Laporan Smster Revisi

43
LAPORAN BENGKEL SEMESTER VI POMPA AIR BERSIH D I S U S U N Oleh : Nama : Karmel .A. Tampubolon Kelas : EL – 6B NIM : 0705031028 KONTROL POMPA AIR BERSIH Lokasi kerja 09 i

Transcript of Laporan Smster Revisi

Page 1: Laporan Smster Revisi

LAPORAN BENGKEL SEMESTER VIPOMPA AIR BERSIH

DISUSUN

Oleh :

Nama : Karmel .A. Tampubolon

Kelas : EL – 6B

NIM : 0705031028

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MEDANMEDAN

2010

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

i

Page 2: Laporan Smster Revisi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR …………………………………………………… iii

PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1

MAKSUD DAN TUJUAN ………………………………………………..2

PEDOMAN MERENCANAKAN PANEL KONTROL …………………3

PEDOMAN MERAKIT / MERANGKAI ………………………………..3

ALAT DAN BAHAN …………………………………………………….3

KONTROL POMPA AIR BERSIH ……………………………………... 7

1. Tujuan Khusus ………………………………………………… 7

2. Deskripsi Kerja ………………………………………………….. 7

3. Cara Kerja ……………………………………………………….. 8

4. Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Sistem Kontrol ……………….. 10

KESIMPULAN ………………………………………………………….. 13

DIAGRAM RANGKAIAN KONTROL POMPA AIR BERSIH ……….. 14

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

ii

Page 3: Laporan Smster Revisi

KATA PENGANTAR

Latihan Bengkel Semester VI ini adalah latihan bengkel terakhir bagi

mahasiswa Politeknik, Jurusan Teknik Elektro di Bengkel Listrik.

Pada semester VI ini mahasiswa dibagi atas 2 group. Masing-masing group

berbeda pada sistem operasinya, dengan maksud agar mahasiswa dapat menyerap

informasi teknik sebanyak mungkin.

Pedoman bagi mahasiswa sangatlah penting untuk membimbing praktikan

agar lebih praktis dalam menyelesaikan tugas pada bengkel listrik, sehingga setelah

menyelesaikan tugas praktek bengkel semester VI ini, diharapkan mahasiswa harus

sudah mampu :

- Menggunakan petunjuk teknik berdasarkan PUIL (Persyaratan Umum

Instalasi Listrik).

- Menentukan dan menggunakan jenis peralatan yang digunakan untuk

menunjang sistem operasinya instalasi kontrol listrik.

- Menerapkan prinsip dasar dalam perencanaan pemasangan instalasi

kontrol :

1. Keamanan

2. Keandalan

3. Ketercapaian

4. Ketersediaan

5. Keindahan

6. Ekonomis

- Membandingkan metoda-metoda sistem pemasangan instalasi kontrol.

Saya sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Dengan senang hati saya menerima saran dan kritik yang membangun dari Anda.

Terima kasih.

Medan, 28 April 2010

Praktikan,

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

iii

Page 4: Laporan Smster Revisi

Karmel Amudi Tampubolon

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

iv

Page 5: Laporan Smster Revisi

PENDAHULUAN

Latihan bengkel semester VI ini tertuju pada instalasi kontrol listrik pada

pada pompa air bersih yang diperkecil yang bertujuan agar kelak dapat

menginstalasi pada proyek yang sebenarnya .

Pada semester VI ini setiap mahasiswa dibagi atas 2 group, yaitu kontrol

pompa air bersih dan kontrol pencegah air melimpah. Masing-masing group berbeda

pada sistem operasinya, dengan maksud agar mahasiswa dapat menyerap informasi

teknik sebanyak mungkin.

Pada akhir praktek semester VI ini mahasiswa akan mendapat tugas membuat

laporan praktek. Maksud dari pembuatan laporan praktek ini adalah membimbing

mahasiswa untuk mencapai tujuan utama yakni menghasilkan mahasiswa yang

memiliki nalar, kreatifitas, dan kemampuan/skill yang tinggi sebagai modal dalam

menghadapi dan menguasai keadaan lapangan kelak

Karena hal-hal di atas maka pemasangan instalasi kontrol listrik harus benar-

benar di rencanakan dari awal hingga selesai. Untuk lebih maksimal sebaiknya

pekerjaan tersebut mengikuti sistem yang di sarankan pada PUIL. Karena disana

telah di jelaskan dengan rinci bagaimana tentang instalasi kontrol listrik yang baik

dan benar serta memenuhi standard. Disana juga diterangkan beberapa teknik

pemasangan instalasi kontrol listrik sebagaimana mestinya. Misalnya ; melakukan

pengawatan, penarikan kabel, penempatan peralatan, penyambungan kabel, serta

mencari kesalahan ( trouble shooting ).

Ingat :

Instruktur hanya memberikan instruksi dan teknis pemasangannya, maka

keaktifan Anda pada praktek bengkel listrik semester VI ini untuk mengelola semua

perencanaan yang bersangkut paut dengan teknis pemasangannya sangatlah

diharapkan.

Setiap pekerjaan selalu utamakan keselamatan diri Anda.

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

1

Page 6: Laporan Smster Revisi

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari latihan bengkel semester VI ini, yaitu agar mahasiswa

mampu :

1. Menggunakan petunjuk teknik berdasarkan PUIL.

2. Menentukan jenis peralatan yang digunakan untuk menunjang operasinya

instalasi kelistrikan.

3. Menggunakan peralatan yang dibutuhkan.

4. Menerapkan prinsip dasar dalam perencanaan instalasi :

Keamanan

Keandalan

Ketercapaian

Ketersediaan

Keindahan

Ekonomis

5. Membandingkan metoda-metoda sistem pemasangan instalasi.

Adapun tujuan latihan bengkel listrik semester VI ini antara lain:

1. Praktikan dapat membaca diagram rangkaian serta menganalisa kerja /

fungsi setiap komponen.

2. Mengetahui Prosedur, merencanakan rangkaian dan pembuatan panel.

3. Dapat mengembangkan pikiran, serta meneliti kekurangan dan

memperbaiki atau menyempurnakan rangkaian kontrol.

4. Dapat menaksir (tender harga) biaya pembuatan panel kontrol dengan

baik.

5. Untuk melatih diri merakit dan merangkai rangkaian kontrol secara

sistematis.

6. Melatih diri agar mampu bekerja mandiri dengan penuh kreatif dan

tanggung jawab.

Oleh karena itu Job Sheet ini tidak dilengkapi dengan bimbingan terperinci,

bimbingan hanya diberikan secara bertahap oleh Instruktur.

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

2

Page 7: Laporan Smster Revisi

PEDOMAN MERENCANAKAN PANEL KONTROL

1. Kumpulkan data tentang kegunaan peralatan / bahan yang diperlukan.

2. Rencanakan ukuran kotak panel / frame yang distandartkan, baik kualitas

maupun keamanan listriknya.

3. Konsultasikan dengan ”Instruktur”.

4. Dapat dilanjutkan sesuai langkah dengan pekerjaan.

PEDOMAN MERAKIT / MERANGKAI

1. Sistem kerja rangkaian.

2. Diketahiu fungsi setiap komponen dengan pasti.

3. Dapatkan spesifikasi setiap komponen.

4. Buat sheet peletakan setiap komponen.

5. Konsultasikan dengan ”Instruktur” tentang kapasitasnya.

6. Tentukan ukuran rangka / landasan komponen.

7. Rakit tempat landasan komponen.

8. Tempatkan komponen sesuai sheet yang anda buat.

9. Tandai setiap komponen sesuai kode pada rangkaian kontrolnya.

10. Rangkailah komponen, kolom demi kolom sesuai tahap, kelas kerja atau level

tegangan sumber.

11. Lanjutkan kepenyelesaian.

ALAT DAN BAHAN

Peralatan dan bahan merupakan unsur yang penting dalam melaksanakan

praktek di bengkel. Kedua unsur ini tidak dapat dipisahkan dalam suatu pekerjaan

karena kedua unsur tersebut saling ketergantungan dan merupakan unsur pokok

dalam melaksanakan praktek. Dalam hal ini peralatan ini dipergunakan untuk

membuat tempat-tempat bahan yang digunakan untuk pemasangan bahan tersebut.

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

3

Page 8: Laporan Smster Revisi

Alat yang digunakan

Pada praktek di bengkel ini, peralatan mekanik dan listrik dipakai secara

bersama-sama. Alat mekanik lebih digunakan pada saat pembuatan rangka panel dan

kontrol. Peralatan listrik untuk merangkai rangkaian kontrol, simulasi dan panel

kontrol. Peralatan ini ada yang berupa peralatan tangan (hand tool) sampai alat besar.

Pembuatan lubang dengan diameter tertentu yang harus disesuaikan dengan

bahan yang digunakan, dengan menggunakan drilling machine Rochwell LVC, dan

drilling machine VSC Twenty pada kecepatan rendah.

Adapun peralatan-peralatan itu adalah :

NO. NAMA PERALATAN JUMLAH SATUAN

1. Tang Kombinasi 1 Buah

2. Tang Potong 1 Buah

3. Tang Pengupas Kabel 1 Buah

4. Obeng Positif ( + ) 1 Buah

5. Obeng Negatif ( - ) 1 Buah

6. Kunci Inggris 1 Buah

7. Gergaji Besi 1 Buah

8. Mesin Bor 1 Buah

Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan pada praktek kontrol Pompa Air Bersih ini terdiri dari

bahan yang digunakan sebagai pengontrol dan bahan simulasi. Bahan simulasi

digunakan karena jika bahan yang sebenarnya digunakan, tidak mencukupi untuk

semua praktikan ataupun mungkin tidak ada tersedia di bengkel, misalnya motor.

Jadi untuk mengetahui cara kerja motor tersebut cukup digunakan bahan simulasi,

dan dari bahan simulasi ini nantinya akan terlihat bagaimana cara kerja motor yang

sebenarnya. Pada praktek kontrol Pompa Air ini bahan simulasi untuk motor

digunakan lampu tanda.

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

4

Page 9: Laporan Smster Revisi

Setiap bahan yang digunakan diusahakan seefisien mungkin dan sesuai

dengan cara kerja rangkaian. Bahan yang digunakan dibagi menjadi dua kelompok,

yaitu:

a. Bahan tetap, yaitu: bahan yang tidak habis, merupakan bahan masih utuh setelah

digunakan selesai praktek dan dapat digunakan kembali sesuai dengan fungsi

yang sebenarnya dimasa yang akan datang. Bahan tetap diletakkan pada rangka

panel, panel kontrol dan simulasi, misalnya kontaktor, triver trafo, relay 48 V dan

relay 220 V, dioda, lampu tanda 48 V dan lampu tanda 220 V, saklar, hour meter,

push button NO/NC, terminal, dan lain-lain.

b. Bahan habis, yaitu: bahan yang berubah bentuk dari aslinya, dimana bahan ini

digunakan untuk modifikasi dari rangkaian kontrol, maupun panel kontrol,

contohnya : chanel, profil C dan profil G, din profil, plat besi, PVC pejal, kabel,

dan lain-lain. Penggunaan bahan pada praktek ini dipisahkan antara bahan untuk

panel kontrol dan simulasi.

Adapun bahan – bahan yang digunakan dalam perakitan Panel Kontrol

Pompa Air Bersih dan simulasinya adalah :

NO. NAMA BAHAN MEREK SPESIFIKASI JUMLAH SATUAN

1. Auxiliary kontak 2 NO + 2 NC 2 Buah

2. Bell alarm 220 Volt 1 Buah

3. Dioda IN 4006 7 Buah

4. Dudukan Fuse 9 Buah

5. Fuse 10 Ampere 6 Buah

6. Fuse 6 Ampere 3 Buah

7. Hour Meter Z 2 Buah

8. Impuls BBC 1 Buah

9. Kaki (Relay + Timer) Omron 15 Buah

10. Kontaktor Tel.Mekanik 2 Buah

11. Lampu Simulasi E.12 220 Volt 4 Buah

12. Lampu Tanda B.9 48 Volt 7 Buah

13. Line Up Terminal 16 mm 7 Buah

14. Line Up Terminal 2,5 mm 21 Buah

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

5

Page 10: Laporan Smster Revisi

15. Line Up Terminal 35 mm 5 Buah

16. Mur Geser 20 Buah

17. Phneumatik Tel.Mekanik ON Delay 2 Buah

18. Push Button Tel.Mekanik NO (Hijau) 2 Buah

19. Push Button Tel.Mekanik NC (Merah) 3 Buah

20. Relay Comet 220 Volt 7 Buah

21. Relay Comet 48 Volt 5 Buah

22. Sakelar 3 Phasa Mocller 1 Buah

23. Sakelar Pilih I-0-II Mocller 2 Buah

24. Sakelar Satu Arah Voltama 5 Buah

25. Terminal Strip 6 mm2 2 Buah

26. Thermal Over Load Tel.Mekanik 15 A 2 Buah

27. Timer 220 Volt CMC.RSD1 ON Delay 2 Buah

28. Timer 48 Volt CMC RSR OFF Delay 1 Buah

29. Trafo 220V / 48V SUN CT (10 A) 1 Buah

30. Tusuk Kontak 1 Phasa 250 V / 6 A 1 Buah

31. Wiring Chanel 30 x 30 mm 3 Meter

32. Profil C 1,4 Meter

33. Profil G 440 mm

34. Rel Omega 1,76 Meter

35. Kabel Merah NYAF 1,5 mm2 35 Meter

36. Kabel Kuning NYAF 1,5 mm2 35 Meter

37. Kabel Hitam NYAF 1,5 mm2 20 Meter

38. Kabel Biru NYAF 1,5 mm2 15 Meter

39. Kabel Biru Muda NYAF 1,5 mm2 10 Meter

40. Pintu panel 410 x 290 mm 1 Lembar

41. Papan simulasi 400 x 50 mm 1 Lembar

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

6

Page 11: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIH

1. Tujuan Khusus

1. Praktikan dapat memahami diagram rangkaian kontrol pompa air bersih

sekaligus mengetahui cara kerja dari rangkaian kontrol pompa air bersih.

3. Praktikan mampu menganalisa rangkaian kontrol air bersih, dan memperbaiki

rangkaian kontrol air bersih jika ditemukan kesalahan.

2. Praktikan diharapkan mampu mengetahui letak kesalahan/trouble dari sistem

kontrol pompa air bersih dan sekaligus mampu untuk memperbaikinya.

4. Melatih praktikan agar mampu bekerja dengan cepat dan tepat sesuai dengan

skedul/jadwal yang telah disepakati bersama.

5. Melatih daya nalar dan kecepatan pengambilan tindakan dalam menghadapi

suatu sistem, baik dalam keadaan normal dan trouble.

2. Deskripsi Kerja

Kontrol pompa air bersih berfungsi untuk memompakan air dari sumur A ke

tangki B. Pompa akan bekerja jika sumur A berisi air yang ditandai dengan S11 On

dan air dalam tangki B berada di bawah level 3. Akan tetapi, sebelum kontrol pompa

air bersih dioperasikan maka langkah pertama yang harus dilakukan operator adalah

melakukan pengecekan apakah kedua motor dalam keadaan baik dan sudah siap

untuk dioperasikan. Hal ini dilakukan dengan memutar selector switch S12 dan S16

pada posisi Jmp. Apabila motor 1 dan motor 2 selesai diperiksa maka sistem kontrol

sudah siap untuk dioperasikan. Secara normal, urutan kerja kontrol pompa air bersih

adalah sebagai berikut :

1. Jika air pada tangki B berada dibawah level 2 maka kedua pompa (M1

dan M2) akan bekerja untuk mengisi tangki B.

2. Jika air pada tangki B berada di atas level 2 maka salah satu pompa saja

yang bekerja mengisi tangki B hingga sampai ke level 3.

3. Jika ketinggian air pada tangki B naik-turun di antara level 2 dan ketika

ketinggian air pada tangki B diatas Level 2, M1 dan M2 akan bekerja

secara bergantian.

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

7

Page 12: Laporan Smster Revisi

4. Jika air pada tangki B berada di atas level 3 maka kedua pompa akan

berhenti bekerja.

5. Jika ketinggian air pada tangki B naik-turun di antara level 3 dan ketika

ketinggian air pada tangki B dibawah level 3, M1 dan M2 akan bekerja

secara bergantian.

3. Deskripsi Kerja

Bila main switch S01 ON dan S11 ON (pelampung pada sumur A) yang

menandakan air pada sumur A ada, dan tangki B dalam keadaan kosong (S26 OFF)

maka kedua motor akan langsung bekerja untuk mengisi tangki B dengan air, sampai

mencapai level 2. Setelah air mencapai level 2 maka salah satu motor (M1) akan

bekerja sampai level 3. Bila air kembali surut (air yang keluar lebih besar dari air

yang masuk), dalam hal ini air berada antara level 1 dan level 2 maka kedua pompa

kembali bekerja. Bila air yang masuk lebih besar dari air yang keluar maka suatu saat

air akan kembali mencapai level 2, pada saat ini hanya satu motor saja yang bekerja

yaitu pompa 2 (M2) setelah sebelumnya pompa 1 (M1) yang bekerja. Pompa akan

terus mengisi sampai mencapai level 3.

Pada saat pengisian air pada tangki B dari level 2 sampai level 3 terjadi

pergantian motor yang bekerja secara bergantian (bila air menyusut terlebih dahulu

di bawah level 2). Hal ini disebabkan karena pada saat antara level 2 dan level 3, S27

yang bekerja sehingga mengaktifkan K27A. Aktifnya K27A akan menghubungkan

arus ke saklar impuls dimana saklar impuls mengoperasikan K25A yang berfungsi

sebagai penentu pompa mana yang akan bekerja berikutnya.

Pada saat air mencapai level 3 maka S28 ON yang akan memutuskan semua

hubungan ke kedua pompa, sehingga pada saat air mencapai level 3 maka tak satu

pun motor akan bekerja.

Bila air kembali surut (air yang keluar lebih besar dari air yang masuk),

dalam hal ini air berada antara level 2 dan level 3 maka salah satu pompa akan

kembali bekerja.

Bila air yang masuk lebih besar dari air yang keluar maka suatu saat air akan

kembali mencapai level 3, pada saat ini tak satu pun motor yang bekerja. Dan bila air

kembali surut (air yang keluar lebih besar dari air yang masuk), dalam hal ini air

kembali berada antara level 2 dan level 3 maka pompa 2 (M2) akan bekerja setelah

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

8

Page 13: Laporan Smster Revisi

sebelumnya pompa 1 (M1) yang bekerja. Pompa akan terus mengisi sampai

mencapai level 3.

Pada saat surutnya air pada tangki B dari diatas level 3 sampai dibawah level 3

terjadi pergantian motor yang bekerja secara bergantian. Hal ini disebabkan karena

pada saat level 3, S28 yang bekerja sehingga mengaktifkan K28A, Aktifnya K28A

akan memutuskan arus ke rangkaian kontrol pompa dan aliran ke saklar impuls. Bila

air menyusut di bawah level 3, S28 akan OFF sehingga menonaktifkan K28A,

Nonaktifnya K28A akan menghubungkan arus ke rangkaian kontrol pompa dan

saklar impuls dimana saklar impuls mengoperasikan K25A yang berfungsi sebagai

penentu pompa mana yang akan bekerja berikutnya.

Bila air pada tangki B telah mencapai level 3 dan terus meningkat sampai ke

level 4 (bisa saja tangki B pada ruangan terbuka dan tidak di tutup sehingga air hujan

masuk pada tangki B dan menampung air hujan tersebut atau dikarenakan rusaknya

sensor S28 pada level 3 sehingga air terus bertambah di dalam tangki B) maka lampu

tanda over flow H47 akan ON dan alarm akan berbunyi. Agar alarm OFF maka kita

harus menekan push button SI51 (meski air masih pada level 4) dalam hal ini setelah

kita mengetahui bahwa air sudah mencapai level 4, dengan berbunyinya alarm, maka

alarm harus kita matikan terlebih dahulu, lalu kita mengambil tindakan untuk

mengatasi hal ini . Setelah tindakan dilakukan sehingga air tidak lagi mencapai level

4, baru kita dapat meng-OFFkan lampu tanda over flow dengan menekan push button

S45 (reset over flow).

Untuk mereset alarm kita cukup menekan push button SO51. Apabila kita

tidak mereset alarm, maka kelak jika terjadi gangguan (over load, over flow, maupun

no flow) maka alarm tidak akan berbunyi. Tetapi bila kita mereset alarm, maka

apabila gangguan terjadi lagi alarm akan berbunyi, hal ini disebabkan karena K51A

kembali pada kodisi normal, sehingga tetap ada kontak yang selalu stand by

mengalirakan arus ke alarm apabila terjadi gangguan (over flow, over load, no flow)

pada sistem kontrol.

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

9

Page 14: Laporan Smster Revisi

4. Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Sistem Kontrol

Hal-hal yang berhubungan pada sistem kontrol pompa air bersih adalah

sebagai berikut:

1. No Flow

Pada kenyataannya no flow terjadi pada sistem karena pada pipa tidak ada aliran

air pada saat pompa bekerja.

Untuk simulasi agar no flow terjadi pada pompa 1 (M1) dan atau pompa 2 (M2)

maka pengaturan waktu pada K13T harus lebih cepat dari pada pengaturan waktu

pada K10T (untuk M1), sedangkan agar no flow terjadi pada M2 maka

pengaturan waktu pada K17T harus lebih cepat dari pada pengaturan waktu pada

K15T.

2. M1 Over Load

Over load adalah keadaan dimana motor (M1) mengalami beban lebih

Bila M1 over load, maka lampu tanda H41 akan menyala.

3. M2 Over Load

Over load adalah keadaan dimana motor (M2) mengalami beban lebih

Bila M2 over load, maka lampu tanda H43 akan menyala.

4. No Flow dan Over Load Terjadi pada M1

Bila no flow terjadi pada M1 kemudian over load juga terjadi pada M1, maka

lampu tanda over load M1 (H41) akan menyala, sedangkan lampu tanda no flow

M1 (H15) akan OFF, meski motor pada keadaan no flow.

5. No Flow dan Over Load Terjadi pada M2

Bila no flow terjadi pada M2 kemudian over load juga terjadi pada M2, maka

lampu tanda over load M2 (H43) akan menyala, sedangkan lampu tanda no flow

M2 (H19) akan OFF, meski motor pada keadaan no flow.

6. Ada Aliran

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

10

Page 15: Laporan Smster Revisi

Pada kenyataannya kejadian ada aliran adalah pada saat motor bekerja air pada

pipa tetap ada.

Agar situasi ini terjadi, pada simulasi pompa air bersih ini, maka pengaturan

waktu K10T harus lebih cepat dari K13T (untuk Pompa 1). Untuk M2 agar

terjadi aliran pada simulasi ini, maka pengaturan waktu K15T harus lebih cepat

dari K17T.

7. Over Flow

Yaitu air dalam tangki B berlebih (air mecapai level 4).Hal ini harus diantisipasi

karena mengakibatkan kerja sistem menjadi tidak efektif dan efisien. Cara

mengantisipasinya adalah dengan membuat pelampung pada level 4 yang

megakibatkan alarm berbunyi dan lampu tanda over flow (H47) menyala. Ketika

operator mendengar alarm tanda over flow maka alarm harus dimatikan terlebih

dahulu lalu kemudian mengambil tindakan untuk mengatasi hal ini. Setelah

tindakan dilakukan sehingga air tidak lagi mencapai level 4, baru kita dapat

meng-OFFkan lampu tanda over flow dengan menekan push button S45 (reset

over flow).

8. Main Switch

Main switch berfungsi sebagai saklar utama yang menghubungkan sistem dengan

supply PLN.

9. Jmp

Untuk mencek apakah motor dalam keadaan baik atau tidak, kita hanya memutar

switch pump 1 (untuk M1) dan switch pump 2 (untuk M2) pada posisi jmp.

10. Auto

Pada pintu panel terdapat switch pump 1 (untuk M1) dan switch pump 2 (untuk

M2). Bila switch pump 1 dan 2 kita arahkan pada posisi auto maka

pengoperasian sistem kontrol air bersih ini sudah dapat kita operasikan

sebagaimana mestinya.

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

11

Page 16: Laporan Smster Revisi

11. Check Lamp

Untuk mencek semua lampu tanda pada pintu panel apakah semua bekerja

dengan baik, kita harus meng-ON kan S11 lalu menekan push button S48 saja.

Bila semua lampu tanda pada pintu panel dalam keadaan ON selama push button

S48 ditekan, maka semua lampu tanda pada pintu panel dalam keadaan baik.

12. Stop Alarm

Saklar tekan stop alarm berfungsi untuk meng-OFFkan alarm apabila alarm

berbunyi.

13. Reset Alarm

Saklar tekan reset alarm berfungsi untuk me-reset alarm setelah alarm bekerja,

sehingga alarm tetap akan bekerja apabila terjadi gangguan (over flow, over load

dan no flow). Apabila kita tidak menekan reset alarm maka alarm tidak akan

berbunyi lagi setelah sebelumnya alarm berbunyi.

14. Check Run Pump

Check run pump berfungsi untuk memeriksa apakah motor dapat bekerja dalam

keadaan baik.

untuk check run pump pastikan dahulu bahwa K31M (M1) dan K36M (M2)

bekerja. Setelah itu S57 kita tekan, maka selama pengaturan waktu tertentu pada

S57 lampu tanda run pump 1 dan run pump 2 akan menyala, sedangkan M1 dan

M2 tetap ON selama K31M dan K36M ON. Demikian pula sebaliknya bila

K31M dan K36M tidak bekerja, maka check run pump tidak dapat kita lakukan.

15. Reset Over Flow

Saklar tekan reset over flow berfungsi untuk meng-OFFkan lampu tanda over

flow setelah air dibawah level 4, yang mana sebelumnya air telah mencapai level

4 dan lampu tanda over flow ON.

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

12

Page 17: Laporan Smster Revisi

KESIMPULAN

1. Untuk merancang dan merakit kontrol pompa air bersih kita harus dapat

membaca diagram rangkaian dan mengetahui sistem kerja rangkaian serta

mengetahui fungsi setiap komponen dengan pasti.

2. Untuk merancang dan merakit panel kontrol, posisi komponen-komponen

haruslah tepat agar dalam pengawatannya mudah, dan pada umumnya

komponen-komponen yang berat diletakkan pada posisi paling bawah pada

rangka / landasan panel komponen.

3. Dalam melakukan pengawatan rangkaian kontrol pompa air bersih, penarikan

kabel dari terminal utama panel ke komponen-komponen yang terpasang di

pintu panel haruslah memiliki toleransi agar pintu panel dapat dibuka dan

ditutup dengan mudah (leluasa).

4. Apabila kita mengalami trouble (masalah) pada bagian rangkaian kontrol air

bersih ini maka kita terlebih dahulu :

menganalisa kesalahan rangkaian dengan cara mengalokasikan kesalahan

(mengumpulkan setiap kesalahan) dengan melakukan pengoperasian awal

sebelum diperbaiki;

men-check apakah supply sudah ada diberikan pada rangkaian kontrol;

men-check apakah fuse, MCB dan pengaman lainnya masih berfungsi

atau tidak;

men-check apakah ada kabel yang tidak terhubung pada tempatnya

(lepas/putus);

periksa peralatan selain bagian kontrol (seperti lampu) apakah baik atau

tidak;

periksa bagian pengontrol (saklar) apakah masih berfungsi atau tidak;

periksa bagian pengontrol (kontaktor/timer) apakah masih berfungsi atau

tidak;

sesuaikan rangkaian kontrol panel berdasarkan gambar rangkaian.

Medan, 28 April 2010

Praktikan,

Karmel Amudi Tampubolon

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

13

Page 18: Laporan Smster Revisi

DIAGRAM RANGKAIAN

KONTROL POMPA AIR BERSIH

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

14

Page 19: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

15

Page 20: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

16

Page 21: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

17

Page 22: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

18

Page 23: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

19

Page 24: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

20

Page 25: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

21

Page 26: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

22

Page 27: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

23

Page 28: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

24

Page 29: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

25

Page 30: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

26

Page 31: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

27

Page 32: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

28

Page 33: Laporan Smster Revisi

KONTROL POMPA AIR BERSIHLokasi kerja 09

29