LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

41
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK) PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DI KELAS V PADA SDN 1 SURALAGA KECAMATAN SURALAGA T.A 2015-2016 OLEH: AIDATUL FITRI NPM: 12110221 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

Transcript of LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

Page 1: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE DISKUSI

KELOMPOK MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER

DI KELAS V PADA SDN 1 SURALAGA

KECAMATAN SURALAGA

T.A 2015-2016

OLEH:

AIDATUL FITRINPM: 12110221

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG

2015

Page 2: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan PPL-KKN Kependidikan merupakan sintesis dari pengalaman

penyeenggaraan PPL dan KKN yang selama ini diselenggarakan STKIP

Hamzanwadi Selong. Dengan pemaduan tersebut diharapkan dapat memberikan

pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman

pembelajaran, memperluas wawasan, melatih dan mengembagkan kompetensi

yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian,

tanggung jawab dan kemampuan dalam memecahkan masalah-masalah

pendidikan.

Kecenderungan di atas sesuai dengan amanat dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan khususnya terkait

dengan penjelasan pada Bab V Pasal 26 Ayat 4 yang berbunyi “Standar

kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk

mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berahlak mulia

memiliki pengetahuan, keterampila, kemandirian dan sikap yang menemukan,

mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi dan seni yang bermanfaat

bagi kemanusiaan”. Di samping itu, pada Bab VI Pasal 28 Ayat 1 berbunyi

“Pendidik harus memiliki kualifikasi akademikdan kompetensi sebagai agen

pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Penyelenggaraan Mata Kuliah PPL-

KKN secara terpadu juga mengacu pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005

tentang guru dan Dosen, yakni mpat kompetensi guru yaitu kompetensi

pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi

sosial.

Page 3: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

Tuntutan peningkatan penyelenggaraan program PPL-KKN

Kependidikan mengandung konsekuensi pada pengelolaan dan manajemen yang

professional sehingga dapat diciptakansistem yang efektif dan efisien. Sistem

yang efektif adalah sistem yang dapat mencapai tujuan kurikuler dari kedua mata

kuliah tersebut secara tepat. Sistem yang efektif adalah sistem yang dapat

mencapai tujuan kurikuler dari kedua mata kuliah tersebut secara tapat waktu atau

bahkan lebih cepat. Kedua sistem tersebut diharapkan dapat memperpendek rata-

rata lama penyelesaian studi mahasiswa STKIP Hamzanwadi Selong yang pada

saat ini masih berkisar 5 tahun.

Tiga prisnsip yang dipakai sebagai dasar dalam pengembangan program

PPl-KKN Kependidikan, yaitu sebagai berikut:

1. Keterpaduan PPL-KKN Kependidikan tidak berarti memadukan visi

dan misi masing-masing program karena setiap mata kuliah ini

mempunyai visi dan misi yang berbeda. Keterpaduan PPL-KKN

Kependidikan pada dasarnya merupakan keterpaduan

manajemen/pengelolaan mencakup pengelolaan program maupun

pelaksanaannya.

2. Beban mahasiswa yang mengikuti program PPL-KKN Kependidikan

setara dengan keterpaduan bobot sks dari kedua mata kuliah tersebut.

3. Kegiatan PPL-KKN Kependidikan ini dilaksanakan pada komunitas

sekolah/madrasah dan masyarakat lingkungannya.

Adapun pelaksanaan PPL STKIP Hamzanwadi Selong dilakukan di

sekolah/madrasah, Guru Pamong, DPL, dan mahasiswa. Dengan melihat setatus

sekolah, SDN 1 Suralaga termasuk bagian dari lokasi pelaksanaan PPL STKIP

Hamzanwadi Selong.

Dengan demikian pelaksanaan PPL STKIP Hamzanwadi Selong

melibatkan berbagai pihak yakni lingkungan Sekolah/Madrasah, Kepala

Page 4: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

Madrasah, DPL, Guru Pamong dan Mahasiswa. Keterlibatan berbagai pihak

tersebut berpotensi untuk mengamati, mengarahkan, dan membimbing mahasiswa

PPL/ praktik dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar sampai kepada

penyusunan laporan akhir PPL. Untuk itu, dalam penyusunan laporan akhir PPL

tidak terlepas dari campur tangan berbagai pihak tersebut sebagai bentuk upaya

memproleh proses dan hasil PPL yang lebih memuaskan.

B. Tujuan PPL

1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran

dan manajerial pendidikan di sekolah/madrasah dan masyarakat

lingkungannya, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi

keguruan

2. Memberikankesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari

dan menghayati permasalahan sekolah/madrasah, masyarakat lingkungan

sekolah/madrasah, baik yang terikat dengan proses pembelajaran maupun

kegiatan manajerial kelembagaan

3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu

pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner

ke dalam kehidupam nyata di sekolah/madrasah.

4. Memacu pengembangan sekolah, masyarakat lingkungan sekolah, dengan

cara mendorong dan menumbuhkan motivasi atas dasar kekuatan sendiri

dalam menyelesaikan problem mendasar yang dihadapi mereka.

5. Meningkatkan hubungan kemitraan antara STKIP Hamzanwadi Selong

dengan pemerintah daerah, sekolah/madrasah.

C. Manfaat PPL

1. Manfaat bagi mahasiswa

a. Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang

pendidikan dan pembelajarannya di sekolah.

Page 5: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

b. Memproleh pemahaman tetang cara berfikir dan bekerja secara

interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan

ilmu dalam khusunya dalam upaya mengatasi permaslahan yang

ada di sekolah.

c. Memproleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan,

perumusandan pemecahan masalah pendidikan yang ada di

sekolah.

d. Memproleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan

pembelajaran dalam kegiatan di sekolah.

2. Manfaat Bagi Sekolah

a. Memproleh kesempatan untuk andil dalam menyiapkan calon

guru.

b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu dan teknologi

dalam merencanakan serta melaksanakan pengembangan

sekolah.

c. Meningkatkan hubungan kemitraan STKIP Hamzanwadi Selong,

Pemerintah Daerah, Sekolah.

3. Manfaat bagi kampus

a. Memproleh umpan balik dari sekolah guna pengembangan

kurikulum dan IPTEK yang sesui dengan kebutuhan

stakeholders.

b. Memproleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai

permasalahan untuk mengembangan penelitian dan kualitis

pendidikan.

c. Terjalin kerjasama yang baik dengan Pemerintahan Daerah dan

institut terkait untuk pengembangan pelaksanaan Tri Dharma

Perguruan Tinggi.

Page 6: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

4. Manfaat bagi Pemerintahan

a. Terbangunnya sinergi antra Pemerintah Daerah sekolah dan

perguruan tinggi dalam mengatasi persoalan pendidikan.

b. Dengan kemampuan sekolah menjadi subyek aktif dan

mempercepat proses pembangun khususnya di wilayah

kabupaten.

BAB II

PELAKSANAAN PPL

A. Jadwal Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL)

Pelaksanaan PPL (Prkatik Pengalaman Lapangan) ini berorientasi di

sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan yang berstatus negeri

maupun swasta yang telah disetujui oleh Dinas Pendidikan Provinsi NTB.

Pelaksanaan Praktik Lapangan (PPL) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (STKIP) Hamzanwadi Selong, Tahun Akademik 2015 – 2016

dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Juli, bulan Agustus, September

sampai awal bulan Oktober.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu program yang

positif dan tepat bagi proses belajar mahasiswa dalam tugas dan tanggung

jawabannya yang sangat kompleks sebagai calon guru. Untuk memahami hal

semacam itu tentu membutuhkan waktu yang cukup lama, karena mahasiswa

sebagai calon guru harus belajar banyak hal seperti mengenal peserta didik,

lingkungan dan aktivitas sekolah lainnya.

Sebelum melakukan praktik mengajar di dalam kelas, kami selaku

mahasiswa PPL atau praktik terlebih dahulu mempelajari beberapa administrasi

guru dalam menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas. Beberapa hal

yang kami lakukan terkait untu penyusunan prangkat pembelajaran, mengajar

Page 7: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

jam belajar siswa, jadwal piket guru, dan mempelajari beberapa peraturan

sekolah.

Untuk tercapainya tujuan dari pada pendidikan maka, di dalam proses

Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) maka harus bisa merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi hasil belajar sehingga dituntut untuk membuat

prangkat pembelajaran.

Adapun pranngkat pembelajaran yang harus dibuat oleh mahasiswa PPL

atau praktik, antara lain :

1. Kalender Pendidikan

2. Jadwal Pembelajaran

3. Analisa SK/KD

4. Pemetaan Standar Isi

5. Pemetaan Materi pembelajaran

6. Penentuan KKM

7. Program Tahunan

8. Program Semester

9. Analisa Program Semester

10. Distribusi Alokasi Waktu

11. Pengembangan Silabus

12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pembuatan prangkat pembelajaran diselsaikan sejalan dengan mulai

masuk untuk menyampian materi pelajaran, yaitu minggu pertema setelah

pelepasan.

Dalam PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) sebagai salah satu

langkah untuk mencetak calon guru yang kompeten dalam akdemik maupun

sosial dilaksanakan secara bertahap yaitu terdiri dari empat siklus dilokasi

praktik.

Page 8: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

Kegiatan pelaksanaan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) meliputi

empat tahapan yaitu :

a) Prencanaan atau pembahsan RPP,

b) Implementasi RPP,

c) Observasi, dan

d) Hasil Refleksi Pembelajaran.

Empat tahapan ini dilakukan melalui pengkajian bersama dengan

kelompok guna didalam menemukan strategi belajar mengajar yang akan

digunakan agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Kempat

kegiatan tersebut dapat dipraktikkan melalui praktik mengajar di dalam kelas.

Pembuatan perangkat pembelajaran diselsaikan sejalan dengan

memulai untuk penyampain materi pelajaran, yaitu minggu pertama setelah

pelepasan.

Berikut ini jadwal mengajar Praktikan selaku mahasiswa PPL di dalam

kelas sebagai berikut:

Tabel 2.1

Jadwal Mengajar

No Hari Jam

Pelaksanaan

Kelas Waktu Ket.

1 Selasa I-II V 07.30-08.40 Terlaksana

2 Kamis I-II V 07.30-08.40 Terlaksana

Tabel 2.2

Keterangan Waktu

Jam ke Waktu

Page 9: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

I 07.30-08.05

II 08.05-08.40

III 08.40-09.15

09.15-09.35

1V 09.35-10.10

V 10.10-10.45

10.45-11.05

VI 11.05-11.40

VII 11.40-12.15

Tabel 2.3

Jadwal Rencana Kegiatan PPL

NO Nama ProgramWaktu

PelaksanaanTempat

Pimpinan/

PraktikanKet

1 Observasi 08-11 Juli

2015, pukul

Ruang kelas V Aidatul Fitri Terlaksana

Page 10: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

08.00

2

Penyusunan

Perangkat

pembelajaran

27 Juli – 1

Agustus 2015

Posko PPL dan

RumahAidatul Fitri Terlaksana

3Pembahasan RPP

(siklus I)

3 Agustus

2015 pukul

08.00

Ruang kelas V Pamong Terlaksana

4

Implementasi , dan

Observasi

(Siklus I)

Kamis, 6

Agustus 2015.

Pukul 07.30-

08.45

Ruang kelas V Aidatul Fitri Terlaksana

5Refleksi RPP (Siklus

I)

Kamis, 6

Agustus 2015.

Pukul 09.15

Ruang kelas V Pamong Terlaksana

6Pembahasan RPP

(Siklus II)

Tanggal 26

Agustus 2015Ruang kelas V Pamong Terlaksana

7Implementasi dan

Observasi (Siklus II)

Kamis, 27

Agustus 2015

pukul 07.30-

08.45

Ruang Kelas V Aidatul Fitri Terlaksana

8Refleksi RPP (Siklus

II)

Kamis, 27

Agustus 2015

Pukul 09.15

Ruang kelas V Pamong Terlaksana

9

Penyusunan dan

konsultasi laporan

PPL

14-30

September, 1-

5 Oktober

Rumah dan

Posko PPLAidatul Fitri Terlaksana

10 Perpisahan dengan 8 Oktober Sekolah Semua Terlaksana

Page 11: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

Pihak Sekolah 2015 anggota PPL

11 Penarikan8 Oktober

2015Sekolah

Semua

anggota PPLTerlaksana

Sedangkan, matrik kerja program PPL dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 2.4

Matrik Program PPL

No Program Kerja PPLJuli Agustus Sept Oktober

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1 Observasi

2Penyusunan perangkat

pembelajran

3Pembahasan RPP

(siklus I)

4

Implementasi RPP dan

observasi

(siklus I)

5Refleksi RPP

(siklus I)

6Pembahasan RPP

(siklus II)

7Implementasi RPP dan

Observasi (siklus II)

Page 12: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

8 Refleksi RPP (Siklus II)

9Penyusunan dan

Konsultasi Laporan

10Perpisahan dengan Pihak

Sekolah

11 Penarikan

B. Keadaan siswa kelas V di SDN 1 Surlaga

SDN 1 Suralaga yang terletak di desa Dasan Borok, memiliki cakupan

wilayah yang cukup luas, serta struktur geografis yang cocok sebagai lahan

pertanian. Hal ini menyebabkan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai

petani. Berdasarkan data mengenai pekerjaan wali murid siswa di SDN 1

Suralaga pada tahun ajaran 2015-2016, mayoritas orang tua siswa berprofesi

sebagai petani dan sisanya bekerja sebagai TKI dan pedagang. Berikut beberapa

masalah yang dialami oleh siswa dan siswi di SDN 1 Suralaga menurut pendapat

penulis terhadap observasi yang dilakukan pada tanggal 7-11 Juli 2015

dijabarkan sebagai berikut:

- Faktor lingkungan keluarga

Keadaan ekonomi yang pas-pasan memaksa sebagian besar orang tua

siswadi SDN 1 Suralaga untuk bekerja keluar negeri karena hasil

sebagai buruh tani tidak mencukupi kehidupan sehari-hari. Hal ini

menyebabkan peserta didik kurang mendapatkan kasih sayang dari

kedua orang tua. Hal tersebut terlampiaskan di sekolah, beberapa

orang siswa menunjukkan karakter yang keras, kasar, keras kepala

dan suka mengganggu temannya. Hal ini menunjukkan bahwa sifat

mereka dirumah terbawa sampai ke sekolah.

- Faktor sarana dan prasarana belajar

Page 13: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

Berdasarkan data mengenai sarana dan prasarana pembelajaran di

SDN 1 Suralaga, seperti keadaan buku dan media pembelajaran

menurut penulis hampir semuanya tersedia dan lengkap. Namun pada

implementasinya penggunaan media pembelajaran seperti KIT dan

media pembelajaran lainnya seperti poster hanya menjadi pajangan di

dalam kelas karena tidak dimanfaatkan secara optimal saat proses

belajar mengajar di kelas. Hal ini menyebabkan guru hanya mengajar

dengan metode ceramah tanpa memanfaatkan media pembelajaran,

mencatat materi pelajaran tanpa meringkas hal-hal yang penting dan

penugasan. Hal seperti ini membuat siswa kurang berminat pada

pembelajaran, karena siswa lebih sering mencatat. Factor kurangnya

pemanfaatan media pembelajaran di dalam kelas saat proses belajar

mengajar menjadi salah satu penyebab kurangnya minat belajar siswa

di dalam kelas.

- Factor teman sepermainan

Lingkungan bermain yang menyenangkan akan membuat anak merasa

nyaman, sementara lingkungan bermain yang tidak menyenangkan

akan membuat anak merasa tertekan. Hal ini terjadi kepada siapa saja

terlebih kepada siswa dan siswi di SDN 1 Suralaga. Berdasarkan

wawancara penulis kepada guru-guru di SDN 1 Suralaga mengenai

karakter peserta didik, ditanggapi dengan seragam. Para guru

mengatakan bahwa siswa dan siswi di SDN 1 Suralaga berbeda dan

lebih sulit diatur daripada di sekolah lain, oleh karena itu anak-anak

tersebut perlu dibimbing dan dibina. Factor teman sepermainan dalam

lingkungan peserta didik juga menjadi salah satu factor yang menjadi

permasalahan dalam menerima pembelajaran di dalam kelas.

Page 14: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

C. Kegiatan Siklus I

1. Pembahasan RRP

Sebelum melakukan Implementasi di depan kelas semua

perangkat pembelajaran harus dipersiapkan, salah satunya adalah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menjadi acuan praktikan

pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas. Untuk kesempurnaan

bagian-bagian RPP yang akan diimplementasikan oleh mahasiswa

praktikan di depam kelas, maka mahasiswa PPL mengadakan diskusi

yang dipimpin oleh guru pamong, guru bidang studi atau mahasiswa itu

sendiri.

Dalam penyusunan RPP metode belajar yang digunakan sebagai

metode dalam pemelajaran di kelas adalah metode diskusi, hal ini

disesuaikan dengan masalah yang telah dijelaskan diatas bahwa

kurangnya motivasi atau minat belajar siswa dikelas. Hal ini mendorong

praktikan untuk menggunakan metode diskusi kelompok dalam

pembelajaran dengan tujuan agar siswa ikut aktif dalam pembelajaran di

kelas.

Kegiatan pembahasan RPP untuk siklus I berlangsung pada hari

Senin, 3 Agustus 2015 pukul 09.35 wita, yang berlokasi di kelas V SDN 1

Suralaga bersama bapak L. Haliluddin, S.Pd,SD selaku wali kelas V.

Pada pembahasan RPP ini, pamong mengatakan bahwa penilaian evaluasi

hasil belajar siswa dalam RPP masih kurang karena tidak menuliskan soal

pada penilaian dalam RPP.

2. Implementasi RRP

Implementasi RPP untuk siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 6

Agustus 2015 jam I-II pukul 07.30-08.40 di kelas V oleh Aidatul Fitri dan

pengamatan oleh L. Haliluddin. Metode yang digunakan adalah diskusi

kelompok.

Page 15: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

Sebelum praktikan memulai pembelajaran atau masuk pada

kegiatan inti, praktikan melakukan apersepsi dengan melontarkan

pertanyaan seputar kegiatan yang dilakukan sebelum berangkat ke

sekolah, misalnya “siapa yang bersalaman dengan orang tua di rumah

sebelum berangkat ke Sekolah?”, memperingatkan siswa bahwa niat ke

sekolah adalah untuk belajar, bukan untuk bermain atau mengagnggu

teman yang sedang belajar, dan sebagainya.

Saat mulai masuk dalam kegiatan inti guru mulai menunjukkan

media pembelajaran seadanya yaitu peta persebaran kerajaan-kerajaan di

Indonesia. Guru meminta siswa untuk menunjukkan letak kerajaan dan

corak agamanya. Setelah itu guru menceritakan beberapa kerajaan

bercorak Hindu, salah satunya mengenai kerajaan Majapahit dan

keinginan Patih Gajah Mada yang berusaha menyatukan Nusantara.

Namun, saat guru menceritakan mengenai peninggalan kerajaan Hindu-

Budha ada saja beberapa siswa yang terlihat tidak memperhatikan,

mengobrol, makan, dan bermain di dalam kelas. Untuk menyiasati hal

tersebut guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai tujuan dan

niat utama ke sekolah adalah untuk belajar bukan untuk bermain.

Saat memasuki kegiatan inti, praktikan membagi siswa yang

berjumlah 20 orang menjadi 5 kelompok dengan 4 orang anggota

disetiap kelompok. Siswa terlihat antusias saat belajar berkolompok,

namun dalam setiap kelompok ada saja siswa yang mendominasi dan

lainnya terlihat pasif, bahkan ada juga yang masih terlihat perbincangan

diluar konteks pembelajaran. Dalam menyampaikan pendapat untuk

mempersentasikan hasil diskusi kelompok, siswa terlihat saling suruh

untuk mempersentasikan hasil diskusinya. Dalam menyiasati hal tersebut

guru menunjuk perwakilan siswa dalam setiap kelompok untuk maju ke

depan kelas.

Page 16: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

3. Observasi dan Hasil Evaluasi

a. Hasil Observasi

Observasi RPP Siklus I dilaksanakan bersamaan dengan

implementasi RPP . Observasi bertujuan untuk mengetahui secara

langsung permasalahan yang muncul. Observasi dilakukan oleh

observer atau praktikan.

Adapun setelah diadakan observasi mengenai keaktifan siswa,

didapatkan data berupa antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan skor 2, Interaksi siswa dengan guru skor 3,

interaksi siswa dengan siswa skor 3, kerja sama dalam kelompok skor

2, keberanian siswa dalam bertanya skor 2, aktivitas siswa dalam

mengikut pembelajaran skor 2, dan partisipasi siswa dalam

menyimpulkan hasil pembelajaran skor 2. Setelah dijumlahkan, hasil

yang diproleh sejumlah 16 skor, hal ini menunjukkan bahwa keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran dapat dikatakan cukup aktif.

b. Hasil Evaluasi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I

dengan SK 1. Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang

berskala nasional pada masa Hindu-Budha, dan Islam, keragaman

kenampakan alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di

Indonesia dan KD 1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan

sejarah yang berskala nasional dan masa Hindu-Budha, dan Islam di

Indonesia.

Dalam evaluasi pembelajaran siklus I ini menggunakan

penilaian tertulis dan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. Di

bawah ini merupakan tabel hasil evaluasi pembelajaran pada siklus I :

Tabel 2.5

Page 17: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

Evaluasi Belajar Siklus I

NO Keterangan Jumlah / Skor

1 Jumlah siswa tuntas 5

2 Jumlah siswa tidak tuntas 15

3 Ketuntasan Klasikal 25%

4 Nilai Tertinggi (NT) 70

5 Nilai Terendah (NR) 20

6 Jumlah Nilai 1015

7 Rata-rata 50,75

8 KKM 63

Dari data pada tabel 2.1 diperoleh data dengan jumlah nilai

1015, dan rata-rata 50,75, skor tertinggi 70, dan skor terendah 20.

Dari 20 siswa sebanyak 5 orang siswa yang tuntas dan 15 orang siswa

yang tidak tuntas dari KKM yang sudah ditetapkan yaitu 63. Sehingga

dapat dikatakan bahwa pada siklus I ini proses pembelajaran belum

dikatakan berhasil karena belum mencapai Ketuntasan Klasikal (KK)

yang sudah ditetapkan yaitu 75%. Oleh karena itu perlu diadakan

refleksi dan perbaikan pada siklus 2 berikutnya.

4. Refleksi Pembelajaran

Dari hasil observasi dan evaluasi pembelajaran siklus I dapat

diambil kesimpulan bahwa belum tercapainya ketuntasan belajar

Page 18: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

sehingga perlu diadakannya penyempurnaan dan perbaikan yang diadakan

pasa siklus II berikutnya..

Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus I adalah sebagai

beikut :

a. Praktikan harus lebih memotivasi peserta didik untuk belajar

mendengar dan menghargai pendapat orang lain serta

menekan ego sendiri untuk tidak selalu mengikuti kehendak

sendiri.

b. Praktikan mengarahkan supaya ada kerjasama atau tukar

fikiran dalam proses pembelajaran berlangsung antar peserta

didik.

c. Praktikan membimbing peserta didik dalam memecahkan

masalah yang diberikan.

d. Praktikan memberikan kesimpulan yang jelas sebagai

jawaban dari permasalahan yang diberikan siswa.

D. Kegiatan Siklus II

1. Pembahasan RPP

Kegiatan pembahasan RPP untuk siklus II berlangsung pada hari

Rabu 26 Agustus 2015 pukul 09.15 WITA sampai selesai, di ruang kelas V

SDN 1 Suralaga, bersama Bapak L.Haliluddin, S.Pd,SD. untuk mata

pelajaran IPS dengan KD 1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa

Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia dan materi pokok “Tokoh sejarah

Agama Hindu-Budha dan Islam di Indonesia”.

Telah dibahas sebelumnya pada siklus I dengan menggunakan

metode ceramah dan diskusi kelompok setelah dilaksanakan evalusi belum

mencapai ketuntasan klasikal yang telah ditentukan yaitu 75%, oleh

karena itu perlu diadakan perbaikan pada siklus II.

Page 19: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

Pada pembahasan RPP kali ini Guru pamong mengomentari jika

dalam pelaksanaan mengajarnya nanti harus menggunakan variasi dalam

mengajar dan lebih banyak memberikan tugas mandiri kepada peserta

didik, agar peserta didik terbiasa menjawab soal.

2. Implementasi RPP

Implementasi RPP untuk siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 27

Agustus 2015 pada jam ke I-II pukul 07.30- 08.40 di kelas V oleh Aidatul

Fitri sebagai pengamat yaitu L. Haliluddin, S.Pd, SD. Dengan materi

pokok pembelajaran “Tokoh-tokoh sejarah Agama Hindu-Budha dan

Islam di Indonesia”.

Pada pembahasan sebelumnya pada Siklus I yang menggunakan

metode pembelajaran diskusi kelompok namun, beberapa siswa masih

pasif dan tidak ikut dalam pembelajaran sehingga hasil evaluasinya

menunjukkan bahwa ketuntasan belajar belum dicapai secara maksimal.

Oleh karena itu implementasi RPP sikus II kali ini praktikan

menggunakan metode diskusi akan tetapi siklus II ini menggunakan

metode NHT (Numbered Heads Together), yaitu model pembelajaran

kooperatif yang secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi

informasi, mendengarkan dengan cermat, serta berbicara sesuai dengan

tugas atau bagian yang telah didapatkan karena masing-masing anggota

kelompok memiliki tanggung jawabnya sendiri sesuai dengan nomor yang

telah dibagikan sebelumnya. Sehingga dengan begitu, siswa lebih aktif

dalam pembelajaran.

Terdapat beberapa kejadian yang muncul selama implementasi

RPP, yaitu saat praktikan masuk ke kelas, terlihat semua siswa duduk pada

tempatnya masing-masing dan beberapa siswa antusias untuk memulai

proses kegiatan belajar mengajar. Pada saat praktikan memberikan

apersepsi mengenai tokoh-tokoh kerajaan Hindu-Budha dan Islam.

Page 20: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

Praktikan mengajukan pertanyaan. “ siapakah nama Patih dari kerajaan

Majapahit yang berusaha menyatukan Nusantara dibawah kekuasaan

Majapahit?” dan sebagainya. Para siswa ribut menjawab dan memberikan

variasi jawaban yang berbeda.

Setelah itu, praktikan menginformasikan kepada peserta didik

bahwa pelajaran pada hari ini adalah tentang tokoh-tokoh sejararah agama

Hindu-Budha di Indonesia. Sebagian siswa terlihat senang dan sebagian

lagi tidak antusias. Kemadian praktikan membagi siswa kedalam 5

kelompok sebangak 4 orang siswa. Setiap siswa dalam setiap kelompok

mendapatkan nomor dan masing-masing kelompok mendiskusikan soal

yang terkait tokoh-tokoh agama Hindu-Budha di LKS. Setiap kelompok

memastikan anggota dalam kelompoknya dapat mengerjakan atau

mengetahui jawabannya. Setelah siswa selesai mendiskusikan soal yang

ada di LKS, praktikan memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang

nomornya dipanggil membacakan hasil diskusinya di depan kelas.

3. Observasi dan hasil Evaluasi

a. Hasil Observasi

Observasi putaran II dilaksanakan bersamaan dengan

implementasi RPP. Observasi bertujuan untuk mengetahui secara

langsung permasalahan yang muncul. Observasi dilakukan oleh

observer/praktikan. Dalam kegiatan belajar mengajar sudah terjadi

beberapa perubahan, perubahan tersebut diantaranya siswa duduk

dengan tertib dan rapi.

Adapun setelah diadakan observasi mengenai keaktifan siswa,

didapatkan data berupa antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan skor 3, interaksi siswa dengan guru skor 3,

interaksi siswa dengan siswa skor 3, kerja sama dalam kelompok skor

3, keberanian siswa dalam bertanya skor 4, aktivitas siswa dalam

Page 21: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

mengikuti pembelajaran skor 3, dan partisipasi siswa dalam

menyimpulkan hasil pembelajaran skor 3. Setelah dijumlahkan, hasil

yang diproleh sejumlah 16 skor, hal ini menunjukkan bahwa keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran dapat dikatakan aktif.

b. Hasil Evaluasi

Setelah melaksanakan implementasi dan observasi pada siklus

II dengan materi pokok “Tokoh sejarah Agama Hindu-Budha dan

Islam di Indonesia”. Selanjutnya, dilaksanakan kegiatan evaluasi

pembelajaran dengan menggunakan teknik penilaian tertulis dan

bentuk tes pilihan ganda sebanyak 20 soal. Di bawah ini merupakan

tabel hasil evaluasi pembelajaran pada siklus I :

Tabel 2.6

Evaluasi Belajar Siklus II

NO Keterangan Jumlah / Skor

1 Jumlah siswa tuntas 15

2 Jumlah siswa tidak tuntas 5

3 Ketuntasan Klasikal 75%

4 Nilai Tertinggi (NT) 100

5 Nilai Terendah (NR) 55

6 Jumlah Nilai 1335

7 Rata-rata 66,75

8 KKM 63

Page 22: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

Dari data pada tabel 2.6 diatas, didapatkan data sebagai berikut,

jumlah nilai keseluruhan 1335, rata-rata 66,75, skor tertinggi 100, skor

terendah 55, dari 20 orang siswa sebanyak 15 orang siswa yang tuntas

dan 5 orang yang tidak tuntas dari KKM yang sudah ditetapkan yaitu

63. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada siklus II ini proses

pembelajaran dapat dikatakan berhasil karena mencapai target yang

sudah ditetapkan yaitu 75% .

4. Refleksi Pembelajaran

Kegiatan refleksi RPP Siklus II dilaksanakan pada hari kamis 27

Agustus 2015 bertempat di ruang kelas V bersama guru pamong..

Dari hasil siklus II, terdapat peningkatan dalam proses

pembelajaran siswa. Hal itu dapat dilihat dari motivasi belajar siswa.

Adapun hasil refleksi pembelajaran pada siklus II yaitu :

- Di dalam penerapan konsep-konsep yang kaitannya dengan materi

yang diajarkan harus lebih diperdalam, agar peserta didik benar-

benar paham dengan materi yang diajarkan

- Timbulkan rasa penasaran dalam diri pesert didik sehingga mereka

berusaha untuk ingin tahu dan mencari jawaban dari permasalahan

yang ada.

- Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, karena masing-

masing siswa diberi tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah.

Serta mulai Nampak rasa pecaya diri dan antusiasme dalam

menjawab dan menyelesaikan soal-soal

Page 23: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

BAB III

HAMBATAN DAN PEMECAHANNYA

Dalam melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

ditemukan adanya beberapa kesulitan dan hambatan dalam proses pembelajaran.

Adapun hambatan-hambatan yang biasa ditemukan dan cara engatasinya antara lain:

A. Hambatan

Dalam proses pelaksanaan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan)

terdapat beberapa hambatan sebagai dampak dari perbedaan pengalaman

serta keunikan setiap individu sebagai salah satu unsure dalam pembelajaran.

Namun hal ini menjadi tuntutan dalam rangka melatih dan mendidik

praktikan dalam rangka menemukan dan memiliki kompetensi dalam

melihat masalah, mengkaji masalah seta menemukan solusi

penyelesaiaannya baik secara individu maupun kelompok.

Adapun pada kegiatan pembelajaran IPS yang dilaksanakan

sebanyak dua siklus. Penggunaan dua siklus ini disebabkan hasil yang

Page 24: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

diproleh pada siklus 1 belum mencapai kriteria ketuntasan yang telah

ditetapkan.

Untuk lebih mudah dipahami mengenai hambatan-hambatan dalam

pelaksanaan pembelajaran praktikan menjabarkan hambatan yang dihadapi

yaitu :

1. Hambatan Sekolah

Sebagai tamu yang baik tentu harus memenuhi aturna-aturan

yang ada di wilayah tersebut. Sebaliknya sebagai tuan rumah yang baik

maka selayaknya menjamu tamu dengan sebaik-naiknya. Di SDN 1

Suralaga kami diperlakukan dengan baik sesuai aturan yang ada,

sehingga dapat penulis simpulkan bahwa tidak banyak hambatan yang

dihadapi.

Seama dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), penulis

sebagai pelaksana kegiatan PPL seringkali menghadapi permasalahan

yang datang dari luar diri penulis sendiri maupun dari dalam diri

penulis. Namun terlepas dari itu ada beberapa hal yang menjadi

introspeksi bersama.

Hambatan-hambatan yang datang dari penulis sendiri yaitu

keterbatasan pengetahuan, serta keterampilan khususnya strategi dan

pengelolaan dalam proses belajar mengajar namun penulis telah

berusaha semampu penulis untuk dapat menguasai semua permasalahan

ini.

Adapun hambatan-hambatan yang berasal dari dalam ataupun

luar yang penulis jumpai di SDN 1 Suralaga antara lain :

a. Kemampuan dan kecerdasan yeng berbeda-beda yang

merupakan factor utama sebagai penghambat Proses

Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) sehingga kesulitan

dalam menerangkan atau menyajikan materi pelajaran dan

Page 25: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

menemukan metode yang tepat pada Proses Kegiatan Belajar

Mengajar (PKBM)

b. Selama PKBM berlangsung masih ada siswa yang tidak

memperhatikan pelajaran yang diterangkan, melainkan

mengganggu teman, sehingga temannya terganggu dan

terjadi keributan kecil terutama siswa yang laki-laki

menggangu siswa perempuan sampai menangis.

c. Siswa kurang disiplin dalam menggunakan waktu istirahat,

walaupun bel telah berbunyi tapi masih ada beberapa siswa

yang masih bermain diluar terutama siswa laki-laki, hal ini

berdampak pada penggunaan efisiensi waktu untuk Proses

Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di kelas.

d. Kurangnya motivasi belajar siswa dalam mengulang

pelajaran di rumah, hal ini terbukti ketika diberikan PR ada

beberapa siswa yang mengerjakan di sekolah dan menyontek

pada temannya.

2. Waktu

Waktu yang tersedia terkadang tidak mencukupi untuk

menjalankan semua langkah-langkah yang telah disusun dalam RPP.

Karena pserta didik memiliki kecepatan yang berbeda dalam menerima

informasi yang diberikan. Sehingga guru harus mengatur waktu

seefektif mungkin dan memodifikasi latihan-latihan yang

membutuhkan waktu relative lama dalam penyelesaiannya.

B. Pemecahannya

Setiap permasalahan dan hambatan tentu memiliki titik temu dalam

menyelesaikanya. Menurut perspektif penulis, sebaiknya :

Page 26: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

a. Mahasiswa PPL atau praktikan harus mengetahui dan mengikuti

dinamika sekolah setempat tempat melaksanakan PPL dengan sebaik-

baiknya.

b. Untuk kelancaran Proses Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) dapat

dipecahkan dengan memariasikan metode pendekatan pada proses

belajar mengajar.

c. Guru hendaklah memberikan motivasi dan perhatian khusus kepada

siswa dan selalu memonitor perkembangan siswa.

d. Memberikan perhatian khusus terutama kepada siswa yang suka

menganggu dan tergolong sulit menerima pelajaran dengan cara

mendekat secara personal untuk memperingati dan memotivasi agar

memeperhatikan selama proses belajar mengajar berlangsung .

e. Untuk siswa yang kurang termotivasi untuk belajar dirumah, diberikan

sanksi atau peringatan tang sifatnya membangun, misalnya dengan

merangkum materi dan lain sebagainya.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun berdasarkan kegiatan PPL yang telah dilaksanakan, dapat

disimpulkan bahwa :

1. Kegiatan PPL merupakan salah satu sarana peningkatan pengetahuan,

keterampilan dan kompetensi serta pengalaman baru yng merupakan

bekal bagi mahasiswa dalam membina dan mendidik siswa.

Page 27: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

Disamping itu mahasiswa juga dapat melihat secara nyata

kekompakan masalah kependidikan di lapangan yang dijasikan sebagai

pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga untuk masa depan

yang akan datang

2. PPL kependidikan merupakana sesuatu yang sangat bermanfaat untuk

membentuk sikap pengetahuan, kepribadian, kecakapan, keterampilan

serta profesionalitas dibidang keguruan.

3. Melalui PPL ini kami dapat membandingkan, menyesuaikan dan

menerapkan teori yang kami dapat dibangku kuliah dengan kenyataan

yang ada di lapangan

4. Penyampaian materi pembelajaran secara sistematis sesuai dengan

prosedur yang telah direncanakan sebelumnya memudahkan guru

mengontrol dirinya agar tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran

yang hendak dicapai.

5. Penampilan guru di depan kelas mempengaruhi motivasi siswa dalam

belajar

6. PPL ini membuat penulis menjadi lebih mantap dalam menjalankan

tugas sebagai calon pendidik secara profesional.

B. Saran

Adapun sara-saran yang ingin penulis sampaikan baik kepada pihak

sekolaj maupun rekan-rekan mahasiswa yang diharapkan dapat meningkatkan

mutu PPL yang pada akhirnya berpengaruh kepada mutu pendidikan :

a. Selalu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Page 28: LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)

b. Kedekatan emosional guru dan siswa perlu dibina, sehinggasiswa

selalu antusias dan tidak sungkan untuk bertanya ketika mengalami

kesulitan

c. Penulian haruslah bersifat obyektif dan dapat menggambarkan

perkembangan dan kemampuan siswa.

d. Kepada siswa siswi SDN 1 Suralaga penulis sarankan untuk lebih giat

belajar untuk masa depan kalian.

e. Dengan adanya kegiatan PPL ini, tentunya akan dapat memberikan

pengalaman yang bermanfaat bagi mahasiswa yang melaksanakannya,

karena itu hendaklah rekan-rekan mahasiswa serius dan bersungguh-

sungguh dalam melaksanakan program yang direncanakan.