Laporan ta router dhcp server
-
Upload
suhestin-hezztun -
Category
Education
-
view
408 -
download
1
Transcript of Laporan ta router dhcp server
LAPORAN TA
KONFIGURASI ROUTER dan DHCP SERVER DEBIAN 7 WHEZZY
Disusun Oleh :
Nama : Suhestin NISN : 9995252939Kompetensi Keahlian: Teknik Komputer dan Jaringan
SMK SUKAWATI GEMOLONG
Ngembatpadas, Gemolong, Sragen 57274
2015/2016
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Industri yang dilaksanakan oleh :Suhestin (9995252939)
Dengan judul :“Konfigurasi Router dan DHCP Server Debian 7 Wheezy”Pada bulan November di UPT. TIK UNS, disahkan pada :Hari : Tanggal :
Kepala Sub Bag. TU
Triyadi Joko Purwanto, S.Si.
NIP. 19730615 200501 1 019
Pembimbing
Angga SebastianNIM. M3112018
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas ridha Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri dengan judul “Konfigurasi Router dan DHCP Server debian 7 wheezy” Laporan Praktik Kerja Industri ini penulis susun guna memenuhi persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah Tahun Pelajaran 2015/2016 pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) “SUKAWATI GEMOLONG” Surakarta Program Keahlian “Teknik Komputer dan Jaringan”.
Dalam memperlancar penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri ini, penulis banyak memperoleh bantuan,bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis merasa perlu menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Drs. Wiranto,M.Kom, M.Cs., kepala UPT TIK Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sewaktu melaksanakan Praktik Kerja Industri.
2. Triyadi Joko Purwanto, S.Si., Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan pembimbing yang telah membantu penulis sewaktu melaksanakan Prakerin.
3. Drs. Wardoyo., kepala SMK “SUKAWATI GEMOLONG” Surakarta yang telah memberi izin serta kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan prakerin.
4. Angga Sebastian., Pendamping pelaksanaaan Praktik Kerja lapangan yang telah membantu penulis sewaktu melaksanakan prakerin.
5. Viniezha Rachma Z, yang telah membimbing penulis dalam penyusunan Laporan Mingguan dan Laporan Tugas Akhir.
3
Penulis menyadari bahwa laporan ini banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu demi sempurnanya, maka saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Surakarta, November 2015
SuhestinDAFTAR ISI
HALAMAN AWAL.................................................................. iHALAMAN PENGESAHAN.................................................... iiKATA PENGANTAR............................................................... iiiDAFTAR ISI........................................................................... ivBAB I PENDAHULUAN.......................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................... 1B. Ruang Lingkup Masalah .............................................. 2C. Tujuan dan Manfaat..................................................... 3D. Sistematika ................................................................. 3
BAB II DASAR TEORI............................................................ 4A. Router.............................................................................................. 4
B. DHCP................................................................................................ 6
BAB III PEMBAHASAN.......................................................... 10A. Router.......................................................................... 10B. DHCP........................................................................... 10C. Konfigurasi router dan dhcp server debian 7 wheezy. 11
BAB IV PENUTUP.................................................................. 26A. Kesimpulan ................................................................. 26B. Saran........................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA............................................................... 28PERTANYAAN....................................................................... 29
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan
atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari
stack protokol tujuh lapis OSI.
Router memiliki fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol),
dengan mensetting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari
Router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan
suatu IP Address atau koneksi internet di sharing ke IP Address lain.
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router
memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana
rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain
yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis
arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam
satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan
alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan
lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP
secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang
dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan
komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian
administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat
konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request
ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan
nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP,
maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret
1
nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask
dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client
tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada
jaringan tersebut.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk
didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian
akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP,
biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis
masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru
atau memperpanjangnya.
Debian 7 adalah versi debian. Debian adalah sistem operasi berbasis open source
yang di kembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarelawan yang ingin
mengembakan debian. Berfungsi sebagai server jaringan.
Vmware adalah suatu perangkat lunak atau software virtual machine yang
biasanya untuk menciptakan dan mensimulasikan pc secara virtual dengan cara
mengkloning nya. Di VMware kita bisa melakukan percobaan dengan menggunakan
sistem OS apapun mulai dari windows, mac, linux, install mikrotik di vmware dan lain
sebagainya. Kita bisa bereksperimen tanpa harus kehilangan atau kerusakan pada OS
utama.
Dalam TA saya ini saya di beri tugas oleh pembimbing saya untuk
mengkonfigurasikan debian sebagai router dan dhcp server agar saya mengerti dan
memahami tentang router dan dhcp serta dapat melakukan konfigurasi debian 7 wheezy
sebagai router dan dhcp server.
B. Ruang LingkupAdapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan
laporan ini, yaitu:
1. Menjelaskan tentang Router.
2. Menjelaskan tentang DHCP.
2
3. Mengkonfigurasikan Router dan DHCP Server debian 7 wheezy di VMware.
C. Tujuan dan Manfaat1. Tujuan
a. Mengetahui apa itu Router dan dhcp.
b. Mengetahui fungsi router dan dhcp.
c. Mengetahui kelebihan dan kekurangan router dan dhcp.
d. Mengetahui cara kerja router dan dhcp.
e. Mengetahui bagaimana cara konfigurasi Router dan DHCP Server
debian 7 wheezy.
2. Manfaata. Dapat mengerti tentang Router.
b. Dapat mengerti tentang DHCP Server.
c. Dapat melakukan konfigurasi Router dan DHCP Server.
D. SistematikaBAB I PENDAHULUAN
BAB I Pendahuluan memuat latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat
dan sistematika penulisan laporan.
BAB II DASAR TEORI
BAB II ini memuat tentang pengertian, fungsi dan cara kerja serta kelebihan dan
kekurangan Router dan DHCP.
BAB III PEMBAHASAN
BAB III ini memuat pembahasan umum tentang Router dan DHCP Server.
BAB IV PENUTUP
BAB IV ini memuat tentang kesimpulan, saran, daftar pustaka dan pertanyaan
dari TA saya.
3
BAB II
DASAR TEORI
A. Router
a. Pengertian Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah
jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal
sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti
Internet Protocol) dari stack protokol tujuh lapis OSI.
Router memiliki fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol),
dengan mensetting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain
dari Router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat
memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet disharing ke IP Address
lain.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke
sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk
membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk
meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga
kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan
media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain
ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga
mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda
arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
b. Fungsi Router
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router
memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui
kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan
untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router
akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan
untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
4
c. Cara Kerja Router
Router bekerja dengan cara merutekan paket atau data informasi yang
disebut dengan routing. Dengan teknik routing tersebut, router dapat mengetahui
arah rute perjalanan informasi tersebut akan dituju, apakah berada pada satu
jaringan yang sama atau berbeda. Jika informasi yang dituju mengarah kepada
jaringan yang berbeda, maka router akan meneruskannya kepada jaringan
tersebut, sebaliknya apabila paket yang dituju adalah jaringan yang sama, maka
router akan menghalangi paket keluar serta meneruskan paket tersebut dengan
routing di jaringan yang sama sampai terkirim ke tujuan.
d. Kelebihan dan kekurangan Router
Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan router pada jaringan
adalah :
Isolasi trafik broadcast. Kemampuan ini memperkecil beban jaringan
karena trafik jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja.
Fleksibilitas. Router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun
dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu.
Pengaturan prioritas. Router dapat mengimplementasikan mekanisme
pengaturan prioritas antar protokol.
Pengaturan konfigurasi. Router umumnya dapat lebih dikonfigurasi
daripada bridge.
Isolasi masalah. Router membentuk penghalang antar LAN dan
memungkinkan masalah yang terjadi diisolasi pada LAN tersebut.
Pemilihan jalur. Router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan
dapat menentukan jalur optimal antar dua sistem.
Kekurangan menggunakan router adalah :
Tergantung pada protokol. Router yang beroperasi pada lapisan
network OSI hanya mampu meneruskan trafik yang sesuai dengan
protokol yang diimplementasikan.
5
Biaya. Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan lebih
mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar sehingga
throughput yang dihasilkan dapat lebih rendah daripada bridge.
Pengalokasian alamat. Dalam internetwork yang menggunakan
router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN
yang lain berarti mengubah alamat jaringan pada sistem itu.
Sistem tak terjangkau. Penggunaan routing table statik menyebabkan
beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem lain.
B. DHCP
a. Pengertian DHCP
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang
berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian
alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan
DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika
DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di
jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain
alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti
default gateway dan DNS server.
b. Fungsi DHCP
DHCP memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
DHCP memiliki fungsi utama mendistribusikan IP address secara
otomatis kepada setiap client yang terhubung dengan jaringan
computer.
DHCP akan memberikan kemudahan bagi seorang network
administrator dalam mengelola jaringan komputer, karena alokasi IP
address dapat ditentukan secara otomatis dan dalam satu kali kerja.
DHCP server selain bisa memberikan IP address secara dinamik,
juga bisa memberikan IP address secara statis kepada client yang
terhubung ke jaringan computer.
6
DHCP memberikan kemudahan dalam proses komunikasi data antar
computer.
c. Cara Kerja DHCP
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur
client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP
Server dan DHCP Client.
DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan
yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya
kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi
jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server,
Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat
lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat
berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi
klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000
Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux)
memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan
untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap
klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang
ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu
penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server
untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP
dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
1. DHCP DISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara
broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
7
2. DHCP OFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP
Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada
DHCP client.
3. DHCP REQUEST: Client meminta DHCP server untuk menyewakan
alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada
DHCP Server yang bersangkutan.
4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan
mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan
menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada
klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya
akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan
karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi
jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki
alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP
server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap
pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-
alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server,
basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke
DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua
DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua
host memiliki alamat yang sama.
d. Kelebihan dan kekurangan DHCP
Kelebihan dhcp yaitu:
1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi
lain.
8
2. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang tidak
bisa dipakai oleh client yang lain.
3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk
jangka waktu tertentu dari server.
4. Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
5. Mencegah terjadinya IP conflict.
Kekurangan dhcp yaitu Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari
hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak
terhubung.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Router
9
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah
jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal
sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti
Internet Protocol) dari stack protokol tujuh lapis OSI.
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router
memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui
kemana arah tujuan apakah menuju ke satu network ataukah berada di network yang
berbeda.
Router bekerja dengan cara merutekan paket atau data informasi yang
disebut dengan routing. Dengan teknik routing tersebut, router dapat mengetahui
arah rute perjalanan informasi tersebut akan dituju, apakah berada pada satu jaringan
yang sama atau berbeda. Jika informasi yang dituju mengarah kepada jaringan yang
berbeda, maka router akan meneruskannya kepada jaringan tersebut, sebaliknya
apabila paket yang dituju adalah jaringan yang sama, maka router akan menghalangi
paket keluar serta meneruskan paket tersebut dengan routing di jaringan yang sama
sampai terkirim ke tujuan.
B. DHCP
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang
berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian
alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan
DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika
DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di
jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain
alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti
default gateway dan DNS server.
Fungsi DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis
kepada komputer yang melakukan request.
DHCP server merupakan komputer yang berfungsi memberi pinjaman IP
address ke host yang ada. Sedangkan host yang mendapat pinjaman IP address dari
DHCP server tersebut biasa disebut DHCP Client. Jadi, dimana ada server pasti ada
client juga.
10
C. Konfigurasi Debian 7( wheezy) sebagai router dan dhcp server.
Ketentuan ip yang di gunakan:
Eth0 = 10.10.1.1/24
Eth1 = 192.168.20.1/24
1. Kita login dulu dengan menggunakan superuser yaitu root
dan password yang kita gunakan saat kita menginstall debian.
Sebelum konfigurasi routing kita konfigurasikan ip address
yang akan digunakan yaitu:
#nano /etc/network/interface
Edit seperti di bawah ini:
2. Restart konfigurasi ip address dengan perintah:
#service networking restart
11
3. Untuk melihat apakah konfigurasi ip address berhasil atau
tidak ketik perintah:
#ifconfig
Jika berhasil hasilnya akan seperti ini:
12
5. Untuk mengecek apakah konfigurasi pada NAT berhasil atau
tidak yaitu dengan perintah:
#iptables –t nat –nL
6. Edit konfigurasi untuk memforwardkan ip yaitu dengan
perintah:
#nano /etc/sysctl.conf
14
Edit untuk forward hilangkan tanda pagar di depan
net_ipv4.ip_forward:1 seperti dibawah ini:
7. Untuk melihat konfigurasi forward berhasil atau tidak yaitu
dengan perintah:
#sysctl –p
15
8. Lalu start konfigurasi routingnya dengan perintah:
#/etc/init.d/rc.local start
9. Cek pada computer client yang terhubung dengan jaringan
server. Atur ip pada computer client seperti di bawah ini:
16
Lalu cek pada command prompt apakah computer client
sudah terhubung dengan computer server atau belum dan
untuk mengecek apakah konfigurasi router debian berhasil
atau tidak. Jika hasilnya seperti di bawah ini maka
18
konfigurasi yang di lakukan telah berhasil dan computer
client sudah gterhubung dengan computer server.
Konfigurasi debian sebagai router telah berhasil. Sekarang
saya akan mengkonfigurasikan debian sebagai dhcp server.
1. Sebelum kita mengkonfigurasikan dhcp kita harus install
paket dhcp nya yaitu:
#apt-get install isc-dhcp-server
19
2. Konfigurasi dhcp menggunakan ip yang telah di
konfigurasikan di nano /etc/network/interface di atas edit
file konfigurasi dhcp dengan perintah:
#nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
Edit file seperti di bawah ini:
20
3. Edit file konfigurasi default untuk menentukan interface
mana yang akan di gunakan.
#nano /etc/default/isc-dhcp-server
Edit file seperti di bawah ini:
21
4. Lalu restart konfigurasi dhcp.
#service isc-dhcp-server restart
5. Cek di computer client atur ip computer client dengan di
atur otomatis seperti dibawah ini:
22
BAB IVPENUTUP
A. KesimpulanRouter adalah alat untuk menghubungkan 2 atau lebih network yang
berbeda yang bekerja melalui proses routing.
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router
memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui
kemana arah tujuan apakah menuju ke satu network ataukah berada di network
yang berbeda.
Router memang mahal dari pada bridge, tetapi banyak yang menggunakan
router karena router lebih dapat di implementasikan ke berbagai topologi, tidak
terpengaruh terhadap kelambanan waktu, lebih cerdas daripada brigde, dan dapat
menghubungkan beberapa network yang berbeda.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang
berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian
alamat IP dalam satu jaringan.
Komputer yang memberikan IP Address dinamakan sebagai DHCP Server.
sedangkan komputer atau perangkat yang meminta IP Address dinamakan
sebagai DHCP Client. dengan demikian DHCP juga disebut dengan arsitektur
yang berbasis client server.
Fungsi DHCP adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada
komputer yang melakukan request.
Kita tidak perlu mengisi ip address secara manual jika kita menggunakan
fasilitas dhcp, karena kita akan mendapatkan ip dari dhcp server tetapi, saat
computer server mati computer kita akan disconnect dan tidak bisa mengakses ke
internet.
Konfigurasi yang saya lakukan berhasil. Dikatakan berhasil jika computer
server dan client dapat terhubung ke jaringan yang berbeda dan computer client
dapat menerima ip secara otomatis dari computer server.
26
B. SaranPada saat konfigurasi untuk membuat debian sebagai router yang sangat
perlu diperhatikan adalah network adapter yang digunakan harus lebih dari satu
karena fungsi router adalah menghubungkan dua atau lebih network yang berbeda.
Dan pada konfigurasi untuk membuat debian sebagai dhcp server adalah pada saat
mengkonfigurasikan ip yang akan di berikan kepada client harus sesuai dengan
pada saat konfigurasi ip address dan harus di sesuaikan dengan interface yang
akan digunakan sebagai dhcp server.
27
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian router
http://akinma.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-jenis-fungsi-dan-cara-kerja.html
cara kerja router
http://woocara.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-router-fungsi-router-dan-cara-kerja-
router.html
kelebihan dan kekurangan router
http://www.tulisanku.com/2009/05/jenis-router-keutungan-dan-kerugian.html
pengertian dhcp
http://imchunkz.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-dan-fungsi-dhcp-dynamic-host.html
fungsi dhcp
http://imchunkz.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-dan-fungsi-dhcp-dynamic-host.html
cara kerja dhcp
http://imchunkz.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-dan-fungsi-dhcp-dynamic-host.html
kelebihan dan kekurangan dhcp
http://imchunkz.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-dan-fungsi-dhcp-dynamic-host.html
28
PERTANYAAN1. Mengapa network adapternya ada 2?
Jawab: karena saya mengkonfigurasikan debian sebagai router. Fungsi router
yaitu untuk menghubungkan 2 atau lebih network yang berbeda jadi saya
membuat network adapternya ada 2.
2. Mengapa ip yang di berikan oleh server kepada client di batasi?
Jawab: karena agar pemakaian ip computer client yang sudah mencapai batas
yang di berikan oleh computer server tidak akan bisa mendapatkan ip.
3. Bagaimana caranya agar computer client bisa mendapatkan ip dari computer
server secara otomatis?
Jawab: dengan mengatur ip pada computer client menjadi obtain an ip address
automatically dan obtain DNS server address automatically.
4. Apakah singkatan dari DHCP?
Jawab: DHCP = Dynamic Host Configuration Protocol.
5. Apakah fungsi dari dhcp ?
Jawab: Fungsi DHCP adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis
kepada komputer yang melakukan request.
6. Apakah yang terjadi jika computer server yang memberikan dhcp mati?
Jawab: jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak
terhubung.
29