kenaikan pangkat dan atau gaji
Meningkakan kepuasan bekerja
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 16
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
17/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
Meningkatkan kemungkinan penularan keterampilan
Peningkatan Kemampuan & Pengembangan Staf:
Bentuk: Kursus, pelatihan, pendidikan formal, dll
Bentuk Lain: Selia Bestari (peer review) diantara sesama staf (medis dan non-
medis)
Pengaturan: Bisa dibuat perjanjian tersendiri
Proses: berdasarkan permintaan karyawan atau kebutuhan KDK
Untuk tenaga medis
PKB (pendidikan kedokteran berkelanjutan): Seminar, Simposium, Lokakarya,
dll
Peer Review: Pembahasan kasus secara EBM
Kursus singkat untuk satu ketrampilan tertentu: (ATLS, ACLS, EKG,
Kepemimpinan, dll)
Pendidikan formal (S2 Aktuaria, S2 Kesehatan Kerja, dll)
Untuk paramedis
Kursus keperawatan
Peer Review: Diskusi kelompok membahas satu masalah (rutin)
Kursus Manajemen pengelolaan keperawatan di klinik (asuhan keperawatan,dll)
Pendidikan formal seperti Akademi Keperawatan, Akademi Kebidanan, dll
Untuk tenaga non-medis
Kursus penggunaan alat tertentu
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 17
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
18/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
Kursus Manajemen laboratorium, Pemeriksaan Kesehatan Berkala, dll
Pendidikan Formal seperti Akademi Penata Rontgen, dll
Kursus perpajakan, dll .
b. Bagaimana manajemen informasi dalam praktik kedokteran keluarga (Rekam
Medik) ?
Jawab :
Sebelum melakukan tindakan medis tersebut, dokter seharusnya akan meminta
persetujuan dari pasien. Untuk jenis tindakan medis ringan, persetujuan dari
pasien dapat diwujudkan secara lisan atau bahkan hanya dengan gerakan tubuh
yang menunjukkan bahwa pasien setuju, misalnya mengangguk. Untuk tindakan
medis yang lebih besar atau beresiko, persetujuan ini diwujudkan dengan
menandatangani formulir persetujuan tindakan medis. Dalam proses ini, pasien
sebenarnya memiliki beberapa hak sebelum menyatakan persetujuannya, yaitu :
Pasien berhak mendapat informasi yang cukup mengenai rencana tindakan medis
yang akan dialaminya. Informasi ini akan diberikan oleh dokter yang akan
melakukan tindakan atau petugas medis lain yang diberi wewenang. Informasi ini
meliputi :
Bentuk tindakan medis
Prosedur pelaksanaannya
Tujuan dan keuntungan dari pelaksanaannya
Resiko dan efek samping dari pelaksanaannya
Resiko / kerugian apabila rencana tindakan medis itu tidak dilakukan
Alternatif lain sebagai pengganti rencana tindakan medis itu, termasuk
keuntungan dan kerugian dari masing-masing alternatif tersebut
- Pasien berhak bertanya tentang hal-hal seputar rencana tindakan medis yang
akan diterimanya tersebut apabila informasi yang diberikan dirasakan masih
belum jelas,
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 18
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
19/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
- Pasien berhak meminta pendapat atau penjelasan dari dokter lain untuk
memperjelas atau membandingkan informasi tentang rencana tindakan medis
yang akan dialaminya,
- Pasien berhak menolak rencana tindakan medis tersebut
Semua informasi diatas sudah harus diterima pasien sebelum rencana tindakan
medis dilaksanakan. Pemberian informasi ini selayaknya bersifat obyektif, tidak
memihak, dan tanpa tekanan. Setelah menerima semua informasi tersebut, pasien
seharusnya diberi waktu untuk berfikir dan mempertimbangkan keputusannya.
c. Apa itu rekam medik ?
Jawab :
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud
dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989
tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yangberisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang
rekam medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Dalam Permenkes No269/ Menkes / Per / III / 2008 Pasal 8 dicantumkan
Rekam Medis pasien rawat inap RS wajib disimpan sekurang kurangnya untuk 5
tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. Sesudah
jangka waktu 5 tahun dilampaui, Rekam Medis tersebut dapat dimusnahkan
kecuali Ringkasan Pulang dan Informed Consent, yang masih harus disimpan
untuk jangka waktu 10 tahun, terhitung tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.
d. Apa tujuan dan manfaat dari rekam medik ?
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 19
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
20/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
Jawab :
Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam
rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung
suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib
administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. (Depkes
RI,1997;7)
Menurut Depkes RI Dirjen Pelayanan Medis dalambuku Pedoman
Pengolahan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, kegunaanya dapat dilihat
dari beberapa aspek :
1. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab tenaga
medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut
dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang
harus diberikan kepada pasien.
3. Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut
masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan dalam rangka
usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk
menegakkan hukum.
4. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan, karena isinya
mengandung data/informasi yang dapat digunakan sebagai aspek keuangan.
5. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena informasi yang
dikandungnya dapat digunakan sebagai bahan penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 20
http://www.pormiki.or.id/http://www.depkes.go.id/http://henrydunan.blogspot.com/2010/07/rsk-st.htmlhttp://www.pormiki.or.id/http://www.depkes.go.id/http://henrydunan.blogspot.com/2010/07/rsk-st.html -
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
21/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
6. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya
menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan/referensi pengajaran dibidang profesi si
pemakain.
7. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggungjawaban laporan rumah sakit.
Menurut Permenkes no. 749a tahun 1989 menyebutkan bahwa RekamMedis
memiliki enam manfaat, yaitu:
1. Pengobatan Pasien
Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan
danmenganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan
dantindakan medis yang harus diberikan kepada pasien.
2. Peningkatan Kualitas Pelayanan
Membuat Rekam Medis bagi penyelenggaraan praktek kedokteran dengan jelas
dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungitenaga
medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Pendidikan dan Penelitian
Rekam medis yang merupakan informasi perkembangan kronologis
penyakit,pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat untuk
bahan informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang
profesikedokteran dan kedokteran gigi.
4. Pembiayaan
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 21
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
22/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk
menetapkanpembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan.
Catatantersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien.
5. Statistik Kesehatan
Dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan, khususnya untuk mempelajari
perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah penderita
pada penyakit-penyakit tertentu.
6. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik
Merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian
masalah hukum, disiplin dan etik.
e. Apa syarat rekam medik yang baik ?
Jawab :
Syarat rekam medik yang baik sebagai berikut :
Keterangan tentang Data Dasar Keluarga (Data Base/ Family Profile)
a. Data demografi setiap anggota keluarga
b. Riwayat kesehatan setiap anggota keluarga
c. Data biologis setiap anggota keluarga
d. Keterangan tentang tindakan pencegahan penyakit setiap anggota keluarga
e. Data tentang pelbagai faktor resiko setiap anggota keluarga
f. Data kesehatan lingkungan rumah
g. Struktur keluarga
h. Fungsi keluarga & pelaksanaannya
Keterangan tentang Data Klinik (Clinical Data)
a. Tanggal kedatangan
b. Keluhan dari masalah kesehatan yang dihadapi
c. Jenis dan hasil pemeriksaan fisik yang
d. dilakukan
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 22
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
23/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
e. Jenis dan hasil pemeriksaan penunjang yang
f. dilakukan
g. Masalah kesehatan yang ditemukan
h. (diagnosis)
i. Rencana pengobatan dan tindakan medik yang
j. dilakukan
k. Kemajuan dari pengobatan dan tindakan medik
l. yang dilakukan tersebut
f. Bagaimana tata cara penyelenggaraan rekam medik ?
Jawab :
Tata cara penyelenggaraan rekam medis di Indonesia ialah sebagai berikut (lihat
Pasal 2-9, 19, dan 20 Permenkes No 749a/Menkes/Per/XII/1989):
1. Setiap sarana pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan rawat jalan
maupun rawat nginap wajib membuat rekam medis.
2. Rekam medis itu dibuat oleh dokter dan atau tenaga kesehatan lain yang
memberi pelayanan kepada pasien.
3. Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien
menerima pelayanan.
4. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama dan tanda
tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.
5. Pembetulan kesalahan catatan dalam rekam medis dilakukan pada tulisan yang
salah dan diberi paraf oleh petugas yang bersangkutan.
6. Penghapusan tulisan dalam rekam medis dengan cara apapun tidak
diperbolehkan.
7. Lama penyimpanan rekam medis sekurang-kurangnya untukjangka waktu 5
(lima) tahun terhtung dari tanggal terakhir pasien berobat. Sedangkan lama
penyimpanan rekam medis yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat khususdapat ditempatkan tersendiri.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 23
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
24/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
8. Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada nomor tujuh dilampaui,
rekam medis dapat dimusnahkan. Tata cara permusnahannya ditetapkan oleh
Direktur Jenderal.
9. Rekam medis harus disimpan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan
sarana pelayanan kesehatan.
10. Pengawasan terhadap penyelenggaraan rekam medis dilakukan oleh Direktur
Jenderal.
11. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam peraturan ini dapat dikenakan sanksi
administratif mulai dari teguran lisan sampai pencabutan izin.
Rekam Medis
Ferryal Basbeth Bagian Forensik & Medikolegal FKUI Jakarta yaitu :
1. Pendahuluan
2. Definisi Rekam Medis
3. Isi Rekam Medis
4. Penyelenggaraan Rekam Me
5. Kepemilikan Rekam Medis
6. Kegunaan rekam medis
7. penyimpanan rekam medis
8. aspek medikolegal
9. penutupan
- Penyelenggaraan Rekam Medis
Penyelenggaraan Rekam Medis pada suatu sarana pelayanan kesehatan
merupakan salah satu indikator mutu pelayanan pada institusi tersebut.
Berdasarkan data pada Rekam Medis tersebut akan dapat dinilai apakah pelayanan
yang diberikan sudah cukup baik mutunya atau tidak, serta apakah sudah sesuai
standar atau tidak. Untuk itulah, maka pemerintah, dalam hal ini Departemen
Kesehatan merasa perlu mengatur tata cara penyelenggaraan Rekam Medis dalam
suatu peraturan menteri keehatan agar jelas rambu-rambunya, yaitu berupa
Permenkes No.749a1Menkes/Per/XII/1989.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 24
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
25/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
Secara garis besar penyelenggaraan Rekam Medis dalam Permenkes tersebut
diatur sebagai berikut:
1. Rekam Medis harus segera dibuat dan dilengkapi seluruhnya setelah
pasien menerima pelayanan (pasal 4). Hal ini dimaksudkan agar data yang
dicatat masih original dan tidak ada yang terlupakan karena adanya
tenggang waktu.
2. Setiap pencatatan Rekam Medis harus dibubuhi nama dan tanda tangan
petugas pelayanan kesehatan. Hal ini diperlukan untuk memudahkan
sistim pertanggung-jawaban atas pencatatan tersebut (pasal 5).
3. Jika terdapat kesalahan pencatatan, maka pembetulan catatan yang salah
harus dilakukan pada tulisan yang salah dan diparaf oleh petugas yang
bersangkutan (pasal 6 ayat 1). Secara lebih tegas ayat 2 dari pasal yang
sama menyatakan bahwa penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak
diperbolehkan.
g. Apa standar pelayanan klinik kedokteran keluarga ?
Jawab :Untuk menjamin mutu dokter keluarga maka dokter keluarga memiliki standar
pelayanan antara lain:
1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of Clinical Care).
a. Standar pelayanan paripurna
Adalah pelayanan medis strata pertama untuk semua orang yang bersifat
paripurna, yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit dan proteksi khusus, pemulihan kesehatan, pencegahan
kecacatan, dan rehabilitasi setelah sakit dengan memperhatikan kemampuan
sosial serta sesuai dengan medikolegal etika kedokteran.
b. Standar pelayanan medis.
Adalah pelayanan medis yang melaksanakan pelayanan kedokteran
secara lege artis. Adapun pelayanan medis yang dilakukan meliputi
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, penegakan
diagnosis dan diagnosis banding, prognosis, konseling, konsultasi, rujukan,
tindak lanjut, tindakan, pengobatan rasional, dan pembinaan keluarga.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 25
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
26/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
c. Standar pelayanan menyeluruh.
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu
peduli bahwa pasien adalah manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental,
sosial, dan spiritual, serta berkehidupan ditengah lingkungan fisik dan
sosialnya. Selain itu, pasien juga dipandang sebagai bagian dari keluarga dan
lingkungannya dan pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya.
d. Standar pelayanan terpadu.
Pelayanan yang ada bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan antara
dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga merupakan
kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang pelayanan
kedokteran, baik formal maupun informal.
e. Standar pelayanan bersinambung.
Merupakan pelayanan yang bersinambung, yang melaksanakan
pelayanan kedokteran secara efisien, proaktif dan terus-menerus demi
kesehatan pasien. Selain itu rekam medis yang ada juga harus
bersinambungan, serta adanya pendampingan saat melakukan konsultasi atau
rujukan.
2. Standar Perilaku dalam Praktik (Standards of Behaviour in Practice).
a. Standar perilaku terhadap pasien.
Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk
menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan
kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan
guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan
dilaksanakannya. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan antara lain
informasi memperoleh pelayanan, waktu konsultassi yang cukup, informasi
medis yang jelas, komunikasi efektif, dan menghormati hak dan kewajiban
pasien dan dokter.
b. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik.
Seorang dokter keluarga mampu bertindak sebagai pemimpin
manajemen untuk mengelola klinik secara profesional, mampu bekerja dalam
tim, dan pemimpin klinik.
c. Standar perilaku dengan sejawat.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 26
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
27/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
Dokter keluarga yang baik harus mampu menghormati dan menghargai
pengetahuan, keterampilan, dan kontribusi kolega lain dalam pelayanan
kesehatan dan menjaga hubungan baik secara profesional.
d. Standar pengembangan ilmu dan keterampilan praktik.
Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan
ilmiah guna memelihara dan menambah keterampilan praktik serta meluaskan
wawasan pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya. Bentuk kegiatan yang
dilakukan antara lain mengikuti kegiatan ilmiah, program jaga mutu,
partisipasi dalam kegiatan pendidikan, penelitian dalam praktik, serta
penulisan ilmiah.
e. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan.
Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartsipasi aktif dalam
segala kegiatan peningkatan kesehatan disekitarnya dan siap memberikan
pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan di daerahnya. Adapun kegiatannya
antara lain menjadi anggota perkumpulan sosial, partisipasi dalam kegiatan
kesehatan masyarakat, serta partisipasi dalam penanggulangan bencana di
sekitarnya.
3. Standar Pengelolaan Praktik (Standards of Practice Management).
a. Standar sumber daya manusia.
Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter keluarga, juga terdapat
petugas kesehatan dan pegawai lainnya yang sesuai dengan latar belakang
pendidikan atau pelatihannya seperti perawat, bidan, dan administrator klinik.
b. Standar manajemen keuangan.
Pelayanan dokter keluarga mengelola keuangannya dengan manajemen
keuangan profesional antara lain dengan pencatatan keuangan, dan jenis
sistem pembiayaan praktik.
c. Standar manajemen klinik.
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu tempat pelayanan
yang disebut klinik dengan manajemen yang profesional yaitu dengan
pembagian kerja, program pelatihan, program kesehatan dan keselamtan kerja,
serta pembahasan administrasi klinik.
4. Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities).
a. Standar fasilitas praktik.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 27
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
28/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata
pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Adapun standar fasilitas praktik antara
lain yang menunjang kesehatan dan keamanan pasien, dokter, serta pegawai,
kerahasiaan dan privasi, bangunan dan interior yang dirancang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan medis, alat komunikasi, serta papan nama.
b. Standar peralatan klinik.
Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang
minimal harus dipenuhi di ruang praktik sebagai penyedia layanan strata
pertama. Selain itu juga harus ada peralatan penunjang medis dan non medis.
c. Standar proses-proses penunjang praktik.
Antara lain pengelolaan rekam medis, pengelolaan rantai dingin, pengelolaan
pencegahan infeksi, pengelolaan limbah, pengelolaan air bersih, dan
pengelolaan obat
h. Apa parameter kinerja klinik kedokteran keluarga ?
Jawab :
Parameter kinerja suatu klinik kedokteran keluarga dapat dilihat dari prinsip-
prinsip kedokteran keluarga tersebut yaitu :
1. Komprehensif dan holistik
2. Kontinu
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 28
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
29/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
3. Mengutamakan pencegahan
4. Koordinatif dan kolaboratif
5. Personal sebagai bagian integral dari keluarganya
6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
7. Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum
8. Sadar biaya dan sadar mutu
9. Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan
i. Apa definisi quality asurance ?
Jawab :
Quality Assurance , to lead and operated by assure of an organization
successfully, it is necessary to direct and control it in a systematic and
transparent manner. Maksudnya adalah meyakinkan/menjamin secara kualitas
dengan suatu sistematis kerja dan keterbukaan untuk keberhasilan suatu pekerjaan
secara keseluruhan organisasi di setiap lini dengan melalui sistem control.
Tjiptono (2000:54) menyebutkan bahwa kualitas memiliki hubungan yang erat
dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada
pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan.Dalam
jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahamidengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian
perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara
memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan
meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang
menyenangkan. Pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan
atau loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang memberikan kualitas yang
memuaskan. Perusahaan juga dapat meningkatkan pangsa pasarnya memenuhi
pemenuhan kualitas yang bersifat customer-driven. Hal ini akan memberikan
keunggulan harga dan customer value. Customer value merupakan kombinasi dari
manfaat dan pengorbanan yang terjadi apabila pelanggan menggunakan suatu
barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan tertentu. Bila kualitas yang dihasilkan
superior dan pangsa pasar yang dimiliki besar, maka profitabilitasnya terjamin.
Jadi, ada kaitan yang erat antara kualitas dan profitabilitas.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 29
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
30/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
j. Apa prinsip-prinsip manajemen mutu ?
Jawab :
ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip manajemen kualitas.
Prinsip- prinsip ini dapat digunakan oleh manajemen senior sebagai suatu
kerangka kerja (frame work) yang membimbing organisasi pada peningkatan
kinerja.
1. FOKUS PADA PELANGGAN (Customer Focus)
Organisasi bergantung pada pelanggan mereka, karena itu manajemen organisasi
harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang & yang akan datang. Organisasi
harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi ekspektasi
pelanggan.
2. KEPEMIMPINAN (Leadership)
Pemimpin organisasi harus menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi.
Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang- orang
dapat menjadi terlibat secara penuh dalam pencapaian tujuan- tujuan organisasi.
3. KETERLIBATAN ORANG (Involvement of people)
Orang/ karyawan pada semua tingkatan merupakan faktor yang sangat penting
dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan
kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi.
4. PENDEKATAN PROSES (Process Orientation)
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara efisien, apabila aktivitas dan
sumber- sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses
dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode,
mesin dan peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah
output bagi pelanggan.
5. PENDEKATAN SISTEM TERHADAP MANAJEMEN (System Approach to
Management)
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan, dari proses- proses yang saling
berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektifitas dan
efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan- tujuannya.
6. PENINGKATAN TERUS MENERUS (Continual Improvement)
Peningkatan terus- menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus
menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus- menerus didefinisikan
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 30
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
31/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
sebagai suatu proses sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-
menerus meningkatkan efektifitas dan atau efisiensi organisasi untuk memenuhi
kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Peningkatan terus- menerus
mambutuhkan langkah- langkah konsolodasi progresif, menanggapi
perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan, dan akan menjamin suatu
evolusi dinamik dari sistem manajemen mutu.
7. PENDEKATAN FAKTUAN DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN (Factual
Approach to Decision Making)
Keputusan yang efektif adalah keputusan yang berdasarkan pada analisis data dan
informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-
masalah kualitas dapat terselesaikan secara efektif dan efisien.
8. HUBUNGAN PEMASOK YANG SALING MENGUNTUNGKAN (Mutually
Beneficial Supplier Relationship)
Suatu organisasi dan pemasok adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang
saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam
menciptakan nilai tambah.
k. Apa dimensi mutu dan pelayanan jasa ?
Jawab :
5 dimensi (ukuran) kualitas jasa/pelayanan, yaitu :
1. Tangible (berwujud); meliputi penampilan fisik dari fasilitas, peralatan,
karyawan dan alat-alat komunikasi.
2. Realibility (keandalan); yakni kemampuan untuk melaksanakan jasa yang
telah dijanjikan secara konsisten dan dapat diandalkan (akurat).
3. Responsiveness (cepat tanggap); yaitu kemauan untuk membantu pelanggan
(konsumen) dan menyediakan jasa/ pelayanan yang cepat dan tepat.
4. Assurance (kepastian); mencakup pengetahuan dan keramah-tamahan para
karyawan dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan
keyakinan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas
dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.
5. Empaty (empati); meliputi pemahaman pemberian perhatian secara individual
kepada pelanggan, kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan
memahami kebutuhan pelanggan.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 31
-
7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21
32/32
Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI
4. Bagaimana pandangan islam tentang pelayanan kesehatan ?
Jawab :
1. Mengobati dengan Ichsan dan tidak bertentangan dengan al Quran dan Sunnah
Nabi,
2. Tidak menggunakan obat obatan yang haram atau tercampur bahan haram
3. Pengobatan tidak mencacatkan tubuh, kecuali sangat darurat dan keselamatan
nyawa,
4. Pengobatan tidak berbau takhayul, khurafat dan bidah,
5. Dilakukan oleh ahlinya,
6. Dokter tidak iri hati, takabur,
7. Dokter berpakaian rapih dan bersih, sebaiknya putih,
8. Lembaga pelayanan kedokteran rapih, besih dan Indah,
9. Tidak menggunakan lambang lambang pemujaan pada dewa atau agama lain